• Misalnya bila seseorang akan mengukur cincin, maka dia harus menggunakan timbangan emas. Dilain
pihak bila seseorang ingin menimbang berat badan, maka dia harus menggunakan timbangan berat
badan
• Jadi, dapat disimpulkan bahwa timbangan emas valid untuk mengukur berat cincin, tapi timbangan
• Cara mengukur validitas suatu instrumen (dalam hal ini kuesioner) adalah dengan melakukan
Keputusan uji :
Bila r hitung lebih kecil atau sama dengan r tabel artinya variabel tidak valid
Reliabilitas
lebih terhadap gejala yang sama dan dengan alat ukur yang sama
RELIABILITAS
jawabannya
• One Shot atau diukur sekali saja. Di sini pengukurannya hanya sekali
dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain. Pada
beberapa pertanyaan
Cronbach Alpha
Keputusan uji :
5. Pada bagian ‘Descriptives for’ klik pilihan ‘item’ , ‘scale’ , ‘scale if item deleted’
6. Klik ‘continue’
Hasil analisis reliability memperlihatkan dua bagian. Bagian utama menunjukkan hasil statistik deskriptif
masing-masing variabel dalam bentuk mean, standar deviasi, dan lain-lain. Pada bagian kedua
memperlihatkan hasil dari proses validitas dan reliabilitas. Kaidah yang berlaku bahwa pengujian dimulai
dengan menguji validitas kuesioner baru dilanjutkan uji reliabilitas.
Interpretasi :
Untuk mengetahui validitas kuesioner dilakukan dengan membandingkan nilai r tabel dengan nilai r
hitung
Nilai r tabel dilihat dengan tabel r dengan menggunakan nilai n. Pada n = 15 dengan tingkat kemaknaan
5%, didapat angka r tabel = 0,514
Nilai r hasil dapat dilihat pada kolom “Corrected item-Total Correlation”.: r hitung
- Keputusan
Masing-masing pertanyaan/variabel dibandingkan nilai r hasil dengan nilai r tabel, ketentuan : bila r hasil
> r tabel, maka pertanyaan tersebut valid.
Terlihat dari 5 pertanyaan, ada satu pertanyaan yaitu P2 (r=0,3275) yang nilainya lebih rendah dari r
tabel (r=0,514). Sehingga pertanyaan P2 tidak valid, sedangkan untuk pertanyaan P1, P3, P4, dan P5
dinyatakan valid
Langkah Selanjutnya
Melakukan analisis lagi dengan mengeluarkan pertanyaan yang tidak valid. Lakukan prosedur/langkah
seperti di atas yaitu :
2. Keluarkan variabel P2 dan pastikan keempat variabel yang lain tetap berada di dalam kotak ‘Items’
(variabel P2 dikeluarkan dari kotak dikembalikan ke kotak kiri)
• Sekarang terlihat bahwa dari keempat pertanyaan, semua mempunyai nilai r hasil (Corrected item-
Total Correlation) berada di atas dari nilai r tabel (r=0,514), sehingga dapat disimpulkan keempat
pertanyaan tersebut valid.
• Setelah semua pertanyaan valid, analisis dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Untuk mengetahui
reliabilitas caranya adalah; membandingkan nilai Cronbach Alpha dengan nilai standar yaitu 0,6.
Ketentuannya : bila Cronbach Alpha ≥ 0,6, maka pertanyaan tersebut reliabel.
• Dari hasil uji di atas ternyata, nilai r Alpha (0,993) lebih besar dibandingkan nilai 0,6, maka keempat
pertanyaan di atas dinyatakan reliabel.
• Definisi : jenis uji yang digunakan untuk menyamakan persepsi antara peneliti dengan petugas
pengumpul data/numerator.
• Alat yang digunakan untuk uji interrater adalah Uji Statistik Kappa
• Prinsip ujinya : bila hasil uji Kappa signifikan/bermakna (<0,05) maka persepsi antara peneliti dengan
numerator sama, sebaliknya bila hasil uji kappa tidak signifikan/tidak bermakna, maka persepsi antara
peneliti dengan numerator terjadi perbedaan
contoh : Suatu penelitian praktik keperawatan keluarga terhadap instrumen yang berbentuk observasi
terhadap perilaku perawat merawat pasien. Pertanyaannya: Apakah dalam melakukan komunikasi
dengan pasien bersifat ramah?
1. Ya 2. Tidak
Kemudian dilakukan uji coba dengan pengamatan sebanyak 10 pasien. Ujilah apakah ada kesepakatan
antara peneliti dengan numerator?
2. Masukkan variabel ‘peneliti’ ke bagian row dan masukkan variabel ‘numerator’ ke bagian kolom
4. Klik Continue
5. Klik OK
Interpretasi
Hasil uji didapatkan nilai Koefisien Kappa sebesar 0,583 dan p valuenya sebesar 0,065.
