Anda di halaman 1dari 22

MEMPERSIAPKAN SUMBERDAYA YANG KOMPETITIF

DALAM ERA INDUSTRI 4.0

Jakarta, 4 Mei 2019


Peluncuran Peta Jalan
Making Indonesia 4.0
Jakarta, 4 April 2018

 3 Aspirasi

Making
 5 Sektor Prioritas
 10 Agenda Nasional

Indonesia
4.0
Making Industry 4.0

Industry 4.0 dapat merevitalisasi sektor manufaktur Indonesia melalui inisiatif “Making Indonesia 4.0”

Dampak Industry 4.0 Dampak langsung


Dampak tidak
langsung
Making 10 ekonomi terbesar dunia
Industry 4.0 Revitalisasi Indonesia tahun 2030
sektor
manufaktur
4.0

Membangun
Ekonomi Yang
10% kontribusi Mengembalikan posisi ekspor netto
Pasar Meraih Ekspor Netto (ke level yang sama di tahun 2000)
Kokoh Kembali
Tenaga terhadap PDB
Kerja yang Posisi Net
lebih Baik Export
Meningkatkan 2x peningkatan Meningkatkan produksi dengan
Investasi produktivitas mengelola biayanya (serupa dengan
Meningkat- perkembangan India)
kan terhadap biaya1
Meningkat-kan
Kekuatan
Belanja Negara
Keuangan Membangun kemampuan inovasi
Negara 2% pengeluaran lokal (tingkat yang sama dengan
R&D terhadap PDB China2)
Berdasarkan tahun 2016
Belanja R&D Indonesia terhadap PDB saat ini dikisaran 0.1-0.3%
Sumber: World Bank, A.T. Kearney
3
4
PEMILIHAN FOKUS SEKTOR DAN LANGKAH AKSI SEGERA (QUICK WINS)

5 Sektor Fokus Industri 4.0


Langkah aksi segera (quick wins)
1 Menuju kekuatan besar
Makanan & makanan minuman di ASEAN
Minuman ~60%
Insentif Insentif RD&D dan CAPEX
PDB mfg teknologi untuk investasi teknologi
2 Menuju produsen functional
Tekstil & Roadshow;
Busana clothing terkemuka Investor
menyasar manufaktur global
Roadshow terkemuka
3 Menjadi pemain terkemuka ~65%
Otomotif dalam ekspor ICE dan EV ekspor Pendidikan Up-skilling & Re-skilling
mfg Peningkatan Kompetensi dan penyesuaian
Vokasi kompetensi Tenaga Kerja Industri
4 Menjadi pemain terkemuka di
Kimia industri biokimia Pembentukan pusat inovasi
~60%
Pusat inovasi untuk teknologi 4.0. show case, percobaan
peningkatan produktivitas (termasuk pelatihan)
pekerja
5 Mengembangkan mfg
Elektronik kemampuan pelaku industri Dukungan E-commerce dan pendanaan
domestik untuk UMKM teknologi untuk UMKM
Indonesia menetapkan 10 prioritas nasional untuk
“Making Indonesia 4.0”

6
Meningkatkan Sumber Daya Manusia:
Indonesia berkomitmen Meningkatkan Kapasitas Teknologi dalam Negeri

Rencana Induk Perubahan Kurikulum Pendidikan Nasional

Sekolah Menengah/
Pendidikan Dasar1 Sekolah Kejuruan2 Universitas3 Program Mobilitas4
• Meningkatkan partisipasi pada • Meningkatkan koordinasi • Meninjau / merancang • Peningkatan menitik beratkan
Pendidikan Dasar, khususnya dengan pegawai; Pendidikan kembali pendidikan nasional pada pelatihan untuk for
pada segmen pendapatan kejuruan seharusnya sejalan di bawah era industri 4.0 pekerja non-substansi
Area Fokus

rendah dengan Industri untuk • Berkonsentrasi pada area • Mendorong foreign talent
• Perkenalan Dini kepada topik memastikan siswa yang pendidikan yang sejalan mobility program5
dasar Industri 4.0 seperti Ilmu dihasilkan memiliki dengan kebutuhan Industri • Centers of excellence in
Pengetahuan dan Matematika kemampuan yang 4.0 (contoh: STEM, bidang collaboration with private
dibutuhkan untuk industri 4.0 ICT) partnerships
(contoh: ahli teknik,
Pemrograman, Manufaktur)
• Filipina: Belakangan ini Filipina • Singapura: Kursus • Malaysia: merancang ulang • Singapura: menawarkan
mereformasi Sistem Edukasi K- Pengantar IoT, Manufantur pendidikan untuk industri Pelatihan menyeluruh dan
Studi yang dipilih

12 dengan fokus pada Lanjutan dan kursus-kursus 4.0; Mengeluarkan menambah kemampuan
Pembelajaran dan Inovasi, yang relevan dengan area Kebijakan-kebijakan seperti melalui SkillsFuture,
Komunikasi dan Informasi, Industri 4.0 dalam sekolah- 2u2i (sebuah program menawarkan pinjaman untuk
media & teknologi sekolah Kejuruan (politeknik pembelajaran dalam program pelatihan
dan ITEs) universitas), dan pertengahan karir
CEO@Faculty (pelatihan
dalam kampus oleh para
CEO)

1. Termasuk Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan yang setara (contoh: madrasah)
2. Itermasuk Sekolah Menengah Atas / Sekolah Menengah Kejuruandan dan yang setara. (contoh: madrasah)
3. Termasuk Sarjana, Magister, dan Doktor, diploma dan yang setara.
4. Termasuk Pendidikan Latihan atau program meningkatkan link and match perusahaan dengan SDA yang berkompetensi
5. Foreign talent mobility program bisa diluncurkan hanya untuk waktu tertentu dan dihususkan untuk passing skills & expertise to local talents
Source: World Bank, OECD, Asian Development Bank, A.T. Kearney
7
8
9
Tahap implementasi Making Indonesia 4.0 yang dilaksanakan oleh Kementerian Perindustrian:
Penyusunan dan Launching Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0)
Metode asesmen untuk mengukur tingkat kesiapan perusahaan dalam menerapkan teknologi Industry 4.0 dan
menghasilkan efisiensi & produktivitas dari penerapan tersebut

Pelatihan Manager Transformasi Industry 4.0


Pelatihan untuk mencetak manager transformasi Industry 4.0 dan tenaga ahli teknologi Industry 4.0

Asesmen, Visitasi dan Workshop self-asessment INDI 4.0

Making Melaksanakan workshop INDI 4.0, visitasi ke industri prioritas Industri 4.0 untuk
melakukan asesmen menggunakan INDI 4.0 (validasi data asesmen)

Indonesia Penunjukan Lighthouse of Industry 4.0


Pemilihan perusahaan – perusahaan champion pada masing – masing sektor prioritas sebagai percontohan

4.0
penerapan teknologi Industry 4.0.

Pendampingan Industri 4.0


Pendampingan Industri dalam rangka implementasi industri 4.0 pada industri prioritas implementasi
industri 4.0

Perumusan Insentif bagi Pelaku Industri


Usulan Super Tax Deduction 300% bagi perusahaan yang berinvestasi melaksanakan litbang dan insentif
untuk investasi pendidikan vokasi, keduanya termasuk yang terkait dengan teknologi Industry 4.0
11
12
Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0)
14
1 Pendidikan Vokasi Industri Berbasis Kompetensi Menuju Dual System

• Penyelenggaraan pendidikan Penyelenggaraan


vokasi di lingkungan Kemenperin program pendidikan
menuju Dual Sistem Diploma 1 bekerja
• Pengembangan workshop, langsung di industri
laboratorium, teaching factory untuk 20 angkatan
menuju dual sistem : 9 SMK, 10 sebanyak 600 orang
Politeknik, dan 2 Akademi
Komunitas
• Kepmenperin Nomor 1151 tahun

1 2018

Pembangunan Politeknik di Kawasan Industri/ Wilayah Pusat


2 Pertumbuhan Industri
2 Pembangunan Politeknik
di KI/ WPPI:
Bekerja sama dengan
- Politeknik Industri
SWIS, menyelenggakan
Petrokimia di Cilegon
Pendidikan Vokasi
Banten
Industri Dual System di
- Politeknik Industri Agro
KI/WPPI
di Lampung
15
1
3 Pengembangan Link & Match SMK dan Industri

2  Pengembangan program Link Peningkatan kompetensi


& Match SMK dengan industri guru sebanyak 2.000 orang
(Target 2.685 SMK dan 750 Pelatihan :
Industri)  ITE Singapura : 100 guru.
 Peluncuran program vokasi  Formosa Training Center-
industri Tahun 2019 : Taiwan : 100 guru.
• Sulawesi Selatan, pada 16  Panasonik Manufacturing
Januari 2019 melibatkan : 39 Indonesia : 100 Guru.
Industri dan 185 SMK  P4TK, Lembaga Pelatihan
• Jawa Timur pada 7 Februari
Industri dan SMK di
2019 melibatkan 55 industri
dan 275 SMK
Lingkungan Kemenperin :
• Jawa Tengah pada 28 Februari 800 guru.
2019 melibatkan: 45 Industri  Magang Guru di industri :
dan 225 SMK 1.000 guru
• Jawa Barat pada 14 Maret  Prakerin Siswa SMK :
2019 melibatkan 60 Industri 8.500 siswa
dan 300 SMK
Peningkatan kapasitas
Pembentukan Tim Pokja Program
Link and Match SMK dengan peralatan wokshop,
Industri (Permen 2 Menteri - laboratorium pada 100 SMK
Kemenperin dg Kemendikbud) 16
Pembangunan Infrastruktur dan
4 Pelatihan Industri Berbasis Kompetensi Sistem 3 in 1
(Pelatihan, sertifikasi kompetensi dan penempatan kerja ) 5 Sertifikasi Kompetensi
5 41 M

Penyusunan SKKNI Pembentukan


80000
Bidang Industri Lembaga
70000 72000
Sertifikasi Profesi
60000
50000
20
40000
30000 32000
SKKNI 20
20000
7880
17832 20987 LSP
10000 10820

0 Pelatihan Asesor
Fasilitasi Sertifikasi
2014
2015 Kompetensi
2016
2017 Kompetensi
2018
2019

 Dilat 3 in 1 tahun 2019 sebanyak 72.000 orang untuk 31 sektor


290 15.000
industri pada 7 Balai Diklai Industri dan di perusahaan industri Asesor Sertifikat

TEKSTIL
MANUFAKTUR Otomotif
1. Garmen (Operator, desain
Pakaian Jadi, Quality Control, KIMIA Diklat Animasi ANEKA
Supervisor) 1. Pengolahan Plastik 1. Diklat Animasi 2D 1. Operator PKS (Kelapa Sawit), 1. Diklat Elektronika 1. Operator
2. Kosmetik 2. Diklat Animasi 3D 2. Operator Pabrik Karet 2. Otomasi, desain, mekanik Produksi
2. Diklat Mekanik Mesin Garmen
3. Sarung Tangan Karet 3. Diklat pengolahan Kakao manufaktur 2. Komponen Mesin
3. Diklat Bordir dan Merancang
4. Teknik Kimia Mineral 4. Diklat Pengolahan Ikan 3. Welding Galangan Kapal Roda 2 dan Roda
Busana Diklat bagi
5. Semen 5. Furnitur 4. Pengelasan Manufaktur 4
4. Diklat Kemasan Penyandang
6. Petrokimia 5. Teknik Perawatan Mekanik
5. Diklat Alas kaki Disabilitas
6. Teknik Listrik dan Instalasi
17
6. Batik
4.1 Pelatihan bagi SDM Industri Oleh Masing-Masing 5.1 Pembangunan Infrastruktur Kompetensi
4.1 Direktorat Jenderal 5.1

8000 7575 8
8 Penyusunan SKKNI
7
6000 Peserta Pelatihan 7

4000 6 20
5 4 SKKNI
1460
2000 4
420 1000 1850
500 3
0
2 1
1
0
ILMATE IA IKTF KPAII IKMA BPPI

 Pelatihan SDM In dustri Oleh masing-masing Direktorat  Penyusunan 20 SKKNI


Jenderal sebanyak 12.085 orang

ILMATE INDUSTRI AGRO IKFT IKMA BPPI


1. Diklat SDM Industri Maritim, 1. Diklat SDM Industri 1. Diklat SDM Industri 1. Penumbuhan wirausaha 1. Diklat SDM Industri batik,
Aalt Transportasi dan Minuman Hasil tembakau Tekstil baru sesuai komoditi, 2. Diklat SDM Industri Penamakan
Pertahanan dan Bahan Penyegar
2. Diklat SDM Industri daerah tertinggal dan kulit
2. Diklat SDM Industri perbatasan 3. Diklat SDM Industri alas kaki, kulit,
Permesinan dan alat mesin Pengolahan Kelapa dan
pertanian 2. Penumbuhan wirausaha karet, palstik dan industri aneka
Produk Halal baru bidang 4. Diklat SDM tekstil
3. Diklat SDM Industri Logam 3. Diklat SDM Industri persepatuan
Pengolahan Kayu dan rotan 18
6 Pembangunan Pusat Inovasi dan Pengembangan SDM Industri 4.0

LAYANAN / SERVICE Teknologi Terapan & Fasilitas


a. Cyber Phisical Research & Learning Factory
1. PUSAT RISET & INOVASI b. Machining & Robotic Center
TEKNOLOGI INDUSTRI: c. Process Automation Center
• Perancangan Proses & Produk, d. Quality control & maintenance
• Teknologi Produksi, e. Simulation Center & Additive Manufacturing
• Perencanaan & Pengendalian Produksi, f. Metrologi Center
• Pengendalian kualitas & perawatan, g. Big Data dan Analityc Center
• Industi Hijau h. Mini Plant Fast Moving Consumer Goods &
2. PUSAT PENGEMBANGAN SDM Smart Packaging
INDUSTRI : (Pelatihan SDM Industri
4.0 : 1.000 orang) Pembangunan Miniplant
• Agen Transformasi Industri 4.0,
• Pelatihan Pabrik Pintar,
Pada Politeknik
a. Mini Plant Textile & Clothing 4.0 di Politeknik
• Pelatihan Otomasi & Robotika,
STTT Bandung
• Pelatihan Industrial Internet of Things,
b. Mini Plant Footwear Technology 4.0 di
• Pelatihan Manufactur aditif,
Politeknik ATK Yogyakarta
• Pelatihan Cyber Security,
c. Mini Plant Advance Manufatur di Politeknik
• Pelatihan Data Analysis
ATI Makassar
3. INKUBATOR TALENT DIGITAL d. Data and Analytic Center di BDI Denpasar
• Sistem integrasi bisnis proses

Kelembagaan
a. Public Private Partnership
b. Sebagai Dirijen Pengembangan Industri 4.0 19
PUSAT INOVASI DAN PENGEMBANGAN SDM 4.0

SHOWCASE CAPABILITY ECOSYSTEM DELIVERY INNOVATION


CENTER CENTER INDUSTRY 4.0 CENTER CENTER

FUNGSI UTAMA
Meningkatkan kesadaran Membangun kapabilitas Menghubungkan semua Mendampingi perusahaan Menjadi Lembaga riset dan
masyarakat terhadap industri 4.0 perusahaan stakeholder yang untuk bertransformasi ke pengujian teknologi siap
industri 4.0 melalui Indonesia di tiap tingkatan berpengaruh pada industri industri 4.0 dimulai dari pakai dan menjembatani
showcase model factory organisasi (mulai dari CxO 4.0 untuk memberikan tahap penilaian (INDI 4.0) antara penelitian terapan
industry FMCG, Smart hingga front line). keahlian dan kapabilitas hingga implementasi di dengan industri
Packaging, dan Otomotif. khusus bagi indonesia industri

AKTIVITAS KUNCI
Produksi FMCG Pendidikan dan Pelatihan Kolaborasi Perusahaan Assessment INDI 4.0 Penelitian Inovasi baru
Produksi Desain dan Kemasan Perancangan Modul Inkubator Start Up Konsultasi Industri 4.0 Pengujian Teknologi
Produksi Komponen E-Learning Pembentukan Komunitas Pendampingan Transformasi Test Bed Industri
Eksibisi
A. PROSES BISNIS

KEY KEY VALUE CUSTOMER CUSTOMER


PARTNER ACTIVITIES PROPOSITION RELATIONSHIP SEGMENT

Digital Capability Center MoU Kerjasama Operasi


Industri Otomotif Showcase Center Digital Product Manufacturing
5 Sektor Industri Prioritas
Industri FMCG Capability Center
4.0
Penyedia Teknologi Ecosystem Industry 4.0
IKM
Supplier Bahan Baku Delivery Center KEY MEDIA & Start Up
Innovation Center
RESOURCES CHANNELS Akademisi

ASN Social Media


Praktisi Industri Koran
Akademisi Iklan
Asosiasi Website

COST REVENUE
STRUCTURE STREAM

Belanja Pegawai Layanan Pelatihan


Bahan Baku Layanan Konsultasi
Branding Layanan Pengujian dan Riset
Energi Hasil Produksi Showcase
Perawatan Penyewaan Co Working Space
TERIMA KASIH

22

Anda mungkin juga menyukai