Anda di halaman 1dari 17

FORMAT-1

Laporan masing-

LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS


PENDIDIK BAGI ANAK-ANAK INDONESIA DI SABAH
MALAYSIA
TAHUN 2015
DISUSUN OLEH:
Nama
Distrik
Angkatan

: Barkah Tri Anggono, S. Pd


: Keningau
: IV (empat)

DIREKTORAT PEMBINAA PENDIDIK TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN


DASAR

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
1

TAHUN 2015
KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji dan
syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya lah maka kami dapat
menyelesaikan laporan program pengiriman Pendidik untuk Pendidikan anak-anak TKI di
sabah, Malaysia Semester kedua Tahun Ajaran 2014/2015.
Laporan ini merupakan tugas pelaporan setiap 6 bulan sekali sekaligus sumbangsih
pikiran yang disampaikan kepada pihak yang berkepetingan atau yang memangku jabatan
dalam proses pencarian solusi yang terbaik bagi pendidikan anak-anak TKI di Sabah,
Malaysia.
Semoga laporan yang kami buat ini dapat dijadikan bahan evaluasi untuk program
ini sehingga harapannya pendidikan untuk anak-anak TKI di sabah, Malaysia ini dapat
berjalan maksimal sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional dan amanah UUD tahun
1945.

Sabah, 15 Februari 2015

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman
KATA
PENGANTAR

2
DAFTAR
ISI
.
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Identitas
Pengajar

4
B. Motivasi
Mengajar
.
4
BAB II PELAKSANAA TUGAS
A. Nama Tempat Tugas
terakhir.
5
B. Keadaan Murid dan Rekan
Pendidik..
6
C. Kurikulum, Media dan
Ekstrakurikuler. 7
D. Peran dalam Kegiatan CLC dan
Kemasyarakatan.
8
E. Dukungan Perusahaan terhadap
Pembelajaran
9
F. Pembiayaan Proses Pendidikan

9
BAB III PERKEMBANGAN SISWA
A. Setingkat TD (tadika)
.
10

B. Setingkat
SD
.
10
BAB IV KENDALA DAN UPAYA PENANGGULANGAN
A. Murid, Orang Tua, Murid, dan
Pendidik/Guru
11
B. Sarana dan
Prasarana
..
11
C. Lembaga Penyelenggara Pusat
Belajar
11
D. Kantor
Perwakilan
..
11
E. Penyelenggara Program dari
Kemdikbud
12
F. Lokasi
Pembelajaran
.
12
BAB V RENCANA TINDAK LANJUT/ACTION
PLAN

13

BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan

14
B. Saran/Rekomendasi

15
LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Identitas Pengajar
Nama

: Barkah Tri Anggono, S. Pd

TTL

: Kebumen, 12 Maret 1986

Alamat

: Desa Sitiadi RT. 002 RW. 004 Puring, Kebumen, Jawa

Tengah
Alamat Kerja : CLC SLDB Estate Inandung, Keningau, Sabah, Malaysia
4

No. HP

: +60146761900

E-mail

: trianggono12@gmail.com

CLC

: SLDB Inandung

B. Motivasi Mengajar
Menjadi seorang pengajar adalah cita-cita saya sejak saya masih
duduk di bangku SMA. Ketika memasuki bangku perguruan tinggi saya
mengambil jurusan pendidikan guru sebagai jalan untuk menggapai citacita saya menjadi pengajar. Mengajar menjadi pekerjaan dan profesi mulia
karena selain mencerdaskan bangsa, mengajar apabila dilihat artinya
secara

luas

dapat

pula

bermakna

mendidik,

yaitu

bukan

hanya

meningkatkan kecerdasan intelektual anak tetapi juga bertanggung jawab


dalam membentuk karakter serta kepribadian anak didik.
Berbicara secara khusus mengenai motivasi mengajar untuk anakanak Indonesia di Sabah, motivasi mengajar saya antara lain adalah
sebagai berikut.
a. Menunjukkan

rasa

cinta

terhadap

bangsa

dan

negara

dengan

berkonstribusi dalam bidang pendidikan yaitu dengan menjadi seorang


pengajar.
b. Menyukseskan program pemerintah dalam bidang pendidikan sesuai
dengan amanat UUD 1945 pasal 31 ayat 1 dan 2.
c. Dari segi kemanusiaan, melalui pendidikan, saya dapat memberi
harapan kepada anak-anak Indonesia di Sabah agar dikemudian hari
mereka dapat memiliki kehidupan yang lebih baik dibandingkan orang
tua mereka.
d. Pendidikan merupakan tonggak keberlangsungan hidup bernegara yang
utama. Saya berharap dapat ikut melakukan perubahan yang nyata
untuk Indonesia agar dimasa yang akan dating Indonesia memiliki
generasi penerus yang terdidik dan cinta terhadap bangsa dan
negaranya.

BAB II PELAKSANAAN TUGAS


A. Nama Tempat Tugas Terakhir

Nama tempat tugas terakhir adalah CLC SLDB Inandung. Sabah


Land Development Board (SLDB) adalah salah satu perusahaan sawit
terbesar di Sabah. SLDB saat ini sedang mengembangkan 15.000 hektar
lahan untuk perkebuman kelapa sawit dan padi yang membentang di
pantai timur dan barat Sabah. Area perkebunannya meliputi Pandewan,
Nabawan, Sook, Keningau, dan Lahad Datu.
Untuk menjalankan program CSR-nya, SLDB mendirikan sekolahsekolah yang diperuntukkan untuk anak-anak para pekerja khususnya
adalah pekerja dari Indonesia. Di Keningau sendiri terdapat dua sekolah
(CLC) yaitu CLC SLDB Dalit dan CLC SLDB Inandung. CLC SLDB Inandung
ini terletak di SLDB Estate Inandung yang berjarak kurang lebih 8 km
sebelah barat Estate Dalit. Sedangkan jarak CLC SLDB Inandung ke
Keningau adalah kira-kira 20 km. Dari Kota Keningau, rute yang ditempuh
untuk menuju SLDB Inandung adalah melalui jalan ANSIP Dalit. Karena
kondisi struktur bentang alam yang berbukit-bukit, kondisi rute menuju
Estate SLDB Inandung dapat dikatakan kurang baik, terutama bila hujan
datang secara terus-menerus.
Di Ladang SLDB Inandung, terdapat banyak pekerja Indonesia yang
memiliki anak usia sekolah yang belum mengenyam bangku pendidikan.
Ada beberapa diantaranya yang pernah bersekolah di Indonesia tetapi
terpaksa putus sekolah karena harus ikut bersama orang tuanya tinggal di
Sabah. Dilatar belakangi oleh semangat meningkatkan mutu pendidikan
anak-anak

Indonesia

disertai

dengan

dukungan

penuh

dari

pihak

perusahaan yang menaungi para pekerja (Sabah Land Development Board


Inandung) didirikanlah sebuah Community Learning Center Inandung
sebagai tempat belajar dan pusat kreativitas serta kegiatan anak-anak
Indonesia disana. CLC SLDB Inandung ini didirikan pada tanggal 17 Januari
2013.
CLC SLDB Inandung menjadi tempat belajar anak-anak Indonesia
yang tinggal disekitar Estate Inandung. Selain itu CLC SLDB Inandung juga
menjadi

pusat

pertemuan

dan

pusat

kreatifitas

anak-anak

pada

khususnya dan warga sekitar pada umumnya. Karena letaknya yang


sangat dekat dengan perumahan warga, sekolah ini juga menjadi
6

semacam kandang budak atau tempat penitipan anak-anak non balita


yang ditinggal ayah dan ibunya bekerja di ladang. Untuk itu, orang tua
merasa terbantu dengan adanya sekolah ini karena dapat dijadikan
tempat untuk belajar sekaligus menghabiskan waktu anak-anak mereka
untuk hal yang bermanfaat.
Kondisi sekolah dalam kedaaan baik. Terdapat dua ruang yang
disekat menggunakan kayu tripleks. Satu ruang belajar dan satu ruang
guru. Sekolah sudah berdinding batu bata (batako) atau masyarakat
menyebutnya sebagai rumah batu. Sarana dan prasarana secara umum
lengkap yaitu terdapat meja dan bangku untuk murid yang cukup serta
meja dan kursi untuk guru yang memadai. Terdapat papan tulis (white
board) dua buah yang juga dalam kondisi bagus.
B. Keadaan Murid dan Rekan Pendidik
Di CLC SLDB Inandung terdapat 2 guru yang bertugas. Pertama
adalah saya Barkah Tri Anggono S. Pd yang bertugas pula menjadi kepala
sekolah, yang kedua adalah Ibu Roslia Sandra sebagai guru pamong
(lokal) dengan pendidikan terakhir adalah SMA tetapi pernah mengecap
bangku kuliah hingga semester kedua. Alasan tidak melanjutkan kuliah
adalah karena terkendala masalah ekonomi.
Pada awal berdirinya CLC ini terdapat lebih dari 30 siswa. Jumlah
tersebut relatif bertahan hingga awal semester 1 tahun pelajaran
2013/2014. Tetapi lambat laun jumlah siswa menurun sedikit demi sedikit
hingga awal semester 2, yaitu menjadi 25 murid saja. Kemudian menurun
kembali menjadi 13 dan pada akhir semester 2 ini jumlah siswa yang
tercatat hanya sejumlah 4 siswa. Dengan rincian 1 siswa setingkat Tadika
dan 3 siswa SD kelas 1.
Penyebab menurunnya jumlah siswa secara drastis adalah karena
mereka mengikuti orang tuanya pindah ke ladang lain. Ladang baru
mereka ini terletak tidak hanya di sekitar distrik Keningau tetapi juga
sampai ke daerah Pantai Timur seperti Sandakan dan Tawau. Peyebab
utama perpindahan para pekerja ini adalah tidak adanya jaminan
pekerjaan yang pasti yang diberikan oleh perusahaan. Pada beberapa
bulan terakhir ini perusahaan diketahui memiliki neraca keuangan yang
defisit dan tentu saja berimbas pada pengurangan pekerja. Banyak
7

pekerja, terutama mereka yang bertugas sebagai penyabit,


(semprot

hama),

dan

maintenance,

terpaksa

harus

spray

diistirahatkan

sementara. Alhasil para pekerja tidak mendapatkan gaji bulanan. Nah,


para pekerja ini kemudian memutuskan untuk mencari pekerjaan di
ladang lain.
Fenomena ini juga terjadi di SLDB Dalit (masih satu perusahaan
dengan SLDB Inandung tetapi berbeda manajemen) lokasi tempat
berdirinya CLC SLDB Dalit. Ada juga beberapa pekerja yang memutuskan
pindah ke ladang lain demi untuk mendapatkan pekerjaan. Kebetulan
pendidik juga mengajar di SLDB Dalit. Selama satu minggu pendidik
membagi waktu mengajar di dua tempat yaitu CLC SLDB Inandung dan
Dalit.
Pada tahun ajaran ini ada dua siswa CLC SLDB Inandung yang
mengikuti ujian. 1 siswa mengikuti ujian Paket A dan 1 siswa mengikuti
Ujian Nasional. Walaupun persiapannya sangat terbatas namun ujian
dapat berlangsung dengan lancar tanpa ada kendala yang berarti. Ujian
dilaksanakan di CLC SLDB Dalit. Ketika laporan ini ditulis, kami masih
menunggu pengumuman hasil ujian.
C. Kurikulum, Media dan Ekstrakurikuler
CLC merupakan sekolah bentukan kepanjangan dari sekolah induk
Indonesia yaitu SIKK dan atas perlindungan Konsulat Jenderal Republik
Indonesia Kota Kinabalu maka Kurikulum Mata pelajaran yang diajarkan
sesuai dengan kurikulum Indonesia yaitu KTSP. Mulai tahun ajaran baru ini,
akan segera diaplikasikan Kurikulum 2013. Adapun mata pelajarannya
100% tanpa adanya campur tangan negara Malaysia yaitu Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, Pendidkian Agama Islam, Ilmu Pengetahuan
Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Kewarganegaraan, Seni
Budaya dan Pendidikan Jasmani dan Olahraga serta Keterampilan.
Keterampilan ini bisa TIK, melukis. Adapun media pembelajaran yang
digunakan adalah :
N
o.
1

Jenis Media/Alat
Papan tulis besar
Papan tulis kecil
Buku paket IPA
Buku paket IPS

Jumlah
1 (satu)
1 (satu)
1 di setiap
kelas

Keterangan*
Dari
Dari
Dari
Dari

perusahaan
perusahaan
SIKK
SIKK
8

Buku paket PKn


Buku paket Bhs.
Indonesia
Buku paket Matematika
Buku-buku cerita
Gmabar pahlawan
Gambar belajar sholat
Gambar angka
Gambar huruf
Gambar hewan
Gambar buah
Huruf

Charta / gambar

1 di setiap
kelas
1 di setiap
kelas
1 di setiap
kelas
1 di setiap
kelas
1 (satu)
1 (satu)
1 (satu)
1 (satu)
1 (satu)
1 (satu)
1 (satu)
1 (satu)
15(Dua puluh)

Dari SIKK
Dari SIKK
Dari SIKK
Dana sendiri
Dana sendiri
Dari perusahaan
Dari perusahaan
Dari perusahaan
Dana sendiri
Dana sendiri
Dari perusahaan

Dari perusahaan

D. Peran dalam Kegiatan CLC dan Kemasyarakatan


Peran dalam kegiatan CLC dan kemasyarakatan sangat banyak
membantu karena dengan adanya CLC di SLDB Inandung ini, peran
perusahaan dalam hal pendidikan anak-anak Indonesia menjadi tersistem
dan maksimal. Selain itu, masyarakat juga merasa terbantu dengan
adanya sekolah ini karena dapat menjaga anak-anak mereka sementara
mereka bekerja di ladang. Walaupun belum diresmikan oleh KJRI, namun
sekolah ini paling tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah yang
nantinya akan berimbas positif terhadap bidang kemasyarakatan secara
luas. Sekolah dapat dijadikan tempat informasi para pekerja Indonesia
dalam hal pelayanan pendidikan serta kependudukan dan keimigrasian.
E. Dukungan Perusahaan Terhadap Pembelajaran
Dukungan dari perusahaan sangat mendukung sekali ini terbukti
dari perusahaan SLDB Inandung telah mengupayakan berdirinya sekolah
Indonesia dan sekaligus diberikan fasilitas yang terbilang lengkap. Dalam
memenuhi kebutuhan sekolah perusahaan sudah berkonstribusi terhadap
pembayaran

gaji

guru

lokal

serta

bertanggung

jawab

terhadap

pemeliharaan kondisi fisik sekolah serta kebutuhan administratif sekolah.


F. Pembiayaan Proses Pendidikan
Pembiayaan proses pendidikan untuk CLC SLDB Inandung didapat
dari

kucuran

dana

Biaya

Operasional

Sekolah

oleh

pemerintah.
9

Sebelumnya, pembiayaan didapat dari uang hasil iuran bulanan yang


dibebankan kepada orang tua murid, tetapi karena dana BOS dirasa
mencukupi maka iuran kami tiadakan.

BAB III : PERKEMBANGAN SISWA


A. Setingkat TK (TADIKA)
Pada awal semester 1 ada dua anak setingkat TK yang belajar di
CLC SLDB Inandung. Pada perjalanannya anak-anak ini tidak konsisten
dalam kehadiran. Kadang mereka menghabiskan waktu mereka di tempat
penitipan anak. Kadang pula mereka pergi sekolah untuk belajar. Pada
perkembangannya,

sekarang

hanya

tersisa

satu

anak.

Itupun

kehadirannya sangat tidak konsisten.


B. Setingkat SD
Untuk murid-murid setingkat SD, pada awal semester dua sekolah
berjalan seperti biasa dan secara umum terdapat perkembangan yang
positif. Dalam hal membaca, banyak siswa yang sudah mulai dapat
membaca. Begitu pula dalam hal menulis dan berhitung. Walaupun
kemampuan mereka berbeda-beda, tetapi secara umum dapat dikatakan
ada perubahan yang signifikan dalam hal akademis mereka.
Dalam hal kepribadian dan tingkah laku, banyak siswa yang berubah
ke arah yang lebih baik. Mereka tahu bagaimana harus bersikap disekolah
maupun di keluarga dan masyarakat. Mereka juga memiliki motivasi
belajar yang tinggi. Mereka merasa bahwa sekolah adalah tempat belajar
yang

menyenangkan

sehingga

mereka

merasa

betah

dan

ingin

menghabiskan waktu disekolah. Walaupun ada beberapa siswa yang

10

memiliki masalah dalam hal motivasi belajar, tetapi secara umum dapat
dikatakan motivasi siswa selalu terjaga.
Terdapat perubahan jumlah murid, yaitu pada akhir semester 1
tercatat 8 murid, kemudian pada awal semester 2 tercatat 12 murid.
Hal ini dikarenakan ada beberapa pekerja yang pindah ke ladang
Inandung. Murid-murid yang baru sama sekali belum pernah merasakan
pendidikan. Untuk itu kemampuan mereka boleh dibilang sangat lemah
dalam hal membaca, menulis, dan berhitung. Ini merupakan tantangan
besar bagi guru untuk menyiapkan mereka lebih baik secara akademis.

BAB IV : KENDALA DAN UPAYA PENANGGULANGAN


A. Murid, Orang Tua Murid, dan Guru
Untuk para murid, kendala yang nampak jelas adalah motivasi
belajar

beberapa

murid

yang

perlu

untuk

ditangani.

Guru

selalu

memberikan motivasi dengan melakukan pendekatan personal ke murid.


Masalah yang mereka utarakan adalah malas merasa tidak cocok dengan
murid yang lain. Seperti yang sudah dijelaskan diatas, ada banyak sekali
pekerja yang pindah ke lading lain yang tentu saja berimbas pada
berkurangnya jumlah murid secara signifikan. Pada saat ini hanya tercatat
12 murid saja yang aktif.
Dari pihak pendidik sendiri, kami tidak dapat melakukan apa-apa
perihal

berkurangnya

jumlah

murid

ini.

Kami

juga

tidak

dapat

memaksakan kepada orang tua murid untuk bertahan tinggal di lading


Inandung. Kami hanya dapat memberikan pengarahan dan motivasi agar
di ladang yang baru nanti orang tua harus segera menyekolahkan
anaknya di sekolah terdekat. Orang tua harus mencari informasi apabila
ada CLC atau sekolah Humana yang ada di dekat mereka tinggal.
Orang tua sangat perperan penting terhadap pendidikan anaknya.
Kami sadari bahwa orang tua juga terkadang tidak punya pilihan lain
11

apabila mereka dihadapkan pada keputusan untuk bertahan di lading atau


pindah ke lading lain. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh factor ekonomi.
Apabila mereka terus bertahan di ladang tanpa pekerjaan, mereka tentu
saja tidak akan mendapatkan gaji. Untuk itu mereka memutuskan untuk
pindah walaupun mengorbankan pendidikan anak-anaknya. Kebanyakan
dari mereka pindah ke ladang yang belum ada sekolah terdekat dengan
ladang tersebut. Tentu saja hal ini sangat tidak baik dalam hal
kelangsungan pendidikan anak-anaknya.
Guru

yang

merupakan

tonggak

penting

dalam

memberikan

pendidikan kepada para siswa juga tidak lepas dari problema dan
tantangan. Ada dua guru yang bertugas dan ada orang tua murid yang
merasa tidak cocok dengan 1 guru lokal. Hal ini dikarenakan masalah
masa lalu. Hal ini berimbas terhadap kenyamanan mengajar serta
kepercayaan orang tua terhadap guru. Untuk guru bina, yaitu saya sendiri
masalah timbul dikarenakan tempat tinggal yang jauh dari sekolah. Saya
tinggal di ladang Dalit dan harus mengendarai sepeda motor untuk pergi
kesekolah. Masalah timbul dikarenakan medan jalan menuju sekolah yang
tidak stabil. Apabila hujan, jalan licin dan mustahil untuk dilewati karena
struktur jalan yang naik turun dan berbukit-bukit. Apabila jalan dalam
keadaan buruk saya memutuskan untuk tidak pergi mengajar di CLC SLDB
Inandung tetapi pergi mengajar di CLC SLDB Dalit yang rute menuju
sekolah relatif lebih mudah dan jalan dalam keadaan yang baik. Untuk itu
saya merasa kurang maksimal mengajar di CLC SLDB Inandung karena
kendala ini. Tetapi dari pihak perusahaan sudah menjanjikan akan
disediakan rumah khusus untuk guru di ladang SLDB Inandung. Dengan
tinggal di dekat sekolah diharapkan saya dapat maksimal dalam
mengajar.
B. Sarana Prasarana
Sarana dan prasarana dapat digolongkan cukup. Tidak ada kendala
yang berarti. Semua berfungsi secara baik dan representatif.
C. Lembaga Penyelenggara Pusat Belajar (SIKK)
CLC merupakan sekolah yang berinduk di SIKK ( Sekolah Indonesia
Kota Kinabalu). Semua aturan pengelolaan, aliran dana dan pelaporan
12

berkiblat kepada SIKK yang merupakan sekolah induk yang merupakan


sekolah representatif dari sekolah Indonesia. Dengan adanya bantuan
kerjasama, bimbingan serta monitoring evaluasi yang dilakukan oleh SIKK
menjadikan CLC akan bisa menjalankan persekolahan sesuai dengan
koridor yang di tetapkan dan dipakai oleh Dekdikbud Indonesia.
D. Kantor Perwakilan RI
Pantauan dan evaluasi yang dilakukan oleh KJRI Kota Kinabalu pun
belum optimal sepenuhnya. Hal ini bisa saja dikarenakan keterbatasan
staff dari KJRI sendiri yang selain harus mengurusi permasalahan Warga
negara

Indonesia

di

Sabah

harus

juga

mengurusi

perkembangan

permasalahan CLC.
Dalam kenyataan yang sering dikunjungi oleh KJRI Kota Kinabalu
adalah CLC yang terdekat dengan Kota Kinabalu dan jarang sekali untuk
CLC yang jauh seperti CLC SLDB Inandung.
E. Penyelenggara Program dari Kemdikbud
F. Lokasi Pembelajaran
Lokasi pembelajaran terbilang sangan representatif. Jarak sekolah
dengan perkampungan para pekerja sangat dekat karena memang
sekolah dibangun disekitar kompleks rumah warga. Kondisi sekolah juga
baik dan selama ini belum ada masalah yang berarti menyangkut kondisi
sekolah dan lokasi pembelajaran.

BAB V

: RENCANA TINDAK LANJUT/ACTION PLAN

Untuk kedepannya sekolah bekerjasama dengan pengurus SLDB


Inandung akan lebih sinergis lagi dalam bekerjasama meningkatkan
kapasitas sekolah sebagai tempat belajar dan pusat kegiatan kreatif dan
positif anak-anak. Pengurus diharapkan untuk mendukung secara optimal
segala kegiatan positif sekolahbaiki secara moril maupun materiil.
Sekolah bersama-sama pengurus SLDB Inandung akan lebih
intensif lagi memberikan motivasi khususnya kepada orang tua wali murid
untuk dengan maksimal mendukung anak-anaknya untuk sekolah karena
mengingat ada sebagian orang tua yang tidak mempunyai kesadaran
akan pentingnya pendidikan bagi putra putri mereka. Masih banyak orang
tua yang memiliki pola pikir yang keliru dan lebih memilih untuk

13

mempekerjakan

anaknya

untuk

membantu

menopang

ekonomi

keluarga.
Selain kegiatan belajar pada pagi hari hingga siang hari, sekolah
akan mengadakan kegiatan ekstrakulikuler yang lebih beragam dan
menarik seperti olah raga sepak takraw dan bola voli. Selain itu, dalam
bidang seni, akan diadakan kelompok tari daerah maupun kontemporer.
Kegiatan seni ini dipandang penting karena selain merupakan kegiatan
positif dan meningkatkan jiwa kesenian, kegiatan ini juga dapat memupuk
rasa solidaritas, kecintaan terhadap budaya Indonesia serta meningkatkan
rasa percaya diri dan ingin dihargai. Berdasarkan pengamatan selama
mengajar, banyak anak yang memiliki self esteem yang rendah dan
merasa

rendah

diri.

Hal

ini

akan

sangat

menghambat

proses

pembentukan karakter serta motivasi belajar anak.


Selain kegiatan olah raga dan seni, perlu pula diadakan kegiatan
keagamaan. Anak perlu dibentengi dengan nilai-nilai agama yang dapat
menjadi bekal mereka dalam hal pembentukan sikap dan tingkah laku
mereka dalam kehidupan mereka. Karena tinggal di lingkungan yang
terdiri

dari

beragam

suku,

budaya,

dan

agama,

kegiatan

yang

bernapaskan religius dapat pula menjadi tonggak dalam meningkatkan


solidaritas

dan

toleransi

sekaligus

meningkatkan

keimanan

dan

ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kegiatan keagamaan ini dapat
berupa pesantren kilat atau membentuk kelompok mengaji untuk yang
beragama Islam. Untuk yang beragama lain dapat diadakan kegiatan
serupa yang disesuaikan dengan kepercayaan masing-masing.
Kegiatan yang terakhir yang akan diadakan adalah kegiatan
English Club. Kegiatan ini dipandang perlu mengingat Bahasa Inggris di
Malaysia menjadi bahasa kedua (English as a Second Language). Banyak
sekali rambu-rambu, tanda-tanda, dan bahasa tutur yang ditemukan.
Anak-anak perlu mengerti dan paling tidak merasa familiar dengan katakata tutur maupun tulis dalam Bahasa Inggris. Sehingga diharapkan
pengetahuan ini dapat berguna dikemudian hari ketika mereka terjun
bermasyarakat dan berhubungan dengan orang-orang yang berbahasa
Inggris.
14

BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan
Penanganan akses pendidikan anak-anak TKI di Sabah malaysia
tidak akan berhasil tanpa adanya kerjasama dari berbagai elemen dan
pihak. Dan hal itu juga di kerjakan secara maksimal dan optimal serta
monitoring serta evaluasi yang berkesinambungan.
Kerjasama yang baik antara pemerintah Indonesia dengan kerajaan
Malaysia. Kerjsama antara Kemdikbud dengan KJRI Kota Kinabalu selaku
perwakilan RI. Kerjasama antara KJRI dengan SIKK sebagai sekolah Induk.
15

Kerjsama antara SIKK dengan pihak ladang sebagai penyedia tempat dan
fasilitas pembelajaran. Kerjasama yang baik antara SIKK dengan para
pendidik yang merupakan tangan panjang dari duta bangsa ujung tombak
dalam penanganan akses pendidikan anak-anak TKI di Sabah Malaysia.
Semua elemen diatas harus bisa bekerja sesuai dengan tupoksinya
masing-masing. Dan bisa bekerja bersinergi salaing mendukung bukan
saling menjatuhkan serta saling memberikan masukan dan sering di
adakan pertemuan antar semua elemen di atas untuk mencari solusisolusi cerdas demi keberlangsung generasi Indonesia di Sabah, Malaysia.
B. Saran
Adapun saran yang ingin saya berikan adalah;
1. Program pengiriman guru-guru untuk anak-anak Indonesia di Sabah
sebaiknya terus dilakukan mengingat masih kurangnya tenaga guru
dan

masih

banyaknya

anak-anak

yang

belum

mengenyam

pendididikan. Pengiriman guru hendaknya dilakukan secara berkala dan


konsisten.
2. Pembekalan yang tidak hanya sekedar pembekalan. Pembekalan ini
harapannya untuk setiap pendidik yang dikirim ke Sabah sudah siap
lahir dan batin. Pembekalan yang selama ini dilakukan hanya selama 3
hari sebelum dikirim ke Sabah dirasa sangat kurang untuk menghadapi
tantangan

dilapangan

akan

murid,

medan

serta

pembelajaran

penanganan siswa.
3. Adanya pelatihan-pelatihan keterampilan yang diberikan secara teratur
dan berkala supaya para pendidik mampu memberikan keterampilan
terhadap murid-murid hampir sama di setiap sekolah. Sehingga
diharapkan para siswalah yang memilih keterampilan-keterampilan
yang sesuai dengan kemampuan bakatnya.
Foto-foto

16

17

Anda mungkin juga menyukai