Anda di halaman 1dari 96

ANALISIS FINANCIAL DISTRESS MENGGUNAKAN

MODEL ALTMAN Z-SCORE PADA PT BLUEBIRD

TBK

SKRIPSI

RIZAL ZAMRONI

NIM : 18042044

PROGAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM LAMONGAN

TAHUN 2022
ANALISIS FINANCIAL DISTRESS MENGGUNAKAN

MODEL ALTMAN Z-SCORE PADA PT BLUEBIRD

TBK

“Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana


Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Darul
‘Ulum Lamongan”

RIZAL ZAMRONI

NIM : 18042044

PROGAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM LAMONGAN

TAHUN 2022
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS FINANCIAL DISTRESS


MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-
SCORE PADA PT BLUEBIRD TBK
NAMA MAHASISWA : RIZAL ZAMRONI

NIM : 18042044
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

Telah memenuhi syarat untuk diujikan

Lamongan, Mei 2022

Pembimbing I Pembimbing II

Syuhada, MEI Fatichatur Rachmaniyah, SE., MM


NIDN : 2125108803 NIDN: 0721098801

iii
PENGESAHAN TIM PENGUJI

Judul Skripsi : ANALISIS FINANCIAL DISTRESS MENGGUNAKAN


MODEL ALTMAN Z-SCORE PADA PT BLUEBIRD
TBK
Nama : Rizal Zamroni
NIM : 18042044

Telah di pertahankan di depan Tim Penguji


Pada Tanggal : Senin, 8 Agustus 2022
Pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Darul ‘Ulum Lamongan

TIM PENGUJI SKRIPSI

Ketua : Syuhada, MEI

NIDN : 2125108803

Sekertaris: Isnaini Anniswati Rosyida, SE.


M.Ak.

NIDN : 0709067502

Anggota : Ariefah Sundari, S.kom, MM.

NIDN : 0726118201

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi

Dr. Hj. Novi Darmayanti, MSA, AK.,CA

iv
NIDN : 0707118301

v
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Rizal Zamroni


NIM : 18042044
Tempat, Tanggal Lahir : Tuban, 09 Juli 2000
Prodi/Fakultas/Univ : Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Islam Darul Ulum Lamongan

Dengan ini saya menyatakan bahwa isi sebagian maupun keseluruhan


skripsi saya dengan judul “ANALISIS FINANCIAL DISTRESS
MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE PADA PT BLUEBIRD
TBK” adalah benar-benar hasil karya intelektual mandiri, diselesaikan tanpa
menggunakan data-data/bahan-bahan yang tidak diizinkan dan bukan merupakan
karya pihak lain yang saya akui sebagai karya mandiri.
Apabila ternyata pernyataan ini tidak benar atau naskah skripsi ini terbukti
terdapat unsur plagiasi, saya bersedia ksipsi ini digugurkan dan gelar akademik
saya yang telah saya peroleh (SARJANA MANAJEMEN) dibatalkan, serta
diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Lamongan, ………..........….. 2022

Yang menyatakan

RIZAL ZAMRONI
NIM : 18042044

vi
MOTTO

“Tetaplah berpositif thinking disetiap keadaan”

Yang penting “trimo ing pandum”

Lebih baik kamu menjaga

Ketika hidup membuat Anda sedih, Anda tahu apa yang harus Anda lakukan?
Terus berenang, Terus berenang, Terus berenang

(Dory “Finding Nemo”)

"Kehidupan normal? apa itu?

(Toga Himiko “My Hero Academia”)

vii
LEMBAR PERSEMBAHAN

 Saya persembahkan ini untuk kedua orang tuaku yang telah merawat,
menghidupi, menyayangi dan membiayai semua pendidikan aku mulai
dari kecil sampai sekarang. Bahwa aku bisa sampai saat ini karena mereka
berdua, dan juga telah bersabar menghadapi sifat-sifatku yang manja dan
ngalem. sehingga sampai saat ini aku gak bisa membalas semua yang
bapak dan ibu berikan.
 Saya persembahkan ini untuk Dosen-Dosen saya terutama Bu Nia, Karena
dengan bimbingan dan dukungan Bu Nia saya bisa sampai di titik ini.
 Saya persembahkan untuk diriku sendiri karena berhasil sampai saat ini,
dan terima kasih untuk diriku sendiri yang telah sabar, pengertian,
memendam masalah sendiri, selalu berusaha berfikir kedepan dan tidak
pernah nyerah untuk kehidupanku.
 Saya persembahkan untuk kakak ku tercinta, tapi kadang gateli, bahwa
adekmu ini sudah dewasa, tidak seperti bocah lagi. Dan terima kasih telah
membantu selama ini dari waktu masih manja sampai sekarang. Terima
kasih telah menjadi kakak yang sabar menghadapi adekmu ini.
 teman-teman terima kasih untuk kalian semua yang telah meluangkan
waktu dan tenaga kalian untukku.

viii
FINANCIAL DISTRESS ANALYSIS USING ALTMAN Z-

SCORE MODEL AT PT BLUEBIRD TBK

ABSTRACT

This study aims to determine the financial distress of the Bluebird company in
2017-2021. The analytical method used is the Altman Z-Score model. which is an
analysis that takes into account the value of the combination of the company's
financial ratios using the Multiple Discriminant Analysis (MDA) method in
showing the level of tendency to experience financial distress. state of financial
difficulty. equipped with a cut-off point. namely (X1) Working Capital/Total
Assets, (X2) Retained Earnings/Total Assets, (X3) Profit Before Interest &
Taxes/Total Assets, (X4) Market Value of Equity/Total Liabilities and (X5)
Sales/Total Assets. The research approach uses descriptive. The results of the
analysis show that the Bluebird company in 2017 -2019 is in a gray area. In 2020
the Bluebird company experienced a state of financial difficulty, and in 2021
Bluebird managed to rise and return to the gray area.
Kata kunci : Bluebird, Financial Distress, Altman Z-score.

ix
ANALISIS FINANCIAL DISTRESS MENGGUNAKAN

MODEL ALTMAN Z-SCORE PADA PT BLUEBIRD TBK

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Financial distress pada perusahaan


Bluebird tahun 2017-2021 Metode analisis yang digunakan adalah model Altman
Z-Score. yaitu analisis yang memperhitungkan nilai dari kombinasi rasio-rasio
keuangan perusahaan dengan menggunakan metode Multiple Discriminant
Analysis (MDA) dalam menunjukkan tingkat kecenderungan perusahaan
mengalami keadaan financial distress. dilengkapi dengan titik cut-off. yaitu (X1)
Modal Kerja/Jumlah Aktiva, (X2) Saldo Laba/Jumlah Aktiva, (X3) Laba
Sebelum Bunga & Pajak/Total Aktiva, (X4) Nilai PasarEkuitas/Total Kewajiban
dan (X5) Penjualan/Total Aktiva. Pendekatan penelitian menggunakan deskriptif.
Hasil analisis menunjukkan bahwa perusahaan Bluebird pada tahun 2017 -2019
berada dalam grey area. Tahun 2020 perusahaan Bluebird mengalami keadaan
financial distress, dan ditahun 2021 Bluebird berhasil bangkit dan kembali dalam
grey area.
Kata kunci : Bluebird, Financial Distress, Altman Z-score.

x
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat. Hidayah dan karuniaNya, kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan proposal skripsi dengan judul “Analisis Financial
Distress menggunakan model Altman Z-score pada PT BLUEBIRD TBK”
Laporan proposal skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk
mengerjakan skripsi pada program studi manajemen fakultas ekonomi Universitas
Darul 'Ulum Lamongan.
Dalam penyusunan proposal skripsi tidak akan selesai tanpa bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga


penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.

2. Bapak Muhammad Hafidh Nasrullah, S.E., M.M selaku Rektor


Universitas Islam Darul ‘Ulum Lamongan.

3. Ibu Dr. Hj. Novi Darmayanti, SE, MSA. AK.CAA, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Islam Darul ‘Ulum Lamongan.

4. Bapak Martha Laila Arisandra, SE, MM selaku Kajur Fakultas Ekonomi


Universitas Islam Darul ‘Ulum Lamongan.

5. Bapak syuhada M.EI, dan Ibu Ibu Fatichatur Rachmaniyah, SE., MM


selaku Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, nasihat, dan motivasi kepada penulis sehingga
dapat terselesaikannya proposal skripsi ini.
6. Mudji Santoso dan Umi Kulsum selaku orang tua saya yang telah merawat
dan membiayai pendidikan saya sampai saat ini.

xi
7. Rizki Ali Santoso selaku kakak saya yang telah membantu orang tua saya
untuk membiayai pendidikan saya dari awal masuk perkuliahan sampai
sekarang.

8. Last but not least. I wanna thank me, i wanna thank me for believing in
me, i wanna thank me for doing all this hard work, i wanna thank me for
having no days off, i wanna thank me for, for never quitting, i wanna
thank me for always being a giver and tryna give more than i receive, i
wanna thank me for tryna do more right than wrong, i wanna thank me for
just being me at all times.

9. Teman saya dari grub bani purwadi x keluarga avatar yaitu Siti
Makhmuda, Reska Titin Porwati, Fitriana Juliani, Alvia Erliani Rosyida,
dan Andi Eis Wahyudi yang telah menemani saya sampai saat ini.

10. Titik purwati, Siti Makhmuda, Ainun Khoirotum, Lia Lavenia, Fetti
Susilowati, dan Wanda Fitri yang telah menemani saya dalam mengambil
skripsi dengan tema manajemen keuangan.

11. Babas/mpong/bastian/rizky ilham, acel/axel, nduleng/sheva, adi sumanto,


arizul/gepeng, maftuh/kamat yang telah menemani saya sampai saat ini.

12. Teman-teman satu kelas, satu jurusan dan satu almamater angkatan 2018.

13. Dan tidak lupa kepada semua teman-teman saya dan pihak lainnya yang
tidak bisa saya sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal skripsi ini masih


banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun untuk menyempurnakan proposal skripsi ini. Semoga
proposal skripsi ini dapat memberi manfaat bagi penulis dan pembaca serta
menambah wawasan ilmu pengetahuan.

Lamongan, 24 Mei 2022

xii
Rizal Zamroni

DAFTAR ISI

SAMPUL LUAR

SAMPUL DALAM

PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING.....................................................iii

PENGESAHAN TIM PENGUJI.....................................................................iv

MOTTO...........................................................................................................vi

LEMBAR PERSEMBAHAN.........................................................................vii

ABSTRACT..................................................................................................viii

ABSTRAK.......................................................................................................ix

KATA PENGANTAR......................................................................................x

DAFTAR ISI..................................................................................................xii

DAFTAR TABEL...........................................................................................xv

DAFTAR GAMBAR.....................................................................................xvi

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................xvii

BAB I................................................................................................................1

PENDAHULUAN............................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................5

C. Tujuan Penelitian...................................................................................5

D. Manfaat Penelitian.................................................................................5

xiii
BAB II...............................................................................................................7

TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................7

A. Kerangka Teoritis...................................................................................7

1. Pengertian Financial Distress.............................................................7

2. Laporan Keuangan..............................................................................8

3. Rasio Keuangan................................................................................10

4. Model Prediksi Financial Distress...................................................11

B. Penelitian Terdahulu............................................................................13

C. Kerangka Konseptual...........................................................................20

D. Hipotesis...............................................................................................21

BAB III...........................................................................................................22

METODE PENELITIAN...............................................................................22

A. Pendekatan Penelitian..........................................................................22

B. Tempat dan waktu penelitian...............................................................23

C. Obyek penelitian..................................................................................23

D. Variabel penelitian...............................................................................23

E. Metode analisis data.............................................................................24

BAB IV...........................................................................................................27

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..............................................27

A. Gambaran Umum Perusahaan..............................................................27

1. Sejarah PT Blue Bird Tbk.................................................................27

2. Visi-misi............................................................................................29

a. Visi...............................................................................................29

xiv
b. Misi...............................................................................................29

B. Hasil Penelitian....................................................................................30

1. Altman Z-score.................................................................................30

a. Rasio Modal Kerja terhadap Total Aset......................................31

b. Rasio Laba Ditahan terhadap Total Aset....................................33

c. Rasio EBIT terhadap Total Aset.................................................35

d. Rasio Nilai Pasar Saham terhadap Total Kewajiban..................37

e. Rasio Penjualan terhadap Total Aset..........................................39

C. PEMBAHASAN..................................................................................41

1. Nilai Z-Score.....................................................................................41

BAB V............................................................................................................47

SIMPULAN DAN SARAN............................................................................47

A. Simpulan..............................................................................................47

B. Saran ..................................................................................................49

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................51

LAMPIRAN....................................................................................................54

xv
DAFTAR TABEL

1. JUDUL : ANALISIS FINANCIAL DISTRESS

MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-

SCORE PADA PT BLUEBIRD TBK

2. NAMA MAHASISWA : RIZAL ZAMRONI

3. NIM : 18042044

4. PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

NO NAMA TABEL HALAMAN


1 Penelitian Terdahulu 13
2 Variabel Independen 24
3 Rasio Modal Kerja Terhadap Total Aset 31
dalam kurun waktu 5 Tahun
4 Rasio Laba Ditahan Terhadap Total Aset 33
5 Rasio EBIT terhadap Total Aset 35
6 Rasio Nilai Pasar Saham terhadap Total 37
Kewajiban
7 Rasio Penjualan terhadap Total Aset 39
8 Hasil Altman Z-score pada Perusahaan 41
Bluebird

Lamongan, Senin, 08 Agustus 2022


Penulis

xvi
Rizal Zamroni

xvii
DAFTAR GAMBAR

1. JUDUL : ANALISIS FINANCIAL DISTRESS

MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-

SCORE PADA PT BLUEBIRD TBK

2. NAMA MAHASISWA : RIZAL ZAMRONI

3. NIM : 18042044

4. PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

NO NAMA TABEL HALAMAN


1 Kerangka Konseptual 20
2 Tabel Penelitian Terdahulu 32

Lamongan, Senin, 08 Agustus 2022


Penulis

Rizal Zamroni

xviii
DAFTAR LAMPIRAN

1. JUDUL : ANALISIS FINANCIAL DISTRESS

MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-

SCORE PADA PT BLUEBIRD TBK

2. NAMA MAHASISWA : RIZAL ZAMRONI

3. NIM : 18042044

4. PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

NO NAMA TABEL HALAMAN

1 Lampiran 1 53
2 Lampiran 2 66
3 Lampiran 3 69
4 Lampiran 4 70

Lamongan, Senin, 08 Agustus 2022


Penulis

Rizal Zamroni

xix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan di dunia usaha pada saat ini semakin pesat dengan

adanya pembangunan teknologi yang semakin maju sehingga membawa

dampak yang besar terhadap kegiatan produksi yang akan dihasilkan oleh

suatu perusahaan. Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk

meningkatkan nilai suatu perusahaan guna mencapai keuntungan atau laba

yang maksimal dehingga memberikan keuntungan kepada para pemilik

pemegang saham.

Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 perusahaan adalah

setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara terus-menerus untuk

memperoleh keuntungan, baik yang diselenggarakan oleh perseorangan

maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan

hukum yang didirikan dan berkedudukan di wilayah Indonesia.

PT Bluebird Tbk (berdiri dengan menggunakan nama BlueBird)

merupakan perusahaan transportasi yang berkantor pusat di Jakarta.

Perusahaan berdiri pada tahun 1972 merupakan perusahaan yang bergerak

di bidang jasa dengan layanan transportasi darat ini mengoperasikan

kendaraan sewa jasa taksi yang beroprasi hampir di seluruh indonesia.

Pada tahun 2011, Bluebird menjadi perusahaan taksi pertama di

indonesia yang memeberikan layanan mobile reservation. Perusahaan

1
2

yang resmi IPO pada tahun 2014 ini telah memperluas jenis layanannya,

mulai dari regular taxi (Bluebird & Pusaka) sampai dengan executive taxi

(Silver Bird), limousine & car rental (Golden Bird), charter bus (Big

Bird), Logistic (Iron Bird Logistic), Industry (Restu Ibu Pusaka-Bus Body

Manufacturing & Pusaka Niaga Indonesia), Property (Holiday Resort

Lombok & Pusaka Bumi Mutiara), IT & Supporting Services (Hermis

Consulting-IT SAP, Pusaka Integrasi Mandiri-EDC, Pusaka GPS, Pusaka

Buana Utama-Petrol Station, Pusaka Bersatu-Lubricant, Pusaka Suku

cadang Indonesia-Spare Part) dan Heavy Equipment (Pusaka Andalan

Perkasa & Pusaka Bumi Transportasi). Pada saat ini Bluebird telah

mengembangkan perusahaannya pada bisnis lain di bidang logistik,

properti, industri dan alat-alat berat, serta menyediakan layanan/konsultasi

IT.

Bluebird berdiri hampir setengah abad ini merupakan perusahaan taksi

terbesar di Indonesia. Perusahaan yang dahulu hampir tidak mengalami

penurunan kinerja keuangan dan menjadi perusahaan yang sering dipakai

jasanya oleh pelanggan. Perusahaan ini selalu mengalami peningkatan

kinerja keuangan dan jarang mengalami masalah yang bisa membuat

turunnya kinerja keuangan dikarenakan kurang adanya persaingan di dunia

jasa transportasi taksi Indonesia.

Masalah mulai terjadi ketika bisnis taksi online beroprasi.

Perkembangan transportasi melalui online membuat banyak pelanggan

beralih ke transportasi online. Selain murah transportasi online juga cepat


3

dan praktis karena hanya dengan pesan melalui aplikasi tanpa mencari

taksi yang sedang beroprasi. Pada awal tahun 2016, sekitar 36 perusahaan

taksi yang sedang beroprasi. Namun di tahun berikutnya banyak

perusahaan taksi melakukan penarikan taksi yang sedang beroprasi

dikarenakan menurunnya jumlah pelanggan, dan juga ada beberapa

perusahaan yang mengalami kebangrutan dikarenakan dampak dari taksi

online yang mulai beroprasi. Meskipun telah banyak perusahaan taksi

yang mengalami kebangkrutan. Bluebird merupakan salah satu perusahaan

taksi yang masih bertahan dan masih melakukan kegiatan operasinya

meskipun adanya perusahaan taksi online.

Meskipun Bluebird masih bertahan dengan taksinya, tetapi Bluebird

mengalami penurunan kinerja keuangan dan melakukan pengurangan taksi

yang sedang beroprasi agar perusahaan tidak mengalami kerugian yang

besar. hal tersebut juga berdampak pada kinerja keuangan sehingga

perusahaan tersebut mengalami tingkat penurunan laba bahkan negatif

dimana beban operasional melebihi pendapatan, hal tersebut bisa membuat

perusahaan berpotensi mengalami keadaan finansial distress.

(Aisyah. Dkk 2017) Financial distress merupakan kondisi dimana

perusahaan dalam keadaan tidak sehat atau atau kondisi kesulitan

keuangan. Menutut Platt dan Platt (2002) dalam (Aisyah. N 2017)

financial distress yaitu proses menurunnya posisi financial perusahaan

yang dialami sebelum perusahaan mengalami kebangkrutan atau likuidasi.

(Supriati, Rangga Bawono, and Choirul Anam 2019) Menurut (Platt dan
4

Platt, 2012) Financial distress dapat diawali dengan ketidakmampuan

perusahaan dalam membayar hutang jangka pendek dan sekaligus jangka

panjangnya. Financial distress menjadi sangat penting bagi para investor

yang akan menanamkan modal pada sebuah perusahaan. Jika investor

menanam modal pada perusahaan yang mengalami finansial distress maka

investor bisa mengalami kerugian. Untuk memprediksi financial distress

maka membutuhkan rasio keuangan yang dapat digunakan untuk

memprediksi apakah perusahaan tersebut sedang mengalami financial

distress.

Menurut (Aisyah. Dkk 2017) Analisis rasio keuangan merupakan

instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai

hubungan dan indikator keuangan, yang ditujukan untuk menunjukkan

perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu dan

menggambarkan trend pola perubahan tersebut, untuk kemudian

menunjukkan risiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang

bersangkutan. Analisis rasio sangat penting bagi perusahaan dan para

investor guna menganalisis kinerja keuangan perusahaan agar perusahaan

bisa menghindari turunnya kinerja keuangan dan untuk para investor

analisis rasio kinerja keuangan digunakan untuk investor untuk bisa

melihat dan menganalisis mana perusahaan yang sehat dan perusahaan

yang sedang dalam keadaan tidak sehat.


5

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini, penulis lebih

mengambil judul “Analisis Financial Distress Menggunakan Model

Altman Z-score Pada PT Bluebird TBK”.


6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dengan permasalahan dan kondisi perusahaan tersebut,

maka penulis merumuskan masalah “Apakah PT Bluebird Tbk mengalami

financial distress berdasarkan analisis model Altman Z-score selama

periode 2017-2021 ?”.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian rumusan masalah tersebut, maka tujuan dalam

penelitian ini adalah “Untuk mengetahui apakah PT Bluebird Tbk

mengalami financial distress berdasarkan analisis model Altman Z-score

selama periode 2017-2021”

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian maka hasil dari penelitian diharapkan

bermanfaat kepada pihak - pihak antara lain :

1. Manfaat Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan bisa memenuhi syarat untuk memperoleh

gelar sarjana Manajemen, selain itu bisa menambah wawasan dan

pengetahuan kepada peneliti tentang finansial distress dan masalah

keuangan yang dihadapi perusahaan.

2. Manfaat Bagi Institusi/Perguruan Tinggi

Penelitian ini Diharapkan bisa menambah wawasan dan pengetahuan

kepada dosen pembimbing serta dosen pengajar lain dan tidak lupa

kepada mahasiswa yang sedang membutuhkan refrensi dan dapat


7

digunakan dalam penelitian sejenis serta menambah daftar skripsi

tentang keuangan di perpustakaan.

3. Manfaat Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan bisa memberikan pemahaman kepada

perusahaan tentang kondisi finansial distress serta faktor dan

penyebabnya dan untuk meningkatkan kinerja perusahaan agar

terhindar dari resiko financial distress.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoritis

1. Pengertian Financial Distress

Financial distress merupakan kondisi dimana suatu perusahaan

tersebut sedang mengalami kesulitan keuangan dan akan mengalami

potensi kebangkrutan. (Carolina & Pratama 2017) Menurut Platt dan

Platt mendefinisikan financial distress sebagai tahap penurunan

kondisi keuangan yang terjadi sebelum terjadinya kebangkrutan

ataupun likuidasi. Financial distress merupakan sebuah istilah yang

dimana untuk mengidentifikasi sebuah kondisi perusahaan yang

belum bisa mencukupi pembayaran aktiva, biaya operasional serta

menghasilkan laba yang cukup. Financial distress terjadi sebelum

perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan. Dengan mengetahui

financial distress ini maka sebuah perusahaan bisa mengantisipasi

kondisi yang bisa mengakibatkan kebangkrutan dalam perusahaan.

Financial distress ini terjadi karena perusahaan tersebut tidak bisa

menjaga kestabilan dalam mengelola laporan kinerja keuangan pada

perusahaan tersebut. Bermula dengan menurunnya tingkat penjualan

sehingga menghasilkan laba yang kecil. menurunnya tingkat

penjualan menyebabkan turunnya tingkat laba sehingga membuat


9

perusahaan tersebut mengalami kerugian operasional karena laba

yang dihasilkan lebih kecil dari pada beban operasional. Jika hal

tersebut bisa terjadi maka total kewajiban perusahaan melebihi aktiva

yang dimiliki. kondisi tersebut bisa membuat perusahaan mengalami

kondisi financial distress. Untuk mendeteksi financial distress maka

perusahaan menggunakan laporan keuangan untuk menganalisis

terjadinya financial distress.

Dalam laporan keuangan tersebut terdapat rasio keuangan yang

bisa digunakan untuk memprediksi terjadinya keadaan financial

distress. Selain mendeteksi financial distress perusahaan juga harus

mengambil langkah untuk menanggulagi kondisi financial distress

sehingga perusahaan bisa menghindari dari kebangkrutan.

2. Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan gambaran kondisi keuangan suatu

perusahaan pada satu periode tertentu. Menurut ( Wastam Wahyu

Hidayat 2018) Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang

menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan. Menurut

(Harahap 2013) Laporan keuangan adalah menggambarkan kondisi

keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu dan

jangka tertentu. Menurut (I Made Sudana 2015) ada tiga jenis laporan

yang sering digunakan dalam merumuskan strategi perusahaan yang

akan datang.
10

Laporan neraca menggambar posisi keuangan perusahaan pada

saat tanggal tertentu. Laporan keuangan neraca menampilkan posisi

aktiva dan pasiva yang merupakan sumber dana untuk investasi.

Aktiva terdiri atas aktiva lancar (current asset), aktiva tetap (fixed

assets). Pasiva terdiri dari utang lancar (current liabilities), utang

jangka panjang (long term debt) dan modal sendiri pemegang saham

(shareholder’s equity).

Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang memperlihatkan

penghasilan, biaya dan pendapatan bersih dari suatu perusahaan

selama periode tertentu (I Made Sudana 2015). Menurut (Kasmir

2019) laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang

menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu.

Dalam laporan keuangan terdapat jumlah pendapatan dan sumber-

sumber pendapatan yang diperoleh.

Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang memperlihatkan

penerima kas dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama satu

periode waktu. Dalam laporan arus kas di bagi menjadi dua yaitu arus

kas dari aktiva dan arus kas operasi. Arus kas dari aktiva adalah arus

kas yang berasal dari aktiva yang terdiri atas arus kas operasi, arus

kas investasi dan perubahan modal kerja bersih. Arus kas operasi

adalah kas yang berasal dari aktivitas perusahaan yang normal.


11

Untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut maka

laporan keuangan bisa diidentifikasi kelemahan serta kekuatan yang

tergambar dalam kinerja keuangan sehingga perusahaan dapat

melakukan tindakan untuk memperbaiki sistem kinerja keuangan.

Hasil analisa laporan perusahaan dapat dilihat dalam rasio keuangan.

Rasio keuangan merupakan hasil dari laporan keuangan, hasil tersebut

kemudian dijadikan indikator yang digunakan untuk memprediksi

terjadinya finansial distress.

3. Rasio Keuangan

Menurut Kasmir (2012) dalam (Putra, Purnamawati, & Sujana

2017) analisis rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan

angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi

satu angka dengan angka yang lain. Menurut (I Made Sudana

2015)analisis laporan keuangan untuk mengetahui kekuatan dan

kelemahan suatu perusahaan. cara untuk memperoleh informasi dari

laporan keuangan perusahaan adalah dengan melakukan analisis

laporan keuangan. Ada 5 jenis rasio keuangan, yaitu sebagai berikut :

a. Leverage ratio adalah mengukur seberapa besar penggunaan

utang dalam pembelanjaan perusahaan.

b. Liquidity ratio adalah rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek.

c. Activity ratio adalah rasio yang mengukur efektifitas

perusahaan dalam mengelola aktiva yang dimili kerusahaan.


12

d. Profitability ratio adalah rasio yang mengukur kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan

sumber-sumber yang dimiliki perusahaan.

e. Basic Earning Power adalah rasio untuk mengukur

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba sebelum

bunga dan pajak dengan menggunakan total aktiva yang

dimiliki perusahaan.

f. Market value ratio adalah rasio yang terkait dengan penilaian

kinerja saham perusahaan yang telah diperdagangkan di pasar

modal.

4. Model Prediksi Financial Distress

Model untuk memprediksi financial distress perusahaan awalnya

menggunakan rasio keuangan. Kenudian metode tersebut di

kembangkan oleh Altman. Menurut (Niara, Afridola, & Batam 2019)

Altman Z-Score merupakan model yang sering digunakan dalam

memprediksi financial distress pada suatu perusahaan. Metode

Altman Z-Score dikembangkan pada tahun 1968 oleh Edward I.

Altman. Model ini merupakan multiple discriminant analysis yang

mengaplikasikan lima analisis rasio keuangan dalam memprediksi

financial distress suatu perusahaan.

Altman merumuskan model yang dijadikan sebagai alat untuk

memprediksi kemungkinan terjadinya financial distress dengan

memperhitungkan nilai dari rasio keuangan yang berkaitan dengan


13

kemampuan likuiditas perusahaan. Rasio tersebut dimasukkan ke

dalam suatu rumus persamaan yang telah dirumuskan. Altman

membuat indeks berdasarkan variabel yang ada dengan

mengklasifikasi dengan tingkat kesehatan dalam kondisi kesehatan

perusahaan seperti kondisi sehat, kondisi netral dan kondisi distress.

Untuk perusahaan yang telah go publik tercatat di bursa efek dan

sahamnya diperdagangkan di pasar modal, maka formula Altman Z-

Score yang digunakan adalah :

Z=1.2 X 1+1.4 X 2+3.3 X 3+ 0.6 X 4+ 1.0 X 5

Z = Z-Score

X1 = Modal kerja/Total aset

X2 = Laba ditahan/Total aset

X3 = Laba sebelum bunga dan pajak/Total aset

X4 = Nilai pasar saham/Total kewajiban

X5 = Penjualan/Total aset

Sedangkan untuk perusahaan yang tidak go publik dan tidak

memiliki nilai pasar dan untuk perusahaan umum swasta atau swasta

non manufaktur adalah sebagai berikut

a. Perusahaan swasta :

Z = 0.717 X1 + 0.847 X2 + 3.107 X3 + 0.420 X4 + 0.998 X5

b. Perusahaan swasta non manufaktur :

Z=6.56 X 1+3.26 X 2+6.72 X 3+ 1.05 X 4 .


14

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu

Nama/Judul/ Metode
No. Variabel Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Tahun Penelitian
1 Hikmah, Sri X1 = Rasio modal kerja Altman Z- PT Citra Tubindo pada Menggunakan Tempat
Afrodola/ terhadap total aktiva Score tahun 2015 dan tahun analisis model penelitian,
Analisis Penilaian X2 = Rasio laba terhadap total 2017 berpotensi Z-Score. tahun
Financial Distress aktiva bangkrut. Tetapi pada penelitian,
Menggunakan X3 = Rasio pendapatan tahun 2016 berpotensi periode
Model Altman sebelum pajak dan bungan rawan bangkrut. laporan
(Z-score) terhadap total aktiva Sedangkan untuk PT keuangan.
Perusahaan X4 = Rasio nilai pasar modal Sat Nusapersada, Tbk
Manufaktur/2019 saham terhadap nilai buku pada tahun 2015 dan
(Niara, Afridola, hutang 2016 sehat, sedangkan
and Batam 2019) X5 = Rasio penjualan terhadap pada tahun 2017
total aktiva perusahaan berpotensi
rawan bangkrut.
15

2 Halowo/Analisis X1= modal kerja terhadap total Altman Z- PT Garuda mengalami Menggunakan Tempat
kebangkrutan aktiva score kesulitan keuangan analisis model penelitian,
menggunakan X2= laba ditahan terhadap total pada tahun 2021. z-score. tahun
model altman Z- aktiva penelitian,
Score PT Garuda X3= laba sebelum bunga dan periode
Indoneisa pajak terhadap total aktiva. laporan
(PERSERO) X4= nilai pasar modal sendiri keuangan.
TBK/2021 terhadap nilai buku total utang
(Akuntansi and X5= penjualan terhadap total
Vol 2021) aktiva
3 Susilawati/ X1= modal kerja terhadap total Altman Z- PT. Indocement Menggunakan Tempat
Analisis prediksi aktiva score Tunggal Prakasa, Tbk., analisis model penelitian,
kebangkrutan X2= saldo laba terhadap jumlah tidak mengalami Z-Score. tahun
dengan model aktiva kesulitan keuangan. penelitian,
alman z-score X3= laba sebelum bunga dan PT. Semen Baturaja periode
pada perusahaan pajak terhadap total aktiva Persero Tbk. dan PT laporan
semen yang X4= nilai pasar ekuitas Semen Indonesia, Tbk keuangan.
terdafar di bursa terhadap total kewajiban masuk pada area abu-
efek indonesia X5= penjualan terhadap total abu.
16

periode 2012- aktiva PT Holcim Indonesia


2018/2019 Tbk. Mengalami
(Susilawati 2019) kesulitan keuangan.
4 Pertiwi, X1= modal kerja terhadap total Altman Z- Pada tahu 2018-2019 Menggunakan Tempat
gunawan/Analisis aktiva score perusahaan berada di analisis model penelitian,
prediksi finansial X2= saldo laba terhadap jumlah zona rawan tetapi pada z-score. tahun
distress dengan aktiva tahun 2020 mengalami penelitian,
menggunakan X3= laba sebelum bunga dan penurunan kinerja periode
model altman z- pajak terhadap total aktiva keuangan. laporan
score pada X4= nilai pasar ekuitas keuangan.
perusahaan ritel terhadap total kewajiban
tahun 2018- X5= penjualan terhadap total
2020/2021 aktiva
(Pertiwi and Putri
2021)
5 Mudzakar/ X1= modal kerja terhadap total Altman Z- perusahaan yang Menggunakan Tempat
Implementasi aktiva score memenuhi kategori analisis model penelitian,
metode altman z- X2= laba ditahan terhadap total sehat pada tahun 2010 Z-Score. tahun
score untuk aktiva sebanyak 15 penelitian,
17

memprediksi X3= EBIT terhadap total aktiva perusahaan dan tahun periode
kebangkrutan X4= nilai pasar modal terhadap 2011-2013 sebanyak 14 laporan
perusahaan dalam total aktiva perusahaan. Kategori keuangan.
indeks LQ- rawan tahun 2010
45/2018 sebanyak 3 perusahaan,
(Mudzakar 2018) tahun 2011-2012
sebanyak 4 perusahaan,
dan tahun 2013
sebanyak 2 perusahaan.
Untuk kategori
kesulitan keuangan
tahun 2010-2012
sebanyak 1 perusahaan,
dan tahun 2013
sebanyak 3 perusahaan.
6 Kadim, X1= rasio modal kerja terhadap Altman Z- pada Bank Mandiri Menggunakan Tempat
sunardi/Analisis aktiva score (Persero) Tbk. berada analisis model penelitian,
altman z-score X2= rasio laba ditahan di posisi abu-abu. Bank Z-Score. tahun
untuk terhadap total aktiva Negara. Indonesia penelitian,
18

memprediksi X3= rasio EBIT terhadap total (Persero) Tbk. berada periode
kebangkrutan aktiva di posisi abu-abu. pada laporan
bank pemerintah X4= rasio nilai pasar modal Bank Rakyat Indonesia keuangan.
(BUMN) di terhadap total hutang (Persero) Tbk. berada
indonesia tahun X5= rasio penjualan terhadap di posisi abu-abu. dan
2012-2016/ 2018. total aktiva Bank Tabungan Negara
(Tahun et al. (Persero) Tbk. di posisi
2018) perusahaan tidak sehat.
7 Novian/Analisis X1= Net Working Capital to Altman Z- PT Ace Hardware Menggunakan Tempat
kinerja keuangan Total Assets score. Indonesia Tbk dalam analisis model penelitian,
dengan metode X2= Retained Earnings to Total keadaan sehat. z-score. tahun
altman z-score Assets penelitian,
pada PT Ace X3= Earnings Before Interest periode
Hardware and Taxes to Total Assets laporan
Indonesia X4= Market Value of Equity to keuangan.
Tbk/2018. (Suteja Book Value of Debt
2018) X5= Sales to Total Assets
8 Hernawaty X1= Net Working Capital to Altman Z- PT Ramayana Lestari Menggunakan Tempat
dkk/Analisis Total Assets score. Sentosa Tbk tidak analisis model penelitian,
19

prediksi X2= Retained Earnings to Total mengalami z-score. tahun


kebangkrutan Assets kebangkrutan. penelitian,
menggunakan X3= Earnings Before Interest periode
metode altman z- and Taxes to Total Assets laporan
score pada PT X4= Market Value of Equity to keuangan.
Ramayana lestari Book Value of Debt
sentosa X5= Sales to Total Assets
Tbk/2021.
9 Nur Hasbullah X1= Working Capital to Total Altman Z- Companies Using model Place of
Matturungan, Asset. score. experiencing financial analysis Z- research,
Budi Purwanto, X2= Retained Earnings to Total distress occurs in Score. year of
Abdul Kohar Asset. almost every subsector research, and
Irwanto/ X3= Earning Before Interest with a total of 21 period of
Manufacturing and Tax to Total Asset. companies from a total financial
Company X4= Market Value of Equity to of 131 companies or statements.
Bankruptcy Total Liability. 16% of all
Prediction In X5= Sales to Total Asset. manufacturing
Indonesia With companies.
Altman Z-Score
20

Model/2017.
10 Ahmad Khaliq X1= Working Capital / Total Altman Z- Results of this study Using model Place of
dkk/ Identifying Assets score. indicate that there is analysis Z- research,
Financial Distress X2= Retained Earnings / Total existence of significant Score year of
Firms: A Case assets relationship between research, and
Study of X3= Earnings before Interest both variables and Z – period of
Malaysia’s and Taxes / Total Assets Scores that determine financial
Government X4= Market Value of Equity / financial distressed of statements.
Linked Book Value of Total Liabilities the GLC.
Companies X5= Sales / Total Assets
(GLC).
21

C. Kerangka Konseptual

Gambar 2.3
Kerangaka Konseptual

Laporan keuangan

Altman z-score
X1= Modal kerja/Total aset
X2= Laba ditahan/Total aset
X3= Laba sebelum bunga dan pajak/Total aset
X4= Nilai pasar saham/Total kewajiban
X5= Penjualan/Total aset

Nilai Z-Score

Distress Grey atau abu-abu Sehat

Analisa dan simpulan

Sumber : Edward I Altman. 2000


22

D. Hipotesis

PT Bluebird mengalami penurunan keuangan dan penurunan harga

saham pada tahun 2017-2021 sehingga berpotensi mengalami financial

distress.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Steven Dukeshire dan Jennifer Thurlow (2010) dalam (Sugiyono

2020) menyatakan bahwa “research is the systematic collection and

presentation of information”. Penelitian merupakan cara sistematis untuk

mengumpulkan data dan mempresentasikan hasilnya. (Sugiyono 2020)

metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan keguanaan tertentu. dalam pendekatan penelitian ada tata cara

yang digunakan dalam menyajikan analisis penelitian yaitu pendekatan

kualitatif, pendekatan kuantitatif, dan kombinasi pendekatan. Dalam

penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena pendekatan

kuantitatif lebih menggunakan pengumpulan data informasi yang ada.

Menurut (Yusuf 2017) ciri-ciri pendekatan kuantitatif adalah sebagai

berikut :

1. Penelitian kuantitatif dilakukan dengan rancangan terstruktur,

formal, spesifik, serta mempunyai rancangan operasional yang

mendetail.

2. Data yang dikumpulkan bersifat kuantitatif atau dapat

dikuantitatifkan dengan menghitung atau mengukur. Maksudnya

data yang dikumpulkan harus jelas data kuantitatif berupa angka.

23
24

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT Bluebird Tbk. Peneliti memperoleh

data dari website resmi PT Blubird Tbk. Penelitian ini dimulai dari bulan

maret sampai penelitian ini selesai.

C. Obyek Penelitian

Obyek pada penelitian ini menjelaskan tentang analisis financial

distress menggunakan model Altman Z-Score pada PT Bluebird Tbk tahun

2017-2021. Obyek penelitian ini dilakukan pada PT Bluebird Tbk.

Sedangkan ruang lingkup penelitian ini mengenai model Altman Z-score

terhadap financial distress.

D. Variabel Penelitian

Secara teoritis variabel dapat didefinisian sebagai atribut, seseorang,

atau obyek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan orang lain

atau satu obyek dengan orang lain (Hatch dan Farhandy, 1981) dalam

(Sugiyono 2020). Kerlinger (1973) dalam (Sugiyono 2020) menyatakan

bahwa variabel ialah konstuk atau sifat yang akan dipelajari, misalnya

tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, jenis kelamin, dll. Ada 5 macam

variabel yaitu variabel independen, dependen, intervening, moderator, dan

kontrol. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel

independen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah modal kerja

terhadap total aset, laba ditahan terhadap total aset, nilai pasar saham, laba

sebelum bunga terhadap total aktiva, penjualan terhadap total aset.


25
26

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini di ambil dari data

sekunder yang berupa laporan keuangan tahunan pada PT Bluebird Tbk

periode 2017-2021. Sumber data sekunder yang diperoleh dari situs resmi

PT Bluebird Tbk (www.bluebirdgroup.com) dan BEI.

E. Definisi Operasional Variabel

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini menggunakan lima rasio

yang menjadi indikator potensi financial distress perusahaan. menurut

Altman (1968) kelima rasio tersebut antara lain :

Tabel 3.6
Variabel Independen
No. Variabel Independen Rumus
1 X1 modal kerja
total aset
2 X2 laba ditahan
total aset
3 X3 laba sebelum bunga dan pajak
total aset
4 X4 nilai pasar saham
total kewajiban
5 X5 penjualan
total aset
Sumber : Edward I Altman. 2000

E. Metode Analisis Data

Metode analisis data ini menggunakan analisis deskriptif. Metode ini

bersifat kuatitatif karena menggunakan data yang berupa angka. Analisis

dilakukan pada rasio keuangan yang tercatat di laporan keuangan PT

Bluebird Tbk yang selanjutnya diolah dan digunakan untuk


27

mengidentifikasi terjadinya financial distress pada perusahaan. Rasio

keuangan akan dikumpulkan dan dianalisis untuk mendapatkan jawaban

atas masalah yang tredapat di penelitian ini. Dalam menganalisis data,

peneliti menggunakan model Altman Z-Score sebagai alat untuk prediksi

apakah perusahaan berpotensi mengalami finansial distress. Menurut

(Altman 2000) Adapun langkah-langkah dalam penelitian sebagai berikut :

1. Perhitungan 5 rasio keuangan menjadi variabel untuk

memprediksi financial distress model Altman Z-Score.

2. Setelah mengetahui 5 rasio keuangan selanjutnya mencari nilai

Z-Score yang diteliti dengan menggunakan model Altman Z-

Score sebagai berikut :

Z=0.717 X 1+0. 847 X 2+3.107 X 3+0.420 X 4


+0.998 X 5
3. Hasil dari nilai Z-Score yang diperoleh kemudian dinilai.

Menurut Muslich (2000) dalam Samanoi (2021) Klasifikasi

perusahaan yang sehat dan perusahaan yang mengalami

Financial distress berdasarkan Altman Z-score adalah sebagai

berikut :

a. Jika nilai Z > 2.99, diklasifikasikan sebagai perusahaan

yang sehat.

b. Jika nilai Z 1.81 < 2.99, dikasifikasikan sebagai

perusahaan yang berada di grey area atau daerah

kelabu.
28

c. Jika nilai Z < 1.81, maka diklasifikasikan sebagai

perusahaan yang tidak sehat atau mengalami financial

distress.

4. Dengan rata-rata Z-Score selama 5 periode yang diteliti yaitu

2017-2021 dapat diambil kesimpulan bahwa apakah PT

Bluebird dalam 5 periode mengalami financial distress dan

memiliki potensi kebangkrutan.


29

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

B. Sejarah PT Blue Bird Tbk

PT Blue Bird Tbk merupakan sebuah transportasi yang berkantor

pusat di Jakarta. Dalam menjalankan bisnisnya sampai yahun 2020,

perusahaan ini memiliki sekitar 16.963 unit taksi reguler, 1.131 unit

taksi eksekutif, 5.027 unit mobil, 526 unit bus, dan 161 unit angkatan

komuter.

Pada awal sejarah berdirinya PT Bluebird dimulai ketika Mutiara

Fatimah dan kedua anaknya, yaitu Chandra Suharto dan Purnomo

prawiro mengoperasikan taksi tanpa argo dengan nama “Chandra

Taxi”. Pada tahun 1972, ketiganya bersama sejumlah mitra bisnis

transportasi dengan 25 unit taksi. Bluebird kemudian mulai

mengenakan tarif berdasarkan agrometer dan melengkapi seluruh

armadanya dengan radio komunikasi dan GPS.

Pada tahun 2001 perusahaan taksi ini resmi di dirikan. Pada tahun

2012, perusahaan ini merestrukturasi dengan membentuk 15 anak

usaha untuk melakukan kegiatan bisnis secara langsung. pada tanggal

5 november 2012 perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek

Indonesia. Pada tahun 2015, perusahaan ini meluncurkan Bluebird


30

MPV, yaitu layanan taksi yang memiliki kapasitas lebih dari 3 orang.

Pada tahun 2016 perusahaan ini meluncurkan versi baru dari aplikasi

My Bluebird yang memungkinkan penggunanya bisa bertransaksi non-

tunai. Pada tahun 2017 perusahaan ini berkolaborasi dengan aplikasi

Gojek, sehingga pengguna aplikasi tersebut juga bisa memesan taksi

Bluebird. perusahaan Perusahaan ini kemudian meluncurkan angkutan

komuter dari dan ke Bandar Udara Soekarno-Hatta. Perusahaan ini

juga berkolaborasi dengan Traveloka, sehingga pengguna Traveloka

juga dapat memesan angkutan komuter dari dan ke Bandara Soekarno-

Hatta yang disediakan oleh Bigbird dan Goldenbird. Pada tahun 2018,

perusahaan ini meluncurkan fitur Fixed Price di My Bluebird,

sehingga memungkinkan penggunanya untuk mendapatkan kepastian

harga sebelum memesan taksi. Menteri Pariwisata juga menetapkan

perusahaan ini sebagai Wonderful Indonesia Service Ambassador.

Perusahaan ini kemudian menjalin kerja sama dengan BTN untuk

menyediakan pembiayaan perumahan bagi para pegawainya. Pada

tahun 2019, perusahaan ini mengakuisisi Cititrans, sebuah penyedia

jasa angkutan komuter antar kota dan komuter eksekutif, dengan harga

Rp. 115 milyar. Perusahaan ini kemudian menjalin kerja sama strategis

dengan MUFG untuk mendirikan PT Balai Lelang Caready yang

bergerak di bidang pelelangan kendaraan. Melalui Program Kawan

Bluebird, perusahaan ini juga berekspansi ke Yogyakarta dengan

menggandeng Taksi Pataga sebagai kawan Bluebird. Pada bulan Mei


31

2019, perusahaan ini mulai mengoperasikan taksi Bluebird dan

Silverbird yang ditenagai dengan listrik. Perusahaan ini kemudian

menjalin kerja sama dengan Telkomsel untuk mengimplementasikan

IoT (Internet of Things) di armadanya, serta dengan DANA, agar dapat

menjadi salah satu metode pembayaran di aplikasi My Bluebird. Pada

tahun 2020, Gojek resmi membeli 4,3% saham perusahaan ini yang

sebelumnya dipegang oleh PT Pusaka Citra Djokosoetono, dengan

harga Rp 411 miliar.

C. Visi Misi

D. Visi

Menjadi perusahaan yang mampu bertahan dan

mengedepankan kualitas untuk memastikan kesejahteraan yang

berkelanjutan bagi para stakeholder.

E. Misi

Tercapainya kepuasan pelanggan dan mengembangkan

serta mempertahankan diri sebagai pemimpin pasar di setiap

kategori yang kita masuki. Dalam transportasi darat, kita

menyediakan layanan yang handal dan berkualitas tinggi

dengan penggunaan setiap sumber daya yang efisien dan kita

melakukannya sebagai satu tim yang utuh.


32

F. Hasil Penelitian

1. Altman Z-score

Altman z-Score merupakan model perhitungan yang digunakan

untuk memprediksi financial distress pada suatu perusahaan. model

yang dikembangkan oleh Altman menggunakan teknik statistik

multiple discriminant analysis (MDA), teknik ini mempertimbangkan

keseluruhan profit pada perusahaan yang relevan. Adapun model rasio

yang digunakan adalah sebagai berikut.

Z=0.717 X 1+0.847 X 2+3.107 X 3+0.420 X 4 +0.998 X 5


Z = Z-Score
X6 = Modal kerja/Total aset

X7 = Laba ditahan/Total aset

X8 = Laba sebelum bunga dan pajak/Total aset

X9 = Nilai pasar saham/Total kewajiban

X10 = Penjualan/Total aset

Setelah menemukan nilai dari X1, X2, X3, X4, dan, X5 maka

tinggal memasukkan nilai tersebut dan dijumlahkan sesuai dengan

rumus Altman Z-Score, maka ditemukan nilai yang dapat menentukan

dimana posisi perusahaan tersebut. Klasifikasi posisi tersebut di antara

lain :

d. Jika nilai Z > 2.99, diklasifikasikan sebagai perusahaan yang

sehat.
33

e. Jika nilai Z 1.81 < 2.99, dikasifikasikan sebagai perusahaan

yang berada di grey area atau daerah kelabu.

f. Jika nilai Z < 1.81, maka diklasifikasikan sebagai perusahaan

yang tidak sehat atau mengalami financial distress.

a. Rasio Modal Kerja terhadap Total Aset

Rasio ini mengukur likuiditas, yaitu rasio yang mengukur

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Untuk

menentukan rasio ini yaitu dengan membandingkan modal kerja

dengan total aset. Dalam menghitung modal kerja maka aset lancar

di bagi dengan hutang jangka pendek. Setelah menemukan modal

kerja maka dibandingkan dengan total aset. Setelah dibandingkan

maka muncul hasil dari rasio modal kerja terhadap total aset.

modal kerja
X1=
total aset

Tabel 4.1
Rasio Modal Kerja Terhadap Total Aset dalam kurun waktu 5 Tahun

Tahun
Variabel (Dalam Jumlah Miliar)
2017 2018 2019 2020 2021

1,071,773.0 1,241,604.0 1,366,505.0


771,222.00 938,785.00
Aset Lancar 0 0 0
Hutang Jangka
435,947.00 614,987.00 753,515.00 639,864.00 565,041.00
Pendek
Modal Kerja 335,275.00 456,786.00 185,270.00 601,740.00 801,464.00

Total Aset 6,516,487.0 6,955,157.0 7,424,304.0 7,253,114.0 6,598,137.0


34

0 0 0 0 0

0.05145026 0.06567587 0.02495452 0.08296298 0.12146822


X1 8 2 8 7 7
Sumber : Laporan Keuangan Bluebird Tahun 2017-2018

Berdasarkan tabel tersebut dijelaskan tentang Nilai Rasio

Modal Kerja Terhadap Total Aset. Dari data tersebut untuk

menghitung rasio modal kerja maka rasio aset lancar dikurang

dengan hutang jangka pendek. Rasio modal kerja selama kurun

waktu 5 tahun mengalami kenaikan, dimulai dari tahun 2017

sampai 2018, tetapi mengalami penurunan ditahun 2019

dikarenakan kecilnya nilai rasio aset lancar dan membengkaknya

hutang jangka pendek di perusahaan. tetapi pada tahun berikutnya

perusahaan bisa meningkatkan rasio modal kerja secara drastis

dengan menaikan total aset lancar pada perusahaan dan

menurunkan rasio hutang jangka pendek sehingga berdampak

kepada rasio modal kerja sehingga nilai rasio modal kerja bisa naik

kembali.

Dari data tabel diatas mengenai rasio total aset, selama kurun

waktu lima tahun total aset perusahaan sedang dalam keadaan yang

tidak stabil. Pada tahun 2017 sampai ditahun 2019 total aset

perusahaan sempat mengalami kenaikan, tetapi ditahun 2020 dan

2021 mengalami penurunan yang lumayan banyak. Hal tersebut

efek dari diberlakukannya lockdown diseluruh daerah di Indonesia


35

dikarenakan adanya wabah covid-19. Wabah tersebut berdampak

kepada kegiatan operasional perusahaan yang mengalami

penurunan. Sehingga hal tersebut membuat total aset perusahaan

menurun.

Setelah menemukan beberapa rasio untuk dibandingkan, maka

hasil telah ditentukan. Hasil dari rasio modal kerja terhadap total

aset pada kurun waktu 5 tahun mengalami ketidakstabilan,

meskipun tidak stabil tetapi nilai tersebut tetap konsisten

mengalami kenaikan.

B. Rasio Laba Ditahan terhadap Total Aset

Rasio ini menggunakan rasio profitabilitas untuk mendeteksi

kemampuan dalam menghasilkan laba. Rasio ini mengukur

akumulasi laba selama perusahaan beroporasi. Laba yang

digunakan adalah sebagian dari laba bersih perusahaan yang

ditahan dan tidak dibayarkan sebagai dividen kepada pemegang

saham yang bisa disebut dengan laba ditahan. Dalam

perhitungannya rasio laba ditahan di bandingkan dengan total aset

perusahaan sehingga muncul hasilnya.

laba ditahan
X2=
total aset

Tabel 4.2
Rasio Laba Ditahan Terhadap Total Aset

Tahun
variabel (Dalam Jumlah Miliar)
36

2017 2018 2019 2020 2021

2,062,455.0 2,496,205.0
laba ditahan 0 2,384,410.00 0 2,323,464.00 2,235,054.00

6,516,487.0 7,424,304.0
total aset 0 6,955,157.00 0 7,253,114.00 6,598,137.00

0.31649798 0.33622074
X2 4 0.342826194 2 0.320340201 0.338740163
Sumber : Laporan Keuangan Bluebird tahun 2017-2021

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan nilai rasio Laba

Ditahan Terhadap Total Aset. Rasio Nilai laba ditahan selama

kurun waktu lima tahun mengalami kenaikan. Dimulai dari laba

ditahan yang mengalami kestabilan di angka 2. Ditahun 2017

sampai 2019 laba ditahan sempat mengalami kenaikan, tetapi

ditahun 2020 sampai 2021 tingkat laba ditahan mengalami

penurunan yang stabil. Penurunan tersebut dikarenakan efek

diberlakukannya lockown diseluruh Indonesia yang berakibat pada

kegiatan operasional sehingga laba ditahan pada perusahaan

bluebird yang awalnya sempat mengalami kenaikan tetapi ditahun

tersebut mengalami penurunan.

Dari data tabel diatas mengenai rasio total aset, selama kurun

waktu lima tahun total aset perusahaan sedang dalam keadaan yang

tidak stabil. Pada tahun 2017 sampai ditahun 2019 total aset

perusahaan sempat mengalami kenaikan, tetapi ditahun 2020 dan


37

2021 mengalami penurunan yang lumayan banyak. Hal tersebut

efek dari diberlakukannya lockdown diseluruh daerah di Indonesia

dikarenakan adanya wabah covid-19. Wabah tersebut berdampak

kepada kegiatan operasional perusahaan yang mengalami

penurunan. Sehingga hal tersebut membuat total aset perusahaan

menurun.

Sehingga di temukan nilai variabel X2 pada tahun 2017

mengalami kestabilan di angka 0.3. Mulai di tahun 2017 sampai

2018 mengalami kenaikan dan mengalami penurunan ditahun

2019. Meskipun sempat mengalami penurunan tapi nilai tersebut

kembali naik ditahun 2021 dan bahkan mengalami kenaikan yang

lebih dari pada ditahun 2019.

C. Rasio EBIT terhadap Total Aset

Rasio ini menggunakan profitabilitas yang dihitung dengan

EBIT atau Laba Sebelum Bunga dan Pajak dengan total aset. Rasio

ini menjelaskan pencapaian laba perusahaan dalam memenuhi

kewajiban terhadap investor. Dalam perhitungannya rasio EBIT

dibandingkan dengan total aset sehingga muncul hasilnya.

EBIT
X3=
Total Aset
38

Tabel 4.3
Rasio EBIT terhadap Total Aset

Tahun
variabel (Dalam Jumlah Miliar)
2017 2018 2019 2020 2021
laba sebelum
bunga dan 567,599.00 558,249.00 371,949.00 (16,148.00) (227,036.00)
pajak
6,516,487.0 6,955,157.0 7,424,304.0
7,253,114.00 6,598,137.00
total aset 0 0 0
0.08710199 0.05009883
0.08026404 -0.002226354 -0.034409107
X3 2 8
Sumber : Laporan Keuangan Bluebird tahun 2017-2021

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan nilai rasio EBIT terhadap total aset.

Nilai EBIT atau laba sebelum bunga dan pajak selama kurun waktu lima tahun

mengalami penurunan yang signifikan. Dimulai dari tahun 2017 sampai 2019

yang sempat menurun dan diperparah ditahun 2020 dan 2021 yang nilainya

sampai menyentuh angka negatif, bisa disimpulkan bahwa ditahun 2020 dan 2021

perusahaan tersebut mengalami kerugian dan tidak bisa menghasilkan laba. Hal

tersebut bisa terjadi sebab diberlakukannya sistem lockdown diseluruh indonesia

yang membuat bluebird kesulitan mendapatkan laba dalam sistem operasionalnya.

Dari data tabel diatas mengenai rasio total aset, selama kurun

waktu lima tahun total aset perusahaan sedang dalam keadaan yang

tidak stabil. Pada tahun 2017 sampai ditahun 2019 total aset

perusahaan sempat mengalami kenaikan, tetapi ditahun 2020 dan

2021 mengalami penurunan yang lumayan banyak. Hal tersebut

efek dari diberlakukannya lockdown diseluruh daerah di Indonesia


39

dikarenakan adanya wabah covid-19. Wabah tersebut berdampak

kepada kegiatan operasional perusahaan yang mengalami

penurunan. Sehingga hal tersebut membuat total aset perusahaan

menurun.

Ditemukan nilai variabel X3 dalam kurun waktu 5 tahun

mengalami penurunan yang signifikan. Dimulai dari tahun 2017

sampai 2019. Rasio laba sebelum bunga dan pajak terhadap total

aset menurun karena dampak dari menurunnya laba sebelum bunga

dan pajak, dan juga dengan meningkatnya jumlah total aset yang

dimiliki perusahaan sehingga membuat nilai dari rasio laba

sebelum bunga dan pajak mengalami kemerosotan. Di tahun 2020

dan 2021 nilai rasio laba sebelum bunga dan pajak terhadap total

aset merosot sampai ke nilai yang negatif, hal tersebut karena

dampak covid-19 sehingga diberlakukannya sistem lockdown di

seluruh indonesia.

D. Rasio Nilai Pasar Saham terhadap Total Kewajiban

Rasio ini menggunakan nilai ekuitas, yaitu nilai yang diperoleh

dengan menjumlahkan seluruh nilai dari pasar saham. Sedangkan

total kewajiban menggunakan nilai liabilitas, nilai tersebut

diperoleh dengan menjumlahkan hutang jangka pendek dengan

hutang jangka panjang. Dalam perhitungannya rasio nilai pasar

saham dibandingkan dengan total kewajiban sehingga muncul

hasilnya.
40

Tabel 4.4
Rasio Nilai Pasar Saham terhadap Total Kewajiban

Tahun
Variabe (Dalam Jumlah Miliar)
l
2017 2018 2019 2020 2021

4,930,925.0 5,265,161.0 5,408,102.0 5,235,523.0 5,147,579.0


Ekuitas 0 0 0 0 0
Liabilita 1,585,562.0 1,689,996.0 2,016,202.0 2,017,591.0 1,450,558.0
s 0 0 0 0 0

3.10989100 3.11548725 2.68232151 2.59493772 3.54868884


X4 4 6 3 5 9
Sumber : Laporan Keuangan Bluebird tahun 2017-2021
Nilai Pasar Saham
X4 =
Total Kewajiban

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan nilai Rasio Nilai

Pasar Saham Terhadap Total Kewajiban. Dalam rumus ini

menggunakan nilai ekuitas untuk perhitungannya.

Nilai ekuitas selama kurun waktu lima tahun ketidakstabilan.

Ditahun 2017 samapi ditahun 2019 sempat mengalami kenaikan,

tetapi penurunan terjadi ditahun 2020 sampai 2021. Hal tersebut

terjadi karena dampak dari pandemi Covid-19 sehingga nilai dari

ekuitas tersebut menurun, penurunan tersebut bukan hanya terjadi

di perusahaan bluebird saja, tetapi bamyak perusahaan yang nilai

keuitasnya menurun dikarenakan pandemi covid. Bahkan

penurunan tersebut masih terjadi ditahun kedua waktu pandemi,

meskipun nilai ekuitas perusahaan bluebird menurun tetapi


41

penurunan yang terjadi tidak separah ditahun 2020 sehingga usaha

yang dilakukan bluebird untuk menangani keadaan pandemi covid-

19 ini terlihat.

Sedangkan untuk nilai liabilitas dalam kurun waktu lima tahun

mengalami ketidakstabilan juag seperti yang terjadi di nilai ekuitas.

Dimulai dari tahun 2017 sampai ditahun 2020 nilai liabilitas

mengalami kenaikan yang bisa diartikan bahwa kewajiban

perusahaan untuk membayar hutang semakin banyak. Tetapi

ditahun 2021 perusahaan bluebird dapat mengurangi liabilitas

sehingga nilai liabilitas pada perusahaan berkurang banyak.

Sehingga ditemukan nilai variabel X4 ditahun 2017 sampai

tahun 2020 mengalami kenaikan tetapi ditahun 2021 mengalami

penurunan yang signifikan.

E. Rasio Penjualan terhadap Total Aset

Rasio ini menggunakan nilai penjualan perusahaan terhadap

total aset. Dalam perhitungannya rasio nilai penjualan

dibandingkan dengan total aset perusahaan sehingga muncul

hasilnya.

penjualan
X5=
total aset

Tabel 4.5
Rasio Penjualan terhadap Total Aset

Variabel Tahun
(Dalam Jumlah Miliar)
42

2017 2018 2019 2020 2021

4,047,691.0
Penjualan 4,203,846.00 4,218,702.00 0 2,046,660.00 2,220,841.00
7,424,304.0
Total Aset 6,516,487.00 6,955,157.00 0 7,253,114.00 6,598,137.00

0.54519467
X5 0.645109244 0.606557408 0.282176731 0.33658607
4
Sumber : Laporan Keuangan Bluebird tahun 2017-2021

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan nilai rasio penjualan

terhadap total aset selama kurun waktu lima tahun. Dimulai pada

tahun 2017 sampai ditahun 2018 mengalami kenaikan yang sedikit,

tetapi ditahun 2019 mulai terjadi penurunan. Penurunan signifikan

mulai terjadi ditahun 2020 yang awal nilai dari penjualan berada

diangka 4,047,691.00 turun menjadi 2,046,660.00 hal tersebut

terjadi karena adanya pandemi covid-19 yang membuat sistem

lockdown seluruh indonesia diberlakukan yang membuat nilai

penjualan turun secara drastis. Tapi ditahun 2021 bluebird dapat

menaikkan kembali nilai penjualannya. Meskipun bluebird dapat

menaikkan nilai penjualan tetapi tidak dapat memulihkan seperti

ditahun 2019.

Dari data tabel diatas mengenai rasio total aset, selama kurun

waktu lima tahun total aset perusahaan sedang dalam keadaan yang

tidak stabil. Pada tahun 2017 sampai ditahun 2019 total aset

perusahaan sempat mengalami kenaikan, tetapi ditahun 2020 dan

2021 mengalami penurunan yang lumayan banyak. Hal tersebut


43

efek dari diberlakukannya lockdown diseluruh daerah di Indonesia

dikarenakan adanya wabah covid-19. Wabah tersebut berdampak

kepada kegiatan operasional perusahaan yang mengalami

penurunan. Sehingga hal tersebut membuat total aset perusahaan

menurun.

Sehingga ditemukan nilai variabel X5 selama kurun lima tahun

mengalami penurunan ditahun 2017 sampai 2020 mengalami

penurunan. Tetapi penurunan secara signifikan pada tahun 2020,

hal tersebut terjadi karena nilai penjualan yang turun secara

signifikan sehingga berdampak pada nilai X5 yang mengalami

penurunan secara signifikan.


44

F. PEMBAHASAN

1. Nilai Z-Score

Setelah menemukan nilai dari setiap rasio, maka di jumlahkan

sesuai dengan rumus Altman Z-score. Rumus tersebut adalah :

Z=0.717 X 1+0.847 X 2+3.107 X 3+0.420 X 4 +0.998 X 5


Setelah menemukan hasilnya, maka nilai hasil dari Z-score

tersebut bisa di kategorikan sebagai perusahaan yang sehat, perusahaan

dalam grey area atau area abu-abu yang dimana pada kondisi ini

berada ditengah tengah antara perusahaan sehat atau mengalami

financial distress. Dalam tabel tersebut dijelaskan bahwa nilai z-score

pada perusahaan Bluebird.


Tabel 4.6
Hasil Altman Z-score pada Perusahaan Bluebird
Tahun
variabel (Dalam Jumlah Miliar)
2017 2018 2019 2020 2021
Aset Lancar 771,222.00 1,071,773.00 938,785.00 1,241,604.00 1,366,505.00
Hutang Jangka Pendek 435,947.00 614,987.00 753,515.00 639,864.00 565,041.00
Modal Kerja 335,275.00 456,786.00 185,270.00 601,740.00 801,464.00
Total Aset 6,516,487.00 6,955,157.00 7,424,304.00 7,253,114.00 6,598,137.00
X1 0.051450268 0.065675872 0.024954528 0.082962987 0.121468227
Laba Ditahan 2,062,455.00 2,384,410.00 2,496,205.00 2,323,464.00 2,235,054.00
Total Aset 6,516,487.00 6,955,157.00 7,424,304.00 7,253,114.00 6,598,137.00
X2 0.316497984 0.342826194 0.336220742 0.320340201 0.338740163
Laba Sebelum Bunga Dan Pajak 567,599.00 558,249.00 371,949.00 (16,148.00) (227,036.00)
Total Aset 6,516,487.00 6,955,157.00 7,424,304.00 7,253,114.00 6,598,137.00
X3 0.087101992 0.08026404 0.050098838 -0.002226354 -0.034409107
Ekuitas 4,930,925.00 5,265,161.00 5,408,102.00 5,235,523.00 5,147,579.00
Liabilitas 1,585,562.00 1,689,996.00 2,016,202.00 2,017,591.00 1,450,558.00
X4 3.109891004 3.115487256 2.682321513 2.594937725 3.548688849
Penjualan 4,203,846.00 4,218,702.00 4,047,691.00 2,046,660.00 2,220,841.00
Total Aset 6,516,487.00 6,955,157.00 7,424,304.00 7,253,114.00 6,598,137.00
X5 0.645109244 0.606557408 0.545194674 0.282176731 0.33658607
Nilai Z-score 2.524953057 2.50013085 2.128657082 1.695397137 2.09369962
Sumber : Laporan Keuangan Bluebird tahun 2017-2021

45
46

Dalam tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai Z-Score pada

perusahaan Bluebird selama kurun waktu 5 tahun. Bisa disimpulkan

bahwa pada tahun 2017 sampai ditahun 2019 perusahaan Bluebird

mengalami penurunan nilai z-score, meskipun mengalami penurunan

nilai Z-score tetapi nilai tersebut masih dalam kategori grey area, yaitu

kategori yang berada di antara perusahaan sehat, dan perusahaan

mengalami keadaan finansial distress. Pada tahun 2017 perusahaan

mendapatkan nilai Z-score 2,53. Keadaan tersebut terjadi karena laba

perusahaan menurun. Laba komprehensif tahun berjalan pada tahun

2016 sebesar 500.871 mengalami penurunan sebesar 16,24 persen atau

sebesar 421.735 pada tahun 2017. Selain terjadinya penurunan laba,

total aset juga mengalami penurunan. Penurunan dimulai pada tahun

2017 sebesar 6.516.487 atau 10,7 persen dari tahun 2016 yang

nominalnya sebesar 7.300.612. Hasil ini bertolak belakang dengan

penelitian terdahulu oleh Samanoi Halowo Fau (2021) penelitian

tersebut meneliti tentang Altman Z-score di PT Garuda Indonesia.

Hasil penelitian tersebut pada tahun 2017 PT Garuda Indonesia berada

di kategori perusahaan tidak sehat.

Pada tahun 2018 nilai Z-score pada perusahaan Bluebird adalah

2,50, Nilai ini mengalami penurunan pada tahun 2017. Penurunan

tersebut dikarenakan nilai liabilitas naik yang pada tahun 2017 adalah

1,585,562 menjadi 1,689,996. pada tahun 2018. Meskipun mengalami

penurunan tetapi dampaknya sangat kecil bagi perusahaan karena pada


47

tahun 2018 total aset yang dimiliki perusahaan Bluebird naik sebesar

6,955,157. yang pada tahun 2017 sebesar 6,516,487. Hasil ini bertolak

belakang dengan penelitian penelitian terdahulu oleh Samanoi Halowo

Fau (2021) meneliti tentang Altman Z-score di PT Garuda Indonesia.

Hasil penelitian tersebut pada tahun 2018 PT Garuda Indonesia berada

dikategori perusahaan tidak sehat. bahkan pada nilai Z-score pada

perusahaan menurun daripada tahun 2017. Hasil penelitian tersebut

pada tahun 2017 PT Garuda Indonesia berada di kategori perusahaan

tidak sehat. tetapi berbeda dengan penelitian terdahulu oleh Endang

Susilawati (2019) yang meneliti tantang Altman Z-score di perusahaan

semen yang terdaftar di BEI. Penelitian tersebut memiliki hasil bahwa

pada tahun 2018 terdapat 1 perusahaan yang berada dalam kategori

sehat, 1 perusahaan dalam kategori grey area. Meskipun dalam

kategori perusahaan grey area namun perusahaan semen berhasil

menaikkan nilai Z-score sehingga nilai tersebut mendekati angka batas

minimal pada kategori perusahaan sehat. dan 2 perusahaan yang dalam

kategori perusahaan tidak sehat. bahkan perusahaan ini nilai Z-

scorenya menurun dari pada tahun 2017.

Pada tahun 2019 nilai Z-score perusahaan Bluebird sebesar 2,13.

Nilai ini juga mengalami penurunan dari tahun 2018. Penurunan

tersebut disebabkan oleh penurunan modal kerja yang pada tahun 2018

sebanyak 456,786 menjadi 185,270 ditahun 2018. Selain itu naiknya

liabilitas juga berdampak pada penurunan nilai Z-score. Kenaikan


48

liabilitas pada tahun 2019 menjadi 2,016,202 yang pada tahun 2018

sebanyak 1,689,996. Meskipun terjadi penurunan tetapi dengan

naiknya total aset pada tahun 2019 adalah 7,424,304 dari pada ditahun

2018 sebanyak 6,955,157 membuat perusahaan tidak mengalami

penurunan yang cukup signifikan. Hasil penelitian ini bertolak

belakang dengan penelitian terdahulu oleh Samanoi Halowo Fau

(2021) meneliti tentang Altman Z-score di PT Garuda Indonesia. Hasil

penelitian tersebut pada tahun 2019 PT Garuda Indonesia berada di

kategori perusahaan tidak sehat. bahkan pada nilai Z-score pada

perusahaan mengalami penurunan yang signifikan daripada tahun

2018.

Pada tahun 2020 nilai Z-score pada perusahaan Bluebird

mengalami penurunan yang signifikan sebanyak 1,70 yang membuat

perusahaan tersebut berada pada kategori perusahaan yang sedang

mengalami Finansial Distress. Hal tersebut dikarenakan adanya

pandemi covid-19 sehingga diberlakukannya lockdown di seluruh

indonesia sehingga berdampak pada laba komprehensif tahun berjalan

perusahaan yang mengalami penurunan drastis bahkan mencapai nilai

negatif sebanyak (172.579) ditahun 2020 yang pada tahun 2019

sebanyak 305.462. penurunan tersebut sangat mempengaruhi pada

nilai Z-score sehingga mengalami penurunan yang sangat signifikan.

Begitupun juga terjadi pada penelitian terdahulu oleh oleh Samanoi

Halowo Fau (2021) Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa pada


49

tahun 2020 PT Garuda Indonesia berada di kategori perusahaan tidak

sehat.

Pada tahun 2021 nilai Z-score pada perusahaan Bluebird

mengalami kenaikan menjadi 2,09. Kenaikan tersebut adalah hasil dari

perjuangan Bluerbird untuk mempertahankan perusahaannya dan

menaikkan nilai Z-score yang pada tahun 2020. Hal tersebut

menunjukkan bahwa bluebird bisa menstabilkan dan menaikkan nilai

Z-Score sehingga bluebird bisa keluar dari keadaan perusahaan

financial distress. Kenaikan nilai tersebut dikarenakan naiknya laba

komprehensif tahun berjalan perusahaan yang pada tahun 2020 adalah

(172.579) naik menjadi 2.625 ditahun 2021. pada saat yang

bersamaan beban langsung yang ditanggung perusahaan hanya

bertambah sedikit. Pendapatan tersebut meningkat berasal dari taksi

Bluebird yang menyumbang pemasukan paling banyak. Selain dari

taksi, pendapatan juga bertambah dari jasa sewa kendaraan. Bluebird

juga melepaskan aset tidak lancar sehingga nilai aset lancar Bluebird

menjadi turun. Penurunan tersebut juga terjadi karena liabilitas yang

dimiliki perusahaan berkurang, penurunan tersebut dikarenakan utang

perusahaan pada pihak ketiga berkurang. Selain itu jumlah utang

jangka pendek yang ditanggung Bluebird kepada bank juga berkurang.

Selain liabilitas, ekuitas perusahaan juga menurun dari 5,23 triliun

menjadi 5,15 triliun.


50

Kinerja Bluebird tersebut membuat bluebird bergerak naik dan

bergeser yang pada awalnya perusahaan mengalami kerugian dan

sekarang mendapatkan keuntungan yang banyak.


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan simpulan dari hasil yang telah diperoleh serta jawaban

dari hipotesis penelitian maka dapat disimpulan bahwa

1. Pada tahun 2017 Z-Score pada perusahaan Bluebird memperoleh

nilai sebesar 2,52. Nilai tesebut termasuk kedalam klasifikasi

perusahaan yang berada di grey area. Sehingga perusahaan

tersebut bisa saja memiliki peluang untuk menjadi perusahaan

sehat atau mengalami financial distress.

2. Pada tahun 2018 Z-Score pada perusahaan Bluebird memperoleh

nilai sebesar 2,50. Nilai tersebut mengalami penurunan dari tahun

2017, meskipun begitu perusahaan Bluebird masih berada di dalam

klasifikasi perusahaan grey area yang artinya perusahaan bisa saja

mengalami financial distress.

3. Pada tahun 2019 Z-Score pada perusahaan Bluebird memperoleh

nilai sebesar 2,13. Nilai tersebut mengalami penurunan yang

signifikan dari pada tahun 2017 dan 2018. Meskipun berada dalam

grey area, tetapi nilai tersebut sangat mendekati dengan batas

rendah nilai perusahaan dalam grey area.

51
4. Pada tahun 2020 Z-Score pada perusahaan Bluebird memperoleh

nilai sebesar 1,70. Nilai tersebut mengalami penurunan yang

52
53

signifikan dari pada tahun 2017, 2018, dan 2019. Nilai tersebut

menunjukkan bahwa perusahaan Bluebird sedang mengalami

keadaan financial distress. Hal tersebut dikarenakan perusahaan

sedang mengalami kesulitan keuangan. Keadaan financial distress

tersebut karena diberlakukannya sistem lockdown di seluruh

indonesia sehingga perusahaan Bluebird tidak bisa memperoleh

laba penjualannya. Jika nilai Z-Score perusahaan semakin rendah

maka perusahaan bisa saja berpotensi mengalami kebangkrutan.

5. Pada tahun 2021 Z-Score pada perusahaan Bluebird memperoleh

nilai sebesar 2,09. Nilai tersebut menunjukkan bahwa perusahaan

Bluebird perada di grey area. Nilai tersebut mengalami kenaikan

dari pada di tahun 2020 dan perusahaan bisa bangkit dari keadaan

financial distress menuju grey area. Bisa dikatakan bahwa

Bluebird berhasil mengatasi keadaan financial distress dan

memperbaiki kinerja keuangan. Meskipun Bluebird bisa mengatasi

keadaan financial distress, tetapi dengan nilai tersebut Bluebird

masih belum bisa lepas dari keadaan financial distress dikarenakan

nilai tersebut masih dekat dengan batas klasifikasi perusahaan

dalam keadaan financial distress.

Meskipun ditahun 2021 Bluebird bisa menaikkan nilai Z-Score dan

bisa keluar dari keadaan financial distress, tetapi bluebird masih belum

bisa mengembalikan dan menaikkan nilainya lebih tinggi dari tahun 2017.

Jika di bandingkan nilai Z-Score dari tahun 2017 sampai 2021 bisa
54

disimpulkan bahwa Bluebrid mengalami penurunan kinerja keuangan yang

bisa jadi berkemungkinan di tahun kedepannya bisa mengalami keadaan

financial distress.

B. Saran

1. Bagi Tempat Penelitian

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa nilai Z-score pada

perusahaan Bluerbird pada tahun 2017-2021 mengalami penurunan.

Hal tersebut bisa berdampak pada perusahaan jika tidak perbaiki. ada

beberapa hal yang di perhatikan yaitu perusahaan Bluebird bisa

menaikkan nilai Z-Score agar perusahaan tersebut berada di klasifikasi

perusahaan sehat. meskipun dengan persaingan tinggi dan dengan pola

pikir masyarakat untuk memiliki kendaraan sendiri. Perusahaan

Bluebird bisa meningkatkan dan mengembangkan dari segi kualitas

dan kuantitas supaya bisa bersaing dengan perusahaan pesaing. Selain

meningkatkan kualitas dan kuantitas, perusahaan juga bisa beradaptasi

dengan teknologi dan perubahan seperti adanya perusahaan taksi

online. Perusahaan juga bisa membuat aplikasi pesan taksi online atau

kerja sama dengan perusahaan taksi online dengan menambahkan fitur

khusus untuk taksi Bluebird sehingga perusahaan tidak kalah dengan

perkembangan teknologi.

2. Bagi Peneliti

Diharapkan bagi peneliti bisa mengembangkan penelitian ini

seperti menambahkan sampel atau membandingkan dengan model


55

lainnya. Disarankan untuk membaca refrensi lebih banyak lagi

sehingga bisa lebih paham tentang penelitian yang dibahas. Serta

memperbanyak refensi penelitiaan yang mampu mendukung topik

penelitian.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadim, Nardi Sunardi. 2018. Analisis Altman Z-Score Untuk Memprediksi
Kebangkrutan Pada Bank Pemerintah ( BUMN ). 1 (3): 142–56. Jurnal
Sekuritas. Banten

Aisyah. N, Kristanti. F. &. Zultilisna. D. 2017. Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio


Aktivitas, Rasio Profitabiltas, Dan Rasio Leverage Terhadap Financial
Distress (Studi Pada Perusahaan Tekstil Dan Garmen Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Tahun 20112015). E- Proceeding Of Management
4(1):411–19.e-Poceeding of Management. Universitas Telkom Indonesia.

Arini. 2018. Analisis Metode Altman Z-Score Guna Memprediksi Potensi


Kebangkrutan Pada Perusahaan Advertising, Printing Dan Media Yang
Terdafar Di Bei. Cendikia Akuntansi Vol. 6 No. 3 . ISSN 2338-3593. Access
Jurnal Online. Universitas Kediri.

Carolina, Verani & Derry Pratama. 2017. Analisis Rasio Keuangan Untuk
Memprediksi Kondisi Financial Distress ( Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2015 ).
9(November):137–45.

Edward I Altman. 2000. Predicting Financial Distress Of Companies: Revisiting


The Z-Score And Zeta Models. New York University.

Edward I Altman. 1968. Financial Ratios, Discriminant Analysis And The


Prediction Of Corporate Bankruptcy. The Journal of FINANCE. Vol. XXIII,
No. 4.

Hidayat Wastam Wahyu. 2018. Dasar-Dasar Analisa Laporan Keuangan. Edited


By Fungky Fabri. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia.

Harahap, Sofyan Syafri. 2013. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. edited by
P. R. PERSADA. Banjarmasin.
57

Hernawaty. Dkk. 2021. Analisis Prediksi Kebangkrutan Menggunakan Metode


Altman Z-Score Pada Pt Ramayana Lestari Sentosa Tbk. Vol. 11 No. 2.

Kasmir. 2019. Analisis Laporan Keuangan. Pertama. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Khaliq Ahmad. 2014. Identifying Financial Distress Firms : A Case Study of


Malaysia's Government Linked Companies (GLC). International Journal of
Economics, FInance and Management. VOL. 3, NO. 3.

Martini Rita. Dkk. 2021. Penerapan Metode Altman untuk Mendeteksi Risiko
Kebangkrutan. Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi Vol. 6 No. 3.

Matturungan Nur Hasbullah. Dkk. 2017. Manufacturing Company Bankruptcy


Prediction In Indonesia With Altman Z-Score Model. Jurnal of Applied
Management.

Mudzakar, Mochamad Kohar. 2018. Implementasi Metode Altman Z-Score.


2(2):313–21.

Niara, & Sri Afridola. 2019. “Analisis Penilaian Financial Distress Menggunakan
Model Altman (Z-Score).” 11(2):195–202.

Pertiwi, Dian, & Alvianita Gunawan Putri. 2021. Analisis Prediksi Financial
Distress Dengan Menggunakan Model Altman Z-Score Pada Perusahaan
Ritel Tahun 2018-2020. 9(2):132–44.

Putra, Yogi Agung Permana, Dkk. 2017. “Analisis Rasio Keuangan untuk
Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan
Ganesha.” E-Journal 8(2):1–10.

Samanoi Halowo Fau. 2021. Analisis Kebangkrutan Menggunakan Moden Altman


Z-Score Pt Garuda Indonesia (PERSERO) TBK. BALANCE : Jurnal Riset
Akuntansi dan Bisnis. Vol. 4 No. 2.

Sudana, I Made. (2015). Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi Kedua.


Jakarta: Erlangga.
58

Sugiyono. 2020. Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif. Edisi Ke-2. edited
by Sutopo. Bandung: ALFABETA, cv.

Supriati, Dkk. 2019. Analisis Perbandingan Model Springate, Zmijewski, dan


Altman Dalam Memprediksi Financial Distress. Journal of Business
Administration 3(2):2548–9909. Universitas GUNADARMA.

Susilawati, Endang. 2019. Analisis Prediksi Kebangkrutan Dengan Model Alman


Z-Score Pada Perusahaan Semen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2012-2018. 2(1):1–12. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan.

Suteja, I. Gede Novian. 2018. “Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode


Altman Z-Score Pada PT Ace Hardware Indonesia Tbk.” V(1). Jurnal
Moneter.

Wahyunigtyas Endah Tri, Sari Dian Permata. 2021. Prediksi Financial Distress
Melalui Altman Z-Score. Accounting and Management journal, Vol 5. No 1.
UNUSA

Wulandari Fitria. Dkk. 2017. Analisis Prediksi Kebangkrutan Menggunakan


Metode Altman (Z-Score) Pada Perusahaan Farmasi (Studi Kasus Pada
Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015).
Vol. 2 No. 1. Surakarta.

Yusuf, A. Muri. 2017. Metode Penelitiam Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian


Gabungan. edited by Kencana. Jakarta.
LAMPIRAN
60

Lampiran 1
LAPORAN KEUANGAN blUEBIRD PADA TAHUN 2016-2017
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT BLUE BIRD TBK DAN ENTITAS ANAK PT BLUE BIRD TBK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF
Tanggal 31 Desember 2017 FINANCIAL POSITION
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, As of December 31, 2017
kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

Catatan/
Notes 2017 2016

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS


2d,2n,2p,
Kas dan setara kas 3,4,23 474.289 591.886 Cash and cash equivalents
Piutang usaha - 2e,2n,2p,3,5,23 Trade receivables -
Pihak ketiga - neto 175.602 176.704 Third parties - net
Pihak berelasi 2h,7 2.763 8.485 Related parties
Piutang lain-lain - 2e,2p,3,6,23 Other receivables -
Pihak ketiga 76.111 76.177 Third parties
Pihak berelasi 2h,7 1.992 902 Related parties
Persediaan 2f,3,8 11.817 12.276 Inventories
Uang muka pembayaran 19.152 5.650 Advance payments
Biaya dibayar di muka 2g 9.496 7.436 Prepaid expenses
Pajak dibayar di muka 14 - 2.788 Prepaid taxes

TOTAL ASET LANCAR 771.222 882.304 TOTAL CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS


Uang muka pembelian Advance payments
aset tetap 2h,7,9,29 81.747 170.002 for fixed assets
Aset tetap - setelah
dikurangi akumulasi Fixed assets - net of
penyusutan sebesar accumulated depreciation
Rp2.816.364 pada Rp2,816,364 as of
tanggal 31 Desember 2017 December 31, 2017 and
dan Rp2.632.384 pada 2h,2i,2j,2k, Rp2,632,384 as of
tanggal 31 Desember 2016 3,7,10 5.605.524 6.185.247 December 31, 2016
Aset tidak lancar lainnya 14 57.994 63.059 Other non-current assets

TOTAL ASET TIDAK TOTAL NON-CURRENT


LANCAR 5.745.265 6.418.308 ASSETS

TOTAL ASET 6.516.487 7.300.612 TOTAL ASSETS

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. these consolidated financial statements.
61

Lampiran 1
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT BLUE BIRD TBK DAN ENTITAS ANAK PT BLUE BIRD TBK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF
KONSOLIDASIAN (lanjutan) FINANCIAL POSITION (continued)
Tanggal 31 Desember 2017 As of December 31, 2017
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

Catatan/
Notes 2017 2016

LIABILITAS DAN LIABILITIES AND


EKUITAS EQUITY

LIABILITAS JANGKA
PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang usaha - 2n,2p,3,11,23 Trade payables -
Pihak ketiga 51.914 53.354 Third parties
Pihak berelasi 2h,7 7.344 7.992 Related parties
Utang lain-lain - 2p,3,12,23 Other payables -
Pihak ketiga 6.691 2.986 Third parties
Pihak berelasi 2h,7 2.510 5.459 Related parties
Utang pajak 2o,3,14 35.127 27.751 Taxes payable
Liabilitas yang masih
harus dibayar 2p,3,16,23 11.481 13.833 Accrued liabilities
Tabungan pengemudi 2p,3,23 15.126 19.255 Drivers’ savings
Uang muka diterima 15 36.637 25.627 Advances received
Bagian utang bank jangka
panjang yang jatuh tempo Current maturities of
dalam satu tahun 2p,3,13,23 269.117 657.846 long-term bank loans

TOTAL LIABILITAS JANGKA TOTAL CURRENT


PENDEK 435.947 814.103 LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA NON-CURRENT


PANJANG LIABILITIES
Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities
- neto 2o,14 527.580 515.415 - net
Utang bank jangka panjang
setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo Long-term bank loans - net
dalam satu tahun 2p,3,13,23 494.664 1.185.723 of current maturities
Uang jaminan pengemudi 2p,3,23 30.894 29.417 Drivers’ security deposits
Liabilitas imbalan kerja 2l,3,17 96.477 93.274 Employee benefits liability

TOTAL LIABILITAS JANGKA TOTAL NON-CURRENT


PANJANG 1.149.615 1.823.829 LIABILITIES

TOTAL LIABILITAS 1.585.562 2.637.932 TOTAL LIABILITIES

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. these consolidated financial statements.
62

Lampiran 1
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT BLUE BIRD TBK DAN ENTITAS ANAK PT BLUE BIRD TBK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF
KONSOLIDASIAN (lanjutan) FINANCIAL POSITION (continued)
Tanggal 31 Desember 2017 As of December 31, 2017
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

Catatan/
Notes 2017 2016

EKUITAS EQUITY
Modal saham - Rp100 Share capital - Rp100
(nilai penuh) per saham (full amount) per share
Modal dasar - Authorized -
8.000.000.000 saham 8,000,000,000 shares
Modal ditempatkan dan
disetor penuh - Issued and fully paid -
2.502.100.000 saham 18 250.210 250.210 2,502,100,000 shares
Tambahan modal disetor 2c,2u,
- neto 18 2.512.774 2.512.774 Additional paid-in capital - net
Saldo laba - telah ditentukan Retained earnings -
penggunaannya 18 30.000 20.000 appropriated
Saldo laba - belum ditentukan Retained earnings -
penggunaannya 2.062.455 1.805.979 unappropriated

Total ekuitas yang dapat Total equity attributable to


diatribusikan kepada the owners of the
pemilik entitas induk 4.855.439 4.588.963 parent entity
Kepentingan non-pengendali 2b,19 75.486 73.717 Non-controlling interests

TOTAL EKUITAS 4.930.925 4.662.680 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND


EKUITAS 6.516.487 7.300.612 EQUITY

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. these consolidated financial statements.
Lampiran 1
63

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT BLUE BIRD TBK DAN ENTITAS ANAK PT BLUE BIRD TBK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR
KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal For The Year Ended
31 Desember 2017 (Disajikan December 31, 2017 (Expressed in
dalam jutaan Rupiah, kecuali millions of Rupiah, unless
dinyatakan lain) otherwise stated)

Catatan/
Notes 2017 2016

PENDAPATAN NETO 2m,20 4.203.846 4.796.096 NET REVENUES

BEBAN LANGSUNG 2m,21 3.066.011 3.426.203 DIRECT COSTS

LABA BRUTO 1.137.835 1.369.893 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA 2h,2m,7,22 570.236 562.622 OPERATING EXPENSES

LABA USAHA 567.599 807.271 OPERATING INCOME

PENDAPATAN (BEBAN) OTHER INCOME


LAIN-LAIN 2m (EXPENSES)
Gain on disposals of
Laba pelepasan aset tetap 2j,10 46.537 31.626 fixed assets
Pendapatan bunga 21.918 9.670 Interest income
Denda dan klaim 16.831 20.524 Penalties and claims
Laba (rugi) selisih kurs 2n 394 (738) Foreign exchange gain (loss)
Beban bunga (132.731) (213.158) Interest expense
Pendapatan lain-lain 42.394 37.495 Other income
Beban lain-lain (765) (879) Other expenses

BEBAN LAIN-LAIN - NETO (5.422) (115.460) OTHER EXPENSES - NET

LABA SEBELUM BEBAN INCOME BEFORE


PAJAK PENGHASILAN 562.177 691.811 INCOME TAX EXPENSE

BEBAN
PAJAK PENGHASILAN 2o,3,14 INCOME TAX EXPENSE
Kini 120.597 142.701 Current
Tangguhan 14.085 38.907 Deferred

Total Beban Pajak Penghasilan 134.682 181.608 Total Income Tax Expense

TOTAL LABA TOTAL INCOME FOR


TAHUN BERJALAN 427.495 510.203 THE YEAR

RUGI KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE LOSS


Pos yang tidak akan direklasifikasi Items that will not be reclassified
ke laba rugi: to profit or loss:
Pengukuran kembali Remeasurement of employee
liabilitas imbalan kerja 2l,17 (7.680) (12.442) benefit liability
Beban pajak terkait 2o,14 1.920 3.110 Related income tax

Total rugi komprehensif lain (5.760) (9.332) Total other comprehensive loss

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE


TAHUN BERJALAN 421.735 500.871 INCOME FOR THE YEAR

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. these consolidated financial statement
64

Lampiran 1
LAPORAN KEUANGAN blUEBIRD PADA TAHUN 2018-2019
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT BLUE BIRD TBK DAN ENTITAS ANAK PT BLUE BIRD TBK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR
KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal For The Year Ended
31 Desember 2017 (Disajikan December 31, 2017 (Expressed in
dalam jutaan Rupiah, kecuali millions of Rupiah, unless
dinyatakan lain) otherwise stated)

Catatan/
Notes 2017 2016

PENDAPATAN NETO 2m,20 4.203.846 4.796.096 NET REVENUES

BEBAN LANGSUNG 2m,21 3.066.011 3.426.203 DIRECT COSTS

LABA BRUTO 1.137.835 1.369.893 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA 2h,2m,7,22 570.236 562.622 OPERATING EXPENSES

LABA USAHA 567.599 807.271 OPERATING INCOME

PENDAPATAN (BEBAN) OTHER INCOME


LAIN-LAIN 2m (EXPENSES)
Gain on disposals of
Laba pelepasan aset tetap 2j,10 46.537 31.626 fixed assets
Pendapatan bunga 21.918 9.670 Interest income
Denda dan klaim 16.831 20.524 Penalties and claims
Laba (rugi) selisih kurs 2n 394 (738) Foreign exchange gain (loss)
Beban bunga (132.731) (213.158) Interest expense
Pendapatan lain-lain 42.394 37.495 Other income
Beban lain-lain (765) (879) Other expenses

BEBAN LAIN-LAIN - NETO (5.422) (115.460) OTHER EXPENSES - NET

LABA SEBELUM BEBAN INCOME BEFORE


PAJAK PENGHASILAN 562.177 691.811 INCOME TAX EXPENSE

BEBAN
PAJAK PENGHASILAN 2o,3,14 INCOME TAX EXPENSE
Kini 120.597 142.701 Current
Tangguhan 14.085 38.907 Deferred

Total Beban Pajak Penghasilan 134.682 181.608 Total Income Tax Expense

TOTAL LABA TOTAL INCOME FOR


TAHUN BERJALAN 427.495 510.203 THE YEAR

RUGI KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE LOSS


Pos yang tidak akan direklasifikasi Items that will not be reclassified
ke laba rugi: to profit or loss:
Pengukuran kembali Remeasurement of employee
liabilitas imbalan kerja 2l,17 (7.680) (12.442) benefit liability
Beban pajak terkait 2o,14 1.920 3.110 Related income tax

Total rugi komprehensif lain (5.760) (9.332) Total other comprehensive loss

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE


TAHUN BERJALAN 421.735 500.871 INCOME FOR THE YEAR

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. these consolidated financial statements.
65

Lampiran 1

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT BLUE BIRD TBK DAN ENTITAS ANAK PT BLUE BIRD TBK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF
KONSOLIDASIAN FINANCIAL POSITION
Tanggal 31 Desember 2019 As of December 31, 2019
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

Catatan/
Notes 2019 2018

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS


2e,2q,2s,3,
Kas dan setara kas 5,25 462.947 575.900 Cash and cash equivalents
Piutang usaha - 2f,2s,3,6,25 Trade receivables -
Pihak ketiga - neto 179.927 193.533 Third parties - net
Pihak berelasi 2i,8 7.278 6.274 Related parties
Piutang lain-lain - 2f,2s,3,7,25 Other receivables -
Pihak ketiga 114.385 96.996 Third parties
Pihak berelasi 2i,8 5.224 2.257 Related parties
Persediaan 2g,3,9 16.714 16.273 Inventories
Uang muka pembayaran 8.265 13.318 Advance payments
Biaya dibayar di muka 2h 14.661 10.523 Prepaid expenses
Pajak dibayar di muka 2r,16 574 4.744 Prepaid taxes
Aset tidak lancar yang Non-current assets
dikuasai untuk dijual 2n,10,12 128.810 151.955 held for sale

TOTAL ASET LANCAR 938.785 1.071.773 TOTAL CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS


Uang muka pembelian Advance payments for property
aset tetap 2i,8,11,31 101.526 78.184 and equipment
Penyertaan saham 2y 6.000 - Investment in shares
Aset tetap - setelah
dikurangi akumulasi Property and
penyusutan sebesar equipment - net of
Rp2.772.593 pada accumulated depreciation
tanggal 31 Desember 2019 Rp2,772,593 as of
dan Rp2.820.901 pada December 31, 2019 and
tanggal 31 Desember 2i,2j,2k,2l, Rp2,820,901 as of
2018 3,8,12 6.183.774 5.724.503 December 31, 2018
Goodwill 2m,3,4 61.036 - Goodwill
Aset tidak lancar lainnya 16 133.183 80.697 Other non-current assets

TOTAL ASET TIDAK TOTAL NON-CURRENT


LANCAR 6.485.519 5.883.384 ASSETS

TOTAL ASET 7.424.304 6.955.157 TOTAL ASSETS

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. these consolidated financial statements.
66

Lampiran 1

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT BLUE BIRD TBK DAN ENTITAS ANAK PT BLUE BIRD TBK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF
KONSOLIDASIAN (lanjutan) FINANCIAL POSITION (continued)
Tanggal 31 Desember 2019 As of December 31, 2019
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

Catatan/
Notes 2019 2018

LIABILITAS DAN LIABILITIES AND


EKUITAS EQUITY

LIABILITAS JANGKA
PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang usaha - 2q,2s,3,13,25 Trade payables -
Pihak ketiga 134.959 150.268 Third parties
Pihak berelasi 2i,8 9.394 12.430 Related parties
Utang lain-lain - 2s,3,14,25 Other payables -
Pihak ketiga 7.273 4.508 Third parties
Pihak berelasi 2i,8 5.146 3.633 Related parties
Utang pajak 2r,3,16 53.036 74.197 Taxes payable
Liabilitas yang masih
harus dibayar 2s,3,18,25 21.792 11.134 Accrued liabilities
Tabungan pengemudi 2s,3,25 34.999 31.410 Drivers’ savings
Uang muka diterima 17 45.842 36.220 Advances received
Bagian utang bank jangka
panjang yang jatuh Current maturities of
tempo dalam satu tahun 2s,3,15,25 441.074 291.187 long-term bank loans

TOTAL LIABILITAS TOTAL CURRENT


JANGKA PENDEK 753.515 614.987 LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA NON-CURRENT


PANJANG LIABILITIES
Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities
- neto 2r,16 475.693 523.470 - net
Utang bank jangka panjang
setelah dikurangi bagian
yang jatuh tempo Long-term bank loans - net
dalam satu tahun 2s,3,15,25 649.191 418.476 of current maturities
Uang jaminan pengemudi 2s,3,25 21.180 36.200 Drivers’ security deposits
Liabilitas imbalan kerja 2o,3,19 116.623 96.863 Employee benefits liability

TOTAL LIABILITAS TOTAL NON-CURRENT


JANGKA PANJANG 1.262.687 1.075.009 LIABILITIES

TOTAL LIABILITAS 2.016.202 1.689.996 TOTAL LIABILITIES

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. these consolidated financial statements.
Lampiran 1 The original consolidated financial statements included herein are in
67

Indonesian language.

PT BLUE BIRD TBK DAN ENTITAS ANAK PT BLUE BIRD TBK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF
KONSOLIDASIAN (lanjutan) FINANCIAL POSITION (continued)
Tanggal 31 Desember 2019 As of December 31, 2019
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

Catatan/
Notes 2019 2018

EKUITAS EQUITY
Modal saham - Rp100 Share capital - Rp100
(nilai penuh) per saham (full amount) per share
Modal dasar - Authorized -
8.000.000.000 saham 8,000,000,000 shares
Modal ditempatkan dan
disetor penuh - Issued and fully paid -
2.502.100.000 saham 20 250.210 250.210 2,502,100,000 shares
Tambahan modal disetor 2d,2x,
- neto 20 2.512.774 2.512.774 Additional paid-in capital - net
Saldo laba - telah ditentukan Retained earnings -
penggunaannya 20 50.000 40.000 appropriated
Saldo laba - belum ditentukan Retained earnings -
penggunaannya 2.496.205 2.384.410 unappropriated

Total ekuitas yang dapat Total equity attributable to


diatribusikan kepada the owners of the
pemilik entitas induk 5.309.189 5.187.394 parent entity
Kepentingan non-pengendali 2b,21 98.913 77.767 Non-controlling interests

TOTAL EKUITAS 5.408.102 5.265.161 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND


EKUITAS 7.424.304 6.955.157 EQUITY

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. these consolidated financial statements.
68

Lampiran 1
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT BLUE BIRD TBK DAN ENTITAS ANAK PT BLUE BIRD TBK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR
KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal For The Year Ended
31 Desember 2019 (Disajikan December 31, 2019 (Expressed in
dalam jutaan Rupiah, kecuali millions of Rupiah, unless
dinyatakan lain) otherwise stated)

Catatan/
Notes 2019 2018

PENDAPATAN NETO 2p,22 4.047.691 4.218.702 NET REVENUES

BEBAN LANGSUNG 2p,23 2.952.227 3.039.153 DIRECT COSTS

LABA BRUTO 1.095.464 1.179.549 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA 2i,2p,8,24 723.515 621.300 OPERATING EXPENSES

LABA USAHA 371.949 558.249 OPERATING INCOME

PENDAPATAN (BEBAN) OTHER INCOME


LAIN-LAIN 2p (EXPENSES)
Pendapatan bunga 22.273 22.476 Interest income
Denda dan klaim 16.004 15.902 Penalties and claims
Laba penjualan aset tidak lancar Gain on sale of non-current
yang dikuasai untuk dijual 10 14.131 25.873 assets held for sale
Laba (rugi) selisih kurs 2q (1.998) 2.690 Foreign exchange gain (loss)
Loss on disposals of property
Rugi pelepasan aset tetap 2k,12 (4.869) (2.236) and equipment
Beban bunga (80.696) (65.483) Interest expense
Pendapatan lain-lain 77.347 48.885 Other income
Beban lain-lain (179) (181) Other expenses

PENDAPATAN
LAIN-LAIN - NETO 42.013 47.926 OTHER INCOME - NET

LABA SEBELUM BEBAN INCOME BEFORE


PAJAK PENGHASILAN 413.962 606.175 INCOME TAX EXPENSE

BEBAN
PAJAK PENGHASILAN 2r,3,16 INCOME TAX EXPENSE
Kini 142.730 150.769 Current
Tangguhan (44.390) (4.867) Deferred

Total Beban Pajak Penghasilan 98.340 145.902 Total Income Tax Expense

TOTAL LABA TOTAL INCOME FOR


TAHUN BERJALAN 315.622 460.273 THE YEAR

LABA (RUGI) OTHER COMPREHENSIVE


KOMPREHENSIF LAIN INCOME (LOSS)
Pos yang tidak akan direklasifikasi Items that will not be reclassified
ke laba rugi: to profit or loss:
Pengukuran kembali Remeasurement of employee
liabilitas imbalan kerja 2o,19 (13.547) 3.028 benefit liability
Beban pajak terkait 2r,16 3.387 (757) Related income tax

Total laba (rugi) komprehensif lain (10.160) 2.271 Total other comprehensive income (loss)

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE


TAHUN BERJALAN 305.462 462.544 INCOME FOR THE YEAR

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. these consolidated financial statements.
69

Lampiran 1
LAPORAN KEUANGAN BlUEBIRD PADA TAHUN 2020-2021
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT BLUE BIRD TBK DAN ENTITAS ANAK PT BLUE BIRD TBK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF
KONSOLIDASIAN FINANCIAL POSITION
Tanggal 31 Desember 2021 As of December 31, 2021
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

Catatan/
Notes 2021 2020

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS


2f,2g,2r,3,
Kas dan setara kas 4,24 945.637 798.850 Cash and cash equivalents
Piutang usaha - 2g,2,5,24 Trade receivables -
Pihak ketiga - neto 185.096 117.918 Third parties - net
Pihak berelasi 2j,7 7.915 5.773 Related parties
Piutang lain-lain - 2g,3,6,24 Other receivables -
Pihak ketiga 111.461 112.036 Third parties
Pihak berelasi 2j,7 3.431 15.330 Related parties
Persediaan 2h,3,8 11.369 10.401 Inventories
Uang muka pembayaran 7.413 8.520 Advance payments
Biaya dibayar di muka 2i 7.473 4.674 Prepaid expenses
Pajak dibayar di muka 2s,15 635 108 Prepaid taxes
Aset tidak lancar yang Non-current assets
dikuasai untuk dijual 2o,9,11 86.075 167.994 held for sale

TOTAL ASET LANCAR 1.366.505 1.241.604 TOTAL CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS


Uang muka pembelian Advance payments for property
aset tetap 2l,7,10,28 58.997 95.906 and equipment
Penyertaan saham 2g,24 6.000 6.000 Investment in shares
Aset tetap - setelah
dikurangi akumulasi Property and
penyusutan sebesar equipment - net of
Rp2.240.580 pada accumulated depreciation
tanggal 31 Desember 2021 Rp2,240,580 as of
dan Rp2.459.669 pada December 31, 2021 and
tanggal 31 Desember 2k,2l,2m, Rp2,459,669 as of
2020 3,11 4.938.177 5.668.030 December 31, 2020
Aset pajak tangguhan - neto 2s,15 3.117 3.416 Deferred tax assets - net
Goodwill 2n,3 61.036 61.036 Goodwill
Aset tidak lancar lainnya 2l,15 164.305 177.122 Other non-current assets

TOTAL ASET TIDAK TOTAL NON-CURRENT


LANCAR 5.231.632 6.011.510 ASSETS

TOTAL ASET 6.598.137 7.253.114 TOTAL ASSETS

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. these consolidated financial statements.
70

Lampiran 1
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT BLUE BIRD TBK DAN ENTITAS ANAK PT BLUE BIRD TBK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF
KONSOLIDASIAN (lanjutan) FINANCIAL POSITION (continued)
Tanggal 31 Desember 2021 As of December 31, 2021
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

Catatan/
Notes 2021 2020

LIABILITAS DAN LIABILITIES AND


EKUITAS EQUITY

LIABILITAS JANGKA
PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang usaha - 2g,2r,3,12,24 Trade payables -
Pihak ketiga 36.865 150.844 Third parties
Pihak berelasi 2j,7 1.544 4.123 Related parties
Utang lain-lain - 2g,3,13,24 Other payables -
Pihak ketiga 4.491 7.268 Third parties
Pihak berelasi 2j,7 6.882 3.137 Related parties
Utang pajak 2s,3,15 57.627 47.593 Taxes payable
Liabilitas yang masih
harus dibayar 2g,3,17,24 32.093 28.364 Accrued liabilities
Liabilitas sewa 2g,2j,2k,24 2.490 6.412 Lease liabilities
Tabungan pengemudi 2g,3,24 42.403 36.147 Drivers’ savings
Uang muka diterima 16 35.173 30.188 Advances received
Utang bank jangka pendek 2g,3,14,24 2.000 4.395 Short term bank loan
Bagian utang bank jangka
panjang yang jatuh Current maturities of
tempo dalam satu tahun 2g,3,14,24 343.473 321.393 long-term bank loans

TOTAL LIABILITAS TOTAL CURRENT


JANGKA PENDEK 565.041 639.864 LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA NON-CURRENT


PANJANG LIABILITIES
Liabilitas sewa 2g,2j,2k,24 2.898 491 Lease liabilities
Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities
- neto 2s,15 274.174 323.868 - net
Utang bank jangka panjang
setelah dikurangi bagian
yang jatuh tempo Long-term bank loans - net
dalam satu tahun 2g,3,14,24 494.049 924.295 of current maturities
Uang jaminan pengemudi 2g,3,24 21.881 20.208 Drivers’ security deposits
Liabilitas imbalan kerja 2p,3,18 92.515 108.865 Employee benefits liability

TOTAL LIABILITAS TOTAL NON-CURRENT


JANGKA PANJANG 885.517 1.377.727 LIABILITIES

TOTAL LIABILITAS 1.450.558 2.017.591 TOTAL LIABILITIES

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. these consolidated financial statements.
71

Lampiran 1
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT BLUE BIRD TBK DAN ENTITAS ANAK PT BLUE BIRD TBK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF
KONSOLIDASIAN (lanjutan) FINANCIAL POSITION (continued)
Tanggal 31 Desember 2021 As of December 31, 2021
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

Catatan/
Notes 2021 2020

EKUITAS EQUITY
Modal saham - Rp100 Share capital - Rp100
(nilai penuh) per saham (full amount) per share
Modal dasar - Authorized -
8.000.000.000 saham 8,000,000,000 shares
Modal ditempatkan dan
disetor penuh - Issued and fully paid -
2.502.100.000 saham 19 250.210 250.210 2,502,100,000 shares
Tambahan modal disetor 2e,2x
- neto 19 2.512.774 2.512.774 Additional paid-in capital - net
Saldo laba - telah ditentukan Retained earnings -
penggunaannya 19 52.000 52.000 appropriated
Saldo laba - belum ditentukan Retained earnings -
penggunaannya 2.235.054 2.323.464 unappropriated

Total ekuitas yang dapat Total equity attributable to


diatribusikan kepada the owners of the
pemilik entitas induk 5.050.038 5.138.448 parent entity
Kepentingan non-pengendali 2c,20 97.541 97.075 Non-controlling interests

TOTAL EKUITAS 5.147.579 5.235.523 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND


EKUITAS 6.598.137 7.253.114 EQUITY

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. these consolidated financial statements.
72

Lampiran 1
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT BLUE BIRD TBK DAN ENTITAS ANAK PT BLUE BIRD TBK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR
KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal For The Year Ended
31 Desember 2021 (Disajikan December 31, 2021 (Expressed in
dalam jutaan Rupiah, kecuali millions of Rupiah, unless
dinyatakan lain) otherwise stated)

Catatan/
Notes 2021 2020

PENDAPATAN NETO 2q,21 2.220.841 2.046.660 NET REVENUES

BEBAN LANGSUNG 2q,22 1.726.874 1.712.149 DIRECT COSTS

LABA BRUTO 493.967 334.511 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA 2j,2q,7,23 510.115 561.547 OPERATING EXPENSES

RUGI USAHA (16.148) (227.036) OPERATING LOSS

PENDAPATAN (BEBAN) OTHER INCOME


LAIN-LAIN 2q (EXPENSES)
Laba (rugi) pelepasan aset
tidak lancar yang dikuasai Gain (loss) on disposal of non-current
untuk dijual 2o,9 67.400 (3.979) assets held for sale
Pendapatan bunga 20.464 22.624 Interest income
Denda dan klaim 11.983 64.309 Penalties and claims
Laba selisih kurs 2r 295 5.745 Foreign exchange gain
Beban bunga (76.632) (104.667) Interest expense
Loss on disposals of property
Rugi pelepasan aset tetap 2l,11 (6.499) (34.825) and equipment
Pendapatan lain-lain 36.103 40.845 Other income
Beban lain-lain (11.312) (53.514) Other expenses

PENDAPATAN (BEBAN)
LAIN-LAIN - NETO 41.802 (63.462) OTHER INCOME (EXPENSES) - NET

LABA (RUGI) SEBELUM BEBAN INCOME (LOSS) BEFORE


PAJAK PENGHASILAN 25.654 (290.498) INCOME TAX EXPENSE

BEBAN (MANFAAT)
PAJAK PENGHASILAN 2s,3,15 INCOME TAX EXPENSE (BENEFIT)
Kini 63.791 26.897 Current
Tangguhan (46.857) (154.212) Deferred

Beban (Manfaat) Pajak


Penghasilan 16.934 (127.315) Income Tax Expense (Benefit)

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 8.720 (163.183) INCOME (LOSS) FOR THE YEAR

RUGI KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE LOSS


Pos yang tidak akan direklasifikasi Item that will not be reclassified
ke laba rugi: to profit or loss:
Pengukuran kembali Remeasurement of employee
liabilitas imbalan kerja 2p,18 (8.633) (10.342) benefit liability
Beban pajak terkait 2s,15 2.538 946 Related income tax

Rugi komprehensif lain (6.095) (9.396) Other comprehensive loss

LABA (RUGI) KOMPREHENSIF COMPREHENSIVE


TAHUN BERJALAN 2.625 (172.579) INCOME (LOSS) FOR THE YEAR

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. these consolidated financial statements.
73

Lampiran 2
MODAL KERJA TERHADAP TOTAL ASET TAHUN 2017-2021

Tahun
Variabel (Dalam Jumlah Miliar)
2017 2018 2019 2020 2021

Aset Lancar 771,222.00 1,071,773.00 938,785.00 1,241,604.00 1,366,505.00


Hutang Jangka
435,947.00 614,987.00 753,515.00 639,864.00 565,041.00
Pendek
Modal Kerja 335,275.00 456,786.00 185,270.00 601,740.00 801,464.00

Total Aset 6,516,487.00 6,955,157.00 7,424,304.00 7,253,114.00 6,598,137.00

X1 0.051450268 0.065675872 0.024954528 0.082962987 0.121468227

LABA DITAHAN TERHADAP TOTAL ASET TAHUN 2017-2021

Tahun
(Dalam Jumlah Miliar)
variabel
2017 2018 2019 2020 2021

laba ditahan 2,062,455.00 2,384,410.00 2,496,205.00 2,323,464.00 2,235,054.00

total aset 6,516,487.00 6,955,157.00 7,424,304.00 7,253,114.00 6,598,137.00

X2 0.316497984 0.342826194 0.336220742 0.320340201 0.338740163


74

Lampiran 2

EBIT TERHADAP TOTAL ASET TAHUN 2017-2021

Tahun
variabel (Dalam Jumlah Miliar)
2017 2018 2019 2020 2021
laba sebelum
bunga dan 567,599.00 558,249.00 371,949.00 (16,148.00) (227,036.00)
pajak
6,516,487.0
6,955,157.00 7,424,304.00 7,253,114.00 6,598,137.00
total aset 0
0.08710199
0.08026404 0.050098838 -0.002226354 -0.034409107
X3 2

NILAI PASAR SAHAM TERHADAP TOTAL KEWAJIBAN TAHUN


2017-2021

Tahun
Variabe (Dalam Jumlah Miliar)
l
2017 2018 2019 2020 2021

4,930,925.0 5,265,161.0 5,408,102.0 5,235,523.0 5,147,579.0


Ekuitas 0 0 0 0 0
Liabilita 1,585,562.0 1,689,996.0 2,016,202.0 2,017,591.0 1,450,558.0
s 0 0 0 0 0

3.10989100 3.11548725 2.68232151 2.59493772 3.54868884


X4 4 6 3 5 9

RASIO PENJUALAN TERHADAP TOTAL ASET TAHUN 2017-2021

Tahun
Variabel (Dalam Jumlah Miliar)
2017 2018 2019 2020 2021
75

Penjualan 4,203,846.00 4,218,702.00 4,047,691.00 2,046,660.00 2,220,841.00


Total Aset 6,516,487.00 6,955,157.00 7,424,304.00 7,253,114.00 6,598,137.00

X5 0.645109244 0.606557408 0.545194674 0.282176731 0.33658607

Lampiran 2
76

NILAI ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN BLUEBIRD TAHUN


2017-2021

Tahun
variabel (Dalam Jumlah Miliar)
2017 2018 2019 2020 2021
1,071,773.0
771,222.00 938,785.00 1,241,604.00 1,366,505.00
Aset Lancar 0
Hutang Jangka
435,947.00 614,987.00 753,515.00 639,864.00 565,041.00
Pendek
Modal Kerja 335,275.00 456,786.00 185,270.00 601,740.00 801,464.00
6,955,157.0
6,516,487.00 7,424,304.00 7,253,114.00 6,598,137.00
Total Aset 0
0.06567587
0.051450268 0.024954528 0.082962987 0.121468227
X1 2
2,384,410.0
2,062,455.00 2,496,205.00 2,323,464.00 2,235,054.00
Laba Ditahan 0
6,955,157.0
6,516,487.00 7,424,304.00 7,253,114.00 6,598,137.00
Total Aset 0
0.34282619
0.316497984 0.336220742 0.320340201 0.338740163
X2 4
Laba Sebelum
Bunga Dan 567,599.00 558,249.00 371,949.00 (16,148.00) (227,036.00)
Pajak
6,955,157.0
6,516,487.00 7,424,304.00 7,253,114.00 6,598,137.00
Total Aset 0
X3 0.087101992 0.08026404 0.050098838 -0.002226354 -0.034409107
5,265,161.0
4,930,925.00 5,408,102.00 5,235,523.00 5,147,579.00
Ekuitas 0
1,689,996.0
1,585,562.00 2,016,202.00 2,017,591.00 1,450,558.00
Liabilitas 0
3.11548725
3.109891004 2.682321513 2.594937725 3.548688849
X4 6
4,218,702.0
4,203,846.00 4,047,691.00 2,046,660.00 2,220,841.00
Penjualan 0
6,955,157.0
6,516,487.00 7,424,304.00 7,253,114.00 6,598,137.00
Total Aset 0
0.60655740
0.645109244 0.545194674 0.282176731 0.33658607
X5 8
Nilai Z-score 2.524953057 2.50013085 2.128657082 1.695397137 2.09369962
77

Lampiran 3

Anda mungkin juga menyukai