Anda di halaman 1dari 182

PENGARUH TAX KNOWLEDGE DAN KESADARAN PERPAJAKAN

TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN RELAWAN PAJAK


SEBAGAI VARIABEL MODERASI
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Akuntansi

Oleh
Muhammad Dandy Setiawan
Nim: 11170820000050

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1443 H/2021 M

i
PENGARUH TAX KNOWLEDGE DAN KESADARAN PERPAJAKAN
TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN RELAWAN PAJAK
SEBAGAI VARIABEL MODERASI

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Akuntansi

Oleh
Muhammad Dandy Setiawan
NIM: 11170820000050

Dibawah Bimbingan:

Ismawati Haribowo, SE., M.Si


NIP: 19800909 201411 2 003

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1443 H/2021 M

ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Selasa Tanggal 08 Bulan Juni Tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu telah
dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama : Muhammad Dandy Setiawan


2. NIM :11170820000050
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Pengaruh Tax Knowledge dan Kesadaran Perpajakan
TerhadapKepatuhan Wajib Pajak Dengan Relawan Pajak Sebagai
Variabel Moderasi

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang


bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 08 Juni 2021

1. Dr. Khayatun Nufus, M.Si ( )


NIDN. 0320046901 Penguji I

2. Yulianti, S.E., M.Si ( )


NIP. 19820318 201101 2 011 Penguji II

iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Selasa, 23 November 2021 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Muhammad Dandy Setiawan
2. NIM : 11170820000050
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Pengaruh Tax Knowledge dan Kesadaran Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Dengan Relawan Pajak Sebagai Variabel
Moderasi

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan


selama Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus
dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi
pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 23 November 2021

1. Fitri Damayanti, S.E.,M.Si ( )


NIP. 19810731 200604 2 003 Ketua

2. Ismawati Haribowo, S.E., M.Si ( )


NIP. 19800909 201411 2 003
Pembimbing

3. Hepi Prayudiawan, S.E., MM., AK., CA


NIP. 19720516 200901 1 006 ( )
Penguji Ahli

iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang Bertanda tangan di bawah ini

Nama : Muhammad Dandy Setiawan


NIM : 11170820000050
Jurusan : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:


1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan
dan mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber
asli atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini.
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap
dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 22 September 2021

(Muhammad Dandy Setiawan)

v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

1. Nama : Muhammad Dandy Setiawan


2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 05 Desember 1998
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Alamat : Jalan SMP 126 No.148 RT/RW 03/03
Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur, DKI Jakarta 13540.
5. Telepon : 087784879202
6. Email : Dandysetyawan31@gmail.com

PENDIDIKAN

1. SDN Batu Ampar 05 Pagi 2004-2010


2. SMPN 126 Jakarta Timur 2010-2013
3. SMAN 93 Jakarta Timur 2013-2016
4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2017-2021

LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Agus Rahman Wijanto


2. Ibu : Siti Jubaedah
3. Anak ke : 1 dari 2 Saudara

PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota Tax Center UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2019-2020

PENGALAMAN MAGANG DAN VOLUNTEER

1. Relawan Pajak KPP Kosambi Tangerang Maret 2020-Maret 2020


2. Invoice & Payment Operation I PT. Pertamina (Persero) Maret 2021-
Agustus 2021

vi
EFFECT OF TAX KNOWLEDGE AND TAX AWARENESS ON
TAXPAYER'S COMPLIANCE WITH TAX VOLUNTEERS AS
MODERATION VARIABLES

ABSTRACT

This study aims to find empirical evidence about on the effect of tax
knowledge and tax awareness on taxpayer compliance with tax volunteers as a
moderating variable. This study was conducted on individual taxpayers based on
DKI Jakarta. The determination of sample using purposive sampling method. The
sample in this study were several individual taxpayers based on DKI Jakarta, with
a total sample of 214 individual taxpayers. Data analysis method used is
Structural Equation Modeling (SEM) with the help of LISREL 8.80 program.
The results showed that tax knowledge and tax awareness have a positive
effect on taxpayer compliance. However, tax volunteers cannot moderate the
influence of tax knowledge and tax awareness on taxpayer compliance.
Keywords : Tax Knowledge, Tax Awareness, Taxpayer Compliance, Tax
Volunteers.

vii
PENGARUH TAX KNOWLEDGE DAN KESADARAN PERPAJAKAN
TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN RELAWAN PAJAK
SEBAGAI VARIABEL MODERASI

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris atas pengaruh tax
knowledge dan kesadaran perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak dengan
relawan pajak sebagai variabel moderasi. Penelitian ini dilakukan pada Wajib
Pajak Orang Pribadi yang berdomisili di Wilayah DKI Jakarta. Metode penentuan
sampel menggunakan purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah
beberapa Wajib Pajak Orang Pribadi yang berada di wilayah DKI Jakarta, dengan
jumlah sampel sebanyak 214 Wajib Pajak Orang Pribadi. Metode analisis data
yang digunakan adalah Structural Equation Modelling (SEM) dengan bantuan
program LISREL 8.80.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tax knowledge dan kesadaran
perpajakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak.
Namun, relawan pajak tidak dapat memoderasi pengaruh tax knowledge dan
kesadaran perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak.
Kata Kunci : Tax Knowledge, Kesadaran Perpajakan, Kepatuhan Wajib Pajak,
Relawan Pajak.

viii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warrahmatullah wabarakatuh


Syukur Alhamdulillah, segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia serta hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan
skripsi yang berjudul “ Pengaruh Tax Knowlegde dan Kesadaran Perpajakan
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dengan Relawan Pajak Sebagai Variabel
Moderasi”. Shalawat serta salam senantiasa penulis haturkan kepada Nabi
Muhammad SAW, yang telah membimbing umatnya menuju jalan kebenaran.
Penulis menyadari bahwa bukan tanpa hambatan dan masalah dalam
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada pihak
yang membantu, di antaranya:
1. Kedua orang tuaku tercinta yaitu Bapak Agus Rahman Wijanto dan Ibu
Siti Jubaedah yang selalu memberikan semangat, kasih sayang, doa yang
tiada henti, dan dukungan dengan penuh perhatian kepada penulis.
2. Saudara perempuanku Selvira Raisa yang telah memberikan semangat dan
dukungan.
3. Prof. Dr. Amilin., SE., Ak., M.Si., CA., BKP., CRMP selaku Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
6. Ibu Ismawati Haribowo, SE., M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang
selalu meluangkan waktu untuk memberikan arahan, saran, wawasan dan
semangat sehingga penulis mampu menyelesasaikan skripsi ini.
7. Ibu Zuwesty Eka Putri, M.Ak. selaku dosen pembimbing akademik yang
yang selalu memberikan saran, masukan, dan nasehat untuk selalu tetap
semangat dalam menjalani perkuliahan.
8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu
pengetahuan yang sangat luas kepada penulis selama perkuliahan, semoga
menjadi ilmu yang bermanfaat dan menjadi amal kebaikan bagi kita
semua.
9. Seluruh Staf Tata Usaha serta karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu
peneliti dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.

ix
10. Nurul Aulia sebagai orang yang selalu memberikan perhatian, semangat,
nasehat, dukungan, doa dan selalu siap membantu, menemani, dan
mendengarkan keluh kesah penulis.
11. Keluarga besar Akuntansi B 2017, terima kasih atas kenangan belajar
bersama dan semangatnya selama ini.
12. Sahabat-sahabat seperjuangan: Tisa Permulasari, Zulvan Madania Umar,
Rany Supriatin, Sigit Novianto, Muhammad Bagus Dwi yang selalu
memberikan support, berbagi cerita, berbagi ilmu selama masa kuliah di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
13. Rizal Umami Ahmada selaku teman dan partner pembuatan skripsi ini
yang telah banyak membantu, pikiran dan semangat dalam menyelesaikan
skripsi ini.
14. Teman seperjuangan dan teman sekopitesan: Hilwan Ridlwan yang selalu
memberikan masukan, berbagi ilmu, canda tawa, dan keceriaan selama ini.
15. Sahabat-sahabat penulis dari kelompok bermain yang bernama
“PESNUB” Radifa, Rizky, Anang yang selalu menemani dan berbagi
canda tawa keceriaan bersama.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari banyak kekurangan dan
keterbatasan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis
membutuhkan saran atau masukan dan arahan sehingga kedepannya dapat
menjadi evaluasi untuk lebih baik kedepannya.
Wassalamu’alaikum warrahmatullah wabarakatuh

Jakarta, Januari 2021

Muhammad Dandy Setiawan

x
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .............................................. iii


LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................................ v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ vi
ABSTRACT ...................................................................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ix
DAFTAR ISI..................................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................................. 13
C. Pembatasan Masalah ............................................................................................. 14
D. Rumusan Masalah ................................................................................................. 14
E. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 14
F. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................... 17
A. Tinjauan literatur ................................................................................................... 17
1. Theory Planned Behavior (Teori Perilaku Terencana) ..................................... 17
2. Teori Atribusi .................................................................................................... 19
3. Pajak.................................................................................................................. 20
4. Kepatuhan Wajib Pajak..................................................................................... 23
5. Tax knowledge .................................................................................................. 26
6. Kesadaran Perpajakan ....................................................................................... 28
7. Relawan Pajak ................................................................................................... 30
B. Penelitian-Penelitian Terdahulu ............................................................................... 34
C. Kerangka Pemikiran ................................................................................................. 39
D. Keterkaitan antar Variabel dan Perumusan Hipotesis .............................................. 40

xi
1. Pengaruh Tax Knowledge Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak........................... 40
2. Pengaruh Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ................ 41
3. Relawan Pajak dalam memoderasi Pengaruh Tax Knowledge Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak............................................................................................. 41
4. Relawan Pajak dalam memoderasi Pengaruh Kesadaran Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak............................................................................................. 42
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................... 44
A. Populasi dan Sampel ............................................................................................. 44
1. Populasi dan Sampel ......................................................................................... 44
2. Metode Pengambilan Sampel............................................................................ 44
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................... 45
C. Data dan Sumber Data .......................................................................................... 46
D. Metode Pengumpulan Data ................................................................................... 46
E. Metode Analisis Data ............................................................................................ 48
1. Uji Statistik Deskriptif ...................................................................................... 49
2. Uji Normalitas ................................................................................................... 49
3. Measurement Model (Outer Model) ................................................................. 50
4. Uji Goodness of Fit Model ................................................................................ 52
5. Struktural Model (Inner Model) ........................................................................ 54
6. Uji Efek Moderasi ............................................................................................. 55
F. Definisi Operasional Variabel Penelitian .............................................................. 56
1. Variabel Laten Eksogen (X) ............................................................................. 56
2. Variabel Laten Endogen (Y) ............................................................................. 57
3. Variabel Moderasi (Z) ....................................................................................... 58
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 61
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................................................... 61
1. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................... 61
2. Deskripsi Profil Responden .............................................................................. 62
B. Analisis Data Penelitian ........................................................................................ 68
1. Hasil Analisis Deskriptif ................................................................................... 68
C. Hasil Uji Normalitas ............................................................................................. 74
D. Hasil Analisis Structural Equation Model (SEM) ................................................ 75
1. Hasil model pengukuran CFA (Measurement Model) ...................................... 75
2. Hasil Uji Goodness Of Fit................................................................................. 82

xii
3. Hasil Structural Model (Inner Model) .............................................................. 82
4. Hasil Pengujian Moderasi ................................................................................. 85
5. Hasil Pengujian Hipotesis ................................................................................. 87
E. Pembahasan........................................................................................................... 90
1. Pengaruh Tax Knowledge Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak........................... 90
2. Pengaruh Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ................ 92
3. Relawan Pajak Memoderasi Pengaruh Tax Knowledge Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak ............................................................................................................... 93
4. Relawan Pajak Memoderasi Pengaruh Kesadaran Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak............................................................................................. 95
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 97
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 97
B. Implikasi ............................................................................................................... 98
C. Keterbatasan .......................................................................................................... 99
D. Saran ..................................................................................................................... 99
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 101
LAMPIRAN KUESIONER.......................................................................................... 107

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Sumber Penerimaan Negara Indonesia Tahun 2017-2020 ................................. 1


Tabel 1. 2 Rasio Kepatuhan WPOP Dalam Menyampaikan SPT Tahunan ........................ 4
Tabel 1. 3 Perkembangan Jumlah Penyampaian E-filing Tahun 2016-2020 ...................... 6
Tabel 1. 4 Daftar Kerjasama Unit DJP Dengan Perguruan Tinggi Di Jakarta .................... 9
Tabel 1. 5 Penelitian Sebelumnya ..................................................................................... 12
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ........................................................................................ 34
Tabel 3. 1 Bobot Nilai Skala Interval (Likert) .................................................................. 48
Tabel 3. 2 Ukuran Goodness Of Fit Incremental .............................................................. 53
Tabel 3. 3 Operasional Variabel Penelitian ...................................................................... 59
Tabel 4. 1 Distribusi Penyebaran Kuesioner ..................................................................... 62
Tabel 4. 2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin................................................... 63
Tabel 4. 3 Data Responden Berdasarkan Usia .................................................................. 64
Tabel 4. 4 Data Responden Berdasarkan Lokasi/domisili ................................................ 65
Tabel 4. 5 Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir......................................... 66
Tabel 4. 6 Data Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan................................................. 67
Tabel 4. 7 Pedoman Kategorisasi Skor Tanggapan Responden ........................................ 69
Tabel 4. 8 Tanggapan Responden Variabel Tax Knowledge ............................................ 69
Tabel 4. 9 Tanggapan Responden Variabel Kesadaran Perpajakan .................................. 70
Tabel 4. 10 Tanggapan Responden Variabel Kepatuhan Wajib Pajak ............................. 71
Tabel 4. 11 Tanggapan Responden Variabel Relawan Pajak ........................................... 73
Tabel 4. 12 Hasil Normalitas ............................................................................................ 74
Tabel 4. 13 Uji Reliabilitas Tax Knowledge ..................................................................... 76
Tabel 4. 14 Uji Reliabilitas Variabel Kesadaran Perpajakan ............................................ 78
Tabel 4. 15 Uji Reliabilitas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak.......................................... 80
Tabel 4. 16 Uji Reliabilitas Variabel Relawan Pajak ........................................................ 81
Tabel 4. 17 Uji Goodness Of Fit Statistic ......................................................................... 82
Tabel 4. 18 Nilai R-Square ............................................................................................... 83
Tabel 4. 19 Hasil Pengujian Hipotesis .............................................................................. 85
Tabel 4. 20 Hasil Pengujian Hipotesis 1 ........................................................................... 88
Tabel 4. 21 Hasil Pengujian Hipotesis 2 ........................................................................... 88
Tabel 4. 22 Hasil Pengujian Hipotesis 3 ........................................................................... 89
Tabel 4. 23 Hasil Pengujian Hipotesis 4 ........................................................................... 90

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Theory Planned Behavior ............................................................................ 17


Gambar 2. 2 Perilaku dan Strategi Kepatuhan .................................................................. 25
Gambar 2. 3 Skema Pemikiran ......................................................................................... 39
Gambar 4. 1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................... 63
Gambar 4. 2 Data Responden Berdasarkan Usia .............................................................. 64
Gambar 4. 3 Data Responden Berdasarkan Lokasi/Domisili............................................ 65
Gambar 4. 4 Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ..................................... 66
Gambar 4. 5 Data Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ............................................. 68
Gambar 4. 6 CFA Tax Knowledge .................................................................................... 76
Gambar 4. 7 CFA Kesadaran Perpajakan1 ....................................................................... 77
Gambar 4. 8 CFA Kesadaran Perpajakan2 ....................................................................... 78
Gambar 4. 9 CFA Kepatuhan Wajib Pajak ....................................................................... 79
Gambar 4. 10 CFA Kepatuhan Wajib Pajak ..................................................................... 79
Gambar 4. 11 CFA Relawan Pajak ................................................................................... 81
Gambar 4. 12 Full Structural Model ................................................................................. 84

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Surat Permohonan Kuesioner .................................................. 106


Lampiran II Kuesioner Penelitian .............................................................. 108
Lampiran III Identitas Responden .............................................................. 114
Lampiran IV Jawaban Kuesioner ............................................................... 121
Lampiran V Bukti Penyebaran Kuesioner ................................................. 144
Lampiran VI Hasil Pengolahan Data ......................................................... 150

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam melaksanakan pembangunan nasional berkelanjutan dan

menjalankan kegiatan pemerintahan, pemerintah sangat memerlukan dana

yang besar, dana tersebut bersumber dari penerimaan negara. Berdasarkan

Undang-Undang No 20 Tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2020, sumber penerimaan negara

terdiri atas penerimaan dalam negeri dan penerimaan luar negeri, serta

hibah. Penerimaan dalam negeri terbagi menjadi penerimaan pajak dan

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Pos Penerimaan Negara Bukan

Pajak terbagi lagi menjadi sektor Sumber Daya Alam (SDA) dan Badan

Usaha Milik Negara (BUMN), serta sektor lainnya. Detail lebih lanjut

mengenai sumber penerimaan negara Indonesia Tahun 2017-2020

dijelaskan pada tabel di bawah ini.

TABEL 1. 1 SUMBER PENERIMAAN NEGARA INDONESIA TAHUN 2017-2020


(MILIAR RUPIAH)

Sumber Tahun
2017 2018 2019 2020
Penerimaan Pajak 1,343,529.8 1,518,789.8 1,546,141.9 1,404,507.50

PNBP 311,216.30 409,320.20 408,994.30 294,141.00


Hibah 11,629.80 15,564.90 5,497.30 1,300.00
Sumber: Kementerian Keuangan, Badan Pusat Statistik (2021)

1
Berdasarkan tabel 1.1 tersebut menunjukkan bahwa pajak sebagai

sumber penerimaan terbesar yang dimiliki negara. Dapat dilihat dari tahun

2017-2019 penerimaan pajak mengalami peningkatan. Namun, pada tahun

2020 semua penerimaan mulai dari Pajak, PNBP dan Hibah mengalami

penurunan signifikan akibat dampak pandemi Covid-19. Menurut data dari

Badan Pusat Statistik (2021) diperkirakan semua sumber penerimaan

negara akan kembali menguat. Hal ini terjadi karena sinergi kebijakan

yang diambil pemerintah untuk memulihkan ekonomi nasional cukup

berhasil memitigasi dampak Covid-19 dan kasus Covid-19 di wilayah

Indonesia sudah mereda.

Walaupun dalam pandemi Covid-19 penerimaan pajak menjadi

sumber penerimaan tertinggi selama tahun 2020. Hal ini membuktikan

bahwa pajak mempunyai peran yang sangat vital bagi penerimaan negara

untuk meningkatkan pembangunan dan pemulihan ekonomi nasional serta

menjaga kelangsungan hidup NKRI (Negara Kesatuan Republik

Indonesia).

Dengan pentingnya penerimaan pajak sebagai ujung tombak

pembangunan nasional untuk itu diperlukan partisipasi Wajib Pajak dalam

memenuhi kewajiban pajaknya. Salah satu aspek yang sangat berpengaruh

terhadap penerimaan dari sektor pajak adalah kepatuhan Wajib Pajak yang

displin dalam melaksanakan kewajiban pajaknya (Resmi et al., 2021).

Menurut Kastolani & Ardiyanto (2017) berpendapat bahwa

kepatuhan Wajib Pajak adalah faktor penentu untuk meningkatkan

2
penerimaan pajak penghasilan. Penerimaan pajak akan semakin meningkat

apabila setiap Wajib Pajak berperilaku patuh dalam menunaikan

kewajiban pajaknya yakni dengan membayar pajak dan tepat waktu dalam

menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT).

Selain itu dalam penelitian yang dilakukan oleh Oktaviani,

Hardiningsih & Srimindari (2017) mengemukakan ada beberapa faktor

yang bisa mempengaruhi penerimaan pajak yaitu kesadaran pajak,

pelayanan pajak dan kepatuhan Wajib Pajak.

Kepatuhan Wajib Pajak dapat diartikan Wajib Pajak yang taat,

peduli, displin, dan sadar membayar pajak terutangnya serta melakukan

pelaporan pajaknya secara tepat waktu.

Pemerintah melakukan upaya untuk menaikkan kepatuhan Wajib

Pajak, yaitu dengan mengubah sistem pemungutan pajak dari official

assesment menjadi self assesment. Dengan adanya sistem self assesment,

Wajib Pajak diberikan keaktifan dan kepercayaan sepenuhnya untuk

menghitung, membayar, dan melapor sendiri pajak yang terutang

berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan (Damayanti &

Martono, 2018).

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi tahun 2020 masih berkisar

79% dari jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar dan wajib

melaporkan SPT. Berikut tabel rasio kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

menyampaikan SPT tahunan dari tahun 2016-2020.

3
TABEL 1. 2 RASIO KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM
MENYAMPAIKAN SPT TAHUNAN

Uraian 2016 2017 2018 2019 2020


Jumlah WPOP 18.950.301 15.410.399 16.201.534 16.862.466 17.524.294
Terdaftar Wajib
SPT

Jumlah SPT 11.542.995 11.273.779 11.697.090 12.430.688 13.863.378


Tahunan PPh
Rasio Kepatuhan 61% 73% 72% 74% 79%
menyampaikan
SPT
Sumber: Laporan Tahunan 2020 Direktorat Jenderal Pajak (2021)

Dari tabel 1.2 tersebut rasio kepatuhan penyampaian SPT untuk

Wajib Pajak Orang Pribadi pada tahun 2018 mengalami penurunan yaitu

sebesar 1% dari tahun sebelumnya, pada tahun 2017 sebesar 73% turun

menjadi 72% pada tahun 2018. Pada tahun 2019 mengalami kenaikan

sebesar 74% dan naik kembali di tahun 2020 menjadi 79%. Namun, rasio

kepatuhan penyampaian SPT Wajib Pajak Orang Pribadi tahun 2020

masih belum mencapai target kepatuhan yakni 80%.

Dari persoalan tersebut di akibatkan karena masih kurangnya

pengetahuan dan wawasan Wajib Pajak atas pemenuhan seluruh kewajiban

perpajakan serta ketidaktahuan Wajib Pajak atas peraturan perpajakan

yang berlaku sehingga tingkat kepatuhan menyampaikan SPT pun belum

mencapai target. Desyanti & Amanda (2020) berpendapat bahwa tax

knowledge atau pengetahuan perpajakan memiliki peran sentral dalam

mendorong kepatuhan Wajib Pajak. Hal ini dapat dijabarkan apabila Wajib

Pajak telah memiliki pengetahuan terkait peraturan perpajakan, sistem

perpajakan, fungsi pajak untuk negara dan kehidupan bermasyarakat serta

4
manfaat pajak. Maka secara mandiri akan terdorong untuk patuh

menunaikan seluruh kewajiban perpajakan.

Berbagai studi menyatakan bahwa tax knowledge memiliki

hubungan dengan peningkatan kepatuhan Wajib Pajak antara lain studi

yang dilakukan oleh Sally & Simorangkir (2020) tax knowledge

berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Studi lain yang

dilakukan di Yaman oleh Al-Ttaffi et al (2020) menjelaskan bahwa

pengetahuan dan tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap perilaku

Wajib Pajak. Hasil temuan tersebut ternyata berhubungan pula dengan

studi dari Nurlis & Ariani (2020) dan Desyanti & Amanda (2020) yang

menjelaskan pengetahuan perpajakan dan wawasan Wajib Pajak pada E-

System perpajakan ternyata memiliki pengaruh terhadap kepatuhan Wajib

Pajak Orang Pribadi.

Untuk itu diperlukan adanya sosialisasi dan perubahan sistem

perpajakan, salah satu strategi yang dikembangkan oleh Direktorat

Jenderal Pajak adalah memodernisasi sistem pelaporan pajak yaitu dengan

menyediakan layanan aplikasi sistem e-filing. E-filing sangat bermanfaat

dalam memberikan kemudahan penyampaian SPT Tahunan Wajib Pajak

Orang Pribadi yang dapat dilakukan secara online dan real-time. Penelitian

Setiawan et al (2018) menemukan bahwa penerapan sistem e-filing

memudahkan Wajib Pajak dalam menyampaikan pelaporan pajaknya dan

menumbuhkan minat perilaku Wajib Pajak yang tinggi terhadap sistem e-

filing.

5
Namun, perkembangan jumlah penyampaian e-filing pada tahun

2020 mengalami penurunan sebesar 1% dari tahun 2019. Berikut ini tabel

perkembangan jumlah penyampaian SPT via e-filing dari tahun 2016-

2020.

TABEL 1. 3 PERKEMBANGAN JUMLAH PENYAMPAIAN E-FILING


Tahun SPT Jumlah
Diterima Penyampaian
E-filing

2016 8.817.614

2017 10.875.117

2018 17.095.207

2019 22.083.186

2020 22.003.662

Sumber: Laporan Tahunan DJP 2020 (2021)

Berdasarkan tabel 1.3 di atas jumlah penyampaian e-filing tahun

2020 sebesar 22.003.662 ini menurun dibandingkan tahun 2019 sebesar

22.083.186. Hal ini berarti ada penurunan jumlah penyampaian e-filing

dari tahun sebelumnya sebesar 79.524. Ini disebabkan masih rendahnya

pengetahuan Wajib Pajak tentang penggunaan e-filing.

Selain itu, diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh

Agustiningsih & Isroah (2016) mengemukakan bahwa efektivitas

penerapan sistem e-filing oleh Wajib Pajak masih belum optimal, selain itu

pemahaman Wajib Pajak tentang penggunaan sistem e-filing juga masih

6
rendah. Hal ini disebabkan karena masih minimnya pengetahuan dan

kesadaran Wajib Pajak dalam menggunakan sistem e-filing.

Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani dalam konferensi

nasional perpajakan 2020, ia berpendapat bahwa tingkat kesadaran

membayar pajak masyarakat Indonesia masih minim. Karena ada sebagian

Wajib Pajak yang menganggap pajak sebagai momok penjajahan, padahal

sebenarnya dengan membayar pajak kita sebagai warga negara dapat

merasakan manfaat akan hadirnya pajak. Untuk itu perlu dibangun

kesadaran pajak bagi masyarakat.

Kesadaran Wajib Pajak dapat diartikan sebagai keyakinan yang

timbul dalam diri Wajib Pajak secara sukarela dan didorong oleh niat

untuk menuntaskan semua kewajiban perpajakannya mulai dari

perhitungan sampai pelaporan (Robiansyah et al., 2020). Kesadaran

tentang pentingnya pajak harus dibangun sejak dini melalui berbagai

sosialisasi dan inklusi kesadaran perpajakan.

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) pada tahun 2018 terus

menggaungkan program inklusi kesadaran perpajakan dimulai dengan

memasukkan muatan kesadaran pajak melalui integrasi bahan ajar ke

kurikulum pendidikan nasional dan juga berbagai literasi pendidikan serta

publikasi lainnya. Diharapkan program tersebut dapat mewujudkan

generasi muda bangsa yang sadar pajak (Direktorat Jenderal Pajak, 2018).

Sehingga penanaman kesadaran pajak sejak dini akan meningkatkan

kepatuhan Wajib Pajak di masa mendatang.

7
Dengan adanya kesadaran pajak sejak dini akan meningkatkan

kepatuhan Wajib Pajak. Hal ini sesuai dengan penelitian Amran (2018)

yang menemukan bahwa faktor kesadaran berpengaruh positif terhadap

kepatuhan Wajib Pajak. Studi lain yang dilakukan oleh Nurkhin et al

(2018) mendapatkan temuan bahwa kesadaran Wajib Pajak berdampak

positif dan signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak di Kantor

Pelayanan Pajak (KPP) Semarang Timur dan Wijaya (2019) menyatakan

hasil yang serupa bahwa faktor non keuangan seperti kesadaran diri

berdampak positif dalam menunjang kepatuhan. Menurut Hardiningsih et

al (2020) otoritas pajak perlu mengintesifkan bimbingan pajak kepada

masyarakat agar menumbuhkan kesadaran dalam diri Wajib Pajak untuk

tahu akan pentingnya peran pajak.

Kesadaran Wajib Pajak saat ini masih rendah apalagi pemahaman

mereka tentang pengetahuan dan sistem pelaporan pajak menggunakan

sistem e-filing belum tercerahkan. Menurut Teza & Junep (2018) dalam

penelitiannya melakukan analisis mengenai persepsi Wajib Pajak dalam

menggunakan e-filing dan mengemukakan bahwa terdapat kendala Wajib

Pajak yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat dalam penggunaan sistem

e-filing.

Dengan banyaknya kendala Wajib Pajak Orang Pribadi yang belum

paham bagaimana cara mengakses dan menggunakan sistem e-filing.

Untuk itu diperlukan peningkatan intensitas sosialisasi dan penyuluhan

Wajib Pajak tentang cara penggunaan sistem e-filing sehingga Wajib Pajak

8
bisa memahami sistem tata cara perpajakan (Muamarah et al., 2019) dan

diharapkan kedepannya dapat patuh dalam menjalankan kewajiban

perpajakan.

Dalam menyikapi persoalan tersebut, Salah satu upaya yang

dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak yaitu mengadakan program

relawan pajak. Terbentuknya relawan pajak di Indonesia adalah bentuk

pengimplentasian dari konsep Volunteer Income Tax Asistance (VITA) di

Amerika Serikat dan Comunity Volunteer Income Tax Program (CVITP)

di Kanada (Pradnyani & Utthavi, 2020). Relawan pajak ini adalah salah

satu bentuk program inisiatif inklusi kesadaran pajak melalui kerja sama

dengan perguruan tinggi dan mahasiswa. Berikut ini disajikan daftar

kerjasama antara perguruan tinggi di Jakarta dengan pihak Kantor Wilayah

(Kanwil) DJP di Jakarta yang telah bekerja sama membentuk tax center

dan membuka program relawan pajak.

TABEL 1. 4 DAFTAR KERJASAMA UNIT DJP DENGAN PERGURUAN TINGGI DI JAKARTA

Jumlah Perguruan
No. Unit Kanwil DJP
Tinggi
1. Kanwil DJP Jakarta Khusus 1
2. Kanwil DJP Jakarta Pusat 2
3. Kanwil DJP Jakarta Barat 5
4. Kanwil DJP Jakarta Selatan I 8
5. Kanwil DJP Jakarta Selatan II 6
6. Kanwil DJP Jakarta Timur 8
7. Kanwil DJP Jakarta Utara 2
Total 32
Sumber: Laporan Tahunan DJP 2020 (2021)

9
Berdasarkan tabel 1.4 di atas dapat disimpulkan bahwa ada 32

perguruan tinggi di wilayah DKI Jakarta yang telah bekerjasama dengan

pihak Kanwil DJP Jakarta untuk membentuk tax center dan membuka

program relawan pajak, guna membantu Wajib Pajak Orang Pribadi di

wilayah DKI Jakarta dalam memenuhi kewajiban perpajakan yakni

melakukan pelaporan SPT Pajak Penghasilan Pasal 21 WPOP via e-filing.

Program relawan pajak ini ditujukan untuk mahasiswa aktif Strata-

1 semua jurusan yang minat tentang perpajakan. Program ini dibuat untuk

memberikan edukasi kepada masyarakat dan membantu Wajib Pajak

Orang Pribadi dalam asistensi pengisian dan pelaporan SPT tahunan

melalui e-filing.

Sejak dijalankan program relawan pajak dari September 2017 s/d

Maret 2018. Sekitar 1.111 mahasiswa terlibat menjadi relawan pajak dan

telah membantu atau mengasistensi lebih dari 100.000 Wajib Pajak

(Modul Relawan Pajak, 2019) Menurut Dirjen Pajak Suryo Utomo jumlah

relawan dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Pada tahun 2019 jumlah

relawan pajak meningkat menjadi 4.658 orang relawan (D. A. Setiawan,

2020).

Peran relawan pajak disini sangat penting karena banyak Wajib

Pajak yang tidak terlalu paham cara penggunaan sistem e-filing. Sebelum

melayani Wajib Pajak dalam memberikan asistensi, relawan pajak

mendapatkan pelatihan terlebih dahulu oleh Account Representative (AR)

dan pegawai pajak dari Kanwil DJP setempat. Relawan Pajak diberikan

10
materi tentang kesadaran pajak, cara pengisian SPT bagi Wajib Pajak

melalui sistem e-filing, code of conduct, dan lain-lain. Sehingga

kedepannya relawan pajak mampu membantu melayani Wajib Pajak

dengan pelayanan terbaik (Modul Relawan Pajak, 2019)

Dengan adanya relawan pajak juga dapat berkontribusi dalam

menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pajak melalui

berbagai sosialisasi menggunakan media sosial atau platform. Seperti

membantu membuat konten di media sosial dengan mengangkat topik

tentang kesadaran pajak dan pelaporan pajak.

Nantinya relawan pajak akan ditempatkan di berbagai KPP

Pratama di seluruh Indonesia untuk membantu Wajib Pajak dalam

memberikan asistensi pengisian SPT tahunan. Seiring dengan pentingnya

peran relawan pajak mereka tidak hanya di tempatkan di kantor-kantor

pajak tetapi juga ikut menyosialisasikan ke berbagai tempat seperti:

Bandara, tempat hiburan (Bioskop) CGV, dan acara Color-run dalam

memberikan kemudahan pelayanan kepada Wajib Pajak seperti

pendampingan pengisian e-filing, konsultasi pelaporan SPT, dan ikut serta

menumbuhkan sosialisasi kesadaran Wajib Pajak. Dengan adanya relawan

pajak peneliti tertarik apakah bisa memperkuat pemahaman dan

pengetahuan Wajib Pajak menggunakan e-filing dan menumbuhkan

kesadaran Wajib Pajak untuk menunaikan semua kewajiban

perpajakannya. Sehingga objek relawan pajak dimasukkan ke dalam

penelitian ini.

11
Penelitian ini merupakan pengembangan dari berbagai penelitian

sebelumnya yaitu sebagai berikut.

TABEL 1. 5 PENELITIAN SEBELUMNYA


No Peneliti Judul Hasil
1. (Pradnyani & The effectiveness of tax Tidak terdapat
Utthavi, 2020) volunteers in increasing perbedaan
taxpayer compliance pelaporan pajak
sebelum dan
sesudah adanya
relawan pajak.
2. (Darmayasa et E-filing dan Relawan Pajak e-filing dan
al., 2020) dalam meningkatkan relawan pajak
kepatuhan Wajib Pajak Orang berpengaruh
Pribadi positif terhadap
kepatuhan
Wajib Pajak.
Sumber: Data diolah dari berbagai referensi (2021)

Berdasarkan dari tabel 1.4 Yang membedakan dari penelitian

sebelumnya adalah menambahkan variabel tax knowledge, tingkat

kesadaran perpajakan dan lokasi penelitian serta variabel relawan pajak

dijadikan sebagai variabel moderasi.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas, peneliti tertarik

untuk mengkaji sejauh mana pengaruh tax knowledge dan kesadaran

perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam

melaporkan SPT tahunan, selain itu peneliti juga ingin melakukan

penelitian apakah relawan pajak dapat memperkuat hubungan antara tax

knowledge dan kesadaran perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi dalam melapor SPT tahunan.

12
Maka berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti termotivasi

untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Tax Knowledge

dan Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Dengan Relawan Pajak Sebagai Variabel Moderasi”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka identifikasi masalah yang

hendak diteliti dalam penelitian ini adalah:

1. Rasio kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi tahun 2020 belum

mencapai target kepatuhan sebesar 80%.

2. Pengetahuan perpajakan dan pemahaman Wajib Pajak terkait peraturan

serta sistem perpajakan masih sangat rendah.

3. Kesadaran Wajib Pajak dalam melaporkan SPT masih rendah.

4. Jumlah penyampaian SPT via e-filing tahun 2020 menurun sebesar 1

% atau setara 79.524 dari tahun sebelumnya.

5. Masih banyak Wajib Pajak Orang Pribadi yang belum paham cara

mengakses dan menggunakan sistem e-filing untuk melaporkan SPT

tahunan.

6. Terdapat adanya indikasi relawan pajak dapat membantu Wajib Pajak

dalam pendampingan dan asistensi pengisian SPT tahunan, sehingga

dapat berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

dalam melapor SPT tahunan.

13
C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka pembatasan masalah

yang hendak diteliti yaitu “Pengaruh Tax Knowledge dan Kesadaran

Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dengan Relawan Pajak

sebagai Variabel Moderasi”

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang

hendak diteliti adalah sebagai berikut:

1. Apakah tax knowledge mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak?

2. Apakah kesadaran perpajakan mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak?

3. Apakah relawan pajak dapat memoderasi pengaruh tax knowledge

terhadap kepatuhan Wajib Pajak?

4. Apakah relawan pajak dapat memoderasi pengaruh kesadaran perpajakan

terhadap kepatuhan Wajib Pajak?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh tax knowledge terhadap Kepatuhan Wajib

Pajak.

2. Untuk mengetahui pengaruh kesadaran perpajakan terhadap kepatuhan

Wajib Pajak.

14
3. Untuk mengetahui pengaruh relawan pajak dalam memoderasi

hubungan antara tax knowledge terhadap kepatuhan Wajib Pajak.

4. Untuk mengetahui pengaruh relawan pajak dalam memoderasi

hubungan antara kesadaran perpajakan terhadap kepatuhan Wajib

Pajak.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, diharapkan penelitian ini

dapat memberikan manfaat bagi:

1. Kontribusi Teoritis

a. Bagi Mahasiswa Jurusan Akuntansi

Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tambahan dalam

bidang perpajakan khususnya mengenai pengaruh tax knowledge,

kesadaran perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak dengan

relawan pajak sebagai variabel moderasi.

b. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk

peneliti selanjutnya yang akan membahas mengenai kepatuhan

pajak, tax knowledge, kesadaran perpajakan dan relawan pajak.

2. Kontribusi Praktis

a. Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan,

pemahaman dan kesadaran Wajib Pajak Orang Pribadi untuk

15
melaporkan SPT tahunannya sesuai dengan tata cara perpajakan di

Indonesia.

b. Bagi Pemerintah (DJP)

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi masukan dan saran

kepada Direktorat Jenderal Pajak untuk meningkatkan sosialisasi

kesadaran perpajakan dan kualitas pelayanan perpajakan

khususnya layanan sistem e-filing guna mempermudah Wajib

Pajak Orang Pribadi dalam melaporkan SPT tahunan. Selain itu,

hasil penelitian ini juga diharapkan mampu digunakan Direktorat

Jenderal Pajak sebagai penyelenggara program relawan pajak guna

mengevaluasi pelaksanaan program ini dan dapat ditingkatkan di

kemudian hari.

16
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan literatur

1. Theory Planned Behavior (Teori Perilaku Terencana)

Teori perilaku terencana (Theory Planned Behavior) teori

ini telah dijadikan sebagai acuan oleh berbagai peneliti di seluruh

dunia yang membahas tentang perilaku seseorang. Teori ini

dipelopori oleh Ajzen (1991). Teori perilaku terencana ini telah

banyak di kaji dan di ulas oleh berbagai peneliti di Amerika Serikat

dan Indonesia terkait studi tentang kepatuhan pajak (Sudiartana &

Mendra, 2018).

Ajzen (1991) berargumen bahwa sikap dan norma-norma

subjektif mempunyai hubungan terhadap tingkah laku manusia,

selain itu juga adanya kontrol perilaku yang dipersepsikan akan

mempengaruhi manusia untuk bertindak.

GAMBAR 2. 1 THEORY PLANNED BEHAVIOR

Sumber: Ajzen (1991)

17
Berdasarkan Gambar 2.1 tersebut teori ini menjelaskan

tentang sikap (attitude toward the behavior), norma subjektif

(subjective norm), dan kontrol perilaku (perceived behavioral

control) yang ketiganya saling berhubungan satu sama lain

membentuk sebuah niat, dari niat inilah yang akhirnya membuat

seseorang melakukan tindakan yang direncanakan.

Menurut Sudiartana & Mendra (2018) seseorang akan

bertindak jika memiliki niat yang besar untuk mengontrol perilaku.

Konsistensi niat akan membuat perilaku menjadi lebih terencana.

Niat dalam hal ini dipengaruhi dan diasumsikan oleh 3 bagian.

Yang pertama attitude toward behavior adalah keyakinan yang

akan membentuk suatu perilaku dan evaluasi, kedua subjective

norm yaitu keyakinan dalam diri individu yang akan membentuk

harapan normatif dan perilaku yang dirasakan oleh individu dan

kelompok yang akan menjadi sebuah rujukan misalnya konsultan

pajak. Ketiga perceived behavioral control adalah situasi dan

kondisi yang mendukung dan menghambat perilakunya dan

persepsi tentang seberapa besarnya pengaruh terhadap perilaku

yang akan direncanakan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa niat atau intention dalam diri

seseorang yang akan membentuk kepatuhan. Alasan ini diperkuat

oleh Widyastuti (2020) semakin baik norma subjektif dan sikap

yang berhubungan dengan keterkaitan perilaku Wajib Pajak, serta

18
semakin besar kontrol atau persepsi yang dirasakan, maka akan

semakin besar Wajib Pajak membentuk niat untuk memenuhi

kewajiban perpajakannya. Kepatuhan akan terbentuk apabila Wajib

Pajak memiliki niat untuk menuntaskan segala kewajiban

pajaknya.

2. Teori Atribusi

Teori Atribusi ini adalah sebuah pemikiran yang dipelopori

oleh Fritz Heider di tahun 1958. Teori ini berfokus pada bahasan

tentang perilaku seseorang. Secara lebih detail, atribusi adalah

sebuah teori yang mendeskripsikan tentang hal yang

mengakibatkan seseorang ataupun individu itu berperilaku. Dengan

kata lain, atribusi yaitu bagaimana suatu individu menjelaskan

penyebab dari perilaku yang dilakukan (Darmayasa et al., 2020) .

Terdapat dua aspek kombinasi penyebab terjadinya perilaku, yaitu

aspek internal dan aspek eksternal. Aspek kekuatan internal

merupakan perilaku yang disebabkan oleh kendali pribadi itu

sendiri ataupun keyakinan dalam diri individu tersebut meliputi,

kesadaran, kepribadian, dan pemahaman. Sedangkan aspek

kekuatan eksternal merupakan perilaku yang disebabkan oleh

lingkungan sekitar ataupun dipengaruhi oleh pihak luar. Contohnya

kondisi dan situasi sekitar, pengaruh dari orang lain serta hal lain

19
yang membuat individu termotivasi untuk melakukan sesuatu

terhadap peristiwa yang sedang terjadi.

Dalam penelitian ini, aspek atribusi internal adalah

kesadaran Wajib Pajak, karena kesadaran ini dibentuk dari

keyakinan dan dorongan niat dari individu Wajib Pajak Orang

Pribadi itu sendiri untuk patuh. Sedangkan aspek atribusi eksternal

disebabkan karena pengaruh dari pihak luar yaitu dari relawan

pajak yang memberikan kontribusi dan pemahaman kepada Wajib

Pajak Orang Pribadi untuk patuh dalam melaporkan SPT tahunan

melalui e-filing.

3. Pajak

a. Definisi pajak

Menurut UU No 28 Tahun 2007 (1:1) Pajak adalah

kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi

atau badan yang bersifat memaksa, dengan tidak mendapatkan

imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara

bagi sebesar-sebesarnya kemakmuran rakyat.

Menurut Soemitro (Mardiasmo, 2019, p. 3) Pajak adalah

sumbangan wajib rakyat ke kas negara sebagaimana diatur dalam

undang-undang tanpa kontraprestasi langsung dimanfaatkan serta

digunakan untuk membiayai pengeluaran umum.

20
Sedangkan ciri-ciri yang melekat pada definisi pajak

(Resmi, 2017, p. 2) yaitu.

1. Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang-

undang serta aturan pelaksanaannya.

2. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya

kontraprestasi individual oleh pemerintah.

3. Pajak dipungut oleh negara, baik pemerintah pusat maupun

pemerintah daerah.

4. Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran

pemerintah, yang bila dari pemasukannya masih terdapat

surplus, digunakan untuk membiayai public investment.

Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pajak

merupakan kontribusi wajib bagi rakyat kepada negara yang diatur

berdasarkan undang-undang yang bersifat memaksa tanpa

kontraprestasi langsung dan digunakan sepenuhnya untuk

kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

b. Fungsi Pajak

Pajak mempunyai dua fungsi yang meliputi fungsi budgeter

atau penerimaan dan fungsi regular atau mengatur. Fungsi budgeter

untuk membiayai segala pengeluaran-pengeluaran pemerintah,

contohnya penerimaan pajak dalam APBN sebagai penerimaan

dalam negeri. Sedangkan fungsi regular yaitu untuk mengatur

kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi, contohnya

21
pajak yang lebih tinggi untuk produk yang tergolong mewah

(Waluyo, 2014, p. 6).

c. SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan)

Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) adalah surat yang

digunakan wajib pajak sebagai sarana untuk melakukan pelaporan

atas pembayaran pajak yang telah dilakukan sebelumnya. Surat

pemberitahuan ini harus diisi secara lengkap dan benar serta

menyampaikannya ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau tempat

lain yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak (Resmi, 2017,

p. 38).

Menurut Mardiasmo (2019, p.40) fungsi Surat

Pemberitahuan Tahunan bagi Wajib Pajak adalah sebagai sarana

untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan perhitungan

jumlah pajak yang sebenarnya terutang dan untuk melaporkan

tentang.

1. Pembayaran pelunasan pajak yang telah dilaksanakan

sendiri dan atau melalui pemotongan atau pemungutan

pihak lain dalam 1 (satu) tahun pajak atau bagian tahun

pajak;

2. Penghasilan yang merupakan objek pajak dan bukan

objek pajak;

3. Harta dan kewajiban; dan/atau

22
4. Pembayaran dari pemotongan atau pemungut tentang

pemotongan atau pemungutan pajak Orang Pribadi atau

badan lain dalam 1 (satu) masa pajak sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan

yang berlaku.

4. Kepatuhan Wajib Pajak

Menurut Widyastuti (2020) Kepatuhan perpajakan adalah suatu

keadaan dimana Wajib Pajak telah melaksanakan hak dan kewajiban

perpajakannya sesuai dengan norma yang berlaku. Sedangkan

kewajiban Wajib Pajak diartikan sebagai kesadaran Wajib Pajak untuk

memenuhi kewajiban perpajakannya seperti membayar pajak dan

melaporkan SPT sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 39/PMK.03/2018

tentang Tata Cara Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran

Pajak Pasal 3 ayat 2 menjelaskan ada 4 kriteria kepatuhan wajib pajak;

a. Tepat waktu menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan

(SPT);

b. Tidak memiliki kekurangan pembayaran atau tunggakan pajak;

c. Adanya laporan keuangan yang diaudit oleh Akuntan Publik;

d. Tidak pernah melakukan tindak pidana di bidang perpajakan.

Menurut Pradnyani & Utthavi (2020) Ada dua jenis kepatuhan,

yaitu kepatuhan formal dan kepatuhan material. Kepatuhan formal

23
adalah keadaan dimana Wajib Pajak memenuhi kewajiban perpajakan

secara formal sesuai dengan ketentuan di perpajakan hukum. Dalam

hal ini, kepatuhan formal mencakup Wajib Pajak membayar pajak

tepat waktu, Wajib Pajak membayar pajak dengan jumlah yang tepat,

Wajib Pajak tidak memiliki kewajiban pajak bumi dan bangunan.

Kepatuhan material adalah kondisi dimana Wajib Pajak memenuhi

seluruh kewajiban perpajakan secara substansial ketentuan, yang

sesuai dengan isi dan semangat undang-undang perpajakan. Yang

dimaksud dengan kepatuhan material, dalam hal ini adalah bahwa

Wajib Pajak bersedia melaporkan informasi tentang perpajakan jika

petugas membutuhkan informasi, Wajib Pajak bersifat kooperatif

pajak petugas dalam pelaksanaan proses administrasi perpajakan.

Indikator kepatuhan Wajib Pajak menurut Nurlis & Ariani (2020)

disimpulkan yaitu;

a. Mendaftarkan sendiri sebagai Wajib Pajak Orang Pribadi;

b. Menghitung sendiri jumlah pajak terutang;

c. Membayar secara tepat waktu dan sesuai dengan jumlah pajak

terutang;

d. Menyampaikan SPT secara tepat waktu.

Menurut Organization for Economic Co-operation Development

menyatakan bahwa iklim kepatuhan Wajib Pajak dapat optimal apabila

otoritas pajak memperlakukan Wajib Pajak sesuai dengan tingkat

kepatuhannya. Jadi ada beberapa tingkatan yang akan digunakan

24
otoritas pajak dalam menyiapkan strategi kepatuhan Wajib Pajak,

dengan adanya hal ini kepatuhan Wajib Pajak diharapkan akan

membaik.

GAMBAR 2. 2 PERILAKU DAN STRATEGI KEPATUHAN

Sumber: OECD, Compliance Risk Management: Managing and Improving Tax

Compliance, (Paris: OECD,2004), 41.

Berdasarkan gambar 2.1 perilaku Wajib Pajak akan

semakin patuh apabila strategi yang dijalankan oleh otoritas pajak

dapat memudahkan Wajib Pajak dalam pemenuhan kewajiban

pajaknya. Menurut Darrusalam et al (2019) otoritas pajak sebaiknya

memperlakukan Wajib Pajak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya,

persuasif apabila Wajib Pajak memiliki keinginan patuh yang tinggi

dan bersikap tegas dalam memberi hukuman bagi Wajib Pajak yang

dengan sengaja tidak patuh.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan

Wajib Pajak adalah ketika Wajib Pajak dapat memenuhi segala hak

dan kewajiban perpajakannya seperti kepatuhan mendaftarkan sendiri

25
untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), kepatuhan

dalam menghitung dan melakukan pembayaran sendiri pajak

terutangnya, kepatuhan dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan

Tahunan (SPT). Kepatuhan Wajib Pajak dapat optimal, apabila otoritas

pajak atau Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menyiapkan strategi untuk

memudahkan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban pajaknya

sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

5. Tax knowledge

Knowledge atau pengetahuan menurut kamus besar bahasa

indonesia adalah sesuatu yang dapat diketahui meliputi kepandaian

atau berkenanan dengan hal dalam pelajaran. Dalam hal ini terkait

dengan perpajakan, tax knowledge merupakan kemampuan Wajib

Pajak dalam memahami peraturan perundang-undangan perpajakan

meliputi tentang tarif pajak yang berlaku, kewajiban pembayaran pajak

guna mendapatkan manfaat di masa mendatang (Sally & Simorangkir,

2020). Sementara itu, Christian & Amanah (2019) menjabarkan

bahwa pengetahuan perpajakan adalah suatu kemampuan mendasar

yang harus dimiliki Wajib Pajak, kemampuan itu antara lain

memahami literasi perpajakan, peraturan perpajakan, tata cara

pemungutan pajak, tarif pajak, objek, subjek dan manfaat pajak.

Selain itu, Bornman & Ramutumbu (2019) memberikan dua

dimensi pemikiran mengenai pengetahuan pajak yaitu pemahaman

tentang peraturan perundang-undangan pajak pada tingkat konseptual

26
misalnya: memiliki kemampuan dan kesadaran yang tinggi tentang

konsep dasar perpajakan. Dan dimensi selanjutnya yaitu pengetahuan

peraturan perundang-undangan pajak pada tingkat teknis misalnya:

memiliki kemampuan dalam menerapkan pengetahuan pajak tersebut

untuk memenuhi kewajiban perpajakan.

Adapun indikator-indikator pengukuran tax knowledge menurut

Susanti et al (2020) adalah sebagai berikut.

1. Pengetahuan Wajib Pajak terhadap peraturan perpajakan yang

berlaku.

2. Pengetahuan Wajib Pajak dalam melakukan pendaftaran.

3. Pengetahuan Wajib Pajak terhadap tata cara pembayaran pajak.

4. Pengetahuan Wajib Pajak terhadap tarif pajak yang berlaku.

5. Pengetahuan Wajib Pajak dalam mengisi dan melaporkan SPT

dengan benar dan sesuai dengan ketentuan perpajakan yang

berlaku.

Berdasarkan penjelasan diatas, tax knowledge adalah

kemampuan dasar yang harus dimiliki Wajib Pajak dalam memahami

peraturan perundang-perundangan perpajakan yang berlaku, fungsi

pajak, tarif pajak yang sesuai ketentuan, sistem tata cara pemungutan

pajak, kewajiban melakukan pembayaran dan pelaporan pajak, serta

manfaat yang nantinya akan berguna bagi Wajib Pajak di masa

mendatang dan mampu menerapkan pemahaman pengetahuan

perpajakan dalam memenuhi kewajiban perpajakan.

27
6. Kesadaran Perpajakan

Kesadaran adalah unsur manusia dalam memahami realitas dan

bagaimana bereaksi atau menyikapinya suatu fenomena dan realita.

Kesadaran dalam diri manusia meliputi kesadaran terhadap diri sendiri,

kesadaran sesama, kesadaran masa lalu, dan kesadaran tentang

kemungkinan di masa depannya (Kamil, 2015).

Kesadaran perpajakan yaitu sebuah sikap keyakinan dalam diri

individu Wajib Pajak yang secara sukarela dan didorong dengan niat

tulus untuk memenuhi seluruh kewajiban perpajakannya (Robiansyah

et al., 2020). Selanjutnya kesadaran Wajib Pajak adalah perilaku Wajib

Pajak berupa perasaan dan pandangan yang didasari oleh pengetahuan

dan pemahaman serta kecenderungan bertindak sesuai peraturan

perpajakan (Wijaya, 2019).

Direktorat Jenderal Pajak terus mengencarkan program inklusi

kesadaran pajak lewat berbagai kerja sama dan regulasi dari berbagai

pihak seperti: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud)

dan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi

(Kemenristek-Dikti) untuk mengintegrasikan materi kesadaran pajak

ke dalam kurikulum pendidikan nasional, mengembangkan berbagai

literasi dan publikasi ilmiah, serta menjalin kerja sama kepada

perguruan tinggi dan mahasiswa dalam membuka program relawan

pajak (Direktorat Jenderal Pajak, 2018). Dengan adanya hal tersebut

28
diharapkan dapat menumbuhkan dan mewujudkan kesadaran pajak

untuk generasi emas yang sadar pajak, sehingga akan meningkatkan

kepatuhan pajak di masa yang akan datang.

Menurut Nurkhin et al (2018) menerangkan bahwa indikator dalam

kesadaran pajak yaitu.

1. Memahami bahwa kesadaran pajak adalah bentuk partisipasi

wajib pajak dalam membantu pembangunan nasional.

2. Realisasi penundaan pembayaran pajak akan mengakibatkan

kerugian negara.

3. Sadar bahwa pajak ditetapkan oleh undang-undang yang harus

dipatuhi.

Sedangkan menurut Hardiningsih et al (2020) instrumen kesadaran

pajak yaitu sebagai berikut.

1. Bersedia dengan senang hati membayar pajak terutangnya

tanpa paksaan.

2. Melaporkan hasil pajak terutang melalui Surat Pemberitahuan

Tahunan.

3. Tertib dan displin dalam hal pembayaran pajak secara tepat

waktu yang memiliki manfaat dalam mendukung pembangunan

nasional.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kesadaran pajak adalah sikap dan

keyakinan seorang individu yang secara sukarela dan di dorong oleh

29
niat serta di dasari pemahaman dan pengetahuan pajak sejak dini untuk

memenuhi semua kewajiban perpajakannya.

7. Relawan Pajak

Relawan pajak adalah program inklusi pajak dengan melibatkan

pihak ketiga dalam rangka meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak pada

umumnya, sosialisasi dan layanan penggunaan sistem e-filing

khususnya. Program relawan pajak ini meminta kesediaan para

mahasiswa yang tertarik dalam bidang perpajakan untuk membantu

asistensi pengisian serta penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan

(SPT) Wajib Pajak Orang Pribadi via sistem e-filing. Terbentuknya

relawan pajak di Indonesia adalah sebuah pengimplementasian dari

konsep Volunteer Income Tax Asistance (VITA) dan Tax Counseling

for the Elderly (TCE) yang telah dibentuk di Amerika Serikat

(Muamarah et al., 2019).

Selain di Amerika Serikat konsep relawan pajak juga telah di

laksanakan di Negara Kanada dengan nama program Comunity

Volunteer Income Tax Program (CVITP) dengan cakupan pelayanan

yang lebih luas (Pradnyani & Utthavi, 2020).

Tahapan dan prosedur untuk menjadi relawan pajak (Modul

Relawan Pajak, 2019) terdiri atas 4 bagian meliputi:

1. Tahapan perekrutan, dilakukan oleh Tax Center/program studi

perpajakan di Universitas-Universitas yang telah bekerja sama

30
dengan DJP, dalam proses ini mahasiswa akan di seleksi

wawancara dan administratif.

2. Tahapan pelatihan, pada tahapan ini pelatihan akan langsung

dilatih oleh Account Representatif (A/R) atau petugas pajak

dari Kanwil DJP setempat. Materi pelatihan antara lain tentang

kesadaran pajak, cara pengisian formulir 1770S/1770SS dan

penyampaian SPT melalui laman aplikasi e-filing,

communication skill atau cara berkomunikasi dengan Wajib

Pajak dalam memberikan pelayanan yang terbaik, serta code of

conduct relawan pajak. Setelah melakukan pelatihan dan

pembekalan materi akan ada leveling test secara tertulis. Bahan

dan soal-soal untuk leveling test berasal dari bahan materi

yang telah disampaikan pada pelatihan.

3. Tahapan pelaksanaan atau penugasan, pada tahapan ini

relawan pajak akan langsung ditempatkan di Kantor Pelayanan

Pajak (KPP) atau bisa bekerja sama dengan DJP untuk

membuka gerai Electronic Filing Identification Number

(EFIN) yang berkoordinasi langsung dengan tax center atau

program studi perpajakan untuk mengkoordinasikan lokasi,

alokasi dan sarana prasarana relawan pajak demi kelancaran

asistensi.

4. Tahapan pemberian penghargaan, Direktorat Jenderal Pajak

(DJP) melalui Kanwil DJP setempat memberikan apresiasi dan

31
penghargaan kepada relawan pajak yang memenuhi

persyaratan serta telah melaksanakan asistensi pengisian SPT,

berupa piagam penghargaan atau sertifikat.

Dengan adanya tahapan dan prosedur dari perekrutan sampai

penghargaan untuk menjadi relawan pajak, diharapkan relawan

pajak dapat memberikan kontribusi secara kompeten dan

profesional serta pelayanan yang terbaik dalam menjalankan tugas

asistensi pengisian SPT Pajak Penghasilan 21 kepada Wajib Pajak.

Sehingga dengan adanya program ini dapat membantu Wajib Pajak

untuk memenuhi kewajiban perpajakannya dan kedepannya Wajib

Pajak akan sadar pajak dan bisa memahami cara penyampaian

pelaporan SPT via aplikasi e-filing selain itu bisa meningkatkan

kepatuhan wajib pajak. Adapun menurut Darmayasa et al (2020)

indikator relawan pajak adalah sebagai berikut.

1. Memberikan Kemudahan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam

membantu pelaporan SPT.

2. Mengedukasi Wajib Pajak terkait pengetahuan perpajakan.

3. Memberikan sosialisasi perpajakan.

4. Memberikan pelayanan yang memuaskan bagi Wajib Pajak

Orang Pribadi.

Berdasarkan penjelasan diatas, relawan pajak merupakan

sebuah program yang dicanangkan oleh Direktorat Jenderal Pajak

32
sebagai kegiatan inklusi kesadaran pajak yang melibatkan pihak

ketiga untuk memberikan sosialisasi dan asistensi kepada Wajib

Pajak mengenai tata cara pengisian SPT via aplikasi e-filing.

Program ini mengajak para mahasiswa untuk mengambil peran

aktif dalam membantu Wajib Pajak.

33
B. Penelitian-Penelitian Terdahulu

Adapun hasil dari penelitian-penlitian terdahulu mengenai topik yang memiliki keterkaitan dengan penelitian ini dapat

dilihat dalam tabel 2.1

TABEL 2. 1 PENELITIAN TERDAHULU


No. Peneliti Judul Metode penelitian Hasil
(Tahun) Penelitian Persamaan Perbedaan Penelitian
1. I Nyoman E-filing dan Relawan Variabel relawan Variabel Hasil penelitian ini menyatakan bahwa e-filing dan
Darmayasa, Pajak Dalam pajak dan e-filing relawan pajak berpengaruh positif dan signifikan
Bagus Putra Meningkatkan kepatuhan pajak. terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi
Wibawa & Ketut Kepatuhan Wajib sedangkan peran relawan pajak tidak dapat memoderasi
Nurhayanti Pajak Orang Pribadi penerapan e-filing terhadap kepatuhan wajib pajak.
(2020)
2. Ni Luh Putu The effectiveness of Variabel Variabel Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada
Normadewi Abdi tax volunteers in kepatuhan dan tingkat perbedaan jumlah penerimaan pajak dan jumlah wajib
Pradnyani dan increasing taxpayer relawan pajak. pelayanan dan pajak yang menyampaikan laporan pajak, tetapi ada
Wayan compliance lokasi adalah perbedaan jumlah wajib pajak yang membayar
Hesadijaya penelitian pajak sebelum dan sesudah adanya relawan pajak.
Utthavi (2020)

34
No. Peneliti Judul Metode penelitian Hasil
(Tahun) Penelitian Persamaan Perbedaan Penelitian

3. Anton Pengaruh Persepsi Variabel Variabel Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin rendah
Robiansyah, Wajib Pajak Atas Kesadaran Pajak Pemahaman pemahaman wajib pajak atas peraturan perpajakan, dan
Pratana Puspa Pemahaman dan Kepatuhan peraturan semakin rendah akuntabilitasnya
Midiastuty, Eddy Peraturan Wajib Pajak perpajakan, pemerintah akan membuat wajib pajak semakin tidak
Suranta, Perpajakan, akuntabilitas patuh dalam menjalankan kewajiban perpajakannya.
Suparsiyem Akuntabilitas pemerintah, Padahal semakin tinggi kesadaran wajib pajak dan
(2020) Pemerintah, dan sanksi semakin tegas sanksi yang diterapkan Direktur Jenderal
Kesadaran Wajib pajak Pajak, semakin patuh Wajib Pajak Orang Pribadi yang
Pajak dan Sanksi mempunyai usaha
Pajak Terhadap di Kota Bengkulu akan menjalankan kewajiban
Kepatuhan Wajib perpajakannya.
Pajak
4. Pancawati The Determinants of Variabel tax Variabel Hasil penelitian ini yaitu pengetahuan pajak, sanksi
Hardiningsih, Taxpayer compliance dan Education pajak, dan sosialisasi berdampak positif terhadap
Indira Januarti, Compliance With tax awareness kesadaran pajak dan kepatuhan Wajib Pajak. Selain itu
Rahmawati Tax Awareness as a tingkat pendidikan tidak dapat memoderasi kepatuhan
Oktaviani & Mediation and sementara kesadaran dapat memediasi hubungan
Ceacilia Education for kepatuhan Wajib Pajak.