Anda di halaman 1dari 12

MODUL 1 INSTALASI DAN PENGENALAN PACKET TRACER

1.1 Tujuan
Pada praktikum Instalasi dan Pengenalan Packet Tracer, praktikan diharapkan
mampu menginstal software simulasi jaringan Packet Tracer di komputer masing-
masing dan mampu menggunakan dan mempraktekkan simulasi rancangan topologi
jaringan dengan benar. Selain mampu menginstall software secara mandiri, praktikan
juga harus terampil dalam merancang dan membuat topologi jaringan dengan
menggunakan packet tracer, diantaranya:

1. Membuat topologi jaringan point-to-point dengan menggunakan 2 unit


komputer (PC1 dan PC2).
2. Menghubungkan kedua komputer dengan menggunakan jenis kabel jaringan
yang benar.
3. Mengkonfigurasi TCP/IPv4 pada komputer yang digunakan.
4. Memverifikasi koneksi dengan perintah “ping”.
5. Mensimulasikan pertukaran paket dari PC1 ke PC2.

1.2 Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk mendukung modul ini adalah perangkat lunak
dan perangkat keras yang meliputi:

1. Software Packet Tracer.


2. Komputer atau PC.

1.3 Teori Penunjang


Packet tracer merupakan alat simulasi jaringan komputer visual yang dirancang
oleh Cisco System. Perangkat lunak ini banyak membantu perancang jaringan untuk
membuat topologi jaringan dan membuat suatu rancangan yang mirip dengan keadaan
nyata. Selain itu Packet Tracer memungkinkan bagi pengguna untuk mensimulasikan
konfigurasi Cisco switch dan Router menggunakan simulasi yang antar mukanya
berbasiskan perintah-perintah baris (Command Line). Dalam merancang suatu topologi
jaringan, packet tracer telah menyediakan semua komponen perangkat jaringan yang
dapat digunakan dengan cara drag-and-drop, sehingga memudahkan bagi pengguna
untuk memilih serta menghubungkan tiap perangkat jaringan dan melakukan
konfigurasi. Software Cisco Packet Tracer dapat diperlihatkan pada Gambar 1-1
berikut:

(https://id.wikipedia.org/wiki/Cisco_Packet_Tracer)
Gambar 1-1 Cisco Packet Tracer

Dengan membuka program Packet Tracer, maka tampilan jendela dari lembar kerja
dapat diperlihatkan pada Gambar 1-2.

Gambar 1-2 Lembar Kerja Packet Tracer

Dari Gambar 1-2 diatas, dapat dijelaskan bahwa jendela lembar kerja terdiri dari
berbagai macam hal, yang dapat dijelaskan dari bagian paling atas, adalah Titlebar,
kemudian Menu bar, Toolbar atas, Toolbar samping kanan, Toolbar Perangkat jaringan,
Toolbar sub Perangkat Jaringan dan Properties. Title bar adalah judul yang
mencantumkan dari nama program aplikasi yang sedang aktif bekerja, yaitu Cisco
Packet Tracer, dan nama file yang sedang aktif. Sedangkan Menu bar terdiri dari
deretan pull down menu yang terdiri dari File, dimana pilihan yang terdapat pada File
tersebut antara lain new, open, save (menyimpan hasil rancangan), print (dicetak
melalui printer) dll. Hal tersebut juga terpadat pada deretan pull down menu disamping
File, seperti Edit, Option, View, Tool, dll. Toolbar dibawah dari Menubar pada dasarnya
sama dengan perintah-perintah dalam menubar, hanya saja ditampilkan dalam bentuk
icon-icon yang memudahkan untuk dipilih secara langsung tidak perlu membuka
pulldown menu pada menubar.

1.4 Langkah Percobaan


Alur melaksanakan percobaan sehingga tujuan akhir dapat tercapai pada modul
Instalasi dan Pengenalan Packet Tracer dapat dijabarkan dalam langkah-langkah
sebagai berikut:

1. Buka lembar kerja (workspace).


2. Pilih perangkat akhir (End Devices), pilih generic komputer (PC) (tanda frame
merah) atau laptop, kemudian klik icon komputer (PC) selanjutnya tarik ( drag
and drop) di lembar kerja, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 1-3.
3. Konfigurasi IP untuk PC0 dan PC1, dengan mengisikan IP address untuk PC0
: 192.168.0.1 dan subnet mask 255.255.255.0, sedangkan untuk IP address
PC1 192.168.0.2 dan subnet mask 255.255.255.0. Untuk melakukan
konfigurasi ini, lakukan seperti yang diperlihatkan pada Gambar 1-4.

drag and drop

Gambar 1-3 Drag and Drop kedua PC pada lembar kerja Packet Tracer
Klik 2 (dua) kali pada gambar PC0
dan PC1, secara bergantian.

Gambar 1-4 Drag and Drop kedua PC pada lembar kerja Packet Tracer

4. Setelah dilakukan 2 (dua) kali klik pada gambar atau icon PC pada lembar
kerja, maka akan muncul jendela konfigurasi dari komputer tersebut seperti
yang diperlihatkan pada Gambar 1-5. Pilih Desktop → IP Configuration (tanda
frame merah).

Gambar 1-5 Masuk ke dalam Jendela Konfigurasi IPv4


Dengan memilih IP Configuration maka akan tampil jendela baru seperti yang
diperlihatkan pada Gambar 1-6 berikut ini, untuk menetapkan IP Address dan
Subnet Mask.

Gambar 1-6 Jendela IP Address Configuration

Selanjutnya isikan pada kolom IP Address 192.168.0.1 dan Subnet Mask


255.255.255.0, dan tutup semua jendela konfigurasi. Selanjutnya lakukan hal
yang sama untuk PC1 (atau PC lainnya).
5. Uji atau verifikasi layer stack pada tiap PC, dengan melakukan perintah
“ping” di jendela command prompt (tanda frame merah). Cara masuk ke
jendela Command Prompt, klik 2 (dua) kali icon PC, kemudian pilih Desktop
dan selanjutnya pilih Command Prompt, seperti yang diperlihatkan pada
Gambar 1-7.

Gambar 1-7 Jendela Desktop – Command Prompt


Pilih Command Prompt, sehingga muncul jendela seperti pada Gambar 1-8
berikut.

Gambar 1-8 Jendela Command Prompt

Ketik atau tuliskan C:\>ping 192.168.0.1 (alamat IP dari PC tersebut) seperti


yang ditunjukkan pada Gambar 1-9.

Gambar 1-9 Ketik perintah ping

Tekan enter, dan amati apa yang terjadi. Kemudian simpan tampilan hasilnya
dengan menggunakan print screen.

Selanjutnya lakukan dengan perintah C:\>ping 127.0.0.1 (alamat dari loop


back) seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1-10.

Gambar 1-10 Ketik perintah ping untuk loop back


Tekan enter, dan amati apa yang terjadi. Kemudian simpan tampilan hasilnya
dengan menggunakan print screen.
6. Hubungkan kedua komputer (PC0 dan PC1) dengan menggunakan media
kabel, yang tersedia pada pilihan penghubung (connection) yang ditunjukkan
pada Gambar 1-11 (tanda frame merah).
7. Pilih kabel penghubung yang sesuai, karena kedua perangkat yang akan
dihubungkan adalah sejenis, maka kabel jaringan yang sesuai adalah jenis
crossover.
8. Hubungkan kabel crossover pada PC0 di konektor FastEthernet0 dan PC1 di
konektor FastEthernet0 juga. Gambar 1-11 memperlihatkan kedua PC yang
telah terhubung dengan kabel crossover.
9. Langkah selanjutnya menguji hubungan atau koneksi kedua PC tersebut
dengan menggunakan perintah “ping”. Jika pada PC0 maka perintah ping
ditujukan ke alamat IP dari PC1 atau PC lainnya, dan sebaliknya. Sehingga
perintah tersebut jika dari PC0 adalah C:\>ping 192.168.0.2 (alamat IP dari
PC1) dan dari PC1 adalah C:\>ping 192.168.0.1 (alamat IP dari PC0). Jadi
lakukan ping yang ditujukan ke alamat PC lain dan bukan ke PC dirinya
sendiri.

Gambar 1-11 Kedua PC terhubung dengan kabel crossover

10. Amati apa yang terjadi dari hasil ping antar PC tersebut dan simpan gambar
dengan print screen.
11. Langkah selanjutnya lakukan dengan menggunakan simulation mode (tanda
frame merah) seperti yang diperlihatkan pada Gambar 1-12 berikut.
Gambar 1-12 Simulasi pengiriman paket dari PC0 ke PC1

12. Bawa kursor ke Add Simple PDU (P) klik (1), kemudian geser kursor ke PC0
klik di icon PC (2), selanjutnya geser kursir ke PC1 dan klik lagi kursinya di
icon PC (3), dan jalankan simulasi dengan memilih Auto Capture / Play (4).
Alur langkah untuk simulasi ini dapat ditunjukkan pada Gambar 1-13.

2 1

Gambar 1-13 Menjalankan (Play) Simulasi pengiriman paket PDU

13. Amati apa yang terjadi dari hasil penguriman paket PDU antar PC tersebut
dan simpan gambar dengan print screen.
1.5 LembarAnalisis
Buatlah analisis dari hasil pengujian atau simulasi untuk hasil melakukan
verifikasi layer stack pada tiap PC dan verifikasi koneksi antar PC, yang dapat
ditampilkan hasilnya pada gambar-gambar berikut:

Hasil ping ke 192.168.0.1 dari PC0.

Penjelasan dan analisis dari hasil ping :


Karena komputer (PC 0) tidak terhubung dengan jaringan dan tidak terhubung
dengan komputer lain, maka perintah ping tidak mendapat balasan dan hasilnya adalah
request time out (RTO). Jadi meskipun komputer telah di beri alamat IP, jika tidak
terhubung dengan suatu jaringan ataupun komputer maka perintah ping tidak akan
mendapat balasan.

Hasil ping ke 127.0 0.1 dari PC0.

Penjelasan dan analisis dari hasil ping :


Loopback/localhost (127.0.0.1) merupakan IP default dari komputer itu sendiri.
Jadi, alamat yang di ping merupakan alamat host (komputer) itu sendiri. Oleh karena
itu, saat kita memberi perintah ping pada komputer (PC 0) dengan IP 127.0.0.1 akan
mendapatkan sebuah balasan dari perintah tersebut karena itu merupakan IP localhost.
Dapat diibaratkan seperti kita ingin mengirim paket dengan alamat rumah kita sendiri,
tanpa di kirimpun barang sudah ada di tangan kita.
Hasil ping ke 192.168.0.2 dari PC1.

Penjelasan dan analisis dari hasil ping :


Karena komputer (PC 1) tidak terhubung dengan jaringan dan tidak terhubung
dengan komputer lain, maka perintah ping tidak mendapat balasan dan hasilnya adalah
request time out (RTO). Jadi meskipun komputer telah di beri alamat IP, jika tidak
terhubung dengan suatu jaringan ataupun komputer maka perintah ping tidak akan
mendapat balasan.

Hasil ping ke 127.0 0.1 dari PC1.

Penjelasan dan analisis dari hasil ping :


Loopback/localhost (127.0.0.1) merupakan IP default dari komputer itu sendiri.
Jadi, alamat yang di ping merupakan alamat host (komputer) itu sendiri. Oleh karena
itu, saat kita memberi perintah ping pada komputer (PC 1) dengan IP 127.0.0.1 akan
mendapatkan sebuah balasan dari perintah tersebut karena itu merupakan IP localhost.
Dapat diibaratkan seperti kita ingin mengirim paket dengan alamat rumah kita sendiri,
tanpa di kirimpun barang sudah ada di tangan kita.
Hasil verifikasi koneksi ping dari PC0 ke PC1 dan sebaliknya.

Penjelasan dan analisis dari hasil ping :


Karena kedua komputer (PC 0 dan PC 1) disambung dengan kabel crossover. Maka,
kedua komputer dapat berkomunikasi, dapat dilihat dari hasil ping diatas bahwa
perintah yang diberikan dari PC 0 ke PC 1 (ping 192.168.0.2) bisa mendapat balasan dan
juga sebaliknya. Hal itu dikarenakan kabel crossover merupakan kabel yang
menghubungkan 2 perangkat yang sama. Jadi, kedua komputer dapat saling bertukar
data seperti hasil simulasi pengiriman paket PDU di bawah ini.

Hasil simulasi pengiriman paket PDU dari PC0 ke PC1


1.6 Tugas
1. Sebutkan kepanjangan dari perintah “ping”?
Kepanjangan dari perintah ping adalah Packet Internet Gopher

2. Jelaskan definisi dari perintah “ping”?


Perintah ping adalah sebuah perintah dalam windows yang biasa digunakan
dalam pengecekan koneksi di sebuah komputer yang saling terhubung satu
sama lain. Caranya bisa dilakukan dengan mengirim pesan Internet Control
Message Protocol (ICMP) dalam IP address.

3. Jelaskan perbedaan melakukan ping ke PC sendiri dengan perintah ping IP


address 127.0.0.1 (loop back) dan 192.168.0.1 (jika PC0) atau 192.168.0.2 (jika
PC1)?
IP address 127.0.0.1 merupakan alamat loopback lokal,

4. Jelaskan bagaimana jika media (kabel) penghubung antar kedua PC diganti


dengan jenis straight through), analisis hasil yang didapatkan jika melakukan
verifikasi koneksi antar perangkat dengan perintah ping! Sertakan juga hasil
capture gambarnya!
Saat menghubungkan 2 komputer menggunakan kabel straight through, 2
komputer tersebut tidak dapat tersambung dikarenakan kabel straight
merupakan kabel penghubung antara 2 device (alat) yang berbeda. Jadi, pada
saat melakukan ping IP address hasilnya adalah RTO (Request Time Out),
dalam percobaan ini perintah ping tidak mendapat balasan karena
menggunakan kabel straight through.

Anda mungkin juga menyukai