Anda di halaman 1dari 7

NAMA : TARUNA REMAJA RAZIEF AKBAR ALFISYAHRIN

NOTAR : 2201336

KELAS : TD 2.18

MATA KULIAH : KARAKTERISTIK & SURVEY AU

DOSEN : VERONICA, MM

RANGKUMAN SURVEY STATIS

A. Pengertian

Survei statis merupakan survei yang dilakukan dari luar kendaraan dengan mengamati, menghitung dan
mencatat informasi dari setiap kendaraan penumpang umum yang melintas di ruas jalan pada setiap
arah lalu lintas, serta di pintu masuk dan pintu keluar terminal.

B. Target data

Naik/Turun penumpang, waktu tiba dan keberangkatan penumpang. Target data yang diamati dari
survei statis, yaitu:

 Frekuensi pelayanan angkutan umum


 Lamanya kendaraan berada di dalam terminal (lay overtime);
 Time headway;
 Factor muat (load factor);
 Jumlah armada yang beroperasi
C. Lokasi survey

Lokasi survei statis dilakukan di perbatasan jalur masuk dan keluar awal dan akhir (titik awal dan titik
akhir) dan di ruas jalan (titik tengah) yang banyak dilalui oleh angkutan umum yang memotong kordon
dalam ke arah masuk pusat kota.
D. Formulir survey

E. Peralatan

Peralatan yang dibutuhkan untuk survei statis yaitu:

a) Clipboard

b) Rompi Survei / Tanda Pengenal

c) Alat Tulis

d) Buku

e) Peta Jaringan Trayek

F. Teknik survey

surveyor mencatat kode trayek kendaraan, mencatata plat nomor kendaran, mencatat waktu kendaraan
tiba atau berangkat dan mencatat jumlah penumpang dalam kendaraan. Hal ini dilakukan sama, baik di
terminal maupun di ruas jalan
G. Jadwal pelaksaan

Jadwal pelaksanaan survei statis ini dilakukan pada tanggal 2-4 April 2023 pada pukul 06.00 WIB – 18.00
WIB

H. DISTRIBUSI TENAGA

Tenaga untuk pelaksanaan survei statis sebanyak 6 (enam) surveyor. Dimana 2 surveyor berada di Titik
awal, 2 surveyor berada di titik akhir dan 2 surveyor berada di ruas jalan yang menjadi titik tengah dari
survei statis angkutan umum.

I. HASIL SURVEI

Survei statis adalah survei yang dilakukan dari luar kendaraan,dengan mengamati, menghitung, dan
mencatat informasi dari setiap kendaraan penumpang umum yang melintas di ruas jalan pada setia arah
lalu lintas, serta di pintu masuk dan pintu keluar terminal. Namun angkot di Kota Binjai tidak ada yang
memasuki terminal, sehinggal survey dilakukan di titik awal, titik tengah, dan titik akhir trayek pada ruas
jalan.

A. Frekuensi

Frekuensi diperoleh dari menghitung banyaknya kendaraan yang lewat di titik awal, titik akhir, dan titik
tengah pada satuan waktu tertentu dinyatakan dalam kendaraan per jam. Dari hasil survei statis dapat
diperoleh analisa data ratarata frekuensi dar tiap trayek pada tabel dibawah ini :
Berdasarkan hasil analisis diperoleh data frekuensi kendaraan dari masing-masing trayek dengan
frekuensi tertinggi yaitu terdapat pada trayek Stabat dan Kuala untuk angkutan perkotaan dengan
frekuensi rata-rata 18 kend/jam, frekuensi terendah pada trayek Handayani dengan frekuensi rata-rata 7
kend/jam. Hal ini dapat dipengaruhi oleh jumlah armada yang beroperasi, waktu perjalanan dan waktu
tunggu trayek tersebut.

B. Waktu antara kendaraan (headway)

Headway atau jarak antara satu kendaraan dengan kendaraan lainnya dapat diperoleh dari rata-rata
headway kendaraan dititik awal, tengah dan akhir. Waktu headway (jarak antar kendaraan) yang
semakin lama akan menyebabkan waktu menunggu angkutan umum yang semakin lama juga. Dari hasil
survei statis dapat diperoleh data rata-rata headway dari tiap trayek pada table dibawah ini :

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa jarak dari satu kendaraan ke kendaraan lainnya yang tercepat
adalah trayek Stabat dengan waktu rata-rata ± 3 menit dan yang terlama adalah trayek Handayani
dengan waktu rata-rata ± 8 menit

C. Factor muat (load factor) statis

Load factor atau faktor muat merupakan perbandingan antara jumlah penumpang yang berada di dalam
kendaraan dengan kapasitas kendaraan dalam bentuk presentase dimana faktor muat ini diperoleh dari
pencatatan terhadap jumlah penumpang (dalam prosentase) saat kendaraan melewati titik survei. Dari
hasil survey statis dapat diperoleh data rata-rata faktor muat dari setiap trayek pada tabel dibawah ini
Berdasarkan hasil analisis survei yang telah dilakukan diperoleh data load factor rata-rata tiap trayek.
Untuk load factor rata-rata tertinggi yaitu pada trayek Kuala yaitu 52,98% dan terendah pada Handayani
yaitu 28,12%.

D. Waktu tunggu kendaraan

Waktu tunggu (Lay Over Time) kendaraan dipergunakan untuk mengatur operasi dan memberi
kesempatan awak kendaraan untuk istirahat. Lamanya waktu tunggu kendaraan ini mempengaruhi
besarnya frekuensi perjalanan, semakin lama waktu tunggu kendaraannya maka frekuensi perjalanan
makin kecil. Lamanya waktu menunggu kendaraan tergantung permintaan penumpang dan keinginan
pengemudi. Waktu tunggu kendaraan pada angkutan umum di Kota Binjai dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa trayek trayek Kuala memiliki waktu menunggu kendaraa, paling
lama dengan waktu 24 menit. Sedangkan trayek yang memiliki waktu tunggu paling singkat adalah
trayek Tanah Seribu dengan lamanya waktu 8 menit.

E. Kecepatan

Kecepatan Merupakan kecepatan rata-rata kendaraan yang dicatat saat melewati setiap ruas yang telah
ditentukan Dimana diperoleh dari panjang rute dan waktu tempuh perjalanan tiap rute.
Berdasarkan hasil analisis survei yang telah dilakukan diperoleh kecepatan rata-rata per trayek.

F. Waktu perjalanan pulang pergi (round trip time)

Waktu perjalanan pulang pergi adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan perjalanan dari tempat
asal menuju tempat tujuan, kembali lagi ketempat asal.

Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa waktu perjalanan pulang pergi paling lama yaitu trayek Stabat
dengan waktu kurang lebih 1 jam 24 menit, hal tersebut dikarenakan rute trayek yang panjang dan
waktu menunggu yang tinggi. Sedangkan waktu perjalanan paling cepat yaitu trayek Kuala dengan
waktu kurang lebih 1 jam.

J. REFERENSI
- Laporan Umum Bidang Angkutan Umum Tim PKL Kota Binjai Tahun 2023

Anda mungkin juga menyukai