Anda di halaman 1dari 28

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

PENGANGGARAN STÁNDAR
PELAYANAN MINIMAL
BIDANG PENDIDIKAN
Oleh:
Muhamad Valiandra, SE., MAP
Direktur Perencanaan Anggaran Daerah
DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
2023

Email:djkd@kemendagri.go.id http://keuda.kemendagri.go.id Ditjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri ditjenbinakeuda


Dasar Hukum Pengelolaan Keuangan Daerah
1
23 UU Pemerintahan
Daerah

12
PP Pengelolaan
Keuda

Pedoman Teknis

77
Perpres Satu Pengelolaan Keuda Perpres Stranas
Data PK

39 Klasifikasi, Kodefikasi &


Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan
Sistem Informasi Pemerintahan
Daerah
54
& Keuangan Daerah

90 SATU DATA
SATU SISTEM
70
71 95
PP Standar Akuntansi Pemerintahan Perpres SPBE
2 Dasar Hukum SPM Bidang PUPR & Perkim
UU No 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah

Permendikbudristek No 32
Tahun 2022 tentang Standar PP No 2 Tahun 2018 tentang
Teknis Pelayanan Minimal SPM
Pendidikan

PMDN No 77 Tahun 2020


PP No 12 Tahun 2019 tentang
tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan Daerah

PMDN No 59 Tahun 2021


tentang Penerapan SPM
3 Dasar dan Konsepsi Pengelolaan Keuangan Daerah

Prinsip ”Money Follows Program”


Pendanaan atas fungsi-fungsi pemerintahan dilakukan berdasarkan
pembagian urusan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan TERTIB
Daerah
EFISIEN
EKONOMIS
EFEKTIF
TRANSPARAN
Urusan pemerintahan yang Urusan pemerintahan yang
BERTANGGUNGJAWAB
menjadi kewenangan pusat menjadi kewenangan daerah
MEMPERHATIKAN RASA:
didanai dari didanai dari KEADILAN
KEPATUTAN
MANFAAT UNTUK
APBN APBD MASYARAKAT
Termasuk kegiatan
dekonsentrasi dan tugas
pembantuan
Pasal 282 UU 23/2014
4 Dasar Penerapan Standar Pelayanan Minimal

Jenis SPM
(Pasal 4 Ayat 1 PP 2
Pengertian SPM (PP 2 Th 2018)
Tahun 2018 )
❖ Pasal 1 PP Nomor 2 Tahun 2018, Standar Pelayanan
Minimal, yang selanjutnya disingkat SPM adalah
Ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan
dasar yang merupakan urusan pemerintahan wajib
Latarbelakang SPM yang berhak diperoleh setiap warga negara secara Pekerjaan Perumahan
Rakyat
minimal. Umum

❖ Amanat Pasal 18 UU Nomor 23 ❖ Pasal 3 PP Nomor 2 Tahun 2018, urusan


3 4
Tahun 2014, penyelenggara pemerintahan wajib yang berkaitan dengan
pemerintahan daerah pelayanan dasar: pendidikan, kesehatan, PUPR, 2 5 Tramtibum
memprioritaskan pelaksanaan perumahan rakyat dan Kawasan pemukiman, Kesehatan Linmas
urusan pemerintahan wajib yang tramtibumlinmas, dan sosial, sebagian
berkaitan dengan pelayanan substansinya ditetapkan sebagai SPM.
1 6
dasar. ❖ Permendagri Nomor 59 Tahun 2021
❖ Pasal 298 UU Nomor 23 Tahun Pasal 2:
2014, belanja daerah 1. Pemerintah Daerah menerapkan SPM untuk Sosial
Pendidikan
diprioritaskan untuk mendanai pemenuhan Jenis Pelayanan Dasar dan Mutu
Pelayanan Dasar yang berhak diperoleh setiap
urusan pemerintahan wajib yang
warga negara secara minimal.
terkait pelayanan dasar yang
2. Penerapan SPM diprioritaskan bagi Warga Negara Juknis SPM:
ditetapkan dengan standar Permendikbud No 32 Tahun 2022 tentang
yang berhak memperoleh pelayanan dasar secara
pelayanan minimal. minimal sesuai dengan jenis pelayanan dasar dan Standar Teknis Pelayanan Minimal
mutu pelayanan dasarnya. Pendidikan
5 PERMASALAHAN ANGGARAN SPM BIDANG
PENDIDIKAN

Terdapat jenis layanan SPM


Bidang Pendidikan baik pada
pemerintah provinsi maupun
pada pemerintah Minimnya alokasi anggaran untuk
kabupaten/kota yang belum SPM Bidang Pendidikan
dianggarkan. dibandingkan total anggaran fungsi
Pendidikan

a. Pemerintah Provinsi
1) Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Atas
belum dianggarkan oleh Pemerintah Provinsi
Sulawesi Tengah dan Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara a. Provinsi Rp10.071.041.183.350,00 atau 16,19% dari
2) Pengelolaan Pendidikan Khusus belum total Belanja Urusan Pendidikan sebesar
dianggarkan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Rp62.220.000.000.000,00.
Utara b. Kabupaten Rp25.376.913.192.600,00 atau 12,76% dari
b. Pemerintah Kabupaten/Kota total Belanja Fungsi Pendidikan sebesar
1) Pendidikan Anak Usia Dini belum dianggarkan oleh Rp198.920.000.000.000,00.
15 Pemerintah Kabupaten/Kota
2) Pendidikan Dasar belum dianggarkan oleh 28
Pemerintah Kabupaten/Kota
3) Pendidikan Kesetaraan belum dianggarkan oleh
203 Pemerintah Kabupaten/Kota
6 Data Anggaran SPM Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota TA 2021 s.d. TA 2023

SPM Pendidikan
60
50
40
30
20
10
0
Provinsi Kab/Kota Provinsi Kab/Kota Provinsi Kab/Kota
Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023
SPM Pendidikan 2 49 1 2 2 2

Sumber: Data diolah oleh Ditjen Bina Keuangan Daerah dari SIPD Kemendagri
7 Data Anggaran SPM Bidang Pendidikan
Dibandingkan dengan Anggaran Urusan
Pendidikan Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota

Anggaran SPM Pendidikan dibanding Belanja Urusan Pendidikan


Rp250,000,000,000,000.00

Rp200,000,000,000,000.00

Rp150,000,000,000,000.00

Rp100,000,000,000,000.00

Rp50,000,000,000,000.00

Rp0.00
Provinsi Kab/Kota
Total Anggaran SPM Pendidikan Rp10,071,041,183,350.00 Rp62,220,000,000,000.00
Total Anggaran Pendidikan Rp25,376,913,192,600.00 Rp198,920,000,000,000.00
Sumber: Data diolah oleh Ditjen Bina Keuangan Daerah dari SIPD Kemendagri
DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH

8 Keuangan Daerah dan Azaz Umum APBD KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Semua hak dan kewajiban daerah dalam


rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah
KEUANGAN yang dapat dinilai dengan uang serta segala
DAERAH bentuk kekayaan yang dapat dijadikan milik
Daerah berhubung dengan hak dan kewajiban
Daerah tersebut.
AZAZ UMUM APBD
1. Disusun sesuai kebutuhan dan
penyelenggaraan pemerintah daerah
berdasarkan kewenangan daerah
2. Berpedoman pada RKPD dalam Dasar bagi Pemerintah
rangka Mewujudkan Pelayanan Daerah untuk melakukan
Kepada Masyarakat.
3. Mempunyai fungsi Otorisasi,
APBD Penerimaan
Pengeluaran Daerah.
dan

perencanaan, pengawasan, alokasi, Pasal 3 ayat (3) PP 12/2019


distribusi, dan stabilisasi
4. Dikelola secara tertib, taat, efisien,
ekonomis, efektif, transparan dan
bertanggungjawab.
5. Ditetapkan dengan PERDA
DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH

9 Norma Umum APBD KEMENTERIAN DALAM NEGERI

disusun sesuai kebutuhan


penyelenggaraan Urusan Penerimaan Daerah merupakan
disusun dengan Pemerintahan daerah yang rencana Penerimaan Daerah yang
menjadi kewenangan Daerah dan terukur secara rasional yang dapat
mempedomani KUA PPAS dicapai untuk setiap sumber
kemampuan Pendapatan Daerah
yang didasarkan pada RKPD Penerimaan Daerah dan berdasarkan
pada ketentuan PUU

mempunyai fungsi otorisasi, Pengeluaran Daerah merupakan


rencana Pengeluaran Daerah sesuai
perencanaan, pengawasan,
dengan kepastian tersedianya dana
alokasi, distribusi, dan atas Penerimaan Daerah dalam jumlah
stabilisasi yang cukup

Semua Penerimaan Daerah


dan Pengeluaran Daerah Setiap Pengeluaran Daerah harus
memiliki dasar hukum yang
dalam bentuk uang
melandasinya
dianggarkan dalam APBD
PERDA
Penerimaan Daerah Pengeluaran Daerah
a. Pendapatan Daerah a. Belanja Daerah
b. Penerimaan Pembiayaan Daerah b. Pengeluaran Pembiayaan Daerah
DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM
KEMENTERIAN DALAMNEGERI
NEGERI
10
Proses Pengelolaan Keuangan Daerah

PEMBINAAN &
PELAKSANAAN &
PENGAWASAN PERENCANAAN PENGANGGARAN PENATAUSAHAAN
Cam 01 Cam 02 Cam 03

AKUNTANSI & PERTANGGUGJAWABAN


PELAPORAN PELAKSANAAN

Cam 04 Cam 05
DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM
KEMENTERIAN DALAMNEGERI
NEGERI
11
Proses Penyusunan dan Penetapan APBD
APBD
RAPBD
RKA-
SKPD
KUA &
PPAS
RKPD

November-Desember
Agustus

Juli September Oktober

Minggu ke- 3 hari kerja 10 hari 7 hari setelah


Minggu ke-II II/ke-IV I bulan sebelum setelah 15 hari kerja Penyempurna Akhir Desember
Minggu ke-II Minggu ke- Penyampaian tahun anggaran Penetapan
penetapan
persetujuan an Ranc Perda
KDH III Hasil evaluasi Penyampaian
Kesepakatan Rancangan berkenaan bersama
APBD & Ranc
Perda APBD &
menyampaikan Peraturan dimulai Menyampaikan Ranc Ranc Perda APBD Perkada Perda APBD &
Ranc KUA dan Menyusun RKA- & Ranc Perkada Perkada
Ranc KUA dan Daerah tentang Persetujuan bersama Perda APBD & Ranc Penjabaran Perkada
Ranc PPAS SKPD DPRD dengan KDH Perkada Penjabaran Penjabaran APBD Penjabaran APBD Penjabaran
Ranc PPAS APBD kepada APBD
DPRD APBD hasil evaluasi APBD

Apabila tidak sepakat, paling lama 6


Minggu sejak disampaikan
PENYUSUNAN PERDA TENTANG APBD
PENYUSUNAN PERDA TENTANG APBD
DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH
12 Tahapan dan Jadwal Proses Penyusunan Perubahan APBD KEMENTERIAN DALAM
KEMENTERIAN DALAMNEGERI
NEGERI

KUA &
RKPD RKA-SKPD RAPBD Eavaluasi APBD
PPAS

Agustus September Oktober November-Desember

Minggu ke-I Minggu ke-II Minggu ke-III Minggu ke-II Pengambilan 3 hari kerja setelah 15 hari kerja 7 hari kerja 3 hari kerja 7 hari kerja
persetujuan persetujuan setelah
Penyampaian Hasil evaluasi Penyempuranaan keputusan Penyampaian
Pembahasan Penerbiatan surat Penyampaian bersama
rancangan perubahan dan rancangan APBD pimpinan perubahan
kesepakatan edaran Kepala rancangan penjabaran sesuai hasil APBD dan
perubahan kepala daerah Daerah terkait peraturan Penyampaian APBD evaluasi Penyempuranaa Penjabaran
KUA dan PPAS dengan DPRD Pedoman daerah rancangan n rancangan APBD
penyusuanan dan peraturan daerah APBD sesuai
perubahan DPA- tentang perubahan hasil evaluasi
SKPD APBD dan
rancangan Perkada
tentang oenjabaran
Perubahan APBD
13 Memetakan Konsepsi Permendagri No.90 Tahun 2019
dimutakhirkan dengan Kepmendagri 050-5889 Tahun 2021

Menterjemahkan Fungsi digunakan untuk


Program, Kegiatan & UU No. 23 Tahun 2014 menyelaraskan
Sub Kegiatan berlabel penyelenggaraan urusan
urusan/unsur Pemda dengan Belanja
Pemerintah
Sumber pendanaan
Organisasi dibentuk untuk digunakan untuk
melaksanakan mengetahui penggunaan
urusan/unsur yang sumber pendanaan dalam
diterjemahkan dalam Tugas pencapaiaan setiap
Kedudukan
dan wewenang hasil/keluaran
Permendagri No. 90
Tahun 2019
Kode Rekening digunakan untuk
Administrasi mencatat setiap transaksi Aset,
Kewilayahan digunakan Kewajiban, Ekuitas, Pendapatan,
untuk mengetahui lokasi Belanja, Pembiayaan, Pendapatan-
Sub Kegiatan dan BMD
MENYAJIKAN YANG SUDAH LO, Beban
DIATUR BUKAN UNTUK
MENGATUR
14 Substansi Lampiran Kepmendagri 050-5889 Tahun 2021
A. Tata Cara Klasifikasi, Kodefikasi & Nomenklatur Perencanaan
LAMPIRAN Landasan Hukum
Pembangunan dan Keuangan Daerah
B. Provinsi dan C. Kab/Kota, untuk:
Permendagri No. 86 Tahun
1. Urusan Pemerintahan
2018
PERENCANAAN 2. Bidang
NSPK
PEMBANGUNAN 3. Program
SPM
4. Kegiatan
Aturan tematik terkait
BATANG TUBUH

5. Sub Kegiatan
D. diselaraskan dan dipadukan dengan belanja negara sesuai dengan
FUNGSI PP No. 12 Tahun 2019
ketentuan per-uu-an
ORGANISASI E. Perumpunan Organisasi utk Provinsi PP No. 18 Tahun 2016 & aturan
F. Perumpunan Organisasi utk Kab/Kota tematik terkait
G. Sumber Pendanaan
PP No. 71 Tahun 2010 dan
SUMBER PENDANAAN ➢ Dana Umum
PP No. 12 Tahun 2019
➢ Dana Khusus
➢ berdasarkan kode dan data wilayah administrasi pemerintahan
KEWILAYAHAN / LOKASI sesuai ketentuan per-uu-an. Permendagri No. 137 Tahun
➢ Provinsi s.d. kecamatan 2018
➢ Kab/Kota s.d. kel/desa

1. Akun
untuk:
2. Kelompok
H. Neraca (Aset, Kewajiban & Ekuitas)
3. Jenis PP No. 12 Tahun 2019 & aturan
REKENING 4. Objek
I. Anggaran & LRA (Pendapatan, Belanja &
tematik terkait
Pembiayaan
5. Rincian Objek
J. LO (Pendapatan-LO & Beban)
Kementerian Dalam Negeri
6. Sub Rincian Objek 9
Ditjen Bina Keuangan Daerah
15 Desain Penyusunan Perencanaan Pembangunan
Permendagri No. 90/2019
Untuk memastikan kesesuaian nomenklatur dengan kewenangan, desain aktifitas
baik program maupun kegiatan diterjemahkan dari lampiran UU 23 tahun 2014. Sub Urusan yang jadi
Kegiatan diturunkan dari SPM dan NSPK urusan pemerintahan
kewenangan

Program

Kegiatan

Sub kegiatan merupakan


bentuk implementasi dari NSPK
pada masing-masing
kewenangan
16 Pembagian Urusan Bidang Pendidikan
Berdasarkan UU NO. 23 Tahun 2014
17 Pembagian Urusan Bidang Pendidikan
Berdasarkan UU NO. 23 Tahun 2014
18 Pemetaan Konsepsi Penyelarasan Kinerja dan Keuangan

KINERJA KEUANGAN
Belanja Operasi
Urusan Wajib Pelayanan Dasar
PELAKSANA URUSAN Belanja Pegawai
Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar
Belanja Barang & Jasa
Program Fungsi Badan/Dinas/Kantor
Urusan Pilihan Belanja Bunga
Sekretariat
Unsur Pendukung Kegiatan Sumber Dana Belanja Subsidi
Daerah/DPRD
Unsur Penunjang Kecamatan Belanja Hibah
Sub Kegiatan Lokasi
Unsur Pengawas Belanja Bansos
Indikator Kinerja Unit Kerja/UPTD
Unsur Kewilayahan Belanja Modal
Target Kinerja
Unsur Pemerintahan Umum PA/KPA Belanja Tidak Terduga
Unsur Kekhususan Belanja Transfer
19 Struktur APBD

PENDAPATAN DAERAH BELANJA DAERAH PEMBIAYAAN DAERAH


meliputi semua penerimaan meliputi semua pengeluaran meliputi semua penerimaan
uang melalui Rekening Kas dari Rekening Kas Umum yang perlu dibayar kembali
Umum Daerah yang tidak perlu Daerah yang tidak perlu dan/atau pengeluaran yang
dibayar kembali oleh Daerah diterima kembali oleh Daerah akan diterima kembali, baik
dan penerimaan lainnya yang dan pengeluaran lainnya yang pada tahun anggaran berkenaan
sesuai dengan ketentuan sesuai dengan ketentuan maupun pada tahun anggaran
peraturan perundang-undangan peraturan perundang-undangan berikutnya.
diakui sebagai penambah diakui sebagai pengurang
ekuitas yang merupakan hak ekuitas yang merupakan
daerah dalam 1 (satu) tahun kewajiban daerah dalam 1 (satu)
anggaran. tahun anggaran.
01 02 03
20 Struktur APBD
PENDAPATAN BELANJA PEMBIAYAAN

Pendapatan Asli Daerah Belanja Operasi Penerimaan Pembiayaan

➢ Pajak Daerah ➢ B. Pegawai ➢ SiLPA

➢ Retribusi Daerah ➢ B. Barang & Jasa ➢ Pencairan Dana Cadangan


➢ B. Bunga ➢ Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yg
➢ Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yg
Dipisahkan
Dipisahkan ➢ B. Subsidi
➢ Penerimaan Pinjaman Daerah
➢ Lain –lain PAD yg Sah ➢ B. Hibah
➢ Penerimaan Kembali Pemberian
➢ B. Bantuan Sosial
Pendapatan Transfer Pinjaman Daerah
Belanja Modal ➢ Penerimaan Pembiayaan Lainnya
➢ Transfer Pemerintah Pusat
➢ B. M. Tanah Sesuai Ketentuan PUU
➢ Transfer Antar Daerah
➢ B. M. Peralatan & Mesin Pengeluaran Pembiayaan
Lain-lain Pendapatan Daerah yg Sah ➢ B. M. Gedung & Bangunan ➢ Pembentukan Dana Cadangan
➢ Hibah ➢ B. M. Jalan, Jaringan & Irigasi ➢ Penyertaan Modal Daerah
➢ Dana Darurat ➢ B. M. Aset Tetap Lainnya ➢ Pembayaran Cicilan Pokok Utang yang
➢ Lain-Lain Pendapatan Sesuai PUU Jatuh Tempo
Belanja Tidak Terduga
➢ Pemberian Pinjaman Daerah
Belanja Transfer
➢ Pengeluaran Pembiayaan Lainnya
➢ B. Bagi Hasil sesuai PUU
➢ B. Bantuan Keuangan
21 Kewenangan Perangkat Daerah dalam
Mengelola Pendapatan Daerah
Jenis Pendapatan Kewenangan Pengelolaan Pemerintah Daerah dilarang:
1. melakukan pungutan atau yang disebut nama lainnya yang
SKPKD atau SKPD yang memiliki tugas dan wewenang
Pajak Daerah dipersamakan dengan pungutan di luar yang diatur dalam
pengelolaan pajak undang-undang; dan
Retribusi Daerah SKPD 2. melakukan pungutan yang menyebabkan ekonomi biaya tinggi,
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang menghambat mobilitas penduduk, lalu lintas barang dan jasa
SKPKD antar daerah, dan kegiatan ekspor/impor yang merupakan
Dipisahkan
program strategis nasional.
SKPKD kecuali
1. Hal-hal terkait pajak dan retribusi tetap dikelola oleh
Dalam hal:
Bendahara Penerimaan di SKPD terkait.
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 1. KDH yang melakukan pungutan atau yang disebut nama lainnya
2. Pendapatan BLUD dikelola oleh BLUD terkait. dikenai sanksi administratif tidak dibayarkan hak-hak
3. Pendapatan Hibah Dana BOS dikelola oleh Bendahara keuangannya yang diatur dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan selama 6 (enam) bulan;
Penerimaan Khusus.
2. KDH yang melakukan pungutan dikenai sanksi administratif
Pendapatan Transfer SKPKD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah SKPKD 3. Hasil pungutan atau yang disebut nama lainnya, wajib
disetorkan seluruhnya ke kas negara.
22 Kewenangan Perangkat Daerah dalam
Mengelola Belanja Daerah KEWENANGAN PERANGKAT DAERAH
• Belanja Pegawai; DALAM MENGELOLA BELANJA DAERAH
• Belanja Barang dan Jasa;
• Belanja Bunga;
Belanja Operasi • Belanja Subsidi;
JENIS BELANJA KEWENANGAN PENGELOLAAN

• Belanja Hibah; dan BELANJA OPERASI


• Belanja Bantuan Sosial
➢ Belanja Pegawai SKPKD, SKPD dan BLUD
• Belanja Tanah; ➢ Belanja Barang dan Jasa SKPKD, SKPD dan BLUD
• Belanja Peralatan dan Mesin;
Belanja Modal • Belanja Bangunan dan Gedung; ➢ Belanja Bunga SKPKD dan BLUD
• Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan; dan ➢ Belanja Subsidi SKPKD dan/atau SKPD
• Belanja Aset Tetap lainnya
➢ Belanja Hibah SKPKD dan/atau SKPD
Belanja Tidak Belanja Tidak Terduga ➢ Belanja Bantuan Sosial SKPKD dan/atau SKPD
Terduga BELANJA MODAL SKPKD, SKPD dan BLUD
• Belanja Bagi Hasil; dan
Belanja Transfer • Belanja Bantuan Keuangan.
BELANJA TIDAK TERDUGA SKPKD

BELANJA TRANSFER SKPKD


23 Kewenangan Perangkat Daerah dalam
Mengelola Pembiayaan Daerah
KEWENANGAN PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAERAH OLEH SKPKD DAN BLUD
Penerimaan Pembiayaan Pengeluaran Pembiayaan

SiLPA; Pembayaran Cicilan Pokok Utang Yang Jatuh Tempo;

Pencairan Dana Cadangan; Penyertaan Modal Daerah;

Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan; Pembentukan Dana Cadangan;

Penerimaan Pinjaman Daerah; Pemberian Pinjaman Daerah; dan/atau

Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah; Pengeluaran Pembiayaan lainnya sesuai PUU

Penerimaan Pembiayaan lainnya sesuai PUU


24 ASB, SHSR, SHS, & Standar Teknis Lainnya
Pasal 298 ayat (3) UU 23/2014 Pasal 298 ayat (1) UU 23/2014
Belanja Daerah utk pendanaan Urusan Pemerintahan yg mjd
Belanja Daerah diprioritaskan untuk mendanai Urusan
kewenangan Daerah selain sebagaimana dimaksud pada ayat
Pemerintahan Wajib yang terkait Pelayanan Dasar
(1) berpedoman pada ASB & SHSR sesuai dengan ketentuan
yang ditetapkan dengan standar pelayanan minimal.
PUU
Pasal 51 ayat (1) Pasal 51 ayat (5)
PP 12/2019 PP 12/2019
Belanja Daerah sebagaimana dimaksud Analisis standar belanja dan standar teknis
dalam Pasal 49 ayat (5) berpedoman pada sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
standar harga satuan regional, analisis dan standar harga satuan sebagaimana dimaksud
standar belanja, dan/atau standar teknis pada ayat (4) ditetapkan dengan Perkada.
sesuai dengan ketentuan peraturan
perurndang-undangan. Pasal 3 Huruf e
Permendagri 77/2020
Perkada yg mengatur mengenai
Perpres 33 Tahun 2020 ASB ditetapkan paling lama Tahun
SHSR, meliputi: 2022
a. Satuan Biaya Honorarium Lampiran Permendagri
b. Satuan Biaya Perjadin Dalam Negeri 77/2022
c. Satuan Biaya Rapat/Pertemuan di Dalam & di Belanja Daerah berpedoman pada standar harga satuan
Luar Kantor regional, analisis standar belanja, dan/atau standar
d. Satuan Biaya Pengadaan Kendaraan Dinas teknis sesuai dengan ketentuan peraturan perurndang-
e. Satuan Biaya Pemeliharaan. undangan.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

Terima Kasih
Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri

Anda mungkin juga menyukai