Dengan hasil ini berarti p value > alpha berarti hasil uji Kappa tidak signifikan/tidak bermakna, sehingga
kesimpulannya: ada perbedaan persepsi mengenai aspek yang diamati antara peneliti dengan numerator
● Pada data numerik, peringkasan data dapat dilakukan dengan melaporkan ukuran tengah dan ukuran
sebaran
● Ukuran sebarann (variasi) yang digunakan adalah range, varian, standar deviasi, minimal dan maksimal
● Bila data yang terkumpul tidak menunjukkan adanya nilai ekstrim (distribusi normal), maka
perhitungan nilai mean dan standar deviasi merupakan cara analisis univariat yang tepat
● Bila dijumpai nilai ekstrim (distribusi data tidak normal), maka nilai yang tepat untuk analisis data
adalah median, minimal dan maksimal
● Pada SPSS ada dua cara untuk mengeluarkan analisis deskriptif yaitu dapat melalui perintah
‘Frequencies’ atau perintah ‘Explore’. Namun, biasanya yang sering digunakan adalah ‘Frequencies’
1. Dilihat dari grafik histogram dan kurva normal → bila bentuknya menyerupai bel shape, berarti
distribusi normal
2. Menggunakan nilai Skewness dan Standard Error→ bila nilai Skewness dibagi Standard Error
menghasilkan angka ≤ 2, maka distribusinya normal
3. Uji Kolmogorov Smirnov (sampel > 50) dan Uji Saphiro Wilk (sampel ≤ 50)
● Bila hasil uji tidak signifikan (p value > 0,05) maka distribusi normal
● Uji Kolmogorov Smirnov dan Saphiro Wilk sangat sensitif dengan jumlah sampel, maksudnya : untuk
jumlah sampel yang besar Uji Kolmogorov Smirnov dan Saphiro Wilk cenderung menghasilkan uji yang
signifikan (yang artinya bentuk distribusinya tidak normal)
2.Isikan kotak ‘Dependent List’ dengan variabel ‘umur’, kotak ‘Factor List’ dan ‘Label Cases By’ biarkan
kosong,
3. Klik ‘Continue’, kemudian klik ‘OK’, hasilnya dapat dilihat di layar: Untuk variabel umur, dilihat dari
hasil perbandingan nilai Skewness dan Standard Error didapatkan = 0,547/0,337 = 1,62, karena hasilnya
masih dibawah 2, berarti distribusi normal. Dari hasil tersebut, dengan demikian variabel umur
disimpulkan berdistribusi normal.
b.Sorot variabel umur, dan klik tanda panah sehingga umur masuk ke kotak variable (s)
d. Klik tombol option ‘Statistics’, pilih ukuran yang Anda minta misalnya mean, median, modus, standar
deviasi, minimum, maksimum dan SE.
e. Klik ‘Continue’
f. Klik ‘OK’, dan pada layar terlihat distribusi frekuensi disertai ukuran statistik yang diminta
Uji Kenormalan Data dengan Pendekatan Grafik Histogram dan Kurva Normal
b. Sorot variabel umur, dan klik tanda panah sehingga umur masuk ke kotak variable (s)
c. Klik tombol option ‘Charts’ lalu muncul menu baru dan klik ‘Histogram’, lalu klik ‘With Normal Curve’
d. Klik ‘OK’, dan pada layar terlihat grafik histogram beserta curve normalnya
Uji Kenormalan Data dengan Uji Kolmogorov Smirnov dan Saphiro Wilk
2. Isikan kotak ‘Dependent List’ dengan variabel ‘umur’, kotak ‘Factor List’
4. Klik ‘Continue’
5. Klik ‘OK’, hasilnya dapat dilihat di layar
Uji 1 Sampel
Uji 1 sampel yang paling sering digunakan adalah untuk menguji apakah suatu sampel acak berasal dari
suatu populasi dengan distribusi tertentu
Akan tetapi ada beberapa hal di mana uji tersebut tidak dapat digunakan karena
Uji Binomial
Digunakan untuk menguji apakah sampel yang diambil berasal dari populasi yang memiliki proporsi
tertentu
Digunakan untuk menguji ada sebuah kategori atau lebih yang memiliki kecenderungan terjadi lebih
besar dari yang lain
Bersifat independen, artinya tidak boleh ada data yang berasal dari subjek yang sama (bukan
pengulangan)
• Kesimpulan: Tidak ada perbedaan proporsi lulusan antara SD, SMP, SMA dan PT
Run Test
Dikatakan acak jika run yang dihasilkan tidak terlalu sedikit atau banyak
Dapat digunakan untuk menguji data numerik (biasanya dengan menggunakan median sebagai nilai
batas), maupun kategorik.
• Ho = Urutan pemilihan responden dengan berat lahir bayi <3150 gram dan >= 3150 gram adalah
random
• Ha = Urutan pemilihan responden dengan berat lahir bayi <3150 gram dan >= 3150 gram adalah tidak
random
• Kesimpulan: Urutan pemilihan responden dengan berat lahir bayi <3150 gram dan >= 3150 gram
adalah random
Uji T Dependen
Rata-rata yang diuji biasanya merupakan rata-rata populasi (diperoleh melalui penelitian sebelumnya
atau data lainnya)
• Ho = rata-rata kadar hemoglobin ibu hamil pada trimester pertama = 11,6 gr/dl
• Ha = rata-rata kadar hemoglobin ibu hamil pada trimester pertama ≠ 11,6 gr/dl
• Keputusan: Ho ditolak
• Kesimpulan: rata-rata kadar hemoglobin ibu hamil pada trimester pertama ≠ 11,6 gr/dl