Anda di halaman 1dari 12

Pengaruh Motivasi Membayar....

(Rolalita Lukmana Putri) 1

PENGARUH MOTIVASI MEMBAYAR PAJAK DAN TINGKAT


PENDIDIKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG
PRIBADI
THE INFLUENCE OF MOTIVATION AND EDUCATION LEVEL TOWARD TAXPAYER
COMPLIANCE

Oleh: Rolalita Lukmana Putri


Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta
ola_lukmana@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh Motivasi Membayar Pajak terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak Orang Pribadi pada Kanwil DJP DIY tahun 2015, (2) pengaruh Tingkat Pendidikan
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada Kanwil DJP DIY tahun 2015, (3) pengaruh
Motivasi Membayar Pajak dan Tingkat Pendidikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
pada Kanwil DJP DIY tahun 2015. Metode pengumpulan data dengan kuesioner. Sampel yang
digunakan sebanyak 159 Wajib Pajak Orang Pribadi. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi
linier sederhana dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Motivasi
Membayar Pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
pada Kanwil DJP DIY tahun 2015, (2) Tingkat Pendidikan berpengaruh positif namun tidak signifikan
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Kanwil DJP DIY tahun 2015, (3) Motivasi Membayar
Pajak dan Tingkat Pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi pada Kanwil DJP DIY tahun 2015.

Kata kunci: Motivasi Membayar Pajak, Tingkat Pendidikan, Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

Abstract
This research aim to know (1) the influence of Motivation to Pay Taxes toward Taxpayer Compliance
of Private Person at Regional Office Directorate General of Taxation DIY 2015, (2) the influence of
Education Level toward Taxpayer Compliance of Private Person at Regional Office Directorate
General of Taxation DIY 2015, (3) the influence of Motivation to Pay Taxes and Education Level toward
Taxpayer Compliance of Private Person at Regional Office Directorate General of Taxation DIY 2015.
The data collection method with questionnaire. The samples in this research are 159 private person
taxpayers. The data analysis techniques used in this research were simple linear regression and
multiple linear regression. This research result indicated that (1) Motivation to Pay Taxes influence
has positive and significant toward Taxpayer Compliance of Private Person at Regional Office
Directorate General of Taxation DIY 2015, (2) Education Level influence has positive but not
significant toward Taxpayer Compliance of Private Person at Regional Office Directorate General of
Taxation DIY 2015, (3) Motivation to Pay Taxes and Education Level has positive and significant
toward Taxpayer Compliance of Private Person at Regional Office Directorate General of Taxation
DIY 2015.

Keywords: Motivation to Pay Taxes, Education Level, Taxpayer Compliance of Private Person
2 Jurnal Profita Edisi 8 Tahun 2016

PENDAHULUAN formal terdaftar, badan lebih mudah


Pajak merupakan fenomena yang teridentifikasi jati dirinya, terpantau
selalu berkembang di masyarakat. Pajak kehadirannya, terdeteksi kegiatannya dan
digunakan oleh pemerintah untuk transparan objek pajaknya, sedangkan pada
mewujudkan kemandirian bangsa dan pemungutan pajak atas orang pribadi terjadi
Negara karena sumber penerimaan terbesar kesulitan dalam pemantauan dan
negara berasal dari sektor pajak. Melalui pendeteksian. Hal ini dikarenakan tidak
pajak, pemerintah dapat menyelesaikan adanya informasi transaksi finansial dari
berbagai masalah perekonomian, tiap orang secara jelas, sehingga
membangun infrastruktur serta fasilitas pemungutan pajak atas badan lebih optimal
umum. Karena peranannya yang sangat daripada orang pribadi.
sentral dan penting dalam negara, Pencapaian pada 31 Agustus 2015
hendaknya masyarakat sebagai warga tersebut tentunya tidak terlepas dari usaha
negara paham tentang pentingnya pajak dan DJP dalam menggali potensi pajak yang
mengerti bagaimana melaksanakan hak dan ada, salah satunya yaitu dengan cara
kewajibannya terkait dengan pajak. menerbitkan Surat Teguran. Sebanyak
Berdasarkan data yang dihimpun 207.489 Surat Teguran telah diterbitkan
oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP), hingga 31 Agustus 2015 atau sebesar 2,5
hingga 31 Agustus 2015 realisasi kali lipat dibanding tahun 2014. Dari
penerimaan pajak mencapai Rp 598,270 informasi tersebut sudah jelas bahwa
triliun atau 46,22% dari target. Dari kepatuhan wajib pajak dalam membayar
informasi tersebut bisa disimpulkan bahwa pajak masih rendah, hal ini dapat dilihat
penerimaan pajak masih rendah dan jauh dari banyaknya Surat Teguran yang harus
dari target. diterbitkan oleh DJP agar wajib pajak mau
Pencapaian 46,22% tersebut memenuhi kewajiban perpajakannya.
merupakan kontribusi dari Wajib Pajak Usaha lain yang dilakukan oleh
Badan dan Wajib Pajak Orang Pribadi, pemerintah untuk menggali penerimaan
namun hanya sedikit sekali yang berasal pajak adalah dengan dikeluarkannya
dari Wajib Pajak Orang Pribadi. Dalam Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor
penelitiannya, Dina Fitriani dan Putu PMK-91/PMK.03/2015 oleh Menteri
Mahardika (2009: 136) mengungkapkan Keuangan tentang pengurangan atau
bahwa penerimaan pajak di Indonesia pada penghapusan sanksi pajak, segala jenis
umumnya masih didominasi oleh badan. denda atau sanksi atas keterlambatan
Hal tersebut dikarenakan sebagai instansi penyampaian SPT, dan keterlambatan
Pengaruh Motivasi Membayar.... (Rolalita Lukmana Putri) 3

pembayaran atau penyetoran pajak akan motivasi dalam membayar pajak dan
mendapat tindakan khusus untuk periode tingkat pendidikannya.
Januari 2015 hingga Desember 2015 Tingkat Pendidikan masyarakat di
dengan tujuan agar lebih banyak lagi wajib Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami
pajak yang mau membayar pajak. Namun peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan
pada kenyataannya masih banyak wajib menurunnya angka buta huruf pada tahun
pajak yang tidak memanfaatkan fasilitas 2015, yaitu sebesar 5,56% yang
ini. Hal ini dilatarbelakangi oleh kurangnya sebelumnya adalah 7,14% pada tahun 2014.
kesadaran dari setiap wajib pajak. Namun mengapa dengan kenaikan Tingkat
Kesadaran merupakan bagian dari Pendidikan tersebut penerimaan pajak di
motivasi, yaitu motivasi intrinsik yang DIY masih rendah. Dengan Tingkat
timbul dari dalam diri individu itu sendiri. Pendidikan yang tinggi seyogyanya wajib
Pada keadaan tertentu, kesadaran dapat pajak mampu berfikir dan menelaah bahwa
juga dipengaruhi oleh Tingkat Pendidikan, pajak memang benar-benar penting untuk
semakin tinggi Tingkat Pendidikan seorang kemajuan dan pembangunan bangsa,
individu maka pola pikir dan cara sehingga akan timbul motivasi dari dalam
bertingkah lakunya juga lebih maju dan dirinya untuk sukarela membayar pajak.
berkembang. Rendahnya penerimaan pajak
Sejak reformasi fiskal pada tahun umumnya dikarenakan wajib pajak belum
1984 dalam pemungutan pajak, negara memiliki motivasi yang kuat untuk sadar
memberlakukan self assessment system. dan patuh dalam memenuhi kewajibannya
Sistem ini mensyaratkan adanya peran aktif dalam hal perpajakan. Aparat pajak selama
dari setiap wajib pajak untuk memenuhi ini sudah berusaha melakukan berbagai
kewajiban perpajakannya. Kepatuhan upaya demi menaikkan penerimaan pajak,
merupakan hal yang sangat penting dan misalnya dengan melalui media masa, iklan
mendasar dalam mensukseskan di TV dan radio, bahkan banner
pelaksanaan sistem tersebut. Oleh karena penghapusan sanksi pajak terdapat di
itu, sangat penting apabila kepatuhan wajib berbagai penjuru wilayah, namun tidak ada
pajak dapat timbul dari dalam diri individu pengaruh yang signifikan terhadap
secara sukarela. Keberhasilan pelaksanaan penerimaan pajak negara. Pemahaman dan
self assessment system sangat terkait kesadaran serta niat tulus ikhlas dalam
dengan karakteristik seorang wajib pajak. membayar pajak demi terciptanya gotong-
Karkteristik wajib pajak dapat dilihat dari royong merupakan aspek yang perlu
disosialisasikan kepada masyarakat agar
4 Jurnal Profita Edisi 8 Tahun 2016

nantinya motivasi dapat tumbuh sehingga Membayar Pajak dan Tingkat Pendidikan
kepatuhan dapat terwujud. merupakan faktor dari dalam diri setiap
Motivasi merupakan salah satu Wajib Pajak Orang Pribadi, kedua faktor ini
faktor yang penting yang harus dimiliki penting karena berpengaruh terhadap
individu agar mereka tergerak untuk tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang
melaksanakan suatu aktivitas, dalam hal ini Pribadi dan penerimaan pajak negara.
adalah motivasi untuk membayar pajak, Penelitian ini mengacu pada
sehingga nantinya tujuan perpajakan dapat penelitian yang dilakukan oleh Susi
tercapai. Diharapkan sosialisasi dan upaya Dianawati (2008) dengan judul Analisis
yang dilakukan oleh aparat pajak mendapat Pengaruh Motivasi dan Tingkat Pendidikan
respon yang positif dari wajib pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi
kemudian mereka akan sadar dan Kasus pada KPP Pratama Jakarta Tanah
termotivasi untuk sukarela dalam Abang Satu). Penelitian ini bertujuan untuk
membayar pajak, sehingga target mengetahui pengaruh Motivasi dan Tingkat
penerimaan dapat tercapai. Tanpa adanya Pendidikan terhadap Kepatuhan Wajib
motivasi orang akan lemah, pesimis dan Pajak.
tidak ada dorongan untuk melakukan suatu Hipotesis dalam penelitian ini
aktivitas. adalah
Berdasarkan berita yang H1: Motivasi Membayar Pajak
dikeluarkan oleh Kementrian Keuangan berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib
pada awal Januari 2016, Menkeu Pajak Orang Pribadi pada Kanwil DJP DIY
mengungkapkan bahwa penerimaan pajak tahun 2015
dari Wajib Pajak Orang Pribadi secara H2: Tingkat Pendidikan berpengaruh
nominal masih terlalu rendah. Penggalian terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang
potensi penerimaan pajak dari Wajib Pajak Pribadi pada Kanwil DJP DIY tahun 2015
Orang Pribadi ini penting untuk H3: Motivasi Membayar Pajak dan Tingkat
mengurangi ketergantungan penerimaan Pendidikan berpengaruh terhadap
pajak dari Wajib Pajak Badan. Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada
Peningkatan Kepatuhan Wajib Kanwil DJP DIY tahun 2015
Pajak Orang Pribadi untuk memenuhi
kewajibannya perlu dilakukan upaya-upaya METODE PENELITIAN
yang bersifat komprehensif dan Waktu dan Tempat Penelitian
berkesinambungan oleh pemerintah agar Penelitian ini dilaksanakan di
target penerimaan pajak tercapai. Motivasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak
Pengaruh Motivasi Membayar.... (Rolalita Lukmana Putri) 5

Daerah Istimewa Yogyakarta (Kanwil DJP primer. Pada penelitian ini data
DIY). Waktu penelitian dilaksanakan pada dikumpulkan melalui kuesioner.
bulan Januari sampai dengan Februari Instrumen yang digunakan dalam
2016. penelitian ini adalah kuesioner atau angket
yang butir-butir pertanyaannya diadopsi
Jenis Penelitian dan dimodifikasi dari Siti Kurnia Rahayu
Jenis penelitian ini adalah penelitian (2010) dan Ghoni (2012). Kuesioner atau
kausal komparatif (causal comparative daftar pertanyaan ini berisi tentang variabel
research) dengan unit analisis yang diteliti terikat (Kepatuhan Wajib Pajak Orang
adalah wajib pajak orang pribadi. Pribadi) dan variabel bebas (Motivasi
Membayar Pajak) yang menggunakan skala
Populasi dan Sampel likert 4 poin.
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi yang Uji Hipotesis
terdaftar pada Kanwil DJP DIY. Sedangkan Uji regresi linear sederhana
sampel dalam penelitian ini berjumlah 159 digunakan untuk menguji hipotesis pertama
Wajib Pajak Orang Pribadi, baik yang dan hipotesis kedua. Uji regresi linear
bekerja sebagai karyawan maupun yang berganda digunakan untuk menguji
melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan hipotesis ketiga.
bebas, yang telah memiliki Nomor Pokok
HASIL PENELITIAN DAN
Wajib Pajak (NPWP) serta melaporkan
PEMBAHASAN
SPT di KPP Pratama yang terdapat di Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinearitas
Wilayah DIY. Teknik sampling yang
digunakan untuk pengambilan sampel Tabel 1. Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
adalah insidental sampling.
Collinearity
Statistics
Model
Data, Instrumen, dan Teknik Toleranc
Pengumpulan e VIF
Motivasi ,994 1,006
Metode pengumpulan data yang
Pendidikan ,994 1,006
digunakan dalam penelitian ini adalah a. Dependent Variable: Kepatuhan
penelitian lapangan (field research) atau Sumber : Data yang Diolah
survei, dilakukan dengan cara mengadakan Hasil perhitungan menunjukkan
peninjauan langsung pada instansi yang nilai Variance Inflation Factor (VIF)
menjadi objek untuk mendapatkan data
6 Jurnal Profita Edisi 8 Tahun 2016

kurang dari 10, sehingga dapat disimpulkan 3. Uji Heteroskedastisitas


bahwa tidak ada multikolinieritas antar
variabel dalam model regresi pada
penelitian ini.

2. Uji Autokorelasi
Tabel 2. Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
M R
Gambar 1. Grafik Scatterplots
od Squar Adj R
el R e Square e D-W Dari grafik scatterplots terlihat bahwa
1 ,771 titik-titik menyebar secara acak serta
a ,594 ,589 2,378 2,130
tersebar di atas maupun di bawah angka 0
a. Predictors: (Constant), Motivasi, (nol) pada sumbu Y. Hal ini dapat
Pendidikan disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi
b. Dependent Variable: Kepatuhan
penelitian ini.
Sumber : Data yang Diolah
4. Uji Normalitas
Nilai dari Durbin-Watson adalah
sebesar 2,130. Selanjutnya akan
dibandingkan dengan nilai tabel pada
tingkat signifikansi 5%, jumlah sampel 159
(n=159), dan variabel 3 (k=3). Sehingga
diperoleh nilai batas bawah (dl) yaitu 1,693
dan batas atas (du) yaitu 1,774.
Uji Durbin Watson dapat dihitung
Gambar 2. Grafik Normal Plot
dengan du < d < 4-du, sehingga diperoleh
hasil 1,774 < 2,130 < 2,226. Dapat Pada grafik normal plot terlihat titik-

disimpulkan bahwa pada penelitian ini titik menyebar di sekitas garis diagonal dan

tidak terjadi autokorelasi karena nilai d mengikuti arah garis diagonal. Hal ini

berada diantara du dan 4-du. menunjukkan bahwa model regresi dalam


penelitian ini memenuhi asumsi normalitas.

5. Uji Linearitas
Tabel 3. Hasil Uji Linearitas
Model Summary
M Adjusted
od R R
el R Square Square e
Pengaruh Motivasi Membayar.... (Rolalita Lukmana Putri) 7

1 ,771a ,594 ,589 2,378 Berdasarkan persamaan di atas


a. dapat diketahui bahwa jika variabel
Predictors:(Constant),Pendidikan,M
Motivasi Membayar Pajak dianggap
otivasi
Sumber : Data yang Diolah konstan, maka nilai Kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi sebesar 5,8. Jika Motivasi
Berdasarkan data di atas nilai R square
Membayar Pajak naik sebesar satu poin,
(R2) sebesar 0,594 dengan jumlah n
maka nilai Kepatuhan Wajib Pajak Orang
penelitian 159, maka besarnya nilai c2hitung
Pribadi akan naik sebesar 0,584. Nilai
= 159 x 0,594 = 94,45. Nilai ini
koefisien regresi yang bernilai positif
dibandingkan dengan c2tabel dengan df= 156
menunjukkan bahwa variabel Motivasi
dan tingkat signifikansi 0,05 didapat nilai
Membayar Pajak berpengaruh positif
c2tabel sebesar 186,146. Oleh karena nilai
terhadap variabel Kepatuhan Wajib Pajak
c2hitung lebih kecil dari c2tabel maka dapat
Orang Pribadi.
disimpulkan bahwa model regresi dalam
Nilai koefisien determinasi (r²)
penelitian ini berbentuk linear.
sebesar 0,593. Nilai ini menunjukkan
bahwa Motivasi Membayar Pajak
Uji Hipotesis
berpengaruh sebesar 59,3% terhadap
Regresi linear sederhana digunakan
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
untuk mengetahui pengaruh variabel
Nilai thitung adalah sebesar 15,137.
independen terhadap variabel dependen.
Jika dibandingkan dengan nilai ttabel pada
Regresi linear sederhana digunakan untuk
tingkat signifikansi 5% yaitu sebesar 1,975,
menjawab H1 dan H2. Nilai masing-masing
maka nilai thitung lebih besar daripada ttabel
regresi disajikan pada tabel 1 dan 2.
(15,137 > 1,975). Nilai signifikansi sebesar
Tabel 4. Rangkuman Hasil Analisis
Hipotesis 1 0,000 pada tabel di atas menunjukkan
Koef. bahwa Motivasi Membayar Pajak
Variabel thitung Sig.
Regresi
Konstanta 5,8 berpengaruh signifikan terhadap
Motivasi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Hal
Membayar 0,584 15,137 0,000
Pajak ini disebabkan karena nilai signifikansi
R Square = 0,593 0,000 lebih kecil dari nilai α = 5% (0,005).
Sumber : Data yang Diolah
Berdasarkan analisis di atas, dapat
Berdasarkan hasil perhitungan pada disimpulkan bahwa Motivasi Membayar
Tabel 4 di atas, maka dapat dibuat Pajak berpengaruh positif dan signifikan
persamaan regresi sebagai berikut: Y = 5,8 terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang
+ 0,584X1 Pribadi. Oleh karena itu, H1 yang
8 Jurnal Profita Edisi 8 Tahun 2016

menyatakan bahwa Motivasi Membayar persamaan regresi sebagai berikut: Y =


Pajak berpengaruh terhadap Kepatuhan 37,057 + 0,698X2
Wajib Pajak Orang Pribadi pada Kanwil Berdasarkan persamaan di atas
DJP DIY tahun 2015 diterima. dapat diketahui bahwa jika variabel Tingkat
Motivasi adalah dorongan yang Pendidikan dianggap konstan, maka nilai
dapat menimbulkan dan mengarahkan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
perilaku, baik ke arah positif maupun sebesar 37,057. Jika Tingkat Pendidikan
negatif. Perilaku individu atau kelompok naik sebesar satu poin, maka nilai
sangat dipengaruhi oleh motivasi. Semakin Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi akan
tinggi motivasi seorang wajib pajak dalam naik sebesar 0,698. Nilai koefisien regresi
membayar pajak maka semakin tinggi pula yang bernilai positif menunjukkan bahwa
tingkat kepatuhannya. Hal ini dikarenakan variabel Tingkat Pendidikan berpengaruh
mereka memiliki pemikiran yang positif positif terhadap variabel Kepatuhan Wajib
bahwa membayar pajak adalah kewajiban Pajak Orang Pribadi.
bagi setiap warga negara agar Nilai koefisien determinasi (r²)
pembangunan dapat berjalan dengan lancar, sebesar 0,008. Nilai ini menunjukkan
begitu pula sebaliknya. bahwa Tingkat Pendidikan berpengaruh
Hasil penelitian ini didukung oleh sebesar 0,8% terhadap Kepatuhan Wajib
penelitian yang dilakukan Eka Maryati Pajak Orang Pribadi.
(2014) yang menyatakan bahwa variabel Nilai thitung adalah sebesar 1,120.
Motivasi Membayar Pajak berpengaruh Jika dibandingkan dengan nilai ttabel pada
yang positif dan signifikan terhadap tingkat signifikansi 5% yaitu sebesar 1,975,
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. maka nilai thitung lebih kecil daripada ttabel
(1,120 < 1,975). Nilai signifikansi sebesar
Tabel 5. Rangkuman Hasil Analisis 0,265 pada tabel di atas menunjukkan
Hipotesis 2
bahwa Tingkat Pendidikan tidak
Koef.
Variabel thitung Sig.
Regresi berpengaruh signifikan terhadap
Konstanta 37,057 Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Hal
Tingkat
0,698 1,120 0,265
Pendidikan ini disebabkan karena nilai signifikansi
R Square = 0,008 0,265 lebih besar dari nilai α = 5% (0,005).
Sumber : Data yang Diolah
Berdasarkan analisis di atas, dapat
Berdasarkan hasil perhitungan pada disimpulkan bahwa Tingkat Pendidikan
Tabel 5 di atas, maka dapat dibuat berpengaruh positif namun tidak signifikan
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pengaruh Motivasi Membayar.... (Rolalita Lukmana Putri) 9

Pribadi. Oleh karena itu, H2 yang Sumber : Data yang Diolah


menyatakan bahwa Tingkat Pendidikan
Berdasarkan hasil perhitungan pada
berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib
Tabel 6 di atas, maka dapat dibuat
Pajak Orang Pribadi pada Kanwil DJP DIY
persamaan regresi sebagai berikut:
tahun 2015 diterima.
Y = 5,737 + 0,582X1 + 0,237X2
Semakin tinggi pendidikan yang
Berdasarkan persamaan di atas
ditempuh oleh wajib pajak maka semakin
dapat diketahui bahwa nilai koefisien
tinggi pula tingkat kepatuhannya dalam hal
regresi memiliki nilai positif, hal ini
membayar pajak. Namun pengaruhnya
menunjukkan bahwa variabel Motivasi
sangatlah kecil dan tidak signifikan yaitu
Membayar Pajak dan Tingkat Pendidikan
hanya sebesar 0,8%. Hal ini dikarenakan
berpengaruh positif terhadap variabel
orang yang berpendidikan tinggi belum
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
tentu mampu untuk mengisi SPT dengan
Nilai koefisien determinasi
benar. Selain itu, kurangnya pengetahuan
(adjusted R²) sebesar 0,589. Nilai ini
mengenai perpajakan membuat wajib pajak
menunjukkan bahwa Motivasi Membayar
enggan untuk melaksanakan kewajibannya
Pajak dan Tingkat Pendidikan berpengaruh
dalam hal membayar pajak, baik itu wajib
sebesar 58,9% terhadap Kepatuhan Wajib
pajak yang berpendidikan rendah maupun
Pajak Orang Pribadi.
tinggi.
Nilai Fhitung adalah sebesar 114,261.
Hasil penelitian ini didukung
Jika dibandingkan dengan nilai Ftabel pada
penelitian yang dilakukan oleh Eldita
tingkat signifikansi 5% yaitu sebesar 3,05,
Devianingrum dkk (2013) yang
maka nilai Fhitung lebih besar daripada Ftabel
menyatakan bahwa variabel Tingkat
(114,261 > 3,05). Nilai signifikansi sebesar
Pendidikan memiliki pengaruh positif
0,000 pada tabel di atas menunjukkan
namun tidak signifikan terhadap Kepatuhan
bahwa pengaruh Motivasi Membayar Pajak
Wajib Pajak Orang Pribadi.
dan Tingkat Pendidikan terhadap
Tabel 6. Rangkuman Hasil Analisis
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Hipotesis 3
Koef. signifikan. Hal ini disebabkan karena nilai
Variabel Fhitung Sig.
Regresi
signifikansi 0,000 lebih kecil dari nilai α =
Konstanta 5,737
Motivasi 5% (0,005).
Membayar 0,582 Berdasarkan analisis di atas, dapat
Pajak
Tingkat disimpulkan bahwa Motivasi Membayar
0,237 114,261 0,000
Pendidikan Pajak dan Tingkat Pendidikan berpengaruh
Adjusted R Square = 0,589
10 Jurnal Profita Edisi 8 Tahun 2016

positif dan signifikan terhadap Kepatuhan 1. Penelitian ini hanya dilakukan di 4


Wajib Pajak Orang Pribadi. Oleh karena KPP Pratama yang terdapat di Daerah
itu, H3 yang menyatakan bahwa Motivasi Istimewa Yogyakarta, yaitu KPP Pratama
Membayar Pajak dan Tingkat Pendidikan Sleman, Wates, Wonosari dan Bantul.
berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Sedangkan untuk KPP Pratama Yogyakarta
Pajak Orang Pribadi pada Kanwil DJP DIY tidak dapat dilakukan penelitian
tahun 2015 diterima. dikarenakan terkendala masalah perizinan.
Motivasi Membayar Pajak dan 2. Penulis menyamakan persepsi
Tingkat Pendidikan merupakan faktor yang antara Wajib Pajak Orang Pribadi yang
berasal dari dalam individu merupakan bekerja sebagai karyawan maupun Wajib
faktor penting untuk meningkatkan Pajak Orang Pribadi yang melakukan
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Jika kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.
seorang wajib pajak memiliki motivasi 3. Penelitian ini hanya meneliti
yang tinggi untuk membayar pajak maka pengaruh dari variabel independen terhadap
akan terjadi peningkatan terhadap variabel dependen padaKanwil DJP DIY.
kepatuhannya dalam membayar pajak. Hasil penelitian ini dapat digeneralisasikan
Tingkat Pendidikan merupakan faktor pada populasi yang tidak dijadikan sampel,
pendukung agar wajib pajak semakin patuh akan tetapi tidak dapat digeneralisasikan
untuk membayar pajak, dengan Tingkat pada aspek-aspek yang lain di luar variabel
Pendidikan yang tinggi seharusnya penelitian.
kesadaran dan kepatuhan yang timbul dari 4. Penelitian ini menggunakan
dalam diri individu juga semakin tinggi. kuesioner dalam pengumpulan data,
Hasil penelitian ini didukung sehingga data yang dikumpulkan hanya
penelitian yang dilakukan oleh Susi menggambarkan pendapat Wajib Pajak
Dianawati (2008) yang menunjukkan Orang Pribadi sebagai objek penelitiannya.
bahwa variabel Motivasi Membayar Pajak 5. Sampel yang digunakan dalam
dan Tingkat Pendidikan memiliki pengaruh penelitian ini sudah memenuhi batas
yang positif dan signifikan terhadap minimum pengambilan sampel, akan tetapi
Kepatuhan Wajib Pajak. hanya sebatas Wajib Pajak Orang Pribadi
yang sedang melaporkan kewajiban
Keterbatasan Penelitian pajaknya di 4 Kantor Pelayanan Pajak
Penelitian ini memiliki sejumlah Pratama yang dipilih sebagai sampel.
keterbatasan yang dapat menghambat hasil
penelitian, antara lain sebagai berikut : SIMPULAN DAN SARAN
Pengaruh Motivasi Membayar.... (Rolalita Lukmana Putri) 11

Simpulan ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi


Berdasarkan hasil perhitungan dan yang bernilai positif yaitu 0,582 dan 0,273,
analisis yang telah dilakukan, dapat selain itu nilai Fhitung lebih besar daripada
disimpulkan bahwa : nilai Ftabel (114,261 > 3,05) serta nilai
1. Motivasi Membayar Pajak signifikansi yang lebih kecil daripada nilai
berpengaruh positif dan signifikan terhadap signifikansi 5% (0,000 < 0,050). Hasil ini
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada menunjukkan bahwa hipotesis ketiga
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak diterima.
Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2015.
Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisiensi Saran
regresi yang bernilai positif yaitu 0,584 dan Berdasarkan hasil penelitian dan
thitung lebih besar daripada ttabel (15,137 kesimpulan, maka saran-saran yang dapat
> 1,654) serta nilai signifikansi yang lebih diberikan berkaitan dengan judul adalah
kecil daripada nilai signifikansi 5% (0,000 sebagai berikut :
< 0,050). Hasil ini menunjukkan bahwa 1. Motivasi dari dalam individu wajib
hipotesis pertama diterima. pajak masih sangat perlu untuk
2. Tingkat Pendidikan berpengaruh ditingkatkan oleh DJP agar kesadaran dan
positif namun tidak signifikan terhadap kepatuhan meningkat sehingga penerimaan
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada pajak juga akan meningkat.
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak 2. Kurangnya pengetahuan mengenai
Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2015. perpajakan membuat wajib pajak kurang
Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien termotivasi untuk membayar pajak,
regresi yang bernilai positif yaitu 0,698 dan sehingga sosialisasi dan penyuluhan masih
thitung lebih kecil daripada ttabel (1,120 < perlu ditingkatkan oleh DJP dan sebaiknya
1,654) serta nilai signifikansi yang lebih lebih difokuskan pada pemahaman
besar daripada nilai signifikansi 5% (0,265 mengenai hal-hal mendasar seperti hak dan
> 0,050). Hasil ini menunjukkan bahwa kewajiban wajib pajak.
hipotesis kedua diterima. 3. Bagi peneliti selanjutnya dapat
3. Motivasi Membayar Pajak dan menggunakan variabel baru yang dapat
Tingkat Pendidikan berpengaruh positif mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib
dan signifikan terhadap Kepatuhan Wajib pajak. Selain itu, disarankan untuk
Pajak Orang Pribadi pada Kantor Wilayah melakukan observasi penelitian yang lebih
Direktorat Jenderal Pajak Daerah Istimewa banyak sehingga data yang dihasilkan akan
Yogyakarta tahun 2015. Hal ini lebih akurat.
12 Jurnal Profita Edisi 8 Tahun 2016

DAFTAR PUSTAKA Sugiyono. (2005). “Statistika untuk


Penelitian”. Bandung: Alfabeta.
Dina Fitriani W dan Putu Mahardika Adi
Saputra.(2009). “Analisa Faktor- _______. (2009). “Metode Penelitian
Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Kuantitatif Kualitatif dan R&D”.
Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Bandung: Alfabeta.
Pribadi (Studi Kasus di Wilayah
Kerja Kantor Pelayanan Pajak Susi Dianawati. (2008). “Analisis Pengaruh
Batu)”. Journal of Indonesian Motivasi dan Tingkat Pendidikan
Applied Economics (Vol. 3 No. 2 terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”.
Oktober 2009). Hlm. 135-149. Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas
Fakultas Ekonomi Universitas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas
Brawijaya, Malang. Islam Negeri Syarif Hidayatullah,
Jakarta.
Eka Maryati. (2014). “Pengaruh Sanksi
Pajak, Motivasi dan Tingkat www.kemenkeu.go.id. “Pemerintah Fokus
Pendidikan terhadap Kepatuhan pada Wajib Pajak Orang Pribadi
Wajib Pajak”. Skripsi. Jurusan untuk Capai Target 2016”. Diambil
Akuntansi Fakultas Ekonomi dari: http://www.kemenkeu.go.id/
Universitas Maritim Raja Ali Haji, Berita/pemerintah-fokus-pada-wajib-
Tanjungpinang. pajak-orang-pribadi-untuk-capai-
target -penerimaan-2016 pada
Eldita Devianingrum dkk. (2013). “Faktor- tanggal 30 Maret 2016.
Faktor yang Mempengaruhi
Kepatuahn Wajib Pajak Orang www.pajak.go.id. “Realisasi Penerimaan
Pribadi”. Jurnal Riset Manajemen Pajak 31 Agustus 2015”. Diambil
dan Akuntansi (Vol. 01 No. 02 2013). dari:
Hlm. 37-44. Prodi Akuntansi http://www.pajak.go.id/content/realis
Fakultas Ekonomi Universitas asi-penerimaan-pajak-31-Agustus-
Katolik Widya Mandala, Madiun. 2015 pada tanggal 2 Desember 2015.

Husen Abdul Ghoni. (2012). “Pengaruh www.republika.co.id. “Yogyakarta Bentuk


Motivasi dan Pengetahuan Wajib Satgas Khusus Buta Aksara”.
Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Diambil dari:
Pajak Daerah”. Jurnal Akuntansi http://nasional.republika.co.id/berita/
UNESA Vol.1 No.1. Jurusan nasional/daerah/15/11/09/nxjfxg384-
Akuntansi Universitas Negeri yogyakarta-bentuk-satgas-khusus-
Surabaya. buta-aksara pada tanggal 7 Desember
2015.
Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor PMK- www.sindonews.com. “Rakyat Indonesia
91/PMK.03/2015 tentang Belum Merdeka dari Buta Aksara”.
Penghapusan Sanksi Pajak. Diambil dari:
http://www.kanwiljogja.pajak.go.id http://daerah.sindonews.com/read/10
diakses pada hari Rabu 2 Desember 60207/189/rakyat-indonesia -belum-
2015 pukul 20.25 WIB. merdeka-dari-buta-aksara-
1447080009 pada tanggal 7
Siti Kurnia Rahayu. (2010). “Perpajakan Desember 2015.
Indonesia”. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai