Anda di halaman 1dari 23

Mengenal Dan

Menggunakan
Quantum GIS

Harry Imantho, M.Sc


Tujuan:

Mengupas mengenai Quantum GIS, bagaimana melakukan instalasi Quantum GIS Desktop, mengenal fitur-
fitur di dalamnya serta menjelaskan perbedaan Quantum GIS Desktop dengan ArcGIS Desktop.

Outcome yang diharapkan setelah mempelajari dan mempraktekan cakupan materi dalam modul ini:

1. Mengetahui manfaat dari Quantum GIS dalam dalam kegiatan Sistem Informasi Geografis.
2. Dapat melakukan instalasi Quantum GIS Desktop dan plug-ins
3. Mengetahui perbedaan Quantum GIS Desktop dengan Software GIS lain (dalam hal ini dengan ArcGIS
Desktop)
4. Mengetahui fitur-fitur Quantum GIS Desktop yang sering digunakan dalam kegiatan Sistem Informasi
Geografis
5. Mengetahui interoperabilitas Quantum GIS Desktop

2
1. Apa Quantum GIS?
Quantum GIS atau lebih dikenal dengan singkatan QGIS merupakan salah satu perangkat lunak Sistem
Informasi Geografis (SIG) berbasis open source dengan lisensi di bawah GNU General Public License yang dapat
dijalankan dalam berbagai system operasi seperti Windows, Mac OS, Linux (Ubuntu), Android dan Unix. QGIS
mendukung dalam pengolahan data spasial berbasis vector, raster, dan format database. QGIS merupakan
proyek dari Open Source Geospatial Foundation (OSGeo). QGIS dapat dijalankan pada Linux, Unix, Mac OSX,
Windows dan Android, serta mendukung banyak format dan fungsionalitas data vektor, raster, dan basisdata.
Proyek pembuatan perangkat lunak ini sendiri dimulai pada Mei 2002 dengan nama proyek The Quantum GIS
Project yang sampai dengan saat ini (2016), QGIS telah berkembang sampai dengan versi 2.14.x untuk versi
Long Term Release (LTR) dan rilis terbarunya adalah 2.16.x. QGIS adalah perangkat GIS terbaik pada komunitas
Free and open-source software (FOSS). QGIS menawarkan bermacam-macam modul yang tentunya dapat
digunakan untuk berbagai keperluan antara lain QGIS Desktop, QGIS Browser, QGIS Server, dan QGIS Client.
Dalam modul ini pembahasan akan fokus pada QGIS Desktop.

QGIS Desktop memiliki fitur antara lain:

1) Menampilkan data vector dan raster dalam berbagai format dan proyeksi yang berbeda. Format data
yang didukung antara lain:
o PostGIS dan SpatiaLite,
o Format vector yang didukung oleh OGR library, termasuk ESRI shapefiles, MapInfo, SDTS and GML.
o Format raster yang didukung oleh formats supported by the GDAL library*, seperti digital elevation
models (DEM), foto udara, dan citra landsat
o GRASS locations dan mapsets,
o spatial data online yang disediakan oleh OGC-compliant WMS, WMS-C (Tile cache), WFS and WFS-
T
2) Aplikasi pemetaan dan pengolahan data spasial, meliputi:
o on-the-fly reprojection: Mengelola sistem proyeksi data spasial
o print composer: Membuat layout peta
o overview panel
o spatial bookmarks
o identify/select features: mengetahui informasi data spasial berdasarkan atribut data
o edit/view/search attributes: manipulasi data atribut
o feature label: memberi label pada tampilan data spasial berdasarkan atribut data
o vector diagram overlay
o symbology: memilih dan menyesuaikan symbol dan warna untuk setiap layer data spasial
o graticule layer: menambahkan grid sebagai informasi posisi dan koordinat
o map decorations: seperti menambah informasi orientasi peta, skala, dan riwayat peta
3) Dukungan membuat, merubah, dan export data spasial
o Digitasi untuk membuat layer vector
o field and raster calculator
o plug-ins georeferencer

3
o GPS tools untuk import dan export data dengan ekstensi *.gpx, convert format data GPS lainnya
formats ke GPX, or down/upload directly to a GPS unit
4) Analisis data spasial
o Map algebra
o Analisis terrain
o Pemodelan hidrologi
o Analisis jaringan (network)
o Analisis spasial yang sudah dikemas dalam plugins
5) Publikasi peta melalui jaringan internet menggunakan Web Map Services

QGIS sebagai alternatif dari sekian banyak perangkat lunak pengolahan data spasial, dengan beberapa
kelebihan diantaranya:
o Gratis, tidak membutuhkan biaya untuk proses instalasi dan penggunaan program
o Bebas, dapat menambah dan memodifikasi fungsi dalam QGIS
o Terus berkembang, setiap orang dapat menambah fitur baru dan penyempurnaan aplikasi,
o Ketersediaan dokumen panduan dan pertolongan, pendukung panduan dan bantuan terhadap
permasalahan tersedia online dan dapat diunduh dalam bentuk dokumen
o Multi sistem operasi, dapat diinstal di MacOS, Windows, Linux dan Android.

2. Bagaimana Memperoleh Software QGIS?


Installer QGIS dapat diunduh melalui https://www.qgis.org/id/site/forusers/download.html. Versi terbaru
sampai dengan saat ini adalah versi 2.16.0 yang diberi nama dengan Nødebo. QGIS tersedia untuk Windows,
MacOS X, Linux dan Android. Jika terbiasa menggunakan sistem operasi windows, unduh software versi
windows dan pilih standalone installer. Dalam hal ini sebaiknya di pilih paket Rilisan Jangka Panjang (Long Term
Release, LTR), yang ditujukan untuk pengguna korporasi.

4
3. Bagaimana Memasang QGIS dalam Komputer Anda?
Setelah proses download installer selesai, anda akan memiliki file installer QGIS dengan ekstensi *.exe : .
Selanjutnya install aplikasi QGIS dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: Panggil paket installer
QGIS dengan klik kanan dua kali pada file installer.

Pertama kali akan muncul jendela selamat datang disertai informasi versi QGIS yang akan di-install. Lanjutkan
dengan menekan tombol “Next”.

5
Untuk melanjutkan proses instalasi, anda harus menjawab setuju pada pernyataan lisensi, pada gambar di
bawah ini.

Tentukan lokasi instalasi, atau biarkan sesuai lokasi default dalam folder “Program Files”. Selanjutnya tekan
tombol “Next”.

6
Pada halaman komponen yang akan di-install, anda dapat memilih komponen tambahan data contoh jika
diperlukan. Pastikan jika anda memilih data contoh, computer anda terhubung dengan Internet, karena data
akan langsung diunduh dari repository QGIS. Selanjutnya mulai proses install dengan menekan tombol “Install”.

Selanjutnya tunggu hingga proses instalasi hingga selesai.

Pada akhir proses instalasi, anda tekan tombol “Finish”.

7
Aplikasi QGIS yang telah terinstall dapat diakses melalui menu “Start – All Programs” dan anda kan menemukan
Folder QGIS 2.14.4. Klik pintasan (shortcut) “QGIS Desktop 2.14.4”.

8
Tunggu beberapa saat, hingga muncul jendela aplikasi QGIS.

Fitur-fitur penting dalam aplikasi QGIS Desktop antara lain, dengan merujuk urutan nomor pada gambar
dibawah ini:

9
1. Koleksi tombol untuk mengelola layer/jenis (format) data yang didukung oleh QGIS dan dapat
ditampilkan langsung dalam jendela peta (canvas)
2. Browser panel, berfungsi seperti folder dan file explorer, tetapi khusus akan menampilkan file-file yang
didukung oleh QGIS. Format yang tidak didukung tidak akan muncul atau tampil dalam panel ini.
3. Layer panel, menampilkan layer data yang dipanggil/dibaca. Melalui panel ini pula layer data dapat
diaktifkan (tampil pada canvas) atau dinonaktifkan (tidak tampil pada canvas). Melalui panel ini pula
dapat langsung mengakses fitur-fitur peta lainnya seperti membaca atribut, merubah style tampilan,
proyeksi, mengatur tampilan, menyimpan dan bahkan menghapus layer dari panel.
4. Jendela peta (canvas), tempat di mana peta ditampilkan.
5. Koleksi tombol pengaturan file, membuka, menyimpan dan mengatur composer.
6. Koleksi tombil untuk navigasi peta, panning, membesarkan dan mengecilkan tampilan (zoom-in dan
zoom-out).
7. Koleksi tombol untuk mengakses dan mengelola atribut peta.

4. Apa dan Bagaimana Memasang Plug-Ins?


Plug-ins dalam QGIS menambahkan fitur-fitur yang berguna dalam akses, membuat, mengelola dan melakukan
analisis data spasial untuk tujuan-tujuan yang lebih spesifik. Plug-ins ditulis oleh developer QGIS dan pemakai
independen yang ingin menambah fungsi inti dari software. Plug-ins tersedia dalam QGIS untuk semua user.
Untuk mengelola dan install plug-ins, anda tinggal mengakses menu “Plugins” dan klik link “Manage and Install
Plugins…”.

10
Pada jendela plugins ini, anda akan menjumpai koleksi plugins yang berada dalam repository QGIS. Anda
memerlukan koneksi Internet untuk mengakses koleksi plugins ini. Plugins yang sudah terinstal dalam
komputer anda dikelompokan dalam grup “Installed”, dan plugins lainnya yang tidak terinstall dalam computer
anda berhimpun dalam grup “Not installed”.

Pada bagian “Setting”, menyimpan informasi repository QGIS, tempat dimana plugins tersimpan dan dapat
diakses oleh computer anda.

11
Sekarang, silahkan anda lakukan instalasi beberapa plugins yang nanti akan digunakan dalam pelatihan.
Beberapa plugins yang akan diperkenalkan/digunakan dalam pelatihan ini adalah diantaranya: Openlayer
plugins, Open Street Map (OSM) Downloader dan Easy Analytic Hierarchy Process (AHP).

12
Infomasi lainnya mengenai plugins dapat anda baca di website resmi QGIS, di alamat web berikut ini:
http://plugins.qgis.org.

13
5. Perbedaan QGIS dengan ArcGIS
Sebelum membahas lebih dalam perbedaan kedua software tersebut, perlu ditanaman dalam pemahaman kita,
bahwa kedua software ini merupakan dua system yang luar biasa, masing-masing telah berevoluasi mengiringi
kemajuan Informasi Geografis, baik sebagai sebuah system maupun sebagai wujud dari perkembangan
pengetahuan (Science). Kedua software ini merupakan capaian yang signifikan dalam dunia Informasi
Geografis. Membandingkan keduanya, tidak berarti kita menilai yang satu lebih baik dari yang lain, karena istilah
“baik” sangat subjektif, sangat tergantung kepada kebiasaan pengguna. Tentunya, yang pengguna katakana
baik pastilah software/tools yang sudah biasa digunakan selama ini dalam menyelesaikan pekerjaaannya
sehari-hari.

Hal kedua yang perlu dicermati, perbedaan yang saat ini tertuang dalam tulisan ini tidak bersifat statis. Satu
bulan, atau enam bulan kemudian mungkin saja apa yang tertulis di sini sudah tidak relevan, karena keduannya
bersifat dinamis dan terus berkembang dalam setiap hitungan waktu.

Kita akan menilik perbedaan kedua aplikasi dengan menggunakan QGIS Desktop versi 2.14.x dan ArcGIS
Desktop versi 10.x. Berikut ulasan dari kedua software tersebut:

1. Platform Sistem Operasi yang didukung Aplikasi

QGIS Desktop installer tersedia untuk system operasi Windows, MacOS X, Linux dan Android. Untuk
system operasi Windows tersedia pilihan 32 bit dan 64 bit, untuk disesuaikan dengan arsitektur
hardware dan system operasi Windows yang terpasang. Selain itu, untuk versi Windows, QGIS Desktop
juga tersedia dalam paket Long Term Release (LTR), merupakan paket instalasi yang stabil yang akan
mendapat dukungan minor update dan perbaikan bug hingga satu tahun. Paket ini disarankan bagi
pengguna korporasi.

ArcGIS Desktop tersedia hanya untuk system operasi Windows, dan hanya dan bekerja dengan
arsitektur 32 bit. Dalam lingkungan hardware 64 bit, ArcGIS Desktop tetap akan jalan dengan arsitektur
32 bit.

2. Interface

Akses terhadap fungsi/tools dalam QGIS Desktop disediakan berupa fitur akses cepat dalam bentuk
ikon yang tersedia dalam toolbars. Bagi yang terbiasa menggunakan MapInfo mungkin hal ini sudah
tidak asing, karena tata letak ikon QGIS hampir mirip dengan MapInfo. Namun bagi yang terbiasa
dengan ArcGIS akan merasa asing ketika pertama kali melihat struktur tampilan menu dan fungsi QGIS
ini. QGIS juga memiliki Processing Toolbox yang tampilan dan fungsi-fungsi di dalamnya mirip dengan
ArcToolbox-nya ArcGIS Desktop.

ArcGIS Desktop mengatur tampilan dan struktur tata letak menu, fungsi/tools dalam bentuk ikon pada
toolbars dan dalam jendela ArcToolbox. Ikon dalam toolbars pertama kali tampil hanya ikon-ikon

14
standar (default), dan bias dimodifikasi dengan menambahkan ikon-ikon lainnya. Demikian juga,
ArcToolbox dapat ditampilkan atau di nonaktifkan untuk memperoleh bidang tampilan yang lebih luas.

3. Fungsi/Tools

QGIS Desktop dilengkapi dengan fungsi-fungsi analisis SIG, baik untuk analisis data vector maupun
data raster. Fungsi-fungsi yang sering digunakan dalam analisis spasial tersedia secara default dalam
paket instalasi aplikasi. Selain itu fungsi-fungsi laainnya yang dikembangkan oleh komunitas, dan telah
divalidasi oleh developer QGIS tersedia dalam repository plugins yang dapat ditambahkan sesuai
kebutuhan. Lebih dari 3000 plugins tambahan yang tersedia untuk berbagai keperluan analisis, dan ini
akan terus berkembang.

ArcGIS Desktop dilengkapi dengan fungsi/tools yang dikemas dalam paket ektensi (extension) yang
terpisah dari paket instalasi dasar ArcGIS Desktop. Kelengkapan fungsi yang dapat digunakan sangat
tergantung pada level lisensi yang dibeli. Level lisensi ArcGIS Desktop Advance adalah yang paling
lengkap, semua fitur analisis data vector maupun raster yang dikembangkan ESRI tersedia dalam level
ini. Tidak dapat dipungkiri, ArcGIS, sebagai software SIG yang telah berkembang cukup lama memiliki
fitur yang sangat lengkap, solid dan mudah untuk digunakan.

Beberapa hal yang bisa diamati dalam penggunaan kedua software ini, diantaranya:

1) On the fly projection

Kedua aplikasi mendukung sepenuhnya on the fly projection dalama menampilkan data.

2) Proyeksi Data

Proses proyeksi data dari QGIS dan ArcGIS Desktop sebenarnya hampir sama, hanya tahapan
sedikit berbeda, namun secara keseluruhan komponen input maupun opsi yang disediakan dalam
jendela proses proyeksi sama.

3) Fungsi/Tools untuk Analisis Data

Hal menarik dalam proses geoprocessing adalah masalah satuan yang digunakan. ArcGIS
memberikan opsi satuan dalam berbagai unit jarak dan luas. Sebagai contoh, saat data yang
dianalisis menggunakan Global Coordinate System (GCS), seperti WGS 84, dengan satuan/unit
yang digunakan adalah decimal degree, ArcGIS memberikan opsi unit lainnya (seperti mil, meter,
km, feet, dll) untuk keluaran dari analis terkait jarak atau luas. Contoh dalam proses Buffer, yang
diilustrasikan pada gambar di bawah ini:

15
Buffer dalam ArcGIS Desktop Buffer dalam QGIS Desktop
Dengan demikian QGIS sangat mempertahankan konsistensi unit atas system koordinat yang
digunakan, sementara ArcGIS memberikan pleksibilitas dalam menentukan hasil/keluaran/opsi
unit yang digunakan. Dengan demikian, jika anda bekerja dengan QGIS Dekstop, dan menginginkan
hasil komputasi jarak ataupun luas dinyatakan dalam satuan metric (meter, km), maka data spasial
terlebih dahulu harus diproyeksikan ke dalam system koordinat Mercator (seperti UTM).

Dalam proses geoprocessing lainnya, seperti union, intersection, clip dan dissolve kedua aplikasi
memiliki antar muka proses yang mirip. Perbedaan mendasar, QGIS tidak dapat mentoleransi
adanya error topologi dalam data yang diolah. Jika dalam data terdapat kesalahan topologi, maka
proses akan berhenti tanpa hasil analisis. Meskipun tidak ada pesan kesalahan dalam proses
analysis menggunakan geoprocessing tools. Dengan demikian, sekali lagi dalam menggunakan
QGIS, konsistensi data sangat dipentingkan.

Satu fitur geoprocessing tools dalam QGIS yang juga berbeda dalam implementasinya adalah
“Difference”. Fungsi “Difference” ini berguna untuk menghapus bagian tertentu dari sebuah polygon
dengan polygon yang lebih kecil. Analoginya seperti membuat kue donat yang bolong tengahnya,
meskipun tidak harus simetris. Hasil dari proses “Difference” adalah kebalikannya dari “Clip”. Kalau
“Clip” akan mempertahankan/menghasilkan area overlap dari dua input data spasial, maka hasil
“Difference” adalah kebalikannya, hasilnya adalah area yang tidak overlap dari dua input data
spasial. Berikut hasil operasi difference antara batas administrasi kecamaatan Provinsi Bali,
dengan Batas Kecamatan Pupuan (warna biru muda pada Gambar sebelah kiri) dalam QGIS:

16
Gambar sebelah kiri merupakan hasil dari operasi “Difference dalam QGIS dan “SYmetric
Difference dalam ArcGIS. Perbedaan keduanya adalah dalam penempatan urutan data input yagn
diperlukan oleh fungsi “Difference” di QGIS dan “Symetrical Difference” di ArcGIS

Penggunaan Difference dalam QGIS, sebagai input 1 adalah area yang lebih luas, dan input 2 adalah
area yang lebih kecil yang sepenuhnya berada dalam boundary area input 1.

Dalam ArcGIS, hal ini dapat dilakukan dengan tool “Symetric Difference”. Jika ingin mendapatkan
hasil yang sama dengan hasil dari fungsi “Difference” QGIS, maka dalam ArcGIS, sebagai input 1
adalah area yang lebih kecil dan input 2 adalah area yang lebih luas dari area 1, serta seluruh area
input 1 beradap dalam boundary area input 2. Atau dengan kata lain, urutan data input untuk fungsi
“Difference” pada QGIS adalah kebalikannya dari urutan data input pada fungsi Symetrical
Difference” pada AcrGIS.

Kita akan mengupas fitur-fitur QGIS ini lebih detil dalam materi Geoprocessing Tools.

4) Style dan Label

Dalam QGIS Desktop, library style lebih banyak dibanding dengan ArcGIS. Salah satunya adalah
style Heatmap. Dengan style ini, heatmap dapat ditampilkan dengan menggunakan data vector,
tidak perlu merubah data vector menjadi raster baru kemudian dibuat tampilan heatmap. Dalam
hal label, QGIS memungkinkan kustomisasi yang lebih terbuka. Dalam ArcGIS Desktop, style label
diberikan dalam bentuk template yang tinggal pakai. Lihat style label yang dihasilkan QGIS pada
Gambar di atas. Selain itu dalam QGIS juga terdapat style berdasarkan rule-based.

5) Raster Data Model

Fungsi-fungsi raster data model (terrain analysis) dalam ArcGIS Desktop seperti fungsi untuk
membuat slope, hillshade, aspect, relief, interpolasi juga tersedia dalam QGIS. Dalam hal fungsi
terrain analysis ini kedua software sama lengkapnya.

6) 3D View

3D view atau tampilan tiga dimensi dari ArcScene ArcGIS sangat baik, memberikan gambaran yang
mendekati real dari kenampakan permukaan bumi/terrain kepada pengguna, sehingga dapat lebih

17
meningkatkan dan atau mempercepat pemahaman terhadap medan. QGIS Desktop memiliki
plugins QGIS2Threejs untuk menyediakan tampilan tiga dimensi.

7) Interoperabilitas Terhadap Berbagai Format Data

Dalam hal ini, QGIS Desktop memiliki interoperabilitas yang tinggi, menyediakan akses yang
beragam untuk dapat membaca dan membuka format data spasial. Tidak kurang dari 26 format
data dapat diakses dan dibuka langsung dalam QGIS Desktop, berkat dukungan OGR library. ArcGIS
Desktop, memerlukan ektensi ArcGIS Data Interoperability untuk dapat membaca/akses langsung
data format selain ESRI. Untuk mendapatkan ektensi tersebut, tentunya harus membelinya. Mulai
versi 10.1, ArcGIS Desktop juga dapat berkomunikasi dengan database PostGIS, dan sebaliknya
QGIS Dekstop juga dapat membaca/akses personal geodatabase ESRI, walaupun keduanya dalam
mode readonly.

Masih banyak fitur yang dapat diperbandingkan, dan hal tersebut akan ditemui ketika anda melakukan
eksplorasi lebih mendalam dan menggunakan fungsi-fungsi QGIS Desktop untuk menyelesaikan
pekerjaan dalam mengelola, menganalisa dan menyajikan data dan informasi spasial.

4. Arc Catalog dan QGIS Browser

Arc Catalog memiliki fitur dan fungsi lebih komplek, tidak hanya fungsi untuk mengelola data dan
metadata, menelusuri data (browser), tetapi juga fungsi-fungsi manajemen geodatabase dan fungsi
analisis melalui toolbox yang sama seperti pada ArcGIS Dekstop. Sedangkan QGIS Browser, berfungsi
sebagai alat untuk menelusuri data, mengelola metadata dan quickview/preview data. Tidak terdapat
fungsi-fungsi analisis seperti toolbox nya ArcGIS. Ya, sesuai namanya, fungsi utamanya sebagai
browser, penelusur dan preview data.

5. Harga

QGIS merupakan aplikasi open source, tidak berbayar/gratis namun dibatasi oleh aturan dalam GNU
Public License (GPL). Tidak berbayar di sini, tidak bermakna bebas sebebas-bebasnya untuk
digunakan. Beberapa koridor telah diatur dalam GPL, bahwa bebas dan gratis yang dimaksud adalah
dalam koridor sebagai berikut:
- Bebas menggunakan software QGIS ini untuk berbagai tujuan analisis dan pemanfaatan.
- Bebas untuk mempelajari cara kerja system, melakukan modifikasi sesuai dengan kebutuhan,
termasuk mengaakses kode sumber, dengan tetap mencantumkan pengembang sebelumnya dan
memjelaskan perubahan/penambahan yang dilakukan agar pengembang lainnya dengan mudah
merunut dan melakukan penambahan ataupun perubahan.
- Bebas untuk mendistribusikan copy dari QGIS kepada siapa saja, tetapi tidak berarti menjualnya.
- Bebas mendistribusikan versi modifikasi yang telah dilakukan kepada komunitas, dan ini akan
membantu perkembangan software QGIS itu sendiri, karena QGIS lahir dan besar oleh komunitas.

Semua tools plugins dalam QGIS juga secara default tidak berbayar, bebas untuk digunakan dan
dikembangkan, dan dibatasi oleh aturan tersebut di atas.

18
ArcGIS dari ESRI adalah software berbayar yang menawarkan uji coba gratis selama 60 hari dan juga
menyediakan viewer gratis, yakni ArcGIS Explorer Desktop. Yang harus diketahui adalah bahwa ArcGIS
Desktop terdiri dari 3 level lagi di dalamnya, yakni:

1) ArcGIS Desktop Basic. Level ini adalah yang paling rendah, dengan menu/toolbar hanya untuk
menyajikan data spasial saja. Sedikit sekali kemampuan untuk memodifikasi peta;
2) ArcGIS Desktop Standar. Level ini sudah menengah, semua fasilitas ArcGIS ArcView ada di sini,
ditambah dengan adanya kemampuan/toolbar untuk memodifikasi dan menganalisis peta secara
terbatas;
3) ArcGIS Desktop Advance. Level ini adalah merupakan yang terlengkap, di mana di dalamnya sudah
mencakup 2 level software sebelumnya, ditambah dengan kemampuan/toolbar untuk
memodifikasi dan menganalisis peta secara penuh, hampir semua jenis analisis spasial ada di
dalamnya termasuk 3D, raster analysis (citra), dll.

Harga ArcGIS Desktop sangat berkorelasi dengan masing-masing level tersebut.

Dari sisi lisensi, ArcGIS dibagi dalam 2 jenis lisensi yaitu pertama single-use license, di mana satu
software untuk 1 komputer saja. Yang kedua adalah concurrent-use license, software ArcGIS bisa
diinstalkan dan dijalankan pada lebih dari 1 komputer sesuai jumlah lisensi.

6. Benarkah QGIS Sangat Interoprabel?


Ya, QGIS memiliki interoperabilitas yang sangat mengagumkan. Sebagai aplikasi open source QGIS didukung
oleh berbagai library yang memungkinkan berbagai format data spasial secara langsung dibaca dan ditampilkan
dalam jendela peta (canvas).

Berikut beberapa format dan sumber data yang paling sering (umum) digunakan dan didukung oleh QGIS.

1. Data ESRI Shapefile

Untuk mengakses dan menampilkan data ESRI Shapefile, gunakan tombol yang berada dalam kotak
merah pada gambar di atas.

19
Pilih source type file atau direktori dan arahkan dataset ke lokasi file/direktori yang akan dipanggil.
Selanjutnya klik “Open”.

2. Data Geodatabase PostGIS

Untuk menampilkan data dengan sumber dari PostGIS geodatabase, gunakan tombol yang berada
dalam kotak merah pada gambar di atas.

Anda akan diminta untuk membuat koneksi ke database. Tekan tombol “New”untuk membuat koneksi
ke PostGIS database. Selanjutnya isi parameter koneksi ke database.

20
Setelah menekan tombol “OK”, pada jendel “Add PostGIS Table(s), anda tekan tombol “Connect”.

Maka akan muncul data spasial yang tersimpan dalam database PostGIS, selanjutnya anda tinggal
memilih saja layer yang akan dipanggil/ditampilkan dalam canvas, akhiri dengan menekan tombol
“Add”.

3. Data dari Sumber Online

Untuk menampilkan data dengan sumber dari sebuah Web Map Service, gunakan tombol yang berada
dalam kotak merah pada gambar di atas. Sebagai contoh, berikut menampilkan data dari WMS server.
Langkah awal klik tombol “Add WMS/WMTS Layer”.

21
Pilih/tentukan nama web map services yang akan diakses. Jika belum ada definiskan lokasi WMS yang
baru dengan menekan tombol “New”. Selanjutnya teken tombol “Connect”untuk mengakses layer dalam
web map services tersebut.

Pilih layer-layer yang akan ditampilkan dari web map services, dan tekan tombol “Add” untuk mengakhiri
proses memanggil layer dari sebuah web map services (sumber online). Perlu diketahui bahwa layer
yang bersumber dari WMS ini sudah di-encode menjadi image, sehingga tidak dapat diolah untuk
kepentingan analisis. Data bersumber dari web map services hanya digunakan sebagai base map,
misalnya membantu orientasi lokasi.

4. Data Raster yang didukung oleh library GDAL

22
Untuk mengakses dan menampilkan data raster, gunakan tombol yang berada dalam kotak merah pada
gambar di atas. QGIS menggunakan library GDAL untuk mengakses data raster.

Namun tidak semua format data raster yang didukung GDAL, juga didukung oleh QGIS. Pun demikian
banyak sekali format data raster yang dapat diakses secara langsung oleh QGIS. Terdapat 73 format
data raster yang secara langsung dapat diakses oleh QGIS.

Berikut tampilan di QGIS dengan layer/data yang berasal dari berbagai sumber, seperti penjelasan point 1 – 4
di atas.

23

Anda mungkin juga menyukai