Anda di halaman 1dari 9

MODUL PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

MODUL 5 “WEB BASED GIS (WEBGIS)”


1 Pendahuluan
WebGIS adalah jenis sistem informasi terdistribusi, yang terdiri dari setidaknya satu server dan klien,
di mana servernya adalah server GIS dan klien adalah browser web, aplikasi desktop, atau aplikasi
mobile. Dalam bentuknya yang paling sederhana, GIS web dapat didefinisikan sebagai GIS apa pun
yang menggunakan teknologi web untuk berkomunikasi antara server dan klien.

Berikut adalah beberapa elemen kunci yang penting untuk GIS web:

 Server memiliki URL sehingga klien dapat menemukannya di web.


 Klien bergantung pada spesifikasi HTTP untuk mengirim permintaan ke server.
 Server melakukan operasi GIS yang diminta dan mengirimkan respons ke klien melalui HTTP.
 Format respons yang dikirim ke klien dapat dalam banyak format, seperti HTML, gambar
biner, XML (Extensible Markup Language), atau JSON (Notasi Objek JavaScript).

Dengan memanfaatkan Internet untuk mengakses informasi melalui web tanpa memperhatikan
seberapa jauh jarak server dan klien dari satu sama lain, web GIS memperkenalkan keunggulan yang
berbeda dibandingkan GIS desktop tradisional, termasuk yang berikut:

 Jangkauan global: Sebagai pengguna ArcGIS, Anda dapat menyajikan aplikasi GIS web
kepada dunia, dan dunia dapat mengaksesnya dari komputer atau perangkat seluler mereka.
Sifat global web SIG diwarisi dari HTTP, yang didukung secara luas. Hampir semua organisasi
membuka firewall mereka di port jaringan tertentu untuk memungkinkan permintaan HTTP
dan tanggapan masuk melalui jaringan lokal mereka, sehingga meningkatkan aksesibilitas.
 Sejumlah besar pengguna: Secara umum, GIS desktop tradisional hanya digunakan oleh satu
pengguna pada satu waktu, sedangkan GIS web dapat digunakan oleh lusinan atau ratusan
pengguna secara bersamaan. Dengan demikian, GIS web membutuhkan kinerja dan
skalabilitas yang jauh lebih tinggi daripada GIS desktop.
 Kemampuan lintas platform yang lebih baik: Mayoritas klien GIS web adalah browser web:
Internet Explorer, Mozilla Firefox, Apple Safari, Google Chrome, dan sebagainya. Karena
browser web ini sebagian besar mematuhi standar HTML dan JavaScript, GIS web yang
bergantung pada klien HTML biasanya akan mendukung sistem operasi yang berbeda seperti
Microsoft Windows, Linux, dan Apple Mac OS.
 Biaya rendah karena dirata-rata oleh jumlah pengguna: Sebagian besar konten Internet
gratis bagi pengguna akhir, dan ini berlaku untuk GIS web. Secara umum, Anda tidak perlu
membeli perangkat lunak atau membayar untuk menggunakan GIS web. Organisasi yang
perlu menyediakan kemampuan SIG untuk banyak pengguna juga dapat meminimalkan
biaya mereka melalui SIG web. Alih-alih membeli dan menyiapkan GIS desktop untuk setiap
pengguna, organisasi dapat menyiapkan hanya satu GIS web, dan sistem tunggal ini dapat
dibagikan oleh banyak pengguna: dari rumah, di tempat kerja, atau di lapangan.
 Mudah digunakan: GIS Desktop ditujukan untuk pengguna profesional dengan pelatihan dan
pengalaman berbulan-bulan dalam GIS. Web GIS ditujukan untuk khalayak luas, termasuk
pengguna publik yang mungkin tidak tahu apa-apa tentang GIS. Mereka berharap GIS web
semudah menggunakan situs web biasa. GIS Web umumnya dirancang untuk
kesederhanaan, intuisi, dan kenyamanan, sehingga biasanya lebih mudah digunakan
daripada GIS desktop.

2 Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari praktikum Sistem Informasi Geografis modul Web Based GIS (WebGIS)
adalah

1. Melakukan analisis spasial kesesuaian lahan pembangunan turbin angin di Wilayah


Tangerang dengan menggunakan ArcGIS online dan menampilkan dalam bentuk WebGIS.
2. Menampilkan data spasial Desa di Kabupaten Tangerang dalam bentuk WebGIS dengan
menggunakan plugins qgis2web pada perangkat lunak QGIS.

3 Alat dan Bahan


Adapun perangkat lunak yang digunakan antara lain,

a. ArcGIS Online dengan akun yang mampu melakukan analisis spasial.


b. QGIS versi 3.4 atau lebih tinggi yang terdapat plugins qgis2web.

Sedangkan data yang digunakan antara lain,

a. Data vektor jaringan jalan Wilayah Tangerang


b. Data vektor jaringan sungai Wilayah Tangerang
c. Data vektor tutupan lahan Wilayah Tangerang
d. Data vektor toponimi Wilayah Tangerang
e. Data vektor batas administrasi desa Wilayah Tangerang

4 Pengenalan (Software yang digunakan)


4.1 ArcGIS Online
ArcGIS Online adalah komponen kunci dan bagian integral dari sistem ArcGIS Esri. Ini adalah sistem
manajemen konten yang terdiri dari aplikasi dan template untuk membuat peta interaktif. Pengguna
ArcGIS Online dapat berbagi peta dalam suatu organisasi atau dunia melalui alat siap pakai yang
tersedia untuk web, ponsel cerdas, dan tablet. Data, dikirimkan sebagai peta dan umpan informasi,
dapat diakses oleh pengembang web lain dan analis GIS yang dapat membagikan kontennya melalui
sistem yang sama. ArcGIS Online terutama digunakan oleh para profesional GIS untuk
mempublikasikan informasi online - termasuk informasi geografis, kartografi, analisis, dan alur kerja

4.2 QGIS2WEB
QGIS2Web adalah salah satu plugin gratis di software QuantumGIS (QGIS) dengan fungsi untuk
membuat peta web (webgis). QGIS2Web bisa dikatakan sebagai plugin pengganti bagi QGIS2leaf
(Baca: Cara Membuat WebGIS Sederhana dengan Plugin QGIS2Leaf di QuantumGIS) yang kini sudah
tidak dikembangkan lagi. Hal ini karena pengembang QGIS2web salah satunya juga merupakan
pengembang dari qgis2leaf, yakni Tom Chadwin. Dibandingkan dengan QGIS2leaf, plugin QGIS2web
memiliki beberapa kelebihan. Salah satu yang paling menonjol adalah digunakannya OpenLayers
(OL3) selain LeafletJS. Adapun OpenLayers sebagaimana LeafletJS merupakan library javascript open-
source yang cukup banyak digunakan untuk membangun webgis.

Plugin QGIS2web dapat diinstall manual dengan mengcopypaste folder ke direktori plugin QGIS di
komputer/laptop, maupun otomatis dengan tool “manage and install plugins” di QGIS.
5 Pelaksanaan Praktikum
5.1 ArcGIS Online
5.1.1 Analisis Spasial
1. Buka platform ArcGIS Online dengan menggunakan akun yang sudah melakukan aktivasi.

2. Masukkan data-data spasial yang dibutuhkan dalam melakukan analisis pada ArcGIS
Online. Data yang digunakan adalah vektor jaringan jalan, vektor jaringan sungai, vektor
pemukiman, dan vektor batas administrasi desa Wilayah Tangerang. Data yang digunakan
adalah data .shp yang sudah berada dalam bentuk .zip.

3. Semua data spasial ditampilkan pada peta.


4. Lakukan buffer sejauh 100 m untuk vektor jalan, 100m untuk vektor sungai, dan 500
meter untuk pemukiman.

5. Akan terbentuk semua vektor hasil buffer.

6. Lakukan merge untuk semua vektor hasil buffer dengan menggunakan fitur overlay layer.
7. Akan terbentuk vektor hasil gabungan semua vektor buffer.

8. Lakukan overlay dengan batas desa untuk mendapatkan daerah yang sesuai untuk
pembangunan turbin angin.

9. Akan terbentuk wilayah yang cocok digunakan untuk pembangunan turbin angin. Lakukan
simbologi berdasarkan luas wilayah. Lalu simpan peta yang telah dibuat.
5.1.2 Menampilkan pada WebGIS
1. Bagikan peta yang telah dibuat dengan menggunakan fitur “Bagikan” lalu pilih “Buat
Aplikasi Web”.

2. Masukkan judul, tag, dan ringkasan dari peta yang telah dibuat lalu pilih “Mulai”.

3. Lakukan pengaturan tata letak dari WebGIS sesuai dengan kebutuhan.

4. Setelah selesai melakukan pengaturan tata letak, simpan peta lalu pilih luncurkan untuk
mendapatkan tautan dari peta yang telah dibuat.
5.2 QGIS
1. Buka software QGIS

2. Pilih plugins pada toolbar lalu pilih manage and Install Plugins

3. Pilih plugins QGIS2WEB lalu install

4. Setelah plugins diinstall lalu masukkan data yang akan diolah. Data yang akan diolah
adalah batas desa, toponimi, dan jalan raya. Lalu akan muncul layer-layer dari shp yang telah
dimasukkan. Atur urutan layernya.
5. Atur simbologi untuk setiap layer agar lebih bagus untuk divisualisasikan pada WebGIS.

6. Berikan label pada layer batas desa. Pilih label batas desa  show label for this layer 
nama desa.

7. Maka akan muncul nama desa pada layer.


8. Masukkan data layer yang telah diolah ke web melalui plugins qgis2web.

9. Checklist semua layer yang ingin ditampilkan. Pilih folder, export to folder lalu tentukan
folder penyimpanannya, directory ditentukan sendiri.

 Add layer list: collapsed.


 Highlight on hover di check untuk hightlight peta pada kursor.
 Layer search: batas desa_desa.
 Measure tools : metric, agar bisa hitung panjang dan luas.
 Show popups di check.
 Template pilih yang full screen.

Lalu klik export.

10. Lalu buka pada browser. Aka terlihat hasil WebGIS dari Kota Tangerang. Kode HTML yang
dapat disematkan pada halaman web dapat dibuka pada aplikasi Notepad++.

Anda mungkin juga menyukai