Anda di halaman 1dari 31

DIREKTORAT PENGAWASAN AKUNTABILITAS

KEUANGAN, PEMBANGUNAN, DAN TATA KELOLA


kianbermakna PEMERINTAHAN DESA

EVALUASI PENEGLOLAAN
KEUANGAN NAGARI
SUMATERA BARAT

I n n o v a tive D e l i vered E ff e ct ive A c c o u n tab le


Nama: Ali Ihsan, Ak, CA, CFrA
Tempat/Tgl Lahir: Lamongan/ HP. 081348199808
Riwayat Pendidikan Pndidikan Kedinasan/ Keahlian Riwayat Pekerjaan
1. Diklat Penjenjangan Auditor Trampil, 1. Asisten Pengawasan dan Pembangunan 1995-1996 Ujung
1998 Padang
2. Diklat Penjejangan Ahli Pertama, 2. Auditor terampil 1995-1998 (BUMN) Ujung Pandang
2002 3. Auditor dalam tugas belajar 1998-2001 Jakarta
3. Diklat Penjejangan Ahli Muda, 2008 4. Auditor Pertama 2002-2008 (Investigasi) Banjarmasin
4. Diklat Penjenjanga Ahli Madya, 2015 5. Auditor Muda 2008-2011 (Investigasi) Banjarmasin.
5. Diklat Pim IV, 2013 6. Kepala Subbag Kepegawaian 2011-2012 Banjarmasin
6. Diklat Pim III, 2015 7. Kepala Subbag Prolap 2012-2014 Banjarmasin
7. Diklat Penyidikan, 2005 8. Kepala Bagian Tata Usaha 2014 – 2016 Kupang
8. Diklat Investigasi,2007 9. Kabid/Korwas Invetigasi II Jan-2017 – Maret 2020 Makassar
9. Diklat Penyesuaian Harga, Audit Klaim 10. Kasubdit/Korwas Investigasi Kementerian,Lembaga,
1. DIV STAN 2001 Jkt dan Evaluasi Hambatan Kelancaran Pemerintah Daerah, Badan Usaha dan Badan Lainnya I (BPKP
2. DIII STAN 1994 Jkt Pembangunan 2010 Pusat) dari Maret-2020-Sep-2021
3. DIII Akuntansi Unsrat 1992 Manado 10. Diklat Audir Forensik, 2011 11. Koordinator Pengawasan Biang Pengawasan Akuntabilitas
4. SMA N 1989 Lamongan 11. Diklat TOT, 2012 Keuangan Daerah BPKP Sumbar Okt-2021- sampai sekarang
5. SMP N 1986 Lamongan 12. Diklat Kapita Selekta Pusbin JFA, 12. Kerjasama dengan KPK, Kepolisian dan Kejaksaan
6. MI 1983 Lamongan 2012
13. Diklat TOT, 2017
14. Diklat Certificate of Competence Audit
Forencik 2017


"BPKP serta seluruh jajaran APIP untuk
membantu mencapai tujuan pembangunan
pemerintah. Seluruh jajaran pengawas intern
pemerintah harus bertindak dan mengawasi
sebelum terjadi sebuah kesalahan sehi ngga
kerja sama antara pemerintah dan pengawas
int ern pemerint ah dap at ber jalan dengan
baik
untuk mewujudkan program pembangunan

• pemerintah"
ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN WAS DESA
ISU STRATEGIS TANTANGAN
SINKRONISASI DAN RENTANG KENDALI 74.962 DESA
KELENGKAPAN REGULASI DENGAN BERAGAM KONDISI

AKUNTABILITAS & FRAUD


SUMBER DAYA PENGAWASAN
(perencanaan, pengelolaan
(Jumlah APIP dan Anggaran)
keu/aset, dumas, pelaporan)

DESA DI WILAYAH KAWASAN DATA UNTUK PENGAWASAN


HUTAN & BATAS WIL. DESA (sulit/tidak tersedia/tidak
valid/interoperabilty)
KAPASITAS SDM APARATUR
DESA PERLU PENGUATAN SINERGI & KOLABORASI
K/L/P
PENDAMPINGAN
PENGEMBANGAN POTENSI
DESA MEMBANGUN SISTEM DAN
DATABASE PENDUKUNG INTEROPERABILTY DATA &
PROGRAM PEMERINTAH INFORMASI
4
SINERGI DAN KOLABORASI PENGAWASAN DESA
MoU & TINGKAT PUSAT

PKS TINGKAT DAERAH


Kanwil AP IP Dinas amat Aparat

6K/L
Perwakilan Pendamping
DJPB D C BPD Desa
aerah PMD
INSTRUMEN PENGAWASAN AKTIVITASPENGAWASAN REKOMENDASI
KOLABORATIF KOLABORATIF HASILPENGAWASAN STRATEGIS
MoU/ Kesepakatan Bersama PELAKSANAAN PENGAWASAN
MANDIRI SESUAI KESEPAKATAN LAPORAN KOMPREHENSI
PENINGKATAN
DALAM FORUM KOLABORASI FPENGAWASAN DESA
SISTEM INFORMASI TERPADU KEMAJUAN DAN
PENGAWASAN DESA (SITUWASA) PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI
DAN INFORMASI DATA BERSAMA
KEMANDIRIAN
DALAM PENGAWASAN REKOMENDASI KOMPREHENSIF SERTA
SOSIALISASI, BIMKON, DISKUSI,
DAN STRATEGIS PENGAWASAN KESEJAHTERAAN
DENGAR PENDAPAT
DESA MASYARAKAT DESA
JOINT PENGAWASAN PENINGKATAN
SALURAN PENGADUAN
EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI KAPABILITAS APIP
MASYARAKAT PENGADUAN MASYARAKAT DAN DAN PEMAHAMAN
SUMBER DAYA
PEDOMAN UMUM PENGAWASAN TINDAK LANJUT PENGADUAN
MASYARAKAT
PENGAWASAN MASYARAKAT
DESA
FORUM KOLABORASI
PENGAWASAN BERKALA
Prinsip pengawasan kolaboratif:
PETA RISIKO DAN PEMBAGIAN • Kerja sama multi organisasi/aktor (termasuk aktor non pemerintah)
TUGAS DAN/ATAU OBJEK • mutual understanding/kesepakatan dan kesepahaman bersama
PENGAWASAN
KESEPAKATAN RENCANA KERJA
• Kesetaraan dan sinergitas
PENGAWASAN • Konsensus hasil pengawasan
5 • Kemitraan pengawas dengan yang diawasi #desamandirimasyarakatsejahtera
#pengawasankolaboratifdesa
FORUM KOLABORASI PENGAWASAN DESA
Media informasi dan komunikasi kolaboratif dalam rangka pembinaan, pemberdayaan, pengawasan
Atas pengelolaan keuangan, pembangunan, dan aset desa

Dilaksanakan secara berkala

Tindaklanjut atas Mou & Perjanjian


Kerja Sama
Kesepakatan rencana pengawasan
Menghindari duplikasi pengawasan

Sharing data, isu strategis dan update


profil risiko
6
CONTOH HASIL PENGAWASAN DESA TAHUN 2022
(RANDOM SAMPLING STATISTIK 660 DESA PADA 66 KAB/KOTA)

165 desa atau 25,04% dikatagorikan memadai dan sebanyak


494 desa kurang memadai (74,81%)
PERENCANAAN
4.466 permasalahan mulai dari tahap P erenca naa n,
P en ga n gg a ran, P enatau sa haa n, P erta n ggung jawaban dan
AKUNTABILITAS KEUDES P ela poran, juga Potensi fraud yang s a n g at tinggi dala m
pengelolaan keuangan des a .

927 KPM (7,33%) tidak tepat sasaran pada 88 des a , 50


BANTUAN LANGSUNG KPM (0,40%) tidak tepat jum lah pada 6 des a , 8.562KPM
tidak tercover BLT, Tumpang Tindih dgn PKH dan BPNT, NIK
TUNAI DESA
invalid & g a nda , Penambahan KPM BLT

ASET DESA Kurang nya Pem binaan dan Peng a wa s an, P erencanaan
Kebutuhan, Inventarisasi Aset Desa , Pengadaan As et
Desa, P enataus a haan , Pem enuhan Pengam anan Fisik
dan Hukum Aset Desa, Penggunaan dan Pemanfaatan
Aset Desa , Pemindahtanganan dan Kewajiban Pelaporan
HASIL ANALISIS EFEKTIVITAS BELANJA & BLT DESA
(RANDOM SAMPLING STATISTIK 660 DESA PADA 66 KAB/KOTA)
EFEKTIVITAS BELANJA DESA EFEKTIVITAS BLT DESA

PENGHASILAN DAN BELANJA KPM BLT DESA SEBELUM & DALAM MASA
PANDEMI

1.000.000,00
Belanja
500.000,00
Pendapatan
-
Sebelum Sebelum BLT Setelah BLT
Pandemi Desa Desa
Pendapatan 738.952,51 606.196,14
906.196,14
Belanja 800.003,19 691.545,31
950.918,04

Pendapatan Belanja

Belanja pembangunan dan


pemberdayaan masyarakat desa
memiliki pengaruh yang signifikan dalam
menurunkan tingkat kemiskinan. Belanja
pembangunan desa juga memiliki
pengaruh yang signifikan dalam
meningkatkan kemandirian desa
HASIL ANALISIS KOMPOSISI SUMBER KEUANGAN DESA

DOMINASI DANA DESA (APBN) DAN ALOKASI DANA DESA (APBD) , RENDAHNYA PADes

Komposisi Sumber Keuangan Desa


2019-2021
20 9 2020
T r e n R e a l i s a s i d a n P e r t u m b u h a n PA D e s
2019-2021

Rpl ,200 25
00
Rp l ,000 21.32"
00 20

Rp 0000
15
2021 Rp6000 0
.,. PADes 10.67% 10
Rp400.0
• Dan a 0
Oe sa
• A lo k as, Da n a sa Rp200.0
O 0
• Bag, Has1l Pajak-retnbusl
dan Rp-
Bantuan 2019 2020 2021
Keuangan
• Pendapatan Lam-lain - Jumlah R a ,sas, PADes (M rar � Pert umb an Reahsas, PADes (d banding
Rp) 2019)
AGENDA PRIORITAS PENGAWASAN DESA TAHUN 2023
(catatan: akan menyesuaikan program prioritas pemerintah)
Tujuan 1: Memberikan Wawasan Mendalam (INSIGHT) Tujuan 2: Mengeksaminasi Masa Lalu (HINDSIGHT) Tujuan 3: Pandangan Prediktif (FORESIGHT)
Pencapaian SDGs Desa - Peningkatan Kemajuan & Kemandirian Desa (IDM) - Multiplier Effect Belanja Desa thd Kesejahteraan - Pengaruh Belanja Desa Terhadap Program Prioritas Pemerintah

Metode 1: Analisis atas Desain dan Ketepatan Bauran Kebijakan Metode 2: Monitoring dan Evaluasi atas Implementasi Kebijakan Metode 3: Penilaian Risiko Strategis
Pengembangan SDM Akuntabilitas Keuangan Negara, Daerah, dan
A Berkualitas B
Desa
Kesehatan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Pemerintah Desa
❑Reformasi Sistem Kesehatan- Layanan Primer ❑Akuntabilitas Perencanaan Pembangunan Desa
❑Percepatan Penurunan Stunting ❑Akuntabilitas Keuangan Desa
❑Akuntabilitas Aset Desa
Kesejahteraan Sosial
❑Transformasi Data Menuju Registrasi Sosial Ekonomi Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Pemerintah Pusat
❑Bauran Program Kesejahteran Sosial ❑Peningkatan Kualitas Perencanaan dan Penganggaran
❑Implementasi Bansos APBDesa Kementerian/Lembaga
❑Efektivitas Pengentasan Kemiskinan Ekstrim: ❑Percepatan Penyerapan Anggaran dan Pengadaan Barang/Jasa
Pembangunan Ekonomi Pemerintah Pusat
C
Pemberdayaan dan Fasilitasi UMKM D Ketahanan Pangan
❑Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing UMKM
Keterjangkauan & Ketersediaan Pangan
Pariwisata (Off Farm)
❑Strategi Pengembangan Daya Saing Pariwisata ❑Penanganan Pasca Panen
❑Pembangunan Infrastruktur Destinasi Wisata (DPSP dan KSPN) ❑Supply Chain Komoditas Pangan
❑Dukungan Pengembangan Pariwisata
INFORMASI UMUM
Tata Kelola Keuangan
Nagari/Desa di
Provinsi Sumatera
Barat
Alokasi Dana Desa Sumbar 2017-2023

Rp70T Rp72T Rp70T Rp68T Rp70T


74.954 Desa 74.957 Desa 74.961 Desa
Rp60T 74.961 Desa 74.954 Desa

Rp59T 74.754 Desa


74.954 Desa
Rp992,59M Rp913,923
Rp961,13M
NASIONAL Rp932,33M Rp867,08M

Rp 790,08M
Rp796,58 M

928 Desa 928 Desa 928 Desa 928 Desa 928 Desa 928 Desa 928 Desa
Prov.
Sumatera
Barat
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
REALISASI DANA DESA 2023
DATA REALISASI PENDAPATAN DAN BELANJA DESA S/D 31 AGUSTUS 2023

Target 2023 Realisasi sd Agustus 2023 % Realisasi


No Uraian Akun (Rp) (Rp) terhadap
Target
4 Pendapatan 1.575.371.351.718 900.284.131.194 57,15%
41 Pendapatan Asli Desa 6.661.301.081 1.854.390.394 27,84%
42 Transfer 1.563.006.714.510 895.693.842.634 57,31%
421 Dana Desa 832.186.547.986 504.897.073.669 60,67%

422
Bagian Hasil Pajak dan Retribusi
Daerah Kab/Kota 36.895.779.185 2.185.705.151 5,92%
 Data desa yang diinput
423 Alokasi Dana Desa 675.211.299.660 386.389.870.781 57,23% adalah sebanyak 956 Desa
424 Bantuan Keuangan Provinsi 18.508.087.678 2.221.193.034 12,00%
425 Bantuan Keuangan APBD Kab/Kota 205.000.000 - 0,00% dari total 1.035 Desa
43
5
Pendapatan Lain-Lain
Belanja
5.703.336.127
1.751.133.462.256
2.735.898.165
741.880.094.151
47,97%
42,37%
 79 Nagari pemekaran Kab.-
51 Belanja Pegawai 437.981.685.247 233.392.918.769 53,29% Pasaman Barat belum
52 Belanja Barang dan Jasa 777.747.375.335 275.233.539.257 35,39%
53 Belanja Modal 380.953.460.668 158.703.775.175 41,66% mendapatkan dana desa
54 Belanja Tak Terduga 154.450.941.007 74.549.860.951 48,27%
SURPLUS/DEFISIT
6 Pembiayaan
61 Penerimaan Pembiayaan 154.882.593.305 139.398.528.743 90,00%
62 Pengeluaran Pembiayaan 40.176.642.991 11.254.183.578 28,01%
REALISASI DANA DESA
WILAYAH SUMATERA BARAT
PERIODE AGUSTUS 2023
Juml DIPA Total Penggunaan
No Nama Kabupaten/Kota ah (Rp) Rp %
1 2 Desa
3 5 15 16
1 Kabupaten Agam 92 84.104.994.000 35.277.913.366 41,95%
2 Kabupaten Dharmasraya 52 52.949.599.000 24.993.388.795 47,20%
3 Kabupaten Kepulauan Mentawai 43 44.893.091.000 5.773.926.040 12,86%
4 Kabupaten Lima Puluh Kota 79 81.711.280.000 22.265.333.461 27,25%
5 Kabupaten Padang Pariaman 103 98.437.001.000 29.786.253.009 30,26%
6 Kabupaten Pasaman 62 46.503.704.000 24.356.078.050 52,37%
7 Kabupaten Pasaman Barat 90 34.415.963.000 7.122.824.037 20,70%
8 Kabupaten Pesisir Selatan 182 159.593.945.000 32.412.715.118 20,31%
9 Kabupaten Sijunjung 62 60.553.951.000 23.828.443.337 39,35%
10 Kabupaten Solok 74 78.076.918.000 20.045.197.685 25,67%
11 Kabupaten Solok Selatan 39 40.647.828.000 11.497.349.824 28,29%
12 Kabupaten Tanah Datar 75 71.836.193.000 26.052.865.407 36,27%
16 Kota Pariaman 55 39.697.131.000 15.633.394.919 39,38%
18 Kota Sawahlunto 27 20.501.461.000 11.947.502.400 58,28%
Jumlah 1035 913.923.059.000 290.993.185.448 31,84%
KEUANGAN DESA DI SUMATERA BARAT
Seluruh Pemda (14 Kab/Kota) Telah
mengimplementasikan Siskeudes

9 Pemda telah mengimplementasikan


Siskeudes secara online (738 Ds)
• Kabupaten Pesisir Kab. Pesisir Selatan
Kab. Pasaman Barat Selatan
• Kabupaten Kab. Tanah Datar
Kab. Padang Tanah Datar
Pariaman
• Kota Pariaman Kota Pariaman
Kab. Agam
• Kota Sawahlunto) Kota Sawahlunto
Kab. Dharmasraya
• Kabupaten Agam Kab. Sijunjung Persiapam

Seluruh APIP pada 14 Pemda telah mengikuti


workshop Siswaskeudes dan sudah implementasi oleh APIP
(Sawahlutho, Padang Pariaman, Kota Pariaman, Sawahluntoh, Dharmasraya,
Agam, Kota Pariaman, dan Pasbar)
Detil Implementasi Siskeudes

Pengguna Siskeudes
• 1035 Nagari /Desa

Siskeudes Online 1 Nagari tidak menggunakan Surat


Permintaan Pencairan Dana (SPP) dari
Siskeudes dalam penatausahaannya
• 9 Kabupaten/Kota Tidak seluruh Nagari memiliki akses

2
• 738 Desa/Nagari internet/jaringan yang memadai sehingga
tidak bisa memanfaatkan Siskeudes
Online

Pemanfaatan
• 100% Perencanaan dihasilkan dari
aplikasi Siskeudes
3 Penggunaan secara offline berakibat
APIP tidak dapat melakukan
pengawasan melekat (CA-CM)
• 100% Nagari melaporkan Kualitas data secara langsung
penggunaan dana desa tiap
tahunnya melalui kompilasi tingkat
pemerintah daerah ke Kemendagri
melalui Siskeudes
4 dipengaruhi oleh kemampuan Kaur
Keuangan dalam mengoperasikan
aplikasi
IMPLEMENTASI SISKEUDES DLL
PERIODE AGUSTUS 2023

Jumla Jumlah Desa Jumlah Jumla Jumlah


h Implementasi Jumlah Desa h Pelaksan
Desa Siskeudes Tahun Pemda yang Pemd aan
Imple 2023 Imple Sudah % a yang Worksho
Jumla
N ment menta Imple Implem di- p
Kabupaten/Kota h
o asi si menta entasi Bimte Evaluasi
Desa
Siske APBD TUK Pelapo Siskeu si APBDes k Pengelol
udes es Des ran des Siskeu Siswa aan
Tahun Online des skeud Keuanga
2022 Online es n dan
1 2 3 8 9 10 11 12 14 15 16 17
1 Kabupaten Agam 92 82 92 92 92 Ya 92 100,00% Ya
2 Kabupaten Dharmasraya 52 52 52 52 52 Ya 52 100,00% Ya
3 Kabupaten Kepulauan Mentawai
43 43 43 43 43 Tidak 0 100,00% Tidak
4 Kabupaten Lima Puluh Kota 79 79 79 79 79 Tidak 0 100,00% Tidak 2018
5 Kabupaten Padang Pariaman
103 103 103 103 103 Ya 103 100,00% Ya
6 Kabupaten Pasaman 62 37 62 62 62 Tidak 0 100,00% Tidak
7 Kabupaten Pasaman Barat9 0 19 90 90 90 Ya 90 100,00% Ya 2023
8 Kabupaten Pesisir Selatan
1 82 182 182 182 182 Ya 182 100,00% Ya 2020
9 Kabupaten Sijunjung 62 62 62 62 62 Ya 62 100,00% Tidak 2019
10 Kabupaten Solok 74 74 74 74 74 Tidak 0 100,00% Ya
11 Kabupaten Solok Selatan 39 39 39 39 39 Tidak 0 100,00% Tidak 2019
12 Kabupaten Tanah Datar 75 75 75 75 75 Ya 75 100,00% Tidak
13 Kota Pariaman 55 55 55 55 55 Ya 55 100,00% Ya
14 Kota Sawahlunto 27 27 27 27 27 Ya 27 100,00% Ya 2022
Jumlah 1035 929 1035 1035 1035 9 738 8 6
Permasalahan dan
Solusi Tata Kelola
Keuangan Nagari/Desa
di Provinsi Sumatera
Barat
Perencanaan dan Pembangunan Desa
Dokumen Perencanaan Alokasi Anggaran
Keterlambatan dalam penyusunan RKP Penganggaran dana operasional pemerintah nagari
melebihi batas maksimal 3% dari pagu Dana Desa
(DD)
Nagari yang menganggarkan kegiatan dalam
Terdapat nagari yang penganggaran PKTD masih
APBNagari tidak selaras dengan perencanaan dalam
belum sesuai dengan ketentuan persentase minimal
RPJMNagari/RKPNagari
50% dari anggaran kegiatan PKTD untuk pembayaran
upah tenaga kerja dan terdapat nagari yang belum
menganggarkan kegiatan PKTD

• Diperlukan koordinasi intensif dan komunikasi efektif • Diperlukan percepatan penerbitan Peraturan Bupati tentang
dengan Pemerintah Nagari, Pendamping Desa dan Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Desa Tahun 2023
Kecamatan guna mendukung percepatan penyusunan • Mengoptimalkan pendampingan dan asistensi yang
dokumen penganggaran APB Nagari dilakukan oleh pendamping lokal nagari, pendamping
• Melakukan perubahan RPJMNagari/RKPNagari agar tingkat kecamatan, dan pendamping tingkat kabupaten
disesuaikan antar dokumen perencanaan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran nagari;
Perencanaan dan Pembangunan Desa
SDGs Indeks Desa Membangun
Nagari belum mengalokasikan anggaran untuk
Nagari belum membuat peta jalan SDGs
rekomendasi Peningkatan Status IDM yang termasuk
wewenang desa
Nagari belum melakukan tahapan Evaluasi Laju
Pencapaian SDGs untuk Tahun 2021 dan Tahun 2022

• Diperlukan pembinaan, pemantauan dan evaluasi terhadap • Mengoptimalkan pendampingan dan asistensi yang
penyelenggaraan pemerintah nagari dan pelaksanaan dilakukan oleh pendamping lokal nagari, pendamping
implementasi SDGs Desa secara berkala dan berkelanjutan tingkat kecamatan, dan pendamping tingkat kabupaten
• Diperlukan pemantauan pelaksanaan implementasi SDGs dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran
Desa secara berkala dan berkelanjutan serta menyusun nagari
laporan pemantauan implementasi SDGs Desa
• Peran pendamping perlu ditingkatkan
UMKM
Nagari belum
Nagari tidak membuat Nagari belum
memiliki data laporan target mengalokasikan
penetapan dan realisasi anggaran untuk
penerima keuangan program
manfaat kegiatan UMKM
UMKM

Diperlukan pembinaan dan Memberdayakan UMKM di nagari


pendampingan kepada perangkat yang dapat mendukung
nagari untuk melakukan pemetaan Meningkatkan pembinaan untuk perkembangan perekonomian
terhadap sasaran penerima manfaat perangkat nagari untuk menyusun masyarakat di nagari melalui
untuk program UMKM agar fokus laporan target dan realisasi program/kegiatan yang dibutuhkan
dari target kegiatan dapat keuangan atas Program UMKM di nagari dengan mengacu kepada
terlaksana dengan baik regulasi yang ada dan ketersediaan
anggaran di nagari
Pariwisata

• Mengalokasikan anggaran untuk pembinaan dan peningkatan kepariwisataan


Nagari yang telah ditetapkan terhadap desa kawasan wisata yang sudah ditetapkan sebagai desa kawasan
sebagai Desa Wisata: wisata.
• Belum mengalokasikan • Membuat turunan kebijakan terkait kriteria dan sasaran pembangunan desa
anggaran untuk wisata, kewenangan pemerintah daerah dan nagari.
pengembangan pariwisata • Melakukan pendampingan dalam membentuk dan membangun kelembagaan
• Belum memiliki atau struktur organisasi yang jelas untuk pengembangan desa wisata yang
Kelembagaan/Struktur melibatkan pemerintah nagari, masyarakat, dan pihak swasta serta meningkatkan
Organisasi Pengembangan partisipasi masyarakat melalui penyediaan pelatihan dan pendidikan, dukungan
keuangan, dan insentif lainnya.
Desa Wisata
• Melakukan pembinaan dan pendampingan kepada nagari di wilayah Kabupaten
Lima Puluh Kota dalam pemetaan potensi wisata dan kebutuhan sumber daya
dan perencanaan program kepariwisataan nagari.
Tata Kelola Keuangan Desa
No. Permasalahan Solusi

Mengimplementasikan tata kelola keuangan


Pengeluaran Kas yang tidak jelas peruntukan dan pertanggungjawabannya desa, pengeluaran kas agar dikuasai oleh
1. (kas dikuasai oleh pelaksana kegiatan) Kaur Keuangan selaku Bendahara Desa
bukan oleh Pelaksana Kegiatan

Pengeluaran dari rekening kas tidak didukung dengan dokumen


2. pertanggung jawaban
Perlu meningkatkan kapasitas
3. Terdapat kegiatan yang belum selesai namun pembayarannya telah 100% pengelolakeuangan dan kegiatan

Mensosialisasikan regulasi (perda/perkada)


tentang Standar Biaya Umum Nagari dan
Biaya perjalanan dinas belum didukung bukti-bukti pertanggung jawaban
4. dan yang tidak layak dibayar.
Biaya Perjalan Dinas di Lingkungan
Pemerintah Nagari kepada seluruh Wali
Nagari beserta perangkatnya yang terkait

Wali Nagari agar menfasilitasi rekonsiliasi


5. Pengeluaran kas yang tidak seharusnya oleh BUMNag
antar kepengurusan BUMNag
Tata Kelola Keuangan Desa
No. Permasalahan Solusi
Perlu peningkatan kapasitas pengurus
Piutang BUMNag kepada masyarakat yang belum ditagihkan
7. pengembaliannya
BUMNag dan usaha yang dijalankan agar
lebih realistis dg kondisi desa.

8. BUMNag Tidak membuat pembukuan Perlu pengawasan yang lebih inten.

Tidak menganggarkan untuk honor


9. Penganggaran untuk Honor Pendamping
pendamping.

Pelaksanaan pelatihan2 harus sesuai


10. Pelatihan yang tidak jelas outcomenya dengan regulasi, dibutuhkan dan
dikoordinasikan oleh DPMN
Perlu adanya penguatan kapasitas dan
11. Pengelolaan Asset belum memadai pemantauan yang enten, atas kewajiban
pengelolaan asseti
Tata Kelola Keuangan Desa
No. Permasalahan Solusi

Pendapatan : Perlu mengupayakan adanya penerimaan


12. Pendapat Asli Desa belum menggambarkan adanya upaya untuk dari desa untuk meningkatkan pendapatan.
memperoleh PADES
Belanja Ketahanan Pangan:
Tidak terdapat hubungan antara hasil produksi komoditas pangan
13. unggulan di nagari dengan kecenderungan pilihan kegiatan untuk
Perencanaan harus dapat mensinkronkan.
belanja ketahanan pangan
Organisasi Pemerintahan Desa:
Atura yang ada (Tata Pemerintah Nagari) tidak mengklasifikasikan Aturan daerah harus mengacu pada atyran
14. tingkat perkembangan desa menjadi Desa Swasembada, Swakarya yang lebih tinggi
dan Swadaya. Sehingga terdapat struktur yang melebihi standar.

Tata kelola Pajak: Setiappenerimaan agar segera disetorkan


15.
Masih terdapat pemungutan yang belum disetorkan ke kas negara.

Froud/Kecurangan/Korupsi
Perlu dilakukan pemahaman
16. Masih ditemukan adanya perbuatan froud/curang yang merugikan
berupapembelajaran anti korupsi
keuangan negara.
Dalam beberapa kegiatan tidak
Pembayaran (SPP) Termasuk Panjar
diperkenankan menggabungkan baik
17. Mekanisme pengajuan SPP tersebut tidak dilengkapi dengan laporan
adminitrasi/keuangannnya, namun harus
perkembangan pelaksanaan kegiatan dan anggaran.
masing2 dalam pertangungjawabpannnya.
Tata Kelola Aset Desa
No. Permasalahan Solusi

Inventarisasi Aset. Perlu dibentuk tim aset, dibuat BA hasil


1. a. Belum seluruh Desa melakukan inventarisasi Aset Inventarisasi aset
b. Hasil Inventarisasi aset tidak ada Berita Acara.

Penatausahaan Aset Penangungjawab aset mencatat dan


2. a. Belum seluruh aset dimasukkan ke siskeudes menginput ke siskeudes termasuk aset dari
b. Aset dari pemda tidak dicatat selain APBDes

Pemggunaan Aset a. Wali Nagari membuat status


penggunaan, penggunanya.
a. Belum ada status penggunaan/peruntukan aset
3. b. Agar membuat terobosan untuk
b. Belum ada status penggunanya. memanfaatkan aset utk memperoleh
c. Belum bayak nagari memanfaatkan aset utk pendapatan pendapatan
Pengamanan Aset: a. Berupaya untuk mengurus kepemilikan
10. a. Masih banyak aset yang tidak ada bukti kepemilikan. aset tanah dan bangunan.
b. Banyak aset yang tidak ada penanggungjawabnya b. Membuta surat ijin penggunaan aset.
Seluruh perubahan baik adanya
11.
Pelaporan Aset: penambahan atau pengurangan serta aset
Masih banyak nagari yang tidak membuat laporan aset. tetap seperti semula dibuat laporan.
Sustainable Development Goals
(SDGs)
Sustainable Development Goals (SDGs) adalah agenda internasional yang
mendorong berbagai perubahan berdasarkan hak asasi manusia serta
kesetaraan pembangunan sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup

SDGs disepakati anggota PPB dan memiliki 17 tujuan dengan 169 target
yang diharapkan tercapai pada 2030
Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan Perpres No 111 Tahun 2022
tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

2. Selain menerapkan di level nasional hingga daerah, SDGs di Indonesia turut diejawentahkan
hingga level desa, dan dinamakan SDGs Desa.
3. SDGs Desa adalah upaya terpadu mencapai SDGs dari level desa.
4. SDGs dimaksudkan untuk pembangunan ekonomi, sosial, lingkungan, hukum dan tata kelola
masyarakat di tingkat desa.
Dalam SDGs internasional dan nasional, terdapat 17 tujuan yang ingin
Tujuan dicapai. Sedangkan dalam SDGs Desa ada 18 tujuan yang hendak dicapai
SDGs Desa:

1 Desa tanpa kemiskinan


2 Desa tanpa kelaparan
3 Desa sehat dan sejahtera
4 Pendidikan desa berkualitas
5 Keterlibatan perempuan desa
6 Desa layak air bersih dan sanitasi
7 Desa berenergi bersih dan terbarukan
8 Pertumbuhan ekonomi desa merata
9 Infrastruktur dan inovasi desa sesuai kebutuhan
10 Desa tanpa kesenjangan
11 Kawasan permukiman desa aman dan nyaman
12 Konsumsi dan produksi desa sadar lingkungan
13 Desa tanggap perubahan iklim
14 Desa peduli lingkungan laut
15 Desa peduli lingkungan darat
16 Desa damai berkeadilan
17 Kemitraan untuk pembangunan desa
18 Kelembagaan desa dinamis dan bidaya desa adaptif
#kianbermakna

TERIM KASI
A H
#desamandirimasyarakatsejahtera
#pengawasankolaboratifdesa

I n n o v a tive D e l i vered E ff e ct ive A c c o u n tab le

Anda mungkin juga menyukai