Anda di halaman 1dari 12

Optimalisasi Implementasi Dana Alokasi

Khusus Fasilitasi Penanaman Modal


Tahun Anggaran 2022
“ Sosialisasi Rancangan Petunjuk Teknis DAK Non Fisik Fasilitasi Penanaman Modal TA 2022 “
Senin, 27 Desember 2021

Plt Direktur Perdagangan, Investasi, dan Kerjasama Ekonomi Internasional


Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS
Rancangan Tema RKP 2022 & Indikasi Isu Penting
RANCANGAN TEMA RKP 2022

“Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural”


(Memantapkan transformasi ekonomi yang inklusif)

INDIKASI ISU-ISU PENTING TAHUN 2022


(KELANJUTAN FOKUS RKP 2021)

Reformasi ekonomi Reformasi SistemKesehatan ReformasiSistemPerlindungan Sosial Ekonomi Hijau

Ketahanan Pangan Reformasi Ketahanan Bencana TransformasiDigital


(Food Estate)

4
Arah Kebijakan DTK Dalam RPJMN 2020-2024 dan Arahan Menteri
PPN/Bappenas
1. Meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam menyediakan
pelayanan dasar sesuai SPM dan percepatan pembangunan infrastruktur 1. Redesign dan penajaman
yang berdampak langsung bagi kesejahteraan rakyat. menu kegiatan DAK
2. Meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam mendukung
sehingga fokus dan
pencapaian tujuan dan sasaran prioritas nasional, & pencapaian tujuan berdampak signifikan
pembangunan global; serta mendorong tindakan afirmatif bagi daerah. pada pembangunan
daerah
3. Mempertajam sinkronisasi dan integrasi perencanaan, pengalokasian dan
pengelolaan DTK. Sinkronisasi dan integrasi kegiatan yang didukung oleh
sumber pendanaan lainnya. 2. Integrasi Pendanaan
dengan pendanaan
4. Meningkatkan efisiensi, efektivitas dan keadilan dalam pengalokasian dan lainnya (terutama belanja
pemanfaatan DTK.
K/L) untuk mencapai
target Prioritas Nasional
5. Mendorong daerah dengan kapasitas fiscal tinggi yang
dan Major Project
melakukan inisiatif pembangunan infrastruktur.

6. Memperkuat koordinasi, kerjasama dan kemitraan K/L dan


pemerintah daerah dalam pengelolaan DTK. 3. Penetapan lokus yang
lebih tepat
7. Meningkatkan tata kelola DTK yang transparan, adil dan
akuntabel dengan memperkuat peran APIP di daerah.
Arah Kebijakan DAK Non-Fisik Tahun 2022

1. Memberikan dukungan layanan pada 4. Mengarahkan pemanfaatan DAK Non Fisik untuk
sektor-sektor yang menjadi fokus prioritas peningkatan kualitas SDM dan daya saing daerah.
pada RKP.

2. Mendukung peningkatan kualitas layanan sektor 5. Memperkuat sinergi pendanaan antara DAK Non
produktif seperti pariwisata dan pertanian. Fisik, DAK Fisik, Belanja K/L, dan sumber
pendanaan lainnya.

3. Mendorong peningkatan investasi di daerah


melalui dukungan operasionalisasi dan perbaikan
sistem pelayanan investasi di daerah.

Memerlukan perbaikan desain pada masing-masing DAK Fokus DAK Non Fisik Reguler

Fokus dukungan DAK Non-Fisik terhadap Tematik DAK Fisik Penugasan


Kebijakan DAK Fisik dan Non-Fisik Tahun 2022
DAK Fisik Reguler DAK Non-Fisik
“Pemenuhan Pelayanan Dasar dalam Penyiapan SDM Berdaya Saing”
1. Mendukung Pemenuhan Pelayanan Publik
A. Pendidikan
Bantuan Bantuan Operasional Dana Bantuan
Operasional Penyelenggaraan Operasional
Kesehatan Jalan Air Minum Sanitasi Perkim Penyelenggaraan
Pendidikan dan KB Sekolah (BOS) Pendidikan Anak Usia
Infrastruktur Dasar Dini (BOP PAUD) Kesetaraan

DAK Fisik Penugasan Tunjangan Khusus Dana Bantuan


Operasional
Guru PNSD di
1. Penguatan DPP dan Sentra Industri Kecil Menengah Koordinator Teknis: Dit. Daerah Khusus Penyelenggaraan
IPEK Bappenas Museum dan Taman
Tambahan Budaya
Koordinator: Penghasilan (Tamsil)
Tunjangan Profesi
Deputi Ekonomi Guru PNSD Guru (TPG) PNSD
Pariwisata IKM Jalan Lingkungan Perdagangan UMKM
Hidup B. Kesehatan
* *
Bantuan Bantuan Operasional
2. Pengembangan Food Estate dan Sentra Produksi Pangan Koordinator Teknis :
Operasional Keluarga Berencana
Dit. Pangan dan
Pertanian Bappenas Kesehatan (BOK) (BOKB)

Koordinator:
Deputi Kemaritiman dan 2. Mendukung 3. Layanan
Sumber Daya Alam
Pertanian Kelautan Irigasi Kehutanan Jalan Perdagangan* Prioritas Lainnya
Perikanan
Nasional
3. Peningkatan Konektivitas Kawasan untuk Pembangunan Koordinator Teknis : Dit.
Inklusif di wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua Regional I I I Bappenas

Transportasi Transportasi Koordinator:


Perdesaan Laut Jalan Deputi Pengembangan Pelayanan Penguatan Fasilitasi Layanan Ketahanan Peningkatan
Regional Kepariwisataan Kapasitas Penanaman Pengolahan Kapasitas
Kelembagaan Pangan
Modal Sampah KUKM
• Tugas Koordinator Teknis: mengkoordinasikan tematik yang menjadi tanggung jawabnya, dalam menyusun arah Sentra IKM* dan Pertanian
kebijakan, sasaran, hingga kegiatan dan lokasi prioritas (lokpri) tematik. (LPS) (PK2UKM)
• Bidang Pendukung mengikuti arah kebijakan dan sasaran outcome yang telah ditetapkan oleh Koordinator DAK
Penugasan
*Merupakan bidang/jenis DAK baru di DAK 2022
Alokasi Anggaran dan Target Output DAK Non Fisik Fasilitasi Penanaman
Modal Tahun 2021
• Alokasi anggaran DAK Nonfisik Penanaman Modal T.A. 2021 sesuai Surat
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Nomor S-259/PK/2020
tanggal 25 Juni 2020 adalah total sebesar Rp 203.913.937.000,-
• Untuk 34 DPM-PTSP Provinsi sejumlah Rp. 18.623.240.000,- dengan dan
508 DPMPTSP Kabupaten/Kota sejumlah Rp. 185.290.697.000,-

• Target Output:
- Pemantauan dan Pengawasan sejumlah 10.382 Proyek terdiri
dari daerah Provinsi sejumlah 750 proyek dan daerah
kabupaten/kota sejumlah 9.632 proyek
- Bimbingan dan Sosialisasi dengan jumlah peserta 111.624
pelaku usaha terdiri dari sejumlah peserta 10.872 pelaku
usaha di provinsi dan 100.752 pelaku usaha di
kabupaten/kota.
Alokasi Pendanaan DAK NF Fasilitasi Penananam Modal 2021

Target Minimal Output Kegiatan


Pemantauan Pengawasan Bimsos Dana Fasilitasi
No Total
Output Output Output Penanaman Modal
(Proyek) (Proyek) (Peserta)
1 ALOKASI PROVINSI (34 Prov) 290 460 10.872 18.623.240.000
2 Alokasi Kabupaten/Kota 3.292 6.340 100.752 185.290.697.000
Nasional 3.582 6.800 111.624 203.913.937.000

Catatan:
Alokasi untuk ke 34 provinsi
Alokasi untuk keseluruhan kabupaten dan kota

7
Alokasi Anggaran dan Target Output DAK Non Fisik Fasilitasi
Penanaman Modal Tahun 2022

• Berdasarkan Berita Acara Pembahasan Alokasi DAK Non Fisik


Fasilitasi Penanaman Modal TA 2022 adalah total sebesar Rp
225.000.000.000,-
• Untuk 34 DPM-PTSP Provinsi dan 508 DPMPTSP
Kabupaten/Kota

• Target Output:
- Kegiatan Pengawasan dan Penyelesaian Permasalahan Pelaku
Usaha sejumlah 11.742 kegiatan.
- Bimbingan dan Sosialisasi dengan jumlah peserta 122.460
pelaku usaha.
- Penyusunan bahan promosi penanaman modal sejumlah 34
video promosi digital.
Alokasi Pendanaan DAK NF Fasilitasi Penananam Modal 2022
(Berdasarkan Berita Acara Pembahasan Alokasi DAK Non Fisik Fasilitasi Penanaman Modal TA 2022 )

Output
No Menu Kegiatan Sub Kegiatan Anggaran (Rp)
Vol Satuan
1. Pengawasan a. Analisa dan verifikasi data, profil dan
Penanaman Modal informasi Pelaku Usaha;
b. Inspeksi Lapangan; dan Kegiatan
c. Evaluasi penilaian kepatuhan 7.513 Usaha Bagi 65.369.737.000
Pelaku Usaha
pelaksanaan perizinan berusaha para
Pelaku Usaha
2. Bimbingan Teknis a. Bimbingan Teknis/ Sosialisasi
kepada para Pelaku Implementasi Perizinan Berusaha
Usaha Berbasis Risiko;
b. Bimbingan Teknis/ Sosialisasi 122.460 Pelaku Usaha 119.845.469.000
Implementasi Pengawasan Berusaha
Berbasis Risiko; dan
3. Penyelesaian a. Identifikasi Permasalahan Penanaman
Permasalahan dan Modal;
Hambatan Pelaku b. Fasilitasi Penyelesaian Permasalahan Kegiatan
Usaha Penanaman Modal; dan 4.229 Usaha Bagi 32.684.794.000
c. Evaluasi Fasilitasi Penyelesaian Pelaku Usaha
Permasalahan Penanaman Modal.

4. Penyusunan Bahan a. Pra Produksi;


Promosi Penanaman Video Promosi
b. Produksi; dan 34 7.100.000.000
Modal Digital
c. Paska Produksi
TOTAL 225.000.000.000
9
Kendala yang dihadapi dalam Pelaksanaan DAK FPM
KENDALA KENDALA
2
1
PEMERINTAH DAERAH PELAKU USAHA
a. Anggaran tidak mencukupi
b. Sosialiasi internal: Pemahaman terhadap ketentuan a. Kesulitan bermigrasi dari OSS 1.1 ke OSS RBA karena
investasi dan sistem integrasi serta perubahan dari pusat sistem belum sempurna dan terlalu cepat
yang harus diikuti oleh Pemda bermigrasi.
c. Sosialisasi eksternal: Ketidakpahaman aturan, berakibat b. Kurang tersedia ruang usaha terjangkau dan lokasi
pada tingginya calo, rendah kesadaran untuk melaporkan strategis.
LKPM
c. Kendala modal usaha
d. Kendala teknis: Perubahan/error sistem OSS RBA,
perubahan data, pergantian AHU, kurangnya keterbukaan d. Regulasi pengisian formulir (Birokrasi) terlalu banyak,
e. Kurang koordinasi OPD teknis dan DPMPTSP, kurangnya kepastian hukum tumpang tindih.
koordinasi lintas pemerintahan e. Kurangnya sosialisasi DPMPTSP
f. Pembebasan lahan dan integrasi perizinan tata ruang
(RDTR) dan perizinan investasi
g. Keterbukaan informasi perizinan yang dianggap masih
minim
h. Tumpang tindih aturan pusat dan daerah
i. Kendala geografis dan akses internet
j. SDM yang tidak memadai dari segi kompetensi
k. Investor hanya memanfaatkan sumber daya yang tersedia,
namun tidak berusaha menggali potensi baru
l. Sistem perizinan mudah diakses pelaku usaha, namun
daerah tidak dapat mengaksesnya sehingga sulit mengecek
dengan kondisi lapangan.
Masukan Kajian DAK NF Penanaman Modal

1
Mempercepat petunjuk teknis agar memudahkan ASN didaerah dalam
melaksanakan kegiatan tanpa keraguan

2
Memperbanyak tenaga pengelola hak akses dana DAK, terutama dalam
menyampaikan laporan pelaksanaan DAK disemester 1 2021

3
Melakukan komunikasi secara berkala dengan DPMPTSP agar pelaksanaan
dana DAK dapat berjalan dengan optimis dan menghindari pergeseran
anggaran atau menunggu pengesahan DIPA
Terima kasih

12

Anda mungkin juga menyukai