Anda di halaman 1dari 35

SOSIALISASI PMK NO.

155/2021
DAN
PENYUSUNAN TARGET-PAGU
PNBP KKP 2023
7 Desember 2021

KemenkeuTepercaya 1
OUTLINE
1. PENGELOLAAN PNBP (PMK 155/2021)

-PERENCANAAN

-PELAKSANAAN

-PERTANGGUNGJAWABAN

-PENGAWASAN

2. PENYUSUNAN TARGET DAN PAGU PNBP TA


2023
PENGELOLAAN PNBP
PMK NO. 155 TAHUN 2021
PMK TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN PNBP

Pengelola PNBP: Instansi Pengelola PNBP (K/L dan BUN) serta Kemenkeu selaku Pengelola Fiskal

• Penentuan PNBP
• Penyusunan & Terutang • Penatausahaan • Monitoring
• Pemungutan PNBP • Pelaporan dan
Penyampaian • Pembayaran dan • Pengawasan
Rencana PNBP Penyetoran PNBP Pertanggung-
• Penelaahan & (termasuk jawaban
Penetapan monitorin/verfikasi)
• Penetapan dan
Rencana PNBP
Penagihan PNBP
Terutang
• Penghentian Layanan
• Penggunaan PNBP

PERTANGGUNG-
PERENCANAAN PELAKSANAAN PENGAWASAN
JAWABAN

Permintaan Pemeriksaan kepada BPKP Sanksi Administratif


PENGELOLAAN PNBP (1/2)

Hal Baru
Pengelola PNBP:
• Pejabat Kuasa Pengelola PNBP
• Mitra Instansi Pengelola (MIP) PNBP: Badan yang
membantu Instansi Pengelola PNBP melaksanakan
sebagian kegiatan pengelolaan PNBP yang
Menteri Keuangan Pimpinan Instansi menjadi tugas Instansi Pengelola PNBP
selaku Pengelola Fiskal Pengelola PNBP berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan
Instansi • Bentuk: BUMN, BUMD, Badan lainnya atau swasta
Pengelola • Dasar penunjukkan: UU, PP, Perpres atau
PNBP penugasan dari IP
• Penunjukkan dilakukan setelah berkoordinasi
dengan Kemenkeu
• Tugas MIP membantu IP dalam melaksanakan
Kementerian/ Kementerian yang
menjalankan Tusi BUN pengelolaan PNBP, kecuali tugas perencanaan,
Lembaga
pengusulan tarif, permintaan pemeriksaan, dan
penyelesaian pengembalian
• Bentuk imbal jasa, a.l.: income sharing,
kewenangan untuk memberikan sebagian layanan
IP PNBP dan mendapatkan pendapatan dari
Pejabat Kuasa Mitra Pejabat Kuasa Mitra
layanan tersebut, penggantian biaya layanan,
Pengelola PNBP IP PNBP Pengelola PNBP IP PNBP
pendanaan layanan dan dukungan sarpras.
PENGELOLAAN PNBP (2/2)

Wewenang Menteri selaku Pengelola Fiskal: Wewenang Instansi Pengelola PNBP:

 menyusun kebijakan umum Pengelolaan PNBP;  menyusun dan menyampaikan usulan jenis dan tarif PNBP;
 mengevaluasi, menyusun, dan/atau menetapkan  menyusun dan menyampaikan Rencana PNBP
Jenis dan tarif PNBP ;  melaksanakan penentuan PNBP Terutang;
 menetapkan Rencana PNBP  memungut dan menyetorkan PNBP ke Kas Negara;
 menetapkan persetujuan penggunaan dana  melaksanakan penetapan dan penagihan PNBP Terutang;
PNBP;  mengelola piutang PNBP;
 melakukan pengawasan terhadap perencanaan,  mengusulkan penggunaan dana PNBP;
pelaksanaan, dan pertanggungjawaban PNBP;  melaksanakan anggaran yang bersumber dari pagu
 meminta instansi pemeriksa untuk melakukan penggunaan dana PNBP;
Pemeriksaan PNBP terhadap Instansi Pengelola  menyusun dan menyampaikan Iaporan pertanggungjawaban
PNBP, Wajib Bayar, dan/ atau Mitra Instansi PNBP;
Pengelola PNBP;  melaksanakan monitoring atas pelaksanaan PNBP;
 menetapkan Pengelolaan PNBP lintas Instansi  meminta instansi pemeriksa untuk melakukan Pemeriksaan
Pengelola PNBP; dan PNBP terhadap WB dan/atau Mitra Instansi Pengelola PNBP;
 melaksanakan kewenangan lain di bidang PNBP  menyelesaikan perrnohonan keberatan, keringanan dan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- pengembalian yang diajukan WB; dan
undangan.  melaksanakan tugas lain di hidang PNBP sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang PNBP.
TATA CARA PERENCANAAN PNBP (1/3)

Prinsip, Bentuk, Jenjang dan Dasar Penyusunan Satker


Rencana PNBP
UE I
Optimal

Ketentuan Rencana
IP PNBP APIP
• . Perundangan PNBP
Realistis

Target
Lembar
Rekomendasi
Kemenkeu
Pagu Hasil c.q. DJA
Penggunaan Penelaahan

UE I Kemkeu K/L
IP Lainnya
Jenis PNBP & UE-I Hasil
Tarif atas Pengawasan
Jenis PNBP Satuan Kerja
PNBP Penetapan
Menkeu Menkeu
Perkiraan jumlah/
volume per Piutang
jenis PNBP Asumsi PNBP Keterangan:
Dasar
= IP PNBP (K/L dan BUN)
Ekonomi
Makro = Kemkeu bertindak selaku CFO (Pengelola Fiskal)

= Kemkeu bertindak selaku COO (IP PNBP BUN)


7
TATA CARA PERENCANAAN PNBP (2/3)

Penyusunan dan Penyampaian Rencana PNBP Dukungan Sistem Informasi:

 Rencana PNBP disusun oleh IP PNBP berdasarkan tarif Sarana penyusunan &
atas jenis PNBP sesuai dengan peraturan perundangan penyampaian Rencana PNBP
dan disampaikan kepada Kemenkeu
 Peningkatan kualitas Rencana PNBP dan fungsi check & Sumber data yang sistematis
dan lengkap dalam mendukung
balance dilakukan melalui penyusunan rencana secara
penelaahan oleh Kemenkeu
berjenjang dan penelitian di lingkungan IP PNBP, termasuk
reviu oleh APIP yang dilaksanakan bersamaan dengan reviu
RKA K/L

Penelaahan dan Penetapan atas Rencana PNBP

 DJA melakukan penelaahan Rencana PNBP untuk memastikan target


realistis, optimal, dan sesuai ketentuan perundangan

 DJA dapat menetapkan lain Rencana PNBP dengan berkoordinasi dengan


unit/instansi terkait (BKF, DJKN, DJPb, UE I Kemenkeu Lainnya, K/L)
 Apabila IP PNBP tidak menyampaikan Rencana PNBP dalam waktu yg ditentukan,
DJA melakukan perhitungan Rencana PNBP berdasarkan data historis PNBP dan
kebijakan fiskal Pemerintah
 Penelaahan dan pemutakhiran Rencana PNBP merupakan proses yang DINAMIS
sampai ditetapkannya Rencana PNBP dalam APBN
8
TATA CARA PERENCANAAN PNBP (3/3)

Siklus Perencanaan PNBP


mengikuti sesuai siklus Rencana PNBP
penyusunan APBN.

Pemutakhiran Penyesuaian
Rencana PNBP Rencana PNBP
PELAKSANAAN PNBP (1/7)

Penentuan Pembayaran dan Penetapan dan


PNBP Penyetoran PNBP penagihan PNBP
Terutang Terutang

Pengelolaan Penggunaan dana


Pemungutan PNBP Piutang PNBP PNBP
PELAKSANAAN PNBP (2/7)
2. Pemungutan PNBP
1. Penentuan PNBP Dapat dilakukan
pembetulan apabila
terdapat kesalahan
Terutang

3. Pembayaran dan Penyetoran PNBP


dihitung oleh Denda 2
Pejabat Kuasa Dokumen flat/bulan
Official Pengelola PNBP pemungutan/sara apabila
na lain/elektronik
Assesment dihitung oleh terlambat
Mitra Instansi
Penentuan PNBP
Pengelola PNBP
Terutang
Wajib Jatuh tempo
Self Assesment*
dihitung sendiri Bayar ditetapkan IP
oleh Wajib Bayar

Langsung ke Kas
Melalui IP/MIP
Perhitungan didasarkan pada ketentuan tentang jenis dan tarif Negara melalui SIMPONI
collecting agent (bendahara)
PNBP dan dapat didukung dengan basis data atau sistem
informasi
default Persyaratan a.l. :
Batas waktu penyetoran bendahara
*Jenis PNBP dengan karakteristik tertentu dapat ditetapkan IP 1. Kondisi geografis ke Kas Negara:
sebagai PNBP yang dihitung sendiri oleh Wajib Bayar (self 2. Nominal kecil dibanding 1. akhir hari kerja (diterima <
assessment), dengan pertimbangan a.l. biaya setor jam 12.00 )
 untuk menyegerakan pemenuhan kewajiban PNBP; 3. Kurangnya sarpras 2. Hari kerja berikutnya (diterima
 peningkatan kelancaran usaha Wajib Bayar; dan/atau dan telah mendapatkan > jam 12.00 atau hari libur)
*dapat disetorkan berkala dalam
 kepastian waktu dan besaran PNBP Terutang yang harus Persetujuan DJPb
hal (a.l.)kondisi geografis, biaya
dibayar oleh Wajib Bayar. penyetoran>PNBP, komplikasi
perhitungan sth persetujuan DJPb
Selain penagihan secara tertulis, IP
PELAKSANAAN PNBP (3/7) perlu melakukan upaya
optimalisasi penagihan Piutang

Penetapan dan Penagihan PNBP Terutang


PNBP
Pokok
Monitoring dan Verifikasi PNBP self &
denda PUPN
assesment
• Paling sedikit berupa penelitian atas • Pemenuhan kewajiban pembayaran PNBP
kesesuaian waktu, jenis PNBP, volume Terutang dg menguji: variabel pembentuk
IT-based Surat Apabila dalam
jangka waktu 3
layanan/manfaat PNBP, dan jumlah kewajiban PNBP; ketepatan waktu Tagihan III bulan sejak tanggal
nominal pembayaran PNBP. pembayaran; ketepatan nominal PNBP Apabila dalam jangka
yang dibayarkan; dan/atau kebenaran data Surat Tagihan PNBP
• Objek: pembayaran WB langsung ke kas waktu 2 bulan sejak
negara, melalui MIP dan melalui dukung III WB tidak
tanggal Surat Tagihan melunasi seluruh
Bendahara • Mengutamakan penggunaan sistem
informasi yang telah diuji keandalan dan PNBP II WB tidak PNBP Terutang,
• Dalam hal terdapat kurang bayar,
ketersediaan data oleh Kemenkeu melunasi seluruh dilimpahkan ke
diterbitkan Surat Tagihan kepada Wajib
Bayar • IP berwenang meminta laporan dan/atau PNBP Terutang, Pokok PUPN
• Mengutamakan penggunaan sistem dokumen pendukung kepada Wajib Bayar. diterbitkan Surat &
informasi yang terintegrasi/interkoneksi • Atas WB yg tidak kooperatif dapat Tagihan III denda
dengan Kemenkeu dilakukan penundaan layanan; penghentian
layanan; dan/atau permintaan penghentian Surat Apabila dalam jangka
layanan negara lainnya melalui DJA waktu 1 bulan sejak
Tagihan II tanggal Surat Tagihan
PNBP I WB tidak
Dalam hal diperlukan, IP dapat melunasi seluruh
melakukan verifikasi secara spesifik PNBP Terutang,
MONITORING VERIFIKASI dengan melakukan pengujian kebenaran diterbitkan Surat
data yang dapat berupa kebenaran data Tagihan II
kualitas; kebenaran data kuantitas; data
Pokok
pembayaran PNBP; dan/atau data harga.
PNBP official & Surat Tagihan PNBP 1
diterbitkan paling lama
denda
assesment 10 (sepuluh) hari kerja

Tujuan: menguji ketepatan dan kepatuhan pembayaran terhadap Kurang


Surat
Apabila WB tidak setuju, mekanisme
pembayaran dan penyetoran PNBP Bayar Tagihan I Koreksi Adm & Substanstif 1
2
PELAKSANAAN PNBP (4/7)
Penetapan & Penagihan PNBP Kurang Bayar, selain Monitoring &Verifikasi
PNBP Kurang
Optimalisasi
Bayar timbul
berdasarkan
Penagihan • memperkuat
• Penagihan berdasarkan Sumber Lainnya pemeliharaan data
ditagih maks. selama 3x (jangka waktu 6 wajib bayar yang
bulan) kemudian dilimpahkan PUPN mempunyai utang
sebagaimana hasil monitoring/verifikasi PNBP;
Sumber Lainnya (a.l
hasil audit BPK, • Penagihan berdasarkan LHP BPKP : dalam • meningkatkan upaya
LHP BPKP atas Putusan pemantauan dan
Wajib Bayar Pengadilan
pengawasan jangka waktu 90 hari apabila tidak
Menteri dan APIP mengajukan keberatan, Pelimpahan ke penilaian PNBP
IP) Terutang kepada Wajib
PUPN
• Penagihan berdasarkan putusan Bayar yang akan jatuh
pengadilan dilaksankan sesuai peraturan tempo
• kerjasama penagihan
perundang-undangan
dengan pihak ketiga
Surat Ketetapan
Surat Tagihan Surat Tagihan (a.l. APH, DJP, DJBC,
dan Surat tagihan Selain penagihan secara tertulis, IP perlu melakukan DJA, Kumham0
upaya optimalisasi penagihan Piutang PNBP
• crash program
• Dalam hal berdasarkan sumber-sumber dimaksud
penyelesaian piutang
• himbauan Wajib Bayar
ditemukan PNBP Lebih Bayar, WB dapat mengajukan
pengembalian sesuai ketentuan KKP. untuk melunasi PNBP
Apabila WB tidak Apabila WB tidak Apabila WB tidak Terutang
setuju, setuju, setuju, • Dalam hal tertentu (a.l. jenis PNBP berulang), IP
dapat memperhitungkan PNBP lebih bayar • Analisis umur piutang
mekanisme mekanisme mekanisme
Keberatan* Koreksi* Koreksi* dimaksud pembayaran PNBP dimuka Wajib Bayar • menyiapkan rencana
yang bersangkutan atas jumlah PNBP Terutang atau pilihan
berikutnya setelah mendapatkan persetujuan Wajib pembayaran untuk
* Koreksi atas Surat Tagihan meliputi: Koreksi administrative dan/atau Koreksi substantif Bayar.
(untuk LHP BPKP dan putusan pengadilan hanya koreksi administratif) Wajib Bayar
PELAKSANAAN PNBP (5/7)

Digunakan oleh: 6. Penggunaan Dana PNBP Pertimbangan Menteri


• Unit-unit kerja memberikan persetujuan
di lingkungan atau penolakan :
IP a. kondisi keuangan
Usul Penggunaan Negara;
Surat Pimpinan IP b. kebijakan fiskal;
Digunakan Untuk:
dan/atau
• penyelenggaraan
c. kebutuhan pendanaan
Pengelolaan PNBP INSTANSI Instansi Pengelola
dan/atau peningkatan
PENGELOLA MENTERI PNBP
kualitas KEUANGAN
penyelenggaraan PNBP
Pengelolaan PNBP Dalam hal tertentu,
dan/atau kegiatan Menteri dapat
lainnya; dan/atau menerbitkan pengaturan
• optimalisasi PNBP. tersendiri terhadap
Persetujuan Penggunaan
persetujuan
Surat Menteri penggunaan dana PNBP
Dengan ketentuan: atas jenis PNBP tertentu
• dilakukan dengan tetap dengan dasar
memenuhi ketentuan pertimbangan:
seluruh PNBP wajib Peninjauan kembali secara periodik a sesuai dengan
disetor ke Kas Negara Persetujuan Penggunaan ketentuan peraturan
dan dikelola dalam perundang-undangan;
sistem APBN atau
b. kebijakan Pemerintah. 14
PELAKSANAAN PNBP (6/7)

Penggunaan dana PNBP untuk Bentuk persetujuan penggunaan dana PNBP


a. penyelenggaraan pengelolaan PNBP; c. kegiatan lainnya; dan/atau Bentuk persetujuan penggunaan dana PNBP dilakukan dengan
b. peningkatan kualitas penyelenggaraan pengelolaan PNBP; d. optimalisasi PNBP. menerbitkan Surat Persetujuan, yang sekurang-kurangnya berisi:
a. Jenis PNBP yang dapat digunakan
b. Besaran penggunaan dana PNBP
Penggunaan dana PNBP dapat diusulkan dengan ketentuan c. Tujuan penggunaan dana PNBP

a. diprioritaskan untuk membiayai kegiatan pelayanan yang menghasilkan PNBP;


b. diprioritaskan untuk unit penghasil PNBP.
persetujuan penggunaan dana PNBP BUN
a. PNBP BUN yang digunakan hanya yang berasal dari pengelolaan kewenangan
Menkeu selaku Bendahara Umum Negara
Pola penggunaan dana PNBP terdiri atas
b. Mekanisme ijin penggunaan diatur dlm KMK mengingat struktur pengelola
a. Penggunaan dana PNBP oleh Satker Penghasil PNBP PNBP BUN hanya ada di kemenkeu.
b. Penggunaan dana PNBP oleh Unit Eselon I Penghasil PNBP;
dan/atau c. Penggunaan PNBP BUN diperuntukan bagi kegiatan yang terkait langsung
c. Penggunaan dana PNBP oleh Lintas Unit Penghasil PNBP dengan kegiatan menghasilkan PNBP BUN
d. Pembagian peran di Kemenkeu:
Peninjauan Kembali
 DJA berperan selaku unit yang melaksanakan kewenangan pengelola
a. Peninjauan kembali persetujuan dana PNBP dilakukan secara periodik paling fiskal, yaitu memproses persetujuan penggunaan PNBP BUN
lama 3 (tiga) tahun
b. Pertimbangan peninjauan kembali :  Unit Eselon I pengelola PNBP berperan sebagai unit yang mengusulkan
penggunaan PNBP BUN
 data historis capaian PNBP dan realisasi belanja dari sumber dana
PNBP;  Hasil pengawasan APIP;
 perubahan peraturan perundang-undangan yang mengatur  Hasil pengawasan Menteri;
mengenai jenis dan tarif atas jenis PNBP; dan  Hasil temuan BPK dan /atau
 hasil evaluasi kinerja anggaran dan reviu alokasi belanja pada  Hasil Pemeriksaan Instasi Pemeriksa
Instansi Pengelola PNBP.
c. Berdasarkan hasil peninjauan kembali, Menteri dapat melakukan
perubahan atau pencabutan penggunaan dana PNBP
PELAKSANAAN PNBP (7/7)
Penggunaan PNBP Jenis Tertentu dalam Hal Tertentu
Bentuk persetujuan
penggunaan dana PNBP atas jenis
Jenis PNBP tertentu antara lain: PNBP tertentu berupa PMK atau
1. jenis PNBP yang sama pada beberapa Instansi Pengelola PNBP (contoh:
PNBP yang berasal dari BPJS Kesehatan, Imbalan atas PNBP yang berasal dari KMK dengan sekurang-kurangnya
royalty kepada inventor dan pemulia tanaman (termasuk kemungkinan dasar berisi:
hukum penggunaan dana PNBP yang berasal dari asuransi BMN);
2. jenis PNBP yang dikelola oleh Menteri selaku BUN 1.
besaran persentase penggunaan dana
PNBP; dan
2. Instansi Pengelola PNBP yang dapat
Hal tertentu yang menjadi dasar Menteri menerbitkan surat menggunakan dana PNBP.
persetujuan dana PNBP atas jenis tertentu meliputi: 3. Penggunaan PNBP tertentu
1. ketentuan peraturan perundang-undangan; atau diperuntukan bagi kegiatan yang terkait
2. arahan Presiden; langsung dengan kegiatan yang
3. kondisi mendesak menghasilkan PNBP tertentu.
1. Usulan permohonan persetujuan penggunaan dana PNBP atas jenis
PNBP tertentu dalam hal tertentu disampaikan oleh Pimpinan IP
kepada Menteri Keuangan selaku Pengelola Fiskal;
2. Dalam hal tidak terdapat pimpinan IP yang menyampaikan
permohonan persetujuan, Menteri Keuangan selaku pengelola Fiskal dapat
memberikan persetujuan penggunaan dana PNBP dengan terlebih dahulu
meminta ijin prinsip kepada Presiden.
TATA CARA PERTANGGUNGJAWABAN PNBP
Berbasis IT dan
tidak
membebani
Penatausahaan PNBP Pelaporan PNBP
(Pencatatan & penyimpanan (Pelaporan pelaksanan PNBP)
dokumen terkait PNBP)

WB Self Menkeu
Assesment IP PNBP
cq DJA
 Semesteran berupa:
 Lap Realisasi
WB Self IP PNBP  Lap realisasi PNBP Satker
Assesment
MIP Penyetoran PNBP
 Lap penggunaan dana PNBP
dan PNBP
 Lap piutang PNBP
Terutang
(semeteran,
 Informasi tambahan, berupa :
disampaikan plg  Informasi penyelesaian KKP UE I
lambat 20 hari setelah PNBP
periode berakhir)  Informasi perkembangan tinjut
LHP pemeriksaan BPKP/
pengawasan PNBP IP PNBP cq
SAK/ SAP/Mekanisme (disampaikan plg lambat 1 bln
Mekanis yg berlaku pada IP
MIP setelah periode berakhir)
Sekjen/pejab APIP
me yg  Bulanan berupa :
at setingkat
PNBP
berlaku  Informasi proyeksi PNBP
 Lap Realisasi Aplikasi
Penyetoran PNBP Aplikasi Terkait : terintegrasi/
SIMPONI, SAIBA SPAN,
dan PNBP Terutang SSD PNBP, dll terkoneksi
DJPB, DJA, DJKN (semeteran, disampaikan Menkeu cq
plg lambat 20 hari setelah DJA
periode berakhir) DJPB, DJA, DJKN 17
PENGAWASAN PNBP

Tujuan pengawasan PNBP :


 Pemenuhan kewajiban PNBP; dan/atau
1  Kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundangundangan di bidang PNBP
 Meningkatkan kualitas perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban PNBP

IP PNBP Bentuk : Menyampaikan tinjut


(dilakukan Sesuai per-UU-an rekomendasi pengawasan
APIP KL) (PP 60/2008 tentang SPIP) kepada Menkeu cq DJA

 Audit
 Reviu
 Pemantauan
 Lainnya
Last resort
 Evaluasi
Ruang lingkup
2 Pengawasan Dalam pelaksanaannya dapat
 Permintaan
meminta data, keterangan dll dari
PNBP WB Self Assessement dan MIP pemeriksaan
ke BPKP

Menkeu Bentuk :
(dilakukan  Verifikasi; Tinjut
DJA)  Penilaian; Rekomendasi
 Pertimbangan reward &
 Evaluasi.
punishment 18
PERTANGGUNGJAWABAN PNBP
Berbasis IT dan
tidak membebani
Penatausahaan PNBP Pelaporan PNBP
(Pencatatan & penyimpanan (Pelaporan pelaksanan PNBP)
dokumen terkait PNBP)

WB Self Menkeu
IP PNBP
Assesment cq DJA
 Lap Realisasi
WB Self IP PNBP
 Semesteran (disampaikan plg lambat 1 Satker
MIP Penyetoran PNBP bln setelah periode berakhir) berupa:
Assesment dan PNBP  Lap realisasi PNBP
Terutang  Lap penggunaan dana PNBP
(semeteran,  Lap piutang PNBP
disampaikan plg  Informasi tambahan a.l. berupa : UE I
lambat 20 hari setelah
 Informasi penyelesaian KKP
periode berakhir)
 Informasi perkembangan Tinjut
Pemeriksaan/Pengawasan
SAK/ SAP/Mekanisme  Bulanan : IP PNBP cq
Mekanis yg berlaku pada
MIP  Informasi proyeksi PNBP Sekjen/pejab APIP
me yg at setingkat
IP PNBP
berlaku  Lap Realisasi Aplikasi Terkait :
Penyetoran PNBP SIMPONI, SAIBA SPAN,
dan PNBP Terutang SSD PNBP, dll Aplikasi
(semeteran, disampaikan terintegrasi/
DJPB, DJA, DJKN plg lambat 20 hari setelah terkoneksi Menkeu cq
periode berakhir) DJA
DJPB, DJA, DJKN
MONITORING DAN PENGAWASAN PNBP

Monitoring Kementerian
IP PNBP Keuangan A

Satker Unit Es I KL DJA DJPb

Laporan Monitoring Monitoring Monitoring Monitoring

1. Monitoring realisasi, 1. Monitoring realisasi, 1. Monitoring realisasi,


Laporan Laporan piutang, KKP, piutang, KKP, piutang, KKP, B
realisasi Piutang pengawasan dan pengawasan dan pengawasan dan
PNBP pemeriksaan berupa pemeriksaan berupa pemeriksaan berupa
catatan sesuai format catatan sesuai format catatan sesuai format
Laporan 2. Monitoring satker 2. Monitoring Unit Eselon I 2. Monitoring KL
Laporan Pengawasan / 3. Format berupa: 3. Format berupa: 3. Format berupa:
KKP pemeriksaan a. Gambaran1. umum a. Gambaran1. umum a. Gambaran1. umum
pelaksanaan pelaksanaan pelaksanaan
b. Penjelasan singkat b. Penjelasan singkat b. Penjelasan singkat
hsill identifikasi hsill identifikasi hsill identifikasi
c. langkah-langkah yang c. langkah-langkah yang c. langkah-langkah yang
A akan ditempuh akan ditempuh akan ditempuh
d. Kesimpulan
d. Kesimpulan d. Kesimpulan
MONITORING PNBP oleh DJPb
B

DJPb DJA

KPPN Kanwil DJPb Pusat

Monitoring Monitoring Monitoring Monitoring

Laporan 1. MP
Laporan Laporan 2. Dikerjakan PA dalam
realisasi Pengawasan / Laporan monitoring dan laporan
PNBP Piutang Catatan:
pemeriksaan KKP 3. Tinjut temuan BPK untuk
APK Laporan realisasi PNBP juga
4. Piutang – APK dilaksanakan kanwil
5. Kanwil menyampaikan

Rekon
n.
tembusan laporan
Kanwil ke arah manajerial, DJA
SAKTI Monitoring realisasi per angka
satker 1.
Monitoring realisasi per
satker 1.
PENGAWASAN PNBP oleh DJA
When & how
Data Pengawasan
Data Monitoring Data Lainnya
APIP

Catatan: Penetapan
PNBP terutang bisa
arahan arahan
dari APIP (cek ulang) pengawasan Meneri DJA
Profil Indikasi potensi

Penagihan oleh APIP


dan Menteri
Dilakukan
Dilakukan Rutin sesuai Tematik/pendalaman
periodik kebutuhan

Laporan Hasil Perencanaan Pelaksanaan Pelaporan

Disampai Disampai Disampai Laporan Hasil


kan oleh kan oleh kan oleh
menteri Dirjen Direktur
permi
Penghen
Perbaikan Pe tian
ntaan Perbaikan
Perbaikan regulasi, proses system/ merik
Strategis dan bisnis, sistem pengelolaan,
Selain oleh Penag regulasi
probis saan
layanan
ihan dll
nasional reward and pusnisment dan Menteri dan
permintaan pemeriksaan Dirjen
Dasar Permintaan Pemeriksaan oleh Menkeu
WB Self Assessment: WB Official Assessment:
1. Adanya indikasi ketidakpatuhan terhadap 1. Adanya permohonan pengembalian
ketentuan peraturan perundang- kelebihan pembayaran PNBP secara
undangan di bidang PNBP; tunai;
2. Adanya indikasi kerugian negara 2. Adanya permohonan keringanan PNBP;
dan/atau indikasi unsur tindak pidana; 3. Hasil pengawasan Direktorat Jenderal
3. Adanya permohonan pengembalian Anggaran; dan/atau
kelebihan pembayaran PNBP secara 4. Berdasarkan arahan Menteri perlu
tunai; dimintakan pemeriksaan.
4. Adanya permohonan keringanan PNBP;
5. Hasil pengawasan DJA; dan/atau untuk masing-masing
6. Kebijakan Menteri lainnya.. objek pemeriksaan
Mitra Instansi
Pengelola PNBP
Instansi Pengelola PNBP
1. indikasi pelanggaran terhadap
1. adanya indikasi pelanggaran terhadap ketentuan peraturan perundang-
ketentuan peraturan perundang- undangan di bidang PNBP;
undangan di bidang PNBP; 2. indikasi kerugian negara dan/atau
2. adanya indikasi kerugian negara dan/atau indikasi unsur tindak pidana;
indikasi unsur tindak pidana; dan/atau
3. hasil pengawasan APIP; dan/atau 3. hasil pengawasan Aparat
4. hasil pengawasan DJA. Pengawasan Intern Pemerintah.
PENYUSUNAN TARGET DAN PAGU PNBP
TAHUN 2023
KKP
TARGET DAN REALISASI PNBP KKP (1/2)
(Milyar Rp)

Target dan Realisasi PNBP KKP

149.7% 148.8%
130.8% 128.6% 133.4%
126.5%

86.1% 83.5% 91.1%


74.7% 77.7% 73.4%
66.7% 60.8%
60.2% 59.6%
51.5% 51.7%
1,055.32

1,103.22

1,158.67

1,627.80

1,901.56
693.00
357.15

100.55

760.15
457.69

950.13
491.02

105.19
137.57

628.60

600.00
448.13

108.73
161.84

708.73

625.14
521.94

126.57
162.79

751.71
684.73

900.35
600.66

256.64

857.30

957.19
581.96

201.48

850.73

273.76
609.97

202.87

268.77
67.15

SDA Non Total SDA Non Total SDA Non Total SDA Non Total SDA Non Total SDA Non Total SDA Non Total
SDA SDA SDA SDA SDA SDA SDA
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Target Real Capaian

Sumber: Business Inteligence Anggaran


Realisasi 2021 per 7 Des 2021 2
5
TARGET DAN REALISASI PNBP KKP (2/2)
(Milyar Rp)
2016 2017 2018 2019 2020 2021 APBN 2022
No. Unit Eselon I Real
Target Real % Target Real % Target Real % Target Real % Target Real % Target % Target
Per 5 Des
1 Ditjen PT 709,69 381,77 53,79 973,11 581,63 59,77 622,56 535,64 86,0 651,34 567,97 87,2 928,50 652,09 70,2 992,60 653,89 66 1.675,41
a SDA 693,00 362,12 52,25 950,00 490,85 51,67 599,78 448,50 74,8 625,67 521,38 83,3 900,16 600,48 66,7 957,00 581,87 61 1.627,80
b Non SDA 16,69 24,96 149,54 23,11 90,79 392,91 22,78 87,14 382,5 25,67 46,59 181,5 28,34 51,60 182,1 35,60 72,02 202 47,60
2 Ditjen PB 13,47 18,74 139,14 17,93 20,32 113,32 17,29 49,37 285,5 19,34 25,25 130,5 19,15 25,56 133,5 19,91 28,17 141 20,27
a SDA 0,00 0,00   0,00 0,18   0,22 0,25 112,5 0,14 0,55 395,6 0,19 0,18 94,1 0,19 0,09 47 0,00
b Non SDA 13,47 18,74 139,14 17,93 20,14 112,32 17,07 49,12 287,8 19,20 24,70 128,6 18,96 25,38 133,9 19,72 28,08 142 20,27
3 Ditjen PSDKP 0,00 0,00     0,71   0,00 3,48   0,00 0,84   0,00 2,63   0,00 0,99   10,20
4 Ditjen PDSPKP 0,01 0,20 2033,79 0,23 8,53 3715,68 0,25 19,49 7808,7 0,28 8,11 2905,8 0,31 10,06 3292,3 4,49 10,80 241 5,35
5 Ditjen PRL 0,00 0,00   0,00 14,02   2,79 25,65 918,1 2,99 13,23 441,7 10,31 11,60 112,6 6,82 27,78 407 49,55
6 BRSDM KP 0,00 0,00   8,62 10,43 120,94 10,00 26,27 262,8 11,34 27,99 246,9 17,72 12,57 70,9 17,72 12,98 73 17,82
  Balitbang KP 1,57 2,33 148,04                                
  BPSDM KP 1,40 1,80 128,48                                
7 BKIPM 14,02 52,86 376,96 55,44 72,03 129,94 55,85 79,38 142,1 62,80 79,93 127,3 69,01 75,16 108,9 74,40 67,09 90 74,12
8 BLU LPMUKP 0,00 0,00   0,00 0,00   47,27 37,39 79,1 71,59 71,79 100,3 58,23 66,51 114,2 42,68 46,62 109 48,79
9 SETJEN KKP 0,00 0,00     2,90   0,00 1,51   0,00 1,27   0,00 1,00   0,05 2,23   0,06
10 ITJEN KKP 0,00 0,00     0,43   0,00 0,07   0,00 0,11   0,00 0,12   0,00 0,17   0,00
Total 740,16 457,69 61,84 1.055,32 711,00 67,37 756,00 778,23 102,9 819,69 796,49 97,2 1.103,22 857,29 77,7 1.158,67 850,73 73 1.901,56
Total PNBP SDA 693,00 362,12 52 950,00 491,02 52 600,00 448,75 75 625,81 521,94 83 900,35 600,66 67 957,19 581,96 61 1.627,80
Total PNBP Lainnya 47,16 95,58 203 105,32 219,97 209 108,73 292,09 269 122,29 202,77 166 144,63 190,12 131 158,79 222,15 140 224,96
PNBP BLU 0,00 0,00   0,00 0,00   47,27 37,39 79 71,59 71,79 100 58,23 66,51 114 42,68 46,62 109 48,79

Sumber Data BI Anggaran (SPAN)


PAGU & REAL PENGGUNAAN PNBP
(Milyar Rp)

0.8675845645576140.8971382020968250.8425519410494190.900134424885719
0.867584564557614 0.854665164388109
0.764344532908595
0.764344532908595 0.757423385872714
0.724318240737542
0.70410391137969 0.650718020117331

132031510976.27

180824783012.27
0.638803273105634
116423278000

103964972806

211230012000

182775690000
156212015140

171493587000
116423278000
101007038948

101007038948
100384338000

147655724000

139636012000
117650592951

137451175198
124541404000
112104005064

118352824000
79729095000
60940497877

13906348294

71594000000

58234286000
44108010076

58931302045

48793272036
79729095000
60940497877

90058624512
47271386000

19800582247

85725109266
54340501000
34712889901
0.343635602216426
0.2941810991960340.276567620848116

PNBP BLU Total PNBP BLU Total PNBP BLU Total PNBP BLU Total PNBP BLU Total PNBP BLU Total PNBP BLU Total
Pagu Pagu Pagu Pagu Pagu Pagu Pagu
KKP KKP KKP KKP KKP KKP KKP
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Pagu Real Capaian


Sumber: Business Inteligence Anggaran
Realisasi 2021 per 30 September 2021 2
7
POLA KERJA DAN TUGAS

Catatan:
Dalam hal pimpinan Instansi Pengelola PNBP menunjuk Pejabat Kuasa Pengelola PNBP selain Kuasa Pengguna Anggaran, Pimpinan
lnstansi Pengelola PNBP atau Kuasa Pengguna Anggaran pada unit eselon I atau pada unit eselon II yang diberikan kewenangan dapat
menetapkan tersendiri mekanisme penyusunan, konsolidasi dan penyampaian Rencana PNBP
PENDEKATAN PENYUSUNAN TARGET PNBP

Realistis
Mempertimbangkan data historis capaian kinerja realisasi PNBP tahun-tahun
sebelumnya (t-3, t-2, t-1) dan prognosa tahun berjalan (t), potensi
PNBP untuk tahun yang direncanakan (t+ 1), asumsi-asumsi yang paling
mungkin (probable) dan andal untuk melakukan estimasi Rencana PNBP, dan
informasi terkait yang dapat dipertanggungiawabkan (antara lain data
demografis, kebijakan ekonomi makro dan kebijakan Pemerintah terkait PNBP
sektoral).
01 02
Optimal
Jumlah PNBP yang paling baik yang bisa dicapai dalam suatu 03
kondisi pada saat menyusun Rencana PNBP

Sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan


Mendasarkan pada peraturan yang terkait dengan Rencana PNBP diantaranya
ketentuan tentang jenis dan tarif PNBP dan penyusunan rencana pendapatan jangka
menengah
PENYUSUNAN TARGET PNBP

PERKIRAAN JUMLAH/VOLUME YANG MENJADI JENIS PNBP DAN TARIF ATAS JENIS PNBP
DASAR PERHITUNGAN PNBP DARI MASING- Jenis dan Tarif PNBP serta akun pendapatan telah diatur
MASING JENIS PNBP
First dalam ketentuan peraturan perundang-undangan dan
IP PNBP perlu berfokus dalam penghitungan difasilitasi dalam sistem aplikasi sehingga IPPNBP cukup
estimasi/proyeksi/perkiraan jumlah/volume yang melakukan pemilihan jenis dan tarif PNBP yang sesuai
menjadi dasar perhitungan PNBP dari masing-masing dengan layanan/produk yang akan diberikan serta
menentukan kesesuaian Jenis PNBP dimaksud dengan
jenis PNBP, antara lain dengan menggunakan data- Second akun pendapatan yang tepat.
data historis

ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO UNTUK


PIUTANG PNBP YANG DIPERKIRAKAN JENIS PNBP TERTENTU
AKAN TERTAGIH PADA TA YANG Third Asumsi dasar ekonomi makro yang berpengaruh terhadap
DIRENCANAKAN jenis PNBP tertentu, antara lain: nilai tukar Rupiah terhadap
USD, harga minyak mentah Indonesia, dan/atau lifting
Dalam hal terdapat piutang PNBP yang berpotensi
minyak mentah dan gas.
ditagihkan pada tahun yang direncanakan, bagian Fourth
piutang PNBP tersebut dapat dicantumkan sebagai
bagian dari Target PNBP dengan tambahan penjelasan
bersumber dari penagihan piutang PNBP. Selain itu perlu HASIL PENGAWASAN PNBP
memperhatikan laporan hasil monitoring, laporan hasil Berupa adanya PNBP kurang bayar atau PNBP lebih
pengawasan, laporan hasil pemeriksaan dan/ atau Fifth
bayar.
laporan sumber lainnya yang memberikan rekomendasi/
saran adanya potensi PNBP yang perlu dioptimalkan.
PENGGUNAAN DANA PNBP

Rencana PNBP juga memuat usulan pagu penggunaan PNBP untuk


mendanai kegiatan dalam hal Kementerian/Lembaga telah memiliki
persetujuan penggunaan dana PNBP dari Menteri Keuangan.
Pencantuman pagu penggunaan PNBP sesuai dengan ketentuan
peraturan mengenai persetujuan penggunaan dana PNBP. Besaran
pagu penggunaan PNBP tersebut menjadi salah satu bahan dalam
penetapan pagu sumber dana PNBP dalam dokumen
penganggaran.
PENGGUNAAN DANA PNBP SDA PERIKANAN

58,20 dari 20% Bagian


Pemerintah Pusat 4. Peralatan operasional
pelabuhan
3. Observasi di kapal 5. Peralatan pengembangan
penangkapan ikan teknologi penangkapan

6. Kajian
2. Peralatan sarana pengembangan
dan alat bantu dan optimalisasi
penangkapan ikan sumber daya ikan

1. Pengembangan 7. Pendidikan dan


dan pembaharuan pelatihan
sistem perizinan Surat penangkapan ikan
Menkeu

Surat Menkeu No. S-748/MK.02/2021 menggantikan KMK No. 74/KMK.02/2008 tentang persetujuan penggunaan sebagian dana PNBP yang
berasal dari Pungutan Perikanan yang telah dicabut dengan KMK No.337/KMK.02/2021 tentang Pencabutan KMK Persetujuan Penggunaan
Dana PNBP pada KL. 32
PENGGUNAAN DANA PNBP NON SDA

DJPB - 78,2 DJPT – 70,8 BKIPM – 68,9


1. Meningkatkan operasional dan 1. Melakukan sosialisasi peraturan 1. Meningkatkan pelayanan
produktivitas dalam memberikan perundangan yang berlaku; terhadap pemakai jasa
pelayanan/jasa kepada karantina ikan
masyarakat; 2. Melakukan percepatan pelayanan
dengan meningkatkan SDM 2. Meningkatkan sarana dan
2. Memberikan dorongan/motivasi pelaksanaan pelayanan berupa prasarana operasional
melalui peningkatan sarana pelatihan dan kursus; karantina ikan
pelayanan/jasa dan produksi
benih ikan yang dikelola; 3. Melakukan pembinaan, supervise 3. Meningkatkan kinerja dari
dan memberdayakan UPT Pelabuhan sumber daya manusia; dan
3. Melengkapi dan meningkatkan Perikanan sebagai pelaksanaan awal
pemeliharaan sarana dan perizinan usaha perikanan di daerah; 4. Meningkatkan akseptabilitas
prasarana penunjang kegiatan produk perikanan di luar
4. Mengembangkan peralatan dan negeri
4. Meningkatkan kualitas sumber system pelayaran.
daya manusia perikanan
budidaya.

Surat Menkeu No. S-748/MK.02/2021 menggantikan KMK No. 187/KMK.02/2007 tentang persetujuan penggunaan sebagian dana PNBP
yang berasal dari PNBP (di Luar SDA Perikanan) di Lingkungan Dep KKP yang telah dicabut dengan KMK No.337/KMK.02/2021 tentang
33
Pencabutan KMK Persetujuan Penggunaan Dana PNBP pada KL.
HAL-HAL DALAM PROPOSAL RENCANA PNBP
6
Pagu penggunaan PNBP untuk TA yang

2 4 direncanakan dan perkiraan maju untuk 3


(tiga) tahun anggaran berikutnya untuk
Justifikasi atas peningkatan atau
Perkiraan realisasi PNBP tahun penurunan target PNBP tahun Instansi Pengelola PNBP yang telah memiliki
anggaran berjalan, yang nilainya anggaran yang direncanakan persetujuan penggunaan dana PNBP untuk
dirincikan per bulan dan total terhadap target PNBP TA berjalan memenuhi kerangka penganggaran jangka
akumulasi dalam setahun menengah (MTBF);

1 3 5 7
Target PNBP untuk TA yang Perkiraan realisasi penggunaan Penjelasan capaian
Pokok-pokok kebijakan
direncanakan dan perkiraan maju dana PNBP TAberjalan untuk realisasi kinerja PNBP
PNBP
untuk 3 (tiga) TA berikutnya untuk Instansi Pengelola PNBP yang telah dalam 3 (tiga) tahun
memenuhi kerangka penganggaran memiliki persetujuan penggunaan terakhir
jangka menengah (MTBF) di mana dana PNBP
target PNBP untuk tahun anggaran
yang direncanakan nilainya dirincikan
per bulan dan total akumulasi dalam
setahun
TERIMA KASIH

Direktorat PNBP Kementerian/Lembaga


Direktorat Jenderal Anggaran
Jl. Wahidin Raya 1, Gedung Sutikno Slamet
Jakarta Pusat

Anda mungkin juga menyukai