2
1 PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO
3
Substansi UU Cipta Kerja
disederhanakan menjadi
Dengan metode Omnibus Law,
79 Undang – Undang direvisi
UU
Cipta
186 Pasal
dan 15 BAB
sekaligus hanya dengan satu UU
Cipta Kerja yang mengatur
Kerja
multisektor dalam UU CK
5
Peraturan Pelaksana UU Cipta Kerja
1 NSPK Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dalam OSS merupakan acuan tunggal bagi Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah, dan Pelaku Usaha. (Pasal 21 ayat (2))
Sistem OSS wajib digunakan oleh K/L, Pemda, Administrator KEK, Badan Pengusahaan Kawasan
2
oss.go.id
Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) serta Pelaku Usaha. Proses perizinan berusaha
dilakukan dalam Sistem OSS yang disediakan oleh BKPM. (Pasal 167)
4 Pengawasan secara terintegrasi dan terkoordinasi K/L, Pemda, KEK, KPBPB melalui Sistem
OSS. (Pasal 211 ayat (1) dan Pasal 215 ayat (1))
7
Cakupan 16 Sektor Perizinan Berusaha dan
18 Kementerian/Lembaga
ENERGI DAN
KELAUTAN DAN KETENAGA-
SUMBER DAYA PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN
PERIKANAN NUKLIRAN
MINERAL
PEKERJAAN
PARIWISATA LINGKUNGAN
UMUM &
DAN EKONOMI AGAMA TRANSPORTASI HIDUP DAN
PERUMAHAN
KREATIF KEHUTANAN
RAKYAT
POS,
TELEKOMUNIKASI,
PENDIDIKAN DAN PENYIARAN, PERTAHANAN &
PERTANIAN
KEBUDAYAAN SISTEM & KEAMANAN
TRANSAKSI
ELEKTRONIK
KESEHATAN,
KETENAGA-
OBAT, DAN
KERJAAN
MAKANAN
Sistem
OSS
Persetujuan
Bangunan Gedung
(PBG) & Sertifikat
Laik Fungsi (SLF)
DPMPTSP
Provinsi
05
Atas nama Gubernur
Lembaga OSS untuk kegiatan usaha
yang menjadi 04 Badan
Atas nama K/L untuk kewenangan Pengusahaan
kegiatan usaha yang Pemerintah Provinsi 03 Administrator KPBPB
menjadi kewenangan KEK
Pemerintah Pusat 02 DPMPTSP Untuk kegiatan usaha
Untuk kegiatan usaha yang berlokasi di
Kab/Kota
yang berlokasi di KEK KPBPB
01
Atas nama Bupati/
Walikota untuk
kegiatan usaha yang
menjadi kewenangan
Pemerintah Kab/Kota
Khusus untuk NIB, diterbitkan oleh Lembaga OSS tanpa mengatasnamakan K/L . 10
Penerbitan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
11
Kategori Pelaku Usaha
Lampiran I PP 5/2021 tentang P2B2R
Kode Judul Ruang Skala Luas Tingkat Perizinan Jangka Masa Parameter
No KBLI Lingkup Kewenangan
KBLI Usaha Lahan Risiko Berusaha Waktu Berlaku Kewenangan
Untuk kegiatan usaha perdagangan, sebagian besar KBLI termasuk dalam kategori risiko
Rendah, sehingga hanya membutuhkan NIB dalam melaksanakan kegiatan usaha
13
Lampiran II PP 5/2021 tentang P2B2R
LAMPIRAN II SEKTOR PERDAGANGAN
Jangka Waktu
Kode Persyaratan Jangka Waktu Kewajiban Perizinan Tingkat
No KBLI
Judul KBLI
Perizinan Berusaha Pemenuhan Syarat Berusaha
Pemenuhan
RIsiko
Kewajiban
Apabila suatu kegiatan usaha termasuk dalam Kategori Risiko ‘Rendah’ dan ‘Menengah Rendah’,
maka tidak ada persyaratan yang perlu untuk dipenuhi Pelaku Usaha sebelum menjalankan kegiatan usahanya.
Namun demikian, tetap perlu memperhatikan kewajibannya dalam melaksanakan kegitan usaha.
14
Summary Pengidentifikasian Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
1 2 3
CEK TINGKAT RISIKO CEK PERSYARATAN DAN CEK PERSYARATAN STANDAR
KEGIATAN USAHA DALAM KEWAJIBAN KEGIATAN USAHA USAHA DALAM PERATURAN
LAMPIRAN I PP 5/2021 DALAM LAMPIRAN II PP 5/2021 MENTERI/KEPALA LEMBAGA*
*apabila kategori usaha termasuk risiko Menengah Tinggi/Tinggi dan membutuhkan Sertifikat Standar 15
Perbandingan Perizinan Berusaha Sebelum dan
Sesudah UU Cipta Kerja
No. Perizinan Berusaha Sebelum UU CK Perizinan Berusaha Setelah UU CK
1 Belum ada standar perizinan berusaha di K/L atau NSPK sebagai acuan tunggal Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah
2 Seluruh kegiatan usaha wajib memperoleh izin usaha Perizinan usaha dibagi berdasarkan tingkat risiko
3 Pelaku Usaha Orang Perseorangan harus memiliki Bagi UMK risiko rendah, NIB berlaku sebagai
NIB dan Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) perizinan tunggal (SNI dan Serifikat Jaminan Produk
Halal)
4 Beberapa perizinan berusaha masih harus diurus Seluruh perizinan berusaha dapat diurus melalui OSS
secara manual ke K/L atau Pemda
5 Tidak ada standar waktu pengurusan perizinan Setiap jenis perizinan berusaha ada standar waktu
berusaha dan berlaku mekanisme fiktif positif pada sistem OSS
6 Perlu tatap muka dengan pejabat pemberi izin Tidak memerlukan tatap muka dengan pejabat
sehingga memberi peluang adanya korupsi atau pemberi izin sehingga mencegah terjadinya korupsi
pungli
16
Peraturan BKPM Tindak Lanjut UU CK
17
2 SISTEM OSS BERBASIS RISIKO
18
Gambaran Umum Sistem OSS Berbasis Risiko (1)
SISTEM OSS
SUB SISTEM PELAYANAN SUB SISTEM
SUB SISTEM PERIZINAN
INFORMASI PENGAWASAN
1. Persyaratan Perizinan Berusaha (NIB, Sertifikat
Standar, Izin) 1. Pengawasan rutin,
2. Tahapan Proses VALIDASI, 2. Pengawasan insidentil,
3. KBLI berbasis risiko
4. Bidang Usaha Penanaman Modal NOTIFIKASI, DAN 3. Jadwal pengawasan tahunan
4. Surat tugas
5.
6.
Informasi Lokasi Usaha
Fasilitas Berusaha
PENERBITAN 5. Hasil pengawasan/BAP
7.
8.
Mekanisme Pengawasan
Kewajiban Pelaporan
PERIZINAN BERUSAHA 6. Profil pelaku usaha
9. Layanan Pengaduan 7. Pengenaan sanksi
Integrasi Sistem OSS dengan Sistem K/L Fitur dalam Sistem OSS Rekapitulasi KBLI dalam Sistem OSS
Kemenaker 20
Sistem OSS Berbasis Risiko Wajib digunakan
oleh setiap stakeholders
Pelaku Kementerian/
Pemerintah Daerah KEK KPBPB
Usaha Lembaga
98 Kota
21
Tampilan Sistem OSS Berbasis Risiko
Menengah Tinggi
Integrasi dengan: Integrasi Persyaratan NIB + SS Terverifikasi
Kemendagri (Dukcapil), Dasar PB (Tata Ruang 4
Kemenkumham (AHU), dan Persetujuan Tinggi
Kemenkeu (DJP), Lingkungan) NIB + Izin (+ SS)
Kemenaker, dan BPJS
OSS 1.1
Sistem OSS
1 2 3 6 7 9
Hak Izin Usaha “Belum Efektif” Izin Usaha Izin Komersial/Operasional Izin Komersial/
NIB
Akses dengan Komitmen “Efektif” dengan Komitmen Operasional “Efektif”
4
Komitmen Prasarana: 5 8
Izin Lokasi Persyaratan Persyaratan
Izin Lingkungan Teknis Teknis
IMB dan SLF K/L/DPMPTSP
DPMPTSP K/L/DPMPTSP
Perbandingan Sistem Perizinan Berusaha Sebelum dan
Sesudah UU Cipta Kerja
No. Sistem Perizinan Berusaha Sebelum UU CK Sistem Perizinan Berusaha Setelah UU CK
1 Migrasi data OSS 1.0 ke OSS 1.1 menggunakan Perizinan berusaha dibagi berdasarkan tingkat
pendekatan yang sama, yaitu berbasis izin risiko sehingga migrasi data memerlukan pemetaan
seluruh existing data OSS 1.1 yang berbasis izin
menjadi berbasis risiko
2 Selain menggunakan sistem OSS, Pelaku Usaha Pelaku Usaha hanya menggunakan sistem OSS
juga harus menggunakan sistem K/L/D atau
berkoordinasi langsung dengan K/L/D
3 Pembangunan sistem lebih sederhana karena Pembangunan sistem lebih kompleks karena
pelaku usaha harus mengurus perizinan berusaha banyak variable yang harus dihubungkan, meliputi
melalui sistem masing-masing K/L KBLI dengan tingkat risiko,skala usaha, penapisan
lokasi, lingkungan, jenis perizinan (baru,
pengembangan, perluasan, dan perpanjangan)
4 Infrastruktur jaringan, database dan security yang Infrastruktur jaringan, database dan security harus
dibangun menyesuaikan dengan pembangunan lebih handal untuk memastikan keberlangsungan
sistem yang lebih sederhana operasionalisasi sistem
24
Media Layanan Konsultasi OSS Berbasis Risiko
26
Skala Usaha Pelaku Usaha Berdasarkan Modal
≤ Rp 1 Miliar > Rp 1 Miliar s/d Rp 5 Miliar > Rp 5 Miliar s/d Rp 10 Miliar > Rp 10 Miliar
Daftar KBLI
Kategori KBLI dibagi berdasarkan
sektor dari huruf A (Pertanian,
Kehutanan dan Perikanan) hingga
huruf U (Aktivitas Badan
Internasional dan Badan Ekstra
Internasional Lainnya).
29
Pengaturan Bidang Usaha Penanaman Modal
Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan penanaman modal
diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2021.
Lebih
515 Berdaya
Bidang Usaha Saing
LAMPIRAN II
Daftar Bidang Usaha yang Dicadangkan Daftar Bidang Usaha yang Dialokasikan atau
atau Kemitraan dengan K-UMKM Kemitraan dengan K-UMKM
145 Bidang Usaha/KBLI 182 Bidang Usaha/KBLI dalam 106 Kelompok
Bidang Usaha
LAMPIRAN III
Daftar Bidang Usaha yang Terbuka dengan Daftar Bidang Usaha yang Terbuka dengan
Persyaratan Tertentu Persyaratan Tertentu
350 Bidang Usaha 37 Bidang Usaha
31
Tantangan dan Hambatan Implementasi Sistem OSS Berbasis Risiko
32
Pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
PENGADUAN
PENGAWASAN
D • Pengaduan Pelaksanaan Perizinan Berusaha
A • Pengawasan Rutin
- Inspeksi Lapangan
• Pengaduan Pelaksanaan Kegiatan Usaha
• Pengaduan Kegiatan Pengawasan
- Laporan Pelaku Usaha
SANKSI
• Pengawasan Insidental
• Jadwal Inspeksi Lapangan
E Berdasarkan inisiasi dari Koordinator / Usulan
K/L/D
• Peringatan • Pembekuan
PENCABUTAN PERIZINAN BERUSAHA • Pembatasan • Pencabutan
B • Likuidasi Permohonan Pelaku Usaha
• Non Likuidasi LAPORAN
- Permohonan Pelaku Usaha
- Putusan Pengadilan F • Laporan kegiatan penanaman modal
• Laporan kantor perwakilan
• Laporan realisasi impor
PEMBATALAN PERIZINAN BERUSAHA
C • Sertifikat Standar PROFIL PELAKU USAHA
• Izin
G 33