Anda di halaman 1dari 56

KEMENTERIAN KEUANGAN RI

DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN

Internalisasi Regulasi di Bidang PNBP

PP No. 58/2020
Pengelolaan PNBP

Direktorat PNBP SDA dan KND serta Direktorat PNBP K/L


Jakarta, 29 Desember 2020
Ketentuan Terdiri dari 1 Pasal Terdiri dari 2 Bagian, Pertanggung-
(Pasal 1) 11 Pasal (Pasal 60-70) jawaban
Umum I VIII

Pengelola Pengawasan
PNBP Terdiri dari 4 Pasal Terdiri dari 3 Bagian,
(Pasal 2-5) II VII 11 Pasal (Pasal 71-81)
PP
58/2020
Pengelolaan
Perencanaan PNBP oleh BUN
Terdiri dari 9 Pasal III VI dan MIP
(Pasal 6-14) Terdiri dari 2 Bagian,
8 Pasal (Pasal 82-89)

Terdiri dari 8 Bagian, IV V Terdiri dari 3 Pasal


Pelaksanaan (Pasal 90-92) Penutup
45 Pasal (Pasal 15-59)

Sistematika Pengaturan
PP No. 58 Tahun 2020 tentang Pengelolaan PNBP
Pengelolaan PNBP
- Definisi dan Ruang Lingkup -

Pengelolaan PNBP adalah pemanfaatan sumber daya dalam rangka tata kelola yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
pertanggungjawaban, dan pengawasan untuk meningkatkan pelayanan, akuntabilitas, dan optimalisasi penerimaan negara yang
berasal dari PNBP

• Penentuan PNBP
• Penyusunan & Terutang
• Penatausahaan • Monitoring
Penyampaian • Pemungutan PNBP • Pelaporan dan • Pengawasan
Rencana PNBP • Pembayaran dan Pertanggung-
• Penelaahan & Penyetoran PNBP jawaban
Penetapan • Pengelolaan
Piutang PNBP
Rencana PNBP
• Penetapan dan
Penagihan PNBP
Terutang
• Penggunaan PNBP

PERTANGGUNG-
PERENCANAAN PELAKSANAAN PENGAWASAN
JAWABAN
Pengelola PNBP
Pengelola PNBP:
Instansi
Pengelola
PNBP

Menteri Keuangan Pimpinan Instansi


selaku Pengelola Fiskal Pengelola PNBP
Kementerian/ Kementerian yang
menjalankan Tusi BUN
Lembaga

Pejabat Kuasa Mitra Pejabat Kuasa Mitra


Pengelola PNBP IP PNBP Pengelola PNBP IP PNBP
Perencanaan PNBP
Dilakukan untuk:
- penyusunan rancangan APBN; dan/atau
- penyusunan rancangan APBN Perubahan;
(mengikuti siklus APBN)

Bentuk:
- Target PNBP; atau
- Target dan Pagu Penggunaan Dana PNBP
(jika IP PNBP memiliki Izin Penggunaan)

Prinsip Penyusunan:
- Realistis;
- Optimal; dan
- Sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
PENYUSUNAN & PENYAMPAIAN RENCANA PNBP
Target PNBP disusun berdasarkan:
a. jenis PNBP dan tarif atas jenis PNBP;
b. perkiraan jumlah/volume yang menjadi dasar perhitungan PNBP dari masing-masing jenis PNBP;
c. asumsi dasar ekonomi makro untuk jenis PNBP tertentu;
d. Piutang PNBP yang diperkirakan akan tertagih pada tahun anggaran yang direncanakan; dan/atau
e. Hasil pengawasan PNBP antara lain berupa adanya PNBP kurang bayar dan potensi PNBP yang
selama ini belum dipungut

Penyampaian Rencana PNBP

Dalam rangka penyusunan rancangan APBN dan/atau rancangan


APBN perubahan, Instansi Pengelola PNBP wajib menyusun dan Rencana PNBP disusun dan disampaikan secara
menyampaikan Rencana PNBP atas Bagian Anggaran yang menjadi berjenjang untuk setiap Bagian Anggaran yang terdiri
tugas dan kewenangannya kepada Kementerian Keuangan c.q. atas:
Direktorat Jenderal Anggaran dengan mengikuti siklus APBN a. rencana PNBP tingkat Satuan Kerja;
b. rencana PNBP tingkat Unit Eselon I; dan/atau
Rencana PNBP mencakup rencana untuk tahun anggaran yang c. rencana PNBP tingkat Instansi Pengelola PNBP
direncanakan dan perkiraan maju Rencana PNBP untuk 3 (tiga) atau Bagian Anggaran.
tahun anggaran setelah tahun anggaran yang direncanakan
Rincian Proposal Rencana PNBP
Rencana PNBP disampaikan dalam bentuk PROPOSAL yang paling sedikit memuat:
1. pokok-pokok kebijakan PNBP;
2. perkiraan realisasi PNBP tahun anggaran berjalan;
3. target PNBP untuk tahun anggaran yang direncanakan dan perkiraan maju untuk 3 (tiga)
tahun anggaran berikutnya;
4. justifikasi atas peningkatan atau penurunan target PNBP tahun anggaran yang
direncanakan terhadap target PNBP tahun anggaran berjalan;
5. perkiraan realisasi penggunaan dana PNBP tahun anggaran berjalan untuk
Kementerian/Lembaga yang telah memiliki persetujuan penggunaan sebagian dana
PNBP;
6. pagu penggunaan PNBP untuk tahun anggaran yang direncanakan dan perkiraan maju
untuk 3 (tiga) tahun anggaran berikutnya untuk Kementerian/Lembaga yang telah
memiliki persetujuan penggunaan sebagian dana PNBP; dan
7. penjelasan capaian realisasi kinerja PNBP paling tidak dalam 3 (tiga) tahun terakhir

Penyampaian proposal dilampiri dengan Arsip Data Komputer (ADK) Rencana PNBP
menggunakan sistem informasi yang dikembangkan Kementerian Keuangan.
PENYUSUNAN RENCANA PNBP
dalam rangka Penentuan Kapasitas Fiskal

1. Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/Sekretaris/Pejabat Eselon I setingkat menyampaikan rencana PNBP


tingkat Instansi Pengelola PNBP kepada Menteri c.q. Direktur Jenderal Anggaran paling lambat pada bulan
Januari tahun anggaran berjalan.
2. Direktorat Jenderal Anggaran melakukan penelaahan atas Rencana PNBP.
3. Hasil penelaahan Direktorat Jenderal Anggaran dituangkan ke dalam lembar rekomendasi hasil
penelaahan.
4. Hasil penelaahan menjadi salah satu bahan penyusunan postur sementara dalam rangka penyusunan
kapasitas fiskal.
5. Penetapan Menteri Keuangan terhadap postur sementara dalam rangka penyusunan kapasitas fiskal
merupakan penetapan Rencana PNBP sementara.
6. Penyampaian hasil penetapan Rencana PNBP dilakukan melalui surat Direktur Jenderal Anggaran kepada
Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/Sekretaris/Pejabat Eselon I setingkat pada Instansi Pengelola PNBP.
7. Rencana PNBP sementara dimaksud merupakan rencana bersifat dinamis sampai dengan penyusunan
Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal.
PENYUSUNAN RENCANA PNBP
dalam rangka Penyusunan Rancangan UU APBN
1. Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/Sekretaris/Pejabat Eselon I setingkat pada Instansi Pengelola PNBP
menyampaikan penyesuaian atas Rencana PNBP kepada Menteri c.q. Direktur Jenderal Anggaran
dengan dilengkapi paling sedikit penjelasan atas perubahan Rencana PNBP berdasarkan hasil
kesepakatan Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat dan/atau adanya perubahan kebijakan
Pemerintah
2. Direktorat Jenderal Anggaran melakukan penelaahan atas penyesuaian Rencana PNBP.
3. Hasil penelaahan Direktorat Jenderal Anggaran dituangkan ke dalam lembar rekomendasi hasil
penelaahan.
4. Hasil penelaahan dimaksud merupakan salah satu bahan dalam rangka penyusunan postur Rancangan
Undang-Undang APBN untuk mendapatkan penetapan Menteri Keuangan.
5. Penyampaian hasil penetapan Rencana PNBP dilakukan melalui surat Direktur Jenderal Anggaran kepada
Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/Sekretaris/Pejabat Eselon I setingkat pada Instansi Pengelola
PNBP.
6. Rencana PNBP bersifat dinamis sampai dengan Rancangan Undang-Undang APBN disampaikan
Pemerintah kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
PEMUTAKHIRAN RENCANA PNBP
dalam rangka Penetapan UU APBN
1. Dalam hal terdapat perubahan rencana PNBP sebagai akibat ditetapkannya Rancangan Undang-
Undang APBN menjadi Undang-Undang APBN, Instansi Pengelola PNBP melakukan pemutakhiran
rencana PNBP
2. Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/Sekretaris/Pejabat Eselon I setingkat pada Instansi
Pengelola menyampaikan hasil pemutakhiran Rencana PNBP kepada Menteri c.q. Direktur
Jenderal Anggaran paling lambat 1 (satu) minggu setelah Undang-Undang APBN ditetapkan
3. Direktorat Jenderal Anggaran melakukan penelitian atas pemutakhiran Rencana PNBP
4. Hasil pemutakhiran rencana PNBP digunakan sebagai bahan penyusunan rincian pendapatan
dalam Peraturan Presiden mengenai rincian APBN.
PERUBAHAN RENCANA PNBP
dalam rangka Rancangan APBN Perubahan
1. Dalam rangka penyusunan rancangan APBN Perubahan, Instansi Pengelola PNBP dapat menyampaikan
perubahan Rencana PNBP kepada Menteri c.q. Direktur Jenderal Anggaran
2. Perubahan rencana PNBP disampaikan dengan surat pengantar yang ditandatangani oleh Sekretaris
Jenderal/Sekretaris Utama/Sekretaris/Pejabat Eselon I setingkat pada Instansi Pengelola PNBP dalam
bentuk proposal
3. Direktorat Jenderal Anggaran melakukan penelaahan atas perubahan Rencana
4. Hasil penelaahan Direktorat Jenderal Anggaran dituangkan ke dalam lembar rekomendasi hasil penelaahan.
5. Hasil penelaahan merupakan salah satu bahan dalam rangka penyusunan postur Rancangan Undang-
Undang APBN Perubahan untuk mendapatkan penetapan Menteri Keuangan.
6. Penyampaian hasil penetapan Rencana PNBP dilakukan melalui surat Direktur Jenderal Anggaran kepada
Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/Sekretaris/Pejabat Eselon I setingkat pada Instansi Pengelola PNBP.
7. Rencana PNBP dimaksud merupakan rencana yang bersifat dinamis sampai dengan Rancangan Undang-
Undang APBN Perubahan disampaikan Pemerintah kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
8. Rencana PNBP dalam bentuk Target PNBP dituangkan dalam rincian Rancangan Undang-Undang APBN
Perubahan
PEMUTAKHIRAN RENCANA PNBP
pacsa Penetapan APBN/APBN Perubahan

1. Dalam hal terdapat perubahan rencana PNBP sebagai akibat ditetapkannya Rancangan
Undang-Undang APBN Perubahan menjadi Undang-Undang APBN Perubahan, Instansi
Pengelola PNBP melakukan pemutakhiran rencana PNBP
2. Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/Sekretaris/Pejabat Eselon I setingkat pada Instansi
Pengelola menyampaikan hasil pemutakhiran Rencana PNBP kepada Menteri c.q. Direktur
Jenderal Anggaran paling lambat 1 (satu) minggu setelah Undang-Undang APBN Perubahan
ditetapkan
3. Direktorat Jenderal Anggaran melakukan penelaahan atas pemutakhiran Rencana PNBP
4. Hasil pemutakhiran Rencana PNBP digunakan sebagai bahan penyusunan rincian
pendapatan dalam Peraturan Presiden mengenai rincian APBN Perubahan.
PERUBAHAN RENCANA PNBP
sebagai akibat Perubahan Postur APBN/Revisi Anggaran

1. Pemerintah dapat melakukan perubahan Anggaran Belanja Pemerintah Pusat tahun


berjalan sesuai kewenangan.
2. Perubahan dilaksanakan melalui mekanisme revisi anggaran sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
3. Dalam hal perubahan berupa perubahan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP,
Instansi Pengelola PNBP melakukan sinkronisasi dan pemutakhiran data Rencana PNBP
dengan dokumen penganggaran.
4. Sinkronisasi dan pemutakhiran data menggunakan sistem informasi yang
dikembangkan Kementerian Keuangan dan/atau sistem informasi yang dikembangkan
Instansi Pengelola PNBP yang terkoneksi atau terintegrasi dengan sistem informasi
yang dikembangkan Kementerian Keuangan.
HAL KHUSUS DALAM PERENCANAAN PNBP
Dalam hal Pimpinan Instansi Pengelola
PNBP atau Pejabat Kuasa Pengelola
PNBP tidak menyampaikan:
a. Rencana PNBP APBN
b. penyesuaian Rencana PNBP;
dan/atau
c. pemutakhiran Rencana PNBP, Perubahan
Menteri menyusun dan menetapkan APBN Dalam hal Pimpinan Instansi Pengelola
Rencana PNBP untuk menyusun PNBP atau Pejabat Kuasa Pengelola
RAPBN PNBP tidak menyampaikan perubahan
Rencana PNBP, Menteri menyusun
dan menetapkan rencana PNBP untuk
menyusun rancangan perubahan
APBN.
1. Dalam hal Instansi Pengelola PNBP tidak menyampaikan Rencana PNBP dalam waktu
sebagaimana ditentukan, Direktorat Jenderal Anggaran dapat melakukan perhitungan Rencana
PNBP berdasarkan data historis PNBP dan kebijakan fiskal Pemerintah
2. Rencana PNBP dimaksud disusun untuk tingkat Instansi Pengelola PNBP
3. Berdasarkan Rencana PNBP yang disusun untuk tingkat Instansi Pengelola PNBP, Instansi
Pengelola PNBP melakukan perincian Rencana PNBP sampai dengan tingkat Satuan Kerja.
Terima Kasih
Pelaksanaan PNBP
PN
BP

Penentuan PNBP Terutang

Pemungutan PNBP

Pembayaran dan Penyetoran PNBP

Pengelolaan Piutang PNBP

Penetapan dan penagihan PNBP Terutang

Penggunaan dana PNBP


2
PN
BP

PNBP Terutang dihitung oleh:


• Proses penentuan PNBP
a. Instansi Pengelola PNBP terutang dapat didukung
b. Mitra Instansi Pengelola PNBP, OFFICIAL dengan sistem informasi
atau ASSESMENT • Besaran PNBP Terutang
memperhitungkan
c. Wajib Bayar pengurangan sebesar
persetujuan pengembalian
PNBP yang diperhitungkan
sebagai pembayaran di muka
atas jumlah PNBP Terutang
Dalam hal sebagian atau seluruh formulasi
periode berikutnya
SELF perhitungan belum dapat dipastikan oleh Instansi
ASSESMENT Pengelola PNBP, PNBP Terutang dapat dihitung oleh
Wajib Bayar.

3
PN
BP

SELF OFFICIAL
ASSESMENT ASSESMENT

• Jenis PNBP tertentu dapat ditetapkan IP • Ditentukan jenis dan dihitung oleh IP/MIP
sebagai PNBP yang dihitung sendiri oleh Wajib berdasarkan ketentuan jenis dan tarif PNBP
Bayar, dengan pertimbangan a.l. • Misalnya untuk tarif berbentuk spesifik:
✓ untuk menyegerakan pemenuhan ✓ Dihitung dengan mengalikan jumlah
kewajiban PNBP; layanan yang diberikan dengan tarif
✓ peningkatan kelancaran usaha Wajib • Tarif berbentuk formula atau kontrak,
Bayar; dan/atau dihitung sesuai formula atau kontrak tsb
✓ kepastian waktu dan besaran PNBP • IP dapat mengatur lebih lanjut tata cara
Terutang yang harus dibayar oleh Wajib perhitungannya
Bayar.
• IP mengatur lebih lanjut tata cara perhitungan

4
PN
BP

✓ Instansi Pengelola PNBP wajib melakukan pemungutan PNBP berdasarkan jenis


dan tarif PNBP sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
✓ Instansi Pengelola PNBP yang tidak melaksanakan pemungutan PNBP dikenai
sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
✓ Dalam hal Instansi Pengelola PNBP dibantu oleh Mitra Instansi Pengelola PNBP
untuk melaksanakan sebagian tugas Pengelolaan PNBP, Mitra Instansi Pengelola
PNBP wajib melakukan pemungutan PNBP Terutang berdasarkan jenis dan tarif
PNBP sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

• Pemungutan dilakukan berdasarkan perhitungan PNBP Terutang oleh


IP/MIP
• Pemungutan dapat dilakukan dengan menggunakan dokumen
pemungutan atau sarana lain berupa surat pemberitahuan, invoice,
dan/atau dokumen elektronik yang dipersamakan dengan dokumen
pemungutan.
5
PN
BP

✓ Prinsip : Seluruh PNBP wajib disetor ke Kas Negara.

Mekanisme Pembayaran
Sanksi
dan Penyetoran
• Wajib Bayar wajib membayar PNBP
Terutang paling lambat pada saat
• Wajib Bayar wajib membayar PNBP Terutang ke Kas Negara jatuh tempo sesuai dengan ketentuan
melalui tempat pembayaran (Bank Persepsi, Pos Persepsi atau peraturan perundang-undangan.
Lembaga Lain) yang ditunjuk oleh Menteri. • Wajib Bayar yang tidak melakukan
• Dalam hal tertentu, Wajib Bayar dapat melakukan pembayaran PNBP Terutang sampai
pembayaran PNBP Terutang melalui Instansi Pengelola PNBP dengan jatuh tempo dikenai sanksi
atau Mitra Instansi Pengelola PNBP. administratif.
• Instansi Pengelola PNBP atau Mitra Instansi Pengelola PNBP • Sanksi administratif berupa denda
yang menerima pembayaran PNBP dari Wajib Bayar wajib sebesar 2% (dua persen) per bulan dari
menyetorkan seluruh PNBP pada waktunya ke Kas Negara jumlah PNBP Terutang dan bagian dari
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. bulan dihitung 1 (satu) bulan penuh
• Instansi Pengelola PNBP yang tidak melaksanakan penyetoran • Sanksi administratif berupa denda
PNBP dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan dikenakan untuk waktu paling lama 24
perundang-undangan (dua puluh empat) bulan.
6
PN
BP

Penerimaan Tertentu di Luar Mekanisme Pembayaran


Dan Penyetoran
• Selain melalui mekanisme pembayaran dan penyetoran
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, terdapat penerimaan
tertentu yang diakui sebagai PNBP.
• Penerimaan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Hal tertentu yg mengakibatkan pembayaran dapat melalui IP/MIP, a.l.:
• kondisi geografis yang tidak memungkinkan dilakukannya pembayaran
langsung oleh Wajib Bayar ke Kas Negara Dalam hal terdapat PNBP yang terlebih dahulu harus
• jumlah nominal PNBP yang dibayarkan tidak signifikan sehingga biaya yang
memperhitungkan kewajiban Pemerintah sesuai kontrak
dikeluarkan untuk menyetorkan ke Kas Negara lebih tinggi daripada jumlah
nominal PNBP dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan,
• kurangnya sarana dan prasarana penyetoran PNBP dilakukan dengan mekanisme yang
• jenis PNBP yang dibayarkan terlebih dahulu harus memperhitungkan diatur oleh Menteri.
kewajiban Pemerintah sesuai kontrak dan/atau ketentuan peraturan
perundang-undangan 7
PN
BP

• Instansi Pengelola PNBP wajib melakukan • Instansi Pengelola PNBP wajib melakukan verifikasi
monitoring secara periodik atas pembayaran dan atas PNBP Terutang yang dihitung oleh Wajib Bayar.
penyetoran PNBP Terutang dalam hal PNBP • Instansi Pengelola PNBP yang tidak melakukan
Terutang dihitung oleh Instansi Pengelola PNBP. verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
• Mitra Instansi Pengelola PNBP wajib melakukan dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
monitoring secara periodik atas pembayaran dan perundang-undangan.
penyetoran PNBP Terutang dalam hal PNBP • Mitra Instansi Pengelola PNBP wajib melakukan
Terutang dihitung oleh Mitra Instansi Pengelola verifikasi atas PNBP Terutang yang dihitung oleh
PNBP Wajib Bayar dalam hal Instansi Pengelola PNBP
• Instansi Pengelola PNBP yang tidak melakukan dibantu oleh Mitra Instansi Pengelola PNBP untuk
monitoring dikenai sanksi sesuai dengan melakukan sebagian tugas Pengelolaan PNBP.
ketentuan peraturan perundang-undangan.

MONITORING VERIFIKASI
terhadap pembayaran dan penyetoran PNBP
8
PN
BP

➢ Dalam hal Wajib Bayar belum melakukan pembayaran PNBP Terutang, Instansi Pengelola
PNBP mencatat PNBP Terutang sebagai piutang PNBP.
➢ Instansi Pengelola PNBP membuat laporan pencatatan piutang PNBP dan menyampaikannya
kepada Menteri secara berkala.
➢ Penyampaian laporan pencatatan piutang PNBP dapat dilaksanakan bersamaan dengan
penyampaian laporan realisasi penerimaan dan penggunaan dana PNBP.
➢ Pencatatan piutang PNBP dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang pengelolaan piutang
➢ Instansi Pengelola PNBP wajib mengelola piutang PNBP yang menjadi tanggung jawabnya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang piutang negara.
➢ Instansi Pengelola PNBP yang tidak melaksanakan pengelolaan piutang PNBP dikenai sanksi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
➢ Instansi Pengelola PNBP dapat dibantu oleh Mitra Instansi Pengelola PNBP dalam hal
pengelolaan piutang PNBP.

9
PN
BP

Penetapan PNBP hasil verifikasi dan/atau


monitoring oleh Instansi
Dengan Surat Tagihan
Kurang Bayar Pengelola PNBP atau Mitra
Instansi Pengelola PNBP;

Dalam hal terjadi


Dengan Surat Ketetapan
kurang bayar terhadap laporan hasil pemeriksaan
Kurang Bayar dan Surat
PNBP Terutang terhadap Wajib Bayar;
Tagihan
Instansi Pengelola
PNBP atau Mitra
Instansi Pengelola
PNBP menetapkan putusan pengadilan;
Dengan Surat Tagihan
dan/atau
PNBP Terutang,
berdasarkan:

sumber lainnya. Dengan Surat Tagihan

“Dalam hal IP / MIP tidak memenuhi kewajiban penetapan PNBP Terutang, dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”
10
PN
BP

Penetapan PNBP Lebih Bayar dan PNBP Nihil Penetapan PNBP Secara Jabatan
❑ Dalam hal terjadi lebih bayar atas kewajiban PNBP dari ❑ Dalam hal penetapan PNBP Terutang ditetapkan secara
laporan hasil pemeriksaan terhadap Wajib Bayar, Instansi jabatan, Instansi Pengelola PNBP wajib menerbitkan dan
Pengelola PNBP atau Mitra Instansi Pengelola PNBP wajib menyampaikan Surat Ketetapan PNBP Kurang Bayar dan Surat
menerbitkan dan menyampaikan Surat Ketetapan PNBP Tagihan PNBP kepada Wajib Bayar
Lebih Bayar dan Surat Pemberitahuan kepada Wajib Bayar.
❑ Surat Ketetapan PNBP Kurang Bayar dan Surat Tagihan PNBP
❑ Dalam hal tidak terdapat kurang bayar dan lebih bayar dari memperhitungkan sanksi administratif berupa denda sebesar 2
laporan hasil pemeriksaan terhadap Wajib Bayar, Instansi (dua) kali jumlah PNBP Terutang yang tidak dibayar atau
Pengelola PNBP atau Mitra Instansi Pengelola PNBP wajib kurang bayar.
menerbitkan dan menyampaikan Surat Ketetapan PNBP Nihil
❑ Mekanisme penetapan PNBP secara jabatan dilakukan sesuai
dan Surat Pemberitahuan kepada Wajib Bayar.
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
❑ Dalam hal kewajiban penerbitan dan penyampaian Surat
Ketetapan PNBP Lebih Bayar dan Surat Pemberitahuan
PNBP atau penerbitan dan penyampaian Surat Ketetapan
PNBP Nihil dan Surat Pemberitahuan PNBP tidak dipenuhi,
Hak Wajib Bayar
Instansi Pengelola PNBP dikenai sanksi sesuai dengan Dalam hal Wajib Bayar tidak setuju atas penetapan PNBP secara
ketentuan peraturan perundang-undangan. jabatan Wajib Bayar dapat mengajukan upaya hukum sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

11
PN
BP

Koreksi Surat Tagihan PNBP Jawaban atas permohonan Koreksi Administratif


• Dalam hal Wajib Bayar tidak setuju atas Surat TagihanPNBP Wajib ✓ Pimpinan Instansi Pengelola PNBP dan/atau Pimpinan Mitra
Bayar dapat mengajukan permohonan koreksi terhadap Surat Instansi Pengelola PNBP memberikan jawaban atas
Tagihan PNBP secara tertulis kepada Pimpinan Instansi Pengelola permohonan koreksi administratif paling lama 10 (sepuluh)
PNBP dan/atau Pimpinan Mitra Instansi Pengelola PNBP. hari kerja sejak permohonan koreksi diterima dan
• Koreksi terhadap Surat Tagihan PNBP meliputi: dinyatakan lengkap.

a. koreksi administratif; dan Jawaban atas permohonan Koreksi Substantif


b. koreksi substantif. Tanpa pemeriksaan
• Permohonan koreksi administratif disertai dengan penjelasan atas ✓ Dalam hal permohonan koreksi substantif tidak dimintakan
bagian Surat Tagihan PNBP yang dimintakan koreksi. pemeriksaan, Pimpinan Instansi Pengelola PNBP memberikan
• Permohonan koreksi substantif disertai dengan dokumen dan/atau jawaban atas permohonan koreksi paling lama 14 (empat
penjelasan paling sedikit berupa: belas) hari kerja sejak permohonan koreksi diterima dan
dinyatakan lengkap.
a. bagian Surat Tagihan PNBP yang dimintakan koreksi; dan
✓ Dalam hal permohonan koreksi substantif tidak dimintakan
b. metode perhitungan PNBP Terutang. pertimbangan kepada Pimpinan Instansi Pengelola PNBP,
• Pimpinan Instansi Pengelola PNBP dan/atau Pimpinan Mitra Instansi Pimpinan Mitra Instansi Pengelola PNBP memberikan jawaban
Pengelola PNBP memberikan jawaban kepada Wajib Bayar atas atas permohonan koreksi paling lama 14 (empat belas) hari
permohonan koreksi terhadap Surat Tagihan PNBP kerja sejak permohonan koreksi diterima dan dinyatakan
lengkap.

12
PN
BP

Permohonan pemeriksaan atas permohonan Permohonan Koreksi Substantif kepada MIP


Koreksi Substantif • Dalam hal permohonan koreksi substantif disampaikan Wajib Bayar
kepada Mitra Instansi Pengelola PNBP, Pimpinan Mitra Instansi Pengelola
• Dalam hal permohonan koreksi substantif disampaikan
PNBP dapat menyampaikan permohonan pertimbangan kepada Instansi
Wajib Bayar kepada Intansi Pengelola PNBP, Pimpinan
Pengelola PNBP.
Instansi Pengelola PNBP atau Pejabat Kuasa Pengelola
PNBP dapat meminta Instansi Pemeriksa untuk melakukan • Mitra Instansi Pengelola PNBP menyampaikan permohonan pertimbangan
pemeriksaan atas Wajib Bayar yang kewajiban PNBP kepada Pimpinan Instansi Pengelola PNBP/Pejabat Kuasa Pengelola
Terutang dihitung oleh Instansi Pengelola PNBP. PNBP paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak permohonan koreksi
diterima dan dinyatakan lengkap.
• Pimpinan Instansi Pengelola PNBP atau Pejabat Kuasa
Pengelola PNBP menyampaikan permohonan pemeriksaan • Pimpinan Instansi Pengelola PNBP atau Pejabat Kuasa Pengelola PNBP
paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak permohonan memberikan jawaban atas permohonan pertimbangan paling lama 10
koreksi diterima dan dinyatakan lengkap. (sepuluh) hari kerja sejak permohonan pertimbangan diterima dan
dinyatakan lengkap.
• Terhadap permohonan pertimbangan dimaksud, Pimpinan Instansi
Pengelola PNBP atau Pejabat Kuasa Pengelola PNBP dapat meminta
Instansi Pemeriksa untuk melakukan pemeriksaan atas Wajib Bayar yang
kewajiban PNBP Terutang dihitung oleh Mitra Instansi Pengelola PNBP.
• Pimpinan Instansi Pengelola PNBP atau Pejabat Kuasa Pengelola PNBP
wajib menyampaikan permohonan perneriksaan paling lama 10 (sepuluh)
hari kerja sejak permohonan pertimbangan diterima dari Mitra Instansi
Pengelola PNBP.

13
PN
BP

Jawaban atas permohonan Koreksi Substantif Hak Wajib Bayar


Dengan pemeriksaan Wajib Bayar dapat mengajukan upaya hukum sesuai dengan
• Instansi Pemeriksa melakukan pemeriksaan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dalam hal Wajib Bayar
permohonan pemeriksaan dan menerbitkan laporan hasil tidak setuju atas:
pemeriksaan. Berdasarkan laporan hasil pemeriksaan Pimpinan a. permohonan koreksi substantif tidak dimintakan pemeriksaan;
Instansi Pengelola PNBP dan/atau Pimpinan Mitra Instansi atau
Pengelola PNBP memberikan jawaban atas permohonan koreksi. b. jawaban permohonan koreksi substantif berdasarkan laporan
hasil pemeriksaan
• Dalam hal permohonan koreksi disetujui, Pimpinan Instansi
Pengelola PNBP dan/atau Pimpinan Mitra Instansi Pengelola
PNBP menerbitkan dan menyampaikan Surat Ketetapan PNBP
dan Surat Tagihan PNBP atau surat pemberitahuan kepada Wajib
Bayar paling lama 10 (sepuluh) hari kerja setelah laporan hasil Permintaan pemeriksaan atas permohonan
pemeriksaan diterima. koreksi dilakukan dalam hal IP/MIP belum bisa
• Dalam hal permohonan koreksi tidak disetujui, Pimpinan Instansi meyakini permohonan koreksi Surat Tagihan yang
Pengeloia PNBP dan/atau Pimpinan Mitra Instansi Pengelola diajukan wajib bayar
PNBP menyampaikan Surat Ketetapan PNBP dan Surat Tagihan
kepada Wajib Bayar paling lama 10 (sepuluh) hari kerja setelah
laporan hasil pemeriksaan diterima.

14
PN
BP

Mekanisme Penagihan PNBP

Surat Tagihan Surat Tagihan Surat Tagihan PNBP Penyerahan Piutang PNBP
PNBP Pertama PNBP Kedua Ketiga kepada PUPN
Surat Tagihan PNBP Apabila dalam jangka waktu Apabila dalam jangka waktu 2 Apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan
Pertama diterbitkan 1 (satu) bulan sejak tanggal (dua) bulan sejak tanggal Surat sejak tanggal Surat Tagihan PNBP Ketiga Wajib
paling lama 10 Surat Tagihan PNBP Pertama Tagihan PNBP Kedua Wajib Bayar tidak melunasi seluruh PNBP Terutang:
(sepuluh) hari kerja Wajib Bayar tidak melunasi Bayar tidak melunasi seluruh
sejak laporan PNBP Terutang, Pimpinan a. Pimpinan IP PNBP menerbitkan Surat
seluruh PNBP Terutang,
diterima, kecuali Instansi Pengelola PNBP atau Penyerahan Tagihan PNBP kepada instansi
Pimpinan IP PNBP atau
yang berasal dari Pimpinan Mitra Instansi yang berwenang mengurus piutang negara
Pimpinan MIP PNBP
putusan pengadilan. Pengelola PNBP menerbitkan untuk diproses sesuai dengan ketentuan
menerbitkan dan
dan menyampaikan Surat peraturan perundang undangan di bidang
menyampaikan Surat
Tagihan PNBP Ketiga kepada piutang negara; atau
Tagihan PNBP Kedua kepada
Wajib Bayar. Wajib Bayar. b. Pimpinan MIP PNBP menerbitkan Surat
Penerusan Tagihan PNBP menerbitkan Surat
Penyerahan Tagihan PNBP kepada instansi
Selain penagihan secara tertulis, IP yang berwenang mengunrs piutang negara
perlu melakukan upaya optimalisasi untuk diproses sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang
penagihan piutang negara.

❖ PNBP Terutang yang telah diserahkan kepada instansi yang berwenang mengurus piutang negara tetap dicatat sebagai piutang PNBP pada Instansi Pengelola PNBP
berdasarkan besaran PNBP pada saat diserahkan kepada instansi yang berwenang mengurus piutang negara.
❖ Dalam hal Wajib Bayar tidak melakukan pemenuhan kewajiban atas Surat Tagihan PNBP, dapat menjadi dasar Pimpinan Instansi Pengelola PNBP atau Pimpinan Mitra Instansi
Pengelola PNBP untuk menghentikan layanan PNBP kepada Wajib Bayar.
15
PN
BP

Mekanisme Penagihan PNBP Terutang berdasarkan hasil pemeriksaan PNBP (oleh BPKP) dan putusan pengadilan
❑ Surat Ketetapan PNBP Kurang Bayar dan Surat Tagihan PNBP diterbitkan paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak laporan hasil pemeriksaan
diterima.
❑ Apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal Surat Ketetapan PNBP Kurang Bayar dan Surat Tagihan PNBP diterbitkan, Wajib
Bayar tidak melunasi PNBP Terutang dan tidak mengajukan keberatan:
a. Pimpinan Instansi Pengelola PNBP menerbitkan Surat Penyerahan Tagihan PNBP kepada instansi yang berwenang mengurus piutang
negara untuk diproses sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan di bidang piutang negara; atau
b. Pimpinan Mitra Instansi Pengelola PNBP menerbitkan Surat Penerusan Tagihan PNBP kepada Instansi Pengelola PNBP.
❑ Berdasarkan Surat Penerusan Tagihan PNBP, Pimpinan Instansi Pengelola PNBP menerbitkan Surat Penyerahan Tagihan PNBP kepada instansi
yang berwenang mengurus piutang negara untuk diproses sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang piutang
negara.
❑ Surat Penyerahan Tagihan PNBP, dicantumkan sesuai dengan besaran yang terdapat dalam Surat Ketetapan PNBP Kurang Bayar dan Surat
Tagihan PNBP.
❑ PNBP Terutang yang telah diserahkan kepada instansi yang berwenang mengurus piutang negara tetap dicatat sebagai piutang PNBP pada
Instansi Pengelola PNBP berdasarkan besaran PNBP pada saat diserahkan kepada instansi yang berwenang mengurus piutang negara.
❑ Dalam hal Wajib Bayar tidak melakukan pemenuhan kewajiban atas Surat Tagihan PNBP, dapat menjadi dasar Pimpinan Instansi Pengelola
PNBP atau Pimpinan Mitra Instansi Pengelola PNBP untuk menghentikan layanan PNBP kepada Wajib Bayar

❖ Mekanisme Penagihan PNBP Terutang berdasarkan pengadilan dilaksanakan berdasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan

16
PN
BP

Pemantauan atas Penagihan PNBP Terutang Jangka waktu penetapan PNBP Terutang
✓ Menteri dapat melakukan pemantauan atas penagihan PNBP yang ❑ Penetapan PNBP Terutang diterbitkan dalam jangka waktu
dilakukan oleh Instansi Pengelola PNBP kepada Wajib Bayar dengan paling lama 10 (sepuluh) tahun sejak saat terutangnya PNBP.
menggunakan sistem informasi.
✓ Menteri dapat menindaklanjuti dengan pengawasan PNBP ❑ Penetapan PNBP Terutang tetap dapat diterbitkan setelah
berdasarkan hasil pemantauan. jangka waktu paling lama 10 (sepuluh) tahun dalam hal Wajib
Bayar melakukan tindak pidana di bidang PNBP.
Pengajuan keberatan atas Ketetapan PNBP
✓ Dalam hal Wajib Bayar tidak setuju atas Surat Ketetapan PNBP,
Wajib Bayar dapat mengajukan keberatan.
✓ Mekanisme keberatan dilakukan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Pengajuan keringanan atas Ketetapan PNBP


✓ Dalam hal Wajib Bayar menyampaikan permohonan keringanan,
Instansi Pengelola PNBP dan/atau Mitra Instansi Pengelola PNBP
menghentikan penyampaian Surat Tagihan PNBP setelah surat
permohonan keringanan diterima.
✓ Berdasarkan surat permohonan keringanan, sanksi administratif
berupa denda 2% (dua persen) per bulan dari jumlah PNBP Terutang
akan dihentikan sementara sejak surat permohonan keringanan
diterima Instansi Pengelola PNBP danf atau Mitra Instansi Pengelola
PNBP sampai jawaban surat permohonan keringanan diterbitkan.
17
PN
BP

Digunakan oleh: Pertimbangan Menteri


• Unit-unit kerja di memberikan persetujuan atau
lingkungan IP penolakan :
Usul Penggunaan a. kondisi keuangan Negara;
b. kebijakan fiskal; dan/atau
Digunakan Untuk: Surat Pimpinan IP c. kebutuhan pendanaan
• penyelenggaraan Instansi Pengelola PNBP
Pengelolaan PNBP dan/atau
peningkatan kualitas INSTANSI MENTERI
penyelenggaraan PENGELOLA PNBP KEUANGAN Dalam hal tertentu, Menteri
Pengelolaan PNBP dan/atau dapat menerbitkan
kegiatan lainnya; dan/atau pengaturan tersendiri
• optimalisasi PNBP. terhadap persetujuan
penggunaan dana PNBP
Dengan ketentuan: Persetujuan Penggunaan atas jenis PNBP tertentu
• dilakukan dengan tetap Surat Menteri dengan dasar
memenuhi ketentuan pertimbangan:
seluruh PNBP wajib disetor Peninjauan kembali secara periodik a sesuai dengan ketentuan
ke Kas Negara dan dikelola Persetujuan Penggunaan peraturan perundang-
dalam sistem APBN undangan; atau
b. kebijakan Pemerintah.

18
PN
BP

❖ Instansi Pengelola PNBP dan Menteri sesuai dengan


tugas dan kewenangannya melakukan monitoring
secara periodik atas pelaksanaan PNBP tahun
anggaran berjalan.
❖ Hasil monitoring dapat ditindaklanjuti oleh APIP atau
Menteri dengan melakukan pengawasan PNBP.

19
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

PERTANGGUNGJAWABAN PNBP

Jakarta, Desember 2020


P E R TA N G G U N J AWA B A N P N B P

RUANG LINGKUP
PERTANGGUNGJAWABAN PNBP
01
1 2
Subyek/ Objek/
Pelaku Kegiatan

❑ Instansi Pengelola PNBP (IP


PNBP)
❑ Penatausahaan ❑ Pelaporan
❑ Wajib Bayar yang Menghitung PNBP PNBP
Sendiri PNBP Terutang (YMSPT)
❑ Mitra Instansi Pengelola PNBP
(MIP)
Ps 19, Ps 41-43 UU No 9 Th 2018
Ps 60-70 PP No 58 Th 2020 Pengelolaan PNBP

INTEGRITAS – PROFESIONALISME – SINERGI – PELAYANAN – KESEMPURNAAN 2


P E R TA N G G U N J AWA B A N P N B P

PENATAUSAHAAN PNBP
Ruang lingkup :
kegiatan pencatatan dan penyimpanan dokumen transaksi keuangan yang terkait PNBP yang
dilakukan oleh IP PNBP, MIP, dan Wajib Bayar YMSPT
(Pasal 41 UU No. 9 th 2018 & Pasal 60-62 PP No 58 Th 2020 Pengelolaan PNBP)

IP PNBP → Pencatatan & penyimpanan Wajib Bayar YMSPT:


MIP → Pencatatatan &
dokumen atas pengelolan PNBP a.l : 1. Pencatatan transaksi keuangan yang
penyimpanan dokumen :
1. Pemungutan PNBP; berkaitan dengan kewajiban
1. Pemungutan PNBP;
2. Transaksi penyetoran PNBP; pembayaran PNBP (Bhs Indonesia &
2. Transaksi penyetoran PNBP;
3. Penetapan PNBP Terutang; mata uang Rupiah/Bhs & mata
3. Penetapan PNBP Terutang;
4. Penagihan PNBP Terutang; uang asing yg diizinkan Menkeu)
4. Penagihan PNBP Terutang;
5. Pengelolaan piutang PNBP ; 2. Penyimpanan bukti setor dan
5. Pengelolaan piutang PNBP.
6. Penggunaan dana PNBP. dokumen pendukung terkait PNBP
(Ps 62 (2) PP No 58 Th 2020 Pengelolaan
7. Penatausahaan PNBP lainnya PNBP)
(Ps 41 UU No 9 Tahun 2018 & Ps 61 PP No 58 Th
(Ps 17, 35, 43 UU No 9 Tahun 2018) 2020 Pengelolaan PNBP)

mengacu pada standar akuntansi keuangan


mengacu pada standar akuntansi dan mekanisme
dan/atau mekanisme yang berlaku bagi Wajib
pengelolaan penerimaan negara yang berlaku bagi IP PNBP
Bayar YMSPT

INTEGRITAS – PROFESIONALISME – SINERGI – PELAYANAN – KESEMPURNAAN 3


P E R TA N G G U N J AWA B A N P N B P

PELAPORAN PNBP
IP PNBP
(Ps 65-66 PP No 58 Th 2020
ttg Pengelolaan PNBP)

❑ Semesteran :
▪Laporan realisasi PNBP MIP Wajib Bayar YMSPT
▪Laporan penggunaan dana PNBP (Ps 67-68 PP No 58 Th 2020 (Ps 63-64 PP No 58 Th 2020
▪Laporan piutang PNBP (Ps 30 PP 58 Th 2020) ttg Pengelolaan PNBP) ttg Pengelolaan PNBP)
▪ Laporan tambahan (RPMK Pengelolaaan PNBP)
a.l. berupa :
➢Lap penyelesaian KKP
➢Lap Tinjut Pemeriksaan/Pengawasan ❑ Semesteran : ❑ Semesteran :
➢Lap pemungutan & pembayaran PNBP ▪ Laporan Realisasi ▪ Laporan Realisasi
Disampaikan Sekjen/pejabat setingkat kpd
Menkeu c.q. Dirjen Anggaran dg tembusan
Penyetoran PNBP dan Penyetoran PNBP dan
Pimpinan IP PNBP dan APIP K/L plg lambat 1 bln PNBP Terutang PNBP Terutang
setelah periode berakhir
❑ Bulanan (RPMK Pengelolaan PNBP)
➢ Disampaikan Pimpinan ➢Disampaikan Wajib
▪ Laporan proyeksi PNBP
➢ Disampaikan Sekjen/pejabat setingkat kpd MIP kpd Pimpinan IP Bayar YMSPT kpd
Dirjen Anggaran plg lambat minggu kedua setiap PNBP paling lama 20 Pimpinan IP PNBP paling
bulannya
➢ Dalam kondisi tertentu, DJA dapat meminta
hari setelah periode lama 20 hari setelah
laporan proyeksi PNBP di luar periode bulanan laporan berakhir periode laporan berakhir

INTEGRITAS – PROFESIONALISME – SINERGI – PELAYANAN – KESEMPURNAAN 4


P E R TA N G G U N J AWA B A N P N B P

PELAPORAN PNBP DENGAN SISTEM INFORMASI


(Ps 69 PP No 58 ttg Pengelolaan PNBP)

IP PNBP MIP & Wajib


Bayar YMSPT
▪ Untuk mendukung penyusunan dan pelaporan IP PNBP kpd
Menkeu cq DJA, Kemenkeu cq DJA dapat mengembangkan
sistem informasi pelaporan PNBP
▪ Saat ini telah dikembangkan modul pelaporan PNBP pada ▪ Untuk mendukung penyusunan dan
SSD PNBP ( https://ssdpnbp.kemenkeu.go.id ) yang terdiri pelaporan MIP & Wajib Bayar YMSPT
dari : kpd Pimpinan IP PNBP, IP PNBP
➢ Pelaporan Realisasi PNBP dapat mengembangkan sistem
➢ Pelaporan Penggunaan Dana PNBP informasi pelaporan PNBP dengan
➢ Pelaporan Piutang PNBP (dalam proses) mempertimbangkan karakterisik/jenis
▪ Dg adanya modul pelaporan ini, maka pelaksanaan PNBP yang dikelola
pelaporan PNBP dpt dilaksanakan lebih efektif dan efisien,
baik dari sisi pekerjaan, waktu, serta biaya (paperless)

INTEGRITAS – PROFESIONALISME – SINERGI – PELAYANAN – KESEMPURNAAN 5


P E R TA N G G U N J AWA B A N P N B P

FORMAT LAPORAN PADA IP PNBP (1)

INTEGRITAS – PROFESIONALISME – SINERGI – PELAYANAN – KESEMPURNAAN 6


P E R TA N G G U N J AWA B A N P N B P

FORMAT LAPORAN PADA IP PNBP (2)

INTEGRITAS – PROFESIONALISME – SINERGI – PELAYANAN – KESEMPURNAAN 7


P E R TA N G G U N J AWA B A N P N B P

FORMAT LAPORAN PADA IP PNBP (3)

INTEGRITAS – PROFESIONALISME – SINERGI – PELAYANAN – KESEMPURNAAN 8


P E R TA N G G U N J AWA B A N P N B P

FORMAT LAPORAN PADA IP PNBP (4)

INTEGRITAS – PROFESIONALISME – SINERGI – PELAYANAN – KESEMPURNAAN 9


P E R TA N G G U N J AWA B A N P N B P

FORMAT LAPORAN PADA MIP

INTEGRITAS – PROFESIONALISME – SINERGI – PELAYANAN – KESEMPURNAAN 10


P E R TA N G G U N J AWA B A N P N B P

FORMAT LAPORAN PADA WB SELF ASSESMENT

INTEGRITAS – PROFESIONALISME – SINERGI – PELAYANAN – KESEMPURNAAN 11


P E R TA N G G U N J AWA B A N P N B P

SANKSI

Wajib Bayar YMSPT Instansi/Mitra Instansi Pengelola PNBP

❑ Dalam hal ditemukan Wajib Bayar YMSPT :


• tidak memenuhi kewajiban penatausahaan dikenakan ❑ Dalam hal ditemukan IP PNBP/Mitra IP PNBP:
denda sebesar Rp10.000.000,- (Ps 60 (5) PP No 58 ttg • tidak memenuhi kewajiban penatausahaan dan/atau
Pengelolaan PNBP} • tidak menyampaikan laporan realisasi penyetoran
• tidak menyampaikan laporan realisasi penyetoran PNBP dan PNBP Terutang sampai dengan batas waktu
PNBP dan PNBP Terutang sampai dengan batas waktu yang ditentukan
yang ditentukan dikenakan denda sebesar dikenai sanksi sesuai ketentuan perundang-undangan
Rp1.000.000,- (Ps 63 (4) PP No 58 ttg Pengelolaan (Ps 60 (4) PP No 58 ttg Pengelolaan PNBP}
PNBP)

INTEGRITAS – PROFESIONALISME – SINERGI – PELAYANAN – KESEMPURNAAN 12


PENGAWASAN PNBP

1
PN
BP

Ruang Lingkup Pengawasan PNBP Pengawasan PNBP oleh Menteri


• Untuk meningkatkan kualitas perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggung jawaban PNBP,
Pengawasan PNBP dilakukan terhadap:
Menteri melakukan pengawasan terhadap Instansi Pengelola PNBP.
a. pemenuhan kewajiban PNBP; dan/atau
b. kepatuhan terhadap ketentuan peraturan • Pengawasan dapat dilakukan dalam bentuk verifikasi, penilaian, dan/atau evaluasi.
perundangundangan di bidang PNBP. • Pengawasan dilakukan oleh unit yang ditunjuk oleh Menteri.
• Dalam melaksanakan pengawasan, unit yang ditunjuk Menteri dapat meminta dokumen,
Pengawasan PNBP oleh IP PNBP keterangan, dan latau bukti lain kepada Wajib Bayar yang menghitung sendiri kewajiban
• Setiap Instansi Pengelola PNBP melaksanakan PNBP Terutang, Mitra Instansi Pengelola PNBP, dan/atau pihak lain.
pengawasan intern atas Pengelolaan PNBP
• Permintaan dilakukan dengan tetap berkoordinasi dengan Instansi Pengelola PNBP dan/atau
sesuai dengan ketentuan peraturan
Mitra Instansi Pengelola PNBP.
perundang-undangan.
• Pengawasan intern atas Pengelolaan PNBP • Unit yang ditunjuk oleh Menteri wajib membuat laporan hasil pengawasan dan
dilakukan oleh APIP yang bertanggung jawab menyampaikan kepada Menteri dan Pimpinan Instansi Pengelola PNBP.
langsung kepada Menteri/Pimpinan Lembaga. • Pimpinan Instansi Pengelola PNBP wajib menindaklanjuti laporan hasil pengawasan dan
• Instansi Pengelola PNBP wajib melakukan menyampaikan laporan hasil tindak lanjut kepada Menteri
pengawasan atas kewajiban Pengelolaan • Menteri dan Pimpinan Instansi Perrgelola PNBP dapat menindaklanjuti laporan hasil
PNBP yang dilakukan oleh Mitra Instansi pengawasan untuk dimintakan pemeriksaan kepada Instansi Pemeriksa.
Pengelola PNBP. • Permintaan pemeriksaan kepada Instansi Pemeriksa berdasarkan hasil pengawasan
• APIP wajib membuat laporan hasil dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
pengawasan dan menyampaikannya kepada pemeriksaan PNBP
Pimpinan Instansi Pengelola PNBP dan
Menteri. • Berdasarkan hasil pengawasan, Menteri dapat memberikan penghargaan atau sanksi kepada
• Berdasarkan laporan APIP, Menteri melakukan Instansi Pengelola PNBP berdasarkan kinerja Pengelolaan PNBP yang dilaksanakan oleh
konsolidasi dan penelaahan. Instansi Pengelola PNBP sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Pelaporan hasil pengawasan PNBP dapat dilaksanakan melalui sistem informasi.
2
Kementerian
IP PNBP Monitoring Keuangan A

Satker Unit Es I KL DJA DJPb

Laporan Monitoring Monitoring Monitoring Monitoring

1. Monitoring realisasi, 1. Monitoring realisasi, 1. Monitoring realisasi,


Laporan Laporan piutang, KKP, piutang, KKP, piutang, KKP, B
realisasi Piutang pengawasan dan pengawasan dan pengawasan dan
PNBP pemeriksaan berupa pemeriksaan berupa pemeriksaan berupa
catatan sesuai format catatan sesuai format catatan sesuai format
Laporan 2. Monitoring satker 2. Monitoring Unit Eselon I 2. Monitoring KL
Laporan Pengawasan 3. Format berupa: 3. Format berupa: 3. Format berupa:
KKP /pemeriksaan a. Gambaran1. umum a. Gambaran1. umum a. Gambaran1. umum
pelaksanaan pelaksanaan pelaksanaan
b. Penjelasan singkat b. Penjelasan singkat b. Penjelasan singkat
hsill identifikasi hsill identifikasi hsill identifikasi
c. langkah-langkah yang c. langkah-langkah yang c. langkah-langkah yang
akan ditempuh akan ditempuh akan ditempuh
A d. Kesimpulan d. Kesimpulan d. Kesimpulan
B

DJPb DJA

KPPN Kanwil DJPb Pusat

Monitoring Monitoring Monitoring Monitoring

Laporan 1. MP
Laporan Laporan 2. Dikerjakan PA dalam
realisasi Pengawasan Laporan monitoring dan laporan
PNBP Piutang Catatan:
/pemeriksaan KKP 3. Tinjut temuan BPK untuk
APK Laporan realisasi PNBP juga
4. Piutang – APK dilaksanakan kanwil
5. Kanwil menyampaikan

Rekon
n.
tembusan laporan
Kanwil ke arah manajerial, DJA
SAKTI Monitoring realisasi per angka
satker 1.
Monitoring realisasi per
satker 1.
PENGAWASAN PNBP WHO

Pengawasan APIP mengikuti PP 60


APIP tahun 2008 tentang SPIP:
1 audit, reviu, evaluasi, pemantauan,
dan kegiatan pengawasan lain

YANG
Pasal 45 dan MELAKSANAKAN
Pasal 46 MONITORING
UU 9 /2018 PNBP

• Pengawasan oleh Menteri


2 MENTERI c.q. DJA
terdiri atas Rutin dan
Pendalaman/tematik
PENGAWASAN PNBP oleh DJA When & how

Data Pengawasan
Data Monitoring Data Lainnya
APIP

Catatan: Penetapan
PNBP terutang bisa
arahan arahan
dari APIP (cek ulang) pengawasan Meneri DJA
Profil Indikasi potensi

Penagihan oleh APIP


dan Menteri
Dilakukan
Dilakukan Rutin sesuai Tematik/pendalaman
priodik kebutuhan

Laporan Hasil Perencanaan Pelaksanaan Pelaporan

Disampai Disampai Disampai Laporan Hasil


kan oleh kan oleh kan oleh
menteri Dirjen Direktur
perm Penghen
intaa Perbaikan Pe tian
Perbaikan
Perbaikan regulasi, proses n system/ merik layanan
Strategis dan bisnis, sistem pengelolaan,
Selain oleh Pena
regulasi
probis saan dll
nasional reward and pusnisment dan Menteri dan gihan

permintaan pemeriksaan Dirjen


KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

PENGELOLAAN PNBP BUN DAN


MITRA INSTANSI PENGELOLA PNBP

Jakarta, Desember 2020


KEWENANGAN MENKEU SELAKU BUN

UU 9/2018&
Pasal 18 Pasal 82, 83
PP 58/2020

berwenang PNBP
MENKEU menetapkan TERTENTU
PNBP BUN
Selaku Bendahara menjadi
Umum Negara PNBP
TERTENTU
Pimpinan PNBP yang
Instansi pertimbangan: selama ini telah

3
Pengelola PNBP ditetapkan
BUN a. PNBP yang penghitungan dan/atau sebagai PNBP
penetapannya membutuhkan earning BUN antara lain:
process; Migas, Panas
Bumi, KND,
b. bagian Pemerintah dari hasil pengelolaan Pengelolaan
kekayaan negara dipisahkan; atau Kas di DJPB

c. berdasarkan ketentuan peraturan


perundang-undangan ditetapkan sebagai
penerimaan BUN.

2
TATA KELOLA PNBP BUN (PASAL 84 PP 58/2020)

PEJABAT KUASA PENGELOLA


SISTEM APBN 1 PNBP BUN PADA KEMENKEU
Pengelolaan PNBP BUN
dilaksanakan melalui sistem APBN, 2 Dalam melaksanakan
seperti perencanaan sesuai siklus Pengelolaan PNBP BUN, Menteri
APBN, penyetoran ke Kas Negara, Keuangan menunjuk Pejabat
dan penyusunan lapkeu. Kuasa Pengelola PNBP
Bendahara Umum Negara pada
unit di lingkungan Kementerian
Keuangan.

PENGAWASAN OLEH APIP 4


ATAU UNIT TERTENTU TUGAS PEJABAT
Pengawasan dilaksanakan KUASA PENGELOLA PNBP BUN
oleh APIP Kemenkeu dan/atau 3 ▪ Koordinasi dengan KL dalam menyusun
unit yang ditunjuk oleh Menteri Rencana PNBP;
Keuangan ▪ mengusulkan Rencana PNBP
▪ memungut & menyetorkan PNBP ke Kas Negara;
▪ mengelola piutang PNBP;
▪ Melaks pertanggungjawaban PNBP; dan/atau
▪ melaksanakan tugas lain sesuai aturan.

3
MITRA INSTANSI PENGELOLA (MIP)
▪ Membantu Instansi Pengelola
Pasal 86, 87, 88 MITRA INSTANSI PNBP untuk melakukan:
PENGELOLA (MIP) ✓ pemungutan,
PP 58/2020
✓ penyetoran, dan/atau
Dasar penunjukan:
✓ penagihan PNBP
1. Ketentuan per-uu-an
INSTANSI 2. Penugasan dari
PENGELOLA PNBP Instansi Pengelola ▪ Meliputi:
PNBP (dapat berupa ✓ penentuan PNBP Terutang;
Kontrak/Perjanjian) ✓ pemungutan;
✓ monitoring dan/atau verifikasi

SANKSI TEGURAN TERTULIS atas PNBP Terutang;


✓ penyetoran;
ADMINISTRATIF DENDA ADMINISTRATIF ✓ pencatatan piutang PNBP;
▪ Bagi MIP yang tidak ✓ penagihan; dan/atau
melaksanakan PEMOTONGAN IMBAL JASA & BONUS ✓ pelaksanaan koreksi atas
tugasnya
Surat Tagihan PNBP.
▪ Sanksi administratif PENGHAPUSAN IMBAL JASA & BONUS
diberikan secara
berjenjang PENCABUTAN STATUS SEBAGAI MIP

Anda mungkin juga menyukai