PERENCANAAN TRANSPORTASI
Ohara
T.
Jayadinata
Penerbit
Institut
Teknologi
Bandung,bandung 1992.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
KULIAH : I
SISTEM TRANSPORTASI
Pengajar Kuliah :
Ir. H. Abd. Kudus Zaini
URAIAN KULIAH :
1. Defenisi
2. Maksud
3. Tujuan
BUKU BACAAN :
Suwarjoko Warpani, Drs. HA. Abbas Salim, SE Manajemen Transportasi,
PT. Rajasa Grafindo Persada Jakarta, 1996, Heru Sutomo, Sigit Priyanto,
1.1. Defenisi
Sistem suatu bentuk keterkaitan antara satu variabel/parameter/
komponen/ kesatuan dengan yang lain dalam tatanan yang
tertentu.
Transportasi suatu kegiatan pemindahan penumpang dan barang
dari suatu tempat ketempat lain (Waldijiono 1996)
-
1.2. MAKSUD
- Sistem Transportasi diselenggarakan mengkoordinasikan proses
pergerakan penumpang dan barang.
- Komponen prasarana merupakan media untuk proses transportasi
- Komponen sarana merupakan alat yang digunakan dalam proses
transportasi
1.3. TUJUAN
- Sistem Transportasi diselenggarakan dengan tujuan agar suatu
proses penumpang dan barang dapat tercapai secara optimum
dalam ruang dan waktu
- Faktor keamanan, kenyamanan dan kelancaran serta efesiensi
waktu dan biaya.
KULIAH :
PERENCANAAN TRANSPORTASI
Pengajar Kuliah :
Ir. H. Abd. Kudus Zaini
ISI KULIAH :
1. Defenisi Perencanaan
2. Kegagalan Perencanaan
3. Tujuan Perencanaan
4. Pengertian Transportasi
BUKU BACAAN :
Waldijiono, MS, (1996) Perencanaan Transportasi Program Pascasarjana
Universitas Gadjah Mada, dan Olly Norojono,Morlok, Edwar Perencanaan
Teknik Transportasi Penerbit Airlangga 1995 Jakarta.
transportasi
sebaiknya
dituangkan
dalam
hukum
(peraturan lalu lintas, daeah) dan dihubungkan dengan tata guna tanah
dalam transportasi.
c. Penegak
hukum,
yang
mengendalikan
segala
sesuatu
yang
1. Lingkup
perencanaan,
prediksi
tata
guna
tanah
dan
strategi
waktu
perjalanan,
waktu
perjalanan
dapat
biaya
biaya
perjalanan,
misalnya
dengan
meningkatknya subsidi.
Tujuan Perencanaan bagi Pengusaha :
1. Pengurangan biaya melalui pengurangan biaya investasi, biaya
pemeliharaan dan efesiensi biaya operasi.
2. Maksimal propit
3. Peningkatan koordinasi antar pengusaha yang jika mungkin
melibatkan berbagai moda
berfungsi
sebagai
pelayanan
atau
pendorong
Gerakan
Orang
X
X
X
X
X
X
Gerakan
barang
X
X
X
X
X
X
10
KULIAH :
DEFENISI DAN KONSEP INTERAKSI TATA GUNA LAHAN
DAN TRANSPORTASI
Pengajar Kuliah :
Ir. H. Abd. Kudus Zaini
ISI KULIAH :
1. Beberapa gambaran situasi interaksi guna lahan (land use) dan
transportasi
2. Definisi konsep dalam sistem interaksi guna lahan dan transportasi
3. Tujuan perencanaan sistem interaksi guna lahan dan transportasi
BUKU BACAAN :
Blunden, WR & Black, JA, 1984 dan 1985, The Land use Transport
System, Pergamon
1.2.
(ribbon
development)
memperlihatkan
pemusatan
11
1.3.
1.4.
Terminal
Mayang
Terurai
Pekanbaru
akan
dipindahkan
1.6.
sedangkan
pengadaan
transportasi
akan
kegiatan
guna
lahan
karakteristik
fisik
fasilitas
transportasi
12
2.3.
2.4.
3. Tujuan
Perencanaan
sistem
Interaksi
Guna
Lahan
dan
Transportasi
3.1.
lahan
dan
transportasi
adalah
untuk
mencapai
3.3.
KULIAH :
Pengajar Kuliah :
Ir. H. Abd. Kudus Zaini
ISI KULIAH :
1. Transportasi
2. Tata Guna Tanah
3. Penilaian Tata Guna Lahan dari Aspek Transportasi
4. Pengendalian Tata Guna Lahan dari Aspek Transportasi
5. Karakter Transportasi
6. Kerangka Penguasaan Lahan
BUKU BACAAN :
Waldijiono, Ms, Parakesit, D. Junaidi,A. Perencanaan Transportasi
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 1996, Morlok, Teknik Perencanaan
Transportasi Penerbit ErLangga 1995. Jakarta
5. Karakter Transportasi
5.1. Transportasi ditentukan oleh semua unsur pembentukan secara
individu maupun kelompok.
5.2. Masalah transportasi dikota umumnya
1. Kemacetan
2. Kesemrautan
3. Kecelakaan lalu lintas
4. Pencemaran lingkungan
5. Transportasi biaya tinggi
5.3. Unsur Pembentuk transportasi
TGT, SJJ, SMA, SAL, STE, SPA, SMK, STL, SLL, SSB, SGR,
SGS, SMT.
16
Kesemrautan
Kecelakaan
Pencemaran
Ekonomi
biaya
tinggi
1. TGT
2. SJJ
3. SMA
4. SPA
5. STE
6. SGR
7. SGS
8. SLL
9. SMJ
10.STL
11.SSB
12.SMT
Unsur
13.SAL
3
Sumber : Waldijiono (1996)
Aktifitas
Manusia
Lokasi
17
KULIAH :
KOMPONEN TRANSPORTASI
Pengajar Kuliah :
Ir. H. Abd. Kudus Zaini
ISI KULIAH :
1. Fungsi komponen transportasi
2. Manusia dan barang
3. Prasarana dan sarana transportasi
3.3.1. Prasarana Transportasi
3.3.2. Sarana transportasi
BUKU BACAAN :
Morlock,K. Edward, Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi
Penerbit AirLangga 1995 Jakarta, Olly Norojono, dan Heru Sutomo,
Pascasarjana Universitas Gadjah Mada 1996
1. PENDAHULUAN
Morlok, Edward, K 1995) Fungsi Transportasi :
Memindahkan
sesuatu
benda,
dimana
objek
yang
akan
mempercepat
atau
memperlambat
objek,
mengatasi
atau
bahan
berupa
19
Klasifikasi Perjalanan
Keterangan
I. EKONOMI
a. Mencari Nafkah
2. Berkaitan dengan
perkerjaan
b. Mendapatkan barang
Dan pelayanan
2. SOSIAL
Menciptakan menjaga
Hubungan pribadi
Didalam lingkungan
Bukan dirumah
3. PENDIDIKAN
4. REKREASI DAN
HIBURAN
Hari libur
Perbedaan antara ke ibadah,
20
Pertemuan politik
secara
bersamaan.
Pergerakan
tersebut
akan
21
jalan
termasuk
bangunan
pelengkap
dan
22
memenuhi
pengguna
jalan,
persyaratan
antara
lain
kelulusan
untuk
keamanan,
pelebaran
jalan
dikemudian hari.
3. Daerah Pengawasan Jalan (DAWASJA)
Merupakan sejalur tanah tertentu diluar daerah milik jalan
yang
ada
dibawah
pengawasan
pembina
jalan.
tahan
bervariasi
diberbagai negara.
Indonesia
: 1.062 mm
Amerika
: 1.495 mm
dan
perkerasan.
Panjang
runway
dihitung
ini
biasanyadigunakan
masalah
yang
ada
25
KULIAH :
Pengajar Kuliah :
Ir. H. Abd. Kudus Zaini
ISI KULIAH :
1. Interaksi tranportasi dengan lingkungan
2. Transportasi prasarana dan sarana terhadap lingkungan
3. Transportasi terhadai pencemaran atmosfir
4. Sumbangan sector transportasi dalam pencemaran atmosfir
5. Langkah langkah diperlukan
6. Soal-soal penyelesaian
BUKU BACAAN :
DR.Ir.Joko Murwono, MSC.Program Pasca Sarjana Sistem teknik dan
Transportasi Universitas Gadjah Mada 1995, Morlok, Edward, Pengantar
Teknik dan Perencanaan Transportasi Penerbit Erlangga 1988, DR.ir. Siti
Malkamah, MSC, ProgramSistem teknik Transportasi Universitas Gadjah
Mada 1995, Claksorn, H. Oglesby, R. Garri Hicks, Teknik Jalan Raya
Tahun 1996.
26
1.5. Cakupan
Pembangunan jalan baru, jembatan, terminal baru, pembangunan
gedung
Pemeliharaan & peningkatan prasarana transportasi
1.6. Pembangunan Jalan baru
Proses perencanaan
Proses pelaksanaan
Pasca konstruksi
gangguan
kapasitas
atmosfir
yang
ditentukan
oleh
28
29
30
31
Dengan :
H : ketinggian titik penerima dari muka tanah
D1 : panjang garis pandangan dari sumber bunyi kepenerima
D : Jarak sumber bunyi penerima /tanah
e. Terhadap bangunan
Penerima 1 m didepan dinding bangunan + 2,5 dB(A)
Pantulan gedung seberang jalan
Z=
R
R+b
dB(A)
Contoh :
Perkiraan Q 19 jam dalam 15 tahun = 5000 kecepatan arus LL ratarata = 81 km/j. Prosentase kendaraan berat = 10% gradient jalan
= 5%
Tampang melintang jalan :
15 m
2,5
3,65
33
jendela
penerima
1m
5m
Taman
0,5
BR
VVVVVVVVVVVVVVVVVVVVV
1m
17,6 m
3,5
= 2,81 + 10 log Q
= 28,1 + 10log 5000
= 65 dB (A)
D = 17,5 m
D + 3,5 = 7 m
3
>h=5m
TRANSPORTASI PERKOTAAN
Pengajar Kuliah :
Ir. H. Abd. Kudus Zaini
ISI KULIAH :
1. Moda transportasi dan ukuran kota
2. Kongesti
3. Retribusi jalan
4. Retribusi jalan
5. Pembangunan jalan
6. Manajemen lalu lintas
7. Transportasi umum
8. Peranan angkutan umum
Lingkungan
35
Keselamatan
Effensiensi
Guna lahan
Efesiensi energi
BUKU BACAAN :
DR. Ir. Heru Sutomo, MSC.Program Pasca Sarjana Sistem Teknik dan
Transportasi Universitas Gadjah Mada 1995, Morlok, Edward, Pengantar
Teknik dan Perencanaan Transportasi Penerbit Erlangga 1988, Ir.
Waljiono, MSc,MSC, Program Sistem Teknik Transportasi Universitas
Gadjah Mada 1995, Clakson. H. Oglesby, R. Garri Hicks, Teknik Jalan
Raya tahun 1996
Pekerjaan tanah
Pekerjaan drainase
Pengoperasian Prasarana
36
Gangguan kelancaran arus lalu lintas diruas jalan yang dilalui, serta
perubahan volume dan kapasitas kecepatan
Kota
besar
dilengkapi
dengan
sistem
transportasi
modern
37
Untuk kota kecil angkutan kota harus seimbang dengan moda yang
dipergunakan dan sesuai dengan luas wilayah dalam satu kota
2. KONGESTI
38
3. RETRIBUSI JALAN
prizsing
4. PEMBANGUNAN JALAN
39
Perbaikan suatu tempat akan menarik suatu pemakai jalan dari rute
lain hingga kecepatan pada ruas jalan akan mencari alternatif rute
baru.
Pembangunan
jalan
akan
bisa
mengakibatkan
memacu
menerapkan
akan
kepada
masyarakat
dan
menimbulkan
manipulasi
7. TRANSPORTASI PUBLIK
MODA TRANSPORTASI
Pengajar Kuliah :
Ir. H. Abd. Kudus Zaini
1. PENDAHULUAN
Transportasi bisa berbagai macam namun hekekatnya adalah
perpindahan orang dan barang dari satu tempat asal ketempat tujuan.
41
2. MODA DARAT
Moda darat menggunakan medium yang terletak didaratan, baik
bawah tanah, maupun melayang, moda ini dipisahkan lebih jauh :
a. Transportasi jalan raya (angkutan melalui jalan)
b. Transportasi rel (angkutan melalui rel)
c. Transportasi pipa (angkutan melalui pipa)
d. Transportasi gantung (angkutan melalui kabel)
a. Transportasi Jalan Raya
Sifat sifatnya
- Door to door service
- Memberi kebebasan bagi pengendara dalam waktu dan ruang
pergerakan
- Mudah dikembangkan
- Biaya opeasinya murah
Keburukannya :
42
- Tidak effesien
- Pemborosan energi
- Keselamatan rendah
- Menimbulkan polusi, khususnya diperkotaan
- Membutuhkan tempat parkir, sulit disediakan diperkotaan
Lain lain
- Dapat membuka, membangkitkan dan mengembangkan wilayah
jaringan
- Naik nilai tanah/lahan
- Melindungi kawasan/kota contoh : jalan arterti, by pass
Moda ini memiliki karakteristik dan jaringan jalan yang berbeda
a.1. Klasifikasi Jalan
Fungsi Jalan
-
Peranannya
-
Jalan kolektor
43
Jalan lokal
Pungutan Pajak :
-
Fungsi hambatan :
-
pengaruh
suatu
jenis
kendaraan
jalan
dalam
satu
hari
LHR
dipentingkan
untuk
44
Fungsi terminal
Menyediakan akses
Menyediakan
tempat
dan
kemudahan
perpindahan/
Mahal investasi
Polusi rendah
Tidak bising
Diesel :
-
Praktis
Bising
Kotor
Uap :
-
Bising
Kotor
46
c. Transportasi Pipa
- Kegunaanya untuk mengangkut barang cair, gas, benda padat
seperti batu bara, kapur, biji-bijian.
- Sarana sarana pipa biasanya ditanam didalam tanah
- Jaringan pipa mengikuti jalan raya, air minum dan gas
- Diletakan daerah milik jalan (DAMIJA)
c.1. Keunggulan
-
d. Tranportasi gantung
Kegunaanya untuk keperluan khusus, misalnya, wisata dan bukan
untuk kebutuhan sehari-hari, sarana yang dibutuhkan adalah
gerbong, pengangkut, rel untuk merentangkan kabel baja yang
dikontrol dari terminal.
3. MODAL LAUT
Instansi yang berwenang adalah Departemen Perhubungan,dibawah
naungan Direktorat Jendral Perhubungan Laut, dalam modal ini adalah
pelayaran rakyat, pelayanan antara pulau, pelayaran samudra baik
domistik maupun internasional.
47
4. MODAL UDARA
48
DC 3 2,4 ton
B.707 17,9 ton
DC 10 33,0 ton
B.747 44,0 ton
5. KONSEP INTERMODA
Suatu kebutuhan perjalanan mungkin akan dipenuhi melalui satu atau
lebih moda angkutan. Bagi pengguna jalan yang penting adalah
keamanan, kelancaran, kecepatan, kenyamanan dalam perjalanan.
1. Dasar pemilihan Intermoda
a. Ciri perjalanan yang dilakukan berdasarkan atas,waktu, tujuan
b. Orang sendiri selaku perjalanan,misal memiliki mobil tingkat
penghasilan/status sosal.
c. Sistem
perangkutan,
contoh
lama
perjalanan,
biaya
dan
kenyamanan
d. Effesien
2. Faktor yang mempengaruhi Intermoda
a. Kecepatan dalam perjalanan
b. Jarak perjalanan
c. Kenyamanan
d. Biaya
e. Kesenangan
50
f. Jenis kelamin
g. Sisten sosial ekonomi
h. Komposisi
Kecepatan rata-rata
Panjang jarak
tempuh (km)
(km/jam)
Pejalan kaki
3,5
1,1
Becak
5,3
2,3
Angkutan umum (bus)
7,8
4,4
Sepeda
6,0
2,8
Sepeda motor
9,0
5,6
Mobil penumpang
8,3
4,9
Sumber : TDC.SA 1988 (Alan Prounlove street Management)
DAFTAR PUSTAKA
51
52
53
54
55