Anda di halaman 1dari 56

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

PENGANGGARAN STÁNDAR
PELAYANAN MINIMAL
BIDANG PUPR dan PERKIM
Oleh:
Direktorat Perencanaan Anggaran Daerah
DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
2023

Email:djkd@kemendagri.go.id http://keuda.kemendagri.go.id Ditjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri ditjenbinakeuda


Dasar Hukum Pengelolaan Keuangan Daerah
1
23 UU Pemerintahan
Daerah

12
PP Pengelolaan
Keuda

Pedoman Teknis

77
Perpres Satu Pengelolaan Keuda Perpres Stranas
Data PK

39 Klasifikasi, Kodefikasi &


Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan
Sistem Informasi Pemerintahan
Daerah
54
& Keuangan Daerah

90 SATU DATA
SATU SISTEM
70
71 95
PP Standar Akuntansi Pemerintahan Perpres SPBE
2 Dasar Hukum SPM Bidang PUPR dan Perkim
UU No 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah

PermenPUPR No 29 Tahun
PP No 2 Tahun 2018 tentang
2018 tentang Standar Teknis
SPM
SPM PU dan Perkim

PMDN No 77 Tahun 2020


PP No 12 Tahun 2019 tentang
tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan Daerah

PMDN No 59 Tahun 2021


tentang Penerapan SPM
3 Dasar dan Konsepsi Pengelolaan Keuangan Daerah

Prinsip ”Money Follows Program”


Pendanaan atas fungsi-fungsi pemerintahan dilakukan berdasarkan
pembagian urusan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan TERTIB
Daerah
EFISIEN
EKONOMIS
EFEKTIF
TRANSPARAN
Urusan pemerintahan yang Urusan pemerintahan yang
BERTANGGUNGJAWAB
menjadi kewenangan pusat menjadi kewenangan daerah
MEMPERHATIKAN RASA:
didanai dari didanai dari KEADILAN
KEPATUTAN
MANFAAT UNTUK
APBN APBD MASYARAKAT
Termasuk kegiatan
dekonsentrasi dan tugas
pembantuan
Pasal 282 UU 23/2014
4 Dasar Penerapan Standar Pelayanan Minimal

Jenis SPM
(Pasal 4 Ayat 1 PP 2
Pengertian SPM (PP 2 Th 2018)
Tahun 2018 )
❖ Pasal 1 PP Nomor 2 Tahun 2018, Standar Pelayanan
Minimal, yang selanjutnya disingkat SPM adalah
Ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan
dasar yang merupakan urusan pemerintahan wajib
Latarbelakang SPM yang berhak diperoleh setiap warga negara secara Pekerjaan Perumahan
Rakyat
minimal. Umum
❖ Amanat Pasal 18 UU Nomor 23 ❖ Pasal 3 PP Nomor 2 Tahun 2018, urusan 3 4
Tahun 2014, penyelenggara pemerintahan wajib yang berkaitan dengan
pemerintahan daerah PUPR,
pelayanan dasar: pendidikan, kesehatan, 2 5 Tramtibum
memprioritaskan pelaksanaan perumahan rakyat dan Kawasan Kesehatan Linmas
urusan pemerintahan wajib yang
pemukiman, tramtibumlinmas, dan sosial,
berkaitan dengan pelayanan sebagian substansinya ditetapkan sebagai SPM.
dasar. 1 6
❖ Permendagri Nomor 59 Tahun 2021
❖ Pasal 298 UU Nomor 23 Tahun Pasal 2:
2014, belanja daerah
1. Pemerintah Daerah menerapkan SPM untuk Sosial
diprioritaskan untuk mendanai pemenuhan Jenis Pelayanan Dasar dan Mutu
Pendidikan

urusan pemerintahan wajib yang Pelayanan Dasar yang berhak diperoleh setiap
terkait pelayanan dasar yang warga negara secara minimal.
Juknis SPM:
ditetapkan dengan standar 2. Penerapan SPM diprioritaskan bagi Warga Negara
yang berhak memperoleh pelayanan dasar secara Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang
pelayanan minimal. minimal sesuai dengan jenis pelayanan dasar dan Standar Teknis Pemenuhan Mutu
mutu pelayanan dasarnya. Pelayanan Dasar pada SPM Bidang
Kesehatan
Pasal 314 dan Pasal 315 UU No. 23 Tahun 2014
evaluasi terhadap APBD dilakukan untuk menguji kesesuaian rancangan Perda
Provinsi dan Kabupaten/Kota tentang APBD dan rancangan peraturan gubernur dan
bupati/wali kota tentang penjabaran APBD dengan

ketentuan peraturan
perundang-undangan yang
lebih tinggi;

kepentingan umum

RKPD serta KUA dan


SPM
PPAS

Permendagri No. 9 Tahun 2021 Tentang Tata Cara Evaluasi Rancangan


RPJMD. Peraturan Daerah Tentang APBD, Rancangan Peraturan Daerah Tentang
Perubahan APBD, Rancangan Peraturan Kepala Daerah Tentang
Penjabaran APBD, Dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah Tentang
Penjabaran Perubahan APBD
5 PERMASALAHAN ANGGARAN SPM BIDANG PUPR
DAN PERKIM
Terdapat jenis layanan SPM Bidang
PUPR dan Perkim baik pada
pemerintah provinsi maupun pada
pemerintah kabupaten/kota yang Minimnya alokasi anggaran untuk
belum dianggarkan. SPM Bidang PUPR dan Perkim
dibandingkan total anggaran fungsi
PUPR dan Perkim

a. Provinsi Rp 345.147.642.766,00 atau 4, 82% dari


a. Provinsi Rp 615.508.432.113,00 atau 1,56% dari total Belanja Urusan Pendidikan sebesar
total Belanja Urusan Pendidikan sebesar Rp7.160.000.000.000,00.
Rp39.490.000.000.000,00. b. Kabupaten/Kota Rp754.734.160.028,00 atau 5,14%
b. Kabupaten/Kota Rp7.176.731.431.482,00 atau dari total Belanja Fungsi Pendidikan sebesar
6,86% dari total Belanja Fungsi Pendidikan Rp14.690.000.000.000,00.
PUPR sebesar Rp104.600.000.000.000,00. PERKIM
a. Pemerintah Provinsi
a. Provinsi
1) penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban bencana provinsi
1) pemenuhan kebutuhan air minum curah lintas kabupaten/kota belum belum dianggarkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, Pemerintah
dianggarkan oleh Provinsi Sulawesi Tenggara. Provinsi Sumatera Utara, Pemerintah Provinsi Jambi, Pemerintah Provinsi
2) penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik regional Papua, dan Pemerintah Provinsi Papua Barat.
lintas kabupaten/kota belum dianggarkan oleh Pemerintah 2) fasilitasi penyediaan rrmah yang layak huni bagi masyarakat yang terkena relokasi
Provinsi Sulawesi Tenggara, Pemerintah Provinsi Nusa program Pemerintah Daerah provinsi belum dianggarkan oleh Pemerintah
Tenggara Timur, Pemerintah Provinsi Bengkulu, Pemerintah Provinsi Jambi, Pemerintah Provinsi Papua, Pemerintah Provinsi Nusa
Tenggara Timur, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Pemerintah Provinsi
Provinsi Maluku, Pemerintah Provinsi Maluku Utara, Pemerintah
Sulawesi Tenggara, Pemerintah Provinsi Aceh, Pemerintah Provinsi Jawa
Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Provinsi Papua. Timur, Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, dan
Pemerintah Provinsi Lampung.
b. Pemerintah Kabupaten/Kota
1) pemenuhan kebutuhan pokok air minum sehari-hari belum b. Pemerintah Kabupaten/Kota
dianggarkan oleh 28 Pemerintah Kabupaten/Kota 1) penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban bencana
2) penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik belum kabupaten/kota belum dianggarkan oleh 171 Pemerintah Kabupaten/Kota
2) fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang terkena relokasi
dianggarkan oleh 71 Pemerintah Kabupaten/Kota
program Pemerintah Daerah kabupaten/ kotabelum dianggarkan oleh 195
Pemerintah Kabupaten/Kota
6 Data Anggaran SPM Bidang Kesehatan
Dibandingkan dengan Anggaran Urusan PUPR
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota

Anggaran SPM PUPR dibanding Belanja Urusan PUPR


Rp120,000,000,000,000.00

Rp100,000,000,000,000.00

Rp80,000,000,000,000.00

Rp60,000,000,000,000.00

Rp40,000,000,000,000.00

Rp20,000,000,000,000.00

Rp0.00
Provinsi Kab/Kota
Total Anggaran SPM PUPR Rp615,508,432,113.00 Rp7,176,731,431,482.00
Total Anggaran PUPR Rp39,490,000,000,000.00 Rp104,600,000,000,000.00

Sumber: Data diolah oleh Ditjen Bina Keuangan Daerah dari SIPD Kemendagri
6 Data Anggaran SPM Bidang Kesehatan
Dibandingkan dengan Anggaran Urusan Perkim
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota

Anggaran SPM Perkim dibanding Belanja Urusan Perkim


Rp16,000,000,000,000.00
Rp14,000,000,000,000.00
Rp12,000,000,000,000.00
Rp10,000,000,000,000.00
Rp8,000,000,000,000.00
Rp6,000,000,000,000.00
Rp4,000,000,000,000.00
Rp2,000,000,000,000.00
Rp0.00
Provinsi Kab/Kota
Total Anggaran SPM
Rp345,147,642,766.00 Rp754,734,160,028.00
Perkim
Total Anggaran Perkim Rp7,160,000,000,000.00 Rp14,690,000,000,000.0

Sumber: Data diolah oleh Ditjen Bina Keuangan Daerah dari SIPD Kemendagri
9 Pemerintah Daerah Kab/Kota yang Belum
Menganggarkan SPM PUPR
2. penyediaan pelayanan pengolahan air limbah
1. pemenuhan kebutuhan pokok air minum
sehari-hari (28 Pemkab/Pemkot)
domestik (71 Pemkab/Pemkot)
Kab. Teluk Bintuni Kab. Pangandaran
Kab. Tanatoraja Kab. Kep. Raja Ampat Kab. OKU
Kab. Bengkulu Selatan Kab. Halmahera Barat
Kab. Teluk Bintuni Kab. Kepl. Sula
Kab. Kep. Raja Ampat Kab. Halmahera Selatan
Kab. Timor Tengah Utara
Kab. Sorong
Kota Palopo Kab. Manokwari
Kota Sorong
Kota Ambon Kab. Halmahera Tengah
Kab. Tolikara
Kab. Luwu
Kota Pariaman Kab. Tulang Bawang Barat Kab. Mesuji
Kab. Bengkulu Selatan Kota Bandar Lampung Kab. Jembrana
Kab. Kepl. Sula Kab. Cirebon Kab. Paniai
Kab. Timor Tengah Utara Kab. Banjarnegara Kab. Dogiyai
Kota Surakarta Kab. Biak Numfor
Kab. Kepahiang Kab. Buton Selatan Kab. Barito Timur
Kota Semarang Kab. Maluku Tenggara Barat (Kab. Kep. Kab. Banggai Laut
Kab. Manokwari Tanimbar) Kab. Supiori
Kota Tual
Kota Pematang Siantar Kab. Waropen
Kab. Mamberamo Raya Kab. Kepulauan Yapen
Kab. Halmahera Tengah Kab. Nduga
Kab. Sorong Selatan Kab. Banggai Kepulauan
Kota Madiun
Kab. Manokwari Selatan
Kota Surabaya Kab. Bangli
Kab. Maluku Barat Daya
Kab. Tolikara Kab. Toraja Utara
Kab. Pulau Morotai Kab. Indragiri Hilir
Kota Bandung Kota Prabumulih Kab. Merauke
Kab. Tulang Bawang Barat Kab. Enrekang Kab. Labuhanbatu Utara
Kota Bandar Lampung Kab. Yahukimo Kab. Padang Lawas
Kab. Cirebon Kab. Nias Barat Kota Bitung
Kab. Lanny Jaya Kab. Kebumen
Kab. Banjarnegara Kab. Minahasa Selatan Kab. Serdang Bedagai
Kota Surakarta Kab. Lebong Kab. Kupang
Kab. Buton Selatan Kab. Bulungan Kab. Alor
Kota Padang Kab. Nias
Kab. Maluku Tenggara Barat (Kab. Kep. Tanimbar) Kota Tidore Kepulauan
Kota Tual Kab. Penukal Abab Lematang Ilir
Kab. Keerom
Kab. Mamberamo Raya Kab. Seluma Kab. Fak-Fak
Kab. Puncak Kab. Tapanuli Selatan
Kab. Nduga
Kota Bengkulu Kab. Kutai Timur
9 Pemerintah Daerah Kab/Kota yang Belum Menganggarkan SPM Perkim
Kab. Minahasa Kab. Konawe
Kab. Sidoarjo Kab. Aceh Tamiang
Kab. Bangka Selatan Kab. Banyuwangi Kab. Aceh Tengah
Kab. Kep. Talaud Kab. Klungkung Kab. Humbang Hasundutan
Kab. Kep. Raja Ampat
Kab. Nabire Kab. Samosir Kab. Mimika
Kab. Timor Tengah Utara
Kab. Halmahera Tengah
Kab. Pesawaran Kab. Minahasa Utara Kab. Lebak
Kab. Tolikara Kab. Katingan Kab. Mojokerto Kota Surabaya
Kab. Tulang Bawang Barat Kab. Bengkulu Tengah Kota Mojokerto Kab. Trenggalek
Kota Bandar Lampung Kab. Tanatoraja Kab. Manggarai Barat
Kab. Kediri
Kab. Cirebon Kab. Halmahera Timur Kab. Sintang
Kab. Pidie Jaya Kab. Manggarai Timur
Kab. Banjarnegara Kab. Musi Rawas Utara Kab. Kepahiang Kab. Bombana
Kota Surakarta Kab. Lampung Barat
Kab. Buton Selatan Kab. Gayo Lues Kab. Melawi
Kab. Belitung Kab. Lampung Tengah Kab. Sekadau
Kab. Maluku Tenggara Barat (Kab.
Kep. Tanimbar) Kab. Kerinci Kota Pematang Siantar Kab. Tuban
Kota Tual Kota Tarakan Kab. Jayapura Kota Medan
Kab. Mamberamo Raya Kab. Solok Kab. Lamandau Kota Lhokseumawe
Kab. Nduga Kab. Seram Bagian Barat Kab. Sumenep
Kab. Simalungun
Kab. Toraja Utara Kab. Sigi Kab. Belu
Kab. Tanah Laut Kab. Ketapang
Kab. Nias Barat Kab. Kep. Meranti Kota Sukabumi
Kab. Minahasa Selatan Kab. Mamberamo Tengah
Kab. Grobogan 1. penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni
Kab. Labuhanbatu Selatan Kab. Kuningan
Kab. Seluma Kab. Kaimana Kab. Tambrauw Kab. Polewali Mandar
bagi korban bencana kabupaten/kota
Kab. Puncak
Kab. Soppeng Kab. Bener Meriah Kab. Manggarai
Kab. Pangandaran
Kab. OKU
Kab. Tanjung Jabung Timur Kota Subulussalam Kab. Musi Banyu Asin
Kab. Halmahera Barat Kab. Kep. Aru Kab. Lingga Kab. Ngawi
Kab. Halmahera Selatan Kab. Morowali Utara Kab. Timor Tengah Selatan
Kab. Ngada
Kab. Sorong Kab. Siak Kab. Sumba Barat Daya
Kab. Boven Digoel Kota Pasuruan
Kab. Jembrana Kota Semarang Kab. Buton
Kab. Paniai Kab. Sumbawa Barat
Kab. Jayawijaya Kota Lubuk Linggau
Kab. Banggai Laut Kota Cimahi
Kota Batu Kab. Temanggung Kab. Bima
Kab. Supiori
Kab. Sukamara Kab. Kolaka Timur Kab. Pidie
Kab. Waropen
Kab. Kepulauan Yapen
Kota Jayapura Kab. Karo Kota Langsa
Kab. Manokwari Selatan Kab. Yalimo Kab. Aceh Jaya Kota Tangerang
Kab. Maluku Barat Daya Kab. Tulang Bawang Kab. Bojonegoro
Kab. Malaka
Kab. Merauke Kab. Tabalong Kab. Aceh Utara
Kota Gunung Sitoli Kab. Kayong Utara
Kab. Padang Lawas Kab. Maybrat Kab. Sikka
Kab. Serdang Bedagai Kab. Bondowoso
Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Tapanuli Utara
Kab. Kupang Kab. Mamasa
Kab. Asmat Kab. Aceh Barat Kab. Bangkalan
Kab. Alor
Kab. Mappi Kab. Dompu Kota Bekasi
Kab. Nias
Kab. Donggala
Kab. Pegunungan Bintang Kota Tanjung Balai Kab. Jember
Kab. Takalar Kab. Pelalawan Kab. Garut Kab. Tasikmalaya
Kab. Langkat Kab. Aceh Selatan Kab. Ciamis Kab. Cianjur
Kab. Mahakam Ulu Kab. Sidrap Kab. Jombang
Kab. Puncak Jaya Kab. Tojo Una-Una
9 Pemerintah Daerah Kab/Kota yang Belum Menganggarkan SPM Perkim
Kab. Kep. Raja Ampat Kab. Kaimana Kab. Tuban Kota Yogyakarta Kab. Agam
Kab. Timor Tengah Utara Kab. Tanjung Jabung Timur Kota Lhokseumawe Kab. Buru Selatan Kab. Jepara
Kab. Halmahera Tengah Kab. Morowali Utara Kab. Sumenep Kab. Dairi Kab. Berau
Kab. Tolikara Kab. Siak Kab. Belu Kab. Nias Utara Kota Metro
Kab. Tulang Bawang Barat Kab. Sukamara Kab. Musi Banyu Asin Kab. Aceh Barat Daya Kab. Flores Timur
Kota Bandar Lampung Kota Jayapura Kab. Ngawi Kota Sibolga Kab. Bulungan
Kab. Cirebon Kab. Yalimo Kab. Timor Tengah Selatan Kab. Pulang Pisau Kota Tegal
Kab. Banjarnegara Kab. Tulang Bawang Kota Pasuruan Kab. Rejang Lebong Kab. Teluk Bintuni
Kota Surakarta Kab. Bolaang Mongondow Kota Langsa Kab. Barito Utara Kab. Murung Raya
Kab. Buton Selatan Selatan Kab. Aceh Utara Kab. Hulu Sungai Selatan Kab. Muna
Kab. Maluku Tenggara Kab. Asmat Kota Bekasi Kab. Manokwari Kota Sorong
Barat (Kab. Kep. Kab. Mappi Kab. Cianjur Kota Pariaman Kab. Konawe Kepulauan
Tanimbar) Kab. Pegunungan Bintang Kab. Jombang Kab. Bungo Kota Banjar Baru
Kota Tual Kab. Pelalawan Kota Bukit Tinggi Kab. Natuna Kab. Sumba Tengah
Kab. Mamberamo Raya Kab. Puncak Jaya Kab. Buru Kota Tidore Kepulauan Kab. Konawe Utara 2. fasilitasi
penyediaan rumah
Kab. Nduga Kab. Sidoarjo Kab. Situbondo Kab. Poso Kab. Gresik
Kab. Toraja Utara Kab. Samosir Kab. Nias Selatan Kab. Kotawaringin Barat Kab. Muara Enim yang layak huni bagi
Kab. Nias Barat Kota Mojokerto Kab. Pinrang Kota Sabang Kab. Boyolali
Kab. Puncak Kab. Kediri Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Lanny Jaya Kab. Kotawaringin Timur masyarakat yang terkena
Kab. Pangandaran Kab. Pidie Jaya Kab. Pasuruan Kab. Indragiri Hilir
Kab. OKU Kab. Kepahiang
Kab. Bengkulu Utara
Kab. Rembang Kab. Bone Bolango Kab. Sleman
relokasi program Pemerintah
Kab. Banggai Laut
Kab. Supiori
Kab. Simalungun Kab. Lampung Utara Kab. Kulon Progo Kab. Kep. Anambas Daerah kabupaten/ kota
Kota Sukabumi Kab. Parigi Moutong Kab. Dogiyai Kab. Fak-Fak
Kab. Waropen Kota Subulussalam Kab. Siau Tagulandang Biaro Kab. Nunukan
Kab. Kepulauan Yapen Kota Madiun
Kab. Ngada Kab. Sinjai Kab. Merangin
Kab. Manokwari Selatan Kab. Boven Digoel Kab. Lumajang
Kota Binjai Kab. Kapuas
Kab. Maluku Barat Daya Kab. Temanggung Kab. Malinau Kota Magelang
Kab. Tapanuli Tengah
Kab. Merauke Kab. Aceh Jaya Kota Tebing Tinggi Kota Bitung
Kota Prabumulih
Kab. Kupang Kab. Malaka Kota Denpasar Kab. Bandung
Kab. Tana Tidung
Kab. Nias Kab. Sikka Kota Salatiga
Kab. Batang Kab. Sorong Selatan
Kab. Takalar Kab. Aceh Barat Kab. Lahat
Kab. Lombok Utara Kab. Banggai Kepulauan
Kab. Langkat Kota Tanjung Balai Kota Padang Sidempuan
Kab. Pandeglang
Kab. Mahakam Ulu Kab. Konawe Kota Kediri Kab. Intan Jaya
Kab. Lombok Tengah
Kab. Bangka Selatan Kab. Aceh Tamiang Kab. Sukabumi Kab. Kaur
Kab. Mandailing Natal
Kab. Nabire Kab. Aceh Tengah Kab. Toba Samosir Kab. Pegunungan Arfak
Kab. Konawe Selatan
Kab. Katingan Kab. Humbang Hasundutan Kab. Belitung Timur
Kab. Kuantan Singingi Kab. Sarmi
Kab. Bengkulu Tengah Kab. Mimika Kab. Gunung Mas
Kab. Mesuji Kab. Teluk Wondama
Kab. Halmahera Timur Kota Surabaya Kab. Muaro Jambi
Kab. Bangli
Kab. Musi Rawas Utara Kab. Manggarai Barat Kab. Aceh Singkil
Kab. Majalengka
Kab. Kerinci Kab. Bombana Kab. Subang
Kab. Pulau Morotai
Kab. Seram Bagian Barat Kab. Melawi
Kab. Mamberamo Tengah
10 Strategi Penganggaran SPM pada tahun Berkenaan Bagi
Pemda yang Belum Menganggarkan

PERUBAHAN APBD PERGESERAN ANGGARAN

Pasal 94 PP 12/2019
• Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi KUA
1 Dalam hal terdapat penambahan
• Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antar kebutuhan pengeluaran akibat keadaan
organisasi, antar unit organisasi, antar Program, antar Kegiatan, dan antar jenis darurat termasuk betanja untuk keperluan
2 belanja
mendesak, kepala SKPD dapat men5rusun
• Keadaan yang menyebabkan SiLPA tahun anggaran sebelumnya RKA SKPD diluar KUA dan PPAS
3 harus digunakan dalam tahun anggaran berjalan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9O
ayat (2) dan ayat (3).
• Keadaan Darurat
4

• Keadaan Luar Biasa


5
11 PASAL 69 PP 12/2019

Kriteria Keadaan Darurat Kriteria Keperluan Mendesak


bencana alam, bencana non-alam, bencana kebutuhan daerah dalam rangka Pelayanan Dasar masyarakat yang anggarannya belum
sosial dan/atau kejadian luar biasa; tersedia dalam TA berjalan;

pelaksanaan operasi pencarian dan Belanja Daerah yang bersifat mengikat dan belanja yang bersifat wajib;
pertolongan;
Pengeluaran Daerah yang berada diluar kendali Pemda dan tidak dapat diprediksikan
kerusakan sarana/prasarana yang dapat sebelumnya, serta amanat PUU;
mengganggu kegiatan pelayanan publik
Pengeluaran Daerah lainnya yang apabila ditunda akan menimbulkan kerugian yang lebih
besar bagi Pemerintah Daerah dan/atau masyarakat
DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM
KEMENTERIAN DALAMNEGERI
NEGERI
12
Proses Pengelolaan Keuangan Daerah

PEMBINAAN &
PELAKSANAAN &
PENGAWASAN PERENCANAAN PENGANGGARAN PENATAUSAHAAN
Cam 01 Cam 02 Cam 03

AKUNTANSI & PERTANGGUGJAWABAN


PELAPORAN PELAKSANAAN

Cam 04 Cam 05
DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM
KEMENTERIAN DALAMNEGERI
NEGERI
13
Proses Penyusunan dan Penetapan APBD
APBD
RAPBD
RKA-
SKPD
KUA &
PPAS
RKPD

November-Desember
Agustus

Juli September Oktober

Minggu ke- 3 hari kerja 10 hari 7 hari setelah


Minggu ke-II II/ke-IV I bulan sebelum setelah 15 hari kerja Penyempurna Akhir Desember
Minggu ke-II Minggu ke- Penyampaian tahun anggaran Penetapan
penetapan
persetujuan an Ranc Perda
KDH III Hasil evaluasi Penyampaian
Kesepakatan Rancangan berkenaan bersama
APBD & Ranc
Perda APBD &
menyampaikan Peraturan dimulai Menyampaikan Ranc Ranc Perda APBD Perkada Perda APBD &
Ranc KUA dan Menyusun RKA- & Ranc Perkada Perkada
Ranc KUA dan Daerah tentang Persetujuan bersama Perda APBD & Ranc Penjabaran Perkada
Ranc PPAS SKPD DPRD dengan KDH Perkada Penjabaran Penjabaran APBD Penjabaran APBD Penjabaran
Ranc PPAS APBD kepada APBD
DPRD APBD hasil evaluasi APBD

Apabila tidak sepakat, paling lama 6


Minggu sejak disampaikan
PENYUSUNAN PERDA TENTANG APBD
PENYUSUNAN PERDA TENTANG APBD
DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH
14 Tahapan dan Jadwal Proses Penyusunan Perubahan APBD KEMENTERIAN DALAM
KEMENTERIAN DALAMNEGERI
NEGERI

KUA &
RKPD RKA-SKPD RAPBD Eavaluasi APBD
PPAS

Agustus September Oktober November-Desember

Minggu ke-I Minggu ke-II Minggu ke-III Minggu ke-II Pengambilan 3 hari kerja setelah 15 hari kerja 7 hari kerja 3 hari kerja 7 hari kerja
persetujuan persetujuan setelah
Penyampaian Hasil evaluasi Penyempuranaan keputusan Penyampaian
Pembahasan Penerbiatan surat Penyampaian bersama
rancangan perubahan dan rancangan APBD pimpinan perubahan
kesepakatan edaran Kepala rancangan penjabaran sesuai hasil APBD dan
perubahan kepala daerah Daerah terkait peraturan Penyampaian APBD evaluasi Penyempuranaa Penjabaran
KUA dan PPAS dengan DPRD Pedoman daerah rancangan n rancangan APBD
penyusuanan dan peraturan daerah APBD sesuai
perubahan DPA- tentang perubahan hasil evaluasi
SKPD APBD dan
rancangan Perkada
tentang oenjabaran
Perubahan APBD
15 Memetakan Konsepsi Permendagri No.90 Tahun 2019
dimutakhirkan dengan Kepmendagri 900.1.15.5-1317 Tahun 2023

Menterjemahkan Fungsi digunakan untuk


Program, Kegiatan & UU No. 23 Tahun 2014 menyelaraskan
Sub Kegiatan berlabel penyelenggaraan urusan
urusan/unsur Pemda dengan Belanja
Pemerintah
Sumber pendanaan
Organisasi dibentuk untuk digunakan untuk
melaksanakan mengetahui penggunaan
urusan/unsur yang sumber pendanaan dalam
diterjemahkan dalam Tugas pencapaiaan setiap
Kedudukan
dan wewenang hasil/keluaran
Permendagri No. 90
Tahun 2019
Kode Rekening digunakan untuk
Administrasi mencatat setiap transaksi Aset,
Kewilayahan digunakan Kewajiban, Ekuitas, Pendapatan,
untuk mengetahui lokasi Belanja, Pembiayaan, Pendapatan-
Sub Kegiatan dan BMD
MENYAJIKAN YANG SUDAH LO, Beban
DIATUR BUKAN UNTUK
MENGATUR
14 Substansi Lampiran Permendagri No.90 Tahun 2019
dimutakhirkan dengan Kepmendagri 900.1.15.5-1317 Tahun 2023
A. Tata Cara Klasifikasi, Kodefikasi & Nomenklatur Perencanaan
LAMPIRAN Landasan Hukum
Pembangunan dan Keuangan Daerah
B. Provinsi dan C. Kab/Kota, untuk:
Permendagri No. 86 Tahun
1. Urusan Pemerintahan
2018
PERENCANAAN 2. Bidang
NSPK
PEMBANGUNAN 3. Program
SPM
4. Kegiatan
Aturan tematik terkait
BATANG TUBUH

5. Sub Kegiatan
D. diselaraskan dan dipadukan dengan belanja negara sesuai dengan
FUNGSI PP No. 12 Tahun 2019
ketentuan per-uu-an
ORGANISASI E. Perumpunan Organisasi utk Provinsi PP No. 18 Tahun 2016 & aturan
F. Perumpunan Organisasi utk Kab/Kota tematik terkait
G. Sumber Pendanaan
PP No. 71 Tahun 2010 dan
SUMBER PENDANAAN ➢ Dana Umum
PP No. 12 Tahun 2019
➢ Dana Khusus
➢ berdasarkan kode dan data wilayah administrasi pemerintahan
KEWILAYAHAN / LOKASI sesuai ketentuan per-uu-an. Permendagri No. 137 Tahun
➢ Provinsi s.d. kecamatan 2018
➢ Kab/Kota s.d. kel/desa

1. Akun
untuk:
2. Kelompok
H. Neraca (Aset, Kewajiban & Ekuitas)
3. Jenis PP No. 12 Tahun 2019 & aturan
REKENING 4. Objek
I. Anggaran & LRA (Pendapatan, Belanja &
tematik terkait
Pembiayaan
5. Rincian Objek
J. LO (Pendapatan-LO & Beban)
Kementerian Dalam Negeri
6. Sub Rincian Objek 9
Ditjen Bina Keuangan Daerah
15 Desain Penyusunan Perencanaan Pembangunan
Permendagri No. 90/2019
Untuk memastikan kesesuaian nomenklatur dengan kewenangan, desain aktifitas
baik program maupun kegiatan diterjemahkan dari lampiran UU 23 tahun 2014. Sub Urusan yang jadi
Kegiatan diturunkan dari SPM dan NSPK urusan pemerintahan
kewenangan

Program

Kegiatan

Sub kegiatan merupakan


bentuk implementasi dari NSPK
pada masing-masing
kewenangan
16 Pembagian Urusan Bidang PUPR
Berdasarkan UU NO. 23 Tahun 2014
16 Pembagian Urusan Bidang PUPR
Berdasarkan UU NO. 23 Tahun 2014
16 Pembagian Urusan Bidang PUPR
Berdasarkan UU NO. 23 Tahun 2014
16 Pembagian Urusan Bidang PUPR
Berdasarkan UU NO. 23 Tahun 2014
16 Pembagian Urusan Bidang PUPR
Berdasarkan UU NO. 23 Tahun 2014
16 Pembagian Urusan Bidang PUPR
Berdasarkan UU NO. 23 Tahun 2014
16 Pembagian Urusan Bidang Perkim
Berdasarkan UU NO. 23 Tahun 2014
16 Pembagian Urusan Bidang Perkim
Berdasarkan UU NO. 23 Tahun 2014
16 Pembagian Urusan Bidang Perkim
Berdasarkan UU NO. 23 Tahun 2014
Pemetaan SPM PUPR Provinsi
1. Berdasarkan Kepmendagri 050-3708 pada
Permendagri Nomor 27 Tahun 2021
2. Berdasarkan Kepmendagri 050-5889 pada
Permendagri Nomor 84 Tahun 2022
17 Pemetaan SPM PUPR Provinsi Berdasarkan Kepmendagri
050-3708 pada Permendagri Nomor 27 Tahun 2021

APBD
2022
17 Pemetaan SPM PUPR Provinsi Berdasarkan Kepmendagri
050-5889 pada Permendagri Nomor 84 Tahun 2022

APBD
2023
Pemetaan SPM PUPR Kabupaten/Kota
1. Berdasarkan Kepmendagri 050-3708 pada
Permendagri Nomor 27 Tahun 2021
2. Berdasarkan Kepmendagri 050-5889 pada
Permendagri Nomor 84 Tahun 2022
17 Pemetaan SPM PUPR Kabupaten/Kota Berdasarkan Kepmendagri
050-3708 pada Permendagri Nomor 27 Tahun 2021

APBD
2022
17 Pemetaan SPM PUPR Kabupaten/Kota Berdasarkan Kepmendagri
050-3708 pada Permendagri Nomor 27 Tahun 2021

APBD
2022
17 Pemetaan SPM PUPR Kabupaten/Kota Berdasarkan Kepmendagri
050-5889 pada Permendagri Nomor 84 Tahun 2022

APBD
2023
17 Pemetaan SPM PUPR Kabupaten/Kota Berdasarkan Kepmendagri
050-5889 pada Permendagri Nomor 84 Tahun 2022

APBD
2023
17 Pemetaan SPM Perkim Kabupaten/Kota Berdasarkan Kepmendagri
050-5889 pada Permendagri Nomor 84 Tahun 2022

APBD
2023
Pemetaan SPM Perkim Provinsi
1. Berdasarkan Kepmendagri 050-3708 pada
Permendagri Nomor 27 Tahun 2021
2. Berdasarkan Kepmendagri 050-5889 pada
Permendagri Nomor 84 Tahun 2022
17 Pemetaan SPM Perkim Provinsi Berdasarkan Kepmendagri
050-3708 pada Permendagri Nomor 27 Tahun 2021

APBD
2022
17 Pemetaan SPM Perkim Provinsi Berdasarkan Kepmendagri
050-3708 pada Permendagri Nomor 27 Tahun 2021

APBD
2022
17 Pemetaan SPM Perkim Provinsi Berdasarkan Kepmendagri 050-
5889 pada Permendagri Nomor 84 Tahun 2022

APBD
2023
Pemetaan SPM PUPR Kabupaten/Kota
1. Berdasarkan Kepmendagri 050-3708 pada
Permendagri Nomor 27 Tahun 2021
2. Berdasarkan Kepmendagri 050-5889 pada
Permendagri Nomor 84 Tahun 2022
17 Pemetaan SPM Perkim Kabupaten/Kota Berdasarkan Kepmendagri
050-3708 pada Permendagri Nomor 27 Tahun 2021

APBD
2022
17 Pemetaan SPM Perkim Kabupaten/Kota Berdasarkan Kepmendagri
050-3708 pada Permendagri Nomor 27 Tahun 2021

APBD
2022
17 Pemetaan SPM Perkim Kabupaten/Kota Berdasarkan Kepmendagri
050-3708 pada Permendagri Nomor 84 Tahun 2022

APBD
2023
17 Pemetaan SPM Perkim Kabupaten/Kota Berdasarkan Kepmendagri
050-3708 pada Permendagri Nomor 84 Tahun 2022

APBD
2023
18 Pemetaan Konsepsi Penyelarasan Kinerja dan Keuangan

KINERJA KEUANGAN
Belanja Operasi
Urusan Wajib Pelayanan Dasar
PELAKSANA URUSAN Belanja Pegawai
Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar
Belanja Barang & Jasa
Program Fungsi Badan/Dinas/Kantor
Urusan Pilihan Belanja Bunga
Sekretariat
Unsur Pendukung Kegiatan Sumber Dana Belanja Subsidi
Daerah/DPRD
Unsur Penunjang Kecamatan Belanja Hibah
Sub Kegiatan Lokasi
Unsur Pengawas Belanja Bansos
Indikator Kinerja Unit Kerja/UPTD
Unsur Kewilayahan Belanja Modal
Target Kinerja
Unsur Pemerintahan Umum PA/KPA Belanja Tidak Terduga
Unsur Kekhususan Belanja Transfer
19 Struktur APBD

PENDAPATAN DAERAH BELANJA DAERAH PEMBIAYAAN DAERAH


meliputi semua penerimaan meliputi semua pengeluaran meliputi semua penerimaan
uang melalui Rekening Kas dari Rekening Kas Umum yang perlu dibayar kembali
Umum Daerah yang tidak perlu Daerah yang tidak perlu dan/atau pengeluaran yang
dibayar kembali oleh Daerah diterima kembali oleh Daerah akan diterima kembali, baik
dan penerimaan lainnya yang dan pengeluaran lainnya yang pada tahun anggaran berkenaan
sesuai dengan ketentuan sesuai dengan ketentuan maupun pada tahun anggaran
peraturan perundang-undangan peraturan perundang-undangan berikutnya.
diakui sebagai penambah diakui sebagai pengurang
ekuitas yang merupakan hak ekuitas yang merupakan
daerah dalam 1 (satu) tahun kewajiban daerah dalam 1 (satu)
anggaran. tahun anggaran.
01 02 03
20 Struktur APBD
PENDAPATAN BELANJA PEMBIAYAAN

Pendapatan Asli Daerah Belanja Operasi Penerimaan Pembiayaan

➢ Pajak Daerah ➢ B. Pegawai ➢ SiLPA

➢ Retribusi Daerah ➢ B. Barang & Jasa ➢ Pencairan Dana Cadangan


➢ B. Bunga ➢ Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yg
➢ Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yg
Dipisahkan
Dipisahkan ➢ B. Subsidi
➢ Penerimaan Pinjaman Daerah
➢ Lain –lain PAD yg Sah ➢ B. Hibah
➢ Penerimaan Kembali Pemberian
➢ B. Bantuan Sosial
Pendapatan Transfer Pinjaman Daerah
Belanja Modal ➢ Penerimaan Pembiayaan Lainnya
➢ Transfer Pemerintah Pusat
➢ B. M. Tanah Sesuai Ketentuan PUU
➢ Transfer Antar Daerah
➢ B. M. Peralatan & Mesin Pengeluaran Pembiayaan
Lain-lain Pendapatan Daerah yg Sah ➢ B. M. Gedung & Bangunan ➢ Pembentukan Dana Cadangan
➢ Hibah ➢ B. M. Jalan, Jaringan & Irigasi ➢ Penyertaan Modal Daerah
➢ Dana Darurat ➢ B. M. Aset Tetap Lainnya ➢ Pembayaran Cicilan Pokok Utang yang
➢ Lain-Lain Pendapatan Sesuai PUU Jatuh Tempo
Belanja Tidak Terduga
➢ Pemberian Pinjaman Daerah
Belanja Transfer
➢ Pengeluaran Pembiayaan Lainnya
➢ B. Bagi Hasil sesuai PUU
➢ B. Bantuan Keuangan
21 Kewenangan Perangkat Daerah dalam
Mengelola Pendapatan Daerah
Jenis Pendapatan Kewenangan Pengelolaan Pemerintah Daerah dilarang:
1. melakukan pungutan atau yang disebut nama lainnya yang
SKPKD atau SKPD yang memiliki tugas dan wewenang
Pajak Daerah dipersamakan dengan pungutan di luar yang diatur dalam
pengelolaan pajak undang-undang; dan
Retribusi Daerah SKPD 2. melakukan pungutan yang menyebabkan ekonomi biaya tinggi,
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang menghambat mobilitas penduduk, lalu lintas barang dan jasa
SKPKD antar daerah, dan kegiatan ekspor/impor yang merupakan
Dipisahkan
program strategis nasional.
SKPKD kecuali
1. Hal-hal terkait pajak dan retribusi tetap dikelola oleh
Dalam hal:
Bendahara Penerimaan di SKPD terkait.
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 1. KDH yang melakukan pungutan atau yang disebut nama lainnya
2. Pendapatan BLUD dikelola oleh BLUD terkait. dikenai sanksi administratif tidak dibayarkan hak-hak
3. Pendapatan Hibah Dana BOS dikelola oleh Bendahara keuangannya yang diatur dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan selama 6 (enam) bulan;
Penerimaan Khusus.
2. KDH yang melakukan pungutan dikenai sanksi administratif
Pendapatan Transfer SKPKD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah SKPKD 3. Hasil pungutan atau yang disebut nama lainnya, wajib
disetorkan seluruhnya ke kas negara.
22 Kewenangan Perangkat Daerah dalam
Mengelola Belanja Daerah KEWENANGAN PERANGKAT DAERAH
• Belanja Pegawai; DALAM MENGELOLA BELANJA DAERAH
• Belanja Barang dan Jasa;
• Belanja Bunga;
Belanja Operasi • Belanja Subsidi;
JENIS BELANJA KEWENANGAN PENGELOLAAN

• Belanja Hibah; dan BELANJA OPERASI


• Belanja Bantuan Sosial
➢ Belanja Pegawai SKPKD, SKPD dan BLUD
• Belanja Tanah; ➢ Belanja Barang dan Jasa SKPKD, SKPD dan BLUD
• Belanja Peralatan dan Mesin;
Belanja Modal • Belanja Bangunan dan Gedung; ➢ Belanja Bunga SKPKD dan BLUD
• Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan; dan ➢ Belanja Subsidi SKPKD dan/atau SKPD
• Belanja Aset Tetap lainnya
➢ Belanja Hibah SKPKD dan/atau SKPD
Belanja Tidak Belanja Tidak Terduga ➢ Belanja Bantuan Sosial SKPKD dan/atau SKPD
Terduga BELANJA MODAL SKPKD, SKPD dan BLUD
• Belanja Bagi Hasil; dan
Belanja Transfer • Belanja Bantuan Keuangan.
BELANJA TIDAK TERDUGA SKPKD

BELANJA TRANSFER SKPKD


23 Kewenangan Perangkat Daerah dalam
Mengelola Pembiayaan Daerah
KEWENANGAN PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAERAH OLEH SKPKD DAN BLUD
Penerimaan Pembiayaan Pengeluaran Pembiayaan

SiLPA; Pembayaran Cicilan Pokok Utang Yang Jatuh Tempo;

Pencairan Dana Cadangan; Penyertaan Modal Daerah;

Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan; Pembentukan Dana Cadangan;

Penerimaan Pinjaman Daerah; Pemberian Pinjaman Daerah; dan/atau

Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah; Pengeluaran Pembiayaan lainnya sesuai PUU

Penerimaan Pembiayaan lainnya sesuai PUU


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

Terima Kasih
Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri

Anda mungkin juga menyukai