7
8
3. Syarat antara sudut belokan pertama dan sudut belokan kedua diusahakan
sepanjang – panjangnya. (4,0 cm pada gambar dengan skala 1 : 10.000).
4. Perencanaan sudut belok pada masing-masing tikungan disesuaikan dengan
kecepatan rencana kendaraan (Vr).
2.1.4 Stasiun
Stationing digunakan untuk menetukan panjang suatu lokasi jalan atau jarak
dari suatu tempat sampai ke tempat lain pada suatu lokasi jalan. Yang dimaksud
dengan stationing adalah penentuan jarak langsung yang diukur dari titik awal,
sedangkan stasiun (Sta) adalah jarak langsung yang diukur dari titik awal (Sta.
0+000) sampai titik yang dicari stasiunnya. Untuk menentukan stasiun (Sta) pada
suatu titik diberikan contoh seperti pada gambar 2.40. Dari hasil pengukuran dan
perhitungan maka akan didapatkan titik-titik tertentu yaitu : A; TC; CT; TS1;
SC1; CS1; SC1; dan B serta panjang d1; Lc; d2; Lt1; dan d3.
Titik-titik awal penting harus ditetapkan atau dihitung stasiunnya. Dalam
menghitung stasiun patok-patok pengukuran memanjang yang lain diluar patok-
patok penting diatas dilakukan dengan cara yang sama. Perlu diperhatikan dalam
memasang patok-patok pengukuran sebaiknya:
10
V
Kemiringan melintang lahan = x 100 %. Klasifikasi kondisi medan ditetapkan
H
dengan standar medan berupa datar, bukit, dan gunung dengan batasan
kemiringan lahan. Penetapan klasifikasi kondisi medan untuk membatasi biaya
pembangunan jalan yang disesuaikan dengan keadaan topografi.
Teori dari kondisi mendan jalan adalah sebagai berikut:
1. Medan jalan diklasifikasikan berdasarkan kondisi sebagian besar kemiringan
medan yang diukur tegak lurus garis kontur.
2. Keseragaman kondisi medan yang diproyeksikan harus mempertimbangkan
keseragaman kondisi medan menurut rencana trase jalan dengan mengabaikan
perubahan–perubahan pada bagian kecil dari segmen rencana jalan tersebut.
3. Klasifikasi medan jalan untuk perencanaan geometrik dapat dilihat dalam tabel
dibawah ini :
Tabel 2.1 Kemiringan Medan
Jenis Medan Lereng Melintang
D (Datar) 0 – 9.9 %
B (Bukit) 10 % – 24.99 %
G (Gunung) > 25 %
Rc = Jari-jari radius lengkung untuk lintasan luas untuk bagian roda depan
Rw = Radius lengkung terluar dari lintasan kendaraan
R1 = Radius lengkung terdalam dari lintasan kendaraan
jumlah lajur banyak, dengan median yang dimaksud dengan alinyemen vertikal
adalah perpotongan bidang vertikal melalui tepi dalam masing-masing perkerasan.
Didalam perancangan geometri jalan harus diusahakan agar alinyemen
vertikal mendekati permukaan tanah asli yang secara teknis berfungsi sebagai
tanah dasar, untuk dapat mengurangi pekerjaan tanah. Agar tidak terjadi kesulitan
didalam masalah pengaliran air drainase permukaan jalan, sedapat mungkin
diusahakan agar permukaan jalan berada diatas permukaan tanah asli. Namun
demikian, perlu juga diperhatikan aspek lain yang berkaitan dengan alinyemen
horizontal. Didalam perancangan alinyemen vertikal perlu juga diperhatikan
elevasi genangan air ditempat-tempat tertentu permukaan jalan tidak terendam air
pada saat terjadi genangan. Didaerah perbukitan, perancangan alinyemen jalan
harus diusahakan agar jumlah galian dan timbunan pada jarak pengangkutan yang
berdekatan berimbang. Jadi dapat disimpulkan bahwa didalam perancangan
alinyemen vertikal, sekurang-kurangnya harus memperhatikan keadaan tanah
dasar, keadaan topografi medan, persyaratan jalan sesuai fungsi serta
klasifikasinya, permukaan genangan air, permukaan air tanah dan kelandaian jalan
yang masih memungkinkan.
memperbaiki geometrik jalan yang sudah jadi akan sangat sulit dan memerlukan
biaya yang besar.
Untuk dapat memperoleh kombinasi lengkung horizontal dan vertikal yang
selaras di dalam perancangan perlu diperhatikan beberapa petunjuk di bawah ini:
1. Jika di dalam perencanaan terdapat lengkung vertikal yang berada pada daerah
lengkung horisontal, maka alinycmen horisontal harus satu fase dengan
alinyemen vertikal.
2. Jika alinyemen horizontal dan alinyemen vertikal tidak satu fase, maka ruas
jalan akan Nampak terputus sehingga pengemudi akan mengalami kesulitan
dalam memperkirakan bentuk jalan.
3. Pada bagian bawah langsung vertikal cembung dan dibagian atas lengkung
vertikal cekung perlu dihindari adanya tikungan tajam.
4. Titik balik dari dua tikungan yang berurutan dan berbeda arah tidak boleh
ditempatkan di bagian atas lengkung vertikal cembung dan dibagian bawah
lengkung vertikal cekung.
5. Didalam satu tikungan tidak diperbolehkan ada lebih dari satu lengkung
vertikal.
D
AB = √ ( x B−x A ) +( y B− y A )
=
√ ( 435384,00010−434592,820 )2+( 9126167−9125962 ,18 )2= 817,262 m
17
DBC =
3.
Menghitung Azimut
Y 1 Ya
y 1− y A
| x 1−x A | | X 1 Xa|
αA = 90º +arc tg
9126167−9125962,18
90°+Arc Tgn | |=75,48596 °
α1 = 435384,00010−434592,82
9126858,2701−9126167
90°+Arc Tgn | |=42,34966 °
α2 = 436014,1035−435384,0001
9127539,1−9126858,2701
90 °+Arc Tgn | |=326,05974 °
α3 = 435555,91−436014,1035
4. Menentukan ∆
ΔB = α 2 −α 1 =42 , 34966 °−75 , 48596 °=33, 13630°
ΔC = α 3−α 2=3 26, 05974 °−42,34966 °=76 ,2899 °
18
Vr2 602
( 127×( emak + fmak )
=)(
127×( 0 .1+0 . 15 )
=113,386
Θs =
(Lsx90
Rcx Π )=(
40x90
1432x Π )
=0 ,80022 °
(Δc
360 )
×2 π×R=(
35,281 °
360 )×2 π ×574=788,17919
m
Karena Lc >20, maka dipakai Lengkung S - C - S
19
Panjang ½ Tikungan =
Ls + ½ Lc=40+( 12 ×353,451 )= 434,08959 m
Jarak titik pokok :
Ls3 403
Xc =
Ls−
( 40×R 2)=40−
(
40×5742 )
=39,99922
m
Ls2 402
= =0,18622
Yc = 6×R 6×574 m
=0,04656 m
( R+ p ) ( 574+ 0 ,116 )
Es =
( 1
Cos Δ 1
2
) (
−R=
1
Cos 39,274 °
2
)
−574=62,07886
m
Check :
Syarat Lengkung=2×Ts>L total =2×446,04475>868,17919 m
=8 92 ,0895>¿ ¿ 868,17919 m…OK
817,26200
Jarak A-B M
457,67634
jarak B-B’ M
113,38600
R min M
Ls 40 M
Rc 1432 M
33,13630 o
Δ
0,80022 o
θs
31,53585 o
Δc
788,17919
Lc M
868,17919
Ltotal M
434,08959
1/2 Ltotal M
39,99922
Xc M
0,18622
Yc M
0,04656
P M
19,99979
K M
446,04475
Ts M
62,07886
Es M
2. Tikungan 2
Data :
Kecepatan rencana (V) = 60 Km/Jam
Δ2 = 21,793o
e (daritabel) = 0,034
Ls (daritabel) = 40 m
R (rencana) = 574 m
D2 = 809,969 m
21
Vr2 602
R min =
( 127×( e +f )
= )(
127×( 0 .1+0 . 15) )
=113,386 m
Θs =
(Lsx90
Rcx Π )=(
40x90
574x Π )
=1,996 °
Lc =
(Δc360 )×2 π×R=(17,800
360
°
)×2 π×574=178,322 m
Karena Lc >20, maka dipakai Lengkung S - C - S
Panjang ½ Tikungan =
Ls + ½ Lc=40+ ( 12 ×178,322 )= 129,161 m
Jarak titik pokok :
Ls3 403
Xc =
Ls−
( 40×R 2 )
=40−
(
40×5742 )
=39,995
m
Ls2 402
= =0,465
Yc = 6×R 6×574 m
0,116 m
=
130 ,518 m
=
( R+ p ) ( 574+0,116 )
Es =
( ) (1
Cos Δ 1
2
−R=
1
Cos 21,793°
2 )
−574=10,657
m
Check :
Syarat Lengkung=2×Ts>L total =2×130,518>258,322 m
=261,036>¿ ¿ 258,322 m…OK
22
Δc 17,800 o
Lc 178,322 M
Ltotal 258,322 M
1/2 Ltotal 129,161 M
Xc 39,995 M
Yc 0,465 M
P 0,116 M
K 19,999 M
Ts 130,518 M
Es 10,657 M
3. Tikungan 3
Data :
Kecepatan rencana (V) = 60 Km/Jam
Δ3 = 16,586 o
e (daritabel) = 0,062
Ls (daritabel) = 50 m
R (rencana) = 287 m
23
D3 = 447,059 m
Vr2 602
R min =
( 127×( e +f )
= )(
127×( 0 .1+0 . 15)
=113,386)
Θs =
(Lsx90
Rcx Π )=(
50x90
287x Π )
=4,991°
Lc =
(Δc
360 )×2 π×R=(
6,604 °
360 )×2 π ×287=33,079 m
Karena Lc >20, maka dipakai Lengkung S - C - S
Panjang ½ Tikungan =
Ls + ½ Lc=50+ ( 12 ×33,079)= 66,54 m
Jarak titik pokok :
Ls3 503
Xc =
Ls−
( 40×R 2)=50−
(
40×287 2 )
=49 , 962
m
Ls2 50 2
= =1,452
Yc = 6×R 6×287 m
0,3636 m
=
( R+ p ) (287 +0,364 )
Es =
( 1
Cos Δ 1
2
) (
−R=
1
Cos 16,587°
2
)
−287=3,400
m
Check :
Syarat Lengkung=2×Ts>L total =2×66 . 879>133 . 079 m
24
Δc 6,604 o
Lc 33,079 M
Ltotal 133,079 M
1/2 Ltotal 66,540 M
Xc 49,962 M
Yc 1,452 M
P 0,364 M
K 24,994 M
Ts 66,879 M
Es 3,400 M
4. Tikungan 4
Data :
Kecepatan rencana (V) = 60 Km/Jam
Δ4 = 17,315 o
e (daritabel) = 0,062
25
Ls (daritabel) = 50 m
R (rencana) = 287 m
D3 = 200,349 m
Vr2 602
R min =
( 127×( e +f )
= )(
127×( 0 .1+0 . 15)
=113,386 )
Lsx90 50x90
Θs =
( Rcx Π
= )(
287x Π )
=4,991°
Lc =
(Δc
360 )
×2 π×R=(
7,333 °
360 )×2 π×287=36,732 m
Karena Lc >20, maka dipakai Lengkung S - C - S
Panjang ½ Tikungan =
Ls + ½ Lc=50+ ( 12 ×36,732)= 68,366 m
Jarak titik pokok :
Ls3 503
Xc =
Ls−
( 40×R 2 )
=50−
(
40×287 2 )
=49 , 962
m
Ls2 50 2
= =1,452
Yc = 6×R 6×287 m
0,3636 m
=
=
68,748 m
( R+ p ) ( 287+0,3636 )
Es =
( 1
Cos Δ 1
2
−R=
) ( 1
Cos 17,315°
2
)
−287=3,676
m
26
Check :
Syarat Lengkung=2×Ts>L total =2×68,748>136 , 732 m
=137,496>¿ ¿ 136,732 m…OK
Δc 7,333 o
Lc 36,732 M
Ltotal 136,732 M
1/2 Ltotal 68,366 M
Xc 49,962 M
Yc 1,452 M
P 0,364 M
K 24,994 M
Ts 68,748 M
Es 3,676 M
5. Tikungan 5
Data :
Kecepatan rencana (V) = 60 Km/Jam
27
Δ5 = 9,651 o
e (daritabel) = 0,034
Ls (daritabel) = 40 m
R (rencana) = 410 m
D3 = 520,344 m
Vr2 602
R min =
( 127×( e +f )
= )(
127×( 0 .1+0 . 15) )
=113,386
Θs =
(Lsx90
Rcx Π )=(
40x90
410x Π )
=2,795 °
Lc =
(Δc
360 )×2 π×R=(
4,061°
360 )×2 π×410=29,059 m
Karena Lc >20, maka dipakai Lengkung S - C - S
Panjang ½ Tikungan =
Ls + ½ Lc=40+ ( 12 ×29,059 )= 54,529 m
Jarak titik pokok :
Ls3 403
Xc =
Ls−
( 40×R 2) (
=40−
40×410 2 )
=39 , 9905
m
Ls2 402
= =0,650
Yc = 6×R 6×410 m
0,1627 m
=
( R+ p ) ( 410+0,163 )
Es =
( 1
Cos Δ 1
2
) (
−R=
1
Cos 9,651°
2
)
−287=1,622
m
Check :
Syarat Lengkung=2×Ts>L total =2×54 . 623>109 . 059 m
=109 . 247>¿ ¿ 109.059 m…OK
Δc 4,061 o
Lc 29,059 M
Ltotal 109,059 M
1/2 Ltotal 54,529 M
Xc 39,991 M
Yc 0,650 M
P 0,163 M
K 19,998 M
Ts 54,623 M
Es 1,622 M
29
Sta A = 0+0,00
Sta Ts1 = S ta A+ ( ( AB)−Ts )
= 0 + (710,956-224,849 )
= 0 + 486,107 m
2. Tikungan 2
Sta B1 = Sta B1 + 20
= 1 + (504,678 + 20)
= 1 + 524,678
30
3. Tikungan 3
Sta C'' = Sta C' + 20
= 2 + (364,008 + 20)
= 2 + 384,008
Sta Ts3 = Sta C'' + (D’D – Ts)
= 2 + (384,008 + 213,529 – 66,879 )
= 2 + 530,658 m
31
4. Tikungan 4
Sta D'' = Sta D' + 20
= 2 + (797,207 + 20)
= 2 + 817,207
Sta Ts4 = Sta D'' + (E’E – Ts)
= 2 + (817,207 + 90,174 – 68,748)
= 2 + 838,634 m
Sta Sc4 = Sta Ts4 + Ls
= 2 + (838,634 + 50)
= 2 + 888,634 m
Sta Cs4 = Sta Sc4 + Lc
32
= 2 + (888,634+36,732)
= 2 + 925,366 m
Sta St4 = Sta Cs4 + Ls
= 2+(925,366+50)
= 2+975,366 m
Sta E' = StaSt4+ (Jarak EF – Ts)
= 2 + (975,366 + 520,344 – 68,748 )
= 3 + 426,961 m
5. Tikungan 5
Sta E'' = Sta E' + 20
= 3 + (426,961 + 20)
= 3 + 446,961
Sta Ts5 = Sta E'' + (F’F – Ts)
= 3 + (446,961 + 250,172 – 54,623)
= 3 + 642,510 m
Sta Sc5 = Sta Ts5 + Ls
= 3 + (642,510 + 40)
= 3 + 682,510 m
33
= 407,403 m
3. Potongan 3 – 3 =
412,5- ([ 24,314
24,314 +10 ,177 )
×( 412, 5−400 )
]
= 403,688 m
4. Potongan 4 – 4 =
425- ([ 37,452
37,452 +2 , 186 )
×( 425−412 ,5 )
]
= 413,189 m
5. Potongan 5 – 5 =
425- ([ 9,997
9,997 +31 , 051 )
×( 425−412 ,5 )
]
= 421,956 m
b. Rumija Kanan
56,467
1. Potongan 1 - 1 =
400-
[( 56,467 +262 , 477 )
×(400−412 ,5 )
]
= 402,213 m
15,107
2. Potongan 2 - 2 =
400-
[( 15,107 + 40 ,121 )
×( 400−412 ,5 )
]
= 403,419 m
30,680
3. Potongan 3 - 3 =
387,5-
[( 30,680+4 , 830 )
×( 387 , 5−400 )
]
= 398,300 m
25,089
4. Potongan 4 - 4 =
400-
[( 25,089 +12 , 031 )
×( 400−412, 5 )
]
= 408,449 m
16,702
5. Potongan 5 - 5 =
412,5-
[( )
16,702 +24 , 173
×(412 , 5−425)
]
= 417,608 m
35
ELEVASI ELEVASI
STASIUN TITIK JARAK
MUKA RENCANA
38
TANAH
406,246 406 0.00 + 0.00 0.00 A 0.00
405,411 406 0.00 + 100.00 100.00 1 100.00
400,994 406 0.00 + 200.00 200.00 2 100.00
410,819 414 0.00 + 300.00 300.00 3 100.00
419,782 414,77 0.00 + 400.00 400.00 4 100.00
424,522 418 0.00 + 450.00 450.00 5 50.00
428,490 422 0.00 + 500.00 500.00 6 50.00
430,089 423,54 0.00 + 550.00 550.00 7 50.00
431,250 423,54 0.00 + 600.00 600.00 8 50.00
425,000 426 0.00 + 650.00 650.00 9 50.00
431,860 430 0.00 + 700.00 700.00 10 50.00
438,462 432,32 0.00 + 750.00 750.00 11 50.00
1. Tikungan A-B-C’
Vrenc = 60 km/jam
Rrenc = 574 m
41
Rw =
Rc' 64 1,25 64
2
2
2
= √ (|571,5 −64+1,25) +64
2
= 572,750 m
B = Rw+1,25−√ Rw 2 −64
572 ,750+1 ,25− √572 ,750 2−64
=
= 1,306 m
ε =B–b
= 1,306 – 1
= 0,306 m
b. Pelebaran Untuk Semi Trailer
Rw =
Rc 28,09 1,25 28,09
2
2
2
= √ (|571,52−28,09+1,25) +28,09
= 572,750 m
B =
Rw 1.25 Rc'2 109,09
= 2,560 – 1
= 1,560 m
2. Tikungan B'-C-D'
Vrenc = 60 km/jam
Rrenc = 574 m
2
= √ (|571,5 −64+1,25) +64
2
= 572,750 m
= Rw 1,25 Rw 64
2
B
2
= √ (|571,52−28,09+1,25) +28,09
= 572,750 m
3. Tikungan C''-D-E'
Vren = 60 km/jam
Rrenc = 287 m
2
= √ (|284,5 −64+1,25) +64
2
= 285,750 m
B = Rw+1,25−√ Rw 2 −64
ε =B–b
= 1,362 – 1
= 0,362 m
b. Pelebaran Untuk Semi Trailer
2
Rw = √ (|Rc2−28,09+1,25) +28,09
2
= √ (|284,52−28,09+1,25) +28,09
= 285,750 m
4. Tikungan D''-E-F'
Vren = 60 km/jam
Rrenc = 287 m
2
= √ (|284,52−64+1,25) +64
= 285,750 m
B = Rw+1,25−√ Rw 2 −64
2
= √ (|284,5 −28,09+1,25) +28,09
2
= 285,750 m
5. Tikungan E''-F-G'
Vren = 60 km/jam
Rrenc = 410 m
= 407 m
Rc’ = Ri + (0,5.b)
= 407 +( 0,5 x 1)
= 407,5 m
2
Rw = √ (|Rc' −64+1,25) +64
2
2
= √ (|407,5 −64+1,25) +64
2
= 408,750 m
B = Rw+1,25−√ Rw 2 −64
= 0,384 m
2. Superelevasi Tikungan 2
48
3. Superelevasi Tikungan 3
4. Superelevasi Tikungan 4
49
5. Superelevasi Tikungan 5
406−406
×100 %=0 %
Kelandaian (g1) = 320-0
418 , 79−406
×100 %=4 %
Kelandaian (g2) = 639,74 - 320
418 , 79−418 ,79
×100 %=0 %
Kelandaian (g3) = 839,740-639,74
406−418 , 79
×100 %=-4 %
Kelandaian (g4) = 1159,49-839,74
406−406
×100 %=0 %
Kelandaian (g5) = 1650-1159,49
g3 =0%
g4 =4%
Δ3 = |4 – 0| = 4 %
d. PPV 4
g4 =4%
g5 = 0%
Δ4 = |0 - 4| = 4%
e. PPV 5
g5 =0%
g6 = -3,885 %
Δ5 = |-3,885 - 0| = 3,885 %
3.
Perhitungan LV
JPH 2 x1
398
LV1 =
2
84 , 569 x 4
398
=
= 71,881 m
52
2
JPH xΔ2
398
LV2 =
2
84 , 569 x 4
398
=
= 71,881 m
2
JPH xΔ3
398
LV3 =
2
84 , 569 x 4
398
=
= 71,881 m
2
JPH xΔ4
398
LV4 =
2
84 , 569 x 4
398
=
= 71,881 m
2
JPH xΔ5
398
LV5 =
2
84,569 x3 ,885
398
=
= 69,809 m
D = JPH 84,569
Lv1 71,881
Lv2 71,881
Lv3 71,879
Lv4 71,879
Lv5 69,809
Lv6 72,753
Lv7 146,710
Lv8 143,767
Lv9 143,767
Lv10 143,767
4. Perhitungan Ev
Δ1
xLv1
Ev1 = 800
4
x 71 , 881
= 800
= 0,359
Δ2
xLv2
Ev2 = 800
4
x 71 , 881
= 800
= 0,359
Δ3
xLv3
Ev3 = 800
4
x 71 , 881
= 800
= 0,359
Δ4
xLv 4
Ev4 = 800
4
x 71 , 881
= 800
= 0,359
Δ5
xLv 5
Ev5 = 800
3 , 885
x69 , 809
= 800
= 0,339
54
5. Perhitungan PPV
Tabel 2.25 Rekapitulasi Perhitungan VPI pada Trase 1
Jarak - Jarak
No Nama ∆ Elevasi X Elevasi Stasiun
PPV -PPV
1 PPV1 320,00 0,00 320,00 320,00 406,00 320,00
2 PPV2 319,74 12,79 319,48 319,74 418,78 639,74
3 PPV3 200,00 0,00 200,00 200,00 418,79 839,74
4 PPV4 319,75 -12,79 319,49 319,75 406,01 1159,49
5 PPV5 490,51 0,00 490,51 490,51 406,00 1650,00
6 PPV6 329,23 -12,79 328,98 329,23 393,22 1979,23
7 PPV7 299,18 0,49 299,18 299,18 393,70 2278,41
8 PPV8 159,49 -12,76 158,98 159,49 380,98 2437,90
9 PPV9 280,00 0,00 280,00 280,00 380,94 2717,90
10 PPV10 159,49 -12,76 158,98 159,49 368,22 2877,39
6. Perhitungan PVC
g1
Elevasi PVC1 = Elev PPV1 - ( 0,5 x Lv1) x 100
0
= 406 - ( 0,5 x 71,881) x 100
= 406
g2
Elevasi PVC2 = Elev PPV2 - ( 0,5 x Lv2) x 100
4
= 418,78 - ( 0,5 x 71,881) x 100
55
=417,34
g3
Elevasi PVC3 = Elev PPV3 - ( 0,5 x Lv3) x 100
0
= 418,79 - ( 0,5 x 71,881) x 100
= 418,79
g4
Elevasi PVC4 = Elev PPV4 - ( 0,5 x Lv4) x 100
−4
= 406,01 - ( 0,5 x 71,881) x 100
= 407,45
g5
Elevasi PVC5 = Elev PPV5 - ( 0,5 x Lv5) x 100
0
= 406 - ( 0,5 x 69,809) x 100
= 406
Stasiun PVC1 = Stasiun PPV1 - (0,5 x Lv1)
= 320 - (0,5 x 71,881)
= 284,06
Stasiun PVC2 = Stasiun PPV2 - (0,5 x Lv2)
= 639,74 - (0,5 x 71,881)
= 603,80
Stasiun PVC3 = Stasiun PPV3 - (0,5 x Lv3)
= 839,74- (0,5 x 71,881)
= 803,80
Stasiun PVC4 = Stasiun PPV4 - (0,5 x Lv4)
= 1159,49 - (0,5 x 71,881)
= 1123,55
Stasiun PVC5 = Stasiun PPV5 - (0,5 x Lv5)
= 1650 - (0,5 x 69,809)
= 1615,10
56
7. Perhitungan PVT
g1
))
Elevasi PVT 1 = Elevasi PPV 1 + (0,5 x Lv1 x ( 100
0
))
= 406 + (0,5 x 71,881 x ( 100
= 407,44
7
))
Elevasi PVT 2 = Elevasi PPV 2 + (0,5 x Lv2 x ( 100
4
))
= 418,78 + (0,5 x 71,881 x ( 100
= 418,78
g3
))
Elevasi PVT 3 = Elevasi PPV 3 + (0,5 x Lv3 x ( 100
0
))
= 418,79 + (0,5 x 71,881 x ( 100
= 417,35
g4
))
Elevasi PVT 4 = Elevasi PPV 4 + (0,5 x Lv4 x ( 100
−4
))
= 406,01+ (0,5 x 71,881 x ( 100
57
= 406,01
g5
))
Elevasi PVT 5 = Elevasi PPV 5 + (0,5 x Lv5 x ( 100
0
))
=406 + (0,5 x 69,809 x ( 100
= 404,64
Stasiun PVT 1 = Stasiun PPV 1+ (0,5 x LV1)
= 320+ (0,5 x 71,881)
= 355,94
Stasiun PVT 2 = Stasiun PPV 2 + (0,5 x LV2)
= 639,74 + (0,5 x 71,881)
= 675,68
PPV1
Δx = 14,376
Titik X Elevasi Stasiun
PVC 406 284,059
1 14,376 406,058 298,438
2 28,753 406,230 312,812
3 43,129 406,518 327,188
4 57,505 406,920 341,564
5 71,881 407,438 355,941
PPV2
Δx = 14,376
Titik X Elevasi Stasiun
PVC 417,342 603,799
1 14,376 417,860 618,175
2 28,753 418,262 632,551
3 43,129 418,550 646,928
4 57,505 418,722 661,304
5 71,881 418,780 675,680
PPV3
Δx = 14,376
Titik X Elevasi Stasiun
PVC 418,790 803,800
1 14,376 418,732 818,176
2 28,752 418,560 832,552
3 43,127 418,272 846,928
4 57,503 417,870 861,304
5 71,879 417,352 875,680
PPV4
Δx = 14,376
Titik X Elevasi Stasiun
PVC 407,448 1123,550
1 14,376 406,930 1137,926
2 28,752 406,528 1152,302
3 43,127 406,240 1166,678
4 57,503 406,068 1181,053
5 71,879 406,010 1195,429
PPV5
Δx = 13,962
Titik X Elevasi Stasiun
PVC 406,000 1615,095
1 13,962 405,946 1629,057
2 27,924 405,783 1643,019
3 41,886 405,512 1656,981
4 55,848 405,132 1670,943
5 69,809 404,644 1684,905
PPV6
Δx = 14,551
Titik X Elevasi Stasiun
PVC 394,633 1942,853
1 14,551 394,126 1957,404
2 29,101 393,738 1971,954
3 43,652 393,467 1986,505
4 58,202 393,314 2001,055
5 72,753 393,279 2015,606
PPV7
Δx = 29,342
Titik X Elevasi Stasiun
PVC 393,580 2205,055
1 29,342 393,388 2234,397
2 58,684 392,718 2263,739
3 88,026 391,568 2293,081
4 117,368 389,939 2322,423
5 146,710 387,831 2351,765
PPV8
Δx = 28,753
Titik X Elevasi Stasiun
PVC 386,732 2366,013
1 28,753 384,662 2394,767
2 57,507 383,051 2423,520
3 86,260 381,901 2452,273
4 115,014 381,211 2481,027
5 143,767 380,981 2509,78
PPV9
Δx = 28,753
Titik X Elevasi Stasiun
PVC 380,940 2646,016
1 28,753 380,710 2674,770
2 57,507 380,020 2703,523
3 86,260 378,870 2732,277
4 115,014 377,259 2761,03
5 143,767 375,189 2789,784
PPV10
Δx = 28,753
Titik X Elevasi Stasiun
PVC 373,972 2805,503
1 28,753 371,902 2834,257
2 57,507 370,291 2863,01
3 86,260 369,141 2891,763
4 115,014 368,451 2920,517
5 143,767 368,221 2949,27
420.0
415.0
410.0
Elevasi (m)
405.0
400.0
395.0
0 100 200 300 400 500 600 700
Stasiun (m)
420.0
415.0
410.0
Elevasi (m)
405.0
400.0
395.0
200 300 400 500 600 700 800 900
Stasiun (m)
D
AB = √ ( x B−x A ) +( y B− y A )
2 2
=√ (434592,82−435383,9999) +(9125962,18−9126167)
=817,26181 m
DBC = √ (435383,9999−435867,9067)2 +(9126167−9126858 ,2014)2
=843,75658 m
DCD = √ (435867,9067−435555,91)2 +(9126858 ,2014−9127539,1)2
=748,97586 m
c.
Menghitung Azimut
Y 1 Ya
y 1− y A
| x 1−x A | | X 1 Xa|
αA = 90º +arc tg
9064609 ,524−9064537
90 °+Arc Tgn | |=82, 7707 °
α1 = 701101,7358−700530
9064063 ,448−9064609,524
90°+Arc Tgn | |=149 ,980°
α2 = 701417,266−701101,736
9064038 ,861−9064063 ,448
90°+Arc Tgn | |=90,932°
α3 = 702928,215−701417 ,266
d. Menentukan ∆
ΔB = α 2 −α 1 =149,980 °−82 , 771°=67,209 °
ΔC = α 2 −α 3 =149,980 °−90 , 932 °=59,048 °
= α 3 −α 4 =90 , 932° −55 ,543 °=35,389 °
ΔD
R min =
Vr2 602
( 127×( emak + fmak )
= )(
127×( 0 .1+0 . 15) )
=113,386
Θs =
(Lsx90
Rcx Π )=(
40x90
478x Π )
=2 ,397 °
Lc =
(Δc
360 )
×2 π×R=(
62,415°
360 )×2 π×478=520,705
m
Karena Lc >20, maka dipakai Lengkung S - C - S
Panjang ½ Tikungan =
Ls + ½ Lc=40+ ( 12 ×520,705 )= 300,353 m
Jarak titik pokok :
Ls3 403
Xc =
Ls−
( 40×R 2 )
=40−
(
40×478 2 )
=39,993
m
Ls2 402
= =0,558
Yc = 6×R 6×478 m
=0,140 m
( R+ p ) ( 478+0 ,140 )
Es =
( 1
Cos Δ 1
2 ) (
−R=
1
Cos 67,209°
2 )
−478=96 , 082
m
Check :
Syarat Lengkung=2×Ts>L total =2×337 , 730<600 , 705 m
67
Δc 62,415 o
Lc 520,705 m
Ltotal 600,705 m
1/2 Ltotal 300,353 m
Xc 39,993 m
Yc 0,558 m
P 0,140 m
K 19,999 m
Ts 337,730 m
Es 96,082 m
2. Tikungan 2
Data :
Kecepatan rencana (V) = 60 Km/Jam
Δ2 = 59,048o
e (daritabel) = 0,079
Ls (daritabel) = 60 m
R (rencana) = 205 m
D2 = 630,681 m
68
Vr2 602
R min =
( 127×( e +f )
= )(
127×( 0 .1+0 . 15) )
=113,386 m
Θs =
(Lsx90
Rcx Π )=(
60x90
205x Π )
=8,385°
Lc =
(Δc360 )×2 π×R=(360
42,278 °
)×2 π ×205=151,268 m
Karena Lc >20, maka dipakai Lengkung S - C - S
Panjang ½ Tikungan =
Ls + ½ Lc=60+ ( 12 ×151,268)= 135,634 m
Jarak titik pokok :
Ls3 603
Xc =
Ls−
( 40×R 2 )
=60−
(
40×2052 )
=59,872
m
Ls2 60 2
= =2,927
Yc = 6×R 6×205 m
= 146,491 m
( R+ p ) ( 205+0,736 )
Es =
( ) (1
Cos Δ 1
2
−R=
1
Cos 59,048°
2 )
−205= 31,437
m
Check :
Syarat Lengkung=2×Ts>L total =2×146,491>271,268 m
= 292,983>¿ ¿ 271,268 m…OK
69
Δc 42,278 o
Lc 151,268 m
Ltotal 271,268 m
1/2 Ltotal 135,634 m
Xc 59,872 m
Yc 2,927 m
P 0,736 m
K 29,978 m
Ts 146,491 m
Es 31,437 m
3. Tikungan 3
Data :
Kecepatan rencana (V) = 60 Km/Jam
Δ3 = 35,389 o
e (daritabel) = 0,079
Ls (daritabel) = 60 m
R (rencana) = 205 m
D3 = 1511,149 m
70
Vr2 602
R min =
( 127×( e +f )
= )(
127×( 0 .1+0 . 15) )
=113,386
Θs =
(Lsx90
Rcx Π )=(
60x90
205x Π )
=8 ,385 °
Lc =
(Δc
360 )×2 π×R=(
18,620 °
360 )×2 π×205= 66,619 m
Karena Lc >20, maka dipakai Lengkung S - C - S
Panjang ½ Tikungan =
Ls + ½ Lc=60+ ( 12 ×66,619 )= 93,310 m
Jarak titik pokok :
Ls3 603
Xc =
Ls−
( 40×R )
2
=60−
(
40×2052 )
=59 , 872
m
Ls2 60 2
= = 2,927
Yc = 6×R 6×205 m
= 0,736 m
1 1
( R+ p )×Tgn Δ 1 +k =( 205+0,736 )×Tgn 35 , 389 °+29. 615
Ts = 2 2
95,615 m
=
( R+ p ) ( 205+0,736 )
Es =
( ) ( 1
Cos Δ 1
2
−R=
1
Cos 35,389°
2 )
−205=10,952
m
Check :
Syarat Lengkung=2×Ts>L total =2×95,615>186 ,619 m
=191,231>¿ ¿ 186,619 m…OK
71
Δc 18,620 o
Lc 66,619 m
Ltotal 186,619 m
1/2 Ltotal 93,310 m
Xc 59,872 m
Yc 2,927 m
P 0,736 m
K 29,615 m
Ts 95,615 m
Es 10,952 m
4. Tikungan 4
Data :
Kecepatan rencana (V) = 60 Km/Jam
Δ4 = 32,829 o
e (daritabel) = 0,079
Ls (daritabel) = 60 m
R (rencana) = 205 m
D4 = 451,064 m
72
Vr2 602
R min =
( 127×( e +f )
= )(
127×( 0 .1+0 . 15) )
=113,386
Θs =
(Lsx90
Rcx Π )=(
60x90
205x Π )
=8,385°
Lc =
(Δc
360 )×2 π×R=(
16,060 °
360 )×2 π×205=57,460 m
Karena Lc >20, maka dipakai Lengkung S - C - S
Panjang ½ Tikungan =
Ls + ½ Lc=60+ ( 12 ×57,460)= 88,730 m
Jarak titik pokok :
Ls3 603
Xc =
Ls−
( 40×R )
2
=60−
(
40×2052 )
=59 , 872
m
Ls2 60 2
= =2,927
Yc = 6×R 6×205 m
1 1
( R+ p )×Tgn Δ 1 +k =( 205+0,736 )×Tgn 32,829 °+29 ,268
Ts = 2 2
= 90,587 m
( R+ p ) ( 205+0,736 )
Es =
( 1
Cos Δ 1
2
) (
−R=
1
Cos 32,829°
2
)
−205=9,477
m
Check :
Syarat Lengkung=2×Ts>L total =2×90,587>177 , 460 m
=181,173>¿ ¿ 177,460 m…OK
73
Δc 16,060 o
Lc 57,460 m
Ltotal 177,460 m
1/2 Ltotal 88,730 m
Xc 59,872 m
Yc 2,927 m
P 0,736 m
K 29,268 m
Ts 90,587 m
Es 9,477 m
5. Tikungan 5
Data :
Kecepatan rencana (V) = 60 Km/Jam
Δ5 = 52,625 o
e (daritabel) = 0,079
Ls (daritabel) = 60 m
R (rencana) = 205 m
D5 = 249,010 m
74
Vr2 602
R min =
( 127×( e +f )
= )(
127×( 0 .1+0 . 15) )
=113,386
Θs =
(Lsx90
Rcx Π )=(
60x90
205x Π )
=8,385°
Lc =
(Δc
360 )×2 π×R=(
35,855 °
360 )×2 π×205=128,288 m
Karena Lc >20, maka dipakai Lengkung S - C - S
Panjang ½ Tikungan =
Ls + ½ Lc=60+ ( 12 ×128,288)= 124,144 m
Jarak titik pokok :
Ls3 603
Xc =
Ls−
( 40×R )
2
=60−
(
40×2052 )
=59 , 872
m
Ls2 60 2
= =2,927
Yc = 6×R 6×205 m
1 1
( R+ p )×Tgn Δ 1 +k =( 205+0,736 )×Tgn 52,625 °+29 , 978
Ts = 2 2
= 131,715 m
( R+ p ) ( 205+0,736 )
Es =
( ) ( 1
Cos Δ 1
2
−R=
1
Cos 52,625°
2
)
−205=24,516
m
Check :
Syarat Lengkung=2×Ts>L total =2×131,715>248 , 288 m
=263,429>¿ ¿ 248,288 m…OK
75
Δc 35,855 o
Lc 128,288 m
Ltotal 248,288 m
1/2 Ltotal 124,144 m
Xc 59,872 m
Yc 2,9268 m
P 0,736 m
K 29,978 m
Ts 131,715 m
Es 24,516 m
Sta A = 0+0,00
Sta Ts1 = S ta A+ ( (AB)−Ts )
= 0 + (576,317 – 337,730 )
= 0 + 238,587 m
= 0 + (238,587+40)
= 0 + 278,578 m
2. Tikungan 2
Sta B1 = Sta B1 + 20
= 1 + (132,243 + 20)
= 1 + 152,243
Sta Ts2 = Sta B1 + (C’C – Ts)
= 1 + (152,243 + 305,340 – 146,491 )
= 1 + 311,092 m
= 1 + (371,092 + 151,268)
= 1 + 522,361 m
Sta St2 = Sta Cs2 + Ls
= 1 + (522,361 + 60)
= 1 + 582,361 m
StaC1 = StaST2 + (Jarak CD – Ts)
= 1+ (582,361+ 1511,149 – 146,491)
= 2 + 947,018 m
3. Tikungan 3
Sta C'' = Sta C' + 20
= 2 + (947,018 + 20)
= 2 + 967,018
Sta Ts3 = Sta C'' + (D’D – Ts)
= 2 + (967,018 + 745,575 – 95,615 )
= 3 + 616,978 m
Sta Sc3 = Sta Ts3 + Ls
= 3 + ( 616,978 + 60)
= 3 + 676,978 m
Sta Cs3 = Sta Sc3 + Lc
= 3 + (676,978+66.619)
= 3 + 743,597 m
Sta St3 = Sta Cs3 + Ls
78
= 3+(743,597+60)
= 3+803,597 m
Sta D' = StaST3+ (Jarak DE – Ts)
= 3 + (803,597 + 451,064 – 95,615)
= 4 + 159,045 m
4. Tikungan 4
Sta D'' = Sta D' + 20
= 4 + (159,045 + 20)
= 4 + 179,045
Sta Ts4 = Sta D'' + (E’E – Ts)
= 4 + (179,045 + 215,532 – 90,587)
= 4 + 303,991 m
Sta Sc4 = Sta Ts4 + Ls
= 4 + (303,991 + 60)
= 4 + 363,991 m
Sta Cs4 = Sta Sc4 + Lc
= 4 + (363,991+57,460)
= 4 + 421,451 m
Sta St4 = Sta Cs4 + Ls
= 4+(421,251+60)
= 4+481,451 m
Sta E' = StaSt4+ (Jarak EF – Ts)
79
5. Tikungan 5
Sta E'' = Sta E' + 20
= 4 + (639,874 + 20)
= 4 + 659,874
Sta Ts5 = Sta E'' + (F’F – Ts)
= 4 + (659,874 + 114,505 – 131,715)
= 4 + 642,665 m
Sta Sc5 = Sta Ts5 + Ls
= 4 + (642,665 + 60)
= 4 + 702,665 m
Sta Cs5 = Sta Sc5 + Lc
= 4 + (702,665+128,288)
= 4 + 830,952 m
Sta St5 = Sta Cs5 + Ls
= 4+(830,952+60)
= 4+890,952 m
Sta F' = StaSt5 + (Jarak FG – Ts)
= 4 + (890,952 + 232,704 – 131,715 )
= 4 + 759,237 m
Titik Stasiun
E'' 4 + 659,874
Ts5 4 + 642,665
Sc5 4 + 702,665
Cs5 4 + 830,952
St5 4 + 890,952
F' 4 + 759,237
2. Potongan 2 - 2 =
375- ([ 1,679
1,679 + 53 , 472 )
×( 375−387 ,5 )
]
= 375,380 m
3. Potongan 3 - 3 =
362,5- ([ 1,759
1,759+34 , 792 )
×(362 , 5−375 )
]
= 363,101 m
4. Potongan 4 - 4 =
362,5- ([ 10,042
10,042 + 27 ,350 )
×(362 ,5−375 )
]
= 365,857 m
5. Potongan 5 - 5 =
362,5- ([ 17,865
17,865 + 20 ,369 )
×( 362 ,5−375)
]
= 368,062 m
el. atas−el .bawah
| ×100 %|
c. Kemiringan Medan = lebar trase
381,437−385,424
| ×100 %|=26,579 %
1. Potongan 1 – 1 = 15
375,380−378 ,937
| ×100 %|=23,713 %
2. Potongan 2 – 2 = 15
363, 101−368,239
| ×100 %|=34,250 %
3. Potongan 3 – 3 = 15
365 ,857−370 ,789
| ×100 %|= 32,882%
4. Potongan 4 – 4 = 15
368 ,341−373,299
| ×100 %|=33,057 %
5. Potongan 5 – 5 = 15
Dari hasil kemiringan medan maka dapat disimpulkan bahwa golongan medan
merupakan pegunungan.
Tabel 2.46 Rekapitulasi Rumija Kiri pada Trase 2
RUMIJA KIRI
Potongan Elevasi Atas Elevasi Bawah X1 X2 Elevasi
A-A 387,5 375 19,588 98,379 385,424
1-1 387,5 375 37,259 17,133 378,937
2-2 375 362,5 19,278 16,363 368,239
82
ELEVASI ELEVASI
STASIUN TITIK JARAK
MUKA
RENCANA
TANAH
383,431 358,43 0.00 + 0.00 0.000 A 0.000
377,159 358,43 0.00 + 100.00 100.000 1 100.000
365,670 361,43 0.00 + 200.00 200.000 2 100.000
368,323 364,43 0.00 + 300.00 250.000 3 50.000
85
= 478 – 3
= 475 m
Rc’ = Ri + (0,5.b)
= 475 +( 0,5 x 1)
= 475,5 m
Rw =
Rc' 64 1,25
2
2
64
2
= √ (|475,5 −64+1,25) +64
2
= 476,750 m
B = Rw+1,25−√ Rw 2 −64
476 ,750+1,25−√ 476 ,7502 −64
=
= 1,317 m
ε =B–b
= 1,317 – 1
= 0,317 m
b. Pelebaran Untuk Semi Trailer
Rw =
Rc 2
2
28,09 1,25 28,09
2
= √ (|475,52−28,09+1,25 ) +28,09
= 476,750 m
1. Tikungan B'-C-D'
Vrenc = 60 km/jam
Rrenc = 205 m
= Rw 1,25 Rw 64
2
B
2
= √ (|202,5 −28,09+1,25) +28,09
2
= 203,750 m
90
= 203,750+1,25−√203,7502−109,09
= 1,518 m
ε =B–b
= 1,518 – 1
= 0,518 m
2. Tikungan C''-D-E'
Vren = 60 km/jam
Rrenc = 205 m
= Rw 1,25 Rw 64
2
B
2
= √ (|202,5 −28,09+1,25) +28,09
2
= 203,750 m
= 203,750+1,25−√203,7502−109,09
= 1,518 m
ε =B–b
= 1,518 – 1
= 0,518 m
3. Tikungan D''-E-F'
Vren = 60 km/jam
Rrenc = 205 m
= Rw 1,25 Rw 64
2
B
= 203,750+1,25−√203,7502−109,09
= 1,518 m
ε =B–b
= 1,518 – 1
= 0,518 m
4. Tikungan E''-F-G'
Vren = 60 km/jam
Rrenc = 205 m
= 202 +( 0,5 x 1)
= 202,5 m
2
Rw = √ (|Rc'2−64+1,25) +64
2
= √ (|202,5 −64+1,25 ) +64
2
= 203,750 m
= Rw 1,25 Rw 64
2
B
= 203,750+1,25−√203,7502−109,09
= 1,518 m
ε =B–b
= 1,518 – 1
= 0,518 m
94
2. Superelevasi Tikungan 2
95
4. Superelevasi Tikungan 4
5. Superelevasi Tikungan 5
g4 =0%
Δ3 = |0 – 6,068| = 6,068 %
e. PPV 4
g4 =0%
g5 = 6,094 %
Δ4 = |6,094 - 0| = 6,094%
f. PPV 5
g5 = 6,094 %
g6 =0%
Δ5 = |0 - 6,094| = 6,094 %
3 Perhitungan LV
JPH 2 x1
398
LV1 =
2
84.569 x6.046
398
=
= 108.640 m
2
JPH xΔ2
398
LV2 =
2
84.569 x6.068
398
=
= 109.035 m
2
JPH xΔ3
398
LV3 =
2
84.569 x6.068
398
=
= 109.035 m
2
JPH xΔ4
398
LV4 =
2
84.569 x6.094
398
=
= 109.504 m
100
2
JPH xΔ5
398
LV5 =
2
84.569 x6.094
398
=
= 109.504 m
4. Perhitungan Ev
Δ1
xLv1
Ev1 = 800
6 . 046
x108.640
= 800
= 0.821
Δ2
xLv2
Ev2 = 800
6. 068
x 109 .035
= 800
= 0.827
Δ3
xLv3
Ev3 = 800
6. 068
x 109 .035
= 800
= 0.827
Δ4
xLv 4
Ev4 = 800
6 .094
x109. 504
= 800
= 0.834
Δ5
xLv 5
Ev5 = 800
6 .094
x109. 504
= 800
= 0.834
EV6 0,444
EV7 0,173
EV8 0,411
EV9 0,794
EV10 0,806
EV11 0,806
EV12 0,808
EV13 0,808
EV14 0,800
EV15 0,800
EV16 0,806
EV17 0,806
EV18 0,800
EV19 0,800
EV20 0,796
EV21 0,796
5. Perhitungan PPV
Tabel 2.53 Rekapitulasi Perhitungan VPI pada Trase 2
Jarak - Jarak
No Nama ∆ Elevasi X Elevasi Stasiun
PPV -PPV
1 PPV1 158,46 9,58 158,17 158,46 367,99 309,71
2 PPV2 151,67 0,00 151,67 151,67 368,01 461,38
3 PPV3 158,05 9,59 157,76 158,05 377,58 619,43
4 PPV4 150,00 0,00 150,00 150,00 377,60 769,43
5 PPV5 157,21 9,58 156,92 157,21 387,16 926,64
6 PPV6 154,16 0,00 154,16 154,16 387,18 108,80
7 PPV7 159,30 7,08 159,14 159,30 394,25 124,10
8 PPV8 150,00 2,50 149,98 150,00 396,76 1390,10
9 PPV9 161,15 9,58 160,86 161,15 406,32 1551,25
10 PPV10 148,56 0,00 148,56 148,56 406,34 1699,81
11 PPV11 160,13 9,59 159,84 160,13 415,91 1859,94
12 PPV12 148,34 0,00 148,34 148,34 415,93 2008,28
13 PPV13 159,71 9,58 159,42 159,71 425,49 2167,99
14 PPV14 150,00 0,00 150,00 150,00 425,51 2317,99
15 PPV15 160,55 -9,58 160,26 160,55 415,95 2478,54
16 PPV16 133,91 0,00 133,91 133,91 415,93 2612,45
17 PPV17 160,13 -9,59 159,84 160,13 406,36 2772,58
18 PPV18 132,67 0,00 132,67 132,67 406,34 2905,25
19 PPV19 160,54 -9,58 160,25 160,54 396,78 3065,79
20 PPV20 131,84 0,00 131,84 131,84 396,76 3197,63
21 PPV21 160,96 -9,58 160,67 160,96 387,20 3358,59
103
6. Perhitungan PVC
g1
Elevasi PVC1 = Elev PPV1 - ( 0,5 x Lv1) x 100
6,046
= 367,99 - ( 0,5 x 108,64) x 100
= 364,71
g2
Elevasi PVC2 = Elev PPV2 - ( 0,5 x Lv2) x 100
0
= 368,01 - ( 0,5 x 109,035) x 100
=368,01
g3
Elevasi PVC3 = Elev PPV3 - ( 0,5 x Lv3) x 100
6,068
= 418,79 - ( 0,5 x 109,035) x 100
= 374,27
g4
Elevasi PVC4 = Elev PPV4 - ( 0,5 x Lv4) x 100
0
= 406,01 - ( 0,5 x 109,504) x 100
= 377,60
g5
Elevasi PVC5 = Elev PPV5 - ( 0,5 x Lv5) x 100
6,094
= 406 - ( 0,5 x 109,504) x 100
= 383,83
Stasiun PVC1 = Stasiun PPV1 - (0,5 x Lv1)
= 309,71 - (0,5 x 108,64)
= 255,39
Stasiun PVC2 = Stasiun PPV2 - (0,5 x Lv2)
= 461,38 - (0,5 x 109,035)
104
= 406,86
Stasiun PVC3 = Stasiun PPV3 - (0,5 x Lv3)
= 619,43- (0,5 x 109,035)
= 564,91
Stasiun PVC4 = Stasiun PPV4 - (0,5 x Lv4)
= 769,43 - (0,5 x 109,504)
= 714,68
Stasiun PVC5 = Stasiun PPV5 - (0,5 x Lv5)
= 926,64 - (0,5 x 109,504)
= 871,89
7. Perhitungan PVT
g1
))
Elevasi PVT 1 = Elevasi PPV 1 + (0,5 x Lv1 x ( 100
6 ,046
))
= 367,99 + (0,5 x 108,640 x ( 100
= 367,99
7
))
Elevasi PVT 2 = Elevasi PPV 2 + (0,5 x Lv2 x ( 100
0
))
= 461,38 + (0,5 x 109,035 x ( 100
= 371,32
g3
))
Elevasi PVT 3 = Elevasi PPV 3 + (0,5 x Lv3 x ( 100
6 ,068
))
= 619,43 + (0,5 x 109,035 x ( 100
= 377,58
g4
))
Elevasi PVT 4 = Elevasi PPV 4 + (0,5 x Lv4 x ( 100
0
))
= 769,43+ (0,5 x 109,504 x ( 100
= 380,94
g5
))
Elevasi PVT 5 = Elevasi PPV 5 + (0,5 x Lv5 x ( 100
6 ,094
))
=926,64 + (0,5 x 109,504 x ( 100
= 387,16
Stasiun PVT 1 = Stasiun PPV 1+ (0,5 x LV1)
= 309,71+ (0,5 x 108,640 )
= 364,03
Stasiun PVT 2 = Stasiun PPV 2 + (0,5 x LV2)
106
PPV1
Δx = 23,174
Titik X Elevasi Stasiun
PVC 364,49 251,775
1 23,174 365,751 274,949
2 46,347 366,732 298,122
3 69,521 367,432 321,296
4 92,694 367,852 344,469
5 115,868 367,992 367,643
PPV2
Δx = 23,258
Titik X Elevasi Stasiun
PVC 368,01 403,235
1 23,258 368,151 426,493
2 46,516 368,574 449,751
3 69,774 369,280 473,009
4 93,032 370,268 496,267
5 116,289 371,538 519,525
PPV3
Δx = 23,258
Titik X Elevasi Stasiun
PVC 374,054 561,284
1 23,258 375,324 584,542
2 46,516 376,312 607,800
3 69,774 377,018 631,058
4 93,032 377,441 654,316
5 116,289 377,582 677,574
PPV4
Δx = 23,358
Titik X Elevasi Stasiun
PVC 377,6 711,036
1 23,358 377,742 734,393
2 46,716 378,169 757,751
3 70,073 378,881 781,109
4 93,431 379,877 804,467
5 116,789 381,158 827,824
PPV5
Δx = 23,358
Titik X Elevasi Stasiun
PVC 383,604 868,244
1 23,358 384,885 891,602
2 46,716 385,881 914,960
3 70,073 386,593 938,318
4 93,431 387,020 961,676
5 116,789 387,162 985,033
PPV6
Δx = 17,036
Titik X Elevasi Stasiun
PVC 387,180 1038,210
1 17,036 387,256 1055,246
2 34,072 387,483 1072,282
3 51,108 387,861 1089,318
4 68,143 388,391 1106,354
5 85,179 389,073 1123,390
PPV7
Δx = 10,647
Titik X Elevasi Stasiun
PVC 393,070 1213,481
1 10,647 393,514 1224,129
2 21,295 393,898 1234,776
3 31,942 394,223 1245,423
4 42,590 394,490 1256,071
5 53,237 394,697 1266,718
PPV8
Δx = 16,398
Titik X Elevasi Stasiun
PVC 396,076 1349,104
1 16,398 396,280 1365,503
2 32,797 396,342 1381,901
3 49,195 396,265 1398,299
4 65,593 396,047 1414,697
5 81,991 395,689 1431,096
PPV9
Δx = 22,787
Titik X Elevasi Stasiun
PVC 402,937 1494,282
1 22,787 404,156 1517,069
2 45,573 405,104 1539,856
3 68,360 405,781 1562,642
4 91,147 406,188 1585,429
5 113,933 406,323 1608,216
PPV10
Δx = 22,956
Titik X Elevasi Stasiun
PVC 406,340 1642,421
1 22,956 406,477 1665,376
2 45,912 406,890 1688,332
3 68,867 407,577 1711,288
4 91,823 408,540 1734,244
5 114,779 409,777 1757,199
PPV11
Δx = 22,956
Titik X Elevasi Stasiun
PVC 412,476 1802,55
1 22,956 413,713 1825,505
2 45,912 414,675 1848,461
3 68,867 415,363 1871,417
4 91,823 415,775 1894,373
5 114,779 415,913 1917,328
PPV12
Δx = 22,992
Titik X Elevasi Stasiun
PVC 415,930 1950,8
1 22,992 416,068 1973,792
2 45,984 416,482 1996,784
3 68,976 417,171 2019,776
4 91,969 418,137 2042,768
5 114,961 419,378 2065,76
PPV13
Δx = 22,992
Titik X Elevasi Stasiun
PVC 422,045 2110,509
1 22,992 423,286 2133,501
2 45,984 424,252 2156,493
3 68,976 424,941 2179,485
4 91,969 425,355 2202,477
5 114,961 425,493 2225,469
PPV14
Δx = 22,872
Titik X Elevasi Stasiun
PVC 396,076 2260,81
1 22,872 396,280 2283,682
2 45,744 396,342 2306,554
3 68,616 396,265 2329,426
4 91,487 396,047 2352,298
5 114,359 395,689 2375,17
PPV15
Δx = 22,872
Titik X Elevasi Stasiun
PVC 419,359 2421,359
1 22,872 418,131 2444,231
2 45,744 417,175 2467,103
3 68,616 416,493 2489,975
4 91,487 416,084 2512,847
5 114,359 415,947 2535,719
PPV16
Δx = 22,956
Titik X Elevasi Stasiun
PVC 415,930 2555,061
1 22,956 415,793 2578,016
2 45,912 415,380 2600,972
3 68,867 414,693 2623,928
4 91,823 413,730 2646,884
5 114,779 412,493 2669,839
PPV17
Δx = 22,955
Titik X Elevasi Stasiun
PVC 409,794 2715,190
1 22,955 408,557 2738,145
2 45,911 407,595 2761,101
3 68,867 406,907 2784,057
4 91,823 406,495 2807,013
5 114,77 406,357 2829,968
PPV18
Δx = 22,873
Titik X Elevasi Stasiun
PVC 406,340 2848,067
1 22,873 406,204 2870,94
2 45,747 405,794 2893,813
3 68,620 405,112 2916,687
4 91,493 404,156 2939,56
5 114,366 402,928 2962,433
PPV19
Δx = 22,873
Titik X Elevasi Stasiun
PVC 400,189 3008,606
1 22,873 398,961 3031,479
2 45,747 398,006 3054,352
3 68,620 397,323 3077,226
4 91,493 396,914 3100,099
5 114,366 396,777 3122,972
PPV20
Δx = 22,814
Titik X Elevasi Stasiun
PVC 396,760 3140,596
1 22,814 396,624 3163,41
2 45,627 396,217 3186,223
3 68,441 395,538 3209,037
4 91,254 394,587 3231,85
5 114,068 393,365 3254,664
PPV21
Δx = 22,814
Titik X Elevasi Stasiun
PVC 390,592 3301,555
1 22,814 389,369 3324,369
2 45,627 388,419 3347,182
3 68,441 387,740 3369,996
4 91,254 387,333 3392,809
5 114,068 387,197 3415,623
450.0
440.0
430.0
420.0
410.0
400.0
390.0
Elevasi (m)
380.0
370.0
360.0
350.0
340.0
330.0
320.0
310.0
300.0
100 150 200 250 300 350 400 450 500
Stasiun (m)
450.0
440.0
430.0
420.0
410.0
400.0
390.0
Elevasi (m)
380.0
370.0
360.0
350.0
340.0
330.0
320.0
310.0
300.0
250 300 350 400 450 500 550 600 650
Stasiun (m)
2.4.1 Trase 1
2.4.2 Trase 2
Berdasarkan tinjauan diatas, jarak tempuh trase 1 lebih dekat daripada trase
2. Tinggi galian dan timbunan diatas lebih kecil trase 1 dari pada trase 2. Sehingga
pemilihan trase yang digunakan pada pembuatan jalan baru ini yaitu trase 1,
karena adanya pertimbangan-pertimbangan diatas.