bab ini.
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Sedangkan variabel yang diteliti
dalam penelitian ini adalah kompetensi, disiplin kerja, dan komitmen kerja sebagai
68
(Statistical Product and Service Solution) dengan pengujian hasil seperti uji
validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji asumsi klasik, analisis deskriptif,
analisis verifikatif, analisis korelasi dan koefisien determinasi akan dibahas pada
kelamin, latar belakang pendidikan, dan status guru. Berikut ini adalah uraian
lengkapnya :
Garut dengan jenis kelamin pria lebih dominan dibandingkan dengan wanita
dengan persentase 73 persen pria sebanyak 51 orang dan 27 persen wanita sebanak
19 orang.
4.1.1.2 Usia
19
Total
70
27
100
Kecamatan Talegong Garut berada pada rentang usia 45 tahun kebawah dengan
Kecamatan Talegong Garut didominasi oleh guru yang memiliki latar belakang
Total
70
Tabel 4.4 menggambarkan posisi status guru SMA atau guru SMK yang
menjadi responden pada penelitian ini. Tabel ini digunakan sebagai pedoman untuk
Pada tabel 4.4 yang menunjukan bahwa responden pada penelitian sebanyak
43 persen merupakan Guru SMA dan sebesar 57 persen adalah Guru SMK.
teknik korelasi pearson product moment sesuai dengan skala ukur data ordinal.
Angka yang dipergunakan sebagai pembanding untuk melihat valid atau tidaknya
hasil pengukuran. Sebuah alat ukur dikatakan reliabel jika digunakan secara
berulang-ulang terhadap satu objek menghasilkan hasil yang sama. Adapun teknik
Berikut adalah hasil uji validitas dan uji reliabilitas variabel Kompetensi (X1)
72
pada variabel Kompetensi (X₁) memiliki nilai cronbach alpha di atas 0.6 yaitu
sebesar 0.833 ini berarti instrument memiliki hasil yang reliabel, sehingga
instrument atau angket ini termasuk kepada instrumen reliabel dan konsisten.
Berikut adalah hasil uji validitas dan uji reliabilitas variabel Disiplin Kerja
bahwa pada variabel Disiplin Kerja (X₂) memiliki nilai cronbach alpha di atas 0.6
yaitu sebesar 0.780 ini berarti instrument memiliki hasil yang reliabel, sehingga
instrument atau angket ini termasuk kepada instrumen reliabel dan konsisten.
Berikut adalah hasil uji validitas dan uji reliabilitas variabel Komitmen
Kerja (X3) berdasarkan output IBM SPSS 25.0 yang telah direkapitulasi.
74
Korelasi yang diperoleh dari pertanyaan pada indikator X3.1 - X3.6 tersebut
pada variabel Komitmen Kerja (X3) memiliki nilai cronbach alpha di atas 0.6 yaitu
sebesar 0.719 ini berarti instrument memiliki hasil yang reliabel, sehingga
instrument atau angket ini termasuk kepada instrumen reliabel dan konsisten.
Berikut adalah hasil uji validitas dan uji reliabilitas variabel Kinerja Guru (Y)
75
bahwa pada variabel Kinerja Guru (Y) memiliki nilai cronbach alpha di atas 0.6
yaitu sebesar 0.821 ini berarti instrument memiliki hasil yang reliabel, sehingga
instrument atau angket ini termasuk kepada instrumen reliabel dan konsisten.
diketahui bagaimana kondisi setiap indikator variabel yang sedang diteliti. Agar
masing item pernyataan dikategorikan menjadi 5 kategori sangat baik, baik, cukup.
tidak baik dan sangat tidak baik dengan perhitungan sebagai berikut:
Analisis deskriptif dilakukan guna meperoleh gambaran persepsi responden mengenai variabel - variabel
dalam penelitian . Variabel dalam penelitian ini terdiri dari Kompetensi , Disiplin kerja , Komitmen kerja
dan Kinerja Guru berdasarkan hasil perhitungan dari 70 responden yang telah diperoleh .
Analisis deskriptif dilakukan guna meperoleh gambaran persepsi responden mengenai variabel - variabel
dalam penelitian . Variabel dalam penelitian ini terdiri dari Kompetensi , Disiplin kerja , Komitmen kerja
dan Kinerja Guru berdasarkan hasil perhitungan dari 70 responden yang telah diperoleh .
Metode analisis verifiktif yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda ( multiple
regression ) . Regresi berganda digunakan untuk mencari pengaruh variabel bebas terhadap terikat
secara langsung . Sebelum melakukan analisis regresi berganda , pertama - tama akan dilakukan
pengujian asumsi klasik dengan tujuan agar persamaan yang dihasilkan adalah persamaan yang baik dan
tidak bias . Data yang digunakan untuk analisis regresi telah ditransformasi dalam bentuk interval
menggunakan teknik MSI ( Method of Susccessive Interval ) , data MSI terlampir .
Uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas , uji multikolinieritas
a ) Uji Normalitas
Uji normalitas untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi , variabel dependent , variabel bebas ,
atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak . Model regresi yang baik adalah memiliki
distribusi normal atau mendekati normal . Salah satu cara untuk mendeketeksi model regresi
berdistribusi normal atau tidak, digunakan uji kolmogorov-smirnov dengan hasil sebagai berikut :
Data pada model penelitian dikatakan memiliki distribusi yang normal jika memiliki nilai signifikansi yang
lebih besardari 0.05 . Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0.106 dan
nilai ini lebih besar dari 0.05 . Sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa model regresi memiliki
distribusi yang normal .
b ) Uji Multikolinieritas
baik
Pengujian Multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas . Model regresi yang seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas
Jika dalam model regresi yang terbentuk terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna diantara variabel
bebas maka model regresi tersebut dinyatakan mengandung gejala multikolinier . Uji multikolinieritas
dengan melalui TOL ( tolerance ) dan variance inflation factor ( VIF ) statistik menurut Suliyanto ( 2011 :
90 ) uji multikolinieritas dengan melihat TOL ( tolerance ) dan variance inflation factor IF ) dari masing -
masing variabel bebas terhadap variabel terikat .
Jika nilai VIF tidak lebih dari 10, maka model dinyatakan tidak terdapat gejala multikolinieritas. Untuk
hasil pengujian multikolinearitas, dapat dilihat dari tabel 4.19 berikut.
Pada tabel diatas terlihat nilai tolerance berada diatas 0.10 yaitu 0.993 ,
0.859 dan 0.864 . Kemudian nilai VIF berada di bawah 10 yaitu bernilai 1.007 , 1.164 dan 1.157 .
Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi masalah multikolinieritas dalam model regresi .
c ) Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan , atau yang lain . Bila varians dari residual dari
suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap berbeda disebut maka disebut homoskedastisitas ,
sedangkan jika
heteroskedastisitas .
heteroskedastisitas .
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji glesjer . Uji
ini dilakukan dengan cara meregresikan nilai seluruh variabel bebas dengan nilai absolute residual model
regresi . Ketentuannya adalah jika nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 maka tidak ada masalah
heterokesdastisitas terlihat pada tabel berikut.
Berdasarkan hasil pengujian heteroskedastisitas dengan menggunakan glesjer test , dapat dilihat bahwa
nilai signifikansi untuk setiap variabel lebih besar dari 0.05 . Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi
masalah heteroskedastisitas dalam model regresi .
Seluruh uji asumsi klasik sudah terpenuhi sehingga analisis regresi berganda dapat dilanjutkan karena
sudah didapat bahwa tidak terdapat pelanggaran
asumsi klasik .
Metode analisis regresi linier berganda digunakan untuk melihat pengaruh Kompetensi ( X1 ) , Disiplin
Kerja ( X₂ ) dan Komitmen Kerja ( X3 ) Terhadap Kinerja Guru ( Y ) secara langsung . Analisis regresi linier
berganda pada penelitian ini dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut :
Dimana :
Y = Kinerja Guru
X1= Kompetensi
X2 =Disiplin Kerja
X3 = Komitmen Kerja
a = konstanta
e =error model
Tabel berikut merupakan hasil perhitungan analisis regresi berganda menggunakan software SPSS v25.0:
apabila diperkirakan variabel bebasnya naik sebesar satu unit dan nilai variabel
bebas lainnya diperkirakan konstan atau sama dengan nol, maka nilai variabel
terikat diperkirakan bisa naik atau bisa turun sesuai dengan tanda koefīsien regresi
variabel bebasnya. Koefisien kinerja guru sebesar 0.850 memiliki arti ketika kinerja
guru tidak dipengaruhi oleh ketiga variabel bebasnya maka akan bermilar 0.60
ariabel yang bersangkutan dengan Kinerja Guru. Koefisien regresi untuk variabel
Kompetensi (X1) dengan Kinerja Guru (Y). Koefisien regresi variabel Xi sebesar
satuan akan menyebabka meningkatnya Kinerja Guru (Y) sebesar 0.696 satuan
ungan dari
bebas
696
uru
adanya hubungan yang searah antara Komitmen Kerja (A3) dengan Kineria Guru
(Y). Koefisien regresi variabel X3 sebesar 0.255 mengandung arti untuk setian
Disiplin Kerja (X2) dan Kominen Kerja (X3) berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja Guru baik secara parsial maupun secara simultan. Maka pada pengujian
hipotesis ini digunakan dua hipotesis yaitu uji hipotesis simultan dan uji hipotesis
parssial.
1.
Dada hipotesis parsial, aigunakan uji t untuk menguji apakah secara sendiri
A.
diperoleh hasil berdasarkan output IBM SPSS v25.0. Berikut adalah hasil analisis
dengan Kinerja Guru adalah positif (nilai koefisien pada kolom B), disana tertulis
0.696 artinya ketika ada peningkatan Kompetensi maka akan meningkatkan Kinerja
Guru
Jika t hitung> t tabel maka Ho ada pada daerah penolakan, berarti Ha diterima
Jika t hitung<t tabel maka Ho ada pada daerah penerimaan, berarti H, ditolak
Hipotesis 1:
Ho1
Ha1
:Terdapat pengaruh signifikan Kompetensi terhadap Kinerja Guru
diperoleh t-hitung sebesar 10,959 dan derajat bebas (n-k1) atau 79-3-1= 64
diperoleh angka t tabel 1,997, sehingga t-hitung ttabel. Artinya Ho ditolak dan
hipotesis 1 diterima.
b.
Analisis pengaruh variabel Disiplin Kerja (X1) terhadap Kinerja Guru (Y)
diperoleh hasil berdasarkan output IBM SPSS v25.0. Berikut adalah hasil analisis
Kerja dengan Kinerja Guru adalah positif (nilai koefisien pada kolom B), disana
tertulis 091 artinya ketika ada peningkatan Disiplin Kerja maka akan
Jika t hitung> t tabel maka Ho ada pada daerah penolakan, berarti H, diterima
Jika t hitung <t tabel maka Ho ada pada daerah penerimaan, berarti H, ditolak
Hipotesis 2:
Hoc
H2
diperoleh t-hitung sebesar 8.581 dan derajat bebas (n-k-1) atau 70-3-1 = 64
diperoleh angka t tabel 1.997, sehingga t-hitung > t-tabel. Artinya Ho ditolak dan
hipotesis 2 diterima.
Analisis pengaruh variabel Komitmen Kerja (X1) terhadap Kinerja Guru (Y)
diperoleh hasil berdasarkan output IBM SPSS v25.0. Berikut adalah hasil analisis
Kerja dengan Kinerja Guru adalah positif (nilai koefisien pada kolom B), disana
tertulis 0.255 artinya ketika ada peningkatan Komitmen Kerja maka akan
Jika t hitung>t tabel maka Ho ada pada daerah penolakan, berarti H, diterima
Hipotesis 3:
Ho3
Guru
Ha3
diperoleh t-hitung sebesar 4.558 dan derajat bebas (n-k-1) atau 70-3-1 64
diperoleh angka t tabel 1.997, sehingga t-hitung> t-tabel. Artinya Ho ditolak dan
pengaruh antara Komitmen Kerja terhadap Kinerja Guru dapat diterima, sehingga
hipotesis 3 diterima
2.
mengetahui apakah variabel Kompetensi (X1), Disiplin Kerja (X:) dan Komitmen
Kerja (X3) berpengaruh terhadap Kinerja Guru secara bersama-sama atau simultan
(sig) dengan nilai alpha (a 0,05), maka nilai signifikansi lebih kecil dibandingkan
nilai alpha, artinya variabel Kompetensi (XI), Disiplin Kerja (Xa) dan Komitmen
Kerja (X3) memiliki pengaruh yang signifikan secara bersama-sama. Kemudian
penulis melakukan uji hipotesis dengan uji F, dengan ketentuan sebagai berikut
Jika F-hitung> F-tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ada
pengaruh signifikan antara variabel Kompetensi (X1), Disiplin Kerja (X2) dan
Jika F-hitung < F-tabel maka Ho ditolak dan H, ditolak yang berarti tidak ada
ada pengaruh signifikan antara variabel Kompetensi (X), Disiplin Kerja (X:)
Hipotesis 4:
Ho4
Kompetensi (X1), Disiplin Kerja (X2) dan Komitmen Kerja (X3) terhadap
Kinerja Guru
Ha4
: Terdapat pengaruh signifikan Webqual (X) yang terdiri dari Kompetensi
(X1), Disiplin Kerja (X2) dan Komitmen Kerja (X3) terhadap Kinerja Guru
F-hitung sebesar 80.839 dan derajat bebas (n-k-1) atau 70-3-1- 66 diperoleh angka
tabel artinya Ho ditolak dan Ha diterima maka artinya terdapat pengaruh signifikan
antara variabel Kompetensi (X1), Disiplin Kerja (X2) dan Komitmen Kerja (X3)
Kompetensi (Xi), Disiplin Kerja (Xa) dan Komitmen Kerja (Xi) terhadap Kinerja
Guru. Berikut adalah hasil perhitungan koefisien deterimasi berdasarkan output SPSS
sebesar 0.786. Artinya total pengaruh antara variabel Kompetensi (X1), Disiplin
Kerja (X2) dan Komitmen Kerja (X) terhadap Kinerja Guru sebesar 78.6%
Disiplin Kerja (X:) dan Komitmen Kerja (Xs) secara parsial terhadap Kinerja Guru
sebagai berikut:
Besar pengaruh secara simultan Kompetensi (X). Disiplin Kerja (X:) dan
Komitmen Kerja (X1) terhadap Kinerja Guru adalah sebesar 78.6%. Secara parsial,
kemudian besar pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Guru adalah 30.4% dan
terakhir besar pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Guru adalah sebesar
12.5%. Sehingga apabila diurutkan maka dimensi yang paling berpengaruh adalah
Kompetensi, kemudian urutan kedua Disiplin Kerja dan urutan terakhir Komitmen
Kerja.
H2: Hipotesis kedua dapat diterima karena terdapat pengaruh signifikan antara
H3: Hipotesis ketiga dapat diterima karena terdapat pengaruh signifikan antara
Kompetensi (X1), Disiplin Kerja (X2) dan Komitmen Kerja (Xs) terhadap
Kinerja Guru.
4.2 Pembahasan
Pada sub bab ini akan dibahas mengenai gambaran secara deskriptir dan
kerja, 6 butir pertanyaan tentang komitmen kerja, 9 butir pertanyaan tentang kinerja
4,62 masuk dalam kategori sangat baik. Disiplin kerja dipersepsikan memperoleh
penilaian sebesar rata-rata 4,36 masuk dalam kategori sangat baik. Komitmen kerja
dipersepsikan memperoleh nilai rata-rata 4,30 masuk kategori sangat baik dan
tertinggi.
mampu untuk
sebesar 4,84 yang artinya guru mempersepsikan sudah memiliki kemampuan untuk
terdapat penilaian terendah yaitu atas pertanyaan Saya disiplin dalam menjalan
perintah atasan yaitu dengan nilai 4,19 yang artınya bahwa para guru masihn
Untuk
pertanyaan "Saya adalah orang yang taat menjalan ibadah memperoleh penilaian
1badah secara taat. Secara umum disiplin kerja guru SMA dan SMK di Kecamatan
penghargaan dari organisasi profesi guru" yaitu dengan nilai 4,17 yang artinya
organisasi profesi.. Untuk pertanyaan "Saya merasa bahwa profesi guru merupakan
sosial. Secara umum komitmen guru SMA dan SMK di Kecanatan Talegong Garut
terdapat penilaian terendah yaitu atas pertanyaan "Saya menguasi ketepatan materi
ajar dengan karakteristik peserta didik" dan "Saya memiliki inisiatif penggunaan
model pembelajran yang variatif" yaitu dengan nilai 4,10 yang artinya bahwa para
guru masih mempersepsikan belum menghasılkan materi ajar yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik dan guru belum memberikan materi pembelajaraan yang
Susasna belajar yang kondusif" memperoleh penilaian tertinggi sebesar 4,44 yang
artinya guru mempersepsikan bahwa proses belajar sudah berjalan secara kondusif.
Secara umum kinerja guru SMA dan SMK di Kecamatan Talegong Garut sudah
Sub bab ini akan membahas hubungan antara variabel kompetensi, disiplin
didapatkan diperoleh dari perhitungan sig 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan nilai thitung
lebih besar dari tabel (10.959 >1.997). Koefisien regresi kompetensi memiliki tanda
positif yang berarti semakin baik kompetensi maka semakin baik juga kinerja guru.
Pengaruh kompetensi secara partial besarnya adalah 35,7% terhadap kinerja guru,
Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Adam
& Kamase, 2019), (Martini et al., 2020), (Asmoro et al., 2020), dan (Halim et al.,
kinerja
diketahui bahwa disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja guru. Hasil yang
didapatkan diperoleh dari perhitungan sig 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan nilai thitung
lebih besar dari tabei (8,581 >1.997). Koefisien regresi disiplin kerja memiliki tanda
positif yang berarti semakin baik disiplin kerja maka semakin baik juga kinerja
guru. Disiplin kerja memberikan kontribusi pengaruh secara partial terhadap kinerja
Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Raniasari
Bimanti Esthi & Inggritz Savhira, 2019), (Suparno & Sudarwati, 2014), (Noel et
al., 2017), dan (Kartawan et al., 2016) bahwa disiplin kerja berpengaruh secara
diketahui bahwa komitmen kerja berpengaruh terhadap kinerja guru. Hasil yang
didapatkan diperoleh dari perhitungan sig 0,000 1ebih kecil dari 0,05 dan nilai thitung
lebih besar dari tabel (4,558>1.997). Koefisien regresi komitmen kerja memiliki
tanda positif yang berarti semakin baik komitmen kerja maka semakin baik juga
Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Lotunani
et al., 2014), (Nainggolan et al., 2020), dan (Y. Sukamto & Pardjono, 2017) bahwa