2
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PTSP DAERAH
UU 23/2014 Ps 350 UU 23/2014 DIUBAH
UU 11/2020
PEMERINTAHAN DAERAH 1. KDH WAJIB MEMBERIKAN
PELAYANAN PERIZINAN SESUAI
CIPTA KERJA
DENGAN KETENTUAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
PERMENDAGRI PERMENDAGRI
100/2016 138/2017
PERPRES 42/2020
PEDOMAN PENYELENGGARAA
NOMENKLATUR DPMPTSP N PTSP DAERAH PEMBERIAN
PROV & KAB/KOTA PERMENPAN RB PENGHARGAAN DAN/ATAU
SANKSI KEPADA K/L DAN
23/2017
PEMDA
PENYELENGGARAAN MPP
PTSP
3
3
PENYELENGGARAAN PTSP
PASAL 9
PERMENDAGRI 138/2017
PASAL 10
TANGGUNG JAWAB TEKNIS BERADA PADA
PENYELENGGARAAN PERANGKAT DAERAH TERKAIT DAN PENGAWASAN
PTSP DAERAH DAN EVALUASI SETELAH TERBITNYA PERIZINAN
DAN NONPERIZINAN DILAKUKAN DAN MENJADI
TANGGUNG JAWAB PERANGKAT DAERAH TERKAIT
• SEBAGAI ENTRY POINT (PINTU MASUK) INVESTASI DAERAH BERBASIS KUALITAS PELAYANAN PERIZINAN DAN NONPERIZINAN.
• SEBAGAI KATALISATOR (MEMPERCEPAT PROSES) PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) MELALUI PELAYANAN PERIZINAN DAN NONPERIZINAN
YANG PRIMA.
• SEBAGAI PENGAMPU PENDELEGASIAN KEWENANGAN PERIZINAN DAN NONPERIZINAN KEPALA DAERAH.
• SEBAGAI GARDA TERDEPAN ZONA BERSIH DAN BEBAS KKN.
• PENDUKUNG UTAMA PROGRAM PRIORITAS NASIONAL DALAM EASY OF DOING BUSSINESS (EODB).
• SEBAGAI INDIKATOR UTAMA KINERJA PEMERINTAH DAERAH DI BIDANG PELAYANAN PUBLIK
4
PERAN PENTING PTSP
5
TINDAK LANJUT UU NOMOR 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA
MANDATORIS
1 PERATURAN PEMERINTAH
ATURAN PELAKSANA DIMANDATKAN KEPADA
UU NOMOR 11 TAHUN 2020 KEMENDAGRI
TENTANG CIPTA KERJA
47 PP
PP NOMOR 6 TAHUN 2021
4 Perpres
TENTANG
PENYELENGGARAAN
PERIZINAN BERUSAHA DI
DAERAH
TUJUAN
• Diharapkan dapat memulihkan perekonomian nasional dan daerah serta memberikan kepastian hukum dalam berusaha
dengan menjaga kualitas perizinan yang dapat dipertanggungjawabkan secara cepat, mudah, terintegrasi, transparan, efesien,
efektif dan akuntabel.
• Sebagai upaya untuk menyederhanakan jumlah dan bentuk perizinan berusaha serta pengintegrasian peraturan
terkait perizinan berusaha
6
TINDAK LANJUT UU NO. 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA OLEH PEMDA
1 4
PANCASILA
8
TINDAK LANJUT UU NOMOR 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA
Setelah terbitnya PP No 5 Tahun 2021 ttg Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dan PP No 6 Tahun 2021
ttg Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah diperlukan adanya penyesuaian atau revisi peraturan perundangan-
undangan sebelumnya yang mengatur tentang Kelembagaan DPMPTSP
8
KOMPOSISI PERATURAN MENTERI/KEPALA
(BERDASARKAN SEKTOR DAN NSPK)
195 PERATURAN
MENTERI/KEPALA
10
PERAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI
10
10
SUBSTANSI PERATURAN PEMERINTAH
NOMOR 6 TAHUN 2021
12
RUANG LINGKUP DAN TUJUAN
PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH
TUJUAN PENYELENGGARAAN
PERIZINAN BERUSAHA DI PP NO.6 TAHUN 2021
DAERAH MENGATUR:
1 Untuk memberikan kepastian hukum
dalam berusaha
A. Kewenangan B. Pelaksanaan C. Perda dan
Penyelenggaraan perizinan berusaha Perkada Mengenai
perizinan berusaha di di daerah Perizinan
1 Daerah Berusaha
PENYELENGGARAAN PERIZINAN
PEMERINTAH PUSAT Berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
BERUSAHA DI DAERAH mengenai Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK)
Mendelegasikan kewenangan
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
pada pemda Provinsi kepada Kepala
DPMPTSP
a
BUPATI Urusan Pemerintah Provinsi
sesuai ketentuan perundang-
Pemerintah Daerah Kabupaten
GUBERNUR undangan
Pemerintah Daerah Provinsi b Urusan Pemerintah Pusat yang
dilimpahkan kepada Gubernur
berdasarkan Asas Dekonsentrasi dan
Mendelegasikan kewenangan WALIKOTA Tugas Pembantuan
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha pada Pemerintah Daerah Kota
Pemda Kabupaten kepada Kepala Mendelegasikan kewenangan Penyelenggaraan
DPMPTSP Perizinan Berusaha pada Pemda Kota kepada
Kepala DPMPTSP
a b Urusan Pemerintah Pusat dan
Urusan Pemerintah Kab atau Provinsi yang dilimpahkan
sesuai ketentuan kepada Bupati berdasarkan Asas a b
perundang-undangan Tugas Pembantuan Urusan Pemerintah Pusat dan
Urusan Pemerintah Kota
atau Provinsi yang dilimpahkan
sesuai ketentuan
kepada Walkot berdasarkan
perundang-undangan
Asas Tugas Pembantuan
13
PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH
PASAL 7
DPMPTS
1. P penyelenggara Perizinan
DPMPTSP menjadi
WAJIB MENERAPKAN Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha pada Pemda Provinsi dan MANAJEMEN Berusaha oleh DPMPTSP
PENYELENGGARAAN
Kab/Kota.
PERIZINAN BERUSAHA
Provinsi dan DPMPTSP
2. DPMPTSP menyelenggarakan pelayanan Pelaksanaan Pelayanan kabupaten/kota
nonperizinan berusaha.
3. DPMPTSP melakukan
Pengelolaan PENJELASAN PP 6/2021
pengintegrasian pelayanan satu pintu
daerah, instansi vertikal.
antara perangkat Pengaduan Masyarakat
DPMPTSP Provinsi dan
4. Pembinaan DPMPTSP dilakukan
oleh Menteri. Pengelolaan Informasi DPMPTSP Kab/Kota dibentuk
untuk menyelenggarakan tugas
dan fungsi Urusan Pemerintahan
Penyuluhan Kepada
Masyarakat
di bidang penanaman modal,
tidak merumpun atau
dirumpunkan dengan Urusan
Pelayanan Konsultasi Pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah lainnya.
Pendampingan Hukum
14
PERDA DAN PERKADA MENGENAI PERIZINAN BERUSAHA
PP 6/2021 PASAL 31
15
KEBIJAKAN DAERAH TENTANG TATA RUANG
PP 6/2021 PASAL 32
16
PELAPORAN PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH
PP 6/2021 PASAL 33
17
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA DI
DAERAH
K/L TERKAIT
Melakukan Binwas Teknis
GUBERNUR
• Binwas Kab/Kota dilakukan
oleh Gubernur sebagai GWPP
• Pembinaan oleh Gubernur
dengan dibantu ASN serta
dapat bekerjasama dengan profesi
MENDAGRI bersertifikat bidang binwas.
18
SANKSI ADMINISTRATIF
Sanksi KDH yang tidak memberikan
pelayanan perizinan berusaha
Sanksi Administrasi
Bagi Pelaku Usaha
Teguran Tertulis Kepada
Pengambilalihan
Gubernur oleh Menteri
Pemberian Perizinan Teguran Tertulis
dan Kepada Bupati/Walkot
Berusaha
01
oleh Gubernur
Penghentian
Pencabutan
1 2 Izin
Sementara
06 02
Sanksi
Administratif
Bagi Kepala Daerah Pembekuan
dan Izin
Pemerintahan Daerah
05 03
Pembongkaran
Bangunan 04
Denda
Administrasi
Sanksi pemda yang memberlakukan perda yang bertentangan dengan
peraturan yang lebih tinggi
19
TINDAK LANJUT UU NO. 11 TAHUN
2020 TENTANG CIPTA KERJA OLEH
PEMDA DAN KESIAPAN PERUBAHAN
KELEMBAGAAN DPMPTSP
21
DATA KELEMBAGAAN PTSP
Kelembagaan yang sudah dan belum Kelembagaan yang sudah dan belum Kelembagaan yang sudah dan belum
sesuai Nomenklatur 34 Provinsi sesuai Nomenklatur 416 Kabupaten sesuai Nomenklatur 98 Kota
3 107 22
31 309 76
21
TINDAK LANJUT UU NOMOR 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA
”Perlu dilakukan penyederhanaan UU NOMOR 11/2020 TENTANG CIPTA KERJA UU NOMOR 23/2014 TENTANG PEMDA
birokrasi pada K/L dan Pemda menjadi PASAL 176 PASAL 350
hanya 2 level & menggantikan jabatan
tersebut dengan jabatan fungsional
serta pembenahan dan kemudahan
perizinan"
(Pidato Presiden pada Sidang Paripurna
MPR RI, 20 Oktober 2019)
PP NOMOR 6 TTG PPBD PP NOMOR 18/2016 TTG PERANGKAT DAERAH
PASAL 7, PENJELASAN DAN PASAL 38 PASAL 18 DAN PASAL 40
SE MENPANRB :
• NOMOR 384/2019
• NOMOR 390/2019
• NOMOR 391/2019
Tentang Langkah Strategis dan Konkret
Penyederhanaan Birokrasi
PERMENDAGRI NOMOR … PERMENDAGRI NOMOR 100/2016
PERMENDAGRI
TENTANG NOMOR
DPMPTSP …/ ……. TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR DPMPTSP
(7TENTANG
BAB DAN DPMPTSP
15 PASAL) PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
Ruang Lingkup
23
PERUBAHAN ORGANISASI:
PERUBAHAN
LAMA
BARU
KETERANGAN
1. Bidang merupakan koordinator kelompok JF dan terdiri
dari kelompok JF.
2. Alih status jabatan struktural ke jabatan fungsional.
3. Eselon III menjadi jabatan fungsional ahli madya.
4. Eselon IV menjadi jabatan fungsional ahli muda.
24
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN
TERPADU SATU PINTU (DPMPTSP)
KELOMPOK FUNGSIONAL
PENGELOLAAN PENANAMAN KELOMPOK FUNGSIONAL
MODAL PTSP
CATATAN:
1. JABATAN FUNGSIONAL PENATA KELOLA PENANAMAN MODAL DIBINA OLEH BKPM.
2. JABATAN FUNGSIONAL PENATA PERIZINAN DIBINA OLEH KEMENDAGRI (SURAT MENPANRB NOMOR B/119/S.SM.02.00/2021 TANGGAL 7
MARET 2021).
24
SUBSTANSI PERMENDAGRI
PER PASAL DAN
PENJELASANNYA
26
RUANG LINGKUP
PERMENDAGRI NOMOR 25 TAHUN 2021 TENTANG DPMPTSP
PERMENDAGRI
TENTANG DPMPTSP PERMENDAGRI TENTANG DPMPTSP
MENGATUR:
Tugas, Fungsi,
Ketentua Bentuk dan dan Susunan
n Umum Nomenklatur Organisasi
7
BAB
Jabatan Pembinaan Ketentuan Ketentuan
Fungsional dan Peralihan Penutup
dan Tim Pengawasan
Teknis
15 KETENTUAN MENGINGAT:
1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
PASAL 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
5. PP Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Di
Daerah;
6. Perpres Nomor 11 Tahun 2015 tentang Kementerian Dalam Negeri.
26
RUANG LINGKUP
PERMENDAGRI NOMOR 25 TAHUN 2021 TENTANG DPMPTSP
PASAL 1 PASAL 2
1. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Peraturan Menteri ini bertujuan sebagai
yang selanjutnya disingkat DPMPTSP adalah perangkat daerah pedoman pembentukan DPMPTSP yang tidak
pemerintah daerah provinsi atau pemerintah daerah merumpun atau dirumpunkan dengan urusan
kabupaten/kota yang mempunyai tugas dan fungsi pemerintahan lainnya yang menjadi
kewenangan daerah provinsi dan daerah
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang penanaman
kabupaten/kota.
modal yang menjadi kewenangan daerah.
27
RUANG LINGKUP
PERMENDAGRI NOMOR 25 TAHUN 2021 TENTANG DPMPTSP
PASAL 3
1. Perangkat daerah provinsi dan perangkat daerah kabupaten/kota yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang penanaman modal
dan pelaksanaan pelayanan terpadu satu pintu berbentuk Dinas.
28
RUANG LINGKUP
PERMENDAGRI NOMOR 25 TAHUN 2021 TENTANG DPMPTSP
PASAL 4 PASAL 6
DPMPTSP mempunyai tugas membantu
1) DPMPTSP dipimpin oleh Kepala Dinas.
kepala daerah melaksanakan urusan
pemerintahan di bidang penanaman 2) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
modal dan pelayanan terpadu satu pintu. membawahi:
a. 1 (satu) sekretariat; dan
b. Kelompok JF.
PASAL 5
3) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal terdiri dari 1 (satu) subbagian dan kelompok JF.
4, DPMPTSP menyelenggarakan fungsi: 4) Kelompok JF sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf
a. penyusunan dan perumusan kebijakan di bidang b terdiri dari koordinator Kelompok JF dan kelompok JF.
penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu;
5) Kelompok JF sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
b. pelaksanaan kebijakan di bidang penanaman modal
dan pelayanan terpadu satu pintu; terdiri dari kelompok JF Penanaman Modal dan
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kelompok JF Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu;
d. pelaksanaan administrasi dinas di bidang penanaman
modal dan pelayanan terpadu satu pintu; dan
e. pelaksanaan fungsi lain oleh kepala daerah di bidang
penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu.
29
RUANG LINGKUP
PERMENDAGRI NOMOR 25 TAHUN 2021 TENTANG DPMPTSP
PASAL 8
30
RUANG LINGKUP
PERMENDAGRI NOMOR 25 TAHUN 2021 TENTANG DPMPTSP
PASAL 9 PASAL 10
31
RUANG LINGKUP
PERMENDAGRI NOMOR 25 TAHUN 2021 TENTANG DPMPTSP
BAB V. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN BAB VI. KETENTUAN PERALIHAN
PASAL 11 PASAL 12
1) Pembinaan dan pengawasan umum terhadap Bagi pemerintah daerah kabupaten/kota yang
DPMPTSP dilakukan oleh Menteri. DPMPTSP masih merumpun atau dirumpunkan dengan
2) Dalam melakukan pembinaan dan pengawasan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
umum DPMPTSP di kabupaten/kota lainnya karena intensitas perizinan berusaha, investasi,
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Menteri pendapatan asli daerah rendah, dan keterbatasan
mendelegasikan kepada gubernur sebagai wakil sumber daya aparatur, wajib menyesuaikan paling lama
pemerintah pusat. 2 (dua) tahun terhitung sejak Peraturan Menteri ini
3) Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat diundangkan.
sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
melaporkan kepada Menteri hasil pembinaan dan
pengawasan terhadap DPMPTSP di
kabupaten/kota.
LANGKAH-LANGKAH PEMISAHAN
32
RUANG LINGKUP
PERMENDAGRI NOMOR 25 TAHUN 2021 TENTANG DPMPTSP
BAB VII. KETENTUAN PENUTUP
PASAL 13
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, peraturan
daerah dan peraturan kepala daerah yang mengatur
mengenai DPMPTSP wajib menyesuaikan paling lama 2
(dua) bulan terhitung sejak Peraturan Menteri ini
diundangkan.
PASAL 14
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2016 tentang
Pedoman Nomenklatur Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi dan Kabupaten/Kota
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
1906), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
PASAL 15
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
33
TINDAK LANJUT
PEMERINTAH DAERAH
34
TINDAK LANJUT PEMERINTAH DAERAH
1 3
Segera melakukan pembentukan, penataan kelembagaan Menginstruksikan kepada Kepala Biro Hukum Provinsi,
DPMPTSP tidak merumpun dan dirumpunkan dengan Kepala Bagian Hukum Kabupaten/Kota dan Kepala
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah DPMPTSP Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk
lainnya dengan menetapkan Peraturan Daerah tentang menginventarisasi, merevisi, mencabut dan memfasilitasi/
Perangkat Daerah tanpa tipologi dan Peraturan Kepala penyesuaian/penyusunan /pemebentukan terhadap
Daerah tentang Pendelegasian Kewenangan berdasarkan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah yang
PP Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan berdasarkan PP Nomor 5 Tahun 2021, PP Nomor 6 Tahun
2021 dan Permendangri Nomor 25 Tahun 2021 serta
Perizinan Berusaha di Daerah dan Permendangri Nomor
menindaklanjuti dengan menetapkan perencanaan
25 Tahun 2021 tentang DPMPTSP
peraturan daerah diluar Propemperda dengan keputusan
DPRD dan melakukan perencanaan Perkada yang
ditetapkan dengan keputusan Kepala Daerah
2
4
Mendelegasikan seluruh kewenangan Perizinan Berkaitan dengan penyederhanaan birokrasi
Berusaha dan Nonprizinan yang menjadi urusan menjadi 2 (dua) level dan DPMPTSP sebagai role
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota kepada model agar segera melakukan inventarisasi dan
Kepala DPMPTSP Provinsi dan Kabupaten/Kota pendataan jumlah potensi ASN yang beralih status
akibat penyetaraan jabatan struktural ke jabatan
fungsional
35
TERIMA KASIH