Anda di halaman 1dari 5

NAMA : SRI SUDARNI

KELAS : E3.19
NIM : 2019511425
UJIAN AKHIR SEMESTER METODOLOGI PENELITIAN

1. Usaha Baso Aci Joss


Kekuatan (strength)
a. Baso Aci Joss ini memiliki penggemar dikalangan anak muda yang suka dengan cita rasa
pedas, gurih dari kuahnya.
b. Baso Aci Joss memiliki rasa yang lezat karena pemilihan bahan baku yangberkualitas.
d. Harga Baso Aci Joss sangat terjangkau bagi semua kalangan.
e. Lokasi kedai yang letaknya strategis sehingga mudah dijangkau oleh konsumen baik
dengan kendaraan pribadi atau kendaraan umum.
f. Terdapat layanan sistem pemesanan online sehingga konsumen dari berbagai daerah dapat
memesan produk ini dengan tambahan biaya pengiriman.

Kelemahan (weakness)
a. sewaktu- waktu usaha bisa gulung tikar jika tidak ada inovasi.
b. saat penjualan sedang turun dan bahan baku sedang naik, ini yang membuat owner bingung
untuk penetapan harga Kembali.

Peluang (opportumities)
1) Peluang serta keuntungan. Kondisi ini sebenarnya bisa dibuat. Kondisi dimana ada hari-
hari khusus sehingga Bakso Aci Joss ini menawarkan promo diberikan untuk para konsumen
dari Baso Aci Joss ini.
2) Kesempatan yang dihadapi. Untuk produk baso aci masih berada di Blue Ocean strategy.
Strategi ini sendiri merupakan strategi yang menekankan perusahaan untuk tidak
memenangkan persaingan dengan cara melakukan strategi head to head dengan pesaing.
Dengan arti lain, Blue Ocean Strategy adalah strategi yang melepaskan pemilik dari kondisi
Red Ocean.
3) Persepsi atau pandangan konsumen. Persepsi atau pandangan konsumen bisa dibilang baik.
Beberapa orang atau konsumen yang datang sudah menjadi pelanggan tetap di kedai Baso
Aci Joss.
4) Sistem transaksi dan produk yang dijual. Biasanya kedai Wak Acan ini mengadakan kuis
untuk mempromosikan makan Wak Acan dan mengadakan diskon-diskon untuk pembelian
tertentu. Contohnya seperti potongan belanja sebesar 15%.

Ancaman (threats)
1) Pesaing terhadap jenis makanan yang hampir sama. Misalnya pedagang warung seblak.
2) Waktu-waktu saat penjualan yang berkurang. Ada, ketika konsumen sudah bosan ataupun
sudah ditanggal tua. Disinilah gunanya promo dan menu baru yang dibuat oleh Baso Aci
Joss.
3) Kenaikan biaya terkait bahan baku yang digunakan. Ada, jika beberapa yang dibeli dari
pasar tradisional mengalami kenaikan dan penurunan. Sehingga terkadang bahan baku bisa
menjadi cost yang lebih tinggi ketika mengalami kenaikan. Ini tentunya tidak terpengaruhi
terhadap daftar menu yang disajikan Baso Aci Joss.

Pengembangan Produk
Pengembangan produk kedepan untuk produk Baso Aci Joss ini hanya dikembangkan dengan
cara penyajian ataupun cara pendistribusian ke pelanggan. Baso Aci Joss yang menarik dan
praktis pastinya akan menjadi salah satu daya tarik bagi para konsumen.

2. Output SPSS hasil uji Validitas dan uji reabilitas instrument penelitian terhadap 10
pertanyaan yang diuji coba kan kepada responden sebanyak 15 orang. Untuk menghitung r-
tabel adalah DF = N-2 oleh karena itu DF = 15 – 2 = 13. 13 pada r-tabel untuk probabilitas
0,05 yaitu 0,553.
A. Nilai Validitas dari setiap pertanyaan karena r-tabel 0,553 untuk pertanyaan no 1 Valid
karena 0,553 < 0,615 dan untuk no 2 Tidak Valid karena 0,553 > 0,524 dan untuk no
seterusnya yang valid adalah pertanyaan n0 4, 7, dan 8. Untuk pertanyaan no 3, 5, 6, 9, dan
10 Tidak Valid karena r-Tabel lebih besar dari pada Corrected Item – Total Correlation
pertanyaan tersebut.
B. Uji Reabilitas tabel pada Cronbach’s Alpha instrument penelitian tersebut cukup dikatakan
reilabel karena r-tabel 0,0553 < 0,785 atau bisa disebut nilai r-tabel lebih kecil dari nilai
Cronbach’s.

3.
• Berdasarkan tabel Model Summary diatas diperoleh nilai koefisien korelasi R =
0,594. Koefisien korelasi ini menunjukkan bahwa hubungan simultan antara variabel
independen (X1 dan X2 ) dengan variabel dependen (Y) adalah sebesar 0,594.
Koefisien determinan ganda atau R Square = 0,353, angka ini menunjukkan bahwa
secara simultan variabel independen (X1 dan X2 ) mempengaruhi variabel dependen
(Y) sebesar 35,3%. Atau variabel Y secara simultan dapat dijelaskan oleh variabel X1
dan X2 sebesar 35,3%.
a. Langkah-langkah Pengujian :
Ha : Ada pengaruh yang signifikan secara simultan variabel X1 dan X2 terhadap terhadap
variabel Y Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan secara simultan variabel X1 dan X2
terhadap terhadap variabel Y
b. Menentukan kriteria pengujian : Jika nilai Sig < α (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima
Jika nilai Sig > α (0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak
• Berdasarkan output SPSS (lihat tabel coefficients) dapat dibentuk model persamaan
regresi ganda sebagai berikut :
Kinerja karyawan = 8,660 + 1,003 + 0,602 + 0,525
Model persamaan regresi tersebut dapat diartikan sbb :
a. Nila konstan a = 8,660 dapat diartikan bahwa jika nilai kompetensi, lingkungan
kerja dan kepemipinan tidak ada atau bernilai nol maka kinerja karyawan bernilai
positif sebesar 8,661
b. Koefisien regresi kompenensi sebesar b1 = 1,003 dapat diartikan bahwa jika nilai
kompetensi meningkat (bertambah) sebesar satu maka nilai kinerja karyawan juga
akan meningkat (bertambah) sebesar 1,003.
c. Koefisien regresi lingkungan kerja sebesar b1 = 0,602 dapat diartikan bahwa jika
nilai lingkungan kerja meningkat (bertambah) sebesar satu maka nilai kinerja
karyawan juga akan meningkat (bertambah) sebesar 0,602.
d. Koefisien regresi kepemimpinan sebesar b1 = 0,525 dapat diartikan bahwa jika
nilai kepemimpinan meningkat (bertambah) sebesar satu maka nilai kinerja karyawan
juga akan meningkat (bertambah) sebesar 0,525.

• Pengaruh parsial kompetensi terhadap kinerja karyawan ditunjukkan oleh koefisien


regresi kompetensi sebesar b1= 1,003.
a. Hipotesis statistik yang diajukan adalah :
Ha : Ada pengaruh signifikan secara parsial kompetensi terhadap kinerja karyawan.
Ho : Tidak ada pengaruh signifikan secara parsial kompetensi terhadap kinerja
karyawan
b. Kriteria pengujian : Jika nilai Sig < α (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima Jika
nilai Sig > α (0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak
c. Berdasarkan output SPSS pada tabel coefficent dapat diketahui nilai t hitung =
3,175 dengan probablilitas Sig = 0,003. Ternyata nilai Sig (0,003) < 0,05; maka Ho di
tolak dan Ha di terima.
Jadi kesimpulannya secara parsial kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan.
• Pengaruh parsial lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan ditunjukkan oleh
koefisien regresi lingkungan kerja sebesar b2= 0,602.
a. Hipotesis statistik yang diajukan adalah :
Ha : Ada pengaruh signifikan secara parsial lingkungan terhadap kinerja karyawan.
Ho : Tidak ada pengaruh signifikan secara parsial lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan
b. Kriteria pengujian : Jika nilai Sig < α (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima Jika
nilai Sig > α (0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak
c. Berdasarkan output SPSS pada tabel coefficent dapat diketahui nilai t hitung =
1,694 dengan probablilitas Sig = 0,097. Ternyata nilai Sig (0,097) > 0,05; maka Ho di
terima dan Ha di tolak.
Jadi kesimpulannya secara parsial lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan.
• Pengaruh signifikan variable kepemimpinan terhadap kinerja karyawan ditunjukkan
oleh koefisien regresi kepemimpinan sebesar b3= 0,525.
a. Hipotesis statistik yang diajukan adalah :
Ha : Ada pengaruh signifikan secara parsial kepemimpinan terhadap kinerja
karyawan.
Ho : Tidak ada pengaruh signifikan secara parsial kepemimpinan terhadap kinerja
karyawan
b. Kriteria pengujian : Jika nilai Sig < α (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima Jika
nilai Sig > α (0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak
c. Berdasarkan output SPSS pada tabel coefficent dapat diketahui nilai t hitung =
2,108 dengan probablilitas Sig = 0,041. Ternyata nilai Sig (0,041) < 0,05; maka Ho di
tolak dan Ha di terima.
Jadi kesimpulannya secara parsial kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan.

4. a. Persamaan struktural :
Struktural 1 : Kepuasan (x3) = 0,216 x1 + 0,389 x2 + 0,380
Struktural 2 : Loyalitas (Y) =0,166 x1 + 0,486 x2 + 0,543 + 0,619
b. Besarnya pengaruh Total Variabel Produk terhadap Loyalitas =
P3 +( P1 x P5) = 0,166 + ( 0,216 x 0,542) = 0,283
c. Besarnya pengaruh Total Variabel Layanan terhadap Loyalitas =
P4 + ( P2 x P5 ) = 0,486 + ( 0,389 x 0,543 ) = 0,697
d. - Koefesiensi jalur Produk terhadap Kepuasan adalah 0,216 = Tidak Signifikan
( 0,618 > 0,05 ).
- Koefesiensi jalur Layanan terhdap Kepuasan adalah 0,389 = Signifikan
( 0,016 < 0,05 ).
- Koefesiensi jalur Produk terhadap Loyalitas adalah 0,0166 = Tidak Signifikan
( 0,114 > 0,05 ).
- Koefesiensi jalur Layanan terhdap Loyalitas adalah 0,486 = Signifikan
( 0,003 < 0,05 )
- Koefesiensi jalur Kepuasan terhadap Loyalitas adalah 0,543 = Signifikan
( 0,005 < 0,05 ).

Anda mungkin juga menyukai