MODUL DRAINASE
MODUL DRAINASE
OLEH:
Menyetujui, Mengesahkan,
Plt. Ka. Jurusan Teknik Sipil Ketua P4MP
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa modul ini adalah asli hasil karya
saya sendiri, dan saya tidak melakukan pelagiatisme atau pengutipan dengancara-
cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam tradisi keilmuan. Atas
pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang dijatuhkan kepada saya
apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran atas etika akademik dalam karya
saya ini baik secara pribadi maupun tuntutan secara hukum.
Puji dan syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas limpahan rahmat serta hidayahnya sehingga modul pembelajaran
Drainase ini dapat diselesaikan dengan baik. Sholawat teriring salam tetap akan
selalu tercurahkan buat Rosulullah S.A.W Sang pemimipin rahmatallilalamin
yang telah mengajarkan ilmu pengetahuan ke segenap umat manusia.
Kenyataan bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna kecuali Tuhan Yang
Maha Esa, Sang pemilik kesempurnaan terbukti dengan kekurangan yang penulis
rasakan didalam modul ini. Oleh dari itu, kritikan dan saran yang membangun
selalu ingin didengar penulis untuk perbaikan modul ini dimasa yang akan datang.
Bengkalis, 2016
Penulis
Modul Drainase | v
Gambar 3.6 Safety Harness.................................................................................. 63
Gambar 3.6 Penutup Telinga................................................................................ 63
Gambar 3.7 Kaca Mata Pengaman....................................................................... 63
Gambar 3.9 Respirator ......................................................................................... 64
Gambar 3.10 Pelindung Wajah .............................................................................. 64
Gambar 3.11 Jas Hujan .......................................................................................... 64
Gambar 4.1 Potongan Melintang Drainase Jalan ................................................. 74
Gambar 4.2 Saluran Alami................................................................................... 77
Gambar 4.3 Saluran Pasangan Batu Kali ............................................................. 77
Gambar 4.4 Saluran Pasangan Bata ..................................................................... 78
Gambar 4.5 Saluran dari Beton Precast ............................................................... 78
Gambar 4.6 Saluran Irigasi dari Ferrosemen ....................................................... 79
Gambar 4.7 Gorong-Gorong ................................................................................ 79
Gambar 4.8 Bangunan Pertemuan Saluran .......................................................... 81
Gambar 4.9 Bangunan Terjunan .......................................................................... 82
Gambar 4.10 Pematah Arus ................................................................................... 82
Gambar 4.11 Konstruksi Bangunan Manhole........................................................ 84
Gambar 4.12 Konstruksi Bangunan Street Inlet .................................................... 85
Gambar 4.13 Sketsa Penempatan Sumur Resapan................................................. 89
Gambar 4.14 Konstruksi Outfall ............................................................................ 89
Gambar 4.15 Turap Kayu....................................................................................... 90
Gambar 4.16 Turap Beton...................................................................................... 91
Gambar 4.17 Turap Baja ........................................................................................ 91
Gambar 4.18 Jenis Profil Turap Baja..................................................................... 92
Gambar 4.19 Profil Turap Baja.............................................................................. 93
Gambar 4.20 Jenis Konstruksi Bangunan Turap.................................................... 93
Gambar 4.21 Bangunan Kisdam ............................................................................ 95
Gambar 4.22 Potongan Melintang Drainase Lapangan Terbang ........................... 95
Gambar 4.23 Detail Potongan Melintang Drainase Bawah Permukaan ................ 96
Gambar 4.24 Lapangan .......................................................................................... 97
Modul Drainase | vi
Gambar 4.25 Denah Drainase La[angan Sepakbola .............................................. 98
Gambar 4.26 Susunan Lapisan Tanah Lapangan Sepakbola ................................. 99
Gambar 4.27 Pekerjaan Drainase Lapangan Sepakbola ........................................ 99
Gambar 4.28 Pekerjaan Galian Drainase Lapangan Golf ...................................... 100
Gambar 4.29 Jenis Bahan Pipa Drainase Lapangan Golf ...................................... 100
Gambar 4.30 Pekerjaan Drainase Lapangan Golf.................................................. 100
BIBLIOGRAFI PENULIS...............................................................................vii
IDENTITAS MODUL
Perguruan Tinggi : Politeknik Negeri Bengkalis Pertemuan ke :1-3
Jurusan/Program Studi : D-4 TPJJ Modul ke :1
Kode Mata Kuliah : PJJ-PB-4507 Jumlah Halaman : 13
Nama Mata Kuliah : Praktek Drainase Mulai Berlaku : 2016
B. Komponen Modul
1. Judul Modul
MODUL I
DRAINASE SECARA UMUM
2. Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari modul ini diharapkan mahasiswa dapat:
a. Mengetahui pengertian dan fungsi drainase
b. Mengetahui jenis-jenis drainase
c. Mengetahui sarana dan prasarana drainase
d. Mengetahui komponen pengelolaan drainase
e. Mengetahui penanganan masalah genangan
3. Pokok Bahasan
a. Pengertian drainase
b. Fungsi drainase
c. Jenis-jenis drainase
d. Sarana dan prasarana drainase
e. Komponen pengelolaan sistem drainase
f. Penanganan masalah genangan
4. Indikator Pencapaian
Setelah membaca dan mempelajari modul ini mahasiswa dapat :
5. Referensi
Departemen Pekerjaan Umum (2006). Pedoman Konstruksi dan Bangunan,
Perencanaan Sistem Drainase Jalan.
C. Materi Modul
1.1 Pengertian Drainase
Drainase berasal dari bahasa Inggris, yang memiliki arti mengalirkan,
menguras, membuang air. Drainase yaitu suatu cara pembuangan kelebihan air
yang tidak diinginkan pada suatu daerah, serta cara-cara penanggulangan akibat
yang ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut (Suhardjono,1984: 1). Drainase
adalah suatu tindakan teknis untuk mengurangi kelebihan air, baik yang berasal
dari air hujan, rembesan, maupun kelebihan air irigasi dari suatu kawasan dan atau
lahan sehingga fungsi kawasan tersebut tidak terganggu (Suripin, 2004);
Drainase pada wilayah perkotaan merupakan suatu sistem drainase yang
menangani permasalahan kelebihan air di wilayah perkotaan yang meliputi
drainase permukaan dan drainase bawah permukaan. Drainase perkotaan juga
berfungsi mengendalikan air permukaan, sehingga tidak menimbulkan genangan
yang dapat mengganggu masyarakat, serta dapat memberikan manfaat bagi
kegiatan manusia. Drainase sebagai prasarana yang berfungsi mengalirkan air
permukaan ke badan penerima air dan atau ke bangunan resapan buatan.
D Evaluasi
1. Jelaskan pengertian dan fungsi drainase
2. Bagaimana penanganan jika terjadi genangan air
3. Sebutkan jenis-jenis sarana dan prasarana drainase
IDENTITAS MODUL
Perguruan Tinggi : Politeknik Negeri Bengkalis Pertemuan ke : 4-6
Jurusan/Program Studi : D-4 TPJJ Modul ke :2
Kode Mata Kuliah : PJJ-PB-4507 Jumlah Halaman : 41
Nama Mata Kuliah : Praktek Drainase Mulai Berlaku : 2016
B. Komponen Modul
1. Judul Modul
MODUL II
BAHAN DAN PERALATAN PEKERJAAN DRAINASE
2. Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari modul ini diharapkan mahasiswa dapat:
a. Mengetahui jenis bahan dan peralatan pada pekerjaan drainase
b. Mengetahui spesifikasi bahan dan peralatan pada pekerjaan drainase
c. Mengetahui kegunaan dan cara kerja alat-alat yang digunakan pada
pekerjaan drainase
3. Pokok Bahasan
a. Kriteria bahan pekerjaan saluran drainase
b. Peralatan pekerjaan drainase
4. Indikator Pencapaian
Setelah membaca dan mempelajari modul ini mahasiswa dapat :
a. Dapat menjelaskan jenis-jenis bahan untuk pekerjaan drainase
b. Dapat menjelaskan jenis-jenis peralatan untuk pekerjaan drainase
c. Dapat menjelaskan kegunaan dan fungsi dari peralatan untuk pekerjaan
drainase
D. Materi Modul
2.1 Bahan dan Peralatan Pekerjaan Drainase
Pemilihan bahan berupa bahan alam dan bahan yang diproduksi di
pabrik yang akan digunakan untuk konstruksi drainase harus dipastikan dapat
mendukung fungsi dan usia pakainya. Berikut peraturan yang terkait dengan
standar bahan bangunan drainase antara lain:
a. SNI Standard dan Pedoman Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa
Sipil
b. Peraturan bahan bangunan
2.1.1 Bahan Alam Pekerjaan Drainase
a. Pasir
Pasir disebut juga agregathalus adalah butiran yang lolos
ayakan dengan diameter 4,75 mm dan tertahan ayakan 0,075 mm.
Pasir dalam konstruksi sipil merupakan bahan isian utama
pembuatan beton, mortar aduk pasangan batu, mortar aduk untuk
plesteran, mortar groting dan lain-lain.
5) Beton bertulang
Beton biasa sangat lemah dengan gaya tarik, namun sangat kuat
dengan gaya tekan, batang baja dapat dimasukkan pada bagian
beton yang tertarik untuk membantu beton. Beton yang dimasuki
batang baja pada bagian tariknya ini disebut beton bertulang.
13 Waterpass Untuk
dan menentukan
Theodolith elevasi dari tiap-
tiap titik lubang
kontrol yang
dikehendaki serta
kemiringan pipa
saluran
Gambar 2.40:Scrapper
b. Back Hoe
Adapun kegunaan backhoe untuk penggalian tanah, terutama yang
letaknya di bawah kedudukan backhoe sendiri, misalnya: saluran,
terowongan, basement bisa juga sebagai alat pemuat bagi truck-
truck.Keuntungan backhoe dibandingkan dengan Dragline dan
Clamshell adalah kedalaman gali lebih teliti dan bisa untuk alat
pemuat, sedangkan Dragline dan Clamshell tidak bisa.
Gerakan-gerakan backhoe dalam beroperasi :
1) Mengisi bucket (land bucket)
2) Mengayun saat terisi (swing loaded )
3) Membongkar muatan (dump bucket)
4) Mengayun balik (swing empty)
Semua gerakan ini mempengaruhi waktu siklus. Backhoe kecil
waktu siklusnya lebih cepat daripada Backhoe besar. Faktor-faktor
yang mempengaruhi produktifitas Back Hoe antara lain :
d. Dragline
Kegunaan dragline adalah untuk penggalian material yang
tidak terlalu keras yang letaknya dapat lebih rendah atau lebih tinggi
dari posisi alat tersebut. Komponen Dragline terdiri dari excavator,
boom crane dan drag bucket.Kelebihan dari alat ini adalah
jangkauannya lebih besar daripada backhoe dan power shovel.
Sedangkan kekurangan Draglinetenaga penggali kecil karena hanya
mengandalkan kekuatan dari berat sendiri bucket.
Ada 3 tipe dragline, yaitu:
1) Dragline dengan roda kelabang
2) Dragline dengan roda ban.
3) Dragline di atas truck
Prinsip kerja draglineadalah sebagai berikut:
1) Mengisi bucket dengan menarik kabel tarik sepanjang lapisan
material ke arah alat.
2) Setelah bucket terisi, kemudian diangkat dengan sedikit
mengendorkan kabel tarik (masih kondisi tegang).
e. Power Shovel
Power Shovelmemiliki beberapa kegunaan, antara lain:
1) Untuk penggalian tanah yang letaknya di atas kedudukan alat itu.
2) Sebagai alat pemuat ke dalam truck.
Gerakan Power Shovel dalam beroperasi :
1) Tenaga angkat utama (main hoist power) untuk mengangkat
bucket didalam material yang digali.
2) Tenaga angkat tambahan (secondary hoist) untuk menggerakkan
dipper stick ke depan yang memberikan tenaga ekstra.
3) Retracting: gerakan ke belakang dari dipper stick untuk
melepaskan diri dari material.
Modul Drainase |2016 55
4) Boom dinaikkan denga sudut 35 - 65.
5) Swing untuk membuang dan balik
6) Gerakan maju atau mundur
D Evaluasi
1. Jelaskan jenis-jenis bahan untuk pekerjaan draianse?
2. Jenis-jenis peralatan untuk pekerjaan drainase?
3. Jelaskan kegunaan dan fungsi dari peralatan untuk pekerjaan drainase)
IDENTITAS MODUL
Perguruan Tinggi : Politeknik Negeri Bengkalis Pertemuan ke : 7-10
Jurusan/Program Studi : D-4 TPJJ Modul ke :3
Kode Mata Kuliah : PJJ-PB-4507 Jumlah Halaman : 13
Nama Mata Kuliah : Praktek Drainase Mulai Berlaku : 2016
B. Komponen Modul
1. Judul Modul
MODUL 3
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
2. Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari modul ini diharapkan mahasiswa dapat:
a. Mengetahui dan memahami pengertian keselamatandan kesehatan kerja
pekerjaan drainase
b. Menerapkan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja pada pekerjaan
drainase
c. Melakukan identifikasi potensi bahaya (Job Safety Analysis) pada
pekerjaan drainase
3. Pokok Bahasan
a. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
b. K3 pekerjaan Drainase
c. Manajemen kesehatan dan keselamatan kerja
4. Indikator Pencapaian
Setelah membaca dan mempelajari modul ini mahasiswa dapat :
a. Mampu menjelaskan jenis- jenis Alat Pelindung Diri (APD)
b. Menjelaskan APD untuk pekerjaan drainase
C. Materi Modul
3.1. Umum
3.2.1 Pengertian Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja adalah sasaran utama untuk mencegah terjadinya
kecelakaan, cacat dan kematian pada pekerja sebagai akibat kecelakaan kerja.
Definisi keselamatan kerja menurut Dessler (1997:634), keselamatan kerja adalah
usaha untuk sedapat mungkin memberikan jaminan kondisi kerja yang aman dan
sehat pada setiap karyawan dan untuk melindungi sumber daya manusia.
Penyediaan pelayanan kesehatan pada perusahaan diatur berdasarkan
permen Tenaga Kerja Dan Transmigrasi RI No. 03/MEN/1982 tentang pelayanan
usaha kesehatan di perusahaan. Begitu pentingnya kesehatan kerja tersebut dalam
suatu lingkungan kerja, mengingat kesehatan kerja merupakan bagian dari
kesehatan masyarakat atau aplikasi kesehatan masyarakat dalam suatu masyarakat
pekerja dan lingkungannya, yang tujuannya untuk memperoleh derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya, baik fisik, mental dan sosial bagi masyarakat pekerja dan
lingkungan perusahaan pada umumnya.
3.2.2 Maksud dan Tujuan
Tujuan secara umum kesehatan kerja adalah untuk memperoleh derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya baik fisik, mental dan sosial bagi masyarakat
pekerja dan masyarakat lingkungan perusahaan melalui upaya pencegahan
(preventif), penjelasan (promotif) dan pengobatan (kuratif). Adapun maksud dan
Tujuan Penerapan K3 antara lain:
Gambar3. 1. Kecelakaan akibat tidak adanya pemasangan rambu pekerjaan galian drinase
1. Struktur Organisasi
Program K3 yang dimaksudkan untuk mencapai sasaran melalui
penyeragaman unsur-unsur program dengan memanfaatkan berbagai
sumber yang ada ke dalam satu strategi K3 antara lain:
1) Mendorong komitmen pimpinan puncak untuk menetapkan
kebijakan K3
2) Membina dan melaksanakan sasaran K3 untuk fasilitas produksi
3) Inspeksi kesehatan dan keselamatan kerja guna pengenalan
bahaya-bahaya potensial dalam produksi, dan lain-lain.
2. Perencanaan
Perusahaan harus membuat perencanaan yang efektif guna mencapai
keberhasilan penerapan dan kegiatan Sistem Manajemen Kesehatan
dan Keselamatan Kerja dengan sasaran yang jelas. Langkah-langkah
perencanaan yang perlu diperhatikan:
1) Perencanaan yang efektif dimulai dengan perincian tujuan sasaran
K3 secara lengkap dan jelas dengan berdasarkan pada tujuan dan
sasaran.
2) Menentukan program-program kegiatan yang didasari pada
kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
3. Tanggung jawab
Pembagian tanggung jawab antara fungsi dan kaitannya
dengan masalah K3 juga dilakukan pembagian tanggung jawab
menurut jenjang jabatan dalam organisasi.Pelaksanaan rencana dan
program K3 pimpinan/manajer harus mempunyai kemampuan untuk
menggerakkan, membangkitkan antusias dan membimbing seluruh
tenaga kerja karyawan ke arah tujuan, sasaran atau target yang
hendak dicapai.
D Evaluasi
1. Jelaskan dan sebutkan jenis-jenis alat pelindung diri (APD)?
2. Jelaskan APD untuk pekerjaan drainase?
3. Jelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam penerapan APD?
IDENTITAS MODUL
Perguruan Tinggi : Politeknik Negeri Bengkalis Pertemuan ke : 11-16
Jurusan/Program Studi : D-4 TPJJ Modul ke :4
Kode Mata Kuliah : PJJ-PB-4507 Jumlah Halaman : 33
Nama Mata Kuliah : Praktek Drainase Mulai Berlaku : 2016
B. Komponen Modul
1. Judul Modul
MODUL 4
KONSTRUKSI BANGUNAN DRAINASE
2. Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari modul ini diharapkan mahasiswa dapat:
a. Menjelaskan jenis konstruksi pada sistem drainase
b. Menjelaskan kriteria konstruksi pada pekerjaan drainase
c. Menjelaskan kegunaan masing-masing bagunan drainase
d. Menjelaskan bangunan-bangunan drainase khusus
3. Pokok Bahasan
a. Konstruksi bangunan saluran drainase
b. Konstruksi bangunan pelengkap saluran drainase
c. Konstruksi bangunan sementara drainase
d. Konstruksi bangunan drainase khusus
4. Indikator Pencapaian
Setelah membaca dan mempelajari modul ini mahasiswa dapat :
a. Mampu menjelaskan jenis-jenis bangunan saluran drainase
b. Mampu menjelaskan bentuk saluran drainase
c. Mampu menjelaskan bagaimana perawatan saluran drainase
d. Mampu menjelaskan konstruksi bangunan sementara drainase
5. Referensi
Departemen Pekerjaan Umum (2006). Pedoman Konstruksi dan Bangunan,
Perencanaan Sistem Drainase Jalan.
E. Materi Modul
4.1. Konstruksi Bangunan Saluran Drainase
Sistem drainase permukaan berfungsi untuk mengendalikan limpasan air
hujan di permukaan jalan dan dari daerah sekitarnya agar tidak merusak
konstruksi jalan, seperti kerusakan karena air banjir yang melimpas di atas
perkerasan jalan atau kerusakan pada badan jalan akibat erosi.
Sistem drainase jalan harus memperhitungkan debit pengaliran dari
saluran samping jalan yang memanfaatkan saluran samping jalan tersebut menuju
badan air atau resapan buatan. Suatu sistem drainase permukaan jalan terdiri atas
kemiringan melintang, perkerasan dan bahu jalan, saluran samping jalan, drainase
lereng dan gorong-gorong.
Gorong-
Beton bertulang /
2 gorong persegi
precast
(Box Culvert)
Beton bertulang /
3 Kombinasi
precast
Is = 1 %
Lp
A. Persyaratan Pembuatan
Untuk membuat sumur resapan ada beberapa persyaratan yang perlu
diperhatikan, diantaranya:
1) Dibuat pada lahan yang lulus air dan tahan longsor
2) Harus bebas dari pencemaran maupun kontaminasi limbah
3) Air yang masuk ke dalam sumur resapan adalah air hujan
4) Untuk daerah bersanitasi lingkungan buruk, yaitu daerah dengan
kondisi sarana air limbah, air hujan dan system pembuangan
sampahnya tidak memenuhi persyaratan sanitasi, sumur resapan hanya
menampung air hujan dari atap yang disalurkan melalui talang
5) Mempertimbangkan aspek hidrogeologi, geologi dan hidrologi
B. Pemilihan Lokasi
Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan untuk memilih lokasi
pembuatan sumur resapan (menurut Standar Nasional Indonesia /SNI) tentang
Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan
adalah:
4) Turap Baja
Jenis turap baja memiliki kelebihan dibandingkan dengan jenis turap lain
terutama turap beton yaitu memiliki konstruksi lebih ringan dibanding beton,
mudah dipancang, mudah dibongkar, mudah dalam penyambungan dan
memiliki keawetan yang tahan lama.
A. Universal Joint
B. Simplex
C, Larssen
E. Hoesh
F. Klockner
G. Dortmunder union
(a) Turap pada Galian Tanah Saluran (b) Turap pada pembuatan terowongan
c) Turap pada pekerjaan urugan tanah (d) Turap beton untuk cofferdam
Gambar 4.20: Jenis Konstruksi Bangunan Turap
4.3.2 Bangunan Kistdam/Cofferdam
Kistdam dapat dibuat dari tanggul (timbunan tanah yang dipadatkan) atau
dari turap dari baja (sheet pile) yang diisi tanah timbunan untuk mencegah agar air
tidak masuk atau untuk mengalihkan aliran air dari daerah yang ada di dalam
kistdam yang akan merupakan daerah kerja. Biasanya di dalam kistdam
kemungkinan masih ada/banyak air. Sehingga air tersebut perlu dikeluarkan agar
daerah kerja tersebut tetap kering, dengan menggunakan pompa. Pekerjaan
kistdam diikuti oleh pekerjaan pengeringan.
Pekerjaan pengeringan atau dewatering adalah pekerjaan pembuangan air
dari daerah kerja, sehingga daerah kerja selalu kering. Untuk mendapatkan daerah
kerja yang kering ini maka daerah kerja tersebut perlu dilokalisir dari aliran,
dengan beberapa cara:
1) Dengan mengelakkan aliran
2) Dengan kistdam/turap baja
Gambar 4.23: Detail Potongan Melintang Drainase Bawah Permukaan Lapangan Terbang
4.4.2 Konstruksi drainase lapangan olahraga
a. Drainase lapangan sepak bola
Proses membangun lapangan sepak bola yang benar harus
diperhatikan dari nol atau dari dasar yang secara umum hal yang
berpengaruh dari proses pembangunan lapangan sepak bola
yang benar meliput 3 pilar yang berpengaruh antara lain :
1) Sistem drainase, yaitu sistem yang dibangun dengan teknik
khusus yang bertujuan untuk mengatur agar air dilapangan
sepak bola tidak terjadi genangan sedikitpun walaupun terjadi
guyuran air hujan sebanyak-banyaknya, sehingga lapangan
tetap dapat digunakan dengan normal walaupun kondisi ada
guyuran air hujan
2) Instalasi air, yaitu adanya instalasi pengairan yang
menyeluruh yang mampu menyiram lapangan secara
keseluruhan secara normal sesuai dengan perhitungan
D Evaluasi
1. Jelaskan fungsi dan definisi saluran terbuka dan tertutup?
2. Jelaskan bagaimana menetukan kemiringan saluran drainase?
3. Jelaskan sarana dan prasarana drainase?
Bengkalis, 2016