Anda di halaman 1dari 6

PENURUNAN ANGKA CEDERA BAGI PENGGUNA SEPEDA MOTOR MELALUI

KAJIAN METODE HUKUM ISLAM YANG DIPERSELISIHKAN

DOSEN PENGAMPU : Nashih Muhammad, S.H.I., M.H.

DIBUAT OLEH :

Nama : Reno Wahyu Nugroho

Npm : 2340505043

Rombel : 01
Bab 1

PENDAHULUAN

Kendaraan sepeda motor roda dua masih menjadi moda transportasi favorit di
Indonesia. Sebagaimana dikutip dari buku Potret Lalu Lintas di Indonesia tahun 2019,
fakta menunjukkan bahwa populasi kendaraan bermotor seluruh Indonesia pada tahun
2018 adalah 141.428.052 unit dan 81,58 persen populasi kendaraan bermotor adalah
sepeda motor. Dominasi sepeda motor ini meningkatkan faktor risiko keterlibatan sepeda
motor pada kejadian kecelakaan lalu lintas. Di sepanjang tahun 2018, dari 196.457
kejadian, 73,49 persen kecelakaan lalu lintas jalan melibatkan sepeda motor. Persentase
keterlibatan ini jauh lebih besar dibandingkan dengan jenis kendaraan lainnya.

Data di atas menunjukkan bahwa perlu adanya solusi agar menurunkan resiko cedera bagi
korban kecelakaan. Tugas ini bukan hanya tugas pemerintah sebagai pemangku kebijakan
namun tentunya juga merupakan tugas bersama dalam mencari jalan keluar. Sehingga
muncul sebuah aturan yang mampu menekan angka kasus cedera berat pengguna sepeda
motor.

Islam sebagai agama yang dianut oleh mayoritas penduduk Indonesia memiliki berbagai
macam metode ijtihad. Di antaranya metode ijtihad yang disepakati dan yang
diperselisihkan. Metode ijtihad dalam hukum Islam biasa digunakan untuk memecahkan
permasalahan permasalahn yang timbul di tengah masyarakat. Maka sudah menjadi
keharusan bagi hukum Islam untuk ikut andil dalam memberikan solusi tingginya angka
kecelakaan sepeda motor dan resiko cedera bagi penggunananya.
Bab 2

PEMBAHASAN

Gambaran umum kendaraan bermotor menurut islam

Belum ada informasi khusus mengenai gambaran umum kendaraan bermotor khususnya
sepeda motor dalam hukum Islam. Namun beberapa hasil penelusuran membahas tentang
pengaturan kendaraan bermotor pada umumnya dan sepeda motor pada khususnya dalam
hukum Indonesia, baik dari perspektif hukum positif maupun perspektif hukum Islam.
Berikut beberapa poin umum terkait kendaraan bermotor dan sepeda motor dari sudut
pandang hukum Islam:

Salah satu penelitian

 Membahas tentang pentingnya menaati peraturan dan ketentuan lalu lintas dari
sudut pandang hukum Islam. Penelitian tersebut berpendapat bahwa menaati
peraturan lalu lintas merupakan bentuk ketaatan terhadap perintah Allah SWT
untuk menjaga ketertiban umum dan menghindari kerugian pada diri sendiri dan
orang lain.

Studi lain

 Membahas permasalahan pengendara sepeda motor di bawah umur dari sudut


pandang hukum Islam dan hukum positif. Studi ini berpendapat bahwa
pengendara sepeda motor di bawah umur melanggar hukum Islam dan hukum
positif serta dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Belum ada informasi khusus mengenai perspektif hukum Islam mengenai


gambaran umum kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor.
Permasalahan kecelakaan berkendara

Untuk menyelesaikan masalah korban kecelakaan dengan cedera berat agar dapat turun
menggunakan metode ijtihad hukum Islam yang diperselisihkan, dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut:

 Menggunakan metode istihsan, yaitu metode ijtihad yang memperhatikan


kepentingan umum dan kemaslahatan masyarakat. Dalam hal ini, dapat
dipertimbangkan kemaslahatan korban untuk segera mendapatkan pertolongan
medis dan tidak menimbulkan bahaya bagi dirinya dan orang lain.
 Menggunakan metode maslahah mursalah, yaitu metode ijtihad yang
memperhatikan kemaslahatan umum yang tidak bertentangan dengan nash (teks
hukum). Dalam hal ini, dapat dipertimbangkan kemaslahatan korban untuk segera
mendapatkan pertolongan medis dan tidak menimbulkan bahaya bagi dirinya dan
orang lain.
 Menggunakan metode istishab, yaitu metode ijtihad yang mempertahankan
hukum yang telah ada sebelumnya sampai ada dalil yang jelas yang
mengubahnya. Dalam hal ini, dapat dipertimbangkan hukum yang telah ada
sebelumnya yang memperbolehkan untuk memberikan pertolongan medis pada
korban kecelakaan.
 Menggunakan metode sad al-dzari'ah, yaitu metode ijtihad yang memperhatikan
tujuan hukum dan mengambil tindakan yang paling efektif untuk mencapai
tujuan tersebut. Dalam hal ini, dapat dipertimbangkan tindakan yang paling
efektif untuk membantu korban kecelakaan agar dapat turun dengan selamat.
Bab 3

PENUTUP

Dalam melakukan ijtihad, perlu dilakukan oleh ulama yang kompeten dan kapabel
dengan menggunakan nalarnya untuk menemukan hukum atas problema baru tanpa
meninggalkan nilai-nilai yang terdapat dalam sumber utama hukum Islam

. Oleh karena itu, dalam ruang pembaruan hukum Islam, ijtihad perlu dilaksanakan secara
terus-menerus guna mengantisipasi dan mengisi kekosongan hukum terutama pada zaman
modern seperti sekarang dimana
Daftar Pustaka

Saputra, H. W., dan sulistyowati, E. (2020)

Kesadaran Hukum Bagi Pengguna Kendaraan Bermotor Roda Dua Terkait


Kesadaran Batas Kecepatan Maksimal Vol. 7, No. 3(109-114).

Universitas negeri surabaya

Miswanto, Agus. Ushul fiqh. Yogyakarta. Magnum Pustaka Utama. 2019.

Anda mungkin juga menyukai