Anda di halaman 1dari 79

Kementerian

Badan Usaha Milik Negara

Transformasi BUMN Indonesia:


Sinergi BUMN Membangun Negeri

TEMA : KONSTRUKSI DAN INFRASTRUKTUR


CONFIDENTIAL AND PROPRIETARY
Penggunaan data dan materi harus dengan persetujuan tertulis dari Kementerian
BUMN
Daftar Isi

Kondisi Infrastruktur dan Bisnis Konstruksi Indonesia

Arah Strategis Pembinaan BUMN Sektor Konstruksi dan Infrastruktur

Strategi Penguatan BUMN Sektor Konstruksi dan Infrastruktur

Program Pelaksanaan Strategi BUMN Sektor Konstruksi dan Infrastruktur

Next Steps

2
Kondisi Infrastruktur dan Bisnis Konstruksi Indonesia

1 2 3 4

Daya saing Kondisi BUMN yang Pangsa Pasar BUMN Bisnis Konstruksi Global
infrastruktur kurang kompetitif Konstruksi di memiliki Akses Permodalan
Indonesia rendah Indonesia hanya 8% yang kuat dan fokus pada
Konsesi dan EPC
 Daya saing infrastruktur pada  Beberapa BUMN mengalami  Kebutuhan investasi  Akses Permodalan yang kuat
peringkat ke-72 dalam GCI Index tekanan keuangan dan infrastruktur dan real estate menjadi daya dukung
yang jauh lebih rendah pertumbuhan Perusahaan nasional merupakan 38%  Portfolio bisnis pada penguasaan
dibandingkan Laos (66), Malaysia yang stagnan pasar Asean. bisnis EPC didukung oleh
(20) dan Singapura (5), serta  Ukuran BUMN yang kalah  Pasar Konstruksi Nasional backward-forward integration
negara maju lainnya saing dibandingkan didominasi oleh kontraktor melalui penguatan precast dan
 Pendanaan infrastruktur rendah, kompetitor global Asing, dimana BUMN industri pendukung serta konsesi
3.2% PDB, dibanding Cina (8%)  Daya saing dalam pasar Konstruksi baru memperoleh pada infrastruktur dan properti
dan rata-rata dunia (3.8%) konstruksi terbatas pada 8% dari Nilai Total pasar  Strategic acquisition dilakukan
 Diperlukan Rp5.916 T (s.d 2019) pasar sipil sebesar Rp665T sebagai langkah untuk masuk ke
untuk melakukan pembangunan  Arah fokus bisnis yang belum  Pangsa terbesar ada pada pasar internasional
infrastruktur berupa Jalan Tol, jelas dari BUMN Sektor bisnis EPC namun BUMN
Bandara dan Pelabuhan serta Konstruksi dan Infrastruktur hanya memperoleh 7% pangsa
infrastruktur pendukung lainnya. dengan output kinerja yang
belum memuaskan

3
Daftar Isi

Kondisi Infrastruktur dan Bisnis Konstruksi Indonesia

Arah Strategis Pembinaan BUMN Sektor Konstruksi dan Infrastruktur

Strategi Penguatan BUMN Sektor Konstruksi dan Infrastruktur

Program Pelaksanaan Strategi BUMN Sektor Konstruksi dan Infrastruktur

Next Steps

4
Arah Strategis BUMN Konstruksi dan Infrastruktur
• Infrastruktur sangat baik
• Kontraktor jadi pemain global
• Sebagian besar pendapatan
kontraktor dari LN

Meningkatkan pangsa
• Infrastruktur oleh swasta
pasar (migas, utilitas,
• Infrastruktur sebagian baik
tambang, dan manufaktur
• Kontraktor diversifikasi usaha
dengan EPC)
• Muncul konglomerasi
infrastruktur
Diversifikasi backward-
• PPP mulai dikembangkan 2019 forward: industri dan
• Infrastruktur diperhatikan konsesi infrastruktur;
• Pasar obligasi dimanfaatkan precast dan property
• IPO perusahaan kontraktor
Mitra strategis dan M&A
• Kontraktor global masuk 2015
untuk meningkatkan
• Infrastruktur oleh Pemerintah kapabilitas produk bernilai
• Infrastruktur masih buruk
tinggi dan bernilai tambah
• Kontraktor Tbk masih sedikit
• Kontruksi didominasi entitas
yang didukung Pemerintah
Source: Tahapan Bisnis Konstruksi, Credit Suisse

5
Overall vision and objectives:
Menjadikan BUMN Konstruksi dan Infrastruktur sebagai motor penggerak
pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan daya saing nasional melalui
peran investasi dan diversifikasi usaha

“Indonesia’s Infra:
Penguatan BUMN Konstruksi Peran agent of What could go
dan Infrastruktur mencapai development dalam wrong?”
nilai Aset Rp374 T dan pembangunan nasional
Pendapatan Rp250 T  Membangun 2 (dua) Kawasan
Ekonomi Baru Indonesia’s Infrastructures Global
 Regrouping BUMN Konstruksi Competitive Index (GCI) had
dan Infrastruktur  Membangun 1.300 KM Jalan Tol passed Malaysia within decades.
Baru
 Penguatan Permodalan melalui
PMN dan Right-Issue  Membangun 1 (satu) Kota Baru
 Diversifikasi bisnis backward-  Membangun Pasarana
forward (precast, property dan Transportasi Perkotaan
EPC) terintegrasi dan multimoda
 Membangun 120.000 Unit
Perumahan Rakyat

6
Output Roadmap s.d. 2019

• Aset Rp374 Triliun


• Pendapatan Rp250 Triliun
• Market share konstruksi 2 kali lipat
Kondisi • Strategic Partnership dengan kontraktor
saat ini global
• Kotribusi bisnis non-konstruksi
terhadap total pendapatan menjadi 2 kali
lipat dibanding tahun 2015

• Aset Rp99 Triliun


• Pendapatan Rp64 Triliun
• Market share konstruksi 8%
• Kotribusi bisnis non-konstruksi terhadap
total pendapatan kecil

7
Daftar Isi

Kondisi Infrastruktur dan Bisnis Konstruksi Indonesia

Arah Strategis Pembinaan BUMN Sektor Konstruksi dan Infrastruktur

Strategi Penguatan BUMN Sektor Konstruksi dan Infrastruktur

Program Pelaksanaan Strategi BUMN Sektor Konstruksi dan Infrastruktur

Next Steps

8
Portfolio BUMN Konstruksi dan Infrastruktur Saat Ini

Wika Industri & PT Marga Kunciran PT Marga Sarana PT. Waskita PT. Waskita
Wika Beton
Konstruksi Cengkareng Jabar PP Property PP Peralatan Sangir Energi Beton Precast

Bitumen Wika Rekayasa


PT Marga Trans PT Transmarga
Konstruksi PT. Waskita PT. Waskita
Nusantara Jatim Pasuruan PP Precast Toll Road Karya Realty

Wika Realty Wika Gedung PT Marga Lingkar PT Marga


Jakarta Nujyasmo Agung

PT Marga Pandaan PT Trans Marga


Tol Jateng
Adhi Persada HK
Adhi Beton HK Realtindo
Properti Infrastruktur

BUMN Konsultan Konstruksi Adhi Persada Adhi


Gedung Multipower HK Aston

Nindya Beton Brantas


Energy
Bina Karya
Indah Karya Property & Realty Energy
Konsesi (Jalan Tol) Lain (Aspal)
Precast Peralatan
Yodya Karya Virama Karya

9
Alasan Regrouping BUMN Sektor Konstruksi & Infrastruktur
 Peningkatan size BUMN
 Memperpendek span of control
Kontrol 

Alat restrukturisasi
Mengoptimalkan fungsi agent of Regrouping
Span of control terlalu panjang dan mekanisme
development:
konsolidasi belum berjalan sehingga value
a.Mempertahankan daya saing dalam ke dalam 5
creation tidak dapat dikendalikan secara efektif
perolehan tender proyek pemerintah BUMN
dan BUMN
b.Fokus pada proyek strategis nasional

Restrukturisasi
Beberapa BUMN Konstruksi menghadapi
risiko financial distress, disamping itu BUMN  Rasionalisasi persaingan dalam
Konsultan pertumbuhannya stagnan pasar nasional
Re-focusing  Membangun kompetensi teknologi
Business dan SDM melalui spesialisasi
 Meningkatkan daya saing di pasar
Permodalan global

Biaya pendanaan yang tidak kompetitif dengan


kapasitas pendanaan yang terbatas
dikarenakan size BUMN yang relatif kecil  Supply chain yang lebih efektif
dibandingkan pesaing global  Meningkatkan nilai agregat melalui
efisiensi biaya dari hulu ke hilir Integrasi
 Menyeimbangkan komposisi backward-
Daya Saing pendapatan recurring dan non-
recurring untuk menurunkan risiko forward
Keterbatasan kapabilitas teknologi maupun SDM BUMN
keuangan
serta fokus bisnis yang belum jelas, tercermin dari
portfolio usaha homogen dan belum terintegrasi secara
supply chain, menyebabkan rendahnya pangsa pasar
BUMN Konstruksi di Pasar Nasional maupun global

10
Strategi Penguatan BUMN Konstruksi dan Infrastruktur
 Rightsizing BUMN Sektor Konstruksi dan Infrastruktur
ke dalam 5 Perusahaan
 Fokus Portfolio Bisnis ke-5 Perseroan tersebut terbagi
kedalam 4 Lini Bisnis Utama yaitu Konstruksi & EPC,
Konsesi, Properti & Real Estate serta Manufaktur &
Material.

Strategi Rightsizing dan


Portfolio Bisnis

Cluster BUMN Sektor


Konstruksi dan Infrastruktur

Strategi
Penguatan
BUMN

11
Penguatan Menuju 5 Holding BUMN Konstruksi & Infrastruktur
 PMN HK
 Regrouping Tahap 1 Holding BUMN
 Right Issue  IPO Anak Perusahaan Sektor Konstruksi &
(PMN) WSKT ▪ Kajian Regrouping Infrastruktur
(66.07%) dan BUMN Konstruksi dan
ADHI (51%) Infrastruktur termasuk
 PMN HK Konsolidasi Bisnis BUMN Karya
 IPO 1 Anak Precast dan Properti A
Perusahaan ▪ Inbreng Aset idle
BUMN Non-Properti ke
Anak Usaha Properti BUMN Karya
▪ Right Issue (PMN) B
WIKA (65.05%), ▪ Right Issue Anak Perusahaan
PTPP (51%) dan ▪ Regrouping Tahap 2
JSMR (70%) BUMN Karya
▪ PMN HK C
▪ PMN HK
▪ IPO 2 Anak  PMN HK
Perusahaan  Right Issue 1 BUMN BUMN Karya
D
 Terbentuk 5 Holding
BUMN

BUMN Karya
E

12
Daftar Isi

Kondisi Infrastruktur dan Bisnis Konstruksi Indonesia

Arah Strategis Pembinaan BUMN Sektor Konstruksi dan Infrastruktur

Strategi Penguatan BUMN Sektor Konstruksi dan Infrastruktur

Program Pelaksanaan Strategi BUMN Sektor Konstruksi dan Infrastruktur

Next Steps

13
1 Milestones: Penguatan BUMN Sektor Konstruksi dan Infrastruktur
 Kajian Regrouping
 Inbreng Aset idle BUMN Non-
Inisiatif Program Properti ke Anak Usaha
Properti
1. Penguatan 1. Melakukan  Right Issue (PMN) WIKA  PMN HK
BUMN optimalisasi aset  PMN HK
2. Memperoleh
(65.05%), PTPP (51%) dan  Right Issue 1 BUMN
Konstruksi dan  Regrouping Tahap 1
tambahan modal JSMR (70%)  Terbentuk 5 Holding
Konsultan
Konstruksi melalui  PMN HK  IPO 1 Anak Perusahaan BUMN
mekanisme PMN  IPO 2 Anak Perusahaan
untuk BUMN
BUMN yang terlibat: Non-Tbk dan
1. WIKA Rights Issue
2. PP
3. HK
untuk BUMN Tbk.
(PMN)
2015 2016 2017 2018 2019
4. Jasa Marga 3. Melakukan
5.Perumnas diversifikasi
6.PT ADHI downstream
7.PT WSKT maupun
8.PT Brantas upstream pada  Right Issue (PMN) WSKT ▪ Right Issue Anak Perusahaan
bidang usaha
9.PT Amka
dengan margin
(66.07%) dan ADHI (51%) ▪ Regrouping Tahap 2
10.PT Nindya
yang lebih baik  PMN HK ▪ PMN HK
11.PT Istaka 4. Melakukan IPO  IPO 1 Anak Perusahaan
12.BUMN Konsultan anak perusahaan
Konstruksi 5. Melakukan
13.Rekind regrouping
BUMN Konstruksi
dan Infrastruktur

14
2 Milestones: Pengembangan Koridor Mebidangro, Aerocity & Portcity
(KT)
▪Model Bisnis

KUALA TANJUNG (KT)


▪Skema Pembiayaan. Infrastruktur Infrastruktur Koridor Pengembangan
▪Kebijakan & Peraturan Pelabuhan (KT) Kuala Tanjung – Integrated Logistic
Inisiatif Program ▪Feasibility Study Kuala Namu – Sei Center & Kawasan
Mangke Industri (KT)
2. Mengembangkan 1. Mengembangkan (KT) (Tahap 2)
Koridor Aerocity di ▪Launching
Bandar Udara ▪Mar-Comm
Mebidangro, ▪Land Pengembangan
Kuala Namu Integrated Logistic Pengembangan
Aerocity dan (acquisition) CBD (KT)
2. Mengembangkan Center & Kawasan
Portcity Industri (KT) (Tahap 1) Tahap 1
Portcity di Masterplan (KT)
Pelabuhan Kuala
BUMN yang terlibat: Tanjung
1. PT WIKA 3. Mengembangkan
2. PT AP2
3. PT Pelindo I
TOD 2015 2016 2017 2018 2019
4. BUMN
Konstruksi

KUALA NAMU (KNO)


Masterplan (KNO) Pengembangan Pengembangan
Integrated CBD (KNO)
(KNO) Logistic Center & Tahap 1
▪Launching Kawasan Industri
▪Mar-Comm (KNO) (Tahap 1)
▪Land
(acquisition) Infrastruktur Koridor
Belawan – Kuala
Harmonisasi Namu – Medan.
Infrastruktur Bandara Pengembangan
(KNO) (KNO) Integrated
▪ Model Bisnis Logistic Center &
▪Skema Pembiayaan. Kawasan Industri
▪Kebijakan & Peraturan (KNO)
▪Feasibility Study (Tahap 2)

15
3 Milestones: Pengembangan Tol Sumatera

 Pengoperasian ruas Tol Medan


Inisiatif Program Binjai
 Implementasi Master Plan
3. Mengembangkan 1. Membangun 4 Optimalisasi Jalan Tol untuk
Pengoperasian Ruas Tol
Tol Sumatera Ruas sesuai penambahan Pendapatan diluar Tol Bakauheuni – Terbanggi
Perpres 100 Th.  Masterplan kawasan Palung Raya Besar dan Pematang

BUMN yang terlibat: 2014 Agung Panggang – Kayu Agung
1.PT HK 2. Membangun  Masterplan Bakauheuni Port City
2.PT PP penambahan 4
3.PT WIKA Ruas baru
4.PT WSKT 3. Optimalisasi
5.PT ADHI Jalan Tol
6.PT NK (ducting)
2015 2016 2017 2018 2019
7.PT Istaka 4. Pengembangan
8.PT Jasa Marga kawasan
ekonomi
Palung Raya
Agung ( Pengusulan 4 ruas Pengoperasian Ruas Tol Pengoperasian Ruas
Palembang Tol baru Palindra Tol Pekanbaru-Dumai
Betung
Indralaya Kayu
Agung)
5. Pengembangan
kawasan
Ekonomi
Bakaheuni
sebagai Port
City

16
4 Milestones: Pembangunan Tol Jawa (1/2)

Inisiatif Program
 Groundbreaking:  Ruas Becakayu Seksi 1 operasi
4. Mengembangkan 1. Investasi pada
 Ruas Pejagan Pemalang Seksi 3 dan 4  Groundbreaking Ruas Legundi
Tol Jawa Ruas jalan tol Bunder (30 Km)
yang belum (57.5 Km)
BUMN yang terlibat: dihentikan  Ruas Cinere Serpong (10.1 Km)
1.PT WSKT PPJT-nya  Ruas Depok Antasari (21.4 Km)
2.PT Jasa Marga 2. Investasi pada
3.PT PP Ruas jalan tol  Ruas Pasuruan Probolinggo (31.3 Km)
4.PT WIKA melalui
5.PT ADHI pelelangan
6.PT HK
2015 2016 2017 2018 2019
7.PT Nindya
 Operasi:
Groundbreaking Ruas:  Ruas Pejagan Pemalang
 Ruas Cimanggis
Cibitung
 Solo-Ngawi (90.1 Km) Seksi 1 dan 2 operasi
 Ngawi-Kertosono (87.0 Km)
 Ruas Pemalang
Batang
 Pemalang-Batang (39.2 Km)
 Ruas Pejagan
 Cimanggis Cibitung (26.3 Km) Pemalang Seksi 3
dan 4
 Ruas Cinere
Serpong
 Ruas Depok
Antasari
 Ruas Pasuruan
Probolinggo

17
4 Milestones: Pembangunan Tol Jawa (2/2)

Inisiatif Program
4. Mengembangkan 1. Investasi pada
Target Operasi (30,5 km) Target Operasi (31,4 km):
Tol Jawa Ruas jalan tol
yang belum ▪ Krian-Mojokerto ▪ Bawen-Salatiga
BUMN yang terlibat: dihentikan ▪ Kejapanan-Gempol ▪ Gempol-Rembang
1.PT WSKT PPJT-nya ▪ Gempol-Pandaan ▪ Perbarakan-Lb Pakam
2.PT Jasa Marga 2. Investasi pada
3.PT PP Ruas jalan tol
4.PT WIKA melalui
5.PT ADHI pelelangan
6.PT HK
2015 2016 2017 2018 2019
7.PT Nindya

PMN Rp 1,25 T Target Operasi (299,9 km):


dengan tetap ▪Porong-Kejapanan
mempertahankan ▪Rembang-Pasuruan
porsi saham ▪Cengkareng-Kunciran
pemerintah di JM ▪Kunciran-Serpong
▪Sepanjang-WRR Target Operasi (34,24 km) :
▪WRR-Driyorejo ▪Salatiga-Boyolali
▪Driyorejo-Krian ▪Boyolali-Solo
▪Pasuruan-Grati ▪Kedung Badak – Yasmin
▪Lubuk Pakam-Tebing Tinggi
▪Solo - Ngawi
▪Ngawi – Kertosono

18
5 Milestones: Pembangunan Transportasi Massal LRT – Jabodetabek

Perpres Percepatan Pembangunan


Inisiatif Program Prasarana dan Pengadaan Sarana
Perkeretaapian Terintegrasi di Wilayah
5. Membangun 1. Persetujuan
transportasi Trase Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi
massal Light Rail 2. Perolehan Pembangunan Prasarana Transportasi
Transit perijinan Massal di DKI Jakarta Lintas Pelayanan :
3. Sinergi investor
BUMN yang terlibat: 4. Pembangunan -Cawang – Bekasi Timur
1. PT ADHI TOD yang
2. PT INKA terintegrasi
3. PT LEN dengan moda
4. PT Jasa Marga transportasi
2015 2016 2017 2018 2019
publik lainnya

Pembangunan Prasarana Transportasi


Massal di DKI Jakarta Lintas Pelayanan :
-Cibubur – Cawang
-Cawang – Kuningan – Dukuh Atas
Commercial Operation Date Transportasi
Massal di DKI Jakarta Lintas Pelayanan :
-Cibubur – Cawang
-Cawang – Kuningan –Dukuh Atas
-Cawang – Bekasi Timur

19
5 Milestones: Pembangunan Transportasi Massal LRT – Palembang

Perpres Percepatan Penyelenggaraan


Inisiatif Program Kereta Api Ringan /Light Rail Transit di
Propinsi Sumatera Selatan (No : 116
5. Membangun 1. Perstujuan tahun 2015)
transportasi Trase
massal Light Rail 2. Perolehan Pembangunan prasarana
Transit Perijinan transportasi massal di Sumatera
3. Kontrak
Selatan
BUMN yang terlibat: Pembangunan
1. PT WSKT Waskita -
2. PT KAI Kemenhub
3. PT INKA 4. Pembangunan
4. PT LEN LRT yang
2015 2016 2017 2018 2019
terintegrasi
dengan moda
transportasi
publik lainnya Kontrak Pembangunan Waskita dengan
5. Pengembangan Kemenhub & Perijinan
Wilayah sekitar
stasiun LRT
Commercial Operation Date (Juni 2018) Transportasi
Masssal di Sumatera Selatan
Lintas Pelayanan :
- Bandara Int. Sultan Mahmud Badaruddin – Masjid Agung
Palembang
- Masjid Agung Palembang – Jakabaring Sport City
- Jakabaring Sport City – Bangunan Depo

20
6 Milestones: Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Inisiatif Program MID OCT 2015 : Perpres Percepatan


6. Membangun 1. Perpres Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana
kereta cepat Penugasan Kereta Perkeretaapian Antara Jakarta dan
Jakarta Bandung Cepat Jakarta- Bandung
Bandung JAN 2016 : Pembangunan Prasarana dan
2. Right Issue Sarana Perkeretaapian Antara Jakarta dan
BUMN yang terlibat:
1. PT WIKA
3. Finalisasi FS dan Bandung
Pembentukan
2. PT Jasa Marga Perusahaan
3. PT KAI patungan
4. PT PN VIII 4. Pembebasan
lahan dan
2015 2016 2017 2018 2019
perijinan
5. Pembangunan
prasarana
Embankment,
Elevated, Tunel MID NOV 2015 : Launching Pembangunan
6. Pembangunan Prasarana dan sarana Perkeretaapian
stasiun, Depo dan Antara Jakarta dan Bandung.
TOD Gambir,
Manggarai, Halim,
Cikarang,
AKHIR DEC 2018 : Selesai Pembangunan
Karawang, Walini,
Bandung selatan Prasarana dan Sarana Perkeretaapian
dan Gedebge Antara Jakarta dan Bandung
7. Pembangunan
kota baru Walini
dan Gedebage

21
7 Milestones: Pembangunan Perumahan Rakyat

Inisiatif Program
▪ Revisi PP. 15 Tahun 2004  Memiliki landbank 10.000 Ha
7. Mendukung Mempercepat ▪ PMN Tunai dan Non-Tunai  Kerjasama dan Networking dengan 2
pembangunan pebangunan rumah
▪ Sinergi & kerjasama (PTPP) organisasi / institusi untuk perumahan
sejuta rumah dan infrastruktur ,
untuk rakyat dengan target Pemb: 26.323 unit
sasaran :
Pemb: 19.604 unit
1) Pembangunan
BUMN yang Rumah
terlibat: Sederhana Tapak
• BUMN Karya, (RST) – (Landed
Houses)
2015 2016 2017 2018 2019
• BUMN lainnya
2) Pembangunan
• Bank Pemberi
Rumah Susun
Kredit Perumahan
Milik (low cost
• Konsultan Apartemen)
Konstruksi • 4 proyek Strategis selesai  Menjadi Nasional Housing
3) Peremajaan
Rumah susun dan - Cengkareng Agency
Pengembangan - Kemayoran  Pelaksanaan skema off-
kawasan kumuh taker untuk menyalurkan
- Ilir Barat
terutama untuk rumah rakyat
- Sukarame
rusun pengganti
(urban renewal) • PMN 1 Triliun Pemb: 32.189 unit
Pemb: 22.560 unit
Pemb: 17.365 unit

22
Daftar Isi

Kondisi Infrastruktur dan Bisnis Konstruksi Indonesia

Arah Strategis Pembinaan BUMN Sektor Konstruksi dan Infrastruktur

Strategi Penguatan BUMN Sektor Konstruksi dan Infrastruktur

Program Pelaksanaan Strategi BUMN Sektor Konstruksi dan Infrastruktur

Next Steps

23
Next Steps

Komitmen
Dukungan komitmen dari
seluruh pihak terlibat
diperlukan agar seluruh
insiatif strategis dapat
terlaksana

Dukungan Data Manage Journey


Bersama mengawal proses
Diperlukan dukungan data pelaksanaan seluruh inisiatif
dan informasi yang strategis sebagai bagian dari
memadai dari masing- rencana besar penguatan
masing BUMN agar inisiatif BUMN Sektor Konstruksi dan
strategis dapat Infrastruktur
dilaksanakan secara efektif

24
LAMPIRAN

25
1 Initiative charter: Penguatan BUMN Sektor Konstruksi dan Infrastruktur
Meningkatkan daya saing BUMN Konstruksi dan Infrastruktur baik dalam pasar dalam negeri maupun pasar
Tujuan:
global
Latar Belakang Workstreams Utama Dampak dan KPI
▪ Keterbatasan ekuitas BUMN ▪ Melakukan optimalisasi aset 2016
untuk mendukung ▪ Memperoleh tambahan modal melalui mekanisme Rights ▪ IPO 1 Anak Perusahaan
pengembangan usaha. Issue dan PMN ▪ Kajian Regrouping BUMN Konstruksi
▪ Keterbatasan pemupukan laba ▪ Melakukan diversifikasi downstream maupun upstream dan Infrastruktur
ditahan sebagai komponen pada bidang usaha dengan margin yang lebih baik ▪ Right Issue PT WIKA, PTPP dan JM
ekuitas karena margin sebagai ▪ Melakukan IPO anak perusahaan ▪ PMN PT Hutama Karya
kontraktor relatif kecil. ▪ Melakukan regrouping BUMN Sektor Konstruksi dan 2017
▪ Keterbatasan dana Pemerintah Infrastruktur: ▪ IPO 2 Anak Perusahaan
untuk membiayai infrastruktur - Regrouping kedalam 5 BUMN ▪ Regrouping BUMN Konstruksi dan
nasional - Fokus portfolio bisnis pada 4 sektor utama, Konstruksi Infrastruktur
& EPC, Konsesi, Properti & Real Estate, serta Material ▪ PMN PT WIKA dan PT Hutama Karya
Struktur Tata Kelola & Manufaktur 2018
Champion PT Wijaya Karya - Bisnis EPC fokus pada 3 lini yaitu Industry Processing ▪ PMN PT Hutama Karya
PT PP (Gula & CPO), Oil & Gas, dan Power Plant
PT Hutama Karya Dampak
PT Jasa Marga ▪ Meningkatkan daya saing dan dapat
Perum Perumnas mengerjakan proyek konstruksi
dengan margin premium dengan
skema pembayaran turn-key (EPC
Owner Kementerian BUMN Contract)
Anggota Faktor Keberhasilan ▪ Dapat mengerjakan proyek
infrastruktur nasional berskala besar
1. BUMN Konstruksi ▪ Persaingan sehat diantara BUMN konstruksi
2. BUMN Konsultan Konstruksi ▪ Dukungan Pemerintah dalam memberikan dana PMN
3. ITDC ▪ Dukungan Pemerintah dalam pelaksanaan regrouping
4. HIN BUMN Konstruksi dan Konsultan Konstruksi
5. Rekind

26
1 Rencana kerja terinci untuk workstream dan PIC: Penguatan BUMN Sektor
Konstruksi dan Infrastruktur
2015 2016 Trw 2017 Trw
Rencana Kerja Sept Okt Nov Des I II III IV I II III IV
2018

▪ Melakukan optimalisasi aset


▪ Memperoleh tambahan modal melalui mekanisme
Rights Issue dan PMN
▪ Melakukan diversifikasi downstream maupun
upstream pada bidang usaha dengan margin
yang lebih baik
▪ Melakukan IPO anak perusahaan
▪ Melakukan regrouping BUMN Konstruksi
 Kajian
- Sosialisasi kepada stakeholders
- Pengurusan persetujuan
- Regrouping

27
2 Initiative charter: Mengembangkan Koridor Mebidangro, Aerocity dan Portcity
 Membangun Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru  Membangun Konektivitas antar wilayah di Sumatera Utara
Tujuan:  Mengembangkan Wilayah di Sumatera Utara sebagai pusat produksi
barang ekspor nasional
Latar Belakang Workstreams Utama Dampak dan KPI
Nawacita: Pengembangan Koridor Sumatera Utara melalui: 2015
▪Kota-kota baru 1) Mengembangkan Aerocity berbasis logistik dan  Harmonisasi Aerocity & Portcity
▪Pembangunan Kawasan Ekonomi, dengan RPJMN
Logistik dan Industri di Sumatera kawasan industri high value products pada wilayah di
Utara akan menciptakan lapangan sekitar Bandar Udara Kuala Namu  Tersusunnya masterplan
pekerjaan, bangkitan kargo untuk 2) Mengembangkan Portcity berbasis pada oleo based Infrastruktur Node (Masterplan
mendukung mewujudkan Tol Laut, industry, logistik, dan industri manufaktur pada wilayah Aerocity dan Masterplan Portcity)
Meningkatkan Efisiensi Logistik di sekitar Pelabuhan Kuala Tanjung dan infrastruktur Koridor.
Nasional sektor Laut dan Udara, 2019: terbangun dan
serta sebagai Pusat Inventory & 3) Mengembangkan Transit Oriented Destination (TOD)
beroperasinya
Produksi Barang-Barang bagi pasar
ASEAN.  Infrastruktur Dasar Node.
 Bandara Kuala Namu.
Sruktur Tata Kelola  Pelabuhan Kuala Tanjung.
Champion: PT Wijaya Karya  Infrastruktur Koridor.
Tbk.  Kuala Namu – Medan.
Owner: Kementerian BUMN  Kuala Tanjung – Kuala
Faktor Keberhasilan
Anggota ▪ Kerjasama erat antar BUMN terkait Namu – Sei Mangke
1. Seluruh BUMN Karya, PTPN,
dan AP2,
▪ Finansial: Pembiayaan sendiri (konsorsium bumn  Kawasan Logistik dan CBD
terkait), pada Aerocity Kuala Namu,
2. Seluruh BUMN Transportasi
▪ Peraturan & kebijakan : dukungan dari Pemprop, Portcity Belawan, Portcity Kuala
Tanjung.
Pemkab/Pemkot, dan Kementerian terkait (PUPERA,
Perindustrian, Perhubungan, PPN/Bappenas, Agraria,  Masterplan/ blueprint Koridor
Palungraya Agung
KBUMN)
▪ Kehadiran achor tenant industri, logistic provider (NRI),
Operator

28
2 Rencana kerja terinci untuk workstream dan PIC: Mengembangkan Koridor
Mebidangro, Aerocity dan Portcity
2015 2016 2017 2018
Rencana Kerja 2019
I II III IV I II III IV I II III IV

Planning, Design, Modeling


▪ Harmonisasi Aerocity & Portcity dengan RPJMN
▪ Masterplan Infrastruktur Node (Aerocity dan Portcity)
serta infrastruktur Koridor.
▪ Model Bisnis, Skema Pembiayaan, Kebijakan &
Peraturan, Feasibility Study
Launching, Marketing-Communication, Land
▪ Penetapan Lembaga Usaha Pengelola
▪ Ground Breaking
▪ Pengadaan Lahan
▪ Komunikasi Publik, Promosi & Pemasaran
Pekerjaan Infrastruktur & Properti
• Pengembangan Infrastruktur Pelabuhan Kuala Tanjung (KT)
• Infrastruktur (Intermodal Transportasi) Bandara Kuala Namu (KNO)
• Infrastruktur (Jalan Lingkar) Bandara Kuala Namu (KNO)
• Infrastruktur (jalan, air, listrik, gas) Koridor Kuala Tanjung – Kuala
Namu – Sei Mangke
• Infrastruktur (jalan, air, listrik, gas) Koridor Belawan – Kuala Namu –
Medan.
• Pengembangan Pusat Logistik Terpadu di Portcity KT, Aerocity KNO,
serta Kawasan Industri di KT & KNO (Tahap 1)
• Pengembangan CBD di Portcity KT & Aerocity KNO (Tahap 1)
• Pengembangan Pusat Logistik Terpadu di Aerocity Kuala Namu,
Portcity Belawan, Portcity Kuala Tanjung (Tahap 2)

29
3 Initiative charter: Pengembangan Tol Sumatera
Tujuan: Mendorong pengembangan kawasan Sumatera sebagai penyokong perekonomian Nasional

Latar Belakang Workstreams Utama Dampak dan KPI


 Program percepatan dan 1) Pembangunan 4 ruas Tol sesuai Perpres 100 tahun 2014 2015
perluasan pembangunan 2) Pengusulan 4 ruas Tol tambahan sesuai program Penguatan • Pengusulan 4 ruas Tol baru
konektivitas Nasional sebagai revisi Perpres 100 Tahun 2014 • Penyerapan tenaga kerja
ekonomi Indonesia
3) Pembangunan 4 ruas tambahan sesuai rancangan revisi 2016
 Program penguatan Perpress 100 tahun 2014
konektivitas Sumatera • Ruas Tol Medan Binjai beroperasi
4) Program optimalisasi jalan tol dengan program pemanfaatan
• Master Plan Optimalisasi Jalan Tol
daerah milik Jalan Tol menjadi sumber untuk menambah
untuk penambahan Pendapatan
revenue stream dari Jalan Tol.
diluar Tol selesai dibuat
5) Pengembangan kawasan ekonomi Palung Raya Agung (
Palembang Betung Indralaya Kayu Agung) • Masterplan kawasan Palung Raya
Agung selesai dibuat
Sruktur Tata Kelola 6) Pengembangan kawasan Ekonomi Bakaheuni sebagai Port City
• Masterplan Bakaheuni Port City
Champion PT Hutama Karya selesai dibuat
• Penghematan BOK dan waktu
Owner Kementerian BUMN tempuh untuk daerah Medan-Binjai
Anggota 2017
1. PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk Faktor Keberhasilan • Ruas Tol Palindra beroperasi
• Penghematan BOK dan waktu tempuh untuk
2. PT. Waskita Karya (Persero), ▪ Dukungan Perbankan dan Lembaga Keuangan daerah Palindra
Tbk ▪ Persetujuan Jaminan Keuangan dari Kemenkeu
2018
3. PT. Adhi Karya (Persero), Tbk ▪ Pembebasan Lahan oleh Kemen PUPERA , Kemen ATR dan
• Ruas Tol Bakaheuni – Terbanggi Besar
4. PT. PP (Persero), Tbk Pemda dan Pematang Panggang – Kayu Agung
▪ Persetujuan PMN dari Pemerintah beroperasi
5. PT. PTPN II ▪ Regulasi terkait percepatan pembangunan • Penghematan BOK dan waktu tempuh
6. PT. PTPN V
untuk daerah Lampung-Palembang
7. PT. PTPN VII 2019
8. PT. ASDP Beroperasinya ruas tol:
9. BUMN Lainnya • Tol Palembang - Tanjung Api Api
• Tol Pekanbaru – Dumai
• Tol Kisaran – Tebing Tinggi

30
3 Rencana kerja terinci untuk workstream dan PIC: Pengembangan Tol
Sumatera

31
3 Rencana kerja terinci untuk workstream dan PIC: Pengembangan Tol
Sumatera
RUAS SEKSI 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Terbangi Besar – Seksi 1


Pematang Seksi 2
Panggang Seksi 3

Pematang Seksi 1
Panggang –Kayu Seksi 2
Agung Seksi 3
Seksi 1
Palembang –
Seksi 2
Tanjung Api Api
Seksi 3
Seksi 1
Kisaran – Tebing
Seksi 2
Tinggi
Seksi 3

Target operasional tahun 2018


Tanah
Konstruksi Tergantung pada Financial Close
dan Pembebasan Lahan
32
3 Rencana kerja terinci untuk workstream dan PIC: Pengembangan Tol
Sumatera
2015 2016 Trw 2017 Trw
Rencana Kerja Sept Okt Nov Des I II III IV I II III IV
2018

Optimalisasi Jalan Tol untuk penambahan


Pendapatan diluar Tol, pengembangan Palung
raya Agung dan Bakauheuni Port City

• Identifikasi dan business plan

• Pengembangan master plan

• Perijinan dan pembebasan tanah

• Pencanangan Pembangunan Kawasan

33
4 Initiative charter: Mengembangkan Tol Jawa (1/2)
 Memperlancar lalu lintas dan distribusi barang dan jasa serta pemerataan hasil pembangunan
Tujuan:
 Membangun Konektivitas antar wilayah di Pulau Jawa
Latar Belakang Workstreams Utama Dampak dan KPI
 Dalam rangka pelaksanaan Ruas yang belum dihentikan PPJT nya (Tol Pemalang-2016 :
program Pemerintah untuk Batang; Tol Probolingo-Pasuruan; Tol Solo-Ngawi; Tol
• Seksi 1 dan 2 Ruas Tol
membangun 1000 KM salah Ngawi-Kertosono; Tol Cimanggis-Cibitung; Tol Legundi-
Pejagan Pemalang operasi.
satunya membangun Jalan Bunder; Tol Cinere-Serpong; Tol Becakayu; Tol Depok-
2017 :
Tol di Pulau Jawa Antasari):
 Seksi 1 Tol Becakayu
 Tingginya tingkat urbanisasi 1) Memetakan BUJT yang tidak kompeten beroperasi.
daerah ke Wilayah Ibukota 2) Memperoleh persetujuan dari BPJT
2018 :
DKI Jakarta 3) Mengalihkan kepemilikan BUJT
• Ruas Tol Solo Ngawi dan
 Tingginya biaya distribusi 4) Percepatan pembebasan lahan
Ngawi Kertosono operasi.
barang dan jasa 5) Percepatan konstruksi
• Ruas Tol Pejagan Pemalang
Sruktur Tata Kelola Seksi 3 dan 4, Pemalang
Ruas melalui pelelangan (Tol Batang-Semarang): Batang, Cimanggis Cibitung,
Champion:  PT Waskita Karya 1) Mengikuti Tender
 PT Jasa Marga Cinere Serpong, Depok
Owner: Kementerian 2) Memperoleh konsesi BUJT Antasari, dan Pasuruan
Anggota BUMN 3) Percepatan pembebasan lahan Probolinggo operasi.
4) Percepatan konstruksi Dampak :
1. PT PP
Faktor Keberhasilan 1. Penyerapan tenaga kerja.
2. PT Wijaya Karya
▪ Koordinasi lembaga terkait (KemenPUPera dan 2. Pertumbuhan ekonomi pada
3. PT Adhi Karya KemenATR) dengan Pemda setempat dalam hubungan wilayah di sekitar ruas tol.
4. PT Hutama Karya dengan pembebasan lahan. 3. Percepatan arus barang dan
5. PT Nindya Karya ▪ Finansial: Sinergi dengan perbankan dan lembaga jasa.
6. BUMN lain pembiayaan.
4. Penurunan Biaya
▪ Pemberian tambahan PMN. Operasional Kendaraan.

34
4 Initiative charter: Mengembangkan Tol Jawa (2/2)
 Memperlancar lalu lintas dan distribusi barang dan jasa serta pemerataan hasil pembangunan
Tujuan:
 Membangun Konektivitas antar wilayah di Pulau Jawa
Latar Belakang Workstreams Utama Dampak dan KPI
 Dalam rangka pelaksanaan ▪ Bekerja sama dengan BUMN dan BUMD dalam pembentukan 2015
program Pemerintah untuk Perusahaan Patungan dan mengikuti pelelangan dalam  Jasa Marga telah mengoperasikan
pengusahaan ruas jalan tol baru. 590 km sampai dengan semester-1
membangun 1000 KM salah
Contoh: - Solo-Kertosono dengan Waskita Karya 2015
satunya membangun Jalan - Cinere-Serpong dengan Waskita Karya dan Jakpro  Di akhir 2015 diprediksikan Jasa
Tol di Pulau Jawa - Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi dengan Waskita Marga telah mengoperasikan
 Tingginya tingkat urbanisasi Karya dan PP ±600km
daerah ke Wilayah Ibukota ▪ Kerja sama dengan PT PN dalam ijin pemanfaatan/penyediaan 2019:
DKI Jakarta lahan dan PT KAI dalam perlintasan jalan tol  Di 2019 diprediksikan Jasa Marga
 Tingginya biaya distribusi ▪ Bekerja sama dengan BUMN Karya dalam pelaksanaan mengoperasikan ±1.000km
barang dan jasa konstruksi.
Contoh: Faktor Keberhasilan
Sruktur Tata Kelola • Gempol – Pandaan dengan Adhi Karya dan Wijaya Karya ▪ Dukungan dari Pemerintah:
• Surabaya-Mojokerto dengan Wijaya Karya - Kementrian PU&PR dan Agraria
Champion: PT Waskita Karya • Nusa Dua-Benoa dengan Waskita Karya, Adhi karya dan
& Tata Ruang untuk percepatan
 PT Jasa Marga pembebasan lahan.
Hutama Karya
Owner: Kementerian - Kementrian PU & PR untuk
▪ Selain itu Jasa Marga juga bisa bersinergi di wilayah sekitar percepatan persetujuan rencana
Anggota BUMN jalan tol seperti: teknis dan kelayakan operasi
1. PT PP – Anak Perusahaan BUMN di bidang Properti dalam - Kementerian BUMN membuat
pemanfaatan lahan di sekitar Jalan Tol. kebijakan yang mendukung
2. PT Wijaya Karya – Bersinergi dengan BUMD Air dalam sistem penyaluran air ekspansi jalan tol (kebijakan
3. PT Adhi Karya minum melalui ruang milik jalan tol Deviden)
4. PT Hutama Karya – Bersinergi dengan PT Gas Negara dalam pemanfaatan
lahan jalan tol untuk pemasangan pipa gas
5. PT Nindya Karya ▪ Kerjasama dengan BUMN Perbankan dalam hal pendanaan
6. BUMN lain ruas tol baru dan mendukung transaksi cashless pada
pengumpulan tol (Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN)

35
4 Rencana kerja terinci untuk workstream dan PIC: Mengembangkan Tol Jawa
– PT WASKITA

Rencana Kerja 2015 2016 2017 2018


LEGAL ASPEK Sep Okt Nov Des I II III IV I II III IV I II III IV
Ijin pengalihan BUJT
• Pemalang Batang
• Pasuruan Probolinggo
GROUNDBREAKING & KONTRUKSI
• Bekasi Cawang Kampung Melayu
• Pejagan Pemalang
• Solo Ngawi
• Ngawi Kertosono
• Pemalang Batang
• Cinere Serpong
• Cimanggis Cibitung
• Depok Antasari
• Pasuruan Probolinggo
• Legundi Bunder

OPERASIONAL
• Bekasi Cawang Kampung Melayu
• Pejagan Pemalang
• Solo Ngawi
• Ngawi Kertosono
• Pemalang Batang
• Cinere Serpong
• Cimanggis Cibitung
• Depok Antasari
• Pasuruan Probolinggo

36
4 Rencana kerja terinci untuk workstream dan PIC: Mengembangkan Tol Jawa
– PT JASA MARGA

37
37
4 Rencana kerja terinci untuk workstream dan PIC: Mengembangkan Tol Jawa
– PT JASA MARGA

38
38
4 Rencana kerja terinci untuk workstream dan PIC: Mengembangkan Tol Jawa
– PT JASA MARGA

39
39
4 Rencana kerja terinci untuk workstream dan PIC: Mengembangkan Tol Jawa
– PT JASA MARGA

40
40
5 Initiative charter: Membangun Transportasi Massal Light Rail Transit
 Mengurangi tingkat penggunaan kendaraan pribadi dalam aktivitas sehari – hari
Tujuan:  Menciptakan pembangunan tata kota yang terintegrasi dengan sistem transportasi
 Menghemat BBM
 Membangkitkan perekonomian wilayah
Latar Belakang Workstreams Utama Faktor Keberhasilan
▪ Ketidakseimbangan ketersediaan ▪ Mengindentifikasi sebaran penumpang baik lokasi dan ▪ Finansial:
ruas jalan dengan jumlah waktu sehingga tercipta pola operasi yang efektif dan - PMN dan pembiayaan
kendaraan pribadi, sehingga sesuai kebutuhan Perbankan
terjadi kemacetan parah yang
▪ Konektivitas Jaringan Transportasi Massal - Keringanan pajak dan retribusi
berakibat menurunnya
produktivitas ▪ Persetujuan Trase dan Design Engineering oleh atas pembangunan transportasi
Kementerian Perhubungan massal sesuai kewenangan
▪ Tingginya tingkat emisi karbon
masing-masing instansi terkait.
▪ Memperoleh perijinan yang diperlukan
▪ Membentuk sebuah sinergi dengan investor swasta,
▪ Peraturan: Dasar hukum
Percepatan Pembangunan
pemerintah maupun BUMN untuk memproduksi rancangan
Transportasi Massal , dukungan
induk perkotaan berkonsep TOD.
Sruktur Tata Kelola dari Kementerian Perhubungan
▪ Pembangunan TOD di daerah strategis sebagai pilot
▪ Dukungan dari BUMN lain:
Champion PT Adhi Karya project
Pemanfaatan lahan Milik BUMN
PT Waskita Karya ▪ TOD diimplementasikan dan berintegrasi dengan moda
lain untuk TOD.
Owner transportasi publik
▪ Dukungan dari Pemerintah:
Kementerian BUMN Dampak dan KPI - Pemberian ijin penggunaan
2016 lahan dan ruang udara
Anggota  Memulai Konstruksi LRT Palembang Pemerintah Daerah dan
1. PT INKA 2018 penyesuaian RUTR
2. PT LEN  Dengan beroperasinya Transportasi Massal , kemacetan di - Pemberian ijin penggunaan
3. PT Jasa Marga wilayah DKI Jakarta turun akibat berkurangnya penggunaan lahan dan ruang udara
4. BUMN Lainnya kendaraan pribadi Kementerian PUPERA
 Produktivitas dan kualitas hidup masyarakat meningkat - AMDAL dan ANDAL LALIN
 Beroperasinya LRT Palembang kementerian Lingkungan Hidup
2019
 Kota-kota besar di Indonesiamempunyai sistem moda
Transportasi Massal
41
5 Rencana kerja terinci untuk workstream dan PIC: Membangun Transportasi
Massal Light Rail Transit Jabodetabek

Rencana Kerja 2015 2016 2017 2018


Sep Okt Nov Des I II III IV I II III IV I II III IV
LEGAL ASPEK
• Penerbitan Perpres Penugasan ADHI
• Ijin Trase Kemenhub
• Kontrak Pembangunan ADHI dg Kemenhub
• Ijin Pembangunan dan Perijinan Lainnya
FINANCIAL
• Rights Issue ADHI
• Pendanaan Loan dari Perbankan
KONSTRUKSI (Cibubur – Cawang – Dukuh Atas)
• Basic Engineering Design
• Detail Engineering Design
• Pembangunan Civil, Structure & Track Works
• Pembangunan E&M Railway System
PENGADAAN SARANA
• Kontrak Pengadaan sarana
• Pengadaan Sarana
• Testing & Commisioning
• Operating Date

42
5 Rencana kerja terinci untuk workstream dan PIC: Membangun Transportasi
Massal Light Rail Transit Palembang

43
6 Initiative charter: Membangun Kareta Cepat Jakarta Bandung
 Menanggulangi kemacetan yang kronis dan solusi transport Lintas Jakarta –Bandung jangka panjang.
Tujuan:  Menghemat energi di sektor transportasi, mengurangi emisi karbon dan menghemat waktu tempuh dari 3 jam menjadi 30-40 mnt
 Meningkatan pertumbuhan ekonomi dan daya tarik investasi dan wisata Jakarta dan Bandung.
 Meningkatkan produktivitas dan menumbuhkan kota baru Walini,
Latar Belakang Workstreams Utama Faktor Keberhasilan
▪ Kemacetan yg kronis lintas ▪ Perpres Penugasan Kereta Cepat Jakarta-Bandung ▪ Finansial:
- PMN, Right Issue dan pembiayaan
jakarta Bandung, kapasitas ▪ Right Issue Perbankan
prasarana transportasi (jalan tol, ▪ Finalisasi FS dan Pembentukan Perusahaan patungan - Diberikan fasilitas fiskal berupa
Kereta) ▪ Mengurus perijinan: Pembangunan, Pengadaan dan Usaha insentif pajak termasuk tapi tidak
▪ Perlunya pengembangan kota-
Kereta cepat (Kemen Perhubungan) terbatas pada PPn, PPh badan,
kota baru sebagai antisipasi atas Import Tarif.
tumbuhanya kelas menengah di ▪ Kontrak pembangunan dengan Kemen Perhubungan - Pengembangan TOD
Pulau Jawa ▪ Pembebasan lahan dan perijinan ▪ Peraturan:
▪ Pembangunan prasarana Embankment, Elevated, Tunel – Perpres Percepatan
Penyelenggaraan Prasarana dan
▪ Pembangunan stasiun, Depo dan TOD Gambir, Manggarai, Sarana Perkeretaapian Antara
Halim, Cikarang, Karawang, Walini, Bandung selatan dan Jakarta dan Bandung
Sruktur Tata Kelola
Gedebge – Memasukkan proyek dalam RPJMN
Champion PT Wijaya Karya ▪ Pembangunan kota baru Walini dan Gedebage dan RTRW Nasional, provinsi,
kabupaten dan kota
▪ Dukungan dari BUMN lain:
Owner Mempergunakan ROW dari Jalan Tol
Kementerian BUMN Jasa Marga dan lahan milik PTPN 8 di
Walini untuk pengembangan TOD & Kota
Anggota Baru
Dampak dan KPI ▪ Dukungan dari Pemerintah:
1. PT Jasa Marga
2019 - Mempercepat proses izin trase, izin
2. PT PN 8 pembangunan dan izin operasional
 Waktu tempuh Jakarta - Bandung menjadi +/42 Menit
3. PT KAI - Dalam proyek ini diharapkan
 Produktivitas kerja di DKI Jakarta dan bandung meningkat diberikan fasilitas fiskal berupa
 Koridor Jakarta – Bandung akan tumbuh kota baru dan lebih insentif pajak termasuk tapi tidak
nyaman, menarik untuk bisnis, investasi dan wisata terbatas pada PPn, PPh badan,
Import Tarif.
 Menciptakan lapangan pekerjaan - AMDAL & ANDAL LALIN
 Meningkatkan daya saing koridor Jakarta-Bandung sebagai Kementerian Lingkungan Hidup
kawasan bisnis dan industri

44
6 Rencana kerja terinci untuk workstream dan PIC: Membangun Kareta
Cepat Jakarta Bandung
Rencana Kerja 2015 2016 2017 2018
Sep Okt Nov Des I II III IV I II III IV I II III IV
LEGAL ASPEK
• Penerbitan Perpres Penugasan WIKA
• Launching Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
• Ijin Trase Kemenhub
• Kontrak Pembangunan WIKA dg Kemenhub
• Ijin Pembangunan
• Pembentukan JV
FINANCIAL
• Rights Issue WIKA dan RUPS WIKA
• Akad Kredit WIKA dg Perbankan
KONSTRUKSI (Jakarta - Bandung)
• Survey Trase; Design Alignment; Soil Investigastion

• DED
• Pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung
PENGADAAN SARANA
• Kontrak Pengadaan sarana
• Pengadaan Sarana
• Testing & Commisioning
• Operating Date
45
7 Initiative charter: Membangun Perumahan Rakyat
Tujuan: Mengurangi angka Backlog perumahan dengan menyediakan rumah rakyat terutama untuk
segmen Masyarakat berpenghasilan rendah dengan harga terjangkau
Latar Belakang Workstreams Utama Dampak dan KPI
▪Backlog perumahan sebesar Mempercepat pembangunan rumah dan infrastruktur
13,5 jt unit 2016
permukiman, dengan target sasaran :
▪Jumlah Permintaan rumah  Menyediakan rumah rakyat yang
1)Pembangunan Rumah Sederhana Tapak (RST) – (Landed terjangkau
Nasional sekitar 800 ribu unit / Houses)
tahun sedangkan Jumlah  Mempercepat program sejuta rumah
2)Pembangunan Rumah Susun Milik (low cost Apartemen) 2017
Pasokan (supply) Nasional
3)Peremajaan Rumah susun dan Pengembangan kawasan  Terselesaikannya beberapa
kurang dari 200 ribu / tahun
kumuh terutama untuk rusun pengganti (urban renewal)
▪Belum adanya proyek Strategis
lembaga/perusahaan yang  Berfungsinya Desain Centre
ditunjuk untuk penyedia secara maksimal
perumahan rakyat sehingga 2018
prkembangan perumahan sangat  Memiliki anak perusahaan yang
Faktor Keberhasilan memberikan kontribusi maksimal
tergantung pada mekanisme
pasar ▪ Dukungan pemerintah dari sisi suplay side di industry bagi perusahaan induk
 Memiliki landbank lebih besar
perumahan /permukiman
 Mengadopsi metode best practices
▪ Kerjasama erat dan sinergi antar BUMN untuk management project
Sruktur Tata Kelola
▪ Finansial: Pembiayaan sendiri, konsorsium BUMN, menggunakan IT terintegrated
PMN, dan pinjaman lain (Dalam Negri & Luar Negri) 2019
Champion: Perum Perumnas
▪ Peraturan & kebijakan :  Pemanfaatan hasil peremajaan
Owner: Kementerian BUMN ▪ Dukungan kebijakan pemerintah dalam hal lahan, rusun secara optimal
finansial dan kebijakan lain  Menjadi Nasional Housing Agency
Anggota
▪ dukungan dari Pemprop, Pemkab/Pemkot, dan  Pengelola perumahan dengan
1. BUMN Karya, Kementerian terkait (PUPERA, Perindustrian, skema off-taker dan menyalurkan
2. Bank Pemberi Kredit Perhubungan, PPN/Bappenas, Agraria, KBUMN) rumah sesuai regulasi kebijakan
Perumahan pemerintah
3. Konsultan Konstruksi

46
7 Rencana kerja terinci untuk workstream dan PIC: Membangun Perumahan
Rakyat
2015 2016 2017 2018
Rencana Kerja 2019
I II III IV I II III IV I II III IV

Pembangunan Rumah Sederhana Tapak


▪ Wilayah Usaha Perum Perumnas Regional I s/d VII, 10.577 unit 11. 520 unit 12.589 unit 13.847 unit 15.294 unit

Pembangunan Rumah Susun Milik


▪ Cengkareng
▪ Kemayoran A1
▪ Kemayoran Blok C
▪ Sentra Timur
▪ Pulo Gebang
▪ Sentraland Bekasi
▪ Sentraland Bandung
▪ Sentraland Sugiyono
▪ Sentraland Surabaya
▪ Sentraland Panakukang

Peremajaan Rumah susun dan Pengembangan kawasan


kumuh terutama untuk rusun pengganti (urban renewal)
▪ Sukaramai , Medan
▪ Ilir Barat, Palembang
▪ Kebon Kacang , tanah Abang

47
Posisi Infrastruktur Indonesia dibanding Negara ASEAN

 Rendahnya daya saing infrastruktur


nasional
 Terbatasnya ketersediaan infrastruktur
untuk mendukung peningkatan kemajuan
ekonomi
 Kesenjangan ketersediaan infrastruktur
antara Indonesia Barat dan Indonesia
Timur
 Kurangnya sarana dan prasarana
penghubung antar-pulau yang berakibat
mahalnya biaya logistik nasional
Sumber: Global Competitiveness Index Report 2014-2015

Sumber: RPJMN Buku I, Tabel 5.1. Sasaran Pokok Pembangunan


nasional

48
Pendanaan Infrastruktur yang Rendah

• Indonesia masih rendah dalam


menyediakan dana untuk
pembangunan infrastruktur, masih
3,2% dari GDP, di bawah rerata
dunia sebesar 3,8% dari GDP.
• Sesuai hasil penelitian McKinsey,
pertumbuhan ekonomi sebesar 7%,
diperlukan investasi infrastruktur
sebesar 5% dari GDP setiap
tahunnya.

Sumber: McKinsey Global Institute 2014

49
Daftar Isi

Kondisi Infrastruktur Indonesia

Pasar Konstruksi dan Infrastruktur

Profil BUMN

Benchmarking Bisnis Konstruksi

Arah Strategis BUMN

Inisiatif Strategis BUMN

50
Kebutuhan Infrastruktur ASEAN sampai dengan 2030

Indonesia merupakan
38% Pasar kebutuhan
investasi Infrastruktur
dan real estate ASEAN
2014-2030

Sumber: McKinsey Global Institute 2014

51
Tantangan Infrastruktur Indonesia s/d 2019
 Pembangunan Jalur KA 3.258 km di Jawa,
Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan terdiri
dari:
– KA Antar kota 2.159 km
– KA Perkotaan 1.099 km
 Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan di
60 lokasi
 Pengadaan kapal penyeberangan (terutama
perintis) sebanyak 50 unit

 Pembangunan BRT di 29 kota


 Pembangunan angkutan massal cepat di
kawasan perkotaan (6 Kota metropolitan, 17
Kota besar)
SASARAN PEMBANGUNAN INFRA 2019  Pembangunan 49 Waduk Baru dan 33 PLTA
 Pembangunan/Peningkatan jaringan irigasi 1
 Jalan baru 2.650 Km Juta Ha
 Jalan tol 1.000 Km  Rehabilitasi 3 Juta Ha Jaringan Irigasi
 Pemeliharaan jalan 46.670 Km
 Pembangunan Rusanawa 5.257 Twinblok
(515.711 rumah tangga)
 Pembangunan 24 Pelabuhan baru
 Bantuan stimulan perumahan swadaya 5,5
 Pengadaan 26 Kapal Barang Perintis
Juta rumah tangga
 Pengadaan 2 Kapal Ternak
 Penanganan kawasan kumuh 37.407 Ha
 Pengadaan 500 unit kapal Rakyat
 Fasilitasi kredit perumahan untuk MBR 2,5
Juta rumah tangga
 Pembangunan 15 Bandara baru
 Pengadaan 20 Pesawat Perintis  Pembangunan 5 Unit FSRU
 Pengembangan Bandara untuk pelayanan Cargo  Jaringan Pipa Gas mencapai 18.322 Km
Udara di 6 Lokasi  Pembangunan SPBG 78 Unit
 Jaringan gas Kota mencapai 1.100
sambungan rumah

52
Kebutuhan Infrastruktur Indonesia s/d 2019

Source: Paparan Bappenas pada Musrenbangnas, 2014

53
Pangsa Pasar Konstruksi Indonesia Pasar Konstruksi Nasional

Swasta Private & 2%


Segmen 8%
BUMN Lokal Kontraktor Total
(berdasarkan ISIC)
(Listed) Asing
Konstruksi Bangunan1 21,645 5,396 142,962 170,003
Konstruksi Sipil 2 20,342 7,193 281,049 308,583 BUMN
3
Konstruksi Khusus 4,559 629 90,323 95,511
Swasta Lokal (Listed)
Pendapatan Lain 6,780 47 84,344 91,171
Total 53,325 13,265 598,679 665,269 Private & Kontraktor
1. Konstruksi Bangunan gedung, residence, office, industrial building, shopping Asing
avenue, hospital, education, entertainment
2. Konstruksi Sipil berupa jalan, jembatan, landasan, railway, tunnel, bendungan, dan 90%
EPC
3. Konstruksi Khusus berupa instalasi gedung, ME, penyewaan peralatan

Konstruksi Bangunan Konstruksi Sipil Konstruksi Khusus


2%
7% 5% 1%
13% 3%

BUMN

Swasta Lokal
(Listed)
Private & Kontraktor
Asing
84% 91% 94%
Sumber: Laporan BPS 2014

54
Daftar Isi

Kondisi Infrastruktur Indonesia

Pasar Konstruksi dan Infrastruktur

Profil BUMN

Benchmarking Bisnis Konstruksi

Arah Strategis BUMN

Inisiatif Strategis BUMN

55
Portfolio Usaha BUMN Konstruksi

Kepemilikan Kepemilikan Kepemilikan


Negara: 66,07% Negara: 51% Negara: 65,05%
1 Publik: 33,93% 2 Publik: 49% 3 Publik: 34,95%

85.00% 99.00% 99.00% 99.00% 97.93% 99.97% 99.00% 99.00% 62.71% 85.26% 96.50% 99.00% 90.04% 99.00%

PT. Waskita
PT. Waskita PT. Waskita PT. Waskita gedung
Beton
Sangir Energi Toll Road Karya Realty
Precast Multipower Pte. Ltd.

4 Kepemilikan 5 Kepemilikan 6 Kepemilikan 7 8 9


Negara: 51% Negara: 100% Negara: 100%
Publik: -49% Publik: - Publik: -

Kepemilikan Kepemilikan
Negara: 1% Negara: 100%
PPA: 99% Publik: -

PT Istaka Karya dan PT Amarta


51.00% Karya belum memiliki anak
99.99% 99.99% 99.98% 99.75% 99.75% 99.75% 99.00% Perusahaan

Peralatan HK HK HK Aston Nindya Beton


Infrastruktur Brantas Energi
Realtindoo

56
BUMN Konstruksi lebih kompetitif dibandingkan Swasta Nasional

DGIK 2.032

552
Pangsa Pasar Konstruksi
ACST

TOTL 1.093
8%
JKON 4.717

12.463
WIKA

PP 12.427

11.378
WSKT 92%

ADHI 8.654

Rupiah (Miliar)
- 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 14.000
BUMN
ADHI WSKT PP WIKA JKON TOTL ACST DGIK
Jasa Konstruksi 6.767 9.484 10.662 4.731 1.842 2.092 722 833 Swasta dan Asing
Energi / EPC 863 1.091 1.091 3.178 2.173 - - -
Industri / Precast - 803 29 3.271 485 - 629 -
Realti / Properti 859 0 645 1.283 - 10 - -
Others 165 - - - 217 5,0 - -

 BUMN dominan terhadap Perusahaan Swasta Nasional


 Komposisi Pendapatan BUMN Konstruksi didominasi oleh Pendapatan Jasa
Konstruksi 80% kecuali WIKA
 Pangsa Pasar BUMN Konstruksi secara Nasional mencapai 8%. Namun demikian Sumber:
Pangsa Pasar BUMN Konstruksi sudah lebih besar daripada Swasta Nasional. 1. Laporan Keuangan Audit Tahun
2014
Dapat disimpulkan bahwa Pangsa Pasar Konstruksi terbesar dimiliki Asing. 2. Laporan BPS 2014

57
Kinerja BUMN Konstruksi (1/3)

Pendapatan Usaha (Rp Miliar) Laba Bersih (Rp Miliar)


14.000 600

12.000 500

10.000
400

8.000
300
6.000
200
4.000

100
2.000

0 0
WIKA ADHI PTPP WSKT TOTL DGIK ACST WIKA ADHI PTPP WSKT TOTL DGIK ACST
2010 6.022,9 5.675 4.401,2 0 1.541,1 1.355,1 0 2010 284,92 189,48 201,65 - 80,76 70,54 -
2011 7.741,8 6.695 6.231,9 7.274,1 1.569,4 1.099 0 2011 354,50 182,11 240,22 172,45 124,83 7,99 -
2012 9.816,0 7.627,7 8.003,8 8.808,4 1.833,9 1.216,4 0,00 2012 457,86 211,59 309,68 254,36 175,66 47,47 -
2013 11.884, 9.799, 11.655, 9.686,6 2.287,3 1.452,9 1.014,5 2013 569,94 405,98 420,71 368,06 194,29 66,11 99,36
2014 12.463, 8.653,5 12.427, 10.286, 2.106,3 2.031,9 1.350,9 2014 615,18 324,07 531,95 501,53 163,67 61,07 104,69

58
Kinerja BUMN Konstruksi (2/3)

Total Aset (Rp Miliar) Total Ekuitas (Rp Miliar)


16.000
5,000

4,000
12.000

3,000

8.000
2,000

4.000 1,000

0
WIKA ADHI PTPP WSKT TOTL DGIK ACST
0
WIKA ADHI PTPP WSKT TOTL DGIK ACST 2010 1,801.62 861 1,261.84 450.19 558.42 970.00
2010 6.286,30 4.928 800,50 - 1.589,35 1.959,24 - 2011 2,071.56 984 1,425.44 620.22 633.23 960
2011 8.322,98 6.113 6.933,35 5.122,50 1.897,42 1.486 -
2012 2,574.07 1,174 1,655.85 2,007.07 658.86 1,007
2012 10.945,2 7.872 8.550,85 8.366,24 2.064,07 1.758 -
2013 3,266.96 1,548.46 1,984.75 2,383.44 818.99 1,060.29 647.34
2013 12.594,9 9.720,96 12.415,6 8.788,30 2.226,42 2.100,80 1.298,36
2014 15.915,1 10.458,8 14.611,8 12.542,0 2.483,75 2.045,29 1.473,65 2014 4,978.76 1,751.54 2,390.27 2,848.83 799.23 1,104.94 647.34

59
Kinerja BUMN Konstruksi (3/3)

Tren Debt to Equity Ratio


9,00

8,00

7,00

6,00

5,00

4,00

3,00

2,00

1,00

-
2010 2011 2012 2013 2014
WIKA 2,49 3,02 3,25 2,86 2,20
ADHI 4,72 5,22 5,70 5,28 4,97
PTPP 3,31 3,86 4,16 5,26 5,11
WSKT 8,06 7,26 3,17 2,69 3,40
TOTL 1,85 2,00 2,13 1,72 2,11
DGIK 1,02 0,55 0,75 0,98 0,85
ACST - - - 1,01 1,28

60
BUMN Konsultan Konstruksi masih belum ideal

• Secara keseluruhan hanya Data Pokok Keuangan per Audit 2014


No BUMN
menghasilkan Laba Bersih Pendapatan
Laba
Total Aset
Total
Bersih Ekuitas
Rp10 Miliar
1 PT Yodya Karya 185.527 10.729 132.260 49.183
• Pertumbuhan pendapatan 2 PT Virama Karya 192.594 10.143 113.417 38.804
relatif stagnan. 3 PT Indra Karya 75.523 (9.220) 64.199 3.251
4 PT Indah Karya 41.116 5.222 43.594 9.147
5 PT Bina Karya 54.387 1.081 66.121 23.066
Jumlah 549.147 17.955 419.591 123.451

Pendapatan
193
200 186

180 CAGR: Rata-rata 12% 168168

160 144144
140 122 PT Yodya Karya
120 103 PT Virama Karya
Rp Miliar

91 93 94
100 81 PT Indra Karya
76
80 60 61 PT Indah Karya
54 53 54
60 48
39 41 PT Bina Karya
40 23 28
20 22
20
0
2010 2011 2012 2013 2014

Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan TB 2014

61
Kinerja BUMN Konstruksi dalam Pasar EPC

 Kinerja EPC BUMN Konstruksi dari 2012 s.d. 2014 masih belum memuaskan, hal ini dapat dilihat dari kinerja
Penjualan dan Laba (Rugi) Segmen EPC dimana hanya WIKA dan PTPP yang memiliki kinerja EPC cukup
baik, mendekati Rekind, sedangkan ADHI dan WSKT perlu peningkatan
 Diperlukan Sinergi atau Akuisisi dengan BUMN yang memiliki core buisness EPC

Kinerja Penjualan Segemen EPC, BUMN Karya dan Rekind Kinerja Laba(Rugi) Segmen EPC, BUMN Karya dan Rekind
12.000 140,0
11.246
10.972
120,0

100,0
10.000
8.862 80,0

60,0
8.000
Rp Miliar

7.260
6.978 40,0

20,0

Rp Juta
6.000
-

(20,0)
3.782
4.000
(40,0)

(60,0)
2.000 1.445
1.351
1.091 (80,0)
806 863 2012 2013 2014
442
247 ADHI (18,7) (49,4) (10,7)
17 4
- WIKA 84,4 64,4 71,2
2012 2013 2014 WSKT (64,3) (25,4) (25,5)
PTPP 116,3 6,9 94,4
ADHI WIKA WSKT PTPP Rekind Rekind 86,7 84,5 84,8

62
Daftar Isi

Kondisi Infrastruktur Indonesia

Pasar Konstruksi dan Infrastruktur

Profil BUMN

Benchmarking Bisnis Konstruksi

Arah Strategis BUMN

Inisiatif Strategis BUMN

63
Benchmark Perusahaan Konstruksi Kelas Dunia

Cina Perancis Spanyol India Korea Malaysia

Strategi  Dukungan  Fokus pada  Fokus pada  Konglomerasi  Transformasi  Integrasi


Pemerintah & pasar pasar portfolio bisnis konglomerasi backward-
Bisnis Perbankan Cina internasional internasional dengan fokus bisnis dan fokus forward bisnis
untuk ekspansi melalui melalui pada EPC pada
pasar global strategic strategic untuk Process penguasaan
acquisition acquisition Industry. teknologi

 Proyek  Investasi pada  Bisnis  Investasi pada  Portfolio pada  Seluruh rantai
internasional, infrastruktur konstruksi infrastruktur, bisnis nilai konstruksi,
Portfolio investasi seperti jalan tol, merupakan Power, ship- konstruksi fokus pada
infrastruktur, airport dan main business, building, heavy global dengan forward
Usaha property dan fokus pada investasi engineering, fokus pada integration di
powerplant peran property, machinery dan kemampuan property dan
serta dukungan kontraktor EPC industrial Hydrocarbon. EPC di bidang bisnis
anak usaha energi dan services, Powerplant pendukung
desain transportasi konsesi dan (Nuklir) seperti property
telekomunikasi maintenance
 Market Cap:  Market Cap:  Market Cap:  Market Cap:  Market Cap:  Market Cap:
Permodalan $36.8 B $33.7 B $15.8 B $10.3 B $6.6 B $3.17 B
 DER: 5.4  DER: 0.9  DER: 0.88  DER: 1.33  DER: 1.65  DER: 0.46

64
Benchmark Kinerja Keuangan Perusahaan Konstruksi

Rank
Rank Int’ Market
Company Country Global Sales Profits Assets
Forbes Revenue Value
Contractor

China State Engineering China #112 #17 $120.3 B $7.2 B $3.9 B $150.6 B $36.8 B
Corporation (CSCEC) Ltd

Vinci France #169 #4 $94.1 B $19.7 B $1.8 B $99.5 B $33.7 B


Actividades de Contruccion y Spain #451 #1 $42.35 B $38.7 B $645 M $52.6 B $15.8 B
Servicios (ACS)
Larsen & Toubro India #729 #57 $17.9 B $2.5 B $843 M $16.4 B $10.3 B
Hyundai Engineering South Korea #1226 #14 $15.3 B $9.7 B $352 M $13.5 B $6.6 B
Construction (HEC)
Gamuda Berhard Malaysia N/A N/A $0.64 B N/A $0.24 B $2.96 B $3.17 B

Indonesian Companies
Wijaya Karya - N/A N/A $1.00 B N/A $0.06 B $1.28 B $1.59B
Pembangunan Perumahan - N/A N/A $0.99 B N/A $0.04 B $1.17 B $1.24B
Waskita Karya - N/A N/A $0.83 B N/A $0.04 B $1.01 B $1.62B
Adhi Karya - N/A N/A $0.70 B N/A $0.03 B $0.84 B $0.42B
Jasa Marga - NA NA $0.17 B NA $0.01 B $2.56 B $3.46 B
Source: Forbes dan Annual Report FY14

65
Market Cap BUMN Konstruksi jauh di bawah Perusahaan Cina dan Malaysia

* Data belum memasukan perubahan jumlah saham WSKT dan ADHI hasil right-issue
PMN

66
Benchmark Portfolio Bisnis Perusahaan Konstruksi Kelas Dunia (1)

China State Engineering


Corporation (CSCEC)
Ltd. memperoleh
dukungan Pemerintah
Cina dalam proyek
strategis dan Bank
Pemerintah untuk akses
pendanaan sehingga
mampu mengakses
pasar konstruksi global
melalui portfolio bisnis:

 Kepemilikan Saham
 Jenis Anak
Perusahaan
 Pemisahan Bisnis
Lokal dan
Internasional

67
Benchmark Portfolio Bisnis Perusahaan Konstruksi Kelas Dunia (2)

ACS (Actividades de Contruccion y Servicios, S.A.

Construction Investment Property Industrial Concessions


Services

Residencial ACS, Servicios, TP Ferro


Cariatide,
Dragados, SA Monte Comunicaciones Concesionaria,
S.A. y Energia, S.L.
Carmelo S.A.

Major Equity
Comunidades Assets, S.L. Share, S.L. Environment
Gestionades, Actividades de Contruccion y
SA
ACS, Servicios
Servicios (ACS) dalam pengelolaan
Funding ACS y portfolio Bisnis Perusahaan
Statement, Actividades Concesiones,
S.A. Finance, B.V S.L. Konstruksi melalui akuisisi
Perusahaan Konstruksi ,disamping
Hochtief, A.G.
Statement ACS
fokus pada bisnis EPC.
Structure, Actividades
S.A. Finance 2, B.V Telecommunications

Binding
Novovilla,
Statement, ACS, Telefonia
S.A. S.A. Movil, S.L.

68
Benchmark Portfolio Bisnis Perusahaan Konstruksi Kelas Dunia (3)

VINCI

INVESTMENTS CONSTRUCTIONS Vinci, Kontraktor


Internasional kelas
Airports in VINCI VINCI Great Dunia membagi
ASF Eurovia
France Highways Energies
France
France
Projects
Division
portfolio Bisnisnya
kedalam 2 area,
Investment dan
Escota
ANA VINCI VINCI Europe VINCI Constructions dimana
(Portugal) Railways Energies Rail & Construction
Europe Specialities France strategi penetrasi
pasar konstruksi
VINCI VINCI
global dilakukan
Cambodia VINCI Americas &
Cofiroute
Airports Stadium
Energies
International
United
Construction
International
melalui akuisisi. Vinci
Kingdom
& Systems Network fokus pada core
business Konstruksi.
VINCI
Soletanche
Arcour VINCI Park Construction Entrepose
Freyssinet
UK

69
Benchmark Portfolio Bisnis Perusahaan Konstruksi Kelas Dunia (4)

Larsen & Toubro

Larsen & Toubro (L&T) merupakan


Perusahaan Konstruksi asal India yang
menjadi Perusahaan Konglomerasi
dengan portfolio bisnis beragam mulai
dari Infrastruktur hingga Power dan
Hydrocarbon. Main Business yang
dilakukan adalah Bisnis EPC untuk
Process Industry.

70
Benchmark Portfolio Bisnis Perusahaan Konstruksi Malaysia (5)
Gamuda Berhard

Expressway Tolling & Construction Investment Property and


Management Entertainment
Gamuda Berhard
Gamuda Megah melakukan
Sistem Gamuda Ganaz Bina Jade Madge
Mapex Overseas Capital Sdn
Penyurai Engineering Sdn Bhd Homes Mansion investasi secara
Infrastructur Investment Bhd
Trafik KL
terintegrasi baik
Gamuda Bandar
Masterpave Gamuda
(Offshore)
Gammau Harum backward maupun
Kesas Sdn Madang Sdn Bhd (India) Construction Botanic
Bhd Permai Ltd Intisari
Resort forward, dapat
dilihat dari portfolio
Gamuda Sistem Gamuda-
Gamuda Jade Homes Horizon Hills property dan
(Bahrai) Penyuraian WCT
Saudi Arabia Resort Resort
Emas Lingkaran Trafik KL (Offshore) maintenance,
Expresway Trans Kota
sampai dengan
Gamuda- MMC- Suria Projek Smart Danau
Harum water treatment.
WCT (India) Gamuda JV Holding Holding Permai
Intisari
Resort Disamping
portfolio investasi
Others
lainnya dalam
Quarrying, Plant Hire Water Related Property bentuk
Gamuda Gamuda IT
& Other Maintenance
Trading Services
Syarikat
konglomerasi.
Megah Mgt Megah Sewa Gamuda Botanic Horizon Hills
Menguras Property Property
Service Sdn Water
Air Banjir Service Service
Valencia
Township
Gamuda Syarikat Rabung HGD
Paper GPI Trading Pengeluar Property Property
Industries Air Sungai Service Service

71
Benchmark Perjalanan Hyundai

1947-1979
• Civil Engineering (Infrastructure
Construction)
• 1965 start overseas contract 1990 - 1999
• 1975 entry into Shipyard business
• Continue in technological
2010-Now
advancement • Become Global Player contractor
• Diversify into PetroChemical • High shares on overseas contract
• Gain ISO certification for Quality • Penetrate into South America Market for Civil
Assurance Engineering, Construction and EPC
• Focus on Nuclear Power Plant • Strengthen market in Middle East for EPC
business business
• Expand the EPC Business

Hyundai Engineering
1980-1989 Construction (HEC) melakukan
• Start into EPC Business role
2000-2009 diversifikasi dan transformasi
• Add core civil engineering on
infrastructure
bisnis dalam penguasaan
• Diversify building construction apart
• Expand market share on international
form its industrial estate teknologi (ISO, Nuklir dan EPC)
market
• Enter into Nuclear Power Plant
• Main Business in EPC and Nuclear untuk meningkatkan penetrasi
Power Plant
• Add Technological Advance ke pasar konstruksi global
• International Financing through
issuing Bonds

72
Target Pangsa Pasar Konstruksi BUMN Konstruksi dan Infrastruktur
Pangsa Pasar Konstruksi
Tahun 2014

8%
Pasar Konstruksi Nasional
adalah target yang akan
dicapai oleh BUMN Konstruksi
pada tahun 2019 (Rp250
Triliun) dari perkiraan nilai
Pasar Konstruksi sebesar
24% Rp1.052 Triliun
92%

Pangsa Pasar Konstruksi


dikuasai BUMN Karya (Rp53
Triliun) sedangkan sisanya
76%
dikuasai oleh Perusahaan
Konstruksi Swasta dan Asing BUMN
(Rp611 Triliun) dari Total Nilai Private & Kontraktor Asing
Pasar Konstruksi sebesar
Rp665 Triliun Target Pangsa Pasar Konstruksi
BUMN Konstruksi Tahun 2019
Sumber: Laporan BPS 2014

73
Lampiran : Pengembangan Tol Sumatera
RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH SEKITAR JALAN TOL

Mebidangro
(Medan, Binjay, Deliserdang, Karo)

ITBM Palapa
(Indarung, Teluk Bayur,
Bungus Mandeh,
Padang, Lubuk Alung,
Pariaman)

Palungraya Agung
(Palembang, Betung, KSN Perkotaan (Kawasan Megapolitan)
Indralaya, Kayu Agung)

Blasa KSN Perkotaan (Kawasan Metropolitan)


(Bandat Lampung, Lampung Tengah,
Pasawaran, Lampung Selatan, Lampung
Timur, Kota Metro)

74 74
Lampiran : Pengembangan Tol Sumatera
Peta Pengembangan Kota di Sumatera

- Pengembangan Pusat Koleksi


dan Distribusi skala Regional
dan Internasional,
- Pengembangan Kota
Pelabuhan
- Industri pengolahan kelapa
5 sawit dan Karet,
- Pengembangan Kota Industri
pengolahan kelapa sawit dan
Karet,
- Pengembangan Kota
Pertambangan Minyak
4
- Pengembangan Kota Pariwisata
3 dan MICE,
- Industri pengolahan kelapa
sawit dan Karet,
- Pengembangan Kota Pariwisata - Pengembangan Kota
dan MICE, Pertambangan dan Industri
- Industri pengolahan kelapa 2 Batubara
sawit dan Karet,

- Pengembangan Kota Transit,


- Pengembangan Kota 1
Pelabuhan
- Jasa pergudangan,
- Industri pengolahan kelapa
sawit,
- Pusat distribusi Energi Gas
75
Lampiran : Trase Tol Trans Jawa

76
Lampiran : Trase Non-Trans Jawa

77
Lampiran : Land Bank Perumnas
LAND BANK 2016 2017 2018 2019 2020
Akusisi
Posisi Land Bank 1,900 2,237 2,622 2,853 3,070
Lahan Terbangun 90 215 569 783 954
Bastan 427 600 800 1,000 1,200
Total akuisisi 2,237 2,622 2,853 3,070 3,316
Synergy
Posisi Land Bank 850 1,515 2,692 6,238 10,764
BUMN 500 1,000 3,200 4,200 5,300
Instansi / Pemda 300 500 1,200 1,500 2,100
Lahan Terbangun 135 323 854 1,174 1,431
Total Synergy 1,515 2,692 6,238 10,764 16,733

TOTAL LAND BANK 3,753 5,314 9,091 13,834 20,049

Sumber Land bank Perumnas :


1. Akuisisi sejumlah + 4.027 Ha sampai dengan Tahun 2020 dengan menggunakan
pembiayaan dari dana perusahaan , softloan dan PMN
2. Sinergy sejumlah + 19.800 Ha sampai dengan tahun 2020 merupakan pemanfaatan
lahan-lahan pemerintah (inbreng)

78
Lampiran : Tantangan Pembiayaan Infrastruktur

Capital Gap* GDP per Capita (USD) Interest Rate

Indonesia 10,759.175 7,5%


Interest Thailand 15,319.514 1,5%
Gap**
Malaysia 25,833.204 3,25%

Skill Gap*** Phillipines 7,412.236 4%

Singapore 84,821.401 0,21%

Engineer Vietnam 5,983.238 6,5%

* Ketersediaan Modal Kerja dan Budget yang tersedia untuk dunia konstruksi **Tingkat suku bunga pinjaman untuk memberikan keleluasaan dalam
meningkatkan modal kerja *** Kemampuan Engineer yang ada untuk memenuhi standard ACPE (ASEAN Chartered Professional Engineer)

79

Anda mungkin juga menyukai