METODE NUMERIK
D6114006
Disusun Oleh:
Zaenal Abidin, S.Si., M.Cs.
BAB 1
PENGANTAR METODE NUMERIK
Metode Numerik Secara Umum
Model matematika rumit tidak dapat diselesaikan dengan Metode Analitik untuk
mendapatkan solusi eksak.
Contoh ilustrasi :
1. Tentukan akar-akar persamaan polinom:
Soal (1) tidak terdapat rumus aljabar untuk menghitung akar polinom.
Solusi untuk (1) memanipulasi polinom, misalnya memfaktorkan (atau menguraikan)
polinom menjadi perkalian beberapa suku.
Kendala: semakin tinggi derajat polinom, semakin sukar memfaktorkannya.
Soal (2) masih sejenis dengan soal (1) yaitu menentukan nilai x yang memenuhi kedua
persamaan.
Metode analitik memberi solusi eksak, yaitu solusi yang memiliki galat (error) sama
dengan nol.
Metode analitik hanya dapat digunakan pada kasus-kasus tertentu.
Nilai praktis penyelesaian metode analitik, terbatas.
Metode Analitik
Solusi eksak
Dalam bidang rekayasa, kebutuhan menemukan solusi persoalan secara praktis adalah
jelas.
Masih banyak cara penyelesaian persoalan matematis yang dirasa terlalu sulit atau dalam
bentuk kurang kongkrit.
Penyelesaian analitik, kurang berguna bagi rekayasawan.
Banyak persoalan matematika dalam bidang rekayasa yang hanya dapat dipecahkan
secara hampiran.
Contoh kasus :
Sebuah bola logam dipanaskan sampai pada suhu 100oC. Kemudian, pada saat t = 0, bola
dimasukkan ke dalam air yang bersuhu 30oC. Setelah 3 menit, suhu bola berkurang menjadi
70oC. Tentukan suhu bola setelah 22,78 menit. Diketahui tetapan pendingin bola logam itu
adalah 0,1865.
Jawab:
Dengan menggunakan Hukum Pendingin Newton
T(t)=70e-0,1865t+30
Dengan memasukkan t=22,78 ke dalam persamaan T, diperoleh T= 31oC.
Bagi rekayasawan, solusi persamaan differensial yang berbentuk fungsi kontinu, tidak terlalu
penting. Dalam praktik di lapangan, rekayasawan hanya ingin mengetahui berapa suhu bola
logam setelah t tertentu. Rekayasawan cukup memodelkan sistem ke dalam persamaan
differensial, lalu solusi untuk t dicari secara numerik.
menjemukan.
Komputer berperan mempercepat proses perhitungan tanpa membuat kesalahan.
Penggunaan komputer dalam metode numerik antara lain untuk membuat program.
Langkah-langkah metode numerik diformulasikan menjadi program komputer yang
dapat membantu mencari alternatif solusi, akibat perubahan beberapa parameter serta
Sebagai alat bantu pemecahan masalah matematika yang sangat ampuh, seperti mampu
menangani sistem persamaan linear, ketidaklinearan dan geometri yang rumit, yang
Pemodelan
Penyederhanan Model
Formulasi Numerik
o
menentukan metode numerik yang akan dipakai, bersama dengan analisis error awal.
Turunan
( y y1 ) m( x x1 )
y y1
x x1
m f ' ( x)
y f ( x)
y1 f ( x1 )
x1 a
f ( x) f (a )
xa
p ( x) f (a )
f ' (a ) 1
x a
p1 ( x) f (a ) f ' (a )( x a )
f ' ( x)
f ( x) e x
f ' ( x) e x
Log(x)natural logaritmic(ln(x))
Misal: f ( x) e x , a 0
P1 ( x) f (a ) f ' (a )( x a )
ea ea (x a)
e 0 e 0 ( x 0)
1 1( x) 1 x
Selesaikan !
1. d(x) =
2. d(1+x-2x) =
3.
=
4.
1
)
1
( )
( 1+)
( ( ) )
= ( )
( )
( )
= ( )
( +
( +
( +)
= ( + )
( +)
= ( + )
= ( )
5.
( (1+2 5 )10 )
( ( + )
) ( )
+
=
( + )
( + )
( )
( )
= u'v + v'u
(2- ) +
= +
=
cos 2
ln 1
( )
( )
( )
ln
10.
( + )
.(
.( + )
= 2x(2- ) +
9.
( + )
+ ( )
8.
( + )
2 1 (23 4 )
7.
( ( + )
( + )
1
)
2 +5
6.
11.
( 2 3)2
((
12.
1 2
+1
(+ )
1 2
( )
(+ )
(+ )
(
(+ )
13.
( )
(+ )
(+ )
= 3
= -6x
( )
BAB 2
DERET TAYLOR DAN ANALISIS GALAT
Polinomial Taylor
Umumnya fungsi f(x) yang ada di matematika tidak dapat dikerjakan secara eksak
dengan cara yang sederhana.Sebagai contoh untuk menentukan nilai f(x) = cos(x) ,
atau
tanpa menggunakan alat bantu adalah hal yang sangat susah.Salah satu cara yang
digunakan untuk mencari nilai f(x) adalah dengan menggunakan fungsi pendekatan yaitu
polinomial. Diantara polinomial-polinomial yang banyak digunakan adalah polinomial taylor.
Rumus umum dari polinomial taylor adalah sbb:
Pn(x) = f(a) + (x a) f(a) +
( )
dengan
=0
0
f(a)+. ..
2!
( )
( )2
Contoh 1 :
Misalkan
maka
=0
(0) = 1, j
0 + 0
0
2!
= 1 + .1 +
2
2!
=1++
.1 +
2
2!
0
!
+
+
+
.1
Kasus khusus bila fungsi polinomial taylor diperluas disekitar a=0 maka dinamakan deret
Maclaurin.
Contoh 2 :
Diketahui
= sin dan
=0
= sin
()
= cos
()
= sin
()
= cos
()
0
( 0)2
( 0)3
0 + 0 0 +
0 +
0 +
2!
3!
4!
0
+
5!
4
4
0 +
2
3
4
5
= 0 + . 1 +
.0 +
1 +
0 +
1
2!
3!
4!
5!
3 5 7 9
+ +
= +
7!
9!
3! 5!
Latihan Soal
Carilah deret Maclaurin dari
= cos
1.
= ln + 1
2.
3.
= 1+
4.
Penyelesaian
1. = sin
()
= cos
()
=
0 + 0
0 4
0 +
4!
= cos
()
0
+
2!
0 5
5!
0
+
3!
0 +
5
3
2
4
1 +
.0 + .1 + .0
5!
3!
2!
4!
= 1++
2.
= sin
()
2 4
= 1 +
2! 4!
=
+1
= +1
=2 +1
0 + 0
1
+1 2
2
+1
0
0
+
2!
3
2
1 +
2 +
= 0 + . 1 +
3!
2!
10
0
+
3!
= sin
()
2 2 3
= +
+
2!
3!
3.
2 2 3 4 5
= + + + +
2
3
4
5
2
= 1
= 2 1
4.
= 6 1
=
4
0 + 0
= 1 + 1 +
1
1 2
1 3
2
2!
1 2
=1 2 1+
=
=
1
4
1+
1+
3 2
5 2
+
3
0
3!
0
+
3!
1
2 1+
1
4 1+
8 1+
0
2!
3!
0 + 0
6
1 4
2+
= 1 + 2 3 +
0
+
2!
0
1
= 1 + . +
2
=1+
2
2
2!
2
8!
+
4
3 2
16!
3 3
3! 8
Diasumsikan bahwa
misalkan titik
sisa/residu.
berada pada interval tersebut maka () disebut remainder atau galat atau
Dirumuskan :
=
()
=
Dengan
+1
+1 !
+1
Suku-suku deret Taylor biasanya di tuliskan tidak berhingga banyaknya, maka untuk alasan
praktis, deret Taylor dipotong sampai suku orde tertentu.
11
Deret Taylor yang dipotong sampai orde ke-n disebut deret taylor terpotong. Deret Taylor
yang dipotong sampai suku ke-n bisa dituliskan :
= + ()
Contoh :
Misalkan
Diketahui :
( )4
+
4!
( )2
"( ) +
+
2!
( )
Penyelesaian :
= sin 1 + 1 cos 1 +
5 =
1 5
5!
= sin 1 + 1 cos 1 +
5!
dengan
5 =
5!
2!
1 2
2!
cos
( )
1 5
sin 1
cos
( )
= +
1 5
1 2
cos
,1
sin 1
1 3
3!
1 3
3!
cos 1
cos 1
1 4
4!
1 4
4!
sin
(1)
sin 1 +
2
= 1++ +
2!
+1
+
+
+1 !
!
Galat
Didalam metode numerik selalu digunakan nilai hampiran untuk mencari nilai atau solusi
numerik. Nnilai hampiran inilah yang memunculkan galat atau error.
Error atau galat terjadi karena beberapa sebab :
1. dari pengamatan
2. dari pengabaian sesuatu
3. dari alat yang digunakan
4. dari metode numeris yang digunakan
Galat didefinisikan sebagai :
=
12
Keterangan:
: dibaca epsilon : galat/error
: nilai sejati(true value)
atau =
100%
Keterangan :
: galat relatif
: galat
: nilai sejati
Contoh :
Dipunyai nilai = 3,14159265...
Nilai hampiran = 22/7 = 3,1428571...
Sehingga galatnya adalah :
= 3,14159265 - 3,1428571
= - 0,00126
=
=
0,00126
3,14159265
= -0,000402
13
contoh :
cos(x) = 1-
2
2!
4
4!
6
6!
8
8!
10
10!
Nilai hampiran
galat pemotongan
pemotongan
2. Galat Pembulatan
Galat yang ditimbulkan dari keterbatasan komputer dalam menyajikan bilangan real.
contoh :
1
6
= 0,1666...
Komputer tidak dapat menyatakan secara tepat jumlah dari digit 6. Komputer hanya
mampu mempresentasikan sejumlah digit atau bit (1 byte = 8 bit)
3. Galat total
Atau galat akhir pada solusi numerik. Merupakan jumlah galat pemotongan dan galat
pembulatan.
Contoh :
cos(0,5) 1-
0,52
2!
0,54
4!
0,877604...
galat pemotongan
galat pembulatan
contoh :
1. Hitunglah error, relative error, dan digit yang signifikan dibawah ini dengan perkiraan
=
R = =
17
28,254
= -0,000601684717
= a-
= 28,354-28,271
= -17
b) Xt = 0,028254, XA = 0,028271
R = =
Jawab :
= a-
= 0,028254 - 0,028271
14
0,000017
0,028254
= -0,0006016847
= -,000017
c) Xt = e, XA =
19
R= =
0,003996113714 3
2,178281828
= 0,0014700880803
Jawab :
= a-
= 2,178281828 2,7142857142857
= 0,0039961137143
R = =
d) Xt = 2, XA = 1,414
0,0002135623731
1,4142135623731
0,0001510114022
Jawab :
= a-
= 1,4142135623731 1,414
= 0,0002135623731
Keterangan:
m = mantis (rill)
B = basis sistem bilangan yang di pakai (2, 8, 10, dst)
P = pangkat (berupa bilangan bulat)
Contoh:
Bilangan rill 245,7654 dinyatakan sebagai 0,2457654 x 103 atau bisa juga ditulis
0,2457654E03
Misalnya 245,7654 dapat dituliskan sebagai 0,2457654 x 103 atau 2,457654 x 102 atau
0,02457654 x 104 dst.
Agar bilangan titik kambang dapat disajikan seragam, maka digit pertama mantis tidak boleh
0. Bilangan titik kambang yang di normalisasi ditulis sebagai:
= = 0 1, 2, 3
Dimana d1, d2 ,d3 ... dn adalah digit matriks terhadap syarat 1 d1 b-1, dan 0 dk b-1
untuk k>1
Contoh:
1. 0,0563 x 10-3 dinormalisasi menjadi 0,563 x 10-4
2. 0,00023270 x 106 dinormalisasikan menjadi 0,23270 x 103
16
BAB 3
PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINIER
Dalam matematika terapan kita sering mencari penyelesaian persamaan untuk f(x)=0, yakni
bilangan-bilangan x=1 sedemikian hingga f(x)=0 sehingga f(r)=0; f adalah fungsi tak linier
dan r yang memenuhi disebut akar persamaan atau titik 0 fungsi tersebut.
1. Persamaan Aljabar
Contoh:
1) Persamaan Polinom Berordo > 2
+
0,
Dengan
>0
2 +
=0
2) Persamaan Rasional
=
( + )
Dengan P, R, T, A, v konstanta
2. Persamaan
Transenden,
adalah
persamaan
17
memuat (x0) dan rentan g terletak dalam selang tersebut,jadi secara ebruntun kita
menghitung.
Dari runtunan di atas diinginkan bahwa hampiran tersebut membentuk suatu barisan yang
konvergen. Metode iterasi secara khas cocok untuk komputer karena metode ini melibatkan
suatu proses. Ada 4 metode dasar untuk memecahkan persamaan non linier yang
dikelompokan atas metode terbuka(selalu konvergen) dan metode-metode terututup(tidak
selalu konvergen).
Keempat metode ini adalah:
1) Metode Bagi Dua ( Bisection Method)
2) Metode Posisis Palsu ( Regula Falsi)
3) Metode Newton-rhapson
4) Metode secant
( ii ) Grafik Ganda
y
f1
akar
a[
]b x
F(x)=x ln (x) 1
f(x)
0,5
-1,34
-1
1,5
-0,39
0,38
2,5
1,29
akar
x
(iii) Tabulasi
f2
18
Untuk mencari akar persamaan linier dengan menggunakan metode bagi dua yaitu harus
dilakukan pertama kali adalah memperkirakan sebuah selang yang didalamnya mengandung
solusi akar.
Langkah Algoritma
Misalnya: f(x) kontinu pada interval (a, b)
Algoritma:
+
1. Definisikan c =
b-c
f(c)
-1
0,5
0,5
0,1065
0,5
0,75
0,25
-0,2776
0,5
0,75
0,75
0,75
-0,897
19
ln (
ln (2)
= 0,001 pada selang (1, 2), banyak iterasi yang diperlukan untuk mencari akar adalah
)
0,001
ln (
ln ( )
n 9,97 10 iterasi.
2. Metode Regula-Falsi (Metode Posisi Palsu)
Meskipun metode dibagi 2 ( Bisection ) selalu berhasil dalam menemukan akar tetapi
kecepatan konvergensinya sangat lambat. Kecepatan konvergensinya dapat di tingkatkan bila
nilai f(a) dan f(b) juga diperhitun gkan. Metode yang memanfaatkan nilai f(a) dan f(b) disebut
metode Regulasi-Falsi. Atau metode posisi palsu ( False Position Method). Dengan metode
Regulasi-Falsi dibuat garis lurus yang menghubungkan titik ( a, f(a) ) dan ( b, f(b) ).
Perpotongan garis tersebut dengan sumbu x merupakan taksiran akar yang diperbaiki. Garis
lurus tersebut seolah-olah berlaku menggantikan kurva f(x) dan memberikan posisi palsu dari
akar.
,
(x)
0
=
=
( )
(c,0)
( )
( )
( )
A
,
Algoritma
Misalkan dipunyai sebuah interfal [a, b] yang memenuhi
galat
maka Regulasi-Falsi dapat dicari dengan langkah-langkah sebagai berikut :
=
1. Definisikan
2. Jika
3. Jika
. ( )
0 maka a adalah ( a=c ). Untuk kondisi yang lain (jika kondisi itu
20
Contoh
Diketahui :
Iterasi
f(a)
f(b)
f(c)
b-c
1,02
-1
61
0,89
0,98
1,02
1,04
-0,94
61
-0,77
0,96
1,04
1,06
-0,77
61
-0,64
0,94
1,06
1,07
-0,64
61
-0,56
0,93
1,07
1,08
-0,56
61
-0,49
0,92
1,08
1,09
-0,49
61
1,09
0,91
dst
e
2
2
2 0,983870967
1,016129032
Metode Terbuka
Metode Terbuka dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Metode Iterasi Titik Tetap
2. Metode Newton Rhapson
3. Metode Secant
21
. Maka
sedemikian
hingga
konvergen ke akar sejati
agar memenuhi
dan
atau
<
=0,000001
Penyelesaian :
Diket
Untuk mencari
=
22
=3,31662479
:
=0,68337
r
0
3,316625
0,683375
3.103748
0,212877
3.034385
0,069362
3,011440
0,022945
3,00,3811
0,007629
3, 001270
0,002541
3, 000423
0,000847
3, 000141
0,000282
3, 000047
0,000094
10
3,000016
0,000031
11
3,000005
0,000010
12
3,000002
0,000003
13
3,000001
0,000001
14
3,000000
0,000000
23
Tebakan awal
r
0
4.000000
1.500000
2,500000
-6.000000
7,500000
-0,375000
5,625000
-1,263158
0,888158
-0,919355
0,343803
-1,027624
0,108269
-0,990876
0,036748
-1,003051
0,012175
-0,998984
0,004066
10
-1,000339
0,001355
11
-0,999887
0,000452
12
-0,000038
0,000151
13
-0,999987
0,000050
14
-1,000004
0,000017
15
-0,999999
0,000006
16
-1,000000
0,000002
17
-1,000000
0,000001
r
0
4,000000
6.500000
2.500000
24
19.625000
13.125000
191.070313
171.445312
18252.432159
18061.361847
..dst..
Teorema Kekonvergenan
adalah solusi dari
Misalkan
dalam selang
dan andaikan
yang memuat
dalam selang tersebut , proses iterasi yang didefinisikan
Maka jika
akan konvergen ke
Sebaliknya jika
maka iterasi
Jika terdapat selang
(i) .
(ii) .
(iii).
(iv) .
Contoh :
a.
25
Karena
konvergen ?
Syarat konvergen
Untuk
( tidak mungkin)
Untuk
26
2. Metode Newton-Rhapson
Y
Y=f(x)
( X0 , f ( X0 )
X1
X0
Akar terjadi ketika grafik memotong sumbu x,estimasi untuk digunakan garis singgung
yang menyinggung garfik y f (x) di x0 . Gradien garis singgung dapat dicari dengan
turunan pertama fungsi f (x) . Dari gambar tersebut gradien garis singgungnya adalah:
Gradien garis singgung ( xo , f ( xo )) dan ( x1 ,0)
m
y2 y1
x2 x1
f ' ( x0 )
x0 x1
x1 x0
m f ' ( x)
f ( x0 ) 0
x0 x1
f ( x0 )
f ' ( x0 )
f ( x0 )
..(*)
f ' ( x0 )
f ( xn )
; n 0,1,2,3,4..., f ' ( x) 0 . . . (**)
f ' ( xn )
Formula atau rumus (**) digunakan untuk prosedur iterasi metode Newton-Rhapson.
Iterasi Newton-Rhapson akan berhenti pada kondisi:
xn 1 xn
dengan dan adalah toleransi galat yang diinginkan.
xn 1
Catatan:
2. Jika persamaan f ( x) 0 memiliki lebih dari satu akar pemilihan x0 yang berbedabeda dapat menemukan akar yang lain.
27
3. Dapat terjadi iterasi konvergen keakar yang berbeda dari yang diharapkan.
Contoh:
perubahan
tanda
ketika
dimasukkan
f ( xn )
f ' ( xn )
f ( x) x6 x 1; x0 1,5
f ' ( x) 6 x5 1
xn 1 xn
xn6 xn 1
6 x5 1
Penyelesaian:
1.
f ( x) x3 x 3
f ' ( x) 3x2 1
n
xn
f(xn)
-0.569
f'(xn)
1.1
4.63
0.122894
-0.00942
1.213412 0
5.417104 -2.4E-09
1.213412 0
5.417104 0
1.213412 0
5.417104 0
xn-xn-1
f ( x) x4 x3 2 x 34
f ' ( x) 4 x3 3x2 2
28
kedalam
fungsi
tersebut.
xn
f(xn)
f'(xn)
14
xn-xn-1
79
2.801666 0.01745
2.801386 0
62.39516 0
2.801386 0
62.39516 0
62.4168
-0.02112
g(x) < 1
Karena metode Newton Raphson adalah metode terbuka maka dapat dirumuskan
maka turunan pertama g(x)adalah :
g(x)
g(x)=1=
g(x)=
<1
<1
29
pada kurva y =f(x) dibuat garis lurus,yang disebut garis secant.formmula untuk metode
secant dapat dicari dengan menggunakan metode Newton Rapshon dengan menyamakan
gradient yang ditentukan oleh :
{(x0,f(x0));(x1,f(x1))} dan {(x1,f(x1)),(x2,0)}
F(X1)-f(x0)
= 0-f(x1)
X1-x0
x2-x1
X2-x1=X2=x1- f(x1)(x1-x0)
f(x1)-f(x0)
(*)
30
dengan x0=2,x1=1
xn
f(xn)
Xn-xn-1
61
-1
-1
1,016129
-0,91537
0,06129
1,190578
0,657466
0,174449
1,117656
-0,16849
-0,07291
1,132532
-0,02244
0,014876
31
BAB 4
SOLUSI SISTEM PERSAMAAN LINIER
a. Metode Iterasi Jacobi
Tinjau kembali sistem persamaan linier
11 1
12 2
+
21 1 +
Dengan syarat
1 1
13 3
+
22 2 +
+
23 3 +
.
.
.
2 2 +
3 3 +
0, k =1, 2, ..., n.
(0)
(0)
+
+
=
=
1
2
(0)
(0)
Lelaran kedua
(1)
(2)
2
(2)
(0)
12 2
(0)
13 3
(0)
21 1
(0)
23 3
(2)
1
(0)
1 1
11
21
(0)
2 2
(1)
12 2
(1)
13 3
(1)
21 1
(1)
23 3
(1)
1 1
22
(1)
2 2
32
(0)
(0)
(0)
1 1
11
(1)
(1)
(1)
1 1
Secara umum :
( +1)
=1,
( )
= 0,1,2
(1)
2
(1)
3
(0)
12 2
(0)
13 3
(1)
21 1
(0)
23 3
(1)
31 1
(1)
32 2
11
22
Jadi hasil yang telah diperoleh langsung digunakan pada perhitungan berikutnya.
C. Latihan
Tentukan solusi SPL
4x - y + z = 7
4x - 8y + z = -21
-2x + y + 5z = 15
dengan nilai awal P0 = (x0, y0, z0) = (1, 2, 2)
33
BAB 5
INTERPOLASI
a. Pencocokan Kurva
Pencocokan Kurva adalah sebuah metode yang mencocokkan titik data dengan sebuah kurva
(curve fitting) fungsi.
Pencocokan kurva dibedakan menjadi dua metode:
1. Regresi
2. Interpolasi
34
Interpolasi
Tujuan: Mencari nilai di antara beberapa titik data yang telah diketahui nilainya
Polinom berbentuk:
Pn ( x) a n xn a n1 xn1 a1 x a 0
(10-3 Ns/m2)
1,792
10
1,308
30
0,801
50
0,549
70
0,406
90
0,317
100
0,284
36
Jawab:
Nilai untuk T=400
P2(40)=0.6613750000
Polinom Lagrange
Polinom linear:
Atau:
Li
n
j 0
j i
(x xj )
( xi x j )
Pn ( x) yi Li y0 L0 y1L1 yn Ln
n
i 0
Pn ( x0 ) y0 , Pn ( x1 ) y1 ,....., Pn ( xn ) yn
Sehingga
38
C. Latihan
1. Sejumlah uang didepositokan dengan tingkat bunga tertentu. Tabel berikut menguraikan
perkiraaan uang deposito pada masa yang akan datang, berupa nilai uang pada 20 tahun
mendatang dibandingkan dengan nilai sekarang.
Tingkat suku bunga
F/P (n = 20 tahun)
15
16,366
20
38,337
25
86,736
30
190,050
Jika Rp. 100.000.000,- didepositokan sekarang dengan suku bunga 23,6%, berapa nilai
uang tersebut pada 20 tahun yang akan datang. Gunakan interpolasi Newton Lagrange
dan Newton maju, Kemudian bandingkan hasil perhitungan ketiga metode tersebut.
2. Misal diberikan sekumpulan titik data. Bila di dalam tabel selisih maju ditemukan k
bernilai hampir konstan (0) maka polinom yang tepat menginterpolasi titik-titik itu
adalah polinom derajat k. Berikut ini diberikan pasangan nilai x dan f(x)
39
0.1
0.3
0.5
0.7
0.9
1.1
1.3
f(x)
0.003
0.067
0.148
0.248
0.370
0.518
0.697
a. Berapa derajat polinom yang terbaik untuk menginterpolasi ketujuh titik data di atas?
b. Dengan derajat terbaik dari jawaban a) tentukan nilaiu fungsi di x = 0.58 dengan
polinom interpolasi Newton Gregory maju
3. You are given some data: (0,f(0)), (h,f(h)), (2h,f(2h)) and (3h,f(3h)). Find P3 ( 52h ) with
Lagrange polynomial
4. Jika sejumlah uang didepositokan dengan suatu kurs bunga tertentu maka tabel di bawah
ini dapat digunakan untuk menentukan jumlah uang yang terakumulasi setelah 20 tahun
Kurs bunga (%)
15
20
25
30
35
F/P
20,1114
20,4445
20,7777
21,222
21,8884
F/P adalah perbandingan dari keuntungan nanti terhadap nilai sekarang. Misalnya jika p
= 1.000.000 didepositokan, maka setelah 20 tahun dengan bunga 32% jumlah uangnya
menjadi: F = (F/P).P = 20,4445 x 1.000.000 = 20.444.500.
a. Tentukan derajat polinom yang terbaik untuk menginterpolasi ke-enam titik di atas
b. Dengan derajat terbaik pada jawaban a), tentukan jumlah uang setelah 20 tahun dari
Rp.30.000.000 yang didepositokan dengan bunga 32%. (Gunakan polinom interpolasi
Newton Gregory maju)
5. Sebuah daerah dijangkiti oleh epidemi demam berdarah. Misal f(t) menyatakan
banyaknya orang yang terjangkiti demam berdarah setelah t minggu. Seorang petugas
mencatat data sebagai berikut
t (minggu)
f(t)
15
25
40
40
4 f0
6. Buktikan bahwa: f [ x4 , x3 , x2 , x1 , x0 ]
4!.h 4
41
BAB 6
INTEGRASI NUMERIK
Integral:
Jika f(x)>0, tafsiran geometrik: luas daerah
dF ( x)
dx
diketahui , maka
I f ( x) dx F (b) F (a )
b
a. Metode Newton-Cotes
Ide: Penggantian fungi yang rumit atau data yang ditabulasikan ke fungsi aproksimasi yang
mudah diintegrasikan
Jika fungsi aproksimasi adalah polinomial berorde n, maka metode ini disebut metode
integrasi Newton-Cotes
b
b
I ( f ) f ( x) dx fn ( x) dx I n ( f )
a
Kaidah Segiempat
Disini aproksimasi f (x) dengan suatu fungsi tangga (fungsi
42
konstan sepotong-potong)
I ( f ) I 0 ( f ) h[ f ( x0 ) f ( x1 ) f ( xn1 )]
I ( f ) I 0 ( f ) h[ f ( x1 ) f ( x2 ) f ( xn )]
Kaidah Trapesium
Disini aproksimasi f (x) dengan suatu fungsi linier sepotong-potong
a). Satu pias
I ( f ) I1 ( f ) ( x1 x0 )
Et
1
f ( ) ( x1 x0 )3 43
12
f ( x0 ) f ( x1 )
2
Kesalahan:
b). Banyak pias
I ( f ) I1m ( f )
Kesalahan:
Et
n 1
( xn x0 )
f ( x0 ) f ( xn ) 2 f ( xi )
2n
i 1
1
f ( xn x0 )3 ,
12n 2
f ( )
n
dimana
i 1
I ( f ) I 2 ( f ) ( xn x0 )
Kesalahan:
f ( x0 ) 4 f ( xi ) f ( x2 )
6
( xn x0 )5 ( 4)
Et
f ( )
2880
44
b) Banyak Pias:
n 1
n2
( xn x0 )
I ( f ) I m ( p2 )
f
(
x
)
f
(
x
)
4
f
(
x
)
2
f
(
x
)
0
n
i
i
3n
i 1, 3, 5
i 2, 4, 6
Kesalahan:
Et
( xn x0 )5 ( 4)
f
180n 4
I=
b f(x) dx
(u2) + + Rn (Un)]
2
a b
X = (b-a)u +
2
(Tersedia tabel nilai numerik parameter U dan R)
Latihan
Tentkan luas daerah di bawah kurva f(x) = x2, antara x = 0 sampai x = 4, dengan kaidah
segiempat dan trapesium dan simpson 1/3
Penyelesaian
45
= 1 * f(1) = 1 * 1
=1
P2
= 1 * f(2) = 1 * 4
=4
P3
= 1 * f(3) = 1 * 9
=9
P4
= 1 * f(4) = 1 * 16 = 16
Luas Total = 30
Penyimpangannya = 30 21.33 = 8.66
= 1 * f(0.5) = 1 * 1 = 0.125
P2
= 1 * f(1.0) = 1 * 4 = 1
P3
= 1 * f(1.5) = 1 * 9 = 1.125
P4
= 1 * f(2.0) = 1 * 16 = 2
P5
= 1 * f(2.5) = 1 * 4 = 3.125
P6
= 1 * f(3.0) = 1 * 9 = 4.5
P7
= 1 * f(3.5) = 1 * 16 = 6.125
P8
= 1 * f(4.0) = 1 * 16 = 8
Luas Total = 26
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
=1
=2
= 4.5
Luas Total = 18
Jika tinggi sama dengan titik tengah interval, diperoleh:
46
Luas P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
Luas Total
= 21.2000
xk
f(xk)
16
Luas total
3
h
1
0 2 (1 4 9) 16 22
2
D. Lembar kegiatan:
Soal tes formatif dikerjakan oleh tiap mahasiswa untuk tugas rumah dan
dikumpulakan pada pertemuan berikutnya
E. Tes Formatif
1. Volume suatu daerah yang dibatasi oleh grafik f(x), axb yang diputar terhadap
sumbu x dapat ditentukan dengan rumus v ( f ( x)) 2 dx .
b
47
3
3
2. The region D is bounded by curve f ( x) (cos x sin x) 2 , x
, .
2
2
The volume of the solid generated by revolving about X-axis the region D is given by
b
3
3
,b
. Find the volume V with 2 point-Gauss
V f ( x) 2 dx , a
2
2
a
Legendre method
1.5
4. Tentukan n sehingga
48
DAFTAR PUSTAKA
Chapra, S. C. and Canale, R. P. 1991. Metode Numerik untuk Teknik. Penerbit Universitas
Indonesia, Jakarta.
Conte, S. D. and de Boor, C. 1993. Dasar-Dasar Analisis Numerik, Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Hanselman, D. and Littlefield, B. 1997. Matlab Bahasa Komputasi Teknis. Penerbit Andi,
Yogyakarta.
Atkinson, K.E, 1989. An Introduction to Numerical Analysis, 2nd Edition. Wiley. New York.
Munir, R. 2003. Metode Numerik. Penerbit Informatika: Bandung.
Scheid, F. 1983. Numerical Analysis, McGraw-Hill International Editions, Singapore.
49