Anda di halaman 1dari 14

MODUL PERKULIAHAN

Metode Numerik
INTERPOLASI

• Interpolasi linier, Kuadrat, Kubik


• Interpolasi orde - n
• Interpolasi Lagrange

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

12
Teknik Teknik Sipil W111700062 Masnia, M.Pd

Abstract Kompetensi

Mempelajari berbagai metode Interpolasi Mahasiswa mampu


yang ada untuk menentukan titik-titik menentukan nilai interpolasi dengan metode
antara dari n buah titik dengan Interpolasi Linier, Interpolasi Kuadratik,
menggunakan suatu fungsi pendekatan Interpolasi Orde-n dan Interpolasi Lagrange
tertentu.Metode Interpolasi yang dan mampu menerapkan dalam bidang
dipelajari: Interpolasi Linier, Interpolasi Teknik Sipil
Kuadratik, dan Interpolasi Lagrange
Pendahuluan
Jika suatu saat kita dihadapkan pada suatu data, maka sering kali kita dituntut untuk mencari
suatu nilai di antara titik data yang tak diketahui sebelumnya. Metoda yang sering digunakan
adalah dengan menggunakan suatu polinom ( suku banyak ). Perhatikan kembali rumusan
untuk suatu polinom berderajat n adalah :
f(x) = ao + a1.x + a2.x2 + a3.x3 + ….. + an.xn ………………………..(12.1)
Untuk n+1 buah titik data maka akan terdapat suatu polinom orde n atau kurang yang melalui
semua titik. Sebagai ilustrasi dalam gambar 12.1.a maka hanya terdapat satu garis lurus (
polinom derajat 1) yang menghubungkan 2 buah titik data. Hanya terdapat satu polinom
derajat dua (parabola) yang menghubungkan ketiga titik data (12.1.b). dalam bab ini akan
dibahas interpolasi dengan menggunakan metoda polinom Newton dan Lagrange.

Gambar 12. 1a. Interpolasi Linier

Gambar 12. 1b. Interpolasi Kuadrat

2020 Metode Numerik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Masnia, M.Pd http://www.mercubuana.ac.id
Interpolasi Linier
Bentuk interpolasi paling sederhana ialah interpolasi linear, yang dilakukan dengan jalan
menghubungkan dua buah titik data dengan suatu garis lurus. Dan dengan menggunakan
hukum segitiga sebangun (gambar 12.2) maka diperoleh hubungan :
f1 ( x) − f ( x0 ) f ( x1 ) − f ( x0 )
= . ……………………………………………12.2. a
x − x0 x1 − x0
Yang bisa dituliskan kembali dalam bentuk :
f ( x1 ) − f ( x0 )
f 1 ( x) = f ( x 0 ) + .( x − x0 ) ……………………..……………12.2 b
x1 − x0

Persamaan 12.2.b merupakan persamaan umum interpolasi linear.

Gambar 12.1 Pemahaman Interpolasi Linear Secara Grafik

Interpolasi Kuadrat
Jika terdapat tiga titik data, maka interpolasi dapat dilakukan secara kuadrat. Yang
mempunyai bentuk :
f 2 ( x) = b0 + b1 ( x − x0 ) + b2 ( x − x0 )( x − x1 ) …………………………………………12. 3
Dengan koefisien – koefisien bo, b1 dan b2 berturut – turut adalah :

b0 = f ( x0 ) ………………………………………………………………………….12.4a

2020 Metode Numerik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Masnia, M.Pd http://www.mercubuana.ac.id
f ( x1 ) − f ( x0 )
b1 = …………………………………………………………………….12.4b
x1 − x0

f ( x 2 ) − f ( x1 ) f ( x1 ) − f ( x0 )

x 2 − x1 x1 − x0
b2 = ………………………………………………12.4c
x 2 − x0

Contoh :
Diketahui nilai ln 1 = 0, ln 4 = 1,3862944 dan ln 6 = 1,7917595. Hitunglah nilai dari ln 2 dengan
:
a. menggunakan data ln 1 dan ln 4 ( interpolasi linear )
b. menggunakan data ln 1, ln 4 dan ln 6 ( interpolasi kuadrat )
( nilai eksak dari ln 2 = 0,69314718 )
Dengan menggunakan persamaan 12.4b :

Dengan memakai persamaan 12.3 ; 12.4a ; 12.4b dan 12.4c, maka :

Substitusikan nilai – nilai bo, b1 dan b2 ke persamaan 12.3 untuk memperoleh bentuk :
f2(x) = 0 + 0,46209813.(x − 1) − 0,051873116.(x − 1)(x − 4)
Dan untuk mendapatkan nilai ln 2, kita substitusikan x = 2 ke dalam persamaan tersebut :

2020 Metode Numerik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Masnia, M.Pd http://www.mercubuana.ac.id
Interpolasi Kubik

Misalkan diberikan tiga buah titik data ( x0 , y0 ) , ( x1 , y1 ) , ( x2 , y2 ) dan ( x3 , y 3 ) . Polinom

yang menginterpolasi keempat buah titik tersebut adalah berupa polinom kubik yang
persamaannya adalah sbb:

p3 ( x) = a0 + a1 x + a2 x 2 + a3 x 3 ………………………………..(12.5)

Persamaan (12.5) ditentukan dengan cara sebagai berikut,

Polinom p3 ( x) ditentukan dengan cara mensubstitusikan ( xi , y i ) kedalam persamaan (12.5),

dimana i = 0,1,2 ,3. Dari sini diperoleh empat buah parsamaan yang tidak diketahui, yaitu

a0 , a1 , a 2 dan a 3 :

a0 + a1 x0 + a2 x02 + a3 x03 = y0

a0 + a1 x1 + a2 x12 + a3 x13 = y1 ……………………………………(12.6)

a0 + a1 x2 + a2 x22 + a3 x23 = y 2

a0 + a1 x3 + a2 x32 + a3 x33 = y3

Untuk menghitung a0 , a1 , a 2 dan a 3 dari sistem pers.(12.5) digunakan metode eliminasi

Gauss.

Bila digambar, kurva polinom kubik adalah seperti pada gambar 12.2

( x1 , y1 )
y
( x3 , y 3 )

( x0 , y 0 )
( x2 , y 2 )

2020 Metode Numerik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Masnia, M.Pd http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 12.2. Interpolasi kubik

Dengan cara yang sama kita dapat membuat polinom interpolasi berderajat n yang
dirumuskan oleh,

n
pi ( x) =  ai x i = a0 + a1 x + a 2 x 2 + a3 x 3 + ... + a n x n ...............................(12.7)
i =0

Asalkan terdapat (n + 1) buah titik data dan dengan mensubtitusikan titik ( xi , y i ) ke dalam

pers.(12.7), untuk i = 0,1, 2, 3,..., n akan dipeeroleh n buah persamaan dengan koefisien

a0 , a1 , a 2 , a3 ,...a n yang harus ditentukan nilainya

a0 + a1 x0 + a2 x02 + a3 x03 + ... + an x0n = y0

a0 + a1 x1 + a2 x12 + a3 x13 + ... + an x1n = y1


a0 + a1 x2 + a2 x22 + a3 x23 + ... + an x2n = y 2 …………………….(12.8)

… … …. ….. … =… .

a0 + a1 xn + a2 xn2 + a3 xn3 + ... + aa xnn = yn

Seperti persamaan sebelumnya, nilai a0 , a1 , a 2 , a3 ,...a n dapat ditentukan dengan

menggunakan metode eliminasi Gauss.

Interpolasi orde-n
Jika terdapat n+1 data maka dapat dilakukan interpolasi orde n seperti dibahas dalam sub bab
berikut. Perhatikan bahwa polinom derajat n dalam 12.1 dapat dituliskan kembali dalam
bentuk :
fn(x) = bo + b1(x - xo) + … + bn(x - xo)(x - x1)(x – xn - 1) …………………………………..12.5
Dengan memakai titik – titik data yang diketahui, maka koefisien – koefisien
bo, b1, b2, …. bn dapat dihitung sebagai berikut :
bo = f(xo) …………………………………………12.6.a
b1 = f[x1.xo] ……………………………………..… 12.6.b

2020 Metode Numerik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Masnia, M.Pd http://www.mercubuana.ac.id
b2 = f[x2, x1, xo] …………………………………….….12.6.c
…....
bn = f[xn, xn-1, ……, x1, xo] ………………………………..…..….12.6.d
Fungsi di dalam kurung siku adalah finite divided difference ( beda terbagi hingga ). First
divided difference dinyatakan secara umum sebagai :
f ( xi ) − f ( x j )

f xi , x j = xi − x j
…………………………………………12.7

Sedangkan second divided difference, adalah merupakan perbedaan dari dua beda terbagi
pertama, yang dirumuskan sebagai :
f ( xi , x j ) − f ( x j , x k )
 
f xi , x j , x k =
xi − x k
………………………………………….12.8

Dan beda terbagi hingga ke-n adalah :


f ( xn , xn−1 ,..., x1 ) − f ( xn −1 , xn−2 ..., x0 )
f xn , xn−1 ,..., x1 , x0  = ………………………………12.9
x n − x0
Persamaan 12.7 hingga 12.9 dapat dipakai untuk menghitung koefisien – koefisien dalam
persamaan 12.6, dan kemudian disubstitusikan ke dalam persamaan 12.5 untuk mendapatkan
polinom interpolasi beda terbagi Newton ( divided – difference interpolating polinomial ) :
fn(x) = f(xo) + (x−xo)f[x1,xo] + (x−xo)(x−x1)f[x2,x1,xo] +……
+ (x−xo)(x−x1)…..(x−xn−1)f[xn,xn−1,….,xo] ……………………12.10
Tabel 12.1 memberikan skema cara mencari beda terbagi hingga pertama, kedua hingga
ketiga.
Gambar 12.3 Skema Pencarian Beda Terbagi Hingga

Contoh :
Diketahui titik – titik data sebagai berikut :

2020 Metode Numerik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Masnia, M.Pd http://www.mercubuana.ac.id
Gunakan Interpolasi Polinom beda terbagi Newton orde ketiga, untuk mendapatkan nilai f(2) !
Jawab :
Polinom orde ketiga, dari persamaan 12.5 ( dengan n = 3 ) adalah :
f3(x) = bo + b1(x−xo) + b2(x−xo)(x−x1) + b3(x−xo)(x−x1)(x−x2)
Koefisien – koefisien bo, b1, b2 dan b3 dicari dari persamaan 12.7, 12.8 dan 12.9, hasilnya
ditabelkan sebagai berikut :

Baris teratas dari tabel tersebut merupakan koefisien – koefisien polinom,


yakni :
bo = f(xo) = 0
b1 = f[x1,xo] = 0,46209813
b2 = f[x2,x1,xo] = − 0,051873116
b3 = f[x3,x2,x1,xo] = 0,0078655415

Sehingga polinom yang terbentuk adalah :


f3(x) = 0 + 0,46209813(x−1) − 0,051873116(x−1)(x−4)+ 0,0078655415(x−1)(x−4)(x−6)
Dan dapat dipakai untuk menghitung f3(2) = 0,62876869

Polinom Interpolasi Lagrange


Dari Interpolasi Newton orde pertama diperoleh bentuk :

f1 ( x) = f ( x0 ) + ( x − x0 ). f x1 , x 0  …………………………………….…….12.11

Dengan

2020 Metode Numerik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Masnia, M.Pd http://www.mercubuana.ac.id
f ( x1 ) − f ( x0 )
f x1 , x0  = …………………………………………..12.12
x1 − x0

Yang dapat ditulis dalam bentuk

f x1 , x0  =
f ( x1 ) f ( x0 )
+ ………………………….……………… 12.13
x1 − x0 x0 − x1

Substitusikan 12.13 ke 12.11 untuk mendapatkan :

( x − x0 ) ( x − x0 )
f 1 ( x) = f ( x0 ) + f ( x1 ) + f ( x0 ) …………………………….……………12.14
( x1 − x0 ) x0 − x1

Akhirnya dengan mengelompokkan suku-suku yang serupa dan penyederhanaan akan


diperoleh bentuk polinom Interpolasi Lagrange orde satu sebagai berikut :
( x − x1 ) ( x − x0 )
f 1 ( x) = f ( x0 ) + f ( x1 ) ………………………………………..12.15
( x0 − x1 ) x1 − x0
Secara umum bentuk polinom Interpolasi Lagrange adalah :
n
f n ( x) =  Li ( x) f ( xi ) ………………………..…………..12.16
i =0

Dengan
n x − xj
Li ( x) = 
j −0 ; j  i xi − x j ………………………….………….12.17

Notasi  mempunyai arti sebagai “hasil kali dari”. Contoh untuk interpolasi linear ( n = 1 )
adalah persamaan 12.15 di atas. Sedangkan untuk orde dua ( interpolasi kuadrat ) adalah :
( x − x1 )( x − x 2 ) ( x − x0 )( x − x ) ( x − x0 )( x − x )
f 2 ( x) = f ( x0 ) + f ( x1 ) + f ( x 2 ) …12.18
( x0 − x1 )( x0 − x 2 ) ( x1 − x0 )( x1 − x 2 ) ( x 2 − x0 )( x 2 − x1 )
Contoh :
Gunakan polinom interpolasi Lagrange orde pertama dan kedua untuk menghitung nilai ln 2,
berdasarkan data yang diberikan dalam contoh sebelumnya.
xo = 1 f(xo) = 0
x1 = 4 f(x1) = 1,3862944
x2 = 6 f(x2) = 1,7917595
Polinom orde pertama, berdasarkan persamaan 12.15 untuk x = 2 adalah :

2020 Metode Numerik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Masnia, M.Pd http://www.mercubuana.ac.id
Polinom orde dua, dari persamaan 12.18 untuk x = 2 adalah :

Hasil yang diperoleh melalui Interpolasi Lagrange ternyata cukup dekat dengan Interpolasi
Newton.

Interpolasi Dalam Bidang Teknik Sipil


Bidang Rekayasa Struktur
Contoh 1
Sebuah eksperimen dilakukan untuk menentukan kapasitas momen ultimit dari sebuah balok
beton sebagai fungsi dari luas penampang melintang. Eksperimen memberikan data sebagai
berikut :

Perkirakan kapasitas momen ultimit balok beton dengan luas penampang melintang sebesar
2,5 in2. Dalam menyelesaikan soal ini akan digunakan interpolasi spline kuadrat, dengan
menerapkan persamaan 4.22 hingga 4.25 didapatkan persamaan :

Solusi dari sistem persamaan linear di atas adalah :


a1 = 0 a2 = -79,5 a3 = 0,2
b1 = 852,9 b2 = 1170,9 b3 = 692,7
c1 = 79,4 c2 = -238,6 c3 = 478,7

2020 Metode Numerik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Masnia, M.Pd http://www.mercubuana.ac.id
Karena luas 2,5 in2 terletak pada selang kedua maka nilai kapasitas momen
ultimit dihitung dari persamaan :
f2(x) = − 79,5.x2 + 1170,9.x − 238,6
f2(2,5) = − 79,5(2,5)2 + 1170,9(2,5) − 238,6 = 2191,775 k.lb
Sehingga balok dengan luas penampang 2,5 in2 akan mempunyai kapasitas
momen ultimit sebesar 2191,775 k.lb.

Contoh 2 :
Suatu percobaan dilakukan untuk mengetahui persentase regangan suatu material sebagai
fungsi temperatur. Data hasil percobaan adalah sebagai berikut :

Gunakan interpolasi beda terbagi hingga Newton orde ketujuh untuk


menghitung persentase regangan pada temperatur 780 0 F.

Substitusikan nilai – nilai di atas ke persamaan 12.10 sehingga memberikan nilai regangan
sebesar 16,607% pada temperatur 7800 F.
Bidang Rekayasa Sumber Daya Air
Contoh :
Viskositas suatu cairan X dapat ditentukan dengan menggunakan tabel berikut :

Perkirakan nilai viskositas cairan X tersebut pada temperatur kamar 25o C.


Gunakan interpolasi Lagrange orde kelima. Interpolasi Lagrange orde kelima dirumuskan
sebagai :

2020 Metode Numerik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Masnia, M.Pd http://www.mercubuana.ac.id
Dengan :

Untuk nilai x = 25, serta mensubstitusikan nilai – nilai x1, x2, x3, x4, x5 maka
diperoleh nilai L0(25) = − 0,02819824219
Dengan cara yang serupa, maka diperoleh pula :
L1(25) = 0,7049560547
L2(25) = 0,4699707031
L3(25) = − 0,2014160156
L4(25) = 0,06408691406
L5(25) = − 0,009399414063
Sehingga :

Nilai viskositas cairan X pada temperatur 25 0 C adalah sebesar 1,3622.10-3 Ns/m2

2020 Metode Numerik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Masnia, M.Pd http://www.mercubuana.ac.id
LATIHAN SOAL

1. Perkirakan jumlah penduduk kota A ( dalam jutaan )pada tahun 2018 berdasarkan data
yang ditabelkan sbb:

Tahun 2010 2020

Jumlah penduduk 179,3 203,2

2. Dari data, diketahui bahwa ln(9,0)= 2,1972 dan ln(9,5)=2,2513 ,maka tentukan nilai ln(9,2)
dengan interpolasi linier sampai 5 angka dibelakang koma. Bandingkan hasilnya dengan
nilai sejatinya, ln(9,2)= 2,2192.

1 x − 4 x 2 )5
e( 2
3. Selesaikan 
0 1+ 2 x 5
dx dengan pendekatan polinom kuadratis dan polinom kubik

2020 Metode Numerik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


13 Masnia, M.Pd http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Chapra, Steven C. Numerucal Methods for engineers 7, 2015
2. Chapra, Steven C. Applaid Numerucal Methods with MATLAB for engineers and science,
2005
3. Harijono Djojodihardjo, Metode Numerik, Gramedia, Jakarta, 2000
4. Kreyzig, Erwin. Advanced Engineering Mathematics 10th edition, 2009
5. Purcell, Edwin J., Kalkulus jilid I, Erlangga, Jakarta, 2006
6. I Ketut Adi Atmika, Metode Numerik, Diktat Mata Kuliah, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas
Teknik, Universitas Udayana, 2016
7. Agus Setiawan, Analisis Numerik, Diktat Kuliah, Teknik Sipil, Universitas Pembangunan
Jaya, 2016

2020 Metode Numerik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


14 Masnia, M.Pd http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai