3 Aspirasi
Making
5 Sektor Prioritas
10 Agenda Nasional
Indonesia
4.0
Making Industry 4.0
Industry 4.0 dapat merevitalisasi sektor manufaktur Indonesia melalui inisiatif “Making Indonesia 4.0”
Membangun
Ekonomi Yang
10% kontribusi Mengembalikan posisi ekspor netto
Pasar Meraih Ekspor Netto (ke level yang sama di tahun 2000)
Kokoh Kembali
Tenaga terhadap PDB
Kerja yang Posisi Net
lebih Baik Export
Meningkatkan 2x peningkatan Meningkatkan produksi dengan
Investasi produktivitas mengelola biayanya (serupa dengan
Meningkat- perkembangan India)
kan terhadap biaya1
Meningkat-kan
Kekuatan
Belanja Negara
Keuangan Membangun kemampuan inovasi
Negara 2% pengeluaran lokal (tingkat yang sama dengan
R&D terhadap PDB China2)
Berdasarkan tahun 2016
Belanja R&D Indonesia terhadap PDB saat ini dikisaran 0.1-0.3%
Sumber: World Bank, A.T. Kearney
3
4
PEMILIHAN FOKUS SEKTOR DAN LANGKAH AKSI SEGERA (QUICK WINS)
6
Meningkatkan Sumber Daya Manusia:
Indonesia berkomitmen Meningkatkan Kapasitas Teknologi dalam Negeri
Sekolah Menengah/
Pendidikan Dasar1 Sekolah Kejuruan2 Universitas3 Program Mobilitas4
• Meningkatkan partisipasi pada • Meningkatkan koordinasi • Meninjau / merancang • Peningkatan menitik beratkan
Pendidikan Dasar, khususnya dengan pegawai; Pendidikan kembali pendidikan nasional pada pelatihan untuk for
pada segmen pendapatan kejuruan seharusnya sejalan di bawah era industri 4.0 pekerja non-substansi
Area Fokus
rendah dengan Industri untuk • Berkonsentrasi pada area • Mendorong foreign talent
• Perkenalan Dini kepada topik memastikan siswa yang pendidikan yang sejalan mobility program5
dasar Industri 4.0 seperti Ilmu dihasilkan memiliki dengan kebutuhan Industri • Centers of excellence in
Pengetahuan dan Matematika kemampuan yang 4.0 (contoh: STEM, bidang collaboration with private
dibutuhkan untuk industri 4.0 ICT) partnerships
(contoh: ahli teknik,
Pemrograman, Manufaktur)
• Filipina: Belakangan ini Filipina • Singapura: Kursus • Malaysia: merancang ulang • Singapura: menawarkan
mereformasi Sistem Edukasi K- Pengantar IoT, Manufantur pendidikan untuk industri Pelatihan menyeluruh dan
Studi yang dipilih
12 dengan fokus pada Lanjutan dan kursus-kursus 4.0; Mengeluarkan menambah kemampuan
Pembelajaran dan Inovasi, yang relevan dengan area Kebijakan-kebijakan seperti melalui SkillsFuture,
Komunikasi dan Informasi, Industri 4.0 dalam sekolah- 2u2i (sebuah program menawarkan pinjaman untuk
media & teknologi sekolah Kejuruan (politeknik pembelajaran dalam program pelatihan
dan ITEs) universitas), dan pertengahan karir
CEO@Faculty (pelatihan
dalam kampus oleh para
CEO)
1. Termasuk Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan yang setara (contoh: madrasah)
2. Itermasuk Sekolah Menengah Atas / Sekolah Menengah Kejuruandan dan yang setara. (contoh: madrasah)
3. Termasuk Sarjana, Magister, dan Doktor, diploma dan yang setara.
4. Termasuk Pendidikan Latihan atau program meningkatkan link and match perusahaan dengan SDA yang berkompetensi
5. Foreign talent mobility program bisa diluncurkan hanya untuk waktu tertentu dan dihususkan untuk passing skills & expertise to local talents
Source: World Bank, OECD, Asian Development Bank, A.T. Kearney
7
8
9
Tahap implementasi Making Indonesia 4.0 yang dilaksanakan oleh Kementerian Perindustrian:
Penyusunan dan Launching Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0)
Metode asesmen untuk mengukur tingkat kesiapan perusahaan dalam menerapkan teknologi Industry 4.0 dan
menghasilkan efisiensi & produktivitas dari penerapan tersebut
Making Melaksanakan workshop INDI 4.0, visitasi ke industri prioritas Industri 4.0 untuk
melakukan asesmen menggunakan INDI 4.0 (validasi data asesmen)
4.0
penerapan teknologi Industry 4.0.
1 2018
0 Pelatihan Asesor
Fasilitasi Sertifikasi
2014
2015 Kompetensi
2016
2017 Kompetensi
2018
2019
TEKSTIL
MANUFAKTUR Otomotif
1. Garmen (Operator, desain
Pakaian Jadi, Quality Control, KIMIA Diklat Animasi ANEKA
Supervisor) 1. Pengolahan Plastik 1. Diklat Animasi 2D 1. Operator PKS (Kelapa Sawit), 1. Diklat Elektronika 1. Operator
2. Kosmetik 2. Diklat Animasi 3D 2. Operator Pabrik Karet 2. Otomasi, desain, mekanik Produksi
2. Diklat Mekanik Mesin Garmen
3. Sarung Tangan Karet 3. Diklat pengolahan Kakao manufaktur 2. Komponen Mesin
3. Diklat Bordir dan Merancang
4. Teknik Kimia Mineral 4. Diklat Pengolahan Ikan 3. Welding Galangan Kapal Roda 2 dan Roda
Busana Diklat bagi
5. Semen 5. Furnitur 4. Pengelasan Manufaktur 4
4. Diklat Kemasan Penyandang
6. Petrokimia 5. Teknik Perawatan Mekanik
5. Diklat Alas kaki Disabilitas
6. Teknik Listrik dan Instalasi
17
6. Batik
4.1 Pelatihan bagi SDM Industri Oleh Masing-Masing 5.1 Pembangunan Infrastruktur Kompetensi
4.1 Direktorat Jenderal 5.1
8000 7575 8
8 Penyusunan SKKNI
7
6000 Peserta Pelatihan 7
4000 6 20
5 4 SKKNI
1460
2000 4
420 1000 1850
500 3
0
2 1
1
0
ILMATE IA IKTF KPAII IKMA BPPI
Kelembagaan
a. Public Private Partnership
b. Sebagai Dirijen Pengembangan Industri 4.0 19
PUSAT INOVASI DAN PENGEMBANGAN SDM 4.0
FUNGSI UTAMA
Meningkatkan kesadaran Membangun kapabilitas Menghubungkan semua Mendampingi perusahaan Menjadi Lembaga riset dan
masyarakat terhadap industri 4.0 perusahaan stakeholder yang untuk bertransformasi ke pengujian teknologi siap
industri 4.0 melalui Indonesia di tiap tingkatan berpengaruh pada industri industri 4.0 dimulai dari pakai dan menjembatani
showcase model factory organisasi (mulai dari CxO 4.0 untuk memberikan tahap penilaian (INDI 4.0) antara penelitian terapan
industry FMCG, Smart hingga front line). keahlian dan kapabilitas hingga implementasi di dengan industri
Packaging, dan Otomotif. khusus bagi indonesia industri
AKTIVITAS KUNCI
Produksi FMCG Pendidikan dan Pelatihan Kolaborasi Perusahaan Assessment INDI 4.0 Penelitian Inovasi baru
Produksi Desain dan Kemasan Perancangan Modul Inkubator Start Up Konsultasi Industri 4.0 Pengujian Teknologi
Produksi Komponen E-Learning Pembentukan Komunitas Pendampingan Transformasi Test Bed Industri
Eksibisi
A. PROSES BISNIS
COST REVENUE
STRUCTURE STREAM
22