ur melalui x
j
Skema Kerjasama Pemerin ntah
dengan Badan Usaha
Direktorat Pengembangan Pendanaan Pembangun
nan,
Kementerian PPN / BAPPENAS
22 Oktober 2021
Kerangka Pendanaan Infrastruktur 2020‐2024
SU
UMBER PENDANAAN ARAH PEMANFAATAN
INFRASTRUKTUR
MENDUKUNG EKONOMI
SWASTA
INFRASTRUKTUR
PERKOTAAN
KPBU
ENERGI DAN
KETENAGALISTRIKAN
BUMN/D
INFRASTRUKTUR TIK
PEMERINTAH SWASTA
Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan Pembiayaan
Daerrah Daerah
ae a
Penerimaan Pembiayaan Pembiayaan
Hibah
Dalam Negeri Dalam Negeri Luar Negeri
Pinjaman Daerah: Obligasi
• Jangka Pendek Daerah
• Jangka Menengah
Penerimaan Non
Penerimaan Perbankan Pinjaman Pinjaman • Jangka Panjang
Negara Perbankan
Perpajakan DN Proyek Program (Pinjaman LN)
Bukan Pajak DN • Pinjaman
j Daerah
• SBN/SBSN untuk PEN
• PDN
Sk
Skema KPBU
mber Pendanaan Pembangunan
Integrasi Pemanfaatan Sum
Instrumen Pendanaan Sumber Penggunaaan Jenis/Karakter Kegiatan
Penetapan Pengadaan
Tarif Peraturan Politik Lahan
Alokasi resiko
ke Pihak Swasta
Badan
Usaha
Kenaikan BiayaKenaikan Biaya Resiko
Pendanaan Design
g
Konstr ksi
Konstruksi Operasional Konstruksi
Pemerintah
Kerjasama antara pemerintah dan badan usaha dalam penyediaan infrastruktur yang
bertujuan untuk kepentingan umum yang sebag
gian atau seluruhnya menggunakan
sumber daya Badan Usaha dengan sebuah pembagian risiko antara para pihak
Kerjasama Pemerintaah dengan Badan Usaha
Badan Usaha
Pemerintah
N
Nilai Pengembalian yang Alokasi Resiko
ko
ompetitif yang sesuai
Keterbatasan Pendanaan
Pemerintah (APBN) dalam
Penyediaan Infrastruktur
PPP PPP
Book Book
Under Ready to
preparation offer
1. Perencanaan 2. Pen
nyiapan 3. Transaksi
Potensi Pend
Value forr Moneyy (4)
Sektor Swasta Memiliki dalam Pelaksanaan Kemampuan Pengguna untuk Membayar
KPBU Dan Pengolaan Resiko
Alih Pengetahuan dan Teknologi dapatan (4) BUMN/BUMD dalam melaksanakan KPBU
Potensi Pendapatan Lainnya
Pengadaan
Kajian Prasttudi Kelayakan
Penyusunan Draft Penyempurnaan Penyempurnaan
Kajian Akhir
Kajian Awal Konsultasi Publik Kajian Awal Market Sounding Kajian Akhir
PraStudi Kelayakan
Prastudi Kelayakan dan/atau Market Prastudi Kelayakan dan/atau Finalisasi PraStudi Kelayakan
Fi l B
Final Business
i
Outline Business Sounding Outline Business Kajian Final Business
Case (FBC)
Case (OBC) Case (OBC) Case (FBC)
Dukungan/
Ekonomi & Risiko Outstanding
Hukum &
Teknis Lingkungan & Bentuk KPBU Jaminan
Kelembagaan Komersial Pemerintah Issues
Sosial
Kajian Prastudi Kelayakan menghasilkan kessimpulan berupa :
• Sumber pembiayaan KPBU; • Usulan Duku ungan Pemerintah dan Jaminan Pemerintah yang
OUTPUT • Identifikasi kerangka diperlukan;
kontraktual, pengaturan, dan • Identifikasi riisiko dan rekomendasi mitigasi, serta pengalokasian
kelembagaan;
k l b risiko
i ik tersebu
t but; t dan
d
• Rancangan KPBU dari aspek • Bentuk peng gembalian investasi
teknis; Badan Usah ha Pelaksana.
Penentuan Struktur KPBU
Dikelola BUP
Revenue Mencover Biaya Project KPBU Full Recovery KPBU Tarif
Stream
Capex Opex Margin Pendanaan = Pembiayaan
Dikelola PJPK
Revenue Full Mencover Biaya Project KPBU Pembayaran AP full dari penerimaan yang PJPK
Revenue Mencover Biaya Project KPBU Pembayaran AP dari fiscal PJPK + penerimaan proyek KPBU
Sebagian
Capex
p Opex
p Margin
g
Revenue Nol Mencover Biaya Project KPBU Pembayaran AP full kemampuan PJPK
Biaya Project KPBU
Capex Opex Margin
Hal‐Hal yang Perlu Diperhattikan dalam Pelaksanaan KPBU
Perencanaan dan penyiapan proyek yang matang dan n Keterbatasan kapasitas fiskal pemerintah
memadai
d i dengan
d mempertimbangkan
ti b k kelayakan
k l k dar
d rii (kh
(khususnya proyek
k dengan
d skema
k pengembalian
b li
proyek (proyek layak secara ekonomi dan finansial). AP)
Pemenuhan pembiayaan dari proyek, diperlukan n Kesiapan SDM, diperlukan adanya peningkatan
identifikasi lebih lanjut terkait potensi penggunaan creative
e kompetensi SDM terhadap KPBU melalui magang
financing. atau capacity
p y building.
g
Perizinan terkait proyek, mencakup AMDAL serta perizinan
n Sistem Monitoring dan Evaluasi Proyek.
dalam penggunaan Aset BMN/BMD.
Kajian Hukum memastikan bahwa KPBU Analisis Kelembagaan, yang dilaksanakan dengan
dilaksanakan sesuai dengan : mengikuti
ik ti langkah-langkah
l k hl k h sebagai
b i berikut:
b ik t
1. Peraturan perundang-undangan yang 4. Jenis-jenis
berkaitan dengan aspek-aspek: perizinan/ 1. Memastikan kewenangan
• Pendirian Badan Usaha; persetujuan sebagai PJPK
• Penanaman modal;
• Persaingan usaha; 2. Melakukan pemetaan peran
• Lingkungan; pemangku kepentingan
• Keselamatan kerja; (stakeholders mapping)
• Pengadaan tanah;
• Pembiayaan KPBU, 3. Menentukan peran dan
• Perizinan KPBU; tanggung jawab Tim KPBU
• Perpajakan; dan 5 Rencana
5. R d
dan j d l
jadwal
• Peraturan-peraturan terkait lainnya. untuk memenuhi 4. Menentukan dan
persyaratan menyiapkan perangkat
2 Risiko hukum dan strategi
2. peraturan dan
n regulasi kelembagaan; dan
mitigasinya; hukum
5. Menentukan kerangka acuan
3. Penyempurnaan/ pengambilan keputusan
P
Penerbitan
bit peraturan
t
perundang-undangan 17
Kajian Teknis
• Rencana pembiayaan
4 Spesifik
4. kasi keluaran
• Identifikasi standar 18
pelayanan minimum
Kajian Ekonomi dan Komersial
• Analisa • A
Analisa
li Struktur
St kt • Analisa
Permintaan Pendapatan KPBU Keuangan
(demand)
19
Kajian Lingkungan dan Sosial
5. Sta
5 St atus
t kepemilikan
k ilik asett
KP
PBU selama jangka waktu
peerjanjian KPBU dan pengalihan
2 Jangka waktu dan penahapan KPBU;
2. asset setelah berakhirnya
peerjanjian KPBU; dan
6.
6 Be entuk partisipasi pemerintah dalam Badan Usaha
Peelaksana KPBU, seperti penyertaan modal atau bentuk
3. Identifikasi keterlibatan pihak laiinnya.
ketiga seperti off
ketiga, off-taker
taker,
penyedia bahan baku, 21
dan lainnya;
Kajian Risiko
Kenaikan Biaya √
Design
Konstruksi
Kenaikan Biaya √ Pengadaan Lahan Alokasi resiko ke
Pemerintah
Resiko
Operasional Konstruksi
Perizinan √ Penetapan
p Tarif
Peraturan Politik
Pengadaan Lahan
Semua Resiko
teralokasi ke Alokasi resiko ke
Pemerintah
Kesalahan Peralatan √ Pendanaan
Kenaikan Biaya
Pihak Swasta
Operasional
Konstruksi
Politik (penghentian √ Kenaikan Biaya Kenaikan Biaya
Pendanaan Design Konstruksi Operasional
Resiko
22
kerjasama dll) Kenaikan Biaya
Konstruksi
Konstruksi
Kajian Kebutuhan Dukungan dan/atau Jaminan Pemerintah
P
3. Dukungan Pemerintah
dalam bentuk lainnya
sesuai dengan peraturan
perundang undangan 23
Kajian Tindak Lanju
ut
Penyusunan Draft Penyempurnaan Penyempurnaan
Kajian Akhir
Kajian Awal Konsultasi Publik Kajian Awal Market Soundin Kajian Akhir
y
PraStudi Kelayakan
Prastudi Kelayakan dan/atau Market Prastudi Kelayakan dan/atau Finalisasi PraStudi Kelayakan
Final Business
Outline Business Sounding Outline Business Kajian Final Business
Case (FBC)
Case (OBC) Case (OBC) Case (FBC)
Dukungan/
Ekonomi & Risiko Outstanding
Hukum &
Teknis g & Bentuk KPBU
Lingkungan
g Jaminan
Kelembagaan Komersial Pemerintah Issues
Sosial
No Isu P
Proyek Terkait
No Isu P
Proyek Terkait
No Isu P
Proyek Terkait
Jogja A
Agro Park, Ngawi
2 Kepastian ketersediaan lahan Planetarium Agro Park Lesson Learned
Adapun beberapa hal yang
perlu diperhatikan, yaitu:
RSUD
S dr. Hasri Ainun Habibie
Kepastian kapasitas serta komitmen fiskal dari
1 Gorontalo, RSUD Kelas A Provinsi
PJPK dalam pembayaran ketersediaan layanan
Kalimanttan Tengah
Lesson Learned
Ketertarikan pihak swasta terhadap feasibility dan RSUD dr. Hasri Ainun Habibie Adapun beberapa hal yang perlu
2
bankability dari proyek Gorontalo diperhatikan, yaitu:
Lesson Learned
Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan, ya
aitu:
No Isu Proye
ek Terkait
Lesson Learned
Adapun beberapa hal yang
Kepastian kapasitas serta komitmen fiskal perlu
l diperhatikan,
di h tik yaitu:
it
1 dari PJPK dalam pembayaran ketersediaan PJU Lombok B
Barat
layanan ● Kepastian kapasitas serta
komitmen fiskal dari PJPK
● Identifikasi terhadap
Identifikasi terhadap jenis teknologi lampu jenis teknologi lampu
2 PJU Surakarta
a
yyang
g akan digunakan
g yyang
g akan digunakan
g
● Perlu diperhatikan terkait
struktur pembayaran
Perlu dilakukan opsi lain atas struktur listrik
pembayaran listrik,
listrik dimana diberikan ceiling ● P t j
Persetujuan t k it
DPRD terkait
3 biaya listrik ke PLN, sehingga bila terjadi PJU Surakarta
a pembayaran AP
kelebihan pembayaran listrik menjadi
pengurangan AP kepada BUP