Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh Motivasi Membayar Pajak terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak Orang Pribadi pada Kanwil DJP DIY tahun 2015, (2) pengaruh Tingkat Pendidikan
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada Kanwil DJP DIY tahun 2015, (3) pengaruh
Motivasi Membayar Pajak dan Tingkat Pendidikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
pada Kanwil DJP DIY tahun 2015. Metode pengumpulan data dengan kuesioner. Sampel yang
digunakan sebanyak 159 Wajib Pajak Orang Pribadi. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi
linier sederhana dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Motivasi
Membayar Pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
pada Kanwil DJP DIY tahun 2015, (2) Tingkat Pendidikan berpengaruh positif namun tidak signifikan
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Kanwil DJP DIY tahun 2015, (3) Motivasi Membayar
Pajak dan Tingkat Pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi pada Kanwil DJP DIY tahun 2015.
Kata kunci: Motivasi Membayar Pajak, Tingkat Pendidikan, Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Abstract
This research aim to know (1) the influence of Motivation to Pay Taxes toward Taxpayer Compliance
of Private Person at Regional Office Directorate General of Taxation DIY 2015, (2) the influence of
Education Level toward Taxpayer Compliance of Private Person at Regional Office Directorate
General of Taxation DIY 2015, (3) the influence of Motivation to Pay Taxes and Education Level toward
Taxpayer Compliance of Private Person at Regional Office Directorate General of Taxation DIY 2015.
The data collection method with questionnaire. The samples in this research are 159 private person
taxpayers. The data analysis techniques used in this research were simple linear regression and
multiple linear regression. This research result indicated that (1) Motivation to Pay Taxes influence
has positive and significant toward Taxpayer Compliance of Private Person at Regional Office
Directorate General of Taxation DIY 2015, (2) Education Level influence has positive but not
significant toward Taxpayer Compliance of Private Person at Regional Office Directorate General of
Taxation DIY 2015, (3) Motivation to Pay Taxes and Education Level has positive and significant
toward Taxpayer Compliance of Private Person at Regional Office Directorate General of Taxation
DIY 2015.
Keywords: Motivation to Pay Taxes, Education Level, Taxpayer Compliance of Private Person
2 Jurnal Profita Edisi 8 Tahun 2016
pembayaran atau penyetoran pajak akan motivasi dalam membayar pajak dan
mendapat tindakan khusus untuk periode tingkat pendidikannya.
Januari 2015 hingga Desember 2015 Tingkat Pendidikan masyarakat di
dengan tujuan agar lebih banyak lagi wajib Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami
pajak yang mau membayar pajak. Namun peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan
pada kenyataannya masih banyak wajib menurunnya angka buta huruf pada tahun
pajak yang tidak memanfaatkan fasilitas 2015, yaitu sebesar 5,56% yang
ini. Hal ini dilatarbelakangi oleh kurangnya sebelumnya adalah 7,14% pada tahun 2014.
kesadaran dari setiap wajib pajak. Namun mengapa dengan kenaikan Tingkat
Kesadaran merupakan bagian dari Pendidikan tersebut penerimaan pajak di
motivasi, yaitu motivasi intrinsik yang DIY masih rendah. Dengan Tingkat
timbul dari dalam diri individu itu sendiri. Pendidikan yang tinggi seyogyanya wajib
Pada keadaan tertentu, kesadaran dapat pajak mampu berfikir dan menelaah bahwa
juga dipengaruhi oleh Tingkat Pendidikan, pajak memang benar-benar penting untuk
semakin tinggi Tingkat Pendidikan seorang kemajuan dan pembangunan bangsa,
individu maka pola pikir dan cara sehingga akan timbul motivasi dari dalam
bertingkah lakunya juga lebih maju dan dirinya untuk sukarela membayar pajak.
berkembang. Rendahnya penerimaan pajak
Sejak reformasi fiskal pada tahun umumnya dikarenakan wajib pajak belum
1984 dalam pemungutan pajak, negara memiliki motivasi yang kuat untuk sadar
memberlakukan self assessment system. dan patuh dalam memenuhi kewajibannya
Sistem ini mensyaratkan adanya peran aktif dalam hal perpajakan. Aparat pajak selama
dari setiap wajib pajak untuk memenuhi ini sudah berusaha melakukan berbagai
kewajiban perpajakannya. Kepatuhan upaya demi menaikkan penerimaan pajak,
merupakan hal yang sangat penting dan misalnya dengan melalui media masa, iklan
mendasar dalam mensukseskan di TV dan radio, bahkan banner
pelaksanaan sistem tersebut. Oleh karena penghapusan sanksi pajak terdapat di
itu, sangat penting apabila kepatuhan wajib berbagai penjuru wilayah, namun tidak ada
pajak dapat timbul dari dalam diri individu pengaruh yang signifikan terhadap
secara sukarela. Keberhasilan pelaksanaan penerimaan pajak negara. Pemahaman dan
self assessment system sangat terkait kesadaran serta niat tulus ikhlas dalam
dengan karakteristik seorang wajib pajak. membayar pajak demi terciptanya gotong-
Karkteristik wajib pajak dapat dilihat dari royong merupakan aspek yang perlu
disosialisasikan kepada masyarakat agar
4 Jurnal Profita Edisi 8 Tahun 2016
nantinya motivasi dapat tumbuh sehingga Membayar Pajak dan Tingkat Pendidikan
kepatuhan dapat terwujud. merupakan faktor dari dalam diri setiap
Motivasi merupakan salah satu Wajib Pajak Orang Pribadi, kedua faktor ini
faktor yang penting yang harus dimiliki penting karena berpengaruh terhadap
individu agar mereka tergerak untuk tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang
melaksanakan suatu aktivitas, dalam hal ini Pribadi dan penerimaan pajak negara.
adalah motivasi untuk membayar pajak, Penelitian ini mengacu pada
sehingga nantinya tujuan perpajakan dapat penelitian yang dilakukan oleh Susi
tercapai. Diharapkan sosialisasi dan upaya Dianawati (2008) dengan judul Analisis
yang dilakukan oleh aparat pajak mendapat Pengaruh Motivasi dan Tingkat Pendidikan
respon yang positif dari wajib pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi
kemudian mereka akan sadar dan Kasus pada KPP Pratama Jakarta Tanah
termotivasi untuk sukarela dalam Abang Satu). Penelitian ini bertujuan untuk
membayar pajak, sehingga target mengetahui pengaruh Motivasi dan Tingkat
penerimaan dapat tercapai. Tanpa adanya Pendidikan terhadap Kepatuhan Wajib
motivasi orang akan lemah, pesimis dan Pajak.
tidak ada dorongan untuk melakukan suatu Hipotesis dalam penelitian ini
aktivitas. adalah
Berdasarkan berita yang H1: Motivasi Membayar Pajak
dikeluarkan oleh Kementrian Keuangan berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib
pada awal Januari 2016, Menkeu Pajak Orang Pribadi pada Kanwil DJP DIY
mengungkapkan bahwa penerimaan pajak tahun 2015
dari Wajib Pajak Orang Pribadi secara H2: Tingkat Pendidikan berpengaruh
nominal masih terlalu rendah. Penggalian terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang
potensi penerimaan pajak dari Wajib Pajak Pribadi pada Kanwil DJP DIY tahun 2015
Orang Pribadi ini penting untuk H3: Motivasi Membayar Pajak dan Tingkat
mengurangi ketergantungan penerimaan Pendidikan berpengaruh terhadap
pajak dari Wajib Pajak Badan. Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada
Peningkatan Kepatuhan Wajib Kanwil DJP DIY tahun 2015
Pajak Orang Pribadi untuk memenuhi
kewajibannya perlu dilakukan upaya-upaya METODE PENELITIAN
yang bersifat komprehensif dan Waktu dan Tempat Penelitian
berkesinambungan oleh pemerintah agar Penelitian ini dilaksanakan di
target penerimaan pajak tercapai. Motivasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak
Pengaruh Motivasi Membayar.... (Rolalita Lukmana Putri) 5
Daerah Istimewa Yogyakarta (Kanwil DJP primer. Pada penelitian ini data
DIY). Waktu penelitian dilaksanakan pada dikumpulkan melalui kuesioner.
bulan Januari sampai dengan Februari Instrumen yang digunakan dalam
2016. penelitian ini adalah kuesioner atau angket
yang butir-butir pertanyaannya diadopsi
Jenis Penelitian dan dimodifikasi dari Siti Kurnia Rahayu
Jenis penelitian ini adalah penelitian (2010) dan Ghoni (2012). Kuesioner atau
kausal komparatif (causal comparative daftar pertanyaan ini berisi tentang variabel
research) dengan unit analisis yang diteliti terikat (Kepatuhan Wajib Pajak Orang
adalah wajib pajak orang pribadi. Pribadi) dan variabel bebas (Motivasi
Membayar Pajak) yang menggunakan skala
Populasi dan Sampel likert 4 poin.
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi yang Uji Hipotesis
terdaftar pada Kanwil DJP DIY. Sedangkan Uji regresi linear sederhana
sampel dalam penelitian ini berjumlah 159 digunakan untuk menguji hipotesis pertama
Wajib Pajak Orang Pribadi, baik yang dan hipotesis kedua. Uji regresi linear
bekerja sebagai karyawan maupun yang berganda digunakan untuk menguji
melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan hipotesis ketiga.
bebas, yang telah memiliki Nomor Pokok
HASIL PENELITIAN DAN
Wajib Pajak (NPWP) serta melaporkan
PEMBAHASAN
SPT di KPP Pratama yang terdapat di Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinearitas
Wilayah DIY. Teknik sampling yang
digunakan untuk pengambilan sampel Tabel 1. Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
adalah insidental sampling.
Collinearity
Statistics
Model
Data, Instrumen, dan Teknik Toleranc
Pengumpulan e VIF
Motivasi ,994 1,006
Metode pengumpulan data yang
Pendidikan ,994 1,006
digunakan dalam penelitian ini adalah a. Dependent Variable: Kepatuhan
penelitian lapangan (field research) atau Sumber : Data yang Diolah
survei, dilakukan dengan cara mengadakan Hasil perhitungan menunjukkan
peninjauan langsung pada instansi yang nilai Variance Inflation Factor (VIF)
menjadi objek untuk mendapatkan data
6 Jurnal Profita Edisi 8 Tahun 2016
2. Uji Autokorelasi
Tabel 2. Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
M R
Gambar 1. Grafik Scatterplots
od Squar Adj R
el R e Square e D-W Dari grafik scatterplots terlihat bahwa
1 ,771 titik-titik menyebar secara acak serta
a ,594 ,589 2,378 2,130
tersebar di atas maupun di bawah angka 0
a. Predictors: (Constant), Motivasi, (nol) pada sumbu Y. Hal ini dapat
Pendidikan disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi
b. Dependent Variable: Kepatuhan
penelitian ini.
Sumber : Data yang Diolah
4. Uji Normalitas
Nilai dari Durbin-Watson adalah
sebesar 2,130. Selanjutnya akan
dibandingkan dengan nilai tabel pada
tingkat signifikansi 5%, jumlah sampel 159
(n=159), dan variabel 3 (k=3). Sehingga
diperoleh nilai batas bawah (dl) yaitu 1,693
dan batas atas (du) yaitu 1,774.
Uji Durbin Watson dapat dihitung
Gambar 2. Grafik Normal Plot
dengan du < d < 4-du, sehingga diperoleh
hasil 1,774 < 2,130 < 2,226. Dapat Pada grafik normal plot terlihat titik-
disimpulkan bahwa pada penelitian ini titik menyebar di sekitas garis diagonal dan
tidak terjadi autokorelasi karena nilai d mengikuti arah garis diagonal. Hal ini
5. Uji Linearitas
Tabel 3. Hasil Uji Linearitas
Model Summary
M Adjusted
od R R
el R Square Square e
Pengaruh Motivasi Membayar.... (Rolalita Lukmana Putri) 7