Anda di halaman 1dari 85

REKAYASA JALAN RAYA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

Elemen dari perencanaan geometrik


Alinyemen horizontal/trase jalan, terutama dititik
beratkan kepada perencanaan sumbu jalan, dari gambar
ini dapat dilihat bagian-bagian jalan yang merupakan
jalan lurus, menikung ke kiri atau menikung ke kanan
Alinyemen vertikal/penampang memanjang jalan. Dari
gambar tersebut dapat dilihat bagian-bagian jalan yang
merupakan jalan datar, mendaki atau menurun
Penampang melintang jalan. Dari gambar ini dapat
dilihat bagian-bagian jalan seperti lebar dan jumlah lajur,
median, drainase permukaan, kelandaian lereng tebing
galian dan timbunan, serta bangunan pelengkap lainnya

Penampang melintang jalan #1


Bagian yang berhubungan
dengan lalu lintas:

Lajur jalan
Jalur jalan
bahu jalan
trotoar
median

Bagian drainase
Saluran samping
Kemiringan melintang jalur lalu
lintas
Kemiringan melintang bahu
Kemiringan lereng

Bagian pengaman jalan


Kereb
Pengaman tepi

Penampang melintang jalan #2


Bagian konstruksi jalan

Lapisan perkerasan jalan


Lapisan pondasi atas
Lapisan pondasi bawah
Lapisan tanah dasar

Daerah manfaat jalan (damaja)


Daerah milik jalan (damija)
Daerah pengawasan jalan (dawasja)

Penampang melintang jalan #3

Penampang melintang jalan #3

Penampang melintang jalan #4

Penampang melintang jalan #5

Lebar lajur ideal untuk masing-masing kelas jalan

Penampang melintang jalan #6


Jalur lalu lintas terdiri dari beberapa lajur lalu lintas
Lajur lalu lintas merupakan tempat untuk satu lintasan
kendaraan. Lebar lajur lalu lintas bervariasi antara 2,753,5 m
lereng melintang jalur lalu lintas bervariasi antara 1,5%
5% yang berfungsi untuk mengalirkan air hujan yang
jatuh di atas perkerasan jalan
Bahan bahu jalan dibedakan berdasarkan bahu
diperkeras dan bahu tidak diperkeras, sedangkan letak
bahu terdidi dari bahu kiri/bahu luar dan bahu
kanan/bahu dalam
Besar lereng melintang bahu sesuai dengan material
pembentuk bahu dan berfungsi sebagai bagian dari
drainase jalan

Penampang melintang jalan #7


Trotoar dengan lebar 1,5 3 m merupakan sarana
untuk pejalan kaki
Median sebagai pemisah arus lalu lintas berlawanan
arah pada jalan-jalan dengan volume lalu lintas
tinggi
Saluran samping sebagai bagian dari drinase jalan
dapat dibuat dari pasangan batu kali, pasangan
beton atau tanah asli
Kereb merupakan bagian peninggi tepi perkerasan
jalan

Parameter perencanaan jalan #1

Kendaraan rencana merupakan kendaraan yang mewakili satu


kelompok jenis kendaraan yang digunakan untuk perencanaan
jalan
Kendaraan rencana mempengaruhi perencanaan lebar lajur,
jarak pandang, radius tikungan, pelebaran pada tikungan dan
perencanaan landai jalan
Kecepatan rencana kecepatan yang dipilih untuk dipergunakan
sebagai dasar perencanaan geometrik jalan
VJP (Volume jam perencanaan) adalah volume lalu lintas
setiap jam yang dipilih sebagai dasar perencanaan bagianbagian jalan
VJP dapat dipilih dari volume pada jam sibuk ke 30, ke 100,
dan ke 200 sesuai dengan fungsi dan biaya jalan
Tingkat pelayanan jalan adalah nilai pelayanan yang diberikan
oleh jalan untuk gerakan kendaraan jalan

Parameter perencanaan jalan #2


Dimensi kendaraan rencana

Parameter perencanaan jalan #3


Dimensi kendaraan rencana

Parameter perencanaan jalan #4

Parameter perencanaan jalan #5

Parameter perencanaan jalan #6

Parameter perencanaan jalan #7


Penentuan Klasifikasi Medan

Penentuan Kecepatan Rencana Jalan

Parameter perencanaan jalan #8

VJP dan tingkat pelayanan jalan yang diharapkan merupakan dasar


dalam menentukan lebar jalan yang dibutuhkan secara keseluruhan
Untuk jalan baru
Perkirakan LHR awal dan LHR akhir umur rencana
VJP = k X LHR
Berdasarkan fungsi jalan tentukan tingkat pelayanan jalan yang diharapkan
dan kecepatan rencana jalan tersebut
Tentukan lebar jalan secara keseluruhan (bandingkan dengan kapasitas
jalan tersebut)

Untuk peningkatan jalan

Hitung LHR dari survei volume lalu lintas pada jalan tersebut
Perkirakan LHR awal dan LHR akhir umur rencana
VJP = k X LHR
Berdasarkan fungsi jalan tentukan tingkat pelayanan jalan yang diharapkan
dan kecepatan rencana jalan tersebut
Hitung kapasitas jalan saat ini
tentukan tingkat pelayanan jalan saat ini, jika lebih jelek dari yang
diharapkan, jalan tersebut harus diperlebar
Perkirakan lebar jalan baru, dan bandingkan kembali kapasitas yang terjadi
dengan kapasitas yang diharapkan

Parameter perencanaan jalan #9


Jarak pandang adalah jarak yang masih dapat dilihat
pengemudi dari tempat duduknya
Jarak pandang dapat dibedakan atas jarak pandang
berhenti dan jarak pandang menyiap
Jarak pandang menyiap hanya digunakan dalam
perencanaan untuk jalan 2 arah tanpa median
Dalam penentuan panjang jarak pandangan henti dan
jarak pandangan menyiap penting untuk diketahui
asumsi-asumsi yang diambil

Parameter perencanaan jalan #10


Jarak pandang henti minimum

Asumsi yang digunakan:


Kecepatan jalan Vj = 90% kecepatan rencana
Fm = mengacu ke grafik koefisien gesek dan dan kec rencana
Dihitung dengan rumus dibawah ini:
D = 0,278 V.t + V^2/(254 x fm)
T = 2,5 detik

Standar Jarak pandang henti minimum

PPGJ Antar Kota 1997

Parameter perencanaan jalan #11


Standar Jarak pandang menyiap

PPGJ Antar Kota 1997

Parameter perencanaan jalan #12


Standar Jarak pandang menyiap
d = d1 + d2 + d3 + d4
Dimana:
d1 = 0,278 x t1 x (V m + at1/2)
d2 = 0,278V x t2
d3 = 30 100 m
d4 = 2/3 d2
t1 = 2,12 + 0,026 V
t2 = 6,56 + 0,048 V
d1 = jarak yang ditempuh selama waktu reaksi oleh kendaraan yang hendak menyiap dan membawa
kendaraannya yang hendak membelok ke lajur kanan
d2 = jarak yang ditempuh kendaraan yang menyiap selama berada pada lajur sebelah kanan
d3 = jarak bebas yang harus ada antara kendaraan yang menyiap dengan kendaraan yang berlawanan
arah setelah pergerakan menyiap dilanjutkan
d4 = jarak yang ditempuh oleh kendaraan yang berlawanan arah selama 2/3 dari waktu yang diperlukan
oleh kendaraan yang menyiap berada pada lajur sebelah kanan atau sama dengan 2/3 x d2

Parameter perencanaan jalan #13


Standar Jarak pandang menyiap
d = d1 + d2 + d3 + d4
Dimana:
d1 = jarak yang ditempuh selama waktu reaksi oleh kendaraan yang hendak menyiap dan membawa
kendaraannya yang hendak membelok ke lajur kanan
d2 = jarak yang ditempuh kendaraan yang menyiap selama berada pada lajur sebelah kanan
d3 = jarak bebas yang harus ada antara kendaraan yang menyiap dengan kendaraan yang berlawanan
arah setelah pergerakan menyiap dilanjutkan
d4 = jarak yang ditempuh oleh kendaraan yang berlawanan arah selama 2/3 dari waktu yang diperlukan
oleh kendaraan yang menyiap berada pada lajur sebelah kanan atau sama dengan 2/3 x d2

d1 = 0,278 x t1 x (V m + at1/2)
t1 = 2,12 + 0,026 V
a = 2,052 + 0,0036 V
Dimana:
t1 = waktu reaksi
m = perbedaan kecepatan antara kendaraan yang menyiap dan yang disiap = 15 km/j
V = kecepatan rata-rata kendaraan yang menyiap, dlm perhitungan diambil nilai kecepatan rencana
a = percepatan rata-rata

Parameter perencanaan jalan #14


Standar Jarak pandang menyiap

d2 = 0,278V x t2
t2 = 6,56 + 0,048 V
Dimana:
t2 = waktu dimana kendaraan yang menyiap berada pada lajur kanan

d3 = 30 100 m
d4 = 2/3 d2

Jarak pandang menyiap


Standar

Kecepatan
Rencana
(km/j)

dminimum = 2/3 d2 + d3 + d4

Minimum

Perhitungan

Disain

Perhitungan

Disain

30

146

150

109

100

40

207

200

151

150

50

274

275

196

200

60

353

350

250

250

70

437

450

307

300

80

527

550

368

400

100

720

750

496

500

120

937

950

638

650

Alinyemen Horizontal
Gaya sentrifugal:
F = mV^2/R
m = G/g
F = GV^2/gR

G sin + Fs = GV^2/gR cos


G sin + f (G cos + GV^2/gR sin ) = GV^2/gR cos
e = tgn
(e+f)/(1-ef)=V^2/gR, nilai ef sangat kecil sehingga ef diabaikan
(e+f)=V^2/gR, g=9,81
(e+f)=V^2/127R
Rmin=V^2 /(127x(emax + fmax))

Kecepatan < 80 km/j f=-0,00065V +0,192


Kecepatan > 80 km/j f=-0,00125V +0,24

Besar Rmin dengan beberapa Kecepatan Rencana

Tipe Tikungan Full Circle

Tc R tan 12

2R
0
360
R
Ec
R, atau

cos
2
Ec Tc tan 14
Lc

Tipe Tikungan Spiral Circle Spiral

Tipe Tikungan Spiral-Spiral


S 12

k X C - R sin S

c 0
Lc 0

p YC - R ( 1 - cos S )

YC

Ts

Ls 2

6R

X C Ls

p tan

cos
2
L total 2 Ls
Es

Ls 3
40 R 2

k
2
R

Standar Perencanaan untuk Alinemen


Horizontal

Bagan Alir Pemilihan Tikungan Berdasarkan


Bina Marga
Tikungan Spiral-Circle-Spiral

Ya
Lc < 25 m ?

Tikungan Spiral-Spiral

Tidak
Ya
p < 0,10 m ?

Tikungan Full Circle

Tidak

e < min (0,04


atau 1,5 en) ?

Tidak
Tikungan Spiral-Circle-Spiral

Ya

Tikungan Full Circle

Panjang bagian lurus maksimum

Pelebaran Perkerasan Pada Lengkung


Horizontal

Jarak Pandang pada


lengkung Horizontal

Bentuk-bentuk tikungan gabungan

Alinyemen Vertikal

Lengkung Vertikal

AL
800

X2
4 X 2 AL
A
Y
e 2

X2
0.5 L
L
800 200 L

Standar Perencanaan untuk Alinemen Vertikal

Panjang Kritis untuk Kelandaian yang Melebihi


Kelandaian Maksimum Standar

Stationing

Anda mungkin juga menyukai