Anda di halaman 1dari 12

Perdirjen Perbendaharaan

PER-2/PB/2023
tentang Perubahan Perdirjen PER-
8/PB/2021 tentang Juknis
Penetapan MP PNBP Secara
Elektronik

Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi


Lampung
Mei 2023

© 2022 Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Latar Belakang & Lesson Learned Perubahan Probis Penetapan MP PNBP

Dasar Hukum Lesson Learned

• PMK 110/PMK.05/2021 1. Implementasi penetapan MP PNBP yang telah berjalan +/- satu
• Perdirjen PBN nomor PER-8/PB/2021 yang telah tahun telah meningkatkan akselerasi belanja PNBP TA 2022
diubah PER-2/PB/2023 sebesar 4,17% jika dibanding tahun sebelumnya.
2. Implementasi MP PNBP telah memberi kontribusi thd kepuasan
layanan satker sebesar 4,78 atau melebih target sebesar 4,63
Latar Belakang
3. Perubahan kewenangan pejabat yang menetapkan MP
Masukan dari Kanwil dan K/L/Satker terkait diharapkan akan lebih meningkatkan simplifikasi, efektivitas dan
perbaikan probis penetapan MP PNBP baik terhadap percepatan proses penetapan MP dan pencairan belanja
ketentuan maupun sistemnya. terutama pada akhir tahun anggaran
4. Relaksasi terhadap K/L yang kesulitan mengajukan MP karena
Relaksasi pengajuan MP terhadap K/L yang kesulitan
penerimaan dalam jumlah besar di akhir tahun diharapkan
ajukan MP karena penerimaan dalam jumlah besar
dapat mempercepat belanja dan capaian output/outcame K/L
baru diterima di bulan Desember TA berjalan
untuk kegiatan PN/PSN
Usulan perubahan pejabat yang berwenang 5. Penyesuaian dan penegasan pengaturan lainnya diharapkan:
menetapkan MP PNBP untuk Pola Penggunaan PNBP • Dapat memperbaiki proses bisnis penetapan MP PNBP dan
secara Terpusat semula Dirjen menjadi Direktur PA. penyempurnaan sistem yang dibangun.
• Mencegah perbedaan persepsi oleh pihak-pihak yang
Hasil monitoring dan evaluasi terhadap kelebihan
belanja TAYL. terlibat dalam proses penetapan MP PNBP.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 2


PINSIP-PRINSIP DALAM PENETAPAN MP PNBP

Jenis dan tarif PNBP pada Penggunaan PNBP berdasarkan


K/L ditetapkan melalui izin penggunaan PNBP yang
Peraturan Pemerintah ditetapkan Menkeu

2 3
Salah satu sumber Setoran PNBP yg digunakan sbg
pendanaan APBN sumber pendanaan APBN
adalah PNBP 1 4 adalah penerimaan TA berjalan
.

MP PNBP dihitung sesuai Izin Pola Penggunaan dan


Penggunaan PNBP ditetapkan 8 55
Penetapan MP PNBP
oleh Menkeu (Riil MP) dilakukan secara Terpusat
7 dan Tidak terpusat.
6
MP PNBP tidak dapat melampaui
pagu DIPA sumber dana PNBP Untuk pencairan belanja PNBP 3
ditetapkan MP PNBP (pre financing)
dengan pertimbangan kinerja Pelaks
anggaran PNBP

Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Probis Penetapan MP PNBP
MP Tahap I
• Diajukan paling Cepat Januari 1
• Maks 60% dari Pagu PNBP Perubahan MP PNBP
Pertimbangan Penetapan:
• Realisasi belanja 3 tahun Diajukan setelah penetapan MP karena
pertimbangan:
MP Tahap II terakhir • perubahan target PNBP;
• Diajukan paling Cepat Juli • Realisasi penerimaan 3 • perubahan pagu belanja sumber dana PNBP
2 • Maks 80% dari Pagu PNBP
6
tahun terakhir dalam DIPA;
• Realisasi penerimaan >40% • Proyeksi belanja TAB • perubahan proyeksi setoran PNBP;
• Proyeksi penerimaan TAB • pengembalian setoran PNBP.
MP Tahap III • Realisasi belanja TAB • Perubahan lain
• Diajukan paling Cepat Okt
• Maks 100% dari Pagu PNBP
3 • Realisasi penerimaan TAB
• Realisasi penerimaan >60% • Hasil monev
Perubahan Lampiran
alokasi MP PNBP
Percepatan MP Tahap II Probis Penetapan MP:
• Diajukan sebelum Juli • tagging setoran • Berlaku pola terpusat
4 • Hanya pergeseran antar alokasi MP
• Maks 80% dari Pagu PNBP • perhitungan MP 7
• Realisasi penerimaan >60% • pengalokasian MP satker
• pengajuan MP • Tidak merubah total MP yg telah
Percepatan MP Tahap III • Penetapan MP ditetapkan
dilakukan melalui SISTEM
• Diajukan sebelum Oktober
• Maks 100% dari Pagu PNBP
5 yang dibangun DJPb
• Realisasi Penerimaan >80%
Direktorat Jenderal Perbendaharaan 4
POKOK-POKOK PERUBAHAN PERDIRJEN
1. Perubahan pejabat yang menetapkan MP PNBP hanya untuk Pola Terpusat.
Perubahan pejabat yang 2. Kewenangan penetapan MP PNBP sebelumnya oleh Dirjen PBN menjadi kewenangan Dir PA.
berwenang menetapkan 3. Pertimbangan perubahan pejabat yang menetapkan MP PNBP adalah upaya simplifikasi dan
MP PNBP percepatan penetapan MP dan percepatan realisasi belanja sumber dana PNBP.

1. Kebijakan relaksasi pengajuan MP PNBP hanya untuk pola terpusat.


Relaksasi pengajuan MP 2. Tujuannya agar ada jaminan pembiayaan PNBP untuk kegiatan PN/PSN yang dimiliki K/L
untuk K/L yang memiliki 3. Syarat diberikan relaksasi pengajuan MP PNBP al: kegiatan yang dibiayai tmsk PN/PSN,
kegiatan PN/PSN penerimaan jml besar akan diterima di bulan Des TAB, penerimaan 3 th terakhir mencapai
target, dan MP Tahap I telah ditetapkan.

Perubahan MP akibat 1. Mekanisme perubahan MP PNBP dalam hal penurunan pagu DIPA PNBP.
penurunan pagu 2. Satker/KL tidak dapat mengajukan SPM sebelum melakukan perubahan MP

Penegasan & penyesuaian 1. Penegasan atas perlakuan sisa MP PNBP dan kelebihan belanja PNBP TAYL
aturan lainnya 2. Ketentuan jika pejabat yang mengajukan dan menetapkan MP PNBP berhalangan.
3. Penyesuaian batas waktu pengajuan penetapan MP PNBP.
4. Penegasan syarat minimal % realisasi penerimaan untuk pengajuan MP tahap II dan III.
5. Perbaikan lampiran perdirjen

Perubahan 18 Pasal dari 45 pasal dalam Perdirjen PBN


Direktorat Jenderal Perbendaharaan 5
Penegasan & Penyesuaian
Pasal 3
Permohonan Penetapan MP PNBP diajukan paling cepat:
a. bulan Januari TAB untuk MP PNBP tahap I;
Penyesuaian batas waktu pengajuan MP PNBP b. bulan Juli TAB untuk MP PNBP tahap II;dan
c. bulan Oktober TAB untuk MP PNBP tahap III.

Penegasan kelebihan belanja PNBP TAYL kelebihan realisasi belanja PNBP TAYL karena melebihi MP PNBP
sesuai izin penggunaan PNBP, diperhitungkan dengan MP PNBP TAB

sisa MP PNBP TAYL yang berasal dari:


Penegasan sisa MP PNBP TAYL • selisih MP PNBP yg melampaui pagu DIPA PNBP akibat real
setoran PNBP yg melampaui target penerimaan; dan/atau
• sisa MP PNBP yg tidak dicairkan, tidak menambah MP PNBP TAB.

Penegasan batas minimal prosentase realisasi • Permohonan MP tahap II dilakukan setelah real setoran PNBP TAB
setoran PNBP TAB sebagai syarat pengajuan telah mencapai > 40% dari target penerimaan dalam DIPA.
MP Tahap II dan III • Permohonan MP tahap III dilakukan setelah real setoran PNBP
TAB telah mencapai >60% dari target penerimaan dalam DIPA.
Penetapan MP jika proyeksi setoran PNBP lebih
MP PNBP yang diberikan maks sebesar proyeksi setoran PNBP dikali
kecil dr proyeksi belanja PNBP,
dengan izin penggunaan PNBP.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 6


Pengguna Modul & Pejabat yg Menetapkan MP
Pasal 3A • Penetapan MP PNBP dengan pola penggunaan PNBP terpusat
Pejabat yang wewenang menetapkan MP pola yang dilakukan oleh Dirjen PBN didelegasikan kepada Direktur PA.
terpusat dan Tidak Terpusat • Penetapan MP PNBP dengan pola penggunaan PNBP tidak
terpusat dilakukan oleh Kepala Kanwil DJPb

Pasal a. Direktur;PA
Pasal 77
b. Kepala Subdirektorat PA;
Perubahan Pengguna (user) Modul MP PNBP C. Kepala Seksi PA; Sebelumnya Dirjen PBN
Terpusat d. Operator PA; dan termasuk Pengguna Modul MP
e. Administrator PA.

melakukan perekaman/perubahan referensi izin penggunaan PNBP


Penegasan tugas Operator Dit. PA yg sebelumnya hanya melakukan perubahan referensi

Pasal 8
melakukan perekaman/perubahan referensi izin penggunaan PNBP
Penegasan tugas Operator Kanwil DJPb yg sebelumnya hanya melakukan perubahan

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 7


Mekanisme Penatapan MP Tidak Terpusat
Pasal 21 dan Pasal 25
KPA Satker Modul MP PNBP

Ka Kanwil

Dokumen Permohonan MP tahap I, II, dan III diupload dalam Modul MP


Kabid
a. realisasi setoran PNBP dan belanja sumber dana PNBP:
• s.d. akhir TAYL sebelum pengajuan MP PNBP tahap I;
• s.d posisi terakhir TAB sebelum pengajuan MP Tahap II; Kasi
• s.d posisi terakhir TAB sebelum pengajuan MP tahap III.
b.data realisasi setoran PNBP dan belanja PNBP 3 th sblmya;
c. proyeksi setoran PNBP s.d akhir TAB; Operator
d.rencana pelaksanaan program/kegiatan TAB
e. surat pernyataan kesanggupan pencapaian target setoran PNBP TAB; dan
f. surat pernyataan dalam hal terdapt kelebihan belanja PNBP TAYL.

• Penetapan MP oleh Kanwil paling lambat 5 HK terhitung sejak surat


Dalam hal Kakanwil dan KPA Satker berhalangan, permohonan diterima secara lengkap dan benar.
penetapan dan permohonan MP PNBP dapat dilakukan • Format surat pernyataan dan surat persetujuan penetapan MP sesuai
oleh pejabat yang ditunjuk/ditetapkan sebagai PLt/ PLh Lampiran huruf Al.
dari pejabat definitif.
Direktorat Jenderal Perbendaharaan 8
Penajaman penilaian atas usulan MP oleh Operator Kanwil
Pasal 22 dan Pasal 30

Penilaian Operator Kanwil dan a. MP PNBP tahap I diberikan paling besar 60%
Operator PA atas permohonan b. MP PNBP tahap II diberikan paling besar 80%
MP PNBP c. MP PNBP tahap III diberikan paling besar 100%.

pertimbangan

• rata-rata realisasi setoran PNBP dalam 3 tahun terakhir;


• rata-rata realisasi belanja PNBP dalam 3 tahun terakhir;
• proyeksi setoran PNBP s.d akhir tahun anggaran berjalan;
• realisasi belanja PNBP s.d posisi terakhir TAB sebelum pengajuan MP
Tata cara penilaian MP PNBP diatur dalam PNBP Tahap II dan III;
Lampiran huruf A yang merupakan bagian • realisasi setoran PNBP s.d. posisi terakhir TAB sebelum pengajuan MP
tidak terpisahkan dari Perdirjen ini. PNBP Tahap II dan III;
• rencana pelaksanaan program/kegiatan s.d akhir tahun anggaran;dan
• hasil monitoring dan evaluasi terhadap realisasi belanja PNBP TAYL
dibandingkan dengan MP PNBP sesuai izin penggunaan PNBP

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 9


Percepatan & Perubahan MP PNBP Tidak Terpusat
Pasal 28
KPA Satker Modul MP PNBP Ka Kanwil

Percepatan MP PNBP Perubahan MP PNBP

1. Dalam hal Satker memerlukan kebutuhan 1. KPA Satker dapat mengajukan perubahan MP PNBP atas MP PNBP
dana PNBP lebih cepat dari batas waktu yang telah ditetapkan dalam hal terdapat:
pengajuan permohonan MP PNBP, KPA • perubahan target PNBP;
Satker dapat mengajukan permohonan • perubahan pagu DIPA PNBP;
percepatan penetapan MP PNBP • perubahan proyeksi setoran PNBP;
2. Syarat utama permohonan percepatan MP • pengembalian setoran PNBP pada TAB; dan/atau
dalam hal realisasi setoran PNBP telah • perubahan lain.
mencapai > 60% untuk percepatan MP 2. Dalam hal terdapat penurunan pagu DIPA PNBP, KPA Satker
tahap II; atau 80% untuk percepatan MP mengajukan perubahan MP paling lambat 5 HK sejak DIPA disahkan.
tahap III. 3. Dalam hal KPA Satker tidak mengajukan perubahan MP PNBP
sebagaimana poin 2, Kepala Kanwil melakukan penyesuaian MP secara
proporsional.
Catatan 4. Dalam hal Kepala Kanwil belum menetapkan MP atas penurunan pagu
Surat persetujuan percepatan dan perubahan MP DIPA PNBP, satker tidak dapat merealisasikan belanja.
sesuai format tercantum dalam Lampiran huruf D
yang merupakan bagian dari Perdirjen ini.
Direktorat Jenderal Perbendaharaan 10
Perubahan Batas Waktu Pelaporan & Tinjut Kelebihan Belanja TAYL

Pasal 41 dan Pasal 42 Monitoring & Evaluasi PNBP


KEMENTERIAN/LEMBAGA KEMENTERIAN KEUANGAN
Eselon I/Satker DIT. PA & KANWIL

POIN MONITORING & EVALUASI


• monitoring atas setoran PNBP via Modul MP PNBP
• evaluasi atas capaian kinerja dan realisasi belanja
• evaluasi atas proyeksi setoran PNBP TAB.

PENGIRIMAN LAPORAN OLEH KANWIL DJPB


• HK terakhir bln Agustus TAB untuk laporan semester I
Dalam hal hasil monev terdapat kelebihan belanja PNBP TAYL, maka
• HK terakhir bln Februari TAB untuk laporan semester II.
diatur sbb:
a. dicantumkan dalam surat pernyataan yang ditandatangani oleh
Sekjen/Sekretaris Utama/Pimpinan Unit Es I/KPA satker; HASIL MONEV KANWIL
b. surat pernyataan sebagai dasar perhitungan MP PNBP TAB; dan
Digunakan untuk penilaian penetapan MP & sbg
c. surat pernyataan dibuat sesuai format
pertimbangan peninjauan kembali izin penggunaan
PNBP oleh DJA

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 11


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 12

Anda mungkin juga menyukai