Anda di halaman 1dari 21

Kapasitas JALAN

Manual yang digunakan :


a) HCM ,2000 (Highway Capacity Manual, Transport
Research – US Board
b) IHCM (Indonesian Highway Capacity Manual ) atau
MKJI, Dept PU 1997.
Kapasitas dasar (Co)
atau base capacity

Kapasitas

Kapasitas aktual (C)


atau Actual capacity
1. Kapasitas Jalan Perkotaan

Kapasitas dasar (Co) merupakan kapasitas segmen jalan


pada kondisi ideal (geometri, pola arus lalu lintas dan faktor
lingkungan yang telah ditentukan sebelumnya.

Kapasitas dasar
Tipe jalan Catatan
(smp/jam)
Empat lajur terbagi (4/2 D) atau
1.650 Per lajur
jalan satu arah
Empat lajur tak terbagi (4/2 UD) 1.500 Per lajur
Dua lajur tak terbagi (2/2 UD) 2.900 Total dua arah
Kondisi ideal :
Lebar lajur 3,5 (jalur 11m). ada kerb/bahu. Ada median. Pembagi arus 50:50.
tidak ada gangguan samping. Jumlah penduduk kota 1-3 jt. Alunemen datar.
Kapasitas aktual (C) merupakan salah satu ukuran kinerja
lalu lintas pada saat arus lalu lintas maksimum dapat
dipertahankan (tetap) pada suatu bagian jalan pada kondisi
tertentu.

Variabel Deskripsi Merupakan Fungsi dari:


C kapasitas (smp/jam)
C0 kapasitas dasar (smp/jam) jenis jalan
FCW faktor pengaruh lebar lajur jenis jalan, We
FCSP faktor pengaruh distribusi arah jenis jalan, distribusi arah
FCSF faktor pengaruh hambatan samping jenis jalan, kelas hambatan
samping, lebar bahu/kerb
FCCS faktor pengaruh ukuran kota jumlah penduduk
Faktor pengaruh kapasitas untuk lebar jalur lalu lintas (FCw)
FCw
Tipe jalan Lebar jalan efektif, Wc (m)
(km/jam)
4 lajur terbagi(4/2D) Per lajur
atau jalan satu arah 3.00 0.92
3.25 0.96
3.50 1.00
3.75 1.04
4.00 1.08
Empat lajur tak terbagi Per lajur
(4/2 UD) 3.00 0.91
3.25 0.95
3.50 1.00
3.75 1.05
4.00 1.09
Dua lajur tak terbagi Total
(2/2 UD) 5 0.56
6 0.87
7 1.00
8 1.14
9 1.25
10 1.29
11 1.34
Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Pemisahan Arah (FCsp)

SP %-% 50-50 55-45 60-40 65-35 70-30


2 lajur (2/2) 1.00 0.97 0.94 0.91 0.88
FCSP
4 lajur (4/2) 1.00 0.985 0.97 0.955 0.94
Penyesuaian Kapasitas Untuk Hambatan Samping (FCSF)

Faktor penyesuaian untuk hambatan samping


dan lebar bahu (FCSF)
Klas hambatan
Lebar bahu (Ws)
Tipe jalan samping
< 0,5 1 1,5 >2,0

VL 0,96 0,98 1,01 1,03


L 0,94 0,97 1,00 1,02
Empat lajur terbagi (4/2
M 0,92 0,95 0,98 1,00
D)
H 0,88 0,92 0,95 0,98
VH 0,84 0,88 0,92 0,96
VL 0,96 0,99 1,01 1,03
L 0,94 0,97 1,00 1,02
Empat lajur tak terbagi
M 0,92 0,95 0,98 1,00
(4/2 UD)
H 0,87 0,91 0,94 0,98
VH 0,80 0,86 0,90 0,95
VL 0,94 0,96 0,99 1,01
Dua lajur tak terbagi L 0,92 0,94 0,97 1,00
(2/2 UD) M 0,89 0,92 0,95 0,98
atau jalan satu arah H 0,82 0,86 0,90 0,95
VH 0,73 0,79 0,85 0,91
Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Ukuran Kota (FCCS)

Ukuran kota Jumlah penduduk (juta) Faktor pengaruh ukuran kota, FCS
Sangat kecil < 0,1 0.86
Kecil 0,1 – 0,5 0.90
Sedang 0,5 – 1,0 0.94
Besar 1,0 – 3,0 1.00
Sangat besar > 3,0 1.04
KINERJA RUAS JALAN

1. Derajat Kejenuhan (Degree Of Saturation)


Derajat kejenuhan (DS) didefinisikan sebagai rasio arus
terhadap kapasitas, digunakan sebagai faktor utama dalam
penentuan tingkat kinerja simpang dan segmen jalan (Dept. PU
1997).
Nilai DS menunjukkan apakah segmen jalan tersebut
mempunyai masalah kapasitas atau tidak, dengan rumus
berikut

DS = derajat kejenuhan
Q = arus lalu lintas (smp/jam)
C = kapasitas (smp/jam)
2. Kecepatan Arus Bebas

 kecepatan pada tingkat arus nol, yaitu kecepatan yang


akan dipilih pengemudi jika mengendarai kendaraan
bermotor tanpa dipengaruhi oleh kendaraan lain
(Departemen P.U, 1997).
 kecepatan kendaraan ringan dipilih sebagai kriteria
dasar untuk kinerja segmen jalan pada arus sama dengan
nol
FV = kecepatan arus bebas kendaraan ringan (km/jam)
FVo = kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan (km/jam)
FVw = penyesuaian lebar jalur lalu – lintas efektif (km/jam)
FFVSF = faktor penyesuaian kondisi hambatan samping
FFVCS = faktor penyesuaian ukuran kota
Tabel Kecepatan arus bebas dasar (FVo)

Kecepatan Arus Bebas Dasar (FVo) (km/jam)


Kendaraan Semua
Tipe jalan Kendaraan Sepeda Motor
Berat Kendaraan
Ringan (LV) (MC)
(HV) (Rata- Rata)
Enam lajur terbagi
61 52 48 57
(6/2 D) atau tiga lajur satu
arah (3/1)
Empat lajur terbagi (4/2 D)
57 50 47 55
atau dua lajur satu arah
(2/1)
Empat lajur tak terbagi
53 46 43 51
(4/2 UD)
Dua lajur tak terbagi
44 40 40 42
(2/2 UD)
Tabel Faktor penyesuaian kecepatan arus bebas untuk hambatan
samping (FFVSF)

Faktor penyesuaian untuk hambatan


samping dan lebar bahu
Klas hambatan
Lebar bahu efektif rata-rata Ws (m)
samping
Tipe jalan
(SFC)
≤ 0,5 1,0 m 1,5 m ≤ 0,5

Sangat rendah 1,02 1,03 1,03 1,04


Rendah 0,98 1,00 1,02 1,03
Empat lajur
Sedang 0,94 0,97 1,00 1,02
terbagi (4/2 D)
Tinggi 0,89 0,93 0,96 0,99
Sangat tinggi 0,84 0,88 0,92 0,96
Sangat rendah 1,02 1,03 1,03 1,04
Empat lajur tak Rendah 0,98 1,00 1,02 1,03
terbagi Sedang 0,93 0,96 0,99 1,02
(4/2 UD) Tinggi 0,87 0,91 0,94 0,98
Sangat tinggi 0,80 0,86 0,90 0,95
Sangat rendah 1,00 1,01 1,01 1,01
Dua lajur tak
Rendah 0,96 0,98 0,99 1,00
terbagi (2/2 UD)
Sedang 0,90 0,93 0,96 0,99
atau jalan satu
Tinggi 0,82 0,86 0,90 0,95
Tabel Faktor penyesuaian kecepatan arus bebas untuk
ukuran kota (FFVcs)

Ukuran kota (Juta Faktor penyesuaian untuk


Penduduk) ukuran kota

< 0,1 0,90

0,1 – 0,5 0,93

0,5 – 1,0 0,95

1,0 – 3,0 1,00

> 3,0 1,03


 MKJI menggunakan kecepatan tempuh sebagai ukuran
utama kinerja segmen jalan.
 Kecepatan tempuh didefenisikan sebagai kecepatan rata-
rata ruang dari kendaraan ringan sepanjang segmen jalan.
 Persamaan umum kecepatan rata-rata ruang adalah sbb

V = kecepatan rata -rata ruang kendaraan ringan (km/jam)


L = panjang segmen (km)
TT = waktu tempuh rata-rata kendaraan ringan sepanjang segmen (jam)
3. Tingkat pelayanan (Level Of Service =LOS)

 Defenisi :
suatu indikator yang mencerminkan kinerja suatu
kondisi jaringan transportasi jalan dengan
menggunakan parameter rasio volume-kapasitas
(VCR)
 tingkat pelayanan suatu jalan tergantung pada arus lalu
lintas
 Pada kondisi lalu lintas lancar (kecepatan tinggi) dan arus
kendaraan sedikit, tingkat pelayanan dinyatakan dalam level A
 Dalam kondisi sebaliknya, makin besar arus kendaraan
kecepatan semakin menurun (macet) maka tingkat pelayanan
berada dalam level E atau bahkan F
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
pelayanan jalan antara lain :

a)Kecepatan.
b)Hambatan lalu lintas.
c)Kebebasan bermanuver.
d)Keamanan/kenyamanan.
e)Karakteristik pengemudi
Tingkat pelayan jalan (Tamin, 2000)

B
C
Kecepatan Operasi

D
E

1
V/C
Hubungan antara LOS, karakteristik arus lalu lintas dan rasio
V/C (menurut TRB, 1985)

Tingkat Pelayanan DS/VCR


(Level Of Servis Karakteristik Operasi Terkait (Derajat
/LOS) Kejenuhan)
Kondisi arus bebas dengan kec. tinggi dan
A 0,00- 0,19
volume lalu lintas rendah
Arus stabil, tetapi kecepatan mulai dibatasi
B 0,20- 044
oleh kondisi lalu lintas
C Arus stabil tetapi kecepatan dan pergerakan
0,45- 0,74
kendaraan dikendalikan
Arus mendekati tidak stabil tetapi kecepatan
D 0,75-0,84
masih dapat dikendalikan
Arus tidak stabil, terkadang terhenti volume
E 0,85-1,00
sudah mendekati kapasitas
Arus dipaksakan, kecepatan rendah. Volume di
F -
atas kapasitas , antrian panjang (macet)
• TERIMA KASIH
TUGAS
1. Hitung kinerja jalan dari hasil survey lalu
lintas yang anda lakukan..
a. Derajat Kejenuhan (DS atau VCR)
b. Kecepatan Arus Bebas
c. Tingkat Pelayanan
2. Lengkapi tugas anda dengan menggunakan
form UR1, UR 2 dan UR 3 sesuai MKJI

Anda mungkin juga menyukai