Anda di halaman 1dari 18

UJI INSTRUMEN

ANDI NUR AINA


PENGANTAR

Suatu data dapat dikatakan akurat dan objektif


jika alat pengukur yang digunakan dalam
mengumpulkan data mempunyai tingkat
validitas dan reabilitas yang tinggi.
VALIDITAS

Berasal dari kata Validity yang mempunyai arti sejauh


mana ketepatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu
data.
Contoh :
Bila sesorang mengukur cincin, maka dia harus
menggunakan timbangan emas, jika seseorang ingin
menimbang berat badan, maka dia harus menggunakan
timbangan berat badan.
RELIABILITAS

Adalah suatu ukuran untuk menunjukkan sejauh mana hasil pengukuan tetap
konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang
sama dan dengan alat ukur yang sama.
Contoh :
Seseorang ingin mengukur jarak dari satu tempat ke tempat yang lain, dengan
menggunakan 2 jenis alat ukur. Alat ukur pertama menggunakan meteran yang
terbuat dari logam, sedangkan alat ukur kedua dengan menggunakan langkah
kaki.
CARA MENGUKUR VALIDITAS
Untuk mengukur validitas suatu instrumen dilakukan dengan cara melakukan
korelasi antar skor masing-masing variabel dengan skor totalnya. Suatu
variabel (pertanyaan) dikatakan valid bila skor variabel tersebut
berkorelasi secara signifikan dengan skor totalnya.

Tekhnik korelasi yang digunakan korelasi Pearson Product Moment :

r=

Keputusan uji :
Bila r hitung lebih besar dari r tabel maka, Ho ditolak artinaya variabel valid
Bila r hitung lebih kecil dari r tabel maka, Ho gagal ditolak, artinya variabel
tidak valid
CARA MENGUKUR REABILITAS
Pertanyaan dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Pengukuran reabilitas pada dasarnya dapat dilakukan dengan dua
cara :
1. Repeated measure atau ukur ulang. Pertanyaan di tanyakan
pada responden berulang pada waktu yang berbeda dan
kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.
2. One shot atau sekali ukur saja. Disini pengukurannya hanya sekali
dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain.
Pengujian reabilitas dimulai dengan menguji validitas terlebih
dahulu.
UJI VALIDITAS DAN REABILITAS
KUESIONER
Lakukan uji validitas dan reabilitas kuesioner untuk menggetahui tingkat stress
pekerja industri. Untuk mengukur stress digunakan 5 pertanyaan. Uji coba
pada 15 responden dengan bentuk pertanyaan sebagai berikut :
pertanyaan 1 2 3 4 5
Apakah anda sering bekerja terlalu lembur Tidak jarang Kadang- Sering Selalu
pernah kadang
Menurut anda apakah dalam hidup ini perlu Tidak jarang Kadang- Sering Selalu
bersaing pernah kadang
Apakah anda mudah marah Tidak jarang Kadang- Sering Selalu
pernah kadang
Apakah sering terjadi konflik dengan keluarga Tidak jarang Kadang- Sering Selalu
pernah kadang
Apakah anda sering terjadi konflik dengan teman Tidak jarang Kadang- Sering Selalu
kerja pernah kadang
Hasil pretest pada 15 responden
Buat hasil spss sesuai kasus

Langkah-langkah :
1. Masukkan data
2. Klik ‘Analyze’
3. Pilih ‘Scale’
4. Pilih ‘Reliability Analysis’
5. Masukkan semua item kecuali No.
6. Pada Model biarkan pilihan pada alpha
7. Klik option ‘Statistics’
8. Pada bagian ‘decriptives for’ klik pilihan item, scale if item deleted
9. Klik continue
10. Klik ‘OK’
Maka akan muncul tampilan pada seperti gambar berikut :

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.928 5

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

sering terpaksa lembur 9.53 15.124 .963 .881

bersaing dalam hidup 9.73 20.924 .328 .993

mudah marah 9.60 15.971 .915 .892

konflik keluarga 9.60 15.686 .955 .884

konflik dengan teman 9.53 15.124 .963 .881


Uji validitas untuk mengetahui nilai validitas kuesioner
dilakukan dengan membandingkan nilai r tabel dengan nilai r
hitung.
1. Menentukan nilai r tabel.
Nilai r tabel dapat dilihat dengan tabel r, dengan
menggunakan df = n-2. pada tingkat kemaknaan 5%.
Untuk kasus di atas diketahui df=15-2 = 13 dengan r tabel
0,514
2. Menentukan nilai r hasil perhitungan
Nilai r dapat dilihat pada kolom ‘corrected item-total
correlation’
3. Menentukan kesimpulan dengan ketentuan :
Bila r hasil > r tabel, maka pertanyaan tersebut valid
selanjutnya
Analisis kembali dengan mengeluarkan pertanyaan yang tidak
valid. Dengan melakukan prosedur seperti berikut :
1. Klik ‘analyze’
2. Pilih ‘scale’
3. Pilih ‘reability Analiysis’
4. Masukkan keempat variabel kedalam kotak ‘items’ (variabel
p2 tidak di analisis)
5. Klik ‘OK’ kemudian akan muncul tampilan out put seperti
berikut :
Untuk mengetahui uji reabilitas caranya dengan membandingkan nilai
r hasil dengan r tabel . Dalam uji reliabilitas sebagai nilai r hasil
adalah nilai ‘alpha’ (terletak di akhir output).
Ketentuan :
Bila r alpha > R tabel, maka pertanyaan tersebut reliabel.

Dari hasil uji di atas ternyata, nilai r alpha (0,993) lebih besar
dibandingkan dengan nilai r tabel, maka keempat pertanyaan di
atas dinyatakan reliabel.
Uji Interrater Reliability

Uji Interrater reliability merupakan jenis uji yang


digunakan untuk menyamakan persepsi antara peneliti
dengan petugas pengumpul data (Numerator).

Alat Yang digunakan untuk uji interrater adalah uji


statistik Kappa.
Prinsip : dikatakan signifikan bila persepsi antara peneliti
dengan numerator sama, sebaliknya bila hasil uji kappa
tidak signifikan maka persepsi antara peneliti dengan
numerator berbeda.

Contoh :
Suatu penelitian praktek keperawatan keluarga terdapat
instrumen yang berbentuk observasi terhadap perilaku
perawata merawat pasien.
Pertanyaan:
Apakah perawat dalam melakukan komunikasi dengan
pasien bersifat ramah?
Langkah :

1. Data di entry SPSS


2. Klik Analysis, pilih descriptif , klik crostab
3. Masukkan variabel “peneliti” ke bagian Row dan
masukkan variabel “numerator” ke bagian Colom
4. Klik “statistic” pilih Kappa
5. Klik Continue
6. Klik OK
Symmetric Measures

Asymp. Std.
a b
Value Error Approx. T Approx. Sig.

Measure of Agreement Kappa .583 .262 1.845 .065

N of Valid Cases 10

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

Hasil uji didapatkan nilai koefisien kappa sebesar 0,583 dan p


value sebesar 0,065. Ini berarti p value > alpha , sehingga uji
kappa tidak signifikan/bermakna. Kesimpulan : ada
perbedaan persepsi mengenai aspek yang diamati antara
peneliti dengan numerator.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai