Anda di halaman 1dari 14

SKEMA UMUM

KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU)

13 Juni 2022

Drs. Sri Bagus Guritno, AK, M.Sc


Direktorat Pengembangan Pendanaan Pembangunan
Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan, Kementerian PPN/Bappenas
Kerangka Pendanaan Infrastruktur 2020-2024

SUMBER PENDANAAN ARAH PEMANFAATAN

INFRASTRUKTUR
MENDUKUNG EKONOMI
SWASTA

INFRASTRUKTUR
PERKOTAAN
KPBU
ENERGI DAN
KETENAGALISTRIKAN
BUMN/D
INFRASTRUKTUR TIK

▪ Dalam rangka meningkatkan stok infrastruktur dari 43% APBN/D INFRASTRUKTUR


GDP (di 2017) menjadi 50% GDP (di 2024), Indonesia PELAYANAN DASAR
membutuhkan investasi infrastruktur Rp 6,445 T.
▪ Nilai investasi tersebut meningkat 34.3% dari Rp 4,796
T (USD 319.7 Bn) di 2015-2019.
2
VISI-MISI
Kebijakan PRESIDEN
Peningkatan SDM
yang Berkualitas Pada RPJMN 2020 - 2024

Visi-Misi dan arahan presiden yang


terdiri dari:

1. Pembangunan SDM,
2. Pembangunan Infrastruktur,
3. Penyederhanaan Regulasi,
Penyederhanaan Birokrasi,
dan
4. Transformasi Ekonomi

diterjemahkan ke dalam 7 Agenda


Pembangunan RPJMN 2020-2024

3
Opsi Sumber Pendanaan Pembangunan
Instrumen Pendanaan Sumber Pendanaan Penggunaan Jenis/Karakter Kegiatan

• Penerimaan pajak • Kegiatan Operasional


• Pengadaan aset
• Penerimaan negara bukan • Investasi dasar Pemerintah dalam
• Dapat dilaksanakan langsung oleh Pemda sesuai dengan alokasi
pajak penyediaan layanan umum dan
anggaran
Rupiah Murni • PAD dasar
• Proyek infrastruktur, ekonomi, dan sosial
• Pinjaman Tunai atau yang memiliki daya ungkit yang tinggi • Komplemen terhadap investasi swasta/Pemerintah
Pinjaman Kegiatan dari • Alih teknologi dan praktik baik • Proyek skala besar, jangka panjang, dan multi-stakeholder
mitra bilateral atau Lembaga internasional • Memiliki nilai tambah tinggi dari alih teknologi dan akses kerjasama internasional
keuangan multilateral • Piloting yang dapat direplikasi dengan • Pinjaman Luar Negeri harus dilakukan melalui Kementerian Sektor
Pinjaman Luar Negeri rupiah/instrument lainnya
• Penerbitan SUN (Surat • Membiayai operasional dan investasi
Utang Negara) atau Pemerintah
• Status tanah harus clean and clear (SBSN)
• Penerbitan SBSN (Surat • SBSN-PBS diutamakan untuk infrastruktur
• Memiliki risiko tinggi terhadap kepentingan strategis nasional (imbal hasil 6% - 9%)
Berharga Syariah Negara) dan penyediaan sarana pelayanan umum
Surat Berharga Negara dalam rupiah atau valas dengan berbasis aset
• Nilai dan pemanfaatan terbatas sesuai kesepakatan dengan donor
• Berupa uang, barang/jasa, • Program pembangunan nasional • Diarahkan untuk peningkatan sistem investasi publik a.l. melalui: (i) peningkatan
atau surat berharga dari • Penanggulangan bencana kualitas penyiapan; (ii) menaikkan profil/kredibilitas proyek; (iii) capacity building;
dalam dan luar negeri • Bantuan kemanusiaan (iv) derisking proyek
Hibah • Hibah harus dilakukan melalui Kementerian Sektor
• Proyek infrastruktur, ekonomi, dan sosial
• Pengadaan mitra badan usaha
• Anggaran Pemerintah dan yang memiliki investasi besar dan nilai
• Proyek skala besar, jangka panjang, dan multi-stakeholder
Badan Usaha Pelaksana manfaat ekonomi yang tinggi
• Memiliki nilai tambah tinggi dari alih teknologi dan akses kerjasama internasional
KPBU • Alih teknologi dan optimalisasi
• Berupa pemanfaatan
Barang Milik Negara oleh • Operasional, pemeliharaan , dan/atau
• Optimalisasi terhadap pemanfaatan BMN, terbagi menjadi 2 kegiatan: KSP dan KSPI
pihak swasta selama masa perbaikan
KSP-BMN/BMD konsesi
4
Pemilihan Usulan Proyek KPBU
RM Infrastruktur
kepentingan umum

PHLN Sebagian atau


Karakteristik seluruh pembiayaan
dari badan usaha

SBN
Mitigasi risiko

KPBU

FIRR 11-15%*
(*berdasarkan pipeline
proyek KPBU saat ini)
Idealnya penyusunan Studi
Pendahuluan dilakukan untuk
Masa kerjasama jangka
semua proyek dan dijadikan dasar Rule of thumb panjang, minimal 10 tahun
pemilihan skema pendanaan

Value for Money


5
Prospek Infrastruktur Fasilitas Pendidikan melalui Skema Kerjasama
Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU)

Berdasarkan Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas No. 2


Tahun 2020 Jo. Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas No. 4
Tahun 2015 pasal 3 poin o, fasilitas pendidikan, penelitian,
dan pengembangan merupakan salah satu infrastruktur yang
dapat dikerjasamakan melalui skema KPBU.

6
Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha

Pengertian KPBU Regulasi KPBU


“Kerjasama antara pemerintah dan badan usaha
dalam penyediaan infrastruktur yang bertujuan Tata Cara KPBU Permen PPN No. 4 Tahun 2015 jo.
untuk kepentingan umum yang sebagian atau Permen PPN No. 2 Tahun 2020
seluruhnya menggunakan sumber daya Badan
Usaha dengan sebuah pembagian risiko antara Tata Cara Pengadaan • Perka LKPP No. 19 Tahun 2015
Badan Usaha • Peraturan LKPP No. 29 Tahun 2018
para pihak”

Penjaminan Pemerintah • Perpres No. 78 Tahun 2010


Manfaat KPBU Perpres • PMK 260/2010 jo. PMK 8/2016
38/2015
Meringankan ketergantungan terhadap APBN/D Pembayaran • PMK 260/2016
Ketersediaan Layanan • Permendagri No. 96 Tahun
Pendekatan Whole-Life Cycle, memastikan (AP) 2016
tersedianya layanan selama masa kerja sama melalui
Dukungan Kelayakan • PMK 223/2012 jo. PMK 170/2018
infrastruktur yang berkualitas Proyek / Viability Gap • PMK 143/2013 jo. PMK 170/2015
Fund
Memungkinkan adanya alokasi risiko antara
Dana Penyiapan • PMK 73/2018
pemerintah dan badan usaha Proyek • PMK 180/2020

Sebagai pintu masuk investasi swasta dalam


penyediaan layanan publik
Meskipun KPBU sudah didukung dengan regulasi-regulasi di atas, namun dalam
pelaksanaannya tetap memperhatikan regulasi sektor infrastruktur yang di-KPBU-kan.
7
FASILITAS
Sarana Olah Raga,
21 SEKTOR Kesenian dan Pariwisata SOSIAL
INFRASTRUKTUR
Budaya Kawasan

KPBU
Bangunan Negara, antara
lain Gedung Perkantoran,
Rumah Negara, dan Sarana
Kesehatan Fasilitas Pendidikan Lembaga Pendukung

Pemasyarakatan
FASILITAS
PERKOTAAN Dapat mengajukan
kepada Menteri
Pengelolaan PPN/ Bappenas
Sampah Migas dan EBT
Konservasi
Jalan Energi

Perumahan Fasilitas Perkotaan Pengelolaan Limbah


Rakyat
Setempat

Kelautan dan Perikanan


Transportasi Telekomunikasi &
Informatika
Ketenagalistrikan
SDA & Irigasi Air Minum Pengelolaan Limbah KONEKTIVITAS
Terpusat
Sumber: Peraturan Menteri PPN/ Kepala Bappenas No. 2 Tahun 2020 8
Struktur Umum KPBU
DUKUNGAN PT. PII
PEMERINTAH Perjanjian Regres Perjanjian
• Dukungan Kelayakan Penjaminan
KPBU (VGF)
• Insentif Perpajakan Equity
• Dukungan Pemerintah Financier
Sponsor
dalam bentuk lainnya
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- DEBT EQUITY
undangan
JAMINAN PEMERINTAH
Penyediaan
Perjanjian KPBU
PPP Project Infrastruktur
Penjaminan Pemerintah
oleh PT PII (Persero) PJPK Special Purpose USER
Company (SPC)
SKEMA PENGEMBALIAN Badan Usaha Pelaksana
INVESTASI Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama Perseroan terbatas yang
Menteri/ kepala lembaga/kepala daerah, atau didirikan oleh Badan Usaha
• Tarif (User fee) direksi badan usaha milik negara/ badan pemenang lelang atau yang
usaha milik daerah sebagai penyedia atau telah ditunjuk secara langsung.
• Availability Payment penyelenggara Infrastruktur berdasarkan
• Bentuk lainnya peraturan perundang-undangan. PJPK akan
membetuk Tim KPBU dan Panitia Pengadaan.
9
SKEMA PENGEMBALIAN INVESTASI DALAM PROYEK KPBU
Pembayaran Ketersediaan Layanan Pembayaran Tarif Layanan (User Pengembalian Bentuk
(Availability Payment) charge) Lainnya

Pembayaran secara berkala oleh Menteri/ Pengembalian investasi yang bersumber Pengembalian investasi
Kepala Lembaga/Kepala Daerah kepada dari pembayaran oleh pengguna atas tarif dengan bentuk lainnya
Badan Usaha Pelaksana atas tersedianya layanan yang besarnya ditetapkan oleh sesuai peraturan perundang
layanan infrastruktur yang sesuai dengan Pemerintah. undangan.
kualitas dan/atau kriteria sebagaimana
ditentukan dalam perjanjian KPBU. Contoh: Rest Area pada
Proyek KPBU Jalan Tol.

**Perlu untuk dipastikan


terkait potensi
pendapatan serta
ketersediaan demand.

**Perlu untuk diperhatikan terkait **Perlu untuk dipastikan adanya


kapasitas fiskal dari PJPK. demand dari pengguna proyek. 10
TAHAP KPBU BERDASARKAN PRAKARSA PEMERINTAH (SOLICITED)

PERENCANAAN PENYIAPAN TRANSAKSI PELAKSANAAN PERJANJIAN KPBU


Market
OBC KONSTRUKSI PENYEDIAAN LAYANAN
Sounding FBC
Identifikasi Studi Tandatangan Financial
Pra- Request for Akhir Penyerahan
Proyek Pendahuluan kualifikasi Proposal Bid Award Perjanjian Close Konstruksi Operasi
Kontrak Aset

PPP PPP
Book Book

Under Ready to
preparation offer

Opsi

Prastudi Kelayakan Market


(OBC + FBC) Sounding Tahapan Durasi Pelaksanaan (Normatif)
Studi Pendahuluan 2-4 bulan
Evaluasi 4- 6 bulan
Kajian Akhir Pra-studi kelayakan (FBC) 4 -6 bulan
Prastudi Kelayakan dapat dilakukan dalam 1 tahap apabila proyek merupakan: Pra Kualifikasi 2 bulan
a. Proyek prioritas dan/atau PSN; dan/atau Permohonan Proposal 2 bulan
b. Proyek yang telah memiliki contoh proyek kerjasama serupa dengan minat Penunjukkan Pemenang Lelang 1 bulan
yang tinggi dalam Penjajakan Minat Pasar. Penandatanganan Perjanjian KPBU 1 bulan
Pemenuhan Pembiayaan 6 bulan
Penyusunan Prastudi Kelayakan yang dilakukan dalam 2 tahap dapat diubah Konstruksi 24 bulan
menjadi 1 tahap apabila terdapat minat yang tinggi dalam Market Sounding. Total 46-52 bulan
11
HAL - HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PELAKSANAAN KPBU RSPTN

Perencanaan dan penyiapan proyek yang matang dan Keterbatasan kapasitas fiskal universitas
memadai dengan mempertimbangkan kelayakan dari (terutama universitas yang berstatus PTN-BH
proyek (proyek layak secara ekonomi dan finansial). dan BLU) khususnya proyek dengan skema
pengembalian AP)
Keputusan Pelimpahan Kewenangan PJPK dari
Kemendikbud kepada Rektor Universitas
Komitmen PJPK dalam menjalankan proyek
Bankability dari proyek, perlu memperhatikan tanggapan
dan masukan dari para calon investor. Kepastian dukungan para stakeholder RSPTN
terutama yang tedapat dalam universitas (MWA,
Ketersediaan lahan yang clean and clear. Mahasiswa dsb)

Perizinan terkait proyek, mencakup AMDAL serta Identifikasi asset BMN/BMD dalam usulan
perizinan dalam penggunaan Aset BMN/BMD. proyek untuk menentukan skema pemanfaatan
yang dapat dilakukan

12
Koordinasi
Percepatan Kantor Bersama KPBU Republik Indonesia
Fasilitasi Pelaksanaan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)
KPBU di Indonesia Capital Place, 7th & 8th Floor
Capacity Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 18,
Building Jakarta 12710

13
TERIMA KASIH

14

Anda mungkin juga menyukai