BAB I
1.1 Latar belakang masalah
Kecelakaan lalu lintas adalah kejadian yang mengakibatkan kendaraan sepeda
motor bertabrakan dengan benda lain dan menyebabkan kerusakan. Kadang-
kadang kecelakaan ini dapat mengakibatkan cedera atau bahkan kematian pada
manusia atau hewan. Kecelakaan lalu lintas merenggut nyawa sekitar 1,2 juta
orang setiap tahunnya Menurut (WHO. 2015)
Masalah perilaku jalan raya sangatlah fenomenal Populer di kota-kota besar dan
bahkan di negara-negara berkembang, Termasuk Indonesia. Kawasan sekitar lalu
lintas padat dan kurang didukung fasilitas yang memadai dan kurangnya
kesadaran masyarakat tentang disiplin lalu lintas yang dapat menyebabkannya
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia sumber adalah asal sesuatu. Pada
hakekatnya yang dimaksud dengan sumber hukum adalah tempat kita dapat
Menemukan atau menggali hukumnya. Sumber hukum Islam adalah asal (tempat
Pengambilan) hukum Islam. Sumber hukum Islam disebut juga dengan istilah
Dalil hukum Islam atau pokok hukum Islam atau dasar hukum Islam.
PEMBAHASAN
Sepeda motor, merupakan salah satu alternatif kendaraan murah dan juga memiliki
mobilitas Yang sangat tinggi. Di negara-negara Asia, pada umumnya kepemilikan
sepeda motor Memiliki tingkat kepemilikan yang tinggi dibanding dengan
kepemilikan kendaraan roda Empat. Kondisi ini terjadi sebelum pendapatan per
kapita masyarakat meningkat, sehingga Sebelum membeli mobil, mereka membeli
sepeda motor terlebih dahulu. ( Sari Kusumaningrum. 2016)
Berdasarkan data Yang dihimpun dari AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor
Indonesia), kepemilikan sepeda Motor di Indonesia saat ini adalah sekitar 1: 10
penduduk. Dibandingkan dengan negara Tetangga; Malaysia dan Thailand yang
kepadatan sudah mencapai 3,5 orang per sepeda Motor, maka tidaklah
mengherankan sampai tahun mendatang jumlah kepemilikan sepeda Motor akan
semakin meningkat (Sus Liris Woro, 2011).
Berdasarkan data dari kepolisian Republik Indonesia pada tahun 2017, kecelakaan
lalu Lintas pada pengendara sepeda motor lebih Sering terjadi dibandingkan
kecelakaan lalu Lintas kendaraan beroda empat seperti mobil, Bus, atau truk.
Kecelakaan lalu lintas yang terjadi akibat kelalaian Pengendara atau human error
seperti Memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi, Kondisi motor tidak sesuai
standar, melawan Arus, membelok tanpa menyalakan lampu sein, Hingga
mengangkut penumpang lebih dari satu Orang. Kecelakaan lalu lintas adalah
kejadian Pada lalu lintas jalan yang sedikitnya Melibatkan satu kendaraan yang
menyebabkan Cedera atau kerusakan atau kerugian pada Pemiliknya. (Lovely Lady.
2019)
Pengertian ‘Urf
‘Urf secara etimologi berarti “yang baik”, juga berarti Perulangan atau berulang-
ulang. Adat diambil dari al-mua’awadah yang Berarti mengulang-ulangi.
Sedangkan secara istilah sebagian ulama ushul memberi definisi urf dan adat
dengan pemahaman yang sama yaitu “sesuatu yang telah Dikenal oleh orang
banyak dan telah menjadi tradisi mereka, baik berupa Perkataan, perbuatan atau
keadaan meninggalkan” yang bersifat Perbuatan, seperti saling pengertian manusia
dalam jual beli tanpa ada Singat lafdhiah. (Sulfan Wandi.2018)
Begitu juga definisi yang dirumuskan oleh Abi Hamid Muhammad ibn Muhammad
al-Ghazali, Al-Jurjani, dan ‘Ali Haidar. Hasbi Ash-Shiddiqi, ia juga menganggap
bahwa ‘urf dan adat adalah Sama, ia mendefinisikannya dengan adat (kebiasaan)
adalah sesuatu Kebiasaan yang telah dikenal di seluruh masyarakat atau sama
dikenal Oleh manusia dan telah menjadi suatu kebiasaan yang digemari oleh
Mereka lagi berlaku di dalam peri kehidupan mereka, lebih lanjut, Menurut dia ‘urf
dan adat adalah searti walaupun berlainan mahfum. Serta menurut Mukhtar Yahya
dan Facthurrahman ‘urf dan adat Kebiasaan adalah apa-apa yang telah dibiasakan
oleh masyarakat dan Dijalankan terus menerus baik berupa perkataan maupun
perbuatan. (Wahbah Zuhaili.2002)
2.3 Analisis
Dari data pengguna kendaraan bermotor lebih riskan dan banyak dari penggunaan
kendaraan yang lain, kecelakaan yang dialaminya juga tingkatnya sudah sangat
tinggi terutama ketika berkendara dijalan raya yang sering terjadi kecelakaan.
Faktor penyebab terjadinya kecelakaan kendaraan bermotor yang tinggi seperti
belum terlatihnya pengemudi, memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi, kondisi
motor tidak sesuai standar, melawan arus, membelok tanpa menyalakan lampu sein,
Hingga mengangkut penumpang lebih dari satu orang.
Disini kita perlu adanya kesadaran masyarakat untuk membuat solusi baru tentang
penekanan jumlah kecelakaan bermotor yang tinggi, Dengan membuat terobosan
baik dari kebijakan pemerintah atau masyarakat sendiri.
Dalam Islam memiliki sumber hukum yang diperselisihkan dan di Indonesia yang
mayoritas penduduknya beragama Islam. Terdapat salah satu sumber hukum yang
diperselisihkan yaitu ‘urf atau adat. ‘Urf atau adat itu sendiri sesuatu kebiasaan yang
telah dikenal di seluruh masyarakat atau sama dikenal oleh manusia dan telah
menjadi suatu kebiasaan yang digemari oleh mereka lagi berlaku di dalam peri
kehidupan mereka. Dari sumber hukum yang diperselisihkan yaitu urf, kita bisa
mengambil pelajaran dan solusinya tentang penerapan pengurangan jumlah
kecelakaan bermotor terutama dijalan raya, dengan urf atau kebiasaan yang dulu
sering kita gunakan terutama di kota atau pedesaan, karena perkembangan
teknologi yang menyebabkan terjadinya banyak kendaraan bermotor, sehingga kita
perlu adanya kesadaran masyarakat untuk menggunakan kebiasaan tentang
pemakaian kendaraan umum yang dulu sering digunakan agar kembali digunakan,
kebiasaan atau urf ini yang bisa menjadi kesadaran lagi tentang penggunaan
kendaraan umum seperti bus, angkot dll, bisa mengurangi jumlah kecelakaan
bermotor yang ada dijalan karena dengan jumlah kendaraan yang digunakan lebih
sedikit dijalanan akan lebih mengurangi resiko macet yang tinggi yang sering kali
menjadi rawan kecelakaan bermotor tersebut. Atau kita bisa kembali menggunakan
kebiasaan jalan kaki yang lebih aman seperti di pedesaan yang lebih sering berjalan
kaki. Itu solusi yang bisa digunakan sebagai penekan jumlah kecelakaan bermotor
agar korban tidak lagi bertambah banyak dan kita paham akan kebiasaan yang
pernah digunakan.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Saran