Anda di halaman 1dari 6

REKAMAN PERTAMA (1)

Mas Luqman:
Mutasi dari Mas Bayu, karena ini kita sebagian beberapa alih program dan saya sebagian Cuma
bantu masukan saja. Mungkin, ini pak, mohon izin. Bapak tadi sudah sedikit menyinggung tentang
Kurikulum Karakter, Mahasiswa STAN selain kami ada pilar Teknik, ada yang namanya Karakter. Latar
Belakang tentang Pembentukan Kurikulum Pendidikan dan proses inisiasinya mungkin seperti apa?
Jadi Kurikulum Pembangunan Karakter sudah diamanatkan dari Statuta 2020. Jadi, PKN STAN,
terdapat 2 statuta. Statuta lama Versi 2015/2016, kemudian Versi Baru 2020/2021. Nah, jadi dari
situ diamanatkan bahwa, Kurikulum di desain ada yang baru terkait Pembangunan Karakter. Karena
tadi, kita level Pendidikan Anak dari sisi level akademik dikupas, ada juga hasil dari level pengguna,
bahwa ada Karakter yang ingin dibentuk atau diharapkan dari lulusan PKN STAN, sehingga itu
diakumulasikan bahwa Kurikulum Pembangunan Karakter dan kemudian secara Operasional, di
STAN dibentuk Unit Pembangunan Karakter (UPK), Ka. UPK disini dan Stafnya. Jadi itu, tugasnya apa?

Tugas UPK: Mengawal dan Mengordinir pelaksanaan dari Pembangunan Karakter. Nah, tetapi
bukan berarti Pembangunan Karakter urusannya UPK saja. Bahwa, Pembangunan Karakter bagi
Mahasiswa itu adalah urusan semua sivitas akademika yang ada di internal kampus: dosen dan
pegawai. Secara bersama, menghasilkan lulusan yang berkarakter. UPK mengkoordinir aktivitas-
aktivitas itu dan merencanakan dan sebagainya. Semua pihak terlibat, terutama para dosen yang
diminta untuk berperan sebagai pengasuh yang punya ketetapan dengan mahasiswa.

Dalam prosesnya itu, ada semacam benchmark dengan unit lain atau bagaimana?
Waktu awal kemarin kita, akan melaksanakan kurikulum. Kita sudah diskusi dengan teman-teman di
internal staff, internal BPPK, internal keuangan, dan benchmark juga ke kampus-kampus lainya dan
mengunjungi ke IPDN dan ke AKMIL, kemudian ke Gontor, ada juga pendidikan untuk asrama.
Kemudian ke Seminari yang Pendidikan Pastur, sekolah Pengembangan Karakter yang Kaum Pastor,
kita juga ke Sekolah Tinggi Intelijen terus ke Universitas Pertahanan (UNHAN). Kita kirim tim-tim itu,
untuk melihat dan belajar sampai nginep disana untuk mengetahui pembentukan pembangunan
karakter yang berbasis agama, militer dan sipil. Akhirnya, kita tidak mengadopsi full, kalau IPDN kan
sipil semi militer dan itu full. Kalau di PKN STAN, dari hasil benchmark, intinya mereka menyarankan
Pembangunan Karakter tergantung tujuannya apa? Mau tujuan militer, dicuci otak dengan berbasis
militer dan security, semua harus izin militer. Kalau semacam IPDN, jiwa Korps mengabdi di
Pemerintahan Dalam Negeri dan Pemda. Di PKN STAN, disepakati bahwa ini adalah untuk
pembentukan pondasi dasar, tidak ingin menjadi militer dan tidak ingin juga menjadi ekslusif yang
terpisah dari masyarakat. Diputuskan, Pembangunan Karakter dilakukan secara full artinya dari
tahun pertama (1) sampai keempat (4) sampai dengan lulus, tetapi Pendidikan Berasrama, hanya
tahun pertama, jadi Pendidikan Berasrama hanya bagian dari Program Pembangunan Karakter,
bukan berarti bahwa Pembangunan Karakter tahun pertama, kita set up Pembangunan Karakter full
selama masa pendidikan sampai dengan selesai, tetap berjalan Program Pembangunan Karakter,
hanya saja untuk yang Asrama hanya saja berjalan di tahun pertama (1).

Setelah tahun pertama (1), kemudian mahasiswa keluar. Mahasiswa yang mau selesai di September
Semester kedua (2), mereka mencari kos-kosan di sekitar kampus.
Di Asrama terdapat Pengelolaan Asrama dan membentuk Kepengurusan pembentukan Badan
Asrama Mahasiswa (BAM), jadi bangun internal control diantara mahasiswa, di setiap kamar ada
ketua, dan di setiap lantai ada koordinator dan ada Kepala Asrama, sistem dibangun untuk saling
menjaga satu sama lain. Dari Eksternal, dari kita, ada juga pengasuh, tidak berada di asrama, mereka
bisa dihubungi, mereka punya kontak intense, mereka ketemu dengan pengasuh, bisa juga ketemu
datang ke kampus. Untuk urusan secara fisik yang ada di asrama, ada yang piket antara Pegawai dan
Dosen, menginap di dalam asrama terpisah secara jenis kelamin. Setiap bulan, dibagikan undangan
yang bertugas Piket di Asrama dan ada juga Kesehatan Para Medis.
Badan Asrama Mahasiswa (BAM) anggota terdiri dari internal Mahasiswa saja, bentuk
kepengurusan untuk mengatur diri sendiri. Sudah diberitahukan tata kelola di lingkungan asrama.
Misalnya, jadwal cuci, awal-awal mesin cuci langsung kering durasi butuh waktu selama empat (4)
jam, harus bisa mengatur supaya tidak ada yang bentrok antar mahasiswa. Piket kebersihan, tidak
ada cleaning service jadi bersihkan sendiri, peralatan dan perabotan sudah dibelikan dari kampus.
Ada alat fitness dan alat ibadah, bisa diatur jadwal kegiatan adzan dan sholat jumat. Running secara
internal di antara mahasiswa adalah kepengurusan.

Implementasi di bidang lainnya terkait Kurikulum Karakter:


Jadi, kita sekarang untuk Mahasiswa Tingkat Pertama (1), kuliah dijadwalkan di hari Senin – Kamis.
Hari Jumat, tidak ada jadwal perkuliahan, hanya untuk Program Pembangunan Karakter. Hari Jumat
tidak ada kuliah, bisa melakukan aktivitas atau kegiatan lainnya, seperti bersih-bersih kampus,
olahraga bersama, outbound dalam kampus, game-game, terkadang mendatangkan pembicara
seminar-seminar Public Speaking dan Management Career. Jumat dikhususkan untuk Program
Pembangunan Karakter baik Mahasiswa Asrama maupun Non Asrama, terutama yang di Asrama D4
Reguler dan Alih Program, sementara D3 Alih Program, tidak diasramakan. Baik Asrama maupun Non
Asrama tetap ikut Program Pembangunan Karakter dari awal masuk sampai dengan lulus.
Khusus Mahasiswa Tahun Pertama (1) Di Asramakan:
Izin Pesiar, Izin Bermalam, Izin Khusus.
Izin Pesiar: pergi siang hari (misal: sabtu pagi sampai sabtu sore dan tidak menginap);
Izin Bermalam: menginap, keluar sabtu, jumat sore sampai malam sabtu dan malam minggu,
biasanya yang sudah berkeluarga (Mahasiswa Alih Program);
Izin Khusus: kalau ada orang tua sakit atau meninggal.

Sanksi yang Diberikan:


Bagian dari Program Pembangunan Karakter, mencoba mendisiplinkan mahasiswa untuk menaati
jadwal keluar dari Asrama, terlebih lagi disaat pandemi itu, untuk Izin Pesiar pada saat kembali,
harus Test Antigen dengan biaya sendiri; Izin Bermalam pada saat kembali Test PCR dengan biaya
sendiri.
Bagian dari Manajemen, untuk mengatur Mahasiswa, supaya keluar dari kampus diatur. Badan
Asrama mengatur juga, siapa yang menghubungi keluar, siapa yang didepan semuanya secara
bergantian. Pakai sistem untuk Mahasiswa, sekarang pakai Assesment, Declare isi formulir bahwa
tidak positif dan tidak flu. Bagian dari penanganan disiplin, kalau datang terlambat jamnya, paling
malam senin jam 20.30 sudah harus di asrama, kalau ketahuan terlambat, atau ketahuan sudah
mengisi formulirnya tapi belum dikampus, tetap kena sanksi dipanggil Mahasiswa yang
bersangkutan, tidak langsung dihukum, melainkan diberikan Pembinaan dari Kampus.

Indikator Penilaian Pengembangan Karakter:


Cukup banyak rumusnya menilai karakter dari peraturan. Nilai diberikan dari pengasuh, dan
pengasuh itu, mendapat feed data dari UPK. Jadi, kalau bikin acara hari Jumat, ada daftar hadir,
siapa yang datang dan tidak datang. Mendatangkan Seminar tentang Public Speaking, kemudian ada
juga kemarin Seminar Integrity, harus ada Summary, siapa yang submit atau tidak, nanti di data oleh
UPK. UPK akan feed aparat kepada para pengasuh. Pengasuh nanti yang akan menginput nilai-nilai
itu, di dalam portal, di nilai dari kehadiran mahasiswa. Misalnya, kehadiran apel, jadwal apel pagi-
sore, itu juga ada daftar hadirnya dan ada sistemnya. Kehadiran kemudian aktivitas tambahan yang
tadi disebut SKPN, kita dorong Mahasiswa untuk Berorganisasi, ikut organisasi kalau jadi ketua dapat
poin sekian maupun anggota dapat poin juga. Kita dorong juga, supaya organisasi jangan hanya
imejnya bahwa yang pinter belajar dan yang bodoh ikut organisasi. Sekarang kita dorong semuanya
wajib ikut organisasi karena ada poinnya disitu. Kepanitian juga ada poinnya, panitia wisuda dapat
poin, jadi petugas apel atau upacara dapat poin, jadi kita dorong juga, data-data itu dikumpulkan ke
UPK, kita feed juga ke para pengasuh. Termasuk juga ada penilaian sikap, disamping aktivitas dan
kegiatan, sikap dan perilaku, misalnya ada pelanggaran, datang terlambat ke kampus pada saat
setelah izin, kita infokan ke pengasuh, dan pengasuh tersebut yang akan memberikan Pembinaan.
Banyak aspek dan porsi sama persentase tertentu.

Kurikulum Karakter mulai di implementasikan 2020/2021, tahun akademik 2021/2022, mulai


berjalannya tahun pertama, baru setahun ini.
Kendala yang dihadapi dalam penerapan:
Tantangan penerapan Kurikulum Pembangunan Karakter, yang jelas, hal pertama: punya benchmark
dari luar, tapi di internal belum berpengalaman, sehingga tentu kita berusaha mendesain yang paling
bagus dari kombinasi-kombinasi dan diskusi-diskusi dengan pimpinan,tetapi bagaimanapun hal yang
pertama biasanya selalu banyak tantangan, dimana kejadian-kejadian yang kita tidak expect atau
detail-detail yang mungkin miss, sangat mungkin di tahun pertama. Jadi, itu tantangan yang cukup
berat juga yah, di awal-awal menerima mahasiswa untuk Pendidikan Berasrama, itu adalah untuk
pertama kalinya, tetapi itu, bisalah di atasi, bagaimanapun harus dilewatinya. Pertama, kita tidak
diberikan fasilitas sarana dan prasarana menjalankan Pembangunan Karakter, tapi tantangan dari
Pimpinan harus go ahead untuk mengawali harus kalah dulu, gapapa kita terima tantangan itu.
Kedua, terkait dengan penyamaan persepsi, bahwa kampus PKN STAN sudah puluhan tahun berjalan
kurikulum akademik saja, tidak ada konsen khusus terhadap Pembangunan Karakter. Ketika kita,
mau introduce Pembangunan Karakter, perlu waktu untuk menyamakan persepsi dan frekuensi di
Internal sendiri, memahamkan kepada para pegawai, kepada para dosen maupun Dosen dan para
Kapolri, para Kepala Bagian dan Manajemen, bahwa sekarang di kampus kita berjalan Kurikulum
Pembangunan Karakter yang perlu proses dan banyak pertanyaan tentunya karena hal baru, tujuan
apa? Ini sebenarnya ngapain? Kenapa harus ada? Hal pertama, kita perlu waktu untuk menyamakan
frekuensi dengan seluruh manajemen yang ada di STAN. Mahasiswa beranggapan berarti pada saat
Berasrama, kalau sudah keluar dari Asrama tidak ada urusannya dengan Pembangunan Karakter,
jangan berpikiran begitu, harus pelan-pelan beritahukan terkait konsep Pembangunan Karakter dan
alasan Asrama dan kenapa harus apel pagi-sore. Sekarang, mahasiswa pakai seragam hanya pada
hari Selasa (seragam warna biru), hari-hari lainnya biasa pakai batik atau hitam-putih karena tidak
militer. Jadi pemahaman-pemahaman seperti itu, tamatan pertama yang diberikan tantangan harus
jalan dengan fasilitas sarana dan prasarana yang seadanya dan kedua tantangannya perlu waktu juga
untuk memahamkan di internal kita, bahwa inilah yang akan dijalankan, masih ada banyak
pertanyaan. Pembangunan Karakter tugasnya UPK, dari hasil benchmarking kita coba menyamakan
persepsi dan frekuensi dengan teman-teman semua, bahwa Pembangunan Karakter merupakan
tanggung jawab bersama, ini tujuannya dan ini yang ingin kita capai, strateginya seperti ini,
sistemnya begini, meski ada beberapa kelemahan-kelemahan tidak masalah, kelemahan akan
diperbaiki.
Harapan yang ingin Diwujudkan dari Pimpinan terutama untuk PKN STAN yang dapat diwujudkan
dari Kurikulum Pembangunan Karakter:
Lulusan STAN tidak hanya di Kemenkeu, ke depannya akan di tempatkan dan pekerjaan lain, artinya
STAN menjadi sangat strategis untuk ikut menguatkan para pengelola keuangan negara baik di pusat
maupun di daerah. Jadi kita harapannya, dengan program Pembangunan Karakter ini, lulusan STAN
tidak hanya punya kompetensi akademik, menguasai materi, menguasai sistem dan prosedur dan
sebagainya terkait operasional untuk pelaksanaan pekerjaan. Academic Skill dalam bentuk
kompetensinya, tapi juga punya karakter atau human relations skill dari sisi sebagai manusia, bukan
hanya kecerdasan atau otaknya, tapi human relations skill terbangun. Bagaimana caranya
berinteraksi dengan yang seumuran maupun orang lebih tua? Bagaimana ketika harus presentasi di
depan Pimpinan? Bagaimana ketika harus mengambil keputusan? Bagaimana berhadapan dengan
masyarakat yang dengan berbagai latar belakang? Harus beradaptasi dengan mutasi, pindah-pindah
lokasi pekerjaan, itu kita pengen lulusan STAN punya keahlian dan fitur-fitur maupun kemampuan
tersebut. Di asrama kemarin mutasi juga, pindah kamar setelah satu (1) semester. Begitu sudah
mutasi jadi seperti biasa, ketemu teman baru. Berarti tujuannya, selain cerdas akademiknya, juga
cerdas secara sosialnya. Kecerdasan Sosial atau human relations skill. Untuk mereka sendiri, saya
lihat solid kenal dengan satu (1) angkatan semuanya. Generasi yang sangat solid, meskipun nanti
pengembangannya beda-beda Kementerian, akan membentuk jaringan yang sangat bagus ke
depannya, ketika kompetensi akademik sudah oke, ditempatkan di urusan Keuangan dan mereka
punya network. Kalau nanti mereka tersebar, kompak mereka solid banget ini.
REKAMAN KEDUA (2)
Dari untuk itu, pekan depan ini. Jadi Biro SDM pengen tahu juga, apa yang sudah dilakukan disini,
supaya ketika mereka melampirkan empat (4) tahun kemudian lulus. Itu, Biro SDM sudah tinggal,
apa yang masih kurang gitu aja? Jadi gak akan diulangi lagi. Di Biro SDM sekarang, sebagian
Pembangunan Karakter Pegawai itu, kemarin dibuka lowongan itu. Manajemen karena disitu sudah
ada disini, sedangkan disini sudah duluan. Disana baru bikin, jangan sampai disana mengulangi apa
yang sudah kita lakukan disini. Betul betul.
Sehingga ini kita mau sinkron tahun pertama. Ini baru tahun pertama yah, supaya nanti sinkron, jadi
ketika kita keluar dari sini, Biro SDM, apa nih yang di STAN belum dilakukan? Dia akan menerbitkan,
mungkin nanti akan ada jenjangnya.
Kasubagnya? Pegawai yang baru. Sering cerita mutasi yang pertama. Belum mutasi gedung. Itu
belum mutasi Gedung, kalau laki 1 gedung pindah kamar, kalau bisa pindah lantai. Putri, kasian
perempuan yang gotong gotong koper lagi. Ada 1 mahasiswa alih program yang perempuan lagi
hamil nanti yang lain banyak yang iri. Boleh berada di kamar yang sama, tapi harus pindah tempat
tidur. Jadi, seolah-olah seperti mutasi internal seksi di kantor. Bagian yang sama, seksi apa ke seksi
apa. Jadi mutasi juga dia, harus pindah dan ganti lemari dan kasur, dia tetap dikamar itu, karena dia
lagi hamil. Kalau masih ada yang kurang kamu harus hamil dulu.

Untuk penentuan mutasinya itu, murni di internal asrama, hanya khusus dari UPK kita sebagai
pengasuhnya, dari UPK. Bagian terpentingnya, harus pindah kamar kalau bisa pindah kamar kalau
bisa yang satu (1) lantai. Ada 3 asrama, kita akan mutasi pindah gedung.

Berarti peran pengasuh tadi, dari sisi akademik dan non akademik, dipisahin. Ada 3 bagian dosen:
Pembimbing Akademik (khusus mengurusi akademik dan kesulitan belajar), Pengasuh (terkait non
akademik, dan social skill) dan Pembina Organisasi (untuk mengawasi AD/ART dan aktivitas
supaya terkontrol).

Anda mungkin juga menyukai