Anda di halaman 1dari 37

RAPAT KOORDINASI ASISTENSI PENYELENGGARAAN

PERIZINAN DAN NON PERIZINAN KABUPATEN/KOTA


DISAMPAIKAN OLEH :
DR. PRABAWA EKA SOESANTA, S.SOS, M.SI
DIREKTUR DEKONSENTRASI, TUGAS PEMBANTUAN DAN KERJA SAMA
13 SEPTEMBER 2021
PENYELENGGARAAN PTSP DAN UU
CIPTA KERJA DAN REGULASI PUSAT
TURUNAN UU NO. 11 TAHUN 2020
TENTANG CIPTA KERJA

2
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PTSP DAERAH
UU 23/2014 Ps 350 UU 23/2014 DIUBAH
UU 11/2020
PEMERINTAHAN DAERAH 1. KDH WAJIB MEMBERIKAN
PELAYANAN PERIZINAN SESUAI
CIPTA KERJA
DENGAN KETENTUAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN

2. DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN


PERIZINAN, DAERAH MEMBENTUK DICABU
“UNIT PTSP” T
PP 18/2016 PERPRES 97/2014
PERANGKAT DAERAH PP 24/2018 PP NOMOR PP NOMOR
PENYELENGGARAAN PTSP 5/2021 6/2021
PELAYANAN PERIZINAN
BERUSAHA TERINTEGRASI
SECARA ELEKTRONIK

PERMENDAGRI PERMENDAGRI
100/2016 138/2017
PERPRES 42/2020
PEDOMAN PENYELENGGARAA
NOMENKLATUR DPMPTSP N PTSP DAERAH PEMBERIAN
PROV & KAB/KOTA PERMENPAN RB PENGHARGAAN DAN/ATAU
SANKSI KEPADA K/L DAN
23/2017
PEMDA
PENYELENGGARAAN MPP

PTSP
3
3
PENYELENGGARAAN PTSP

DALAM RANGKA MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI


INVESTASI, MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PERIZINAN DAN
NONPERIZINAN KEPADA MASYARAKAT, SERTA MENINGKATKAN KUALITAS
PTSP BERTANGGUNG JAWAB SECARA ADMINISTRATIF
PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU, KEMENTERIAN
DALAM NEGERI MENERBITKAN :

PASAL 9
PERMENDAGRI 138/2017
PASAL 10
TANGGUNG JAWAB TEKNIS BERADA PADA
PENYELENGGARAAN PERANGKAT DAERAH TERKAIT DAN PENGAWASAN
PTSP DAERAH DAN EVALUASI SETELAH TERBITNYA PERIZINAN
DAN NONPERIZINAN DILAKUKAN DAN MENJADI
TANGGUNG JAWAB PERANGKAT DAERAH TERKAIT

PERAN STRATEGIS PTSP

• SEBAGAI ENTRY POINT (PINTU MASUK) INVESTASI DAERAH BERBASIS KUALITAS PELAYANAN PERIZINAN DAN NONPERIZINAN.
• SEBAGAI KATALISATOR (MEMPERCEPAT PROSES) PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) MELALUI PELAYANAN PERIZINAN DAN NONPERIZINAN
YANG PRIMA.
• SEBAGAI PENGAMPU PENDELEGASIAN KEWENANGAN PERIZINAN DAN NONPERIZINAN KEPALA DAERAH.
• SEBAGAI GARDA TERDEPAN ZONA BERSIH DAN BEBAS KKN.
• PENDUKUNG UTAMA PROGRAM PRIORITAS NASIONAL DALAM EASY OF DOING BUSSINESS (EODB).
• SEBAGAI INDIKATOR UTAMA KINERJA PEMERINTAH DAERAH DI BIDANG PELAYANAN PUBLIK

4
PERAN PENTING PTSP

Kebijakan Strategis Nasional; Fokus Kabinet Kerja; Perhatian ORI,


K-4 (Kepolisian, Kejaksaan, KPK dan KSP), dan Satgas Saber
Pungli serta Satgas Percepatan Pelaksanaan berusaha

UJUNG TOMBAK PELAKSANA • PENINGKATAN INVESTASI


KEWAJIBAN DAN • KEPASTIAN HUKUM; DAN KEMUDAHAN
KEWENANGAN DAERAH • KEPASTIAN UNTUK BERUSAHA DI DAERAH
UNTUK MENYEDIAKAN INVESTASI DAN USAHA; • STIMULAN
LAYANAN PERIZINAN DAN • DAYA SAING DAERAH KESEJAHTERAAN
NONPERIZINAN KEPADA MASYARAKAT
MASYARAKAT

5
TINDAK LANJUT UU NOMOR 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA

MANDATORIS
1 PERATURAN PEMERINTAH
ATURAN PELAKSANA DIMANDATKAN KEPADA
UU NOMOR 11 TAHUN 2020 KEMENDAGRI
TENTANG CIPTA KERJA

47 PP
PP NOMOR 6 TAHUN 2021

4 Perpres
TENTANG
PENYELENGGARAAN
PERIZINAN BERUSAHA DI
DAERAH
TUJUAN
• Diharapkan dapat memulihkan perekonomian nasional dan daerah serta memberikan kepastian hukum dalam berusaha
dengan menjaga kualitas perizinan yang dapat dipertanggungjawabkan secara cepat, mudah, terintegrasi, transparan, efesien,
efektif dan akuntabel.
• Sebagai upaya untuk menyederhanakan jumlah dan bentuk perizinan berusaha serta pengintegrasian peraturan
terkait perizinan berusaha
6
TINDAK LANJUT UU NO. 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA OLEH PEMDA
1 4

Penyusunan Perda Peralihan PP NOMOR 6/2021 Estimasi penurunan PP NOMOR 6/2021


Perizinan Berusaha di TTG PPBD Pendapatan Asli TTG PPBD
Daerah Berdasarkan Permen • PASAL 39 • PASAL 14
NSPK Daerah (PAD)
Pada saat PP ini berlaku, Perda Dalam hal perizinan berusaha
dan Perkada di daerah wajib menyebabkan penurunan PAD,
menyesuaiakan paling lama 2 Pemerintah Pusat memberikan insentif
bulan sejak PP diundangkan sesuai dengan ketentuan PerUUan
5
2 Penyusunan Perda PP NOMOR 6/2021
Kebijakan mengenai tata
DPMPTSP Tidak TTG PPBD
ruang : PP NOMOR 6/2021 • PASAL 7
Merumpun atau
- Perda Tata Ruang Prov TTG PPBD • PASAL 38
Dirumpunkan
- Perda Tata Ruang kab/kota • PASAL 32 • PENJELASAN
(Dikecualikan dari PP
- Perkada RDTR
18/2016 Ttg Perangkat
Ditetapkan sesuai ketentuan
Daerah)
PerUUan
6
3
PP NOMOR 6/2021
PP NOMOR 6/2021 Penyusunan Perkada TTG PPBD
Penyusunan Perkada TTG PPBD SOTK DPMPTSP • PASAL 7
Pendelegasian Kewenangan • PASAL 4 dan pecahan • PASAL 38
KDH kepada Kepala • PASAL 5 rumpunan • PENJELASAN
DPMPTSP • PASAL 31
7
7
TINDAK LANJUT UU NO. 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA

PANCASILA

UUD NRI 1945


UU 23/2014 TENTANG
PEMERINTAHAN DAERAH
79 UNDANG-UNDANG • PASAL 16 • PASAL 292
TERKAIT PERIZINAN • PASAL 250 • PASAL 300
• PASAL 251 • PASAL 349
UU NOMOR 11/2020 TENTANG CIPTA KERJA
• PASAL 252 • PASAL 350
TERDIRI DARI 15 BAB DAN 186 PASAL • PASAL 260 • PASAL 402

47 PERATURAN PEMERINTAH 4 PERATURAN PRESIDEN


(TELAH SELESAI) (TELAH SELESAI)

195 PERATURAN MENTERI/KEPALA

8
TINDAK LANJUT UU NOMOR 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA

Setelah terbitnya PP No 5 Tahun 2021 ttg Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dan PP No 6 Tahun 2021
ttg Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah diperlukan adanya penyesuaian atau revisi peraturan perundangan-
undangan sebelumnya yang mengatur tentang Kelembagaan DPMPTSP

UU NOMOR 11 TAHUN 2020


TENTANG CIPTA KERJA

PP NOMOR 5 TAHUN 2021 PP NOMOR 6 TAHUN 2021


TENTANG PENYELENGGARAAN PERIZINAN TENTANG PENYELENGGARAAN PERIZINAN
BERUSAHA BERBASIS RISIKO BERUSAHA DI DAERAH

PERMENDAGRI NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN


REVISI NOMENKLATUR DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN
TERPADU SATU PINTU PROVINSI DAN KAB/KOTA

PERMENDAGRI NOMOR 25 TAHUN 2021 TENTANG


DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

8
KOMPOSISI PERATURAN MENTERI/KEPALA
(BERDASARKAN SEKTOR DAN NSPK)

195 PERATURAN
MENTERI/KEPALA

22 RANCANGAN MENGENAI 173 RANCANGAN MENGENAI


NORMA, STANDAR, PROSEDUR PELAKSANAAN TEKNIS
DAN KRITERIA (NSPK) OPERASIONAL KEGIATAN SEKTOR

• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25


Tahun 2021 tentang Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

• Di tandatangani pada tanggal 22 Juli 2021


• Diundangkan pada tanggal 2 Agustus 2021
• Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 885

10
PERAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

FASILITASI, ASISTENSI DAN SUPERVISI

PENINGKATKAN KAPASITAS APARATUR DI DPMPTSP

PENGELOLAAN PENGADUAN YANG RESPONSIF

MELAKUKAN BINWAS PENYELENGGARAAN PTSP DAERAH

MENDORONG PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERCEPATAN


KEMUDAHAN BERUSAHA DI DAERAH MELALUI PTSP

MENDORONG KOMITMEN KDH DALAM PENGALOKASIAN


ANGGARAN DPMPTSP

10
10
SUBSTANSI PERATURAN PEMERINTAH
NOMOR 6 TAHUN 2021

12
RUANG LINGKUP DAN TUJUAN
PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH

TUJUAN PENYELENGGARAAN
PERIZINAN BERUSAHA DI PP NO.6 TAHUN 2021
DAERAH MENGATUR:
1 Untuk memberikan kepastian hukum
dalam berusaha
A. Kewenangan B. Pelaksanaan C. Perda dan
Penyelenggaraan perizinan berusaha Perkada Mengenai
perizinan berusaha di di daerah Perizinan
1 Daerah Berusaha

2 Meningkatkan iklim investasi


dan kegiatan berusaha
D. Pelaporan E. Pembinaan F. Pendanaan G. Sanksi
Penyelenggaraan dan Administratif
2 Perizinan pengawasan
3 Menjaga kualitas perizinan
yang dapat dipertanggungjawabkan
Berusaha di
Daerah

3 “Dilakukan dengan cepat, mudah, terintegrasi,


transparan, efisien, efektif, dan akuntabel”
KETENTUAN MENGINGAT:
1) Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang
PP NO.6 TAHUN 2021
9 41
Dasar
TENTANG PENYELENGGARAAN Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
PERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH 2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
(Ditetapkan tanggal 2 Februari 2021) BAB PASAL tentang Pemerintahan
3) Undang-Undang Daerah;11
Nomor dan
Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
terdiri
dari
13
KEWENANGAN
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha dilakukan oleh
KEWENANGAN Pemerintah, Pemprov, Pemkab dan Pemkota

PENYELENGGARAAN PERIZINAN
PEMERINTAH PUSAT Berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
BERUSAHA DI DAERAH mengenai Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK)

Mendelegasikan kewenangan
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
pada pemda Provinsi kepada Kepala
DPMPTSP
a
BUPATI Urusan Pemerintah Provinsi
sesuai ketentuan perundang-
Pemerintah Daerah Kabupaten
GUBERNUR undangan
Pemerintah Daerah Provinsi b Urusan Pemerintah Pusat yang
dilimpahkan kepada Gubernur
berdasarkan Asas Dekonsentrasi dan
Mendelegasikan kewenangan WALIKOTA Tugas Pembantuan
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha pada Pemerintah Daerah Kota
Pemda Kabupaten kepada Kepala Mendelegasikan kewenangan Penyelenggaraan
DPMPTSP Perizinan Berusaha pada Pemda Kota kepada
Kepala DPMPTSP
a b Urusan Pemerintah Pusat dan
Urusan Pemerintah Kab atau Provinsi yang dilimpahkan
sesuai ketentuan kepada Bupati berdasarkan Asas a b
perundang-undangan Tugas Pembantuan Urusan Pemerintah Pusat dan
Urusan Pemerintah Kota
atau Provinsi yang dilimpahkan
sesuai ketentuan
kepada Walkot berdasarkan
perundang-undangan
Asas Tugas Pembantuan

13
PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH

PASAL 7
DPMPTS
1. P penyelenggara Perizinan
DPMPTSP menjadi
WAJIB MENERAPKAN Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha pada Pemda Provinsi dan MANAJEMEN Berusaha oleh DPMPTSP
PENYELENGGARAAN
Kab/Kota.
PERIZINAN BERUSAHA
Provinsi dan DPMPTSP
2. DPMPTSP menyelenggarakan pelayanan Pelaksanaan Pelayanan kabupaten/kota
nonperizinan berusaha.

3. DPMPTSP melakukan
Pengelolaan PENJELASAN PP 6/2021
pengintegrasian pelayanan satu pintu
daerah, instansi vertikal.
antara perangkat Pengaduan Masyarakat
DPMPTSP Provinsi dan
4. Pembinaan DPMPTSP dilakukan
oleh Menteri. Pengelolaan Informasi DPMPTSP Kab/Kota dibentuk
untuk menyelenggarakan tugas
dan fungsi Urusan Pemerintahan
Penyuluhan Kepada
Masyarakat
di bidang penanaman modal,
tidak merumpun atau
dirumpunkan dengan Urusan
Pelayanan Konsultasi Pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah lainnya.

Pendampingan Hukum

14
PERDA DAN PERKADA MENGENAI PERIZINAN BERUSAHA
PP 6/2021 PASAL 31

15
KEBIJAKAN DAERAH TENTANG TATA RUANG

PP 6/2021 PASAL 32

PENETAPAN PERDA DAN PERKADA


Perda dan Perkada mengenai Rencana Tata
Ruang disusun dan ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan

16
PELAPORAN PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH

PP 6/2021 PASAL 33

BUPATI/WALI KOTA GUBERNUR


laporan penyelenggaraan Perizinan
Berusaha di daerah Kab/Kota Sebagai GWPP Paling sedikit meliputi :
• Jumlah Perizinan
• Rencana dan realisasi investasi
• Kendala dan solusi
Dilakukan
• secara berkala setiap 3
GUBERNUR MENTERI (tiga) bulan
laporan penyelenggaraan Perizinan
Sebagai GWPP Berusaha di daerah Provinsi dan
Kab/Kota

17
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA DI
DAERAH

K/L TERKAIT
Melakukan Binwas Teknis

GUBERNUR
• Binwas Kab/Kota dilakukan
oleh Gubernur sebagai GWPP
• Pembinaan oleh Gubernur
dengan dibantu ASN serta
dapat bekerjasama dengan profesi
MENDAGRI bersertifikat bidang binwas.

• Melakukan Binwas UMUM


• Memberikan
bimbingan
dan/atau asistensi kepada
gubernur dengan menugaskan
aparatur sipil negara pusat yang
memiliki kualifikasi dan kompetensi.

18
SANKSI ADMINISTRATIF
Sanksi KDH yang tidak memberikan
pelayanan perizinan berusaha
Sanksi Administrasi
Bagi Pelaku Usaha
Teguran Tertulis Kepada
Pengambilalihan
Gubernur oleh Menteri
Pemberian Perizinan Teguran Tertulis
dan Kepada Bupati/Walkot
Berusaha

01
oleh Gubernur
Penghentian
Pencabutan
1 2 Izin
Sementara

06 02
Sanksi
Administratif
Bagi Kepala Daerah Pembekuan
dan Izin
Pemerintahan Daerah

05 03
Pembongkaran
Bangunan 04
Denda
Administrasi
Sanksi pemda yang memberlakukan perda yang bertentangan dengan
peraturan yang lebih tinggi
19
TINDAK LANJUT UU NO. 11 TAHUN
2020 TENTANG CIPTA KERJA OLEH
PEMDA DAN KESIAPAN PERUBAHAN
KELEMBAGAAN DPMPTSP

21
DATA KELEMBAGAAN PTSP

Telah membentuk dan sudah Belum Sesuai Total Keterangan


sesuai nomenklatur Nomenklatur
Provinsi 31 3 34 3 Provinsi belum sesuai nomenklatur yaitu Sumatera Utara,
DIY dan Gorontalo (Dalam Proses Perubahan Perda)
Kabupaten 309 107 416 1 kabupaten pada Provinsi DKI Jakarta berbentuk UNIT
PTSP
Kota 76 22 98 5 Kota pada Provinsi DKI Jakarta berbentuk UNIT PTSP

Kelembagaan yang sudah dan belum Kelembagaan yang sudah dan belum Kelembagaan yang sudah dan belum
sesuai Nomenklatur 34 Provinsi sesuai Nomenklatur 416 Kabupaten sesuai Nomenklatur 98 Kota

3 107 22

31 309 76

21
TINDAK LANJUT UU NOMOR 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA

”Perlu dilakukan penyederhanaan UU NOMOR 11/2020 TENTANG CIPTA KERJA UU NOMOR 23/2014 TENTANG PEMDA
birokrasi pada K/L dan Pemda menjadi PASAL 176 PASAL 350
hanya 2 level & menggantikan jabatan
tersebut dengan jabatan fungsional
serta pembenahan dan kemudahan
perizinan"
(Pidato Presiden pada Sidang Paripurna
MPR RI, 20 Oktober 2019)
PP NOMOR 6 TTG PPBD PP NOMOR 18/2016 TTG PERANGKAT DAERAH
PASAL 7, PENJELASAN DAN PASAL 38 PASAL 18 DAN PASAL 40
SE MENPANRB :
• NOMOR 384/2019
• NOMOR 390/2019
• NOMOR 391/2019
Tentang Langkah Strategis dan Konkret
Penyederhanaan Birokrasi
PERMENDAGRI NOMOR … PERMENDAGRI NOMOR 100/2016
PERMENDAGRI
TENTANG NOMOR
DPMPTSP …/ ……. TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR DPMPTSP
(7TENTANG
BAB DAN DPMPTSP
15 PASAL) PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
Ruang Lingkup

Bentuk dan Susunan Organisasi, Jabatan Fungsional Pembinaan


Nomenklatur Tugas dan Fungsi dan Tim Teknis dan
Pengawasan

23
PERUBAHAN ORGANISASI:

PERUBAHAN

LAMA

BARU

KETERANGAN
1. Bidang merupakan koordinator kelompok JF dan terdiri
dari kelompok JF.
2. Alih status jabatan struktural ke jabatan fungsional.
3. Eselon III menjadi jabatan fungsional ahli madya.
4. Eselon IV menjadi jabatan fungsional ahli muda.

24
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN
TERPADU SATU PINTU (DPMPTSP)

KELOMPOK FUNGSIONAL
PENGELOLAAN PENANAMAN KELOMPOK FUNGSIONAL
MODAL PTSP

CATATAN:
1. JABATAN FUNGSIONAL PENATA KELOLA PENANAMAN MODAL DIBINA OLEH BKPM.
2. JABATAN FUNGSIONAL PENATA PERIZINAN DIBINA OLEH KEMENDAGRI (SURAT MENPANRB NOMOR B/119/S.SM.02.00/2021 TANGGAL 7
MARET 2021).
24
SUBSTANSI PERMENDAGRI
PER PASAL DAN
PENJELASANNYA

26
RUANG LINGKUP
PERMENDAGRI NOMOR 25 TAHUN 2021 TENTANG DPMPTSP

PERMENDAGRI
TENTANG DPMPTSP PERMENDAGRI TENTANG DPMPTSP
MENGATUR:

Tugas, Fungsi,
Ketentua Bentuk dan dan Susunan
n Umum Nomenklatur Organisasi
7
BAB
Jabatan Pembinaan Ketentuan Ketentuan
Fungsional dan Peralihan Penutup
dan Tim Pengawasan
Teknis
15 KETENTUAN MENGINGAT:
1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
PASAL 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
5. PP Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Di
Daerah;
6. Perpres Nomor 11 Tahun 2015 tentang Kementerian Dalam Negeri.
26
RUANG LINGKUP
PERMENDAGRI NOMOR 25 TAHUN 2021 TENTANG DPMPTSP

BAB I. KETENTUAN UMUM

PASAL 1 PASAL 2
1. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Peraturan Menteri ini bertujuan sebagai
yang selanjutnya disingkat DPMPTSP adalah perangkat daerah pedoman pembentukan DPMPTSP yang tidak
pemerintah daerah provinsi atau pemerintah daerah merumpun atau dirumpunkan dengan urusan
kabupaten/kota yang mempunyai tugas dan fungsi pemerintahan lainnya yang menjadi
kewenangan daerah provinsi dan daerah
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang penanaman
kabupaten/kota.
modal yang menjadi kewenangan daerah.

2. Jabatan Fungsional yang selanjutnya disingkat JF adalah


sekelompok Jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan
dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian
dan keterampilan tertentu.

3. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan


pemerintahan dalam negeri.

27
RUANG LINGKUP
PERMENDAGRI NOMOR 25 TAHUN 2021 TENTANG DPMPTSP

BAB II. BENTUK DAN NOMENKLATUR

PASAL 3
1. Perangkat daerah provinsi dan perangkat daerah kabupaten/kota yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang penanaman modal
dan pelaksanaan pelayanan terpadu satu pintu berbentuk Dinas.

2. Nomenklatur Dinas yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di


bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu provinsi
dan kabupaten/kota yaitu DPMPTSP.

3. Pelaksanaan pelayanan terpadu satu pintu sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) menyelenggarakan pelayanan perizinan berusaha dan
nonperizinan.

4. Pada DPMPTSP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dibentuk


unit pelaksana teknis daerah.

28
RUANG LINGKUP
PERMENDAGRI NOMOR 25 TAHUN 2021 TENTANG DPMPTSP

BAB III. TUGAS, FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI

PASAL 4 PASAL 6
DPMPTSP mempunyai tugas membantu
1) DPMPTSP dipimpin oleh Kepala Dinas.
kepala daerah melaksanakan urusan
pemerintahan di bidang penanaman 2) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
modal dan pelayanan terpadu satu pintu. membawahi:
a. 1 (satu) sekretariat; dan
b. Kelompok JF.
PASAL 5
3) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal terdiri dari 1 (satu) subbagian dan kelompok JF.
4, DPMPTSP menyelenggarakan fungsi: 4) Kelompok JF sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf
a. penyusunan dan perumusan kebijakan di bidang b terdiri dari koordinator Kelompok JF dan kelompok JF.
penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu;
5) Kelompok JF sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
b. pelaksanaan kebijakan di bidang penanaman modal
dan pelayanan terpadu satu pintu; terdiri dari kelompok JF Penanaman Modal dan
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kelompok JF Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu;
d. pelaksanaan administrasi dinas di bidang penanaman
modal dan pelayanan terpadu satu pintu; dan
e. pelaksanaan fungsi lain oleh kepala daerah di bidang
penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu.

29
RUANG LINGKUP
PERMENDAGRI NOMOR 25 TAHUN 2021 TENTANG DPMPTSP

BAB III. TUGAS, FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI

PASAL 7 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI


Ketentuan mengenai fungsi dan bagan struktur
organisasi DPMPTSP sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 dan Pasal 6 tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini.

PASAL 8

Ketentuan mengenai kedudukan, susunan organisasi,


tugas, dan fungsi, serta tata kerja DPMPTSP
ditetapkan dengan peraturan kepala daerah.

30
RUANG LINGKUP
PERMENDAGRI NOMOR 25 TAHUN 2021 TENTANG DPMPTSP

BAB IV. JABATAN FUNGSIONAL DAN TIM TEKNIS

PASAL 9 PASAL 10

1) Kelompok JF sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 1) Pada kelompok JF yang menyelenggarakan


ayat (3) dan ayat (4) terdiri dari jenis JF sesuai dengan fungsi pelayanan terpadu satu pintu dapat
bidang keahlian dan keterampilan yang ditetapkan dan dibentuk tim teknis sesuai dengan kebutuhan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
pelayanan perizinan berusaha dan nonperizinan.
perundang-undangan.
2) Jenjang dan jumlah kelompok JF sebagaimana
2) Tim teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) dan ayat (4) mempunyai tugas menyiapkan rekomendasi atas
ditetapkan berdasarkan kebutuhan, analisis jabatan, penerbitan perizinan berusaha dan nonperizinan.
dan analisis beban kerja. 3) Tim teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
3) Kelompok JF sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beranggotakan perangkat daerah teknis terkait
melaksanakan fungsi dan tugas pelayanan fungsional yang mempunyai kualifikasi dan kompetensi
berdasarkan keahlian dan keterampilan tertentu. sesuai dengan bidangnya ditetapkan dengan
4) Pejabat fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat
keputusan kepala daerah.
(1) mulai melaksanakan fungsi dan tugas terhitung
sejak dilakukan pelantikan.

31
RUANG LINGKUP
PERMENDAGRI NOMOR 25 TAHUN 2021 TENTANG DPMPTSP
BAB V. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN BAB VI. KETENTUAN PERALIHAN
PASAL 11 PASAL 12
1) Pembinaan dan pengawasan umum terhadap Bagi pemerintah daerah kabupaten/kota yang
DPMPTSP dilakukan oleh Menteri. DPMPTSP masih merumpun atau dirumpunkan dengan
2) Dalam melakukan pembinaan dan pengawasan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
umum DPMPTSP di kabupaten/kota lainnya karena intensitas perizinan berusaha, investasi,
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Menteri pendapatan asli daerah rendah, dan keterbatasan
mendelegasikan kepada gubernur sebagai wakil sumber daya aparatur, wajib menyesuaikan paling lama
pemerintah pusat. 2 (dua) tahun terhitung sejak Peraturan Menteri ini
3) Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat diundangkan.
sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
melaporkan kepada Menteri hasil pembinaan dan
pengawasan terhadap DPMPTSP di
kabupaten/kota.
LANGKAH-LANGKAH PEMISAHAN

32
RUANG LINGKUP
PERMENDAGRI NOMOR 25 TAHUN 2021 TENTANG DPMPTSP
BAB VII. KETENTUAN PENUTUP

PASAL 13
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, peraturan
daerah dan peraturan kepala daerah yang mengatur
mengenai DPMPTSP wajib menyesuaikan paling lama 2
(dua) bulan terhitung sejak Peraturan Menteri ini
diundangkan.

PASAL 14
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2016 tentang
Pedoman Nomenklatur Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi dan Kabupaten/Kota
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
1906), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

PASAL 15
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.

33
TINDAK LANJUT
PEMERINTAH DAERAH

34
TINDAK LANJUT PEMERINTAH DAERAH

1 3
Segera melakukan pembentukan, penataan kelembagaan Menginstruksikan kepada Kepala Biro Hukum Provinsi,
DPMPTSP tidak merumpun dan dirumpunkan dengan Kepala Bagian Hukum Kabupaten/Kota dan Kepala
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah DPMPTSP Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk
lainnya dengan menetapkan Peraturan Daerah tentang menginventarisasi, merevisi, mencabut dan memfasilitasi/
Perangkat Daerah tanpa tipologi dan Peraturan Kepala penyesuaian/penyusunan /pemebentukan terhadap
Daerah tentang Pendelegasian Kewenangan berdasarkan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah yang
PP Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan berdasarkan PP Nomor 5 Tahun 2021, PP Nomor 6 Tahun
2021 dan Permendangri Nomor 25 Tahun 2021 serta
Perizinan Berusaha di Daerah dan Permendangri Nomor
menindaklanjuti dengan menetapkan perencanaan
25 Tahun 2021 tentang DPMPTSP
peraturan daerah diluar Propemperda dengan keputusan
DPRD dan melakukan perencanaan Perkada yang
ditetapkan dengan keputusan Kepala Daerah
2
4
Mendelegasikan seluruh kewenangan Perizinan Berkaitan dengan penyederhanaan birokrasi
Berusaha dan Nonprizinan yang menjadi urusan menjadi 2 (dua) level dan DPMPTSP sebagai role
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota kepada model agar segera melakukan inventarisasi dan
Kepala DPMPTSP Provinsi dan Kabupaten/Kota pendataan jumlah potensi ASN yang beralih status
akibat penyetaraan jabatan struktural ke jabatan
fungsional

35
TERIMA KASIH

www.kemendagri.go.id Kemendagri_RI kemendagri kemendagri

Anda mungkin juga menyukai