PERUSAHAAN
(Studi Kasus Pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode
2009 dan 2010)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh :
Mohamad Reza Palevi
1112081000032
Hari ini Rabu Tanggal 19 Bulan Oktober Tahun Dua Ribu Enam Belas telah
dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap
untuk dikenakan sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama Lengkap : Mohamad Reza Palevi Muharam
2. Tempat, Tanggal lahir : Sukabumi, 20 Juni 1993
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Nama Ayah : Salamto
5. Nama Ibu : Siti Komariah
6. Anak ke : 1 dari 2 saudara
7. Agama : Islam
8. Alamat : Kp. Siluman, Desa Mangun Jaya RT
005/013 No.4, Kec. Tambun Selatan, Kab.
Bekasi
9. Telepon : 089636691672
10. Email : ezotfahlevy@gmail.com
v
IV. SEMINAR DAN WORKSHOP
1. Kursus Bahasa Inggris International English Course (IEC)
2. Peserta Company Visit to Bank Indonesia
3. Seminar Pasar Modal Syariah (Panin Sekuritas)
4. Seminar “ASEAN 2015 Threat or Opportunity”
5. Peserta Company Visit to OJK (Otoritas Jasa Keuangan)
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
viii
KATA PENGANTAR
ix
3. Abah dan umi tercinta, K.H Ijaz Djajri Abdul Aziz dan H. Nenah Masluhah
yang selalu menyemangati, memberikan support baik moril dan materil
kepada penulis sampai akhir hayat mereka.
4. Adikku, Satria Novian Lesmana yang selalu menyemangati, memberikan
dorongan dan doa agar penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi ini.
5. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Ibu Titi Dewi Warninda, SE.,M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen dan
Ibu Ela Patriana, MM selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah bersedia meluangkan waktu untuk berdiskusi, memberikan
pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih atas
segala masukan dan arahan untuk menyelesaikan skripsi ini serta segala
motivasi dengan tegas dan bijaksana yang telah bapak berikan kepada
penulis selama ini.
8. Ibu Ela Patriana, MM sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang telah
bersedia memberikan dorongan dan arahan di setiap semester yang dilalui
oleh penulis.
9. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah bersedia memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat kepada
penulis.
10. Seluruh staf karyawan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah bersedia memberikan bantuan kepada penulis.
11. Sahabatku yang paling hebat, Maksum Sutisno, Rangga Permana, Ahmad
Mansyur Pane, Putri Hasibuan, Eka Setifani, Ehan Asbiannur, Dwi Aryani
Oktavia, Zahra Afifah, dan Ibnu Kamal Adin. Terima kasih yang sebesar-
besarnya atas semua pengalaman, canda tawa, tangis, motivasi dan juga
arahan yang selalu kalian berikan. Terima kasih telah menerimaku menjadi
sahabat kalian serta selalu menemaniku disaat keadaan senang ataupun
x
sedih. Waktu yang kuhabiskan serta berbagi cerita bersama kalian akan
selalu ku kenang di masa tua nanti.
12. Sahabatku di Bekasi, Nur Ari Setiawan, Reggy Laras Sucipto, Yudianto
Adha, Rahmat Arifin, Asep Handoko, Deny Gunawan, Dwi Saputra,
Aditya Janata Priya, Sulistyo Pratomo, Chaerul Bobby Umam, Muhamad
Najib, Muhamad Andar, Andhes, Idham Katiasan Robi, Panji Yuwana
Adam. Terima kasih atas pengalaman, canda tawa, pelajaran, motivasi dan
juga arahan yang kalian berikan kepada penulis. Semoga kita akan menjadi
orang sukses di masa depan nanti. Kalian yang Terbaik.
13. Teman-teman Manajemen 2012, terima kasih atas dukungan dan
kebersamaan nya selama ini.
14. Teman-Teman Manajemen Keuangan 2012, Terima kasih atas semua
pelajaran dan kenangan yang telah diberikan.
15. Untuk semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, semoga
Allah SWT membalas kebaikan yang telah diberikan.
xi
DAFTAR ISI
xii
b. Discounted Payback Period. ................................................... 20
c. Net Present Value. ................................................................... 21
d. Internal Rate of Return. ........................................................... 25
e. Modified Internal Rate of Return.. .......................................... 26
f. Profitability Index. .................................................................. 28
3. Arus Kas. ....................................................................................... 29
a. Arus Kas yang Relevan. .......................................................... 30
b. Arus Kas Inkremental. ............................................................. 30
c. Arus Kas Bebas. ...................................................................... 31
4. Initial Public Offering. .................................................................. 32
a. Tahap Sebelum Emisi.............................................................. 35
b. Tahap Saat Emisi Efek ke Publik. ........................................... 36
c. Tahap Setelah Emisi. ............................................................... 39
B. Pengukuran Kinerja Perusahaan. ......................................................... 40
1. Rasio Profitabilitas. ....................................................................... 40
a. Operating Profit Margin. ........................................................ 40
b. Net Profit Margin. ................................................................... 41
c. Return On Asset. ...................................................................... 41
d. Return On Equity. .................................................................... 41
e. Earning per Share. .................................................................. 41
2. Rasio Leverage. ............................................................................. 42
a. Total Debt to Equity Ratio. ..................................................... 42
b. Total Debt to Total Asset Ratio. .............................................. 42
C. Penelitian Terdahulu. .......................................................................... 43
D. Kerangka Pemikiran. ........................................................................... 49
xiii
1. Analisis Capital Budgeting. .......................................................... 54
2. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan. ....................................... 55
A. Kesimpulan.......................................................................................... 91
B. Implikasi. ............................................................................................. 93
xiv
C. Saran .................................................................................................... 94
LAMPIRAN . .................................................................................................. 99
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 4 : Hasil uji banding antara proyeksi capital budgeting dan hasil
analisis capital budgeting riil.
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu keputusan paling penting bagi pengelolaan keuangan yang
apakah suatu rencana penanaman modal layak atau tidak untuk dilaksanakan
waktu maupun mutu dari akuisisi aktiva. Jika sebuah perusahaan meramalkan
1
mempertimbangkan untuk menjalankan sebuah program pengganggran modal
disamping itu risiko yang muncul dalam mengelola keuangan semakin tinggi
karena tingkat persaingan dan perubahan gejolak ekonomi, politik dan kebijakan
pemerintah yang tidak menentuh sehingga membuat para pemilik modal selalu
dijalankan.
modal yang telah diinvestasikan dalam investasi yang ada, mengalokasikan dan
dan ukuran aset riil perusahaan, yang pada gilirannya menghasilkan arus kas
perusahaan.
2
kekayaan pemegang saham perusahaan. Sebagai contoh, net present value
dengan baik agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Fakta tidak selalu sejalan
dengan harapan. Dana yang diambil dari internal perusahaan sering tidak dapat
eksternal.
perusahaan lain (Sudana, 2011). Namun, terdapat alternatif lain yang dapat
dilakukan dalam mencari tambahan modal, yaitu mencari pihak yang bersedia
dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu caranya yaitu melalui penjualan
sebagian dari saham perusahaan dalam bentuk efek kepada masyarakat luas yang
3
mempunyai dana lebih dan ingin menyimpannya sebagai investasi diharapkan
Oleh karena itu, pasar modal mempunyai peran penting sebagai lahan
initial public offering (IPO). Ketika akan menerbitkan efek, perusahaan harus
ditetapkan oleh bursa efek tersebut. Setelah semua persyaratan dipenuhi barulah
sebuah perusahaan dapat menjual surat-surat berharga atau efek. Terdapat dua
tahap dalam penjualan efek-efek tersebut. Tahap pertama adalah pada saat
efek-efek tersebut untuk pertama kalinya ditawarkan ke publik dan biasa disebut
(primary market). Tahap kedua pada saat surat-surat berharga telah berpindah
offering atau penawaran umum saham perdana merupakan salah satu usaha yang
4
lebih disukai dalam menghimpun dana untuk membiayai keberlangsungan
perusahaan.
Namun pada prakteknya penetapan harga saham perdana pada IPO atau
saat go public sangat sulit, karena tidak ada harga pasar sebelumnya yang dapat
dari perusahaan yang akan go public mempunyai sedikit atau bahkan tidak ada
pengalaman terhadap penetapan harga saham tersebut dan pada umumnya dalam
dapat secara wajar menilai harga saham yang ditawarkan pada saat IPO (Isfaatun
dan Hatta, 2010). Informasi merupakan salah satu hal yang sangat penting di
(BEI). Dengan adanya informasi publik investor dapat mereaksi informasi yang
berkaitan dengan efisiensi di pasar modal. Salah satu sumber informasi bagi para
prospektus.
5
perusahaan yang akan melakukan IPO. Propektus berisi sejumlah informasi
proses IPO. Informasi akuntansi adalah laporan keuangan yang terdiri atas
neraca, perhitungan laba rugi, laporan arus kas, dan penjelasan laporan
tahunan yang menjadi sebuah dokumen resmi yang digunakan oleh suatu
ditawarkan untuk dijual kepada publik. Selain saham, prospektus juga berisikan
penjamin emisi atau pialang saham kepada investor potensial. Salah satu sumber
informasi yang relevan untuk digunakan dalam menilai perusahaan yang akan
tersebut akan menerbitkan bukan hanya saham pertama, namun bisa juga
6
investasi untuk menjamin penawaran tersebut dan seorang pengacara korporat
berwajib dalam pengaturan finansial dan jika relevan diatur oleh sebuah bursa
informasi akuntansi dan non akuntansi dalam prospektus itulah investor dapat
analisis atau penilaian prospektus ini dapat digunakan investor untuk membuat
apakah harga saham perdana yang ditawarkan relatif sesuai atau wajar dengan
kondisi perusahaan.
initial public offering (IPO) periode 2009 dan 2010 dengan menggunakan
prospektus dan laporan keuangan sebagai bahan perhitungan dan analisis, serta
2010)”.
7
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
secara wajar menilai harga saham yang ditawarkan pada saat IPO.
8
2. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini peneliti memberi batasan sebagai berikut :
3. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
9
b. Bagaimana kinerja perusahaan setelah melakukan IPO di Bursa Efek
Indonesia ?
perusahaan ?
keuangan perusahaan.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan diperoleh dalam penelitian ini adalah
10
mengambil keputusan dalam berinvestasi agar dapat memilih
IPO.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Landasan teori ini menjabarkan teori-teori yang mendukung
penelitian serta berguna dalam analisis hasil penelitian. Landasan teori berisi
pemaparan teori serta argumentasi yang disusun sebagai tuntunan dalam
memecahkan masalah penelitian.
1. Keputusan Investasi
Investasi merupakan suatu tindakan melepaskan dana yang
dimiliki saat ini dengan harapan dapat menghasilkan arus dana pada
masa yang akan dating yang jumlahnya lebih besar daripada jumlah dana
pendapatan dimasa yang akan datang. Investasi jika dilihat dari jenis
aktiva non riil (aktiva finansial). Investasi pada aktiva riil misalnya
12
baik, karena mempunyai konsekuensi berjangka panjang pula. Keputusan
dana yang jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi satu tahun.
dan jumlah dana yang besar tersebut tidak bisa diperoleh kembali
merugikan perusahaan;
yang panjang dan berat, serta kesalahan dalam keputusan ini tidak
13
2. Capital Budgeting
Menurut Francis J. Clauss (2010), capital budgeting merupakan
budgeting dibagi dalam empat tahapan yaitu project definition & cash
Gambar 2.1
Corporate Goal, financial management and capital budgeting
14
Capital budgeting memainkan suatu peranan penting dalam
besar dan bahkan tidak dapat diubah. Meskipun ada beberapa keputusan
capital budgeting yang rutin dan tidak mengubah risiko yang dihadapi
budgeting melibatkan dana yang besar dan periode waktu yang panjang.
pemegang saham.
pemegang saham.
15
Setelah diketahui bahwa konsistensi tujuan dari analisis capital
2010):
sama.
flows, dan faktor dalam cash inflows dan cash outflows yang
16
hasil keputusan dari capital budgeting akan terus berlangsung selama
fleksibilitasnya.
depan perusahan.
Menurut Keown et. al. (2011) ada tujuh kriteria paling umum
a. Payback Period
Payback period adalah metode yang digunakan untuk
17
yang memiliki periode terpendek hingga yang terpanjang.
(2.1)
berikut:
perusahaan
18
5) Metode ini mengabaikan biaya yang digunakan untuk
19
b. Discounted Payback Period
Discounted payback period adalah waktu yang
dan ketidakpastian dari arus kas masuk pada masa depan. Seperti
dilaksanakan.
( )
( )
Keterangan :
i = Discounted rate
20
Setelah itu, baru kita menghitung discounted payback
( )
Keterangan :
21
menurut Ibrahim (2009:142) Selisih yang didapatkan antara
∑ ( )
( )
Keterangan :
hasil yang didapat Net Present Value (NPV) sama dengan nol
22
Kelebihan dari metode ini adalah:
perusahaan
yang ada
money
23
usulan investasi yang memberikan NPV tertinggi,
besar.
digunakan adalah:
( )
24
beban penyusunan didasarkan atas nilai historis dan bukan
sekarang dari seluruh perkiraan arus kas masuk sama dengan nilai
∑ ( )
( )
Keterangan :
T = periode waktu
Jika hasil IRR yang didapat lebih besar dari tingkat bunga
25
perusahaan sebaiknya menerima proyek tersebut. IRR yang lebih
26
NPV dan IRR lebih unggul daripada metode pembayaran
arus kas keluar. Menurut Keown et. al. (2011) secara matematis,
(2.7)
27
Keterangan :
f. Profitability Index
Profitability Index (PI) merupakan rasio nilai sekarang
28
Rumus umum dari profitability index (Ross et.al., 2008;
181) :
( )
diterima, maka hal ini juga akan terlihat pada profitabililty index
3. Arus Kas
diperlukan dan arus kas masuk bersih yang akan dihasilkan dari masing-
29
akan diperoleh, pertama-tama harus ditetapkan pedoman yang akan
arus kas masuk bersih tahunan setelah proyek dijalankan, hal ini
hal ini, yang akan digunakan adalah arus kas bebas, bukan laba
waktu dari manfaat dan biaya, yakni ketika uang diterima, kapan
2010).
30
bersangkutan. Meskipun dalam beberapa kasus suatu proyek baru
Intinya adalah arus kas apa pun yang masuk ke bagian mana pun
suatu proyek akan termasuk ke dalam salah satu dari tiga kategori
berikut ini:
1) Pengeluaran awal
keluar.
31
2) Arus kas bebas tahunan
arus kas akhir antara lain nilai sisa proyek setelah pajak,
IPO adalah kegiatan penawaran saham atau efek lainnya yang dilakukan
oleh emiten (perusahaan yang akan go public) untuk menjual saham atau
32
efek kepada calon investor berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU
yang baik.
33
d. Meningkatkan citra perusahaan, karena dengan dilakukannya
value dari perusahaan itu sendiri dibandingkan dengan apa yang didapat
dari penjualan langsung. Yang dimaksud dengan value disini adalah nilai
34
a. Tahap Sebelum Emisi (pra-IPO)
Yaitu tahap persiapan dokumentasi serta pemantapan proses IPO.
investor.
35
transaksi jual beli saham memerlukan dokumen yang
prospektus.
36
pembelian saham dan pembayaran uang
pemesanan.
saham:
penjualan.
commitment basis)
37
(c) Pembayaran kembali uang pemesanan. Tahapan
2) Pasar Sekunder
Pasar sekunder mulai sejak pertama kalinya saham
emiten.
38
investor dapat melakukan jual beli saham tersebut
adalah:
kepentingan.
kepada publik.
39
(g) Membentuk corporate secretary untuk melayani
eksternal lainnya.
aliran cash flows yang akan datang dan mendiskontokannya dengan faktor
1. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas menunjukan dan mengukur kemampuan
lain:
( )
40
b. Net Profit Margin
et.al, 2010) :
( )
c. Return On Asset
( )
d. Return On Equity
( )
et.al, 2010) :
( )
41
2. Rasio Leverage
Rasio leverage menunjukkan seberapa besar kebutuhan dana
perusahaan, yaitu :
( )
( )
42
C. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama dan Judul Sampel Alat Hasil
Penelitian Statistik
1 Sven-Olov Daunfeldt Perusahaan Multivariate Kedua metode capital
dan Fredrik Hartwig yang terdaftar Regression budgeting yang
(2010), “What di Stockholm direkomendasi dan
Determines the Use of Stock tidak direkomendasi
Capital Budgeting Exchange ditemukan bahwa
Methods? Evidence from (SSE) metode tersebut
Swedish listed umum digunakan,
companies”. dengan perusahaan
besar menggunakan
metode capital
budgeting lebih
sering daripada
perusahaan kecil.
Pilihan metode
capital budgeting
juga dipengaruhi oleh
leverage, growth
opportunities, dividen
pay-out ratio, pilihan
rasio utang sasaran,
tingkat kepemilikan
manajemen,
penjualan asing,
industri, dan
karakteristik individu
dari CEO. Total
penggunaan metode
capital budgeting
lebih rendah di
perusahaan Swedia
dibandingkan dengan
AS dan perusahaan-
perusahaan di Eropa.
43
2 Maruf Hasan (2012), Pilihan acak Multivariate Penelitian ini
“Capital Budgeting dari 360 Regression menyimpulkan bahwa
Techniques Used by perusahaan sementara ada
Small Manufacturing manufaktur indikasi penggunaan
Companies”. yang dipilih Payback Period
dari Direktori dengan Discounted
Kompass Cash Flow (DCF)
Bisnis dari teknik, ada kebutuhan
Australia untuk lebih sering
penggunaan analisis
risiko serta ilmu
manajemen yang
ditemukan kurang
dalam proses
penganggaran modal
dari perusahaan kecil.
3 Mohsen Bayan Delapan belas Hasil penelitian
Abushaban (2013), “The perusahaan menunjukkan bahwa
Use of Capital Budgeting publik perusahaan publik
Techniques in Selecting Palestina yang Palestina di Jalur
Investment Projects: An terdaftar di Gaza menggunakan
Applied Study on The kementerian teknik penganggaran
Palestinian Corporations ekonomi gaza modal ketika memilih
Working in Gaza proyek-proyek
Provinces” investasi, bahwa
penggunaan teknik ini
adalah dalam kisaran
61-80%, dan bahwa
indeks profitabilitas
adalah teknik yang
paling banyak
digunakan saat net
nilai sekarang
ditemukan menjadi
teknik yang paling
sedikit digunakan.
Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa
perusahaan publik
Palestina di Jalur
Gaza tidak
menggunakan
weighted average
cost of capital
(apakah disesuaikan
atau disesuaikan)
44
untuk menentukan
tingkat diskonto yang
dibutuhkan dalam
penggunaan beberapa
teknik. Penelitian
juga menemukan
bahwa perusahaan-
perusahaan Palestina
di Jalur Gaza
mempertimbangkan
banyak faktor
sebelum mengadopsi
teknik penganggaran
modal sebagai dasar
untuk
membandingkan
proyek-proyek
investasi yang
berbeda dan bahwa
ketersediaan data dan
informasi untuk
perusahaan, diikuti
dengan preferensi
CBT yang
berkonsentrasi pada
arus kas dan
keyakinan
manajemen teknik,
ditemukan menjadi
faktor yang paling
penting yang
dipertimbangkan
sebelum mengadopsi
teknik penganggaran
modal sebagai dasar
untuk mengevaluasi
proyek-proyek
investasi yang
diusulkan.
4 Tomonari Shinoda Survey kepada Ordinary Hasil penelitian
(2010), “Capital 225 orang least square menunjukkan bahwa
Budgeting Management yang perusahaan-
Practices in Japan”. bertanggung perusahaan Jepang
jawab atas mengelola
penganggaran pengambilan
modal pada keputusan mereka
45
perusahaan dengan kombinasi
yang terdaftar metode payback
di Bursa Efek period dan metode
Tokyo net present value.
Sementara sebagian
besar manajer
keuangan
memanfaatkan
beberapa alat dalam
proses capital
budgeting, hasil ini
mencerminkan
keselarasan yang
lebih baik dari
pandangan antara
akademisi dan bisnis.
5 Morris dan Jonathan Perusahaan Multivariate Sementara
(2011), “The Capital kecil yang Regression perusahaan besar
Budgeting Decisions of terdaftar pada cenderung
Small Businesses”. National mengandalkan
Federation of analisis discounted
Independent cash flow disukai
Business oleh pelaku
keuangan, banyak
perusahaan kecil
mengevaluasi proyek
menggunakan
payback period atau
berdasarkan
keberanian pemilik.
Latar belakang
pendidikan yang
terbatas dari beberapa
pemilik usaha dan
staf kecil ukuran
sebagian menjelaskan
mengapa perusahaan
kecil menggunakan
alat-alat evaluasi
proyek relatif unso-
phisticated. Namun,
mereka juga
mengidentifikasi
alasan bisnis yang
spesifik termasuk
kekhawatiran
46
likuiditas dan
tantangan estimasi
arus kas untuk
menjelaskan mengapa
perusahaan kecil
tidak secara eksklusif
menggunakan analisis
discounted cash flow
ketika mengevaluasi
proyek. Hasil
penelitian ini
menyatakan bahwa
prosedur evaluasi
investasi yang
optimal untuk
perusahaan besar dan
kecil mungkin
berbeda.
6 Simon Gervais (2009), Responden Penelitian ini
“Behavioral Finance: dari penelitian merupakan survey
Capital Budgeting and ini adalah tentang efek bias
Other Investment manajer- perilaku pada capital
Decisions”. manajer budgeting. Sebuah
perusahaan gambaran besar
besar di literatur psikologi
Amerika menemukan bahwa
orang cenderung
percaya diri dan
terlalu optimis.
Karena seleksi diri,
manajer perusahaan
cenderung lebih
dipengaruhi oleh
bias-bias ini daripada
populasi umum.
Memang, literatur
menemukan bahwa
manajer bias
overinvest arus kas
bebas perusahaan
mereka, memulai
terlalu banyak
merger, mulai lebih
banyak perusahaan
dan proyek-proyek
baru yang lebih, dan
47
cenderung untuk tetap
dengan kebijakan
investasi yang tidak
menguntungkan lagi.
langkah-langkah
perbaikan untuk
mengurangi efek dari
bias manajer
termasuk belajar,
diskon tarif
meningkat, dan
insentif kontrak,
tetapi efektivitas
mereka dalam
mengendalikan
overinvestment
tampaknya terbatas.
8 Patricia dan Glenn Responden Ordinary Pandangan akademisi
(2008), “Capital penelitian ini least square dan manajer
Budgeting Practices of 1000 keuangan senior
the Fortune 1000: How perusahaan perusahaan di Fortune
Have Things Changed?” terbesar di 1000 pada teknik
amerika penganggaran modal
dasar di perusahaan
lebih kuat dari
sebelumnya. Metode
capital budgeting
dengan tingkat
diskonto umumnya
lebih disukai teknik
non-diskonto.
Meskipun
dimungkinkan hasil
survei mencerminkan
peningkatan
kecanggihan
keuangan dan
ketersediaan
teknologi komputer
murah, itu
menunjukkan bahwa
NPV adalah alat
penganggaran modal
yang paling sering
dipilih, diikuti oleh
IRR. Selain itu,
48
perusahaan dengan
anggaran modal yang
lebih besar cenderung
mendukung NPV dan
IRR. Sebagian besar
responden setuju
bahwa WACC adalah
titik awal terbaik
untuk menentukan
tingkat diskonto yang
sesuai. metode
tambahan populer
termasuk analisis
sensitivitas, analisis
skenario, arus kas
inflasi disesuaikan,
nilai tambah
ekonomi, dan IRR
tambahan. Hal ini
menarik untuk
melacak
perkembangan MIRR
selama dekade
berikutnya untuk
melihat apakah teknik
ini keuntungan
penerimaan yang
lebih, terutama bagi
perusahaan-
perusahaan dengan
anggaran modal
besar.
D. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini akan menganalisa perusahaan-perusahaan yang melakukan
prospektus dan laporan keuangan sebagai bahan perhitungan dan analisa capital
49
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
go public di BEI (Bursa Efek Indonesia) periode 2009 dan 2010. Dimana di BEI
diaudit dengan pengambilan periode terkini yaitu periode 2009 dan 2010.
Adapun metode analisis yang digunakan dalam proses pengolahan data adalah
Period, Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability
rasio-rasio keuangan yaitu Net Profit Margin (NPM), Operating Profit Margin
(OPM), Return on Equity (ROE), Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio
(DER), Debt to Asset Ratio (DAR), dan Earning per Share (EPS).
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
51
penelitian. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah seluruh
2015.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
sampling karena jumlah atau populasi yang sangat besar sehingga keterbatasan
peneliti untuk dapat meneliti populasi. Teknik sampling yang diambil adalah
52
Tabel 3.1
Pemilihan Sampel
Tabel 3.2
Daftar Sampel Perusahaan
53
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data yang diperlukan untuk melakukan penelitian
ini, peneliti menggunakan dua jenis sumber data yaitu data sekunder, dan data
yang telah diaudit yang berakhir pada 31 desember dan dipublikasikan secara
Selain itu, data sekunder didapatkan dari sumber yang sudah menjadi
sebuah sumber yang dipercaya. Sesuai dengan jenis data yang diperlukan yaitu
data sekunder, maka metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
yaitu suatu cara yang dilakukan dimana dalam memperoleh data dengan
yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam lingkup penelitian ini.
menghasilkan benefit lebih dari satu tahun. Menurut Keown et. al. (2011)
ada tujuh kriteria paling umum yang dapat digunakan untuk menentukan
54
present value, profitability index, internal rate of return, modified
tersebut layak diterima atau tidak, sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan.
Return on Asset (ROA), dan Earning per Share (EPS) untuk melihat
leverage, yaitu Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to Asset Ratio
55
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
IPO adalah kegiatan penawaran saham atau efek lainnya yang dilakukan
oleh emiten (perusahaan yang akan go public) untuk menjual saham atau
efek kepada calon investor berdasarkan tata cara yang ditetapkan oleh
yang baik.
56
mengalir kedalam modal perusahaan, sehingga investasi
a. Tahap Persiapan
Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini adalah mempersiapkan
57
dengan anggaran dasar perusahaan publik. Kegiatan lain dalam
b. Tahap Pemasaran
Langkah penting yang dilakukan pada tahapan ini antara lain:
prospektus awal.
58
3) Book building merupakan proses pengumpulan jumlah
59
(sebagian) dan company listing, dimana perusahaan mencatatkan
kunci dan hanya sejumlah kecil yang dimiliki oleh investor. Keputusan
merugikan.
pada bab sebelumnya. Pada bab ini akan dilakukan interpretasi atas hasil
populasi emiten BEI yang IPO ditahun antara periode 2009 dan 2010 ada
60
sebanyak 36 perusahaan. Dari jumlah tersebut peneliti mengurangi
didasarkan pada nilai rata-rata laju inflasi tujuh tahun terakhir yaitu
Tabel 4.1
Tingkat Inflasi Indonesia Periode 2009-2015
(http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/Inflasi/Data+Inflasi/, diakses
20 Agustus 2016, 19.00)
61
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa rata-rata tingkat inflasi
angka tertinggi terdapat pada tahun 2013 dan angka terendah terdapat
pada tahun 2012 yang disebabkan oleh fluktuasi harga komoditi yang
Berikut ini tabel rata-rata kurs tahunan Bank Indonesia dari tujuh
tahun terakhir yaitu dimulai dari periode 2009 sampai dengan periode
Tabel 4.2
Nilai Tukar Rupiah ke USD periode 2009-2015
(http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/Kurs+Bank+ Indonesia
/Kurs+Transaksi/, diakses 20 Agustus 2016, 19.00)
62
c. Tingkat Suku Bunga
Tingkat suku bunga yang digunakan dalam perhitungan analisis
Tabel 4.3
Suku Bunga Bank Indonesia periode 2009-2015
(http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/BI+Rate/Data+BI+Rate/,
diakses 20 Agustus 2016, 19.00)
63
Berdasarkan hasil analisis laporan arus kas perusahaan-
1) Aktifitas Operasi :
Semua transaksi yang terkait dengan operasional utama
2) Aktifitas Investasi :
Semua transaksi yang terkait dengan penjualan dan pembelian
3) Aktifitas Pendanaan :
Transaksi-transaksi yang terkait dengan modal dan
penerimaan kas dari hasil utang baru (bank loans & credit
lainnya.
64
B. Hasil Analisis dan Pembahasan
1. Perhitungan Capital Budgeting
Analisis laporan keuangan perusahaan yang melakukan IPO periode
2009 dan 2010 dilakukan dengan metode capital budgeting sebagai berikut :
a. Payback Period
Payback period untuk sebuah investasi adalah lamanya waktu
kepada tercapainya jumlah dana yang sama dengan arus keluar yang
diperoleh oleh arus masuk hasil dari investasi yang dilakukan. Pada
Tabel 4.4
Payback Period
Kode Perusahaan Payback Period
AMRT 2,19
APLN -
BCIP -
BPFI 5,36
BRAU 2,27
BUVA 1,79
BWPT 3.48
GREN -
GTBO 3,69
ICBP 3,83
IPOL -
KRAS -
NIKL -
PTPP 4,86
65
ROTI -
TRIO 5,25
Sumber : Data Diolah
Trijaya Tbk (AMRT) dengan nilai payback period sebesar 2,19 yang
tahun sejak melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia, yaitu PT. Berau
Coral Energy Tbk (BRAU) dengan nilai payback period sebesar 2,27
dasar yang dikeluarkan perusahaan dalam jangka waktu 2,27 tahun sejak
Uluwatu Villa Tbk (BUVA) dengan nilai payback period sebesar 1,79
dasar yang dikeluarkan perusahaan dalam jangka waktu 1,79 tahun sejak
Plantation Tbk (BWPT) dengan nilai payback period sebesar 3,48 yang
66
yang dikeluarkan perusahaan dalam jangka waktu 3,48 tahun sejak
Tujuh Buana Tbk (GTBO) dengan nilai payback period sebesar 3,69
dasar yang dikeluarkan perusahaan dalam jangka waktu 3,69 tahun sejak
CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan nilai payback period sebesar
PT. PP Persero Tbk (PTPP) dengan nilai payback period sebesar 4,86
dasar yang dikeluarkan perusahaan dalam jangka waktu 4,86 tahun sejak
Trikomsel Oke Tbk (TRIO) dengan nilai payback period sebesar 5,25
dasar yang dikeluarkan perusahaan dalam jangka waktu 5,25 tahun sejak
dengan kode perusahaan seperti APLN, BCIP, GREN, IPOL, KRAS, dan
67
Perlu diperhatikan bahwa payback period juga memiliki beberapa
kelemahan. Pertama, tidak sesuai dengan prinsip nilai waktu uang (time
tersebut memiliki nilai yang lebih berharga dibandingkan nilai uang yang
yang sama dengan data input yang sama dapat mengalami perbedaan
hasil perhitungan investasi, dalam hal ini antara memilih empat atau lima
tahun sebagai waktu dan hasil investasi. Ketiga, aliran kas setelah
payback period adalah jumlah waktu yang dibutuhkan bagi nilai bersih
68
aliran kas perusahaan saat ini (net cash flow’s present value) untuk
yang ada. Nilai saat ini dihitung secara khusus dengan mengurangi aliran
Tabel 4.5
Discounted Payback Period
Kode
Discounted Payback Period
Perusahaan
AMRT 2,37
APLN -
BCIP -
BPFI 5,98
BRAU 2,60
BUVA 1,98
BWPT 5,24
GREN -
GTBO 3,92
ICBP 4,40
IPOL -
KRAS -
NIKL -
PTPP 5,62
ROTI -
69
TRIO 5,33
Sumber : Data Diolah
payback period ada 9 perusahaan, yaitu PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk
5,98 tahun sejak melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia, yaitu PT.
jangka waktu 2,60 tahun sejak melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia,
selanjutnya yaitu PT. Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) dengan nilai
dalam jangka waktu 1,98 tahun sejak melakukan IPO di Bursa Efek
70
Indonesia, selanjutnya yaitu PT. BW Plantation Tbk (BWPT) dengan
Bursa Efek Indonesia, selanjutnya yaitu PT. Garda Tujuh Buana Tbk
jangka waktu 4.4 tahun sejak melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia,
payback period sebesar 5,62 yang artinya perusahaan tersebut sudah bisa
jangka waktu 5,62 tahun sejak melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia,
dalam jangka waktu 5,33 tahun sejak melakukan IPO di Bursa Efek
APLN, BCIP, GREN, IPOL, KRAS, dan NIKL belum bisa memenuhi
71
kembali modal dasar yang disetorkan perusahaan sejak melakukan IPO
perbedaan antara jumlah nilai sekarang dari arus kas akhir tahunan dan
a. Dapat mengetahui time value of money atau nilai rupiah saat ini
investasi.
yang sudah jelas yaitu estimasi cash flow dan discount rate.
72
e. Metode NPV selalu konsisten dengan tujuan memaksimalkan
Ketika NPV suatu investasi lebih besar dari nol, maka investasi
dibawah ini :
Tabel 4.6
Net Present Value
Kode
Net Present Value
Perusahaan
AMRT 2444531984874,94
APLN -218137678627,02
BCIP -241436088361,25
BPFI 3082918704,09
BRAU 9032959073950.24
BUVA 19951471405335,90
BWPT 91065810388,67
GREN -931539397379,76
GTBO 90492283964,91
ICBP 8001410223531,96
IPOL -965150677346,07
KRAS -7272443625013,66
NIKL -109718835100,60
PTPP 773943953935,26
ROTI -145555732642,39
TRIO 143749522965,67
Sumber : Data Diolah
73
Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT. Batavia Prosperindo Finance Tbk
Tbk (PTPP), PT. Trikomsel Oke Tbk (TRIO) memiliki nilai NPV yang
lebih besar dari nol dan telah memenuhi kriteria, yaitu ketika NPV suatu
investasi lebih besar dari nol, maka investasi kepada perusahaan tersebut
layak dan diterima, dan juga memenuhi syarat untuk penilaian kelayakan
investasi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dan hasil positif yang
(APLN), PT. Bumi Citra Permai Tbk (BCIP), PT. Evergreen Invesco
Krakatau Steel Tbk (KRAS), PT. Latinusa Tbk (NIKL), PT. Nippon
keuangan terakhir yakni tahun 2015, maka kepada para investor tidak
d. Profitability Index
Indeks profitabilitas (PI) atau rasio manfaat biaya merupakan
rasio nilai sekarang dari arus kas bebas masa depan terhadap pengeluaran
74
absolut yang diinginkan dari suatu investasi, indeks probabilitas menjadi
menolak sebuah investasi yang sama dengan kriteria NPV. Ketika nilai
sekarang dari arus kas bersih suatu investasi sama dengan atau lebih
besar dari pengeluaran awalnya, maka NPV dari investasi tersebut akan
positif, dan nilai indeks probabilitas investasi tersebut juga akan bernilai
lebih dari 1 (satu). Jadi, dua kriteria keputusan ini akan selalu
Tabel 4.7
Profitability Index
Kode
Profitability Index
Perusahaan
AMRT 3,009
APLN 0,228
BCIP 0,136
BPFI 1,011
BRAU 2,001
BUVA 8,748
BWPT 1,103
GREN 0,068
GTBO 1,071
ICBP 1,457
IPOL 0,413
75
KRAS 0,635
NIKL 0,862
PTPP 1,085
ROTI 0,773
TRIO 1.094
Sumber : Data Diolah
Tbk (PTPP), PT. Trikomsel Oke Tbk (TRIO) yang memiliki nilai
profitability index lebih dari 1 (satu), hal itu bertepatan dengan asumsi
bahwa ketika nilai sekarang dari arus bersih suatu investasi sama dengan
atau lebih besar dari pengeluaran awalnya, NPV dari investasi tersebut
bernilai lebih dari 1 dan investasi diterima. Dari tabel 4.7 juga dapat
dilihat bahwa skor tertinggi dimiliki oleh PT Bukit Uluwatu Villa Tbk
(BUVA) yakni dengan skor 8,748 hal ini menandakan bahwa perusahaan
Efek Indonesia.
76
e. Modified Internal Rate of Return
Internal Rate of Return (IRR) adalah metode yang menghitung
tingkat bunga (discount rate) yang membuat nilai sekarang dari seluruh
perkiraan arus kas masuk sama dengan nilai sekarang dari nilai
ekspektasi arus kas keluar (Hazen, 2009). IRR merupakan tingkat bunga
yang membuat nilai NPV yang dihitung menjadi sama dengan nol.
Jika hasil IRR yang didapat lebih besar dari discount rate maka
menerima investasi tersebut. IRR yang lebih kecil dari discount rate
yang lebih kecil dari yang diharapkan, sehingga investor disarankan tidak
perhitungannya.
77
Setelah mengetahui beberapa kelemahan yang dimiliki oleh
metode IRR tersebut, saat ini telah dikembangkan suatu metode untuk
kembali pada discount rate menjadi arus kas tunggal pada akhir masa
mengasumsikan arus kas keluar ditahun nol (0) dan arus kas masuk pada
saat sesudah investasi. Arus kas masuk pada akhir masa investasi
maka MIRR harus lebih besar dari tingkat diskonto. Dengan demikian,
semua kriteria arus kas yang didiskonto akan konsisten dan memberikan
hasil yang sama seperti metode net present value yaitu keputusan
melakukan IPO periode 2009 dan 2010 tergambar dalam tabel berikut
dibawah ini :
78
Tabel 4.8
Modified Internal Rate of Return
Kode
MIRR Discount Rate
Perusahaan
AMRT 9,4910% 6,83%
APLN -23,0599% 6,83%
BCIP -38,1760% 6,83%
BPFI 7,0570% 6,83%
BRAU 34,9541% 6,83%
BUVA 94,7990% 6,83%
BWPT 11,1950% 6,83%
GREN -54,3990% 6,83%
GTBO 9,2800% 6,83%
ICBP 18,5990% 6,83%
IPOL -16,7400% 6,83%
KRAS -7,7873% 6,83%
NIKL 1,3490% 6,83%
PTPP 9,4910% 6,83%
ROTI 0,7850% 6,83%
TRIO 9,4760% 6,83%
Sumber : Data Diolah
Kriteria dari MIRR sama dengan IRR yaitu akan menerima suatu
investasi jika tingkat pengembalian internal lebih besar atau sama dengan
79
(ICBP), PT PP Persero Tbk (PTPP), PT. Trikomsel Oke Tbk (TRIO)
yang memiliki nilai MIRR diatas tingkat diskonto yang telah ditetapkan,
maka dari itu segala bentuk investasi kepada perusahaan tersebut layak
telah ditetapkan.
ini adalah rasio profitabilitas dan rasio leverage yaitu Net Profit Margin
Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Debt to Asset Ratio (DAR), dan
Earning per Share (EPS). Berikut ini hasil perhitungan kinerja keuangan dari
masing-masing perusahaan :
perusahaan tersebut.
80
Tabel 4.9
Net Profit Margin
2010 2011 2012 2013 2014 2015
AMRT 1.82 1.98 2.06 1.63 1.37 1.26
APLN 14.54 17.91 17.94 18.98 18.58 18.70
BCIP 22.14 4.31 9.05 18.17 14.13 3.13
BPFI 28.76 18.18 18.45 17.41 18.17 25.72
BRAU 16.30 14.25 12.52 10.50 10.03 12.24
BUVA 24.52 24.99 25.28 26.27 10.84 18.72
BWPT 34.20 36.07 27.77 15.89 8.60 8.27
GREN 1.07 0.86 0.42 0.37 0.19 -9.30
GTBO 10.79 2.90 3.30 4.07 1.79 1.32
ICBP 9.48 10.67 10.58 8.91 8.43 9.21
IPOL 8.28 9.70 -11.72 -11.38 -6.98 -2.34
KRAS 7.14 1.45 -0.86 -0.65 -8.40 -24.70
NIKL 5.48 -1.52 -4.57 0.16 -4.39 2.44
PTPP 4.58 3.85 3.87 3.61 4.28 5.95
ROTI 3.28 23.10 117.09 -21.13 -15.46 -8.92
TRIO 3.71 4.26 3.98 4.82 2.99 3.09
Sumber : Data Diolah
Bisa dilihat dari tabel diatas bahwa hasil net profit margin dari
Corpindo Tbk ( ROTI) hasil perhitungan net profit margin nya ada yang
negatif pada tahun tertentu dan yang paling rendah yaitu Krakatau Steel
81
b. Operating Profit Margin (OPM)
Operating profit margin adalah rasio yang digunakan untuk
Tabel 4.10
Operating Profit Margin
2010 2011 2012 2013 2014 2015
AMRT 2.21 2.73 2.60 2.71 2.80 2.67
APLN 15.12 23.23 23.39 24.01 17.72 19.07
BCIP 30.03 15.63 18.21 25.57 25.17 47.57
BPFI 35.98 23.93 24.42 22.72 24.00 26.52
BRAU 20.53 18.84 16.74 15.44 15.88 20.83
BUVA 34.45 36.64 38.38 39.09 22.42 32.65
BWPT 52.10 54.37 44.19 28.46 15.65 14.60
GREN 4.53 5.50 11.37 14.44 18.23 15.52
GTBO 17.10 4.07 7.27 7.42 5.83 6.06
ICBP 14.72 13.47 13.17 11.05 10.42 12.58
IPOL 29.41 32.37 33.09 14.94 11.06 12.76
KRAS 6.68 2.00 -0.70 -0.50 -3.77 -13.89
NIKL 5.65 -1.16 -4.77 1.79 -2.71 3.75
PTPP 8.91 10.51 8.88 9.21 10.11 11.23
ROTI -7.37 41.59 59.27 5.71 -10.92 -6.45
TRIO 7.44 8.22 8.63 9.89 10.03 9.11
Sumber : Data Diolah
Bisa dilihat dari tabel diatas bahwa hasil operating profit margin
Corpindo Tbk ( ROTI) hasil perhitungan operating profit margin nya ada
yang negatif pada tahun tertentu dan yang paling rendah yaitu Krakatau
82
Steel Tbk (KRAS) dengan nilai operating profit margin sebesar -
13,89%.
sendiri dan menghasilkan laba bersih yang tersedia bagi pemilik atau
investor.
Tabel 4.11
Return on Equity (ROE)
2010 2011 2012 2013 2014 2015
AMRT 23.58 24.70 15.52 21.85 19.04 18.52
APLN 6.69 13.62 13.25 12.90 11.63 12.80
BCIP 12.14 1.30 4.93 14.51 12.19 2.10
BPFI 17.20 14.19 15.53 16.44 9.36 13.75
BRAU 21.91 21.22 22.37 20.07 19.64 22.76
BUVA 8.90 10.47 7.43 7.66 3.15 5.42
BWPT 21.50 22.47 15.74 8.32 2.80 0.19
GREN 0.53 0.46 0.13 0.12 0.05 -2.29
GTBO 16.52 4.59 5.31 6.28 2.65 2.44
ICBP 33.40 19.29 19.04 16.85 16.83 17.84
IPOL 24.84 30.69 -74.09 -202.27 246.01 32.83
KRAS 11.41 2.52 -1.75 -1.29 -17.59 -18.26
NIKL 15.30 -4.34 -15.16 0.65 -20.02 8.93
PTPP 19.02 16.85 18.70 21.20 22.26 16.52
ROTI 0.33 22.55 74.20 -8.15 -6.72 -4.28
TRIO 23.91 27.74 20.74 24.64 13.59 4.85
Sumber : Data Diolah
Bisa dilihat dari tabel diatas bahwa hasil return on equity dari
83
(KRAS), Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL), dan Nippon Indosari
Corpindo Tbk ( ROTI) hasil perhitungan return on equity nya ada yang
negatif pada tahun tertentu dan yang paling rendah yaitu Indopoly
Tabel 4.12
Return on Asset (ROA)
2010 2011 2012 2013 2014 2015
AMRT 6.00 7.19 6.41 5.19 4.09 3.80
APLN 3.63 6.35 5.54 4.73 4.15 4.60
BCIP 9.72 1.01 2.78 7.56 5.17 0.80
BPFI 9.05 6.32 5.53 4.54 3.82 6.24
BRAU 17.56 15.27 12.38 8.67 8.80 10.00
BUVA 4.63 6.23 4.66 4.32 1.67 3.34
BWPT 9.17 8.93 5.34 2.93 1.19 0.08
GREN 0.44 0.38 0.11 0.09 0.04 -1.66
GTBO 7.90 2.01 2.65 3.42 1.44 1.41
ICBP 14.50 13.57 12.86 10.51 10.16 11.01
IPOL 4.77 7.81 -8.36 -8.10 -3.86 -1.48
KRAS 6.03 1.21 -0.76 -0.57 -6.04 -10.35
NIKL 8.13 -2.09 -5.85 0.22 -5.88 2.94
PTPP 3.70 3.46 3.62 3.39 3.64 4.42
ROTI 0.19 15.91 57.70 -6.74 -5.79 -2.93
TRIO 8.54 7.95 7.14 6.07 3.56 1.28
Sumber : Data Diolah
Bisa dilihat dari tabel diatas bahwa hasil return on asset dari
84
sampai 2015, namun beberapa perusahaan seperti Evergreen Invesco Tbk
Corpindo Tbk ( ROTI) hasil perhitungan return on asset nya ada yang
negatif pada tahun tertentu dan yang paling rendah yaitu Krakatau Steel
panjangnya.
dari ekuitas yang dimilikinya. Tetapi investor juga harus jeli dalam
menganalisis DER ini, sebab jika total hutang lebih besar dari ekuitas,
maka harus dilihat lebih lanjut apakah hutang lancar atau hutang jangka
panjang yang lebih besar. Hal yang perlu juga diperhatikan adalah
85
yang dikelola adalah dana pihak ketiga dan secara akuntansi dana
Tabel 4.13
Debt to Equity Ratio (DER)
2010 2011 2012 2013 2014 2015
AMRT 2.93 2.43 1.42 3.21 3.65 3.25
APLN 0.84 1.15 1.39 1.73 1.80 1.70
BCIP 0.25 0.30 0.77 0.92 1.36 1.63
BPFI 0.90 1.24 1.81 2.62 1.45 1.03
BRAU 0.25 0.39 0.81 1.32 1.23 1.28
BUVA 0.92 0.68 0.60 0.77 0.89 0.72
BWPT 1.08 1.52 1.95 1.84 1.36 1.41
GREN 0.19 0.21 0.22 0.29 0.36 0.37
GTBO 1.06 1.28 1.01 0.83 0.84 0.83
ICBP 0.45 0.42 0.48 0.60 0.66 0.62
IPOL 4.06 2.93 7.87 23.97 -64.71 -36.82
KRAS 0.88 1.08 1.30 1.26 1.91 1.07
NIKL 0.88 1.07 1.59 1.90 2.40 2.04
PTPP 3.31 3.86 4.16 5.26 5.11 2.74
ROTI 0.74 0.42 0.29 0.21 0.18 0.22
TRIO 1.80 2.49 1.90 3.06 2.82 2.79
Sumber : Data Diolah
Bisa dilihat dari tabel diatas bahwa hasil debt to equity ratio dari
CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA),
dan Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) yang hasil perhitungan debt
to equity ratio nya konsisten dibawah 1,00 (satu), hal ini menunjukkan
86
membayar kewajiban jangka panjangnya cukup baik. Kinerja yang
hutang. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar jumlah modal
Tabel 4.14
Debt to Asset Ratio (DAR)
2010 2011 2012 2013 2014 2015
AMRT 0.75 0.71 0.59 0.76 0.79 0.52
APLN 0.46 0.53 0.58 0.63 0.64 0.63
BCIP 0.20 0.23 0.44 0.48 0.58 0.62
BPFI 0.47 0.55 0.64 0.72 0.59 0.47
BRAU 0.20 0.28 0.45 0.57 0.55 0.56
BUVA 0.16 0.18 0.18 0.22 0.27 0.28
BWPT 0.57 0.60 0.66 0.65 0.58 0.58
GREN 0.48 0.40 0.37 0.44 0.47 0.42
GTBO 0.51 0.56 0.50 0.45 0.46 0.45
ICBP 0.30 0.30 0.32 0.38 0.40 0.38
IPOL 0.78 0.75 0.89 0.96 1.02 0.93
KRAS 0.46 0.52 0.56 0.56 0.66 0.52
NIKL 0.47 0.52 0.61 0.65 0.71 0.67
PTPP 0.77 0.79 0.81 0.84 0.84 0.73
ROTI 0.42 0.29 0.22 0.17 0.15 0.23
TRIO 0.64 0.71 0.66 0.75 0.74 0.74
Sumber : Data Diolah
87
Bisa dilihat dari tabel dihalaman sebelumnya bahwa hasil debt to
Indopoly Swakarsa Industry Tbk (IPOL) karena pada tahun 2014 nilai
debt to asset ratio nya 1,02 dan perusahaan tersebut memiliki nilai debt
grafik tersebut dapat dilihat juga bahwa nilai debt to asset ratio terbaik
Corpindo Tbk (ROTI). Hal ini juga menunjukkan bahwa jumlah aset
membeli saham adalah untuk mendapatkan dividend, jika nilai EPS kecil
Sehingga investor akan meminati saham yang memiliki EPS yang tinggi
dibanding saham yang memiliki EPS yang rendah. Earning per share
88
Tabel 4.15
Earning per Share (EPS)
2011 2012 2013 2014 2015
AMRT 74.55 105.10 127.41 142.61 13.82
APLN 11.76 28.30 41.04 41.53 47.99
BCIP 15.50 1.93 6.64 22.64 21.34
BPFI 25.95 23.28 29.26 36.28 29.94
BRAU 106.38 114.52 147.33 31.22 37.26
BUVA 16.78 18.87 18.32 20.99 9.68
BWPT 60.34 79.35 64.71 44.86 6.01
GREN 0.53 0.46 0.13 0.12 0.05
GTBO 34.26 7.79 11.25 17.33 7.17
ICBP 338.77 373.80 381.63 446.62 514.62
IPOL 0.0038 0.0015 -50.13 -58.18 -27.39
KRAS 0.81 0.65 -12.53 -10.88 -118.10
NIKL 29.55 -7.63 -24.79 1.35 -35.21
PTPP 42 49.61 63.95 86.88 109.85
ROTI 0.34 29.55 376.76 -29.26 -22.93
TRIO 46.15 68.27 80.22 100.56 66.03
Sumber : Data Diolah
per share tertinggi dengan rata-rata 411,09 rupiah per tahun, beberapa
(PTPP), Trikomsel Oke Tbk (TRIO) memiliki nilai earning per share
Nusantara Tbk (NIKL), dan Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) yang
89
nilai earning per share sangat kecil, bahkan sampai bernilai negatif pada
tahun-tahun tertentu.
kita lihat bahwa hasil dari masing-masing rasio keuangan tersebut sebagian
besar sesuai dengan hasil analisis capital budgeting yang sebelumnya yaitu
keuangan yang cukup baik ditinjau dari masing-masing rasio keuangan dan
tidak menghasilkan nilai yang negatif, hanya Agung Podomoro Land Tbk
(APLN) dan Bumi Citra Permai Tbk (BCIP) yang tidak sesuai, karena secara
kelayakan investasi namun memiliki kinerja keuangan yang baik dan tidak
menghasilkan nilai yang negatif. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai
macam hal dan diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hal
tersebut.
90
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Penelitian ini menggunakan analisis capital budgeting terhadap
2009 dan 2010 dengan menggunakan prospektus dan laporan keuangan sebagai
tersebut selama 5 tahun setelah melakukan IPO. Dari hasil analisis capital
budgeting dan kinerja keuangan pada perusahaan yang melakukan IPO di Bursa
Efek Indonesia periode 2009 dan 2010 maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
91
b) Perusahaan lainnya seperti Agung Podomoro Land Tbk (APLN),
berikut:
(TRIO).
terhadap aset dan ekuitas yang baik yaitu Indofood CBP Sukses
92
Makmur Tbk (ICBP), Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA), dan Nippon
dan juga memiliki kinerja keuangan yang baik ditinjau dari masing-
masing rasio keuangan dan tidak menghasilkan nilai yang negatif, hanya
Agung Podomoro Land Tbk (APLN) dan Bumi Citra Permai Tbk (BCIP)
memiliki kinerja keuangan yang baik dan tidak menghasilkan nilai rasio
B. Implikasi
1. Bagi akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian
93
hanya setelah melakukan IPO tapi juga sebelum melakukan IPO di Bursa
Efek Indonesia.
2. Bagi investor
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi investor
3. Bagi perusahaan
Penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam menilai kelayakan
C. Saran
Berdasarkan hasil dan analisa yang telah dilakukan oleh peneliti,
penelitian ini masih ada kekurangan, sehingga ada yang perlu diperbaiki dan
diperhatikan lagi untuk penelitan berikutnya. Adapun saran dari penulis untuk
Indonesia.
94
3. Melakukan alat analisis yang lebih baik dan teliti sehingga akan
95
DAFTAR PUSTAKA
96
Emery, Douglas R., and John D. Finnerty, Corporate Financial Management,
Pearson Education, 3rd ed., 2007.
Freeman, M. and Hobbes, G. (2001), “Capital budgeting: theory versus
practice”, Australian Accountant, Vol. 61, No. 8, pp. 36-41.
Graham, J. R. and Harvey, C. R. (2001) “The Theory and Practice of Corporate
Finance: Evidence from the Field,” Journal of Financial Economics, 60
(1-2), pp.187-243.
Hanafi, Mamduh, M., dan Halim, Abdul, (2005). ”Analisis Laporan Keuangan”,
Edisi Kedua, Unit Penerbit Dan Percetakan AMP-YKPN: Yogyakarta.
Holland, K.M dan Horton, J.G, “Initial Public Offerings on The Unlisted
Securities Market: The Impact of Profesional Advisor”, Accounting
and Business Research, Vol 24, No. 93, p 19-34, 1993.
Holmén, M., and Pramborg, B. (2009), “Capital Budgeting and Political Risk:
Empirical Evidence”, Journal of International Financial Management
& Accounting, Vol. 20 (2), pp. 105–134.
Husein Umar, 2005, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.
Kannadhasan M, Asha P., Effects of Inflation on Capital Budgeting Decisions-
an Analytical Study, National Conference on Financial Economics,
ICFAL, 2006.
Lefley, Frank, The sometimes overlooked discounted payback method, Journal
of Financial Management; pg. 36, 1997.
Libby, Robert, Patricia A. Libby and Daniel G. Short, Financial Accounting,
Fourth edition, McGraw-Hill, 2004.
Lowry, Michelle, Micah S.O, dan Schwert, G.W, “The Variability of IPO Initial
Returns”, The Journal of Finance, 2008.
Mills, Geofrey T., The Impact of Inflation on Capital Budgeting and Working
Capital,Journal of Financial and Strategic Decisions, Vol. 9, No. 1,
Spring 1996.
Payne, J.D., Heath, W.C. and Gale, L.R. (1999), “Comparative financial
practice in the US and Canada: capital budgeting and risk assessment”,
Financial Practice and Education, Vol. 9, No. 10, pp. 16-24.
Peterson, P.P., and Fabozzi, F.J., Capital Budgeting: Theory and Practice, John
Wiley and Sons, 2002.
Picken, David H., Mak, Stephen, Risk analysis in cost planning and its effect on
efficiency in capital cost budgeting, Journal of Enterprise Information
Management, pg.318, 2001.
97
Pike, R. (1989), “Do Sophisticated Capital Budgeting Approaches Improve
Investment Decision-Making Effectiveness?”, The Engineering
Economist, Vol. 34 (2), pp 149-161.
Rodoni, Ahmad, “Modul Institusi Depositori dan Pasar Modal”, UIN, Jakarta,
2008.
Rodoni, Ahmad dan Ali, Herni. (2010). Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Ross, Westerfield, Jaffe, Jordan, Modern Financial Management, Mc.Graw Hill
International, 2008.
Ross, S.A. (2007). Fundamentals of Corporate Finance, 4th Aust ed., McGraw
Hill, Sydney.
Ross, S.A., Westerfield, R.W. and Jaffe, J.F. (2010). Corporate Finance, 10th
ed., McGraw Hill, New York.
Ryan, P.A., and Ryan, G.P. (2002), “Capital budgeting practices of Fortune
1000: how have things changed?”, Journal of Business and Management,
Vol. 8 (4), pp. 355-364.
Schall, L.D., and Sundem, G.L. (1980), “Capital budgeting methods and risk: a
further analysis”, Financial Management, Vol. 9 (1), pp. 7-11.
Smart, S. B., Megginson, W.L., and Gitman, L.J. (2006), Corporate
Finance, 2nd edition, Thomson Learning, New York.
Stanley, M., and S. Block (1984), "A Survey of Multinational Capital
Budgeting", Financial Review, Vol. 19 (1), pp. 36-54.
www.idx.co.id
www.bi.go.id
98
Lampiran 1 : Tabel Perusahaan Yang Diteliti
No Kode Perusahaan Nama Perusahaan
1 APLN Agung Podomoro Land Tbk
2 BCPI Bumi Citra Permai Tbk
3 BPFI Batavia Prosperindo Finance Tbk
4 BRAU Berau Coral Energy Tbk
5 BUVA Bukit Uluwatu Villa Tbk
6 BWPT BW Plantation Tbk
7 GREN Evergreen Invesco Tbk
8 GTBO Garda Tujuh Buana Tbk
9 IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk
10 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
11 KRAS Krakatau Steel Tbk
12 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk
13 NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk
14 PTPP PP (Persero) Tbk
15 AMRT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
16 TRIO Trikomsel Oke Tbk
99
Lampiran 2 : Tabel Penggunaan Dana IPO Oleh Perusahaan
Nama
Penggunaan dana IPO
Perusahaan
Pengembangan proyek baru, akusisi tiga proyek properti. Ketiganya
Agung
yaitu Green Lake, Green Permata Residences, dan Grand Taruma.
Podomoro
Penyelesaian proyek Central Park, Podomoro City extension dan
Land Tbk
superblok Kuningan City.
Proyek pembangkit listrik berbahan bakar gas dan fasilitas pengolahan
air dengan investasi total Rp 159 miliar di Kawasan Industri (KI)
Bumi Citra
Millenium Industrial Estate di Cikupa, Tangerang. Pembangunan
Permai Tbk
berbagai fasilitas infrastruktur itu untuk menarik investor Tiongkok di
era pasar perdagangan bebas kawasan Asean-Tiongkok (AC-FTA).
Proyek perluasan cabang perusahaan dari 19 kantor cabang diseluruh
Indonesia menjadi 50 kantor cabang diseluruh Indonesia, diantaranya
Balikpapan, Banda Aceh, Bandar Lampung, Bandung, Banjarmasin,
Baturaja, Bengkulu, Denpasar, Gorontalo, Jakarta, Jambi, Kendari,
Lubuk Linggau, Makassar, Malang, Manado, Medan, Palembang,
Batavia Pangkalpinang, Pekanbaru, Pontianak, Samarinda, Semarang, Surabaya,
Prosperindo Yogyakarta, Gorontalo, Baturaja, Bengkulu, Palu, Lhoksuemawe, Solo,
Finance Tbk Purwokerto, Bogor, Padang, Pematang Siantar, Palangkaraya, Sidoarjo,
Mataram, Depok, Pare-pare dan Kudus. dan 2 Kantor Perwakilan di
Bekasi dan Tangerang. Proyek tersebut dalam rangka memenuhi
kebutuhan masyarakat Indonesia atas pembiayaan kendaraan
bermotor, BPF terus menerus mengembangkan jaringan usahanya
sehingga menjangkau setiap kota besar dan prospektif di Indonesia.
Proyek pembangunan terminal batubara di Suaran sebesar Rp69,45
miliar, pembangkit listrik tenaga batubara di Suaran Rp5,03 miliar, dan
Berau Coral
pembelian fasilitas transhipper Rp10,45 miliar. Penambahan kapasitas
Energy Tbk
fasilitas pengolahan batu bara, loading conveyor, dan hauling road di
Lati, Binungan, dan Sambarata,
Membangun dua proyek utama di Bintan dan Manado senilai Rp350
Bukit miliar. Dua proyek yang dimaksud yakni, Alila Villas Bintan di Lagoi Bay,
Uluwatu Bintan Resort dengan luas sekira 13 hektare (Ha) dengan investasi
Villa Tbk Rp250 miliar, menambah 12 unit vila di Alila Ubud, mengakuisisi 100
persen saham PT Buana Megawisatama dan PT Verizon Indonesia.
Membiayai proyek penanaman kelapa sawit di lahan milik anak usaha,
BW
dengan target lahan tertanam sebanyak 64 ribu hektare termasuk
Plantation
plasma di seluruh anak perusahaan, sisanya digunakan untuk modal
Tbk
kerja.
Investasi dan proyek perluasan usaha, untuk pembelian mesin
Evergreen pemintalan benang dan pembelian bahan baku, mengembangkan
Invesco Tbk usahanya dari yang selama ini hanya pemintalan benang dari serat
sintetis menjadi penambahan pemintalan serat alam
Dipergunakan untuk belanja modal (capital expenditure/capex)
Garda Tujuh perusahaan, Capex yang ada lebih banyak akan dipergunakan untuk
Buana Tbk meningkatkan kapasitas produksi, seperti flick, ada tracking, dan dryer
itu sendiri (untuk mengurangi kandungan air di batubara)
100
Dana IPO digunakan untuk investasi proyek untuk segmen biaxially
oriented polyster (Bopet) agar lebih menunjang kegiatan produksi
Indopoly
perseroan. Pengoperasian lini produk Bopet merupakan upaya
Swakarsa
mendiversifikasi produk secara horizontal dengan menawarkan pilihan
Industry Tbk
yang lebih beragam kepada pelanggan. Bopet berproduksi komersial
memiliki kapasitas 20.000 ton per tahun.
iCBP berdiri sebagai entitas terpisah pada bulan september 2009 dan
tercatat sebagai perusahaan publik di BEi pada tanggal 7 oktober 2010.
Indofood iCBP didirikan melalui proses restrukturisasi internal Grup CBP dari
CBP Sukses indofood, perusahaan induk yang tercatat sebagai perusahaan publik di
Makmur Tbk BEi sejak tahun 1994. Adapun dana IPO digunakan untuk proyek dalam
rangka meningkatkan kapasitas pabrik beberapa produk seperti mi
instan, susu, penyedap makanan, dan nutrisi serta makanan kaleng.
Untuk mendanai sebesar 35 persen investasi barang modal sehubungan
dengan rencana modernisasi dan ekspansi kapasitas prosuk di Pabrik
Krakatau
Baja Lembaran Canai Panas serta meningkatkan modal kerja dengan
Steel Tbk
membeli bahan baku, dan membiayai pematangan lahan serta
penyertaan modal pada anak perusahaan.
Dana hasil IPO digunakan untuk ekspansi usaha dan investasi, yaitu
Nippon
untuk proyek pembangunan pabrik baru di Medan dan Semarang
Indosari
menjadi total 4 pabrik selain di Cikarang dan Pasuruan. Pembangunan
Corpindo
kedua pabrik tersebut untuk meningkatkan kapasitas dan menjaga
Tbk
produk roti lebih segar karena lokasi pabrik lebih dekat ke konsumen.
Dana hasil IPO digunakan untuk proyek revamping atau peningkatan
kapasitas dan mesin produksi serta penambahan mesin baru. Melalui
Pelat Timah
proyek tersebut diharapkan kapasitas produksi meningkat menjadi
Nusantara
160.000 ton per tahun dari 130.000 ton per tahun dan kecepatan mesin
Tbk
produksi bertambah menjadi 330 meter per menit dari 250 meter per
menit.
PP (Persero) Untuk proyek pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 4.000 MW
Tbk hingga tahun 2020.
Seluruh dana IPO dialokasikan untuk proyek penambahan 400 gerai
Sumber
perseroan dan tiga pusat distribusi. Pusat distribusi akan dibangun di
Alfaria
Palembang, Jawa, dan Bali, untuk mengembangkan usaha perseroan,
Trijaya Tbk
demi menjangkau tempat-tempat strategis di seluruh Indonesia.
Dana hasil penawaran umum sebesar untuk proyek pengembangan
Trikomsel OkeShop dengan menambah 200 gerai menjadi total 1000 gerai di
Oke Tbk seluruh Indonesia, dan sisanya untuk investasi dan pengembangan
infrastruktur perseroan.
101
Lampiran 3 : Tabel Perhitungan Kinerja Keuangan Perusahaan
Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)
2010 2011 2012 2013 2014 2015
NPM 1.82 1.98 2.06 1.63 1.37 1.26
OPM 2.21 2.73 2.60 2.71 2.80 2.67
ROE 23.58 24.70 15.52 21.85 19.04 18.52
ROA 6.00 7.19 6.41 5.19 4.09 3.80
DER 2.93 2.43 1.42 3.21 3.65 3.25
DAR 0.75 0.71 0.59 0.76 0.79 0.52
102
Berau Coral Energy Tbk (BRAU)
2010 2011 2012 2013 2014 2015
NPM 16.30 14.25 12.52 10.50 10.03 12.24
OPM 20.53 18.84 16.74 15.44 15.88 20.83
ROE 21.91 21.22 22.37 20.07 19.64 22.76
ROA 17.56 15.27 12.38 8.67 8.80 10.00
DER 0.25 0.39 0.81 1.32 1.23 1.28
DAR 0.20 0.28 0.45 0.57 0.55 0.56
103
Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO)
2010 2011 2012 2013 2014 2015
NPM 10.79 2.90 3.30 4.07 1.79 1.32
OPM 17.10 4.07 7.27 7.42 5.83 6.06
ROE 16.52 4.59 5.31 6.28 2.65 2.44
ROA 7.90 2.01 2.65 3.42 1.44 1.41
DER 1.06 1.28 1.01 0.83 0.84 0.83
DAR 0.51 0.56 0.50 0.45 0.46 0.45
104
Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL)
2010 2011 2012 2013 2014 2015
NPM 5.48 -1.52 -4.57 0.16 -4.39 2.44
OPM 5.65 -1.16 -4.77 1.79 -2.71 3.75
ROE 15.30 -4.34 -15.16 0.65 -20.02 8.93
ROA 8.13 -2.09 -5.85 0.22 -5.88 2.94
DER 0.88 1.07 1.59 1.90 2.40 2.04
DAR 0.47 0.52 0.61 0.65 0.71 0.67
105
Lampiran 4 : Hasil uji banding antara proyeksi capital budgeting dan hasil
analisis capital budgeting riil.
Payback Period
Kode Perusahaan Proyeksi Riil
AMRT 2.81 2.19
APLN - -
BCIP - -
BPFI 4.57 5.36
BRAU 2.65 2.27
BUVA 2.73 1.79
BWPT 3.52 3.48
GREN - -
GTBO 4.28 3.69
ICBP 3.12 3.83
IPOL - -
KRAS - -
NIKL - -
PTPP 4.16 4.86
ROTI - -
TRIO 5.50 5.25
106
Descriptive Statistics
Ranks
Total 16
a
Test Statistics
Riil - Proyeksi
b
Z -.178
Asymp. Sig. (2-tailed) .859
Berdasarkan hasil dari perhitungan Wilcoxon Signed Rank Test, maka nilai Z
yang didapat sebesar -0,178 dengan p value (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,859,
di mana 0,859 > 0,05, sehingga keputusan hipotesis adalah menerima H0 atau
yang berarti tidak terdapat perbedaan antara proyeksi capital budgeting dan hasil
capital budgeting riil.
107
Discounted Payback Period
108
Descriptive Statistics
Ranks
Total 16
a
Test Statistics
Riil - Proyeksi
b
Z -1.007
Asymp. Sig. (2-tailed) .314
Berdasarkan hasil dari perhitungan Wilcoxon Signed Rank Test, maka nilai Z
yang didapat sebesar -1,007 dengan p value (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,314,
di mana 0,314 > 0,05, sehingga keputusan hipotesis adalah menerima H0 atau
yang berarti tidak terdapat perbedaan antara proyeksi capital budgeting dan hasil
capital budgeting riil.
109
Net Present Value
110
Descriptive Statistics
Ranks
Total 16
a
Test Statistics
Riil - Proyeksi
b
Z -2.947
Asymp. Sig. (2-tailed) .003
Berdasarkan hasil dari perhitungan Wilcoxon Signed Rank Test, maka nilai Z
yang didapat sebesar -2.947 dengan p value (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,003,
di mana 0,003 < 0,05, sehingga keputusan hipotesis adalah menolak H0 dan
menerima H1 atau yang berarti terdapat perbedaan antara proyeksi capital
budgeting dan hasil capital budgeting riil.
111
Profitability Index
Kode Perusahaan Proyeksi Riil
AMRT 3.009 3.037
APLN 0.228 0.234
BCIP 0.136 0.137
BPFI 1.011 1.213
BRAU 2.001 2.012
BUVA 8.748 8.938
BWPT 1.103 1.101
GREN 0.059 0.068
GTBO 1.071 1.090
ICBP 1.457 1.457
IPOL 0.413 0.417
KRAS 0.635 0.636
NIKL 0.862 0.862
PTPP 1.085 1.106
ROTI 0.773 0.788
TRIO 1.094 1.124
112
Descriptive Statistics
Ranks
Total 16
a
Test Statistics
Riil - Proyeksi
b
Z -3.108
Asymp. Sig. (2-tailed) .002
Berdasarkan hasil dari perhitungan Wilcoxon Signed Rank Test, maka nilai Z
yang didapat sebesar -3.108 dengan p value (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,002,
di mana 0,002 < 0,05, sehingga keputusan hipotesis adalah menolak H0 dan
menerima H1 atau yang berarti terdapat perbedaan antara proyeksi capital
budgeting dan hasil capital budgeting riil.
113
Modified Internal Rate of Return
114
Descriptive Statistics
Ranks
Total 16
a
Test Statistics
Riil - Proyeksi
b
Z -1.681
Asymp. Sig. (2-tailed) .093
Berdasarkan hasil dari perhitungan Wilcoxon Signed Rank Test, maka nilai Z
yang didapat sebesar -1.681 dengan p value (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,093,
di mana 0,093 > 0,05, sehingga keputusan hipotesis adalah menerima H0 atau
yang berarti tidak terdapat perbedaan antara proyeksi capital budgeting dan hasil
capital budgeting riil.
115