Anda di halaman 1dari 49

Peraturan Direktur Jenderal

Perbendaharaan
Tentang Tata Cara
Pembayaran Atas Beban
APBN dengan Menggunakan
Kartu Kredit Pemerintah
Domestik
Bandar Lampung, 16-11- 2022

Direktorat Jenderal Perbendaharaan | Direktorat Pelaksanaan Anggaran


LATAR BELAKANG DAN TUJUAN
LATAR BELAKANG “Peluncuran Kredit Pemerintah
Domestik dan QRIS Antar-Negara”
1. Transaksi KK di Indonesia didominasi transaksi
domestik (±80%) dimana hampir seluruhnya (±90%)
diproses di luar negeri. “Negara kita mengikuti kecepatan perubahan
2. Anggaran belanja barang dan jasa Pemerintah setiap teknologi digital di bidang ekonomi”
tahun mencapai ±Rp800 T. Potensi KKP Pusat dan
Daerah cukup besar karena minimal 40% wajib
Presiden Jokowi, 29 Agustus 2022
menggunakan KK.
3. Pengembangan KKP Domestik merupakan dukungan
terhadap Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI)
khususnya terkait digitalisasi pembayaran khususnya TUJUAN
pembelian barang dan jasa Pemerintah.
1. Mengurangi ketergantungan impor.
4. Digitalisasi SP diharapkan dapat membantu jutaan 2. Mengefisiensikan biaya pemrosesan.
UMKM di daerah untuk naik kelas seiring dengan 3. Mengedepankan kemandirian nasional.
P3DN. 4. Mengamankan data dan transaksi.
5. Ke depan Pemerintah berencana mengintegrasikan 5. Mengoptimalkan skema domestik.
seluruh transaksi belanja melalui platform LKPP 6. Memperluas akseptasi khususnya UMKM.
secara online.
Ruang Lingkup

1 2
Mengatur mengenai tata cara
pembayaran atas beban APBN dengan
Penggunaan KKP Domestik dalam
menggunakan KKP Domestik dalam
penyelesaian tagihan kepada negara
penyelesaian tagihan kepada negara
melalui mekanisme UP terbatas untuk
melalui mekanisme UP pada Satker
penyelesaian tagihan belanja barang dan
selain Satker Perwakilan Republik
belanja modal
Indonesia di luar negeri dan Satker Atase
Teknis
Prinsip Dasar KKP Domestik

ALAT PEMBAYARAN KKP DOMESTIK BANK PENERBIT KKP


DOMESTIK

Menggunakan kartu dengan skema yang diterbitkan oleh Bank merupakan bank yang sama
pemrosesan domestik yang dapat Penerbit KKP Domestik dengan tempat rekening BP/BPP
digunakan Satker untuk melakukan dibuka dan Kantor Pusat Bank telah
pembayaran atas transaksi belanja melakukan kerja sama dengan
negara dalam penggunaan UP DJPb
Kartu Kredit Pemerintah
Prinsip Penggunaan
kemudahan penggunaan
kartu dengan jangkauan
pemakaian yang lebih luas
melalui mesin EDC/media
daring/QRIS

mendukung akselerasi FLEKSIBEL


peningkatan penggunaan Aman dalam bertransaksi
produksi dalam negeri yang dan menghindari terjadinya
dihasilkan oleh Usaha penyimpangan (fraud) dari
Mikro, Usaha Kecil, dan transaksi secara tunai
Koperasi
AKSELERASI AMAN

AKUNTABEL EFEKTIF
Akuntabilitas pembayaran Efektif dalam mengurangi
tagihan negara dan UP yang menganggur (idle
pembebanan biaya cash) dan biaya dana (cost
penggunaan UP Kartu of fund) Pemerintah dari
Kredit Pemerintah transaksi UP
Proporsi Uang Persediaan (UP)

UP Tunai sebesar 60% dari besaran UP sebagaimana


diatur dalam PMK mengenai tata cara pembayaran
60% dalam rangka pelaksanaan APBN
UP TUNAI

UP Kartu Kredit Pemerintah sebesar 40% dari


40% besaran UP sebagaimana diatur dalam PMK mengenai
UP KKP tata cara pembayaran dalam rangka pelaksanaan
APBN

Proporsi UP Kartu Kredit Pemerintah sebagaimana


dimaksud telah memperhitungkan/mencakup proporsi
untuk KKP Domestik.
Organisasi dan Manajemen Pengguna KKP Domestik

DITJEN KPA
PERBENDAHARAAN
PPK
DIREKTORAT
PELAKSANAAN
ANGGARAN PPSPM

KANWIL DITJEN
PERBENDAHARAAN BENDAHARA
PENGELUARAN
KPPN
PEMEGANG KKP

ORGANISASI KANTOR PUSAT BANK


PENERBIT KKP
DOMESTIK

ADMINISTRATOR KKP
BANK PENERBIT KKP DOMESTIK
Ditjen Perbendaharaan

TUGAS DAN WEWENANG

PKS SOSIALI KOOR


MONEV
INDUK SASI DINASI

melakukan perjanjian kerja melaksanakan sosialisasi melakukan monitoring melaksanakan koordinasi


sama induk dengan Kantor penggunaan KKP Domestik dan evaluasi atas dengan Kantor Pusat Bank
Pusat Bank Penerbit KKP kepada Satker dan para pelaksanaan pembayaran Penerbit KKP Domestik dan
Domestik terkait pemangku kepentingan dengan KKP Domestik instansi terkait lainnya
koordinasi pengembangan secara berjenjang dan dalam hal terjadi
pelaksanaan pembayaran berkala permasalahan dalam
dengan KKP Domestik pelaksanaan KKP Domestik
dalam rangka standardisasi di tingkat pusat dan daerah
dan percepatan pelayanan
pembayaran dengan KKP
Domestik
Direktorat Pelaksanaan Anggaran

REKAPITULASI
Menyusun Rekapitulasi Laporan Hasil
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan
1 Pembayaran dengan KKP Domestik
Tingkat Pusat
TUGAS DAN WEWENANG
REKOMENDASI

dapat memberikan rekomendasi kepada


2 Kepala KPPN untuk memberikan surat
teguran kepada KPA
Kanwil Ditjen Perbendaharaan

Memberikan persetujuan sebagian atau seluruhnya


1 permohonan dispensasi perubahan besaran UP

Memberikan persetujuan permohonan perubahan proporsi


2 besaran UP Kartu Kredit Pemerintah

Menyusun Rekapitulasi Laporan Hasil Monitoring dan


TUGAS DAN WEWENANG 3 Evaluasi pelaksanaan pembayaran dengan KKP Domestik
Tingkat Kanwil DJPb

Menyampaikan Rekapitulasi Laporan Hasil Monitoring dan


4 Evaluasi pelaksanaan pembayaran dengan KKP Domestik
Tingkat Kanwil DJPb kepada Direktorat Pelaksanaan
Anggaran

Dapat memberikan rekomendasi kepada Kepala KPPN


5 untuk memberikan surat teguran dan/atau pemotongan
besaran UP Kartu Kredit Pemerintah
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara …(1)

TUGAS DAN WEWENANG

• Melakukan penelitian besaran/proporsi UP • Menerbitkan SP2D atas SPM-GUP KKP


KKP Domestik Domestik yang telah memenuhi persyaratan
• Menerbitkan Surat Persetujuan Besaran • Mengembalikan SPM-GUP KKP Domestik
UP Kartu Kredit Pemerintah Satker kepada PPSPM dalam hal SPM-GUP KKP
• Melakukan pencatatan pagu jenis belanja Domestik tidak memenuhi persyaratan
yang bisa dibayarkan melalui UP, pagu jenis • Melakukan koordinasi dengan Satker terkait
belanja yang bisa dibayarkan melalui UP percepatan penyelesaian tagihan KKP
Kartu Kredit Pemerintah, dan Domestik yang belum dibayarkan
besaran/perubahan besaran/perubahan
• Melakukan evaluasi pembayaran dan
proporsi UP Kartu Kredit Pemerintah ke
penggunaan KKP Domestik oleh KPA
dalam Kartu Pengawasan UP/TUP Kartu
Kredit Pemerintah
• Melakukan pengujian atas SPM yang
diajukan oleh PPSPM
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara …. (2)

TUGAS DAN WEWENANG


• Menyusun Rekapitulasi Laporan Hasil Monitoring • Dapat memberikan surat teguran
dan Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP kepada Satker
Domestik Tingkat KPPN • Menyampaikan perubahan surat
• Dapat melakukan koordinasi dengan Satker terkait persetujuan besaran UP Kartu Kredit
penyusunan Rekapitulasi Laporan Hasil Monitoring Pemerintah Satker kepada Satker dan
dan Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP Bank Penerbit Kartu Kredit dengan
Domestik Tingkat KPPN ditembuskan ke Kanwil DJPb
• Meminta Satker untuk melakukan percepatan
penyampaian laporan dalam hal KPPN belum
menerima Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP Domestik
Tingkat Satker
• Menyampaikan Rekapitulasi Laporan Hasil
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran
dengan KKP Domestik Tingkat KPPN kepada Kanwil
DJPb
Kantor Pusat Bank Penerbit KKP Domestik

TUGAS DAN WEWENANG

STANDARDISASI
STANDARDISASI STANDARDISASI
PKS INDUK PENGGUNAAN/
PERCEPATAN PENERBITAN
PEMBAYARAN KKP

Melakukan perjanjian Memastikan Memastikan standardisasi Memastikan standardisasi


kerja sama induk dengan standardisasi pelayanan pelayanan dalam percepatan pelayanan dalam
DJPb terlebih dahulu penerbitan KKP Domestik penandatanganan perjanjian penggunaan/pembayaran
sebelum telah dilaksanakan pada kerja sama Satker beserta KKP Domestik telah
penandatanganan Bank Penerbit KKP addendum telah dilaksanakan dilaksanakan pada seluruh
perjanjian kerja sama Domestik pada seluruh cabang Bank cabang Bank Penerbit KKP
Satker Penerbit KKP Domestik yang Domestik yang menjadi mitra
menjadi mitra kerja Satker kerja Satker baik di tingkat
baik di tingkat pusat dan/atau pusat dan/atau daerah
daerah
Bank Penerbit KKP Domestik

a. menandatangani PKS Satker


TUGAS DAN WEWENANG
b. mengirimkan rangkap 1 asli PKS g. menolak permintaan kenaikan k. memberitahukan kepada Administrator o. mengenakan biaya meterai dalam
Satker kepada KPA limit KKP Domestik dalam hal KKP Domestik untuk memperbaiki penggunaan KKP Domestik
c. melakukan verifikasi atas Surat permintaan penyetoran kembali dalam p. melakukan penurunan limit KKP
informasi permintaan limit Domestik Satker secara permanen
Permohonan Penerbitan KKP hal informasi permintaan penyetoran
KKP Domestik secara berdasarkan perubahan surat
Domestik dan dokumen kembali atas keterlanjuran pembayaran
sementara atau permanen tidak terpenuhi
persetujuan besaran UP KKP
pendukung termasuk juga tidak terpenuhi Domestik Satker dari KPPN
verifikasi atas persetujuan m. menutup KKP Domestik berdasarkan q. melakukan Monev terhadap
h. melakukan pengembalian limit surat penarikan
pemberian limit KKP Domestik penyelesaian PKS Satker bagi yang
KKP Domestik ke limit awal n. membebaskan Satker dari biaya belum memiliki Kartu Kredit
d. menyampaikan pemberitahuan i. menyampaikan laporan penggunaan KKP Domestik, yang Pemerintah dan KKP Domestik,
(notifikasi) melalui SMS atau meliputi biaya keanggotaan, biaya
tunggakan tagihan KKP jumlah K/L dan Satker yang
sarana lainnya dan welcome pack pembayaran tagihan melalui Teller, ATM, menggunakan KKP Domestik, jumlah
Domestik kepada Satker dan
dalam bentuk fisik surat kepada dan e-banking, biaya permintaan Pemegang KKP Domestik, jumlah dan
ditembuskan ke KPPN dalam
KPA dan pemegang KKP dalam hal kenaikan limit, biaya penggantian kartu total limit KKP Domestik yang
hal terdapat tagihan KKP disetujui oleh Bank Penerbit KKP
disetujui/terpenuhi kredit karena hilang/dicuri atau rusak,
e. menolak sebagian/seluruh Domestik yang belum biaya penggantian PIN, biaya salinan Domestik, ringkasan belanja dan
permohonan penerbitan KKP dibayarkan oleh Satker paling Billing Statement, biaya pencetakan pembayaran; dan hambatan dan
singkat 1 bulan sejak tanggal kendala
Domestik dengan menyampaikan tambahan lembar tagihan, biaya
r. menyusun dan menyampaikan
surat pemberitahuan penolakan jatuh tempo pembayaran keterlambatan pembayaran, biaya bunga Laporan Hasil Monitoring dan
kepada KPA dalam hal j. melakukan penyetoran atas tunggakan/tagihan yang terlambat Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran
ditolak/tidak terpenuhi kembali atas keterlanjuran dibayarkan, dan biaya penggunaan dengan KKP Domestik Tingkat
pembayaran ke rekening fasilitas airport lounge yang Perbankan secara bulanan
f. melakukan kenaikan limit KKP
BP/BPP berkerjasama dengan KKP Domestik
Domestik secara sementara atau
permanen S
P
Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen,
Pejabat Penandatangan SPM, dan Bendahara Pengeluaran

KPA PPK PSPPM BP


1. Menandatangani PKS 1. Menerbitkan daftar 1. Melakukan pengujian SPP 1. Melakukan pengujian SPby
2. Menetapkan Pemegang usulan Pemegang KKP 2. Menyimpan dokumen 2. Melakukan pembayaran
KKP Domestik Domestik tagihan
3. Menyampaian surat 2. Melakukan pengujian
permohonan tagihan
penerbitan KKP 3. Menerbitkan DPT KKP
Domestik Domestik
4. Menyampaikan surat 4. Melakukan verifikasi atas
pernyataan UP indikasi penyalahgunaan
5. Menerbitkan surat KKP Domestik
penarikan KKP Domestik 5. Menyampaikan surat
pernyataan UP
6. Menerbitkan SPBy
Pemegang KKP Domestik …(1)

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


 membuat dan menandatangani Surat Perjanjian  melakukan transaksi belanja dengan KKP Domestik
Penggunaan KKP Domestik dengan KPA menggunakan fasilitas QRIS dari mobile banking sesuai
 memastikan kembali ketersediaan rekening tabungan dengan kewenangan dan peruntukannya pada merchant
dan telepon seluler (ponsel) berbasis ios/iphone atau yang menggunakan QRIS
android milik pribadi  merahasiakan nomor kartu, PIN, One Time Password
 mengunduh aplikasi mobile banking yang resmi milik (OTP), dan masa berlaku KKP Domestik
Bank Penerbit KKP Domestik melalui google play  secara aktif memeriksa kondisi dan rincian transaksi KKP
store/apple store pada telepon seluler (ponsel) Domestik untuk memastikan tidak terdapat transaksi
pribadi yang salah/tidak diakui (dispute)
 menginstal aplikasi mobile banking  dilarang memberikan informasi mengenai data diri dan
 melakukan pendaftaran (register) KKP Domestik pada transaksi KKP Domestik kepada siapapun
aplikasi mobile banking mengikuti  memilih merchant Transaksi Perdagangan Melalui
mekanisme/ketentuan dari masing-masing Bank Sistem Elektronik (e-commerce) yang menyediakan
Penerbit KKP Domestik fasilitas keamanan untuk transaksi secara daring
 melakukan aktivasi kartu dan request PIN KKP  dapat mengajukan permohonan penonaktifkan kepada
Domestik untuk pertama kali sesuai Administrator KKP Domestik dalam hal KKP Domestik
mekanisme/ketentuan dari masing-masing Bank tidak dipergunakan dalam jangka waktu lama
Penerbit KKP Domestik
Pemegang KKP Domestik …(2)

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


 mengumpulkan dokumen berupa Tagihan (e-billing)/Daftar Tagihan Sementara, Surat Tugas/Surat
Perjalanan Dinas/Perjanjian/Kontrak, dan bukti-bukti pengeluaran
 membuat Daftar Pengeluaran Riil Keperluan Operasional Kantor Dengan KKP Domestik dan/atau
Daftar Pengeluaran Riil Keperluan Perjalanan Dinas Jabatan Dengan KKP Domestik
 menyampaikan Daftar Pengeluaran Riil Keperluan Operasional Kantor Dengan KKP Domestik
dan/atau Daftar Pengeluaran Riil Keperluan Perjalanan Dinas Jabatan Dengan KKP Domestik kepada
PPK
 dapat menyampaikan pengaduan secara lisan dan/atau tertulis kepada Bank Penerbit KKP
Domestik yang menjadi mitra kerjanya terkait permasalahan dalam penggunaan KKP Domestik
Administrator KKP Domestik

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


 melakukan aktivasi KKP Domestik dan request/aktivasi PIN KKP Domestik  mengajukan permintaan pengembalian limit KKP
melalui call center/layanan SMS/sarana lainnya Domestik ke limit awal kepada Bank Penerbit KKP
 meminta kenaikan limit KKP Domestik secara sementara atau permanen Domestik dalam hal limit KKP Domestik yang
kepada Bank Penerbit KKP Domestik melalui surat elektronik dan/atau sarana dinaikkan secara sementara tidak kembali ke limit
tercepat lainnya setelah mendapat persetujuan dari KPA atau berdasarkan awal setelah periode berakhir
Surat Persetujuan Pemberian TUP KKP Domestik  meminta penyetoran kembali atas Keterlanjuran
 menginformasikan nilai kenaikan limit KKP Domestik, periode kenaikan limit pembayaran kepada Bank Penerbit KKP Domestik
KKP Domestik, serta nomor dan nama KKP Domestik kepada Bank Penerbit melalui surat elektronik dan/atau sarana tercepat
KKP Domestik dalam hal permintaan kenaikan limit KKP Domestik secara lainnya setelah mendapat persetujuan dari PPK
sementara atau berdasarkan Surat Persetujuan Pemberian TUP KKP Domestik  menginformasikan nilai keterlanjuran pembayaran,
 menginformasikan nilai kenaikan limit KKP Domestik, periode permanen, nomor dan nama KKP Domestik, bukti-bukti
serta nomor dan nama KKP Domestik kepada Bank Penerbit KKP Domestik pembayaran/pemindahbukuan yang sah, dan
dalam hal permintaan kenaikan limit KKP Domestik secara permanen nomor rekening BP/BPP untuk penyetoran kembali
 melakukan monitoring pengembalian limit KKP Domestik secara sementara kepada Bank Penerbit KKP Domestik dalam hal
ke limit awal setelah periode kenaikan limit sementara/masa berlaku penyetoran kembali atas Keterlanjuran pembayaran
penggunaan TUP KKP Domestik berakhir  melaksanakan sosialisasi penggunaan KKP Domestik
kepada Satker dan para pemangku kepentingan
Tahapan Pelaksanaan Uji Coba KKP Domestik

TAHAP PERTAMA

untuk KKP Domestik dengan metode transaksi melalui QRIS dari mobile
Uji coba 1 banking dengan menggunakan Skema Pemrosesan Domestik
(Paling cepat bulan Oktober 2022)
Pembayaran KKP
Domestik dilakukan
secara bertahap TAHAP KEDUA
untuk KKP Domestik dengan menggunakan kartu kredit secara fisik dan
tambahan metode transaksi QRIS dari mobile banking yang saling
2 interkoneksi dan interoperable dengan menggunakan Skema Pemrosesan
Domestik (Paling cepat bulan Maret 2023 atau sesuai dengan kesiapan
pihak perbankan untuk tahap kedua).

Ketentuan mengenai pelaksanaan KKP Domestik tahap kedua akan mengikuti


Peraturan Menteri Keuangan mengenai penggunaan KKP Domestik.
Besaran UP KKP Domestik

BESARAN UP KKP DOMESTIK

Dihitung dari proporsi UP


Kartu Kredit Pemerintah
atau perubahan proporsi
UP Kartu Kredit
Pemerintah yang telah
disetujui oleh Kepala
Kanwil DJPb

UP KKP Domestik merupakan bagian dari UP


Kartu Kredit Pemerintah yang dikelola oleh
BP/BPP
Alur Pendaftaran KKP Domestik

Disclaimer:
• Bank yang sudah bisa memfasilitasi KKPD untuk saat ini baru
HIMBARA (BRI, BNI, MANDIRI)
• Limit KKPD terpisah dengan Limit KKP existing
• Lembar tagihan KKPD terpisah dengan lembar tagihan KKP
existing
Permintaan UP KKP Domestik

BP PPK PSPPM KPA


Surat
Rencana
Rencana Surat Pernyataan Surat Pernyataan Persetujuan
Besaran UP
Kegiatan
Kegiatan UP UP Kartu Kredit
Pemerintah
2 Surat Satker
1 Berdasarkan kebutuhan UP KKP Pernyataan
BP menyampaikan Domestik, PPK mencantumkan 4
kebutuhan UP KKP Domestik
3 UP
kebutuhan UP Kartu diterbitkan
Kredit Pemerintah dalam Surat Pernyataan UP
oleh KPA
Domestik Satker kepada
PPK
SPP-UP SPM-UP SP2D-UP

Dalam hal terdapat perubahan besaran UP Kartu Kredit Pemerintah atau perubahan proporsi UP Kartu Kredit Pemerintah
setelah adanya penyampaian SPM-UP, Satker mengajukan surat permohonan perubahan besaran UP Kartu Kredit
Pemerintah kepada KPPN dilampiri dengan Surat Pernyataan UP dari KPA dan surat persetujuan perubahan22
besaran
UP/proporsi UP Kartu Kredit Pemerintah dari Kanwil DJPb.
Jenis KKP Domestik

KKP Domestik dengan


menggunakan metode transaksi
QRIS dari mobile banking untuk
tahap pertama
1
2
KKP Domestik dengan menggunakan
kartu kredit secara fisik dan tambahan
metode transaksi QRIS dari mobile
banking untuk tahap kedua

KKP Domestik dengan menggunakan metode


Pen
transaksi QRIS digunakan untuk memenuhi keperluan g
g un
a
belanja barang, modal, dan perjalanan dinas jabatan. diut an KKP
pem a ma Dom
nege elian kan unt estik
b
r p uk
Usa i yang d roduk d
ha M is a
ikro ediakan lam
dan , Usah o
Kop a Ke leh
eras cil,
i
ATK Pemeliharaa Jamuan Tiket PenginapanSewa
n
Penggunaan KKP Domestik

Penggunaan KKP Domestik dilakukan dengan nilai belanja paling


1 banyak Rp200.000.000,00 untuk 1 penerima pembayaran untuk
transaksi pengadaan barang/jasa yang merupakan produk dalam
negeri yang disediakan oleh Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi
melalui sarana :
a. katalog elektronik dan toko daring yang disediakan oleh lembaga
yang menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang kebijakan
pengadaan barang/jasa pemerintah; dan
Platform b. marketplace berbasis platform pembayaran pemerintah yang
PBJ disediakan oleh Kementerian Keuangan.

2 Dalam hal KKP Domestik digunakan untuk transaksi di luar sarana


tersebut, nilai belanja paling banyak untuk 1 (satu) penerima
pembayaran berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan
mengenai tata cara pembayaran dalam rangka pelaksanaan APBN.
Jumlah Kepemilikan KKP Domestik

Jumlah kepemilikan KKP Domestik sama


dengan jumlah kepemilikan Kartu Kredit
Pemerintah yang disesuaikan dengan
kebutuhan penggunaan dan persetujuan
besaran UP Kartu Kredit Pemerintah dari KPPN
Setiap Pemegang Kartu Kredit
Pemerintah merupakan
Pemegang KKP Domestik.
Satker hanya diperkenankan
memiliki Kartu Kredit Pemerintah
dan KKP Domestik dari 1 Bank
Penerbit.
Pemegang KKP Domestik & Administrator KKP Domestik

PRAJURIT ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA


PEJABAT NEGARA PEGAWAI NEGERI SIPIL TENTARA NASIONAL INDONESIA REPUBLIK INDONESIA PEGAWAI LAINNYA

Dalam hal terdapat keterbatasan Pegawai lainnya adalah pegawai nonPNS yang diangkat oleh pejabat
jumlah pejabat/pegawai Satker yang pembina kepegawaian/pejabat yang memiliki kewenangan sesuai dengan
memenuhi, KPA dapat menetapkan ketentuan peraturan perundang-undangan, pada kementerian/lembaga
pegawai lainnya sebagai pemegang pemerintah nonkementerian/lembaga negara/lembaga
KKP Domestik dan Administrator KKP independen/lembaga lainnya selain lembaga nonstruktural termasuk
Domestik. pegawai lainnya pada Badan Layanan Umum.
Batasan Belanja dan Nominal Transaksi KKP Domestik

Batasan belanja (limit) KKP Domestik dalam Total batasan belanja (limit) KKP Domestik
rangka keperluan operasional kantor dan Satker paling banyak sebesar UP KKP
perjalanan dinas jabatan Domestik yang telah disetujui
*Maksimal Rp10.000.000,00 per transaksi
pembayaran (1x scan QRIS)
 Dalam hal kebutuhan penggunaan KKP Domestik Satker memerlukan batasan belanja (limit) yang lebih besar dari batasan
belanja (limit) KKP Domestik, dapat dilakukan perubahan/penyesuaian untuk pertama kali dengan tidak melampaui
persetujuan besaran UP Kartu Kredit Pemerintah dari KPPN.
 Total besaran UP KKP Domestik dan/atau penggunaan UP KKP Domestik dan/atau persetujuan TUP KKP Domestik dalam
1 (satu) tahun tidak melebihi pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP KKP Domestik.
Pengajuan, Pengunduhan, Pemasangan Aplikasi, Pendaftaran
(Register), Dan Penggunaan KKP Domestik

Satker wajib memiliki Kartu Kredit Dalam hal Satker belum memiliki
Pemerintah terlebih dahulu sebelum Kartu Kredit Pemerintah dan KKP
melakukan pengajuan, pengunduhan,
pendaftaran (register), dan penggunaan
1 2 Domestik, proses pengajuan kepada
Pihak Perbankan dapat dilakukan
KKP Domestik. secara sekaligus.

Mekanisme pengajuan, penerbitan,


Dalam hal Satker telah memiliki penyerahan, dan penggunaan Kartu
Kartu Kredit Pemerintah, Satker Kredit Pemerintah mengikuti ketentuan
hanya mengajukan permintaan sebagaimana diatur dalam PMK
untuk pengunduhan, pemasangan mengenai Tata Cara Pembayaran dan
aplikasi, dan pendaftaran (register)
KKP Domestik.
3 4 Penggunaan Kartu Kredit Pemerintah.
Perjanjian Kerja Sama

 Dalam hal Kantor Pusat Bank Penerbit KKP Domestik telah memiliki perjanjian kerja sama induk,
dinyatakan dapat digunakan sebagai perjanjian kerja sama induk mengenai koordinasi pengembangan
pelaksanaan pembayaran dengan KKP Domestik
 Dalam hal Kantor Pusat Bank Penerbit KKP Domestik belum memiliki perjanjian kerja sama induk,
Kantor Pusat Bank dari masing-masing Bank Penerbit KKP Domestik berkewajiban melakukan
perjanjian kerja sama induk terlebih dahulu dengan DJPb

Kantor Pusat Bank Bank Penerbit


DJPb Penerbit KKP
Satker
KKP Domestik
Domestik

PKS Induk PKS Induk PKS PKS

1 DJPb melakukan kerja sama KPA melakukan kerja sama


2
dengan Kantor Pusat Bank dengan Pejabat Bank Penerbit
Penerbit KKP Domestik KKP Domestik
Penetapan Pemegang KKP Domestik dan
Administrator KKP Domestik

KPA menetapkan daftar Pemegang KKP Domestik


dan daftar Administrator KKP Domestik dalam
satu surat keputusan KPA.
Pejabat/pegawai yang diusulkan sebagai
PPK KPA Pemegang KKP Domestik sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) harus memiliki:
PPK KPA  rekening tabungan pribadi yang sama
dengan tempat rekening BP/BPP dibuka;
dan
Daftar Usulan
Pemegang KKP
KEPUTUSAN  telepon seluler (ponsel) pribadi berbasis
KPA
Domestik ios/iphone atau android.
Dalam hal terdapat lebih dari 1 (satu) PPK untuk
1 (satu) DIPA, KPA menunjuk salah satu PPK
Daftar Usulan sebagai koordinator untuk menyampaikan Daftar
Administrator KKP
Domestik Usulan Pemegang KKP Domestik dan Daftar
Usulan Administrator KKP Domestik.
Pengajuan, Pengunduhan,
Pemasangan Aplikasi,
Pendaftaran (Register), dan
Penggunaan KKP Domestik
Pengajuan KKP Domestik
(1)Pengajuan Kartu Kredit Pemerintah dan KKP Domestik
kepada pihak perbankan dapat dilakukan secara sekaligus.
(2)Dalam hal Pengajuan Kartu Kredit Pemerintah dan KKP
Domestik dilakukan secara sekaligus, KPA menyampaikan
Bank Penerbit Surat Permohonan Penerbitan Kartu Kredit Pemerintah
Pemegang KKP KPA
KKP dan KKP Domestik dilampiri:
a. Surat Referensi
 Surat b. formulir aplikasi Kartu Kredit Pemerintah dan KKP
 Rekapitulasi
Permohonan Domestik dari bank berkenaan
 Tanda terima
 Lampiran
c. salinan KTP yang masih berlaku
d. salinan NPWP Satker dan/atau NPWP Pemegang KKP
Domestik
e. salinan Surat Persetujuan Besaran UP dari KPPN, dan
f. salinan surat keputusan penunjukkan KPA
(3) Dalam hal Satker telah memiliki Kartu Kredit Pemerintah,
 Berita Acara KPA menyampaikan Surat Permohonan Penerbitan KKP
 Surat Domestik kepada pihak perbankan dilampiri:
Perjanjian g. Surat Referensi
h. formulir aplikasi KKP Domestik dari bank berkenaan
i. salinan Surat Persetujuan Besaran UP dari KPPN, dan
j. salinan surat keputusan penunjukkan KPA
Pengunduhan dan Pemasangan Aplikasi KKP Domestik
• Bank Penerbit KKP Domestik melakukan verifikasi atas
Surat Permohonan Penerbitan Kartu Kredit Pemerintah
dan/atau KKP Domestik beserta dokumen pendukung.
• Dalam hal hasil verifikasi atas permohonan KKP
Domestik terpenuhi, Bank Penerbit KKP Domestik
menyampaikan pemberitahuan (notifikasi)
• Atas pemberitahuan (notifikasi) dimaksud, pemegang
KKP Domestik melakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. memastikan kembali ketersediaan rekening tabungan
dan telepon seluler (ponsel) berbasis ios/iphone atau
android milik pribadi
b. mengunduh aplikasi mobile banking yang resmi milik
Bank Penerbit KKP Domestik melalui google play
store/apple store pada telepon seluler (ponsel)
pribadi, dan
c. melakukan pemasangan (menginstal) aplikasi mobile
banking
Pendaftaran (Register) dan Penggunaan KKP Domestik

1 Pemegang KKP Domestik melakukan pendaftaran (register) KKP Domestik


pada aplikasi mobile banking mengikuti mekanisme/ketentuan dari
masing-masing Bank Penerbit KKP Domestik.

2 Setelah aktivasi Kartu dan request PIN KKP Domestik selesai dilakukan,
status KKP Domestik secara otomatis aktif dan siap digunakan.

3 Pemegang KKP Domestik melakukan transaksi belanja dengan KKP


Domestik yang telah aktif/siap digunakan, menggunakan metode
transaksi melalui QRIS dari mobile banking sesuai dengan kewenangan
dan peruntukannya

4 Tata cara/mekanisme penggunaan KKP Domestik dengan metode


transaksi melalui QRIS mengikuti ketentuan dari masing-masing Bank
Penerbit KKP Domestik.

5 Dalam hal KKP Domestik tidak dipergunakan dalam jangka waktu lama,
Pemegang KKP Domestik dapat mengajukan permohonan penonaktifkan
kepada Administrator KKP Domestik
Kenaikan Batasan Belanja KKP Domestik
 Satker melalui Administrator KKP Domestik dapat meminta kenaikan
batasan belanja (limit) KKP Domestik secara sementara atau permanen
kepada Bank Penerbit KKP Domestik.
 Satker dapat meminta kenaikan batasan belanja (limit) KKP Domestik
secara sementara dalam hal terdapat:
a. keperluan belanja operasional serta belanja modal dan/atau
belanja perjalanan dinas jabatan melebihi batasan belanja (limit)
sebuah kartu yang telah ditentukan, dan/atau
b. persetujuan TUP KKP Domestik
 Satker dapat meminta kenaikan batasan belanja (limit) KKP Domestik
secara permanen dalam hal terdapat:
a. keperluan operasional kantor serta belanja modal dan/atau belanja
perjalanan dinas jabatan melebihi batasan belanja (limit) sebuah
kartu yang telah ditentukan, dan/atau
b. kenaikan proporsi atau besaran UP KKP Domestik
Pelaksanaan Pembayaran
dengan
KKP Domestik
Alur Pertanggungjawaban Penggunaan KKP Domestik
PEMEGANG
KKP DOMESTIK PPK BP/BPP PSPPM
 Tagihan
 ST/Perjanjian/Kontrak Pengujian Pengujian Pengujian SP2D
 Bukti Pengeluaran
Berdasarkan pengujian atas SPP-GUP
Mengumpulkan 3 dokumen, PPK
6
BP/BPP melakukan 9 KKP Domestik beserta 10 Menerbitkan
SP2D
1 dokumen
melakukan pengujian pengujian dokumen pendukung

Permintaan SPM-GUP KKP


Pengesahan Domestik
penggantian UP
Daftar Mengesahkan KKP
Pengeluaran Riil 4 dokumen dan bukti BP/BPP mengajukan
pengeluaran 7 permintaan
penggantian UP KKP
Berdasarkan Daftar
Domestik ke PPK
2 dokumen kemudian Pembayaran
membuat daftar Tagihan
pengeluaran riil
Menerbitkan
5 SPBy

SPBy
Menerbitkan SPP-
SPP-GUP 8 GUP KKP Domestik
KKP
Pendebitan
11 Rekening BP/BPP
Pendebitan
Pengujian SPM dan Penerbitan SP2D di KPPN

Mekanisme pengujian SPM Tata cara penyelesaian SP2D


dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
Peraturan Menteri Keuangan mengenai tata Peraturan Menteri Keuangan mengenai tata
cara pembayaran dalam rangka pelaksanaan cara pembayaran dalam rangka pelaksanaan
anggaran pendapatan dan belanja negara. anggaran pendapatan dan belanja negara.

PMK Nomor 190/PMK.05/2012 jo. PMK 178/PMK.05/2018


Pembayaran Tagihan KKP Domestik

Pemungutan/ Pemotongan Pendebitan Rekening BP


Pajak/Bukan Pajak
 BP melakukan pembayaran tagihan KKP Domestik melalui pendebitan
 Sebelum melakukan pembayaran tagihan KKP Domestik, rekening BP ke rekening Bank Penerbit KKP Domestik paling lambat 2 (dua)
BP/BPP melakukan pemungutan/ pemotongan Pajak hari kerja setelah pencairan dana SP2D diterima/masuk ke rekening BP.
Penghasilan (PPh) Pasal 23/bukan pajak atas tagihan  Untuk BP yang dibantu oleh beberapa BPP, pendebitan rekening BP ke
dalam SPBy dan melakukan penyetoran ke kas Negara rekening BPP dilakukan BP paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah
sesuai dengan daftar pungutan/potongan pencairan dana SP2D diterima/masuk ke rekening BP.
 BPP melakukan pembayaran tagihan KKP Domestik melalui pendebitan
rekening BPP ke rekening Bank Penerbit KKP Domestik paling lambat 1 (satu)
hari kerja setelah pencairan dana SP2D diterima/masuk ke rekening BPP.
 Pendebitan rekening BP/BPP dilakukan sejumlah tagihan yang harus dibayar
sebagaimana tercantum dalam DPT KKP Domestik.

Pendebitan rekening BP/BPP menggunakan: Biaya yang timbul akibat pendebitan rekening Tata cara pendebitan rekening BP/BPP berpedoman pada
 Layanan Perbankan Secara Elektronik (Internet penggunaan Layanan Perbankan Secara Elektronik ketentuan Peraturan Menteri Keuangan mengenai
Banking, Kartu Debit) dari Rekening BP/BPP dibebankan pada DIPA kedudukan dan tanggungjawab bendahara pada satuan
 Cek/bilyet giro. Kantor/Satker berkenaan. kerja pengelola anggaran 39
pendapatan dan belanja
negara
TUP KKP Domestik

Bank Penerbit
KKP Domestik
KPA Admin KKP
Domestik
Permohonan Surat Persetujuan
Menaikan
TUP KKP TUP KKP Domestik
Limit
KPA dapat Bank Penerbit KKP Domestik
KPPN melakukan
1 mengajukan TUP
KKP ke KPPN 2 penilaian dan 4 melakukan kenaikan limit KKP
menerbitkan surat Domestik secara sementara
Arsip Surat persetujuan
Persetujuan TUP
KKP Domestik

Surat
permintaan
kenaikan Limit

Admin KKP mengajukan


3 permintaan kenaikan limitKKP
Domestik secara sementara
kepada Bank Penerbit KKP
Domestik
Keterlanjuran Pembayaran

KETERLANJURAN
PEMBAYARAN
Administrator KKP Domestik harus meng-
informasikan:
Penyetoran kembali dim-  nilai keterlanjuran pembayaran
Keterlanjuran pem- intakan oleh Adminintrator  nomor dan nama KKP Domestik
bayaran harus dise- KKP Domestik kepada Bank  bukti-bukti pembayaran/
torkan kembali oleh Penerbit KKP Domestik pemindahbukuan yang sah, dan
Bank Penerbit KKP melalui surat elektronik  nomor rekening BP/BPP dan/atau
Domestik ke reken- dan/atau sarana tercepat rekening yang ditunjuk untuk
ing BP/BPP untuk lainnya setelah mendapat penyetoran kembali
penyetoran kembali persetujuan dari PPK

1
2 3
Penonaktifan KKP Domestik
KPA dapat melakukan PENONAKTIFAN KKP Domestik karena
penyalahgunaan atau keadaan tertentu Pemegang KKP Domestik

PENYALAHGUNAAN

a. penggunaan KKP Domestik untuk KEADAAN TERTENTU


pembayaran selain keperluan operasional
kantor dan perjalanan dinas jabatan a. dijatuhi hukuman disiplin sedang atau berat
b. penggunaan KKP Domestik untuk b. dijatuhi hukuman yang sudah mempunyai
pembayaran keperluan operasional kantor kekuatan hukum tetap
tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang c. diberhentikan sebagai Pejabat Negara,
disebutkan dalam dokumen penerimaan Pegawai Negeri Sipil, dan pegawai lainnya
barang/jasa dengan spesifikasi teknis yang d. sakit berkepanjangan
disebutkan dalam dokumen rencana e. meninggal dunia
kegiatan f. tugas belajar, atau
c. manipulasi data antara Tagihan g. mutasi/berpindah tempat kerja
(e-billing)/Daftar Tagihan Sementara
dengan bukti-bukti pengeluaran, atau
d. penarikan uang secara tunai
Biaya Penggunaan KKP Domestik

Dalam penggunaan KKP Domestik, biaya yang dibebankan pada


APBN hanya biaya meterai.

Pengaturan biaya dituangkan dalam PKS penggunaan KKP Domestik


antara Satker dengan Bank Penerbit KKP Domestik yang menjadi
mitra kerjanya

43
Pengawasan

Satker membuat Standard Operating


Procedure (SOP) Internal terkait norma
KPA melakukan pengawasan secara waktu penggunaan, penyelesaian
internal atas kewajiban pembayaran tagihan, dan pertanggungjawaban KKP
tagihan KKP Domestik agar tidak Domestik dengan berpedoman pada
melewati batas waktu/jatuh tempo ketentuan peraturan perundang-
pembayaran undangan

SOP INTERNAL
ditetapkan oleh KPA
Monitoring dan Evaluasi
Dalam pelaksanaan pembayaran dan penggunaan KKP Domestik, K/L dan Kementerian Keuangan c.q. DJPb melakukan
monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan pembayaran dengan KKP Domestik secara berjenjang dan berkala

DIT. PA KANWIL
 Kanwil DJPb menyusun Rekapitulasi Laporan Hasil Monitoring dan
Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP Domestik Tingkat
 Direktorat Pelaksanaan Anggaran menyusun Kanwil DJPb
Rekapitulasi Laporan Hasil Monitoring dan  Kanwil DJPb menyampaikan Rekapitulasi Laporan Hasil Monitoring
Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP dan Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP Domestik
Tingkat Kanwil DJPb kepada Direktorat Pelaksanaan Anggaran
Domestik Tingkat Pusat paling lambat 5 hari kerja setelah Laporan Hasil Monitoring dan
Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP Domestik Tingkat
Kanwil DJPb diterima

KPPN KPA
 KPPN menyusunan Rekapitulasi Laporan Hasil
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran  KPA menyusun Laporan Hasil Monitoring dan
dengan KKP Domestik Tingkat KPPN Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP
 KPPN menyampaikan Rekapitulasi Laporan Hasil Domestik Tingkat Satker secara triwulanan
Monitoring dan Evaluasi kepada Kanwil DJPb paling  KPA menyampaikan Laporan Hasil Monitoring dan
lambat 5 hari kerja setelah Laporan Hasil Monitoring Evaluasi kepada KPPN paling lambat 5 hari kerja
dan Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP setelah periode triwulanan berakhir
Domestik Tingkat Satker diterima

45
Ketentuan Lain-Lain

KETENTUAN TEKNIS SATKER DIKECUALIKAN


Ketentuan pelaksanaan pembayaran Ketentuan pembayaran dan penggunaan KKP Domestik dikecualikan bagi Satker
yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
dan penggunaan KKP Domestik pada
a. memiliki UP yang telah disetujui oleh KPPN paling banyak sebesar
akhir tahun anggaran diatur dengan Rp20.000.000,00
Peraturan Direktur Jenderal b. tidak memiliki UP dengan sumber dana berasal dari rupiah murni;
Perbendaharaan. c. UP dengan sumber dana berasal dari PNBP
d. UP untuk pengeluaran belanja pegawai dan bantuan sosial
e. Satker Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan, dan/atau
f. seluruh anggaran belanja Satker bersumber dari hibah/pinjaman dalam
negeri/luar negeri dan/atau SBSN
Ketentuan Peralihan

PERJANJIAN KERJA SAMA


SEBELUM PERDIRJEN

Seluruh PKS induk antara Direktur Jenderal PENYESUAIAN


Perbendaharaan dengan Para Pimpinan Bank SEBELUM PERDIRJEN
Penerbit Kartu Kredit Pemerintah dalam
pelaksanaan uji coba pembayaran dengan Kartu Seluruh PKS Satker antara KPA dengan Pejabat Bank
Kredit dalam rangka penggunaan UP yang telah Penerbit Kartu Kredit Pemerintah yang telah
ditandatangani sebelum Peraturan Direktur ditandatangani sebelum Peraturan Direktur Jenderal ini
Jenderal ini mulai berlaku, dinyatakan tetap mulai berlaku, dinyatakan tetap berlaku dan diakui
berlaku dan diakui sebagai PKS induk antara sebagai PKS Satker antara KPA dengan Pejabat Bank
Direktur Jenderal Perbendaharaan dengan Para Penerbit KKP Domestik berdasarkan Peraturan Direktur
Pimpinan Bank Penerbit KKP Domestik Jenderal ini
berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal ini
Ketentuan Penutup

PKS Satker, penetapan Pemegang KKP Domestik dan Administrator KKP Domestik,
surat perjanjian antara KPA dengan Pemegang KKP Domestik, dan surat
permohonan penerbitan KKP Domestik yang diperlukan untuk pembayaran dan
penggunaan KKP Domestik dapat ditandatangani/ditetapkan sebelum Tahun
Anggaran dimulai

PKS Satker, penetapan Pemegang KKP Domestik dan Administrator KKP Domestik, surat
perjanjian antara KPA dengan Pemegang KKP Domestik, dan surat permohonan
penerbitan KKP Domestik yang ditandatangani/ditetapkan sebelum Tahun Anggaran
dimulai mulai berlaku dan dilaksanakan setelah DIPA berlaku efektif

Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.


TERIMA KASIH

www.djpb.kemenkeu.go.id @ditjenperbendaharaan Direktorat Jenderal Perbendaharaan @DJPbKemenkeu_RI


DJPb.KemenkeuRI
- DJPb Kemenkeu RI

Anda mungkin juga menyukai