Anda di halaman 1dari 31

Pengelolaan

Pembiayaan APBN

Deni Ridwan, Phd.


Direktur Surat Utang Negara
Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
Kementerian Keuangan
Outline

1 Peran APBN Mendorong Transformasi Ekonomi

2 Perkembangan Ekonomi Global, dan Kinerja APBN 2023

3 Pembiayaan Utang Pemerintah Tahun 2024


Visi Indonesia Emas 2045
Kebijakan Fiskal Diarahkan Untuk
Mendukung Percepatan Transformasi Ekonomi
Tema Kebijakan Fiskal 2024: “Mempercepat Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan”

VISI INDONESIA
MAJU 2045
STRATEGI UNTUK TRANSFORMASI EKONOMI:
Strategi Jangka Transformasi
Strategi Jangka Pendek Menengah-Panjang Ekonomi
Pengendalian inflasi (stabilitas
harga)
Human Capital Gap Produktivitas
Penghapusan kemiskinan ekstrem Rendah ➔ tinggi
Nilai Tambah
Infrastructure Gap Rendah ➔ tinggi
Penurunan prevalensi stunting
Lingkungan
Brown ➔ clean & green
Peningkatan investasi
Institutional Gap Basis Ekonomi
Narrow ➔ Broad-based &
Penguatan fungsi stabilisasi Penguatan fungsi
inklusif
dan distribusi alokasi
Alokasi APBN pada sektor-sektor prioritas cenderung meningkat

Pengembangan APBN pada Program Prioritas


(in IDR Trillion) Pandemi % thd total APBN
Covid-19 (rata-rata 2013-2024)
800

700 665 Pendidikan


600
20% menumbuhkan SDM yang kompetitif

500
494
423 Perlindungan Sosial
400

300
14% mendorong perlindungan sosial dan
penyaluran subsidi yang lebih efektif
dan efisien
200 187

100 Infrastruktur
0
14% percepatan pelaksanaan proyek
infrastruktur dasar

Kesehatan
5% mendukung reformasi sistem
kesehatan
Education Social Protection Infrastructure Health

5
Postur APBN

Mandatory
Optimalisasi
PENDAPATAN Fiscal Spending dan
BELANJA Alokasi dan
Memuat belanja
Pajak dan Bea Cukai Belanja K/L Space Penyerapan
Risiko bersifat
Belanja
Terbatas wajib masih
Fiskal PNBP Belanja Pusat
besar
Hibah Transfer Daerah
& Dana Desa
DEFISIT
Defisit merupakan implementasi kebijakan fiskal
ekspansif untuk menjaga momentum & menghindari
opportunity loss

Wujud fiskal ekspansif diantaranya percepatan proyek


infrastruktur melalui peningkatan belanja K/L dan
peningkatan dana transfer daerah dan dana desa

Utang digunakan untuk menutup defisit dan membiayai pengeluaran non utang guna
Utang mendukung pencapaian target pembangunan
Memuat
Risiko & Pembiayaan Non Utang terdiri atas : Pembiayaan Investasi, Pemberian Pinjaman,
Biaya Utang Pembiayaan Non utang
Kewajiban Penjaminan, dan Pembiayaan Lainnya
Perkembangan
Ekonomi Global, dan
Kinerja APBN 2023
SITUASI EKONOMI GLOBAL BERKEMBANG MENJADI TANTANGAN YANG RUMIT

HIGHER FOR LONGER PERUBAHAN IKLIM


Lingkungan suku bunga tinggi menimbulkan tantangan untuk
stabilitas moneter, fiskal, dan sektor keuangan Sumber ancaman terhadap kesehatan, keamanan, ekonomi, dan
kesejahteraan, sambil memberikan peluang untuk beralih ke ekonomi
yang lebih hijau

VS
Kenaikan Pengeluaran & Peningkatan
Pemburukan
volatilitas pasar Kondisi Fiska investasi volatilitas pasar Kendaraan Transisi Industri
menurun Cuaca ekstrem Listrik Energi Hijau
keuangan di keuangan di
Bencana alam
negara negara-negara
Gangguan sektor
Berkembang Berkembang
primer

TEKANAN GEOPOLITIK DIGITALISASI


Meningkatnya risiko gangguan pasokan, mengurangi perdagangan Bertindak sebagai penfasilitas penting, tetapi datang
dan investasi global, sambil memberikan peluang untuk pergeseran dengan risiko yang mengganggu
kekuatan global.

Eskalasi Konflik Rekonfigurasi Fragmentasi De-dolarisasi AI Chip war Mis-& Future of Work
dan Perang Perdagangan dan Geo-ekonomi
Disinformation
Investasi
8
DI TENGAH TREN PELEMAHAN GLOBAL, EKONOMI DOMESTIK
MASIH TUMBUH KUAT
Sampai dengan triwulan ketiga 2023, ekonomi nasional secara kumulatif tumbuh 5,05% ditopang permintaan domestik yang masih kuat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (%,yoy) Pert. Komponen Pengeluaran (%) Pert. Komponen Produksi (%)
Manufaktur
(Dist Q3: 52,6%) 4,8
Konsumsi RT (Dist Q3: 18,7%)
4,9
4,94 Pertanian
(13,6%) 1,3
5,31 (1,2%)
Tahun 2023 s.d. LNPRT
kuartal III tercatat Perdagangan
3,7 5,05% (ytd) 7,0 (13,0%) 5,1

(7,2%) Pertambangan
Konsumsi Pmt. (10,2%) 5,7
3,1
Konstruksi
(2,07) 3,9
(29,7%) (9,9%)
PMTB
4,2 Transportasi
15,3
(6,0%)
(21,3%)
Infokom
Ekspor 7,9
(4,2%)
1,1
Akomodasi, Mamin
(19,6%) 10,8
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 (2,5%)
Impor
2020 2021 2022 2023 -2,0 Real Estate
2020 2021 2022 2023 - Q3 ytd (2,4%) 1,2
9 9
Sumber: BPS
TINGKAT PENGANGGURAN DAN TINGKAT KEMISKINAN MENURUN DENGAN PERTUMBUHAN
EKONOMI YANG KUAT
Tingkat Pengangguran Tingkat Kemiskinan

Poverty
Jumlah Orang Miskin (juta-rhs) Tingkat Kemiskinan
Poverty Rate (%, rhs)
Unemployment (Million People) Unemployment Rate (% rhs) 28
(million people) 10,20%

27,5
10,14% 10,00%

7,07 27

6,49
9,80%

5,86 26,5

5,23 5,32 9,78%


9,60%
26

25,5
9,54% 9,40%

9,41%
25
9,36%
9,20%

24,5

9,00%
24

25,1 26,4 27,5 26,2 25,9


7,10 9,77 9,10 8,42 7,86 23,5 8,80%

2019 2020 2021 2022 2023


2019 2020 2021 2022 2023

Sumber: Badan Pusat Statistik 10


INFLASI TETAP TERKENDALI DAN BERADA DALAM TARGET PEMERINTAH
Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP & TPID) telah berhasil secara efektif mengendalikan sisi pasokan tekanan inflasi

Inflasi Negara-Negara
Inflasi Berdasarkan Komponen (%) (Desember, % eop, yoy)
14 THA -0,8
CHN* -0,5
ITA 0,6 Argentina: 160.9%
12 MAL* 1,5 Turkey*: 64.8%
SAU* 1,7
IDN 2,6
10
JPN* 2,8
EUR 2,9
8 CAN* 3,1
US* 3,1
6,7 KOR 3,2
6 SGP* 3,6
VNM 3,6
DEU 3,7
4 3,3
2,9 FRA 3,7
2,32,6 2,6 PHL 3,9
2 1,8 GBR* 3,9
1,7 MEX* 4,3
BRA* 4,7
0 AUS** 5,4
Nov

Nov

Nov
Feb

Sep

Feb

June

Sep

Feb

June

Sep
July
Jan

Jan

Mar

Jan
Mar
Apr
May

Aug

Dec

Apr
May

Aug

Dec

Mar

July
Apr
May

Aug

Dec
Jun
Jul

Oct

Oct

Oct
ZAF* 5,5
IND* 5,6
-2
2021 2022 2023 RUS* 7,5
Consumer Price Index Core Contribution
Administered Price Contribution Volatile Food Contribution
* Inflasi Desember **Inflasi September

Sumber: Badan Pusat Statistik, Bloomberg 11


AKTIVITAS KONSUMSI MASIH TERJAGA, AKTIVITAS PRODUKSI MASIH CUKUP KUAT
Optimisme masyarakat masih terjaga cukup tinggi Mandiri Spending Index menunjukan konsumsi Indeks Penjualan Riil masih tumbuh positif
(Desember, Index) terus meningkat didorong liburan di akhir tahun
100 ,00 250 ,0

(Desember, % yoy)
(Desember, Index)
80, 00

200 ,0

130

AVG MSI %YoY


120 60, 00

110
123,8 39,2 150 ,0

40, 00

100

100 ,0

0,1
20, 00

90

50, 0
80

0,0 0

70

-20,00 0,0

J F MAM J J A S O N D J F MAM J J A S O N D J F MAM J J A S O N D


60

J FMAM J J A S ON D J F MAM J J A S O N D J FMAM J J A S ON D


J F MAM J J A S O N D J F MAM J J A S O N D J F MAM J J A S O N D
2021 2022 2023 2021 2022 2023
2021 2022 2023

Sumber: Bank Indonesia Sumber: Mandiri Institute Sumber: Bank Indonesia

PMI Indonesia terus ekspansif Konsumsi listrik tetap tumbuh positif Konsumsi semen stabil tumbuh tinggi
(Desember, Index) (Desember, % YoY) (Desember, % YoY)

52,2 11,5
14,2

3,1
Konsisten ekspansi dalam 28 bulan
berturut-turut
Bisnis Industri

J F MAM J J A S O N D J F MAM J J A S O N D J F MAM J J A S O N D J FMAM J J A S ON D J FMAM J J A S ON D J FMAM J J A S ON D


J F MAM J J A S O N D J F MAM J J A S O N D J F MAM J J A S O N D
2021 2022 2023
2021 2022 2023 2021 2022 2023
Sumber: Bloomberg, IHS Markit Sumber: PLN Sumber: : ASI
PROSPEK PERTUMBUHAN EKONOMI DIPERKIRAKAN MAMPU TUMBUH KUAT
Outlook Pertumbuhan Ekonomi 2023 berada di kisaran 5%, ketidakpastian global dan dampaknya terhadap perekonomian domestik perlu
dimitigasi

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (%, yoy) Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (%, yoy)
Sumber: BPS dan Perkiraan Kementerian Keuangan

(in %) 2023 2024


5,01 4,88 5,03 5,07 5,17 5,02 5,31 5,05
5,20 IMF (WEO Oct ‘23) 5,0 5,0
3,70 World Bank (GEP Jan ‘24) 5,0 4,9
OECD (Nov ‘23) 4,9 5,2
Bloomberg Consensus (Jan ‘24) 5,0 5,0
▪ Pertumbuhan ekonomi 2023 diperkirakan berada dikisaran 5% (yoy)

▪ Konsumsi domestik domestik relatif kuat seiring meningkatnya aktivitas ekonomi


di hari besar keagamaan, liburan akhir tahun, aktivitas menjelang pemilu, dan inflasi yang
-2,07 relatif terkendali untuk menjaga daya beli masyarakat

▪ Penyerapan belanja negara yang optimal diatas 100% mampu menopang kosumsi
pemerintah dan secara tidak langsung berkontribusi terhadap konsumsi masyarakat.
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023F 2024F
▪ Investasi bangunan dan non-bangunan mulai dalam tren meningkat seiring dengan
progress penyelesaian PSN.
Source: IMF WEO April 2023; World Bank Global East Asia Pacific Economic Update October 2023; OECD
Economic Forecast Summary September 2023;Bloomberg, and Ministry of Finance 13
KEBIJAKAN FISKAL INDONESIA EFEKTIF DALAM MEMULIHKAN EKONOMI
Selama pandemi, defisit melebar secara substansial, tetapi dengan cepat membaik dengan aktivitas ekonomi yang lebih kuat

Defisit Fiskal Sebelum dan Setelah Pandemi Debt Ratio Sebelum dan Sesudah Pandemi
(% PDB) (% PDB)
Delta of Debt
140,0
during the pandemic
0,0
2019 – 2022
-1,7 1.65 133,5 121,3 (% GDP)
-2,3 Indonesia 120,0
-2,0 -1,8 -3,0
123,3
12.9
-2,6 Thailand US
-3,7
-2,6
-4,0 100,0 107,4 83,0 16.7
-5,5 88,5
-4,3
-4,7 Malaysia 81,0 81,9
-6,0 -5,3
-4,9 India 8.1
-5,9 80,0
-6,4 -6,1 70,4 70,1
-7,1 China 77,0 66,9 9.2
-8,0 China 67,7
-7,5 56,7
-8,2 US 60,0
65,6
49,4 61,4
-10,0 -9,2 -8,8 India 55,6 Malaysia 19.5
-9,7 60,5
40,0
41,9 Thailand 9.4
-12,0 39,4 39,7 38,6
30,1 Indonesia
-12,9 20,0
-14,0
-14,0
-16,0 0,0
2018 2019 2020 2021 2022 2023(f) 2018 2019 2020 2021 2022 2023(f)
14
Sumber: IMF Fiscal Monitor Oct ‘23 & MoF, diolah
KINERJA APBN KUAT DAN SEHAT
Defisit fiskal menyempit dan surplus Kesemibangan Primer
POSISI FISKAL KESELURUHAN TERUS MENINGKAT
Pertumbuhan ekonomi yang kuat dan reformasi pajak terus mampu menanggulangi dampak buruk dari penurunan harga komoditas

Rasio pajak meningkat seiring dengan pemulihan yang lebih kuat (% PDB) Posisi anggaran keseluruhan meningkat secara signifikan (% PDB)

10,76 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
10,36 10,24 10,39 10,21
9,89 9,77
9,12 -1,65
-1,82
8,32 -2,49 -2,51 -2,20 -2,35
-2,59

-4,57

2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 -6,14

Keseimbangan Primer Bergerak Positif (%PDB) Rasio Utang Menurun (%PDB)

0,44 40,73 39,70


39,37 38,59
-0,08
-0,46 -0,38
-1,01 -0,92
-1,24 29,39 30,10 30,23
27,46 28,35

-2,54

-4,10

2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023

Sumber: Kementerian Keuangan


16
BEBERAPA INOVASI PEMBIAYAAN DALAM MENDUKUNG PERLUASAN FISCAL SPACE
Upaya pengembangan pembiayaan untuk memperluas fiscal space

Public Private Partnership


Bentuk perjanjian antara sektor publik (Pemerintah) dengan sektor privat (Swasta) untuk
mengadakan sarana layanan publik yang diikat dengan perjanjian, terbagi menjadi beberapa
bentuk tergantung kontrak dan pembagian resiko.
GREEN SUKUK
- Skema penerbitan Sukuk untuk pembiayaan proyek berbasis lingkungan, mencakup
pengelolaan energi dan sampah, green tourism, hingga energi terbarukan
- Diterbitkan di dalam negeri (Green Sukuk Ritel-ST006) dan global (sejak 2018)
- Tercatat mendukung pengurangan emisi karbon hingga 3,2 juta ton CO2 (tahun 2019)

SDG BONDS
Skema penerbitan Global Bonds untuk pembiayaan/pembiayaan kembali (refinancing) proyek
lingkungan hidup, sosial, atau iklim yang selaras dengan Sustainable Development Goals

BLUE SAMURAI BONDS


Penerbitan ini menunjukkan komitmen Pemerintah terhadap sustainable financing, utamanya
dalam rangka pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), sekaligus kemajuan signifikan
untuk blue financing.

17
KEBIJAKAN FISKAL DIARAHKAN UNTUK MENDUKUNG PERCEPATAN TRANSFORMASI EKONOMI

Medium to Long-Term Fiscal Policy Focus


Secara konsisten mengejar perbaikan jangka pendek dan menangani masalah
struktural untuk mencapai Visi Indonesia Maju 2045.

• Meningkatkan Kualitas Pendidikan


Transformasi
Human • Memperkuat Fasilitas dan Layanan Kesehatan Ekonomi
Capital Gap • Memperbaiki Gizi
• Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja Vokasional
Productivity
• Meningkatkan Infrastruktur Dasar Low → High VISI
Infrastructure
Gap


Memperkuat Infrastruktur Teknologi Informasi
Menyempurnakan Infrastruktur Energi
Value Added INDONESIA
Low → High
• Meningkatkan Infrastruktur Kesehatan Lingkungan
Environment
MAJU 2045
Brown → clean & green
• Peningkatan Regulasi dan Reformasi Birokrasi
Institutional • Kemudahan Berbisnis (melalui OSS) Economic Base
Narrow → Broad-based &
Gap • Penguatan Sektor Keuangan (Undang-Undang P2SK)
• Pembentukan Sovereign Wealth Fund (INA) inklusif

Peran APBN dalam mengatasi kendala-kendala yang membatasi →


Mendukung Transformasi Ekonomi

Sumber: Kementerian Keuangan 18


Pembiayaan Utang
Pemerintah Tahun
2024
APBN 2024 Defisit 2,29% PDB
APBN untuk mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan

2024 2023 (Preliminary)

Pendapatan Belanja Negara


Negara Pendapatan
Negara
Belanja
Rp2.802,3T
Negara
Rp2.774,3T Rp3.325,1T Belanja Pemerintah
Defisit Pusat
Perpajakan Rp3.121,9T
Rp(522,8)T Rp2.267,5T
Rp2.309,9T 2,29% PDB
TKD
PNBP Rp(347,6) T
1,65% PDB
Rp857,6T
Rp492,0T

Pembiayaan Anggaran
Rp522,8T
20
PENGELUARAN YANG MENINGKATKAN PERTUMBUHAN BERLANJUT
Alokasi anggaran untuk sektor-sektor yang diprioritaskan mengalami tren naik

Pengembangan Anggaran untuk Program Prioritas


% thdo total anggaran Δ 2013-2024
(avg 2013-2024)
700 Pandemi Covid-19
665 Pendidikan
Education
20%
100.3%
600 Mengatur pengeluaran wajib sebesar 20% pada
tahun 2003 untuk meningkatkan sistem
497 pendidikan
500
423
Perlinsos 11.3%
14%
400
Mendorong distribusi perlindungan sosial
dan subsidi yang lebih efektif dan efisien
300

Infrastruktur
200 14%
171.1%
187
Mempercepat implementasi proyek
100 infrastruktur dasar

Kesehatan
0
5%
281.6%
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Mendukung reformasi sistem kesehatan
Kesehatan Perlindungan Sosial Infrastruktur Kesehatan

21
Sumber: Kementerian Keuangan
Kebutuhan dan Sumber Pembiayaan Utang Tahun 2024
Strategi Pembiayaan 2024 Dijalankan Secara Fleksibel, Oportunistik namun Tetap Prudent dan Akuntabel
DEFISIT → PEMBIAYAAN → PINJAMAN/UTANG
Filosofi pembiayaan pembangunan melalui utang

Menjaga momentum & menghindari Mengembangkan pasar keuangan


Opportunity Loss •Menyediakan benchmark bagi industri
• Belanja prioritas yang mendesak dan tidak bisa keuangan
ditunda; •Menyediakan alternatif investasi bagi
❖investasi SDM fasilitas kesehatan dan masyarakat
pendidikan •Membantu BI dalam kegiatan operasi
• Penundaan belanja mengakibatkan biaya lebih moneter
besar di masa datang
Menjaga dan mempercepat pertumbuhan Melibatkan peran serta generasi
ekonomi berikutnya dalam berinvestasi yang
•Dalam kondisi perekonomian melamban, memberi manfaat jangka panjang (sharing
stimulus fiskal melalui utang dapat mendorong the burden)
pertumbuhan. •Utang untuk investasi sebagai pemerataan
•Pertumbuhan mendorong peningkatan tanggung jawab antar generasi dalam
penerimaaan pajak di masa depan untuk penyediaan aset
membayar kembali utang

Utang merupakan alat (tools), bukan tujuan yang diperlukan agar pemerintah dapat menjalankan fungsi penting dan
mendesak dengan lebih cepat (tanpa penundaan)
Surat Berharga Negara
✓ Surat Utang Negara (SUN)
✓ Surat Berharga Syariah
Negara (SBSN)

Pinjaman
✓ Pinjaman Luar Negeri
✓ Pinjaman Dalam Negeri

Taksonomi
Instrumen Hibah
Pembiayaan ✓ Hibah Luar Negeri
✓ Hibah Dalam Negeri

Pembiayaan Kreatif
✓ Blended Financing
✓ Kerja Sama Pemerintah dan Badan
Usaha (KPBU)
✓ Penjaminan Pemerintah
OUTSTANDING UTANG PEMERINTAH
Komposisi Utang Per Januari 2024*
*angka ekuivalen dalam triliun Rupiah (kurs:15.803)

Pinjaman Surat Berharga Negara

Rp975,06 T Rp7.278,03 T
• Pinjaman Dalam Negeri 89% • Domestik (idr)
Rp36,23 T 11% Rp5.873,38 T
• Pinjaman Luar Negeri UTANG
Rp938,83 T Rp8.253,09 T Surat Utang Negara 4.741,85
Surat Berharga Syariah Negara 1.131,53

Bilateral 271,14 • Valas


Multilateral 575,64 Rp1.404,65 T
Surat Utang Negara 1.058,17
Commercial Bank or
92,05 Debt to GDP ratio Surat Berharga Syariah Negara 346,48
Other Financial
Institution 36,56%

71,61% Utang Pemerintah didominasi Rupiah yang menunjukkan


28,39% optimalisasi sumber utang dalam negeri
Rupiah Valas
Penerbitan SBN di Pasar Domestik Vs Pasar Global

PASAR DOMESTIK PASAR GLOBAL

Metode Metode :

• Lelang Regular • Book building


• Private Placement • Private Placement (reverse
• Book building Inquiry)
Tujuan
Tujuan
• Pemenuhan Pembiayaan APBN
• Sebagai benchmark untuk korporasi
• Pemenuhan Pembiayaan APBN Indonesia
• Pengembangan dan Pendalaman Pasar • Diversifikasi sumber pembiayaan
• Instrumen untuk operasi moneter • Meminimalkan crowding out di Pasar
• Sebagai Benchmark untuk Risk Free Aset keuangan Domestik
Klasifikasi SBN

Surat Utang Surat Berharga Surat Berharga Negara untuk


Syariah Negara Investor Ritel
Negara (SUN)
(SBSN)

Di pasar perdana hanya dijual


ON SPN SBSN SPNS kepada individu atau
perorangan WNI, melalui Mitra
SUN – Sukuk – Sukuk –
Distribusi yang ditunjuk.
SUN –
Rupiah Valas Valas Rupiah
Ada 2 jenis:
• Dapat diperdagangkan (ORI
Non- USD JPY Non- dan SR)
Ritel USD Ritel
Ritel Ritel • Tidak dapat diperdagangkan
EUR
(SBR dan ST)
ORI dan SR hanya dapat
Savings Obligasi Sukuk Cash Waqf diperjualbelikan kepada WNI
Sukuk
Bond Retail Negara Tabungan Linked Sukuk
(SBR) Ritel (ORI) (ST)
Ritel (SR)
Ritel (SWR)
(individu maupun institusi) di
pasar sekunder.

termasuk Green Sukuk


5
Hasil Nyata SBN
SBN turut menjaga kestabilan dan mendukung pemulihan ekonomi nasional

Marriage and hajj preparation hall, limpasu, MAN 1 Kudus , Jawa Tengah Pembangunan Rusun Polres Gorontalo,
Asrama Haji, Pontianak, Kalimantan Barat
Kalimantan Selatan Gorontalo

Jembatan Sei Alalak, Banjarmasin,


Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi, Gedung Kuliah Terpadu TIK
Kalimantan Selatan Pengaman Pantai Sofifi, Maluku
Kalimantan Tengah Politeknik Negeri Lhoksumawe, Aceh

28
Hasil Nyata SBN
SBN turut menjaga kestabilan dan mendukung pemulihan ekonomi nasional

Gedung Kuliah UIN Sunan Gunung Jati


Jalur Kereta Double Track Selatan Jawa Jembatan Musi 4 Palembang Gedung FEBI UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta
Bandung
Cirebon-Kroya-Solo-Madiun-Jombang

Underpass Bandara New Yogyakarta Ruas Tol Solo – Ngawi seksi I – Colomadu
IAIN Salatiga Jawa Tengah
International Airport (NYIA) Jembatan Youtefa (Holtekamp) - Papua Karanganyar Jawa Tengah

29
Hasil Nyata SBN
SBN turut menjaga kestabilan dan mendukung pemulihan ekonomi nasional

Double-Doule Track KA Manggarai -Cikarang Jalur KA Bandara New Yogyakarta Terowongan KA Notog - Banyumas Asrama Haji Makassar
International Airport (NYIA)

Gedung FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya Embung Gunung Kidul (saptosari) Jalan Gerung Mataram NTB Institut Teknologi Kalimantan

30
Informasi Lebih Lanjut
Direktorat Surat Utang Negara
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
Kementrian Keuangan RI

Gedung Frans Seda Lantai 4 Jln. Wahidin Raya No. 1, Jakarta Pusat 10710
Call Center 3505052 ext. 30 | Fax. : (021) 3846516

surat.utang.negara@kemenkeu.go.id
www.djppr.kemenkeu.go.id
www.kemenkeu.go.id/ori
www.kemenkeu.go.id/sbr

Instagram : @djpprkemenkeu
Twitter : @DJPPRkemenkeu
Facebook : DJPPR Kemenkeu

@kangdeni.ridwan deni.ridwan

@kangd3ni kangdeni@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai