Next Steps
2
Kondisi Infrastruktur dan Bisnis Konstruksi Indonesia
1 2 3 4
Daya saing Kondisi BUMN yang Pangsa Pasar BUMN Bisnis Konstruksi Global
infrastruktur kurang kompetitif Konstruksi di memiliki Akses Permodalan
Indonesia rendah Indonesia hanya 8% yang kuat dan fokus pada
Konsesi dan EPC
Daya saing infrastruktur pada Beberapa BUMN mengalami Kebutuhan investasi Akses Permodalan yang kuat
peringkat ke-72 dalam GCI Index tekanan keuangan dan infrastruktur dan real estate menjadi daya dukung
yang jauh lebih rendah pertumbuhan Perusahaan nasional merupakan 38% Portfolio bisnis pada penguasaan
dibandingkan Laos (66), Malaysia yang stagnan pasar Asean. bisnis EPC didukung oleh
(20) dan Singapura (5), serta Ukuran BUMN yang kalah Pasar Konstruksi Nasional backward-forward integration
negara maju lainnya saing dibandingkan didominasi oleh kontraktor melalui penguatan precast dan
Pendanaan infrastruktur rendah, kompetitor global Asing, dimana BUMN industri pendukung serta konsesi
3.2% PDB, dibanding Cina (8%) Daya saing dalam pasar Konstruksi baru memperoleh pada infrastruktur dan properti
dan rata-rata dunia (3.8%) konstruksi terbatas pada 8% dari Nilai Total pasar Strategic acquisition dilakukan
Diperlukan Rp5.916 T (s.d 2019) pasar sipil sebesar Rp665T sebagai langkah untuk masuk ke
untuk melakukan pembangunan Arah fokus bisnis yang belum Pangsa terbesar ada pada pasar internasional
infrastruktur berupa Jalan Tol, jelas dari BUMN Sektor bisnis EPC namun BUMN
Bandara dan Pelabuhan serta Konstruksi dan Infrastruktur hanya memperoleh 7% pangsa
infrastruktur pendukung lainnya. dengan output kinerja yang
belum memuaskan
3
Daftar Isi
Next Steps
4
Arah Strategis BUMN Konstruksi dan Infrastruktur
• Infrastruktur sangat baik
• Kontraktor jadi pemain global
• Sebagian besar pendapatan
kontraktor dari LN
Meningkatkan pangsa
• Infrastruktur oleh swasta
pasar (migas, utilitas,
• Infrastruktur sebagian baik
tambang, dan manufaktur
• Kontraktor diversifikasi usaha
dengan EPC)
• Muncul konglomerasi
infrastruktur
Diversifikasi backward-
• PPP mulai dikembangkan 2019 forward: industri dan
• Infrastruktur diperhatikan konsesi infrastruktur;
• Pasar obligasi dimanfaatkan precast dan property
• IPO perusahaan kontraktor
Mitra strategis dan M&A
• Kontraktor global masuk 2015
untuk meningkatkan
• Infrastruktur oleh Pemerintah kapabilitas produk bernilai
• Infrastruktur masih buruk
tinggi dan bernilai tambah
• Kontraktor Tbk masih sedikit
• Kontruksi didominasi entitas
yang didukung Pemerintah
Source: Tahapan Bisnis Konstruksi, Credit Suisse
5
Overall vision and objectives:
Menjadikan BUMN Konstruksi dan Infrastruktur sebagai motor penggerak
pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan daya saing nasional melalui
peran investasi dan diversifikasi usaha
“Indonesia’s Infra:
Penguatan BUMN Konstruksi Peran agent of What could go
dan Infrastruktur mencapai development dalam wrong?”
nilai Aset Rp374 T dan pembangunan nasional
Pendapatan Rp250 T Membangun 2 (dua) Kawasan
Ekonomi Baru Indonesia’s Infrastructures Global
Regrouping BUMN Konstruksi Competitive Index (GCI) had
dan Infrastruktur Membangun 1.300 KM Jalan Tol passed Malaysia within decades.
Baru
Penguatan Permodalan melalui
PMN dan Right-Issue Membangun 1 (satu) Kota Baru
Diversifikasi bisnis backward- Membangun Pasarana
forward (precast, property dan Transportasi Perkotaan
EPC) terintegrasi dan multimoda
Membangun 120.000 Unit
Perumahan Rakyat
6
Output Roadmap s.d. 2019
7
Daftar Isi
Next Steps
8
Portfolio BUMN Konstruksi dan Infrastruktur Saat Ini
Wika Industri & PT Marga Kunciran PT Marga Sarana PT. Waskita PT. Waskita
Wika Beton
Konstruksi Cengkareng Jabar PP Property PP Peralatan Sangir Energi Beton Precast
9
Alasan Regrouping BUMN Sektor Konstruksi & Infrastruktur
Peningkatan size BUMN
Memperpendek span of control
Kontrol
Alat restrukturisasi
Mengoptimalkan fungsi agent of Regrouping
Span of control terlalu panjang dan mekanisme
development:
konsolidasi belum berjalan sehingga value
a.Mempertahankan daya saing dalam ke dalam 5
creation tidak dapat dikendalikan secara efektif
perolehan tender proyek pemerintah BUMN
dan BUMN
b.Fokus pada proyek strategis nasional
Restrukturisasi
Beberapa BUMN Konstruksi menghadapi
risiko financial distress, disamping itu BUMN Rasionalisasi persaingan dalam
Konsultan pertumbuhannya stagnan pasar nasional
Re-focusing Membangun kompetensi teknologi
Business dan SDM melalui spesialisasi
Meningkatkan daya saing di pasar
Permodalan global
10
Strategi Penguatan BUMN Konstruksi dan Infrastruktur
Rightsizing BUMN Sektor Konstruksi dan Infrastruktur
ke dalam 5 Perusahaan
Fokus Portfolio Bisnis ke-5 Perseroan tersebut terbagi
kedalam 4 Lini Bisnis Utama yaitu Konstruksi & EPC,
Konsesi, Properti & Real Estate serta Manufaktur &
Material.
Strategi
Penguatan
BUMN
11
Penguatan Menuju 5 Holding BUMN Konstruksi & Infrastruktur
PMN HK
Regrouping Tahap 1 Holding BUMN
Right Issue IPO Anak Perusahaan Sektor Konstruksi &
(PMN) WSKT ▪ Kajian Regrouping Infrastruktur
(66.07%) dan BUMN Konstruksi dan
ADHI (51%) Infrastruktur termasuk
PMN HK Konsolidasi Bisnis BUMN Karya
IPO 1 Anak Precast dan Properti A
Perusahaan ▪ Inbreng Aset idle
BUMN Non-Properti ke
Anak Usaha Properti BUMN Karya
▪ Right Issue (PMN) B
WIKA (65.05%), ▪ Right Issue Anak Perusahaan
PTPP (51%) dan ▪ Regrouping Tahap 2
JSMR (70%) BUMN Karya
▪ PMN HK C
▪ PMN HK
▪ IPO 2 Anak PMN HK
Perusahaan Right Issue 1 BUMN BUMN Karya
D
Terbentuk 5 Holding
BUMN
BUMN Karya
E
12
Daftar Isi
Next Steps
13
1 Milestones: Penguatan BUMN Sektor Konstruksi dan Infrastruktur
Kajian Regrouping
Inbreng Aset idle BUMN Non-
Inisiatif Program Properti ke Anak Usaha
Properti
1. Penguatan 1. Melakukan Right Issue (PMN) WIKA PMN HK
BUMN optimalisasi aset PMN HK
2. Memperoleh
(65.05%), PTPP (51%) dan Right Issue 1 BUMN
Konstruksi dan Regrouping Tahap 1
tambahan modal JSMR (70%) Terbentuk 5 Holding
Konsultan
Konstruksi melalui PMN HK IPO 1 Anak Perusahaan BUMN
mekanisme PMN IPO 2 Anak Perusahaan
untuk BUMN
BUMN yang terlibat: Non-Tbk dan
1. WIKA Rights Issue
2. PP
3. HK
untuk BUMN Tbk.
(PMN)
2015 2016 2017 2018 2019
4. Jasa Marga 3. Melakukan
5.Perumnas diversifikasi
6.PT ADHI downstream
7.PT WSKT maupun
8.PT Brantas upstream pada Right Issue (PMN) WSKT ▪ Right Issue Anak Perusahaan
bidang usaha
9.PT Amka
dengan margin
(66.07%) dan ADHI (51%) ▪ Regrouping Tahap 2
10.PT Nindya
yang lebih baik PMN HK ▪ PMN HK
11.PT Istaka 4. Melakukan IPO IPO 1 Anak Perusahaan
12.BUMN Konsultan anak perusahaan
Konstruksi 5. Melakukan
13.Rekind regrouping
BUMN Konstruksi
dan Infrastruktur
14
2 Milestones: Pengembangan Koridor Mebidangro, Aerocity & Portcity
(KT)
▪Model Bisnis
15
3 Milestones: Pengembangan Tol Sumatera
16
4 Milestones: Pembangunan Tol Jawa (1/2)
Inisiatif Program
Groundbreaking: Ruas Becakayu Seksi 1 operasi
4. Mengembangkan 1. Investasi pada
Ruas Pejagan Pemalang Seksi 3 dan 4 Groundbreaking Ruas Legundi
Tol Jawa Ruas jalan tol Bunder (30 Km)
yang belum (57.5 Km)
BUMN yang terlibat: dihentikan Ruas Cinere Serpong (10.1 Km)
1.PT WSKT PPJT-nya Ruas Depok Antasari (21.4 Km)
2.PT Jasa Marga 2. Investasi pada
3.PT PP Ruas jalan tol Ruas Pasuruan Probolinggo (31.3 Km)
4.PT WIKA melalui
5.PT ADHI pelelangan
6.PT HK
2015 2016 2017 2018 2019
7.PT Nindya
Operasi:
Groundbreaking Ruas: Ruas Pejagan Pemalang
Ruas Cimanggis
Cibitung
Solo-Ngawi (90.1 Km) Seksi 1 dan 2 operasi
Ngawi-Kertosono (87.0 Km)
Ruas Pemalang
Batang
Pemalang-Batang (39.2 Km)
Ruas Pejagan
Cimanggis Cibitung (26.3 Km) Pemalang Seksi 3
dan 4
Ruas Cinere
Serpong
Ruas Depok
Antasari
Ruas Pasuruan
Probolinggo
17
4 Milestones: Pembangunan Tol Jawa (2/2)
Inisiatif Program
4. Mengembangkan 1. Investasi pada
Target Operasi (30,5 km) Target Operasi (31,4 km):
Tol Jawa Ruas jalan tol
yang belum ▪ Krian-Mojokerto ▪ Bawen-Salatiga
BUMN yang terlibat: dihentikan ▪ Kejapanan-Gempol ▪ Gempol-Rembang
1.PT WSKT PPJT-nya ▪ Gempol-Pandaan ▪ Perbarakan-Lb Pakam
2.PT Jasa Marga 2. Investasi pada
3.PT PP Ruas jalan tol
4.PT WIKA melalui
5.PT ADHI pelelangan
6.PT HK
2015 2016 2017 2018 2019
7.PT Nindya
18
5 Milestones: Pembangunan Transportasi Massal LRT – Jabodetabek
19
5 Milestones: Pembangunan Transportasi Massal LRT – Palembang
20
6 Milestones: Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung
21
7 Milestones: Pembangunan Perumahan Rakyat
Inisiatif Program
▪ Revisi PP. 15 Tahun 2004 Memiliki landbank 10.000 Ha
7. Mendukung Mempercepat ▪ PMN Tunai dan Non-Tunai Kerjasama dan Networking dengan 2
pembangunan pebangunan rumah
▪ Sinergi & kerjasama (PTPP) organisasi / institusi untuk perumahan
sejuta rumah dan infrastruktur ,
untuk rakyat dengan target Pemb: 26.323 unit
sasaran :
Pemb: 19.604 unit
1) Pembangunan
BUMN yang Rumah
terlibat: Sederhana Tapak
• BUMN Karya, (RST) – (Landed
Houses)
2015 2016 2017 2018 2019
• BUMN lainnya
2) Pembangunan
• Bank Pemberi
Rumah Susun
Kredit Perumahan
Milik (low cost
• Konsultan Apartemen)
Konstruksi • 4 proyek Strategis selesai Menjadi Nasional Housing
3) Peremajaan
Rumah susun dan - Cengkareng Agency
Pengembangan - Kemayoran Pelaksanaan skema off-
kawasan kumuh taker untuk menyalurkan
- Ilir Barat
terutama untuk rumah rakyat
- Sukarame
rusun pengganti
(urban renewal) • PMN 1 Triliun Pemb: 32.189 unit
Pemb: 22.560 unit
Pemb: 17.365 unit
22
Daftar Isi
Next Steps
23
Next Steps
Komitmen
Dukungan komitmen dari
seluruh pihak terlibat
diperlukan agar seluruh
insiatif strategis dapat
terlaksana
24
LAMPIRAN
25
1 Initiative charter: Penguatan BUMN Sektor Konstruksi dan Infrastruktur
Meningkatkan daya saing BUMN Konstruksi dan Infrastruktur baik dalam pasar dalam negeri maupun pasar
Tujuan:
global
Latar Belakang Workstreams Utama Dampak dan KPI
▪ Keterbatasan ekuitas BUMN ▪ Melakukan optimalisasi aset 2016
untuk mendukung ▪ Memperoleh tambahan modal melalui mekanisme Rights ▪ IPO 1 Anak Perusahaan
pengembangan usaha. Issue dan PMN ▪ Kajian Regrouping BUMN Konstruksi
▪ Keterbatasan pemupukan laba ▪ Melakukan diversifikasi downstream maupun upstream dan Infrastruktur
ditahan sebagai komponen pada bidang usaha dengan margin yang lebih baik ▪ Right Issue PT WIKA, PTPP dan JM
ekuitas karena margin sebagai ▪ Melakukan IPO anak perusahaan ▪ PMN PT Hutama Karya
kontraktor relatif kecil. ▪ Melakukan regrouping BUMN Sektor Konstruksi dan 2017
▪ Keterbatasan dana Pemerintah Infrastruktur: ▪ IPO 2 Anak Perusahaan
untuk membiayai infrastruktur - Regrouping kedalam 5 BUMN ▪ Regrouping BUMN Konstruksi dan
nasional - Fokus portfolio bisnis pada 4 sektor utama, Konstruksi Infrastruktur
& EPC, Konsesi, Properti & Real Estate, serta Material ▪ PMN PT WIKA dan PT Hutama Karya
Struktur Tata Kelola & Manufaktur 2018
Champion PT Wijaya Karya - Bisnis EPC fokus pada 3 lini yaitu Industry Processing ▪ PMN PT Hutama Karya
PT PP (Gula & CPO), Oil & Gas, dan Power Plant
PT Hutama Karya Dampak
PT Jasa Marga ▪ Meningkatkan daya saing dan dapat
Perum Perumnas mengerjakan proyek konstruksi
dengan margin premium dengan
skema pembayaran turn-key (EPC
Owner Kementerian BUMN Contract)
Anggota Faktor Keberhasilan ▪ Dapat mengerjakan proyek
infrastruktur nasional berskala besar
1. BUMN Konstruksi ▪ Persaingan sehat diantara BUMN konstruksi
2. BUMN Konsultan Konstruksi ▪ Dukungan Pemerintah dalam memberikan dana PMN
3. ITDC ▪ Dukungan Pemerintah dalam pelaksanaan regrouping
4. HIN BUMN Konstruksi dan Konsultan Konstruksi
5. Rekind
26
1 Rencana kerja terinci untuk workstream dan PIC: Penguatan BUMN Sektor
Konstruksi dan Infrastruktur
2015 2016 Trw 2017 Trw
Rencana Kerja Sept Okt Nov Des I II III IV I II III IV
2018
27
2 Initiative charter: Mengembangkan Koridor Mebidangro, Aerocity dan Portcity
Membangun Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru Membangun Konektivitas antar wilayah di Sumatera Utara
Tujuan: Mengembangkan Wilayah di Sumatera Utara sebagai pusat produksi
barang ekspor nasional
Latar Belakang Workstreams Utama Dampak dan KPI
Nawacita: Pengembangan Koridor Sumatera Utara melalui: 2015
▪Kota-kota baru 1) Mengembangkan Aerocity berbasis logistik dan Harmonisasi Aerocity & Portcity
▪Pembangunan Kawasan Ekonomi, dengan RPJMN
Logistik dan Industri di Sumatera kawasan industri high value products pada wilayah di
Utara akan menciptakan lapangan sekitar Bandar Udara Kuala Namu Tersusunnya masterplan
pekerjaan, bangkitan kargo untuk 2) Mengembangkan Portcity berbasis pada oleo based Infrastruktur Node (Masterplan
mendukung mewujudkan Tol Laut, industry, logistik, dan industri manufaktur pada wilayah Aerocity dan Masterplan Portcity)
Meningkatkan Efisiensi Logistik di sekitar Pelabuhan Kuala Tanjung dan infrastruktur Koridor.
Nasional sektor Laut dan Udara, 2019: terbangun dan
serta sebagai Pusat Inventory & 3) Mengembangkan Transit Oriented Destination (TOD)
beroperasinya
Produksi Barang-Barang bagi pasar
ASEAN. Infrastruktur Dasar Node.
Bandara Kuala Namu.
Sruktur Tata Kelola Pelabuhan Kuala Tanjung.
Champion: PT Wijaya Karya Infrastruktur Koridor.
Tbk. Kuala Namu – Medan.
Owner: Kementerian BUMN Kuala Tanjung – Kuala
Faktor Keberhasilan
Anggota ▪ Kerjasama erat antar BUMN terkait Namu – Sei Mangke
1. Seluruh BUMN Karya, PTPN,
dan AP2,
▪ Finansial: Pembiayaan sendiri (konsorsium bumn Kawasan Logistik dan CBD
terkait), pada Aerocity Kuala Namu,
2. Seluruh BUMN Transportasi
▪ Peraturan & kebijakan : dukungan dari Pemprop, Portcity Belawan, Portcity Kuala
Tanjung.
Pemkab/Pemkot, dan Kementerian terkait (PUPERA,
Perindustrian, Perhubungan, PPN/Bappenas, Agraria, Masterplan/ blueprint Koridor
Palungraya Agung
KBUMN)
▪ Kehadiran achor tenant industri, logistic provider (NRI),
Operator
28
2 Rencana kerja terinci untuk workstream dan PIC: Mengembangkan Koridor
Mebidangro, Aerocity dan Portcity
2015 2016 2017 2018
Rencana Kerja 2019
I II III IV I II III IV I II III IV
29
3 Initiative charter: Pengembangan Tol Sumatera
Tujuan: Mendorong pengembangan kawasan Sumatera sebagai penyokong perekonomian Nasional
30
3 Rencana kerja terinci untuk workstream dan PIC: Pengembangan Tol
Sumatera
31
3 Rencana kerja terinci untuk workstream dan PIC: Pengembangan Tol
Sumatera
RUAS SEKSI 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Pematang Seksi 1
Panggang –Kayu Seksi 2
Agung Seksi 3
Seksi 1
Palembang –
Seksi 2
Tanjung Api Api
Seksi 3
Seksi 1
Kisaran – Tebing
Seksi 2
Tinggi
Seksi 3
33
4 Initiative charter: Mengembangkan Tol Jawa (1/2)
Memperlancar lalu lintas dan distribusi barang dan jasa serta pemerataan hasil pembangunan
Tujuan:
Membangun Konektivitas antar wilayah di Pulau Jawa
Latar Belakang Workstreams Utama Dampak dan KPI
Dalam rangka pelaksanaan Ruas yang belum dihentikan PPJT nya (Tol Pemalang-2016 :
program Pemerintah untuk Batang; Tol Probolingo-Pasuruan; Tol Solo-Ngawi; Tol
• Seksi 1 dan 2 Ruas Tol
membangun 1000 KM salah Ngawi-Kertosono; Tol Cimanggis-Cibitung; Tol Legundi-
Pejagan Pemalang operasi.
satunya membangun Jalan Bunder; Tol Cinere-Serpong; Tol Becakayu; Tol Depok-
2017 :
Tol di Pulau Jawa Antasari):
Seksi 1 Tol Becakayu
Tingginya tingkat urbanisasi 1) Memetakan BUJT yang tidak kompeten beroperasi.
daerah ke Wilayah Ibukota 2) Memperoleh persetujuan dari BPJT
2018 :
DKI Jakarta 3) Mengalihkan kepemilikan BUJT
• Ruas Tol Solo Ngawi dan
Tingginya biaya distribusi 4) Percepatan pembebasan lahan
Ngawi Kertosono operasi.
barang dan jasa 5) Percepatan konstruksi
• Ruas Tol Pejagan Pemalang
Sruktur Tata Kelola Seksi 3 dan 4, Pemalang
Ruas melalui pelelangan (Tol Batang-Semarang): Batang, Cimanggis Cibitung,
Champion: PT Waskita Karya 1) Mengikuti Tender
PT Jasa Marga Cinere Serpong, Depok
Owner: Kementerian 2) Memperoleh konsesi BUJT Antasari, dan Pasuruan
Anggota BUMN 3) Percepatan pembebasan lahan Probolinggo operasi.
4) Percepatan konstruksi Dampak :
1. PT PP
Faktor Keberhasilan 1. Penyerapan tenaga kerja.
2. PT Wijaya Karya
▪ Koordinasi lembaga terkait (KemenPUPera dan 2. Pertumbuhan ekonomi pada
3. PT Adhi Karya KemenATR) dengan Pemda setempat dalam hubungan wilayah di sekitar ruas tol.
4. PT Hutama Karya dengan pembebasan lahan. 3. Percepatan arus barang dan
5. PT Nindya Karya ▪ Finansial: Sinergi dengan perbankan dan lembaga jasa.
6. BUMN lain pembiayaan.
4. Penurunan Biaya
▪ Pemberian tambahan PMN. Operasional Kendaraan.
34
4 Initiative charter: Mengembangkan Tol Jawa (2/2)
Memperlancar lalu lintas dan distribusi barang dan jasa serta pemerataan hasil pembangunan
Tujuan:
Membangun Konektivitas antar wilayah di Pulau Jawa
Latar Belakang Workstreams Utama Dampak dan KPI
Dalam rangka pelaksanaan ▪ Bekerja sama dengan BUMN dan BUMD dalam pembentukan 2015
program Pemerintah untuk Perusahaan Patungan dan mengikuti pelelangan dalam Jasa Marga telah mengoperasikan
pengusahaan ruas jalan tol baru. 590 km sampai dengan semester-1
membangun 1000 KM salah
Contoh: - Solo-Kertosono dengan Waskita Karya 2015
satunya membangun Jalan - Cinere-Serpong dengan Waskita Karya dan Jakpro Di akhir 2015 diprediksikan Jasa
Tol di Pulau Jawa - Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi dengan Waskita Marga telah mengoperasikan
Tingginya tingkat urbanisasi Karya dan PP ±600km
daerah ke Wilayah Ibukota ▪ Kerja sama dengan PT PN dalam ijin pemanfaatan/penyediaan 2019:
DKI Jakarta lahan dan PT KAI dalam perlintasan jalan tol Di 2019 diprediksikan Jasa Marga
Tingginya biaya distribusi ▪ Bekerja sama dengan BUMN Karya dalam pelaksanaan mengoperasikan ±1.000km
barang dan jasa konstruksi.
Contoh: Faktor Keberhasilan
Sruktur Tata Kelola • Gempol – Pandaan dengan Adhi Karya dan Wijaya Karya ▪ Dukungan dari Pemerintah:
• Surabaya-Mojokerto dengan Wijaya Karya - Kementrian PU&PR dan Agraria
Champion: PT Waskita Karya • Nusa Dua-Benoa dengan Waskita Karya, Adhi karya dan
& Tata Ruang untuk percepatan
PT Jasa Marga pembebasan lahan.
Hutama Karya
Owner: Kementerian - Kementrian PU & PR untuk
▪ Selain itu Jasa Marga juga bisa bersinergi di wilayah sekitar percepatan persetujuan rencana
Anggota BUMN jalan tol seperti: teknis dan kelayakan operasi
1. PT PP – Anak Perusahaan BUMN di bidang Properti dalam - Kementerian BUMN membuat
pemanfaatan lahan di sekitar Jalan Tol. kebijakan yang mendukung
2. PT Wijaya Karya – Bersinergi dengan BUMD Air dalam sistem penyaluran air ekspansi jalan tol (kebijakan
3. PT Adhi Karya minum melalui ruang milik jalan tol Deviden)
4. PT Hutama Karya – Bersinergi dengan PT Gas Negara dalam pemanfaatan
lahan jalan tol untuk pemasangan pipa gas
5. PT Nindya Karya ▪ Kerjasama dengan BUMN Perbankan dalam hal pendanaan
6. BUMN lain ruas tol baru dan mendukung transaksi cashless pada
pengumpulan tol (Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN)
35
4 Rencana kerja terinci untuk workstream dan PIC: Mengembangkan Tol Jawa
– PT WASKITA
OPERASIONAL
• Bekasi Cawang Kampung Melayu
• Pejagan Pemalang
• Solo Ngawi
• Ngawi Kertosono
• Pemalang Batang
• Cinere Serpong
• Cimanggis Cibitung
• Depok Antasari
• Pasuruan Probolinggo
36
4 Rencana kerja terinci untuk workstream dan PIC: Mengembangkan Tol Jawa
– PT JASA MARGA
37
37
4 Rencana kerja terinci untuk workstream dan PIC: Mengembangkan Tol Jawa
– PT JASA MARGA
38
38
4 Rencana kerja terinci untuk workstream dan PIC: Mengembangkan Tol Jawa
– PT JASA MARGA
39
39
4 Rencana kerja terinci untuk workstream dan PIC: Mengembangkan Tol Jawa
– PT JASA MARGA
40
40
5 Initiative charter: Membangun Transportasi Massal Light Rail Transit
Mengurangi tingkat penggunaan kendaraan pribadi dalam aktivitas sehari – hari
Tujuan: Menciptakan pembangunan tata kota yang terintegrasi dengan sistem transportasi
Menghemat BBM
Membangkitkan perekonomian wilayah
Latar Belakang Workstreams Utama Faktor Keberhasilan
▪ Ketidakseimbangan ketersediaan ▪ Mengindentifikasi sebaran penumpang baik lokasi dan ▪ Finansial:
ruas jalan dengan jumlah waktu sehingga tercipta pola operasi yang efektif dan - PMN dan pembiayaan
kendaraan pribadi, sehingga sesuai kebutuhan Perbankan
terjadi kemacetan parah yang
▪ Konektivitas Jaringan Transportasi Massal - Keringanan pajak dan retribusi
berakibat menurunnya
produktivitas ▪ Persetujuan Trase dan Design Engineering oleh atas pembangunan transportasi
Kementerian Perhubungan massal sesuai kewenangan
▪ Tingginya tingkat emisi karbon
masing-masing instansi terkait.
▪ Memperoleh perijinan yang diperlukan
▪ Membentuk sebuah sinergi dengan investor swasta,
▪ Peraturan: Dasar hukum
Percepatan Pembangunan
pemerintah maupun BUMN untuk memproduksi rancangan
Transportasi Massal , dukungan
induk perkotaan berkonsep TOD.
Sruktur Tata Kelola dari Kementerian Perhubungan
▪ Pembangunan TOD di daerah strategis sebagai pilot
▪ Dukungan dari BUMN lain:
Champion PT Adhi Karya project
Pemanfaatan lahan Milik BUMN
PT Waskita Karya ▪ TOD diimplementasikan dan berintegrasi dengan moda
lain untuk TOD.
Owner transportasi publik
▪ Dukungan dari Pemerintah:
Kementerian BUMN Dampak dan KPI - Pemberian ijin penggunaan
2016 lahan dan ruang udara
Anggota Memulai Konstruksi LRT Palembang Pemerintah Daerah dan
1. PT INKA 2018 penyesuaian RUTR
2. PT LEN Dengan beroperasinya Transportasi Massal , kemacetan di - Pemberian ijin penggunaan
3. PT Jasa Marga wilayah DKI Jakarta turun akibat berkurangnya penggunaan lahan dan ruang udara
4. BUMN Lainnya kendaraan pribadi Kementerian PUPERA
Produktivitas dan kualitas hidup masyarakat meningkat - AMDAL dan ANDAL LALIN
Beroperasinya LRT Palembang kementerian Lingkungan Hidup
2019
Kota-kota besar di Indonesiamempunyai sistem moda
Transportasi Massal
41
5 Rencana kerja terinci untuk workstream dan PIC: Membangun Transportasi
Massal Light Rail Transit Jabodetabek
42
5 Rencana kerja terinci untuk workstream dan PIC: Membangun Transportasi
Massal Light Rail Transit Palembang
43
6 Initiative charter: Membangun Kareta Cepat Jakarta Bandung
Menanggulangi kemacetan yang kronis dan solusi transport Lintas Jakarta –Bandung jangka panjang.
Tujuan: Menghemat energi di sektor transportasi, mengurangi emisi karbon dan menghemat waktu tempuh dari 3 jam menjadi 30-40 mnt
Meningkatan pertumbuhan ekonomi dan daya tarik investasi dan wisata Jakarta dan Bandung.
Meningkatkan produktivitas dan menumbuhkan kota baru Walini,
Latar Belakang Workstreams Utama Faktor Keberhasilan
▪ Kemacetan yg kronis lintas ▪ Perpres Penugasan Kereta Cepat Jakarta-Bandung ▪ Finansial:
- PMN, Right Issue dan pembiayaan
jakarta Bandung, kapasitas ▪ Right Issue Perbankan
prasarana transportasi (jalan tol, ▪ Finalisasi FS dan Pembentukan Perusahaan patungan - Diberikan fasilitas fiskal berupa
Kereta) ▪ Mengurus perijinan: Pembangunan, Pengadaan dan Usaha insentif pajak termasuk tapi tidak
▪ Perlunya pengembangan kota-
Kereta cepat (Kemen Perhubungan) terbatas pada PPn, PPh badan,
kota baru sebagai antisipasi atas Import Tarif.
tumbuhanya kelas menengah di ▪ Kontrak pembangunan dengan Kemen Perhubungan - Pengembangan TOD
Pulau Jawa ▪ Pembebasan lahan dan perijinan ▪ Peraturan:
▪ Pembangunan prasarana Embankment, Elevated, Tunel – Perpres Percepatan
Penyelenggaraan Prasarana dan
▪ Pembangunan stasiun, Depo dan TOD Gambir, Manggarai, Sarana Perkeretaapian Antara
Halim, Cikarang, Karawang, Walini, Bandung selatan dan Jakarta dan Bandung
Sruktur Tata Kelola
Gedebge – Memasukkan proyek dalam RPJMN
Champion PT Wijaya Karya ▪ Pembangunan kota baru Walini dan Gedebage dan RTRW Nasional, provinsi,
kabupaten dan kota
▪ Dukungan dari BUMN lain:
Owner Mempergunakan ROW dari Jalan Tol
Kementerian BUMN Jasa Marga dan lahan milik PTPN 8 di
Walini untuk pengembangan TOD & Kota
Anggota Baru
Dampak dan KPI ▪ Dukungan dari Pemerintah:
1. PT Jasa Marga
2019 - Mempercepat proses izin trase, izin
2. PT PN 8 pembangunan dan izin operasional
Waktu tempuh Jakarta - Bandung menjadi +/42 Menit
3. PT KAI - Dalam proyek ini diharapkan
Produktivitas kerja di DKI Jakarta dan bandung meningkat diberikan fasilitas fiskal berupa
Koridor Jakarta – Bandung akan tumbuh kota baru dan lebih insentif pajak termasuk tapi tidak
nyaman, menarik untuk bisnis, investasi dan wisata terbatas pada PPn, PPh badan,
Import Tarif.
Menciptakan lapangan pekerjaan - AMDAL & ANDAL LALIN
Meningkatkan daya saing koridor Jakarta-Bandung sebagai Kementerian Lingkungan Hidup
kawasan bisnis dan industri
44
6 Rencana kerja terinci untuk workstream dan PIC: Membangun Kareta
Cepat Jakarta Bandung
Rencana Kerja 2015 2016 2017 2018
Sep Okt Nov Des I II III IV I II III IV I II III IV
LEGAL ASPEK
• Penerbitan Perpres Penugasan WIKA
• Launching Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
• Ijin Trase Kemenhub
• Kontrak Pembangunan WIKA dg Kemenhub
• Ijin Pembangunan
• Pembentukan JV
FINANCIAL
• Rights Issue WIKA dan RUPS WIKA
• Akad Kredit WIKA dg Perbankan
KONSTRUKSI (Jakarta - Bandung)
• Survey Trase; Design Alignment; Soil Investigastion
• DED
• Pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung
PENGADAAN SARANA
• Kontrak Pengadaan sarana
• Pengadaan Sarana
• Testing & Commisioning
• Operating Date
45
7 Initiative charter: Membangun Perumahan Rakyat
Tujuan: Mengurangi angka Backlog perumahan dengan menyediakan rumah rakyat terutama untuk
segmen Masyarakat berpenghasilan rendah dengan harga terjangkau
Latar Belakang Workstreams Utama Dampak dan KPI
▪Backlog perumahan sebesar Mempercepat pembangunan rumah dan infrastruktur
13,5 jt unit 2016
permukiman, dengan target sasaran :
▪Jumlah Permintaan rumah Menyediakan rumah rakyat yang
1)Pembangunan Rumah Sederhana Tapak (RST) – (Landed terjangkau
Nasional sekitar 800 ribu unit / Houses)
tahun sedangkan Jumlah Mempercepat program sejuta rumah
2)Pembangunan Rumah Susun Milik (low cost Apartemen) 2017
Pasokan (supply) Nasional
3)Peremajaan Rumah susun dan Pengembangan kawasan Terselesaikannya beberapa
kurang dari 200 ribu / tahun
kumuh terutama untuk rusun pengganti (urban renewal)
▪Belum adanya proyek Strategis
lembaga/perusahaan yang Berfungsinya Desain Centre
ditunjuk untuk penyedia secara maksimal
perumahan rakyat sehingga 2018
prkembangan perumahan sangat Memiliki anak perusahaan yang
Faktor Keberhasilan memberikan kontribusi maksimal
tergantung pada mekanisme
pasar ▪ Dukungan pemerintah dari sisi suplay side di industry bagi perusahaan induk
Memiliki landbank lebih besar
perumahan /permukiman
Mengadopsi metode best practices
▪ Kerjasama erat dan sinergi antar BUMN untuk management project
Sruktur Tata Kelola
▪ Finansial: Pembiayaan sendiri, konsorsium BUMN, menggunakan IT terintegrated
PMN, dan pinjaman lain (Dalam Negri & Luar Negri) 2019
Champion: Perum Perumnas
▪ Peraturan & kebijakan : Pemanfaatan hasil peremajaan
Owner: Kementerian BUMN ▪ Dukungan kebijakan pemerintah dalam hal lahan, rusun secara optimal
finansial dan kebijakan lain Menjadi Nasional Housing Agency
Anggota
▪ dukungan dari Pemprop, Pemkab/Pemkot, dan Pengelola perumahan dengan
1. BUMN Karya, Kementerian terkait (PUPERA, Perindustrian, skema off-taker dan menyalurkan
2. Bank Pemberi Kredit Perhubungan, PPN/Bappenas, Agraria, KBUMN) rumah sesuai regulasi kebijakan
Perumahan pemerintah
3. Konsultan Konstruksi
46
7 Rencana kerja terinci untuk workstream dan PIC: Membangun Perumahan
Rakyat
2015 2016 2017 2018
Rencana Kerja 2019
I II III IV I II III IV I II III IV
47
Posisi Infrastruktur Indonesia dibanding Negara ASEAN
48
Pendanaan Infrastruktur yang Rendah
49
Daftar Isi
Profil BUMN
50
Kebutuhan Infrastruktur ASEAN sampai dengan 2030
Indonesia merupakan
38% Pasar kebutuhan
investasi Infrastruktur
dan real estate ASEAN
2014-2030
51
Tantangan Infrastruktur Indonesia s/d 2019
Pembangunan Jalur KA 3.258 km di Jawa,
Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan terdiri
dari:
– KA Antar kota 2.159 km
– KA Perkotaan 1.099 km
Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan di
60 lokasi
Pengadaan kapal penyeberangan (terutama
perintis) sebanyak 50 unit
52
Kebutuhan Infrastruktur Indonesia s/d 2019
53
Pangsa Pasar Konstruksi Indonesia Pasar Konstruksi Nasional
BUMN
Swasta Lokal
(Listed)
Private & Kontraktor
Asing
84% 91% 94%
Sumber: Laporan BPS 2014
54
Daftar Isi
Profil BUMN
55
Portfolio Usaha BUMN Konstruksi
85.00% 99.00% 99.00% 99.00% 97.93% 99.97% 99.00% 99.00% 62.71% 85.26% 96.50% 99.00% 90.04% 99.00%
PT. Waskita
PT. Waskita PT. Waskita PT. Waskita gedung
Beton
Sangir Energi Toll Road Karya Realty
Precast Multipower Pte. Ltd.
Kepemilikan Kepemilikan
Negara: 1% Negara: 100%
PPA: 99% Publik: -
56
BUMN Konstruksi lebih kompetitif dibandingkan Swasta Nasional
DGIK 2.032
552
Pangsa Pasar Konstruksi
ACST
TOTL 1.093
8%
JKON 4.717
12.463
WIKA
PP 12.427
11.378
WSKT 92%
ADHI 8.654
Rupiah (Miliar)
- 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 14.000
BUMN
ADHI WSKT PP WIKA JKON TOTL ACST DGIK
Jasa Konstruksi 6.767 9.484 10.662 4.731 1.842 2.092 722 833 Swasta dan Asing
Energi / EPC 863 1.091 1.091 3.178 2.173 - - -
Industri / Precast - 803 29 3.271 485 - 629 -
Realti / Properti 859 0 645 1.283 - 10 - -
Others 165 - - - 217 5,0 - -
57
Kinerja BUMN Konstruksi (1/3)
12.000 500
10.000
400
8.000
300
6.000
200
4.000
100
2.000
0 0
WIKA ADHI PTPP WSKT TOTL DGIK ACST WIKA ADHI PTPP WSKT TOTL DGIK ACST
2010 6.022,9 5.675 4.401,2 0 1.541,1 1.355,1 0 2010 284,92 189,48 201,65 - 80,76 70,54 -
2011 7.741,8 6.695 6.231,9 7.274,1 1.569,4 1.099 0 2011 354,50 182,11 240,22 172,45 124,83 7,99 -
2012 9.816,0 7.627,7 8.003,8 8.808,4 1.833,9 1.216,4 0,00 2012 457,86 211,59 309,68 254,36 175,66 47,47 -
2013 11.884, 9.799, 11.655, 9.686,6 2.287,3 1.452,9 1.014,5 2013 569,94 405,98 420,71 368,06 194,29 66,11 99,36
2014 12.463, 8.653,5 12.427, 10.286, 2.106,3 2.031,9 1.350,9 2014 615,18 324,07 531,95 501,53 163,67 61,07 104,69
58
Kinerja BUMN Konstruksi (2/3)
4,000
12.000
3,000
8.000
2,000
4.000 1,000
0
WIKA ADHI PTPP WSKT TOTL DGIK ACST
0
WIKA ADHI PTPP WSKT TOTL DGIK ACST 2010 1,801.62 861 1,261.84 450.19 558.42 970.00
2010 6.286,30 4.928 800,50 - 1.589,35 1.959,24 - 2011 2,071.56 984 1,425.44 620.22 633.23 960
2011 8.322,98 6.113 6.933,35 5.122,50 1.897,42 1.486 -
2012 2,574.07 1,174 1,655.85 2,007.07 658.86 1,007
2012 10.945,2 7.872 8.550,85 8.366,24 2.064,07 1.758 -
2013 3,266.96 1,548.46 1,984.75 2,383.44 818.99 1,060.29 647.34
2013 12.594,9 9.720,96 12.415,6 8.788,30 2.226,42 2.100,80 1.298,36
2014 15.915,1 10.458,8 14.611,8 12.542,0 2.483,75 2.045,29 1.473,65 2014 4,978.76 1,751.54 2,390.27 2,848.83 799.23 1,104.94 647.34
59
Kinerja BUMN Konstruksi (3/3)
8,00
7,00
6,00
5,00
4,00
3,00
2,00
1,00
-
2010 2011 2012 2013 2014
WIKA 2,49 3,02 3,25 2,86 2,20
ADHI 4,72 5,22 5,70 5,28 4,97
PTPP 3,31 3,86 4,16 5,26 5,11
WSKT 8,06 7,26 3,17 2,69 3,40
TOTL 1,85 2,00 2,13 1,72 2,11
DGIK 1,02 0,55 0,75 0,98 0,85
ACST - - - 1,01 1,28
60
BUMN Konsultan Konstruksi masih belum ideal
Pendapatan
193
200 186
160 144144
140 122 PT Yodya Karya
120 103 PT Virama Karya
Rp Miliar
91 93 94
100 81 PT Indra Karya
76
80 60 61 PT Indah Karya
54 53 54
60 48
39 41 PT Bina Karya
40 23 28
20 22
20
0
2010 2011 2012 2013 2014
61
Kinerja BUMN Konstruksi dalam Pasar EPC
Kinerja EPC BUMN Konstruksi dari 2012 s.d. 2014 masih belum memuaskan, hal ini dapat dilihat dari kinerja
Penjualan dan Laba (Rugi) Segmen EPC dimana hanya WIKA dan PTPP yang memiliki kinerja EPC cukup
baik, mendekati Rekind, sedangkan ADHI dan WSKT perlu peningkatan
Diperlukan Sinergi atau Akuisisi dengan BUMN yang memiliki core buisness EPC
Kinerja Penjualan Segemen EPC, BUMN Karya dan Rekind Kinerja Laba(Rugi) Segmen EPC, BUMN Karya dan Rekind
12.000 140,0
11.246
10.972
120,0
100,0
10.000
8.862 80,0
60,0
8.000
Rp Miliar
7.260
6.978 40,0
20,0
Rp Juta
6.000
-
(20,0)
3.782
4.000
(40,0)
(60,0)
2.000 1.445
1.351
1.091 (80,0)
806 863 2012 2013 2014
442
247 ADHI (18,7) (49,4) (10,7)
17 4
- WIKA 84,4 64,4 71,2
2012 2013 2014 WSKT (64,3) (25,4) (25,5)
PTPP 116,3 6,9 94,4
ADHI WIKA WSKT PTPP Rekind Rekind 86,7 84,5 84,8
62
Daftar Isi
Profil BUMN
63
Benchmark Perusahaan Konstruksi Kelas Dunia
Proyek Investasi pada Bisnis Investasi pada Portfolio pada Seluruh rantai
internasional, infrastruktur konstruksi infrastruktur, bisnis nilai konstruksi,
Portfolio investasi seperti jalan tol, merupakan Power, ship- konstruksi fokus pada
infrastruktur, airport dan main business, building, heavy global dengan forward
Usaha property dan fokus pada investasi engineering, fokus pada integration di
powerplant peran property, machinery dan kemampuan property dan
serta dukungan kontraktor EPC industrial Hydrocarbon. EPC di bidang bisnis
anak usaha energi dan services, Powerplant pendukung
desain transportasi konsesi dan (Nuklir) seperti property
telekomunikasi maintenance
Market Cap: Market Cap: Market Cap: Market Cap: Market Cap: Market Cap:
Permodalan $36.8 B $33.7 B $15.8 B $10.3 B $6.6 B $3.17 B
DER: 5.4 DER: 0.9 DER: 0.88 DER: 1.33 DER: 1.65 DER: 0.46
64
Benchmark Kinerja Keuangan Perusahaan Konstruksi
Rank
Rank Int’ Market
Company Country Global Sales Profits Assets
Forbes Revenue Value
Contractor
China State Engineering China #112 #17 $120.3 B $7.2 B $3.9 B $150.6 B $36.8 B
Corporation (CSCEC) Ltd
Indonesian Companies
Wijaya Karya - N/A N/A $1.00 B N/A $0.06 B $1.28 B $1.59B
Pembangunan Perumahan - N/A N/A $0.99 B N/A $0.04 B $1.17 B $1.24B
Waskita Karya - N/A N/A $0.83 B N/A $0.04 B $1.01 B $1.62B
Adhi Karya - N/A N/A $0.70 B N/A $0.03 B $0.84 B $0.42B
Jasa Marga - NA NA $0.17 B NA $0.01 B $2.56 B $3.46 B
Source: Forbes dan Annual Report FY14
65
Market Cap BUMN Konstruksi jauh di bawah Perusahaan Cina dan Malaysia
* Data belum memasukan perubahan jumlah saham WSKT dan ADHI hasil right-issue
PMN
66
Benchmark Portfolio Bisnis Perusahaan Konstruksi Kelas Dunia (1)
Kepemilikan Saham
Jenis Anak
Perusahaan
Pemisahan Bisnis
Lokal dan
Internasional
67
Benchmark Portfolio Bisnis Perusahaan Konstruksi Kelas Dunia (2)
Major Equity
Comunidades Assets, S.L. Share, S.L. Environment
Gestionades, Actividades de Contruccion y
SA
ACS, Servicios
Servicios (ACS) dalam pengelolaan
Funding ACS y portfolio Bisnis Perusahaan
Statement, Actividades Concesiones,
S.A. Finance, B.V S.L. Konstruksi melalui akuisisi
Perusahaan Konstruksi ,disamping
Hochtief, A.G.
Statement ACS
fokus pada bisnis EPC.
Structure, Actividades
S.A. Finance 2, B.V Telecommunications
Binding
Novovilla,
Statement, ACS, Telefonia
S.A. S.A. Movil, S.L.
68
Benchmark Portfolio Bisnis Perusahaan Konstruksi Kelas Dunia (3)
VINCI
69
Benchmark Portfolio Bisnis Perusahaan Konstruksi Kelas Dunia (4)
70
Benchmark Portfolio Bisnis Perusahaan Konstruksi Malaysia (5)
Gamuda Berhard
71
Benchmark Perjalanan Hyundai
1947-1979
• Civil Engineering (Infrastructure
Construction)
• 1965 start overseas contract 1990 - 1999
• 1975 entry into Shipyard business
• Continue in technological
2010-Now
advancement • Become Global Player contractor
• Diversify into PetroChemical • High shares on overseas contract
• Gain ISO certification for Quality • Penetrate into South America Market for Civil
Assurance Engineering, Construction and EPC
• Focus on Nuclear Power Plant • Strengthen market in Middle East for EPC
business business
• Expand the EPC Business
Hyundai Engineering
1980-1989 Construction (HEC) melakukan
• Start into EPC Business role
2000-2009 diversifikasi dan transformasi
• Add core civil engineering on
infrastructure
bisnis dalam penguasaan
• Diversify building construction apart
• Expand market share on international
form its industrial estate teknologi (ISO, Nuklir dan EPC)
market
• Enter into Nuclear Power Plant
• Main Business in EPC and Nuclear untuk meningkatkan penetrasi
Power Plant
• Add Technological Advance ke pasar konstruksi global
• International Financing through
issuing Bonds
72
Target Pangsa Pasar Konstruksi BUMN Konstruksi dan Infrastruktur
Pangsa Pasar Konstruksi
Tahun 2014
8%
Pasar Konstruksi Nasional
adalah target yang akan
dicapai oleh BUMN Konstruksi
pada tahun 2019 (Rp250
Triliun) dari perkiraan nilai
Pasar Konstruksi sebesar
24% Rp1.052 Triliun
92%
73
Lampiran : Pengembangan Tol Sumatera
RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH SEKITAR JALAN TOL
Mebidangro
(Medan, Binjay, Deliserdang, Karo)
ITBM Palapa
(Indarung, Teluk Bayur,
Bungus Mandeh,
Padang, Lubuk Alung,
Pariaman)
Palungraya Agung
(Palembang, Betung, KSN Perkotaan (Kawasan Megapolitan)
Indralaya, Kayu Agung)
74 74
Lampiran : Pengembangan Tol Sumatera
Peta Pengembangan Kota di Sumatera
76
Lampiran : Trase Non-Trans Jawa
77
Lampiran : Land Bank Perumnas
LAND BANK 2016 2017 2018 2019 2020
Akusisi
Posisi Land Bank 1,900 2,237 2,622 2,853 3,070
Lahan Terbangun 90 215 569 783 954
Bastan 427 600 800 1,000 1,200
Total akuisisi 2,237 2,622 2,853 3,070 3,316
Synergy
Posisi Land Bank 850 1,515 2,692 6,238 10,764
BUMN 500 1,000 3,200 4,200 5,300
Instansi / Pemda 300 500 1,200 1,500 2,100
Lahan Terbangun 135 323 854 1,174 1,431
Total Synergy 1,515 2,692 6,238 10,764 16,733
78
Lampiran : Tantangan Pembiayaan Infrastruktur
* Ketersediaan Modal Kerja dan Budget yang tersedia untuk dunia konstruksi **Tingkat suku bunga pinjaman untuk memberikan keleluasaan dalam
meningkatkan modal kerja *** Kemampuan Engineer yang ada untuk memenuhi standard ACPE (ASEAN Chartered Professional Engineer)
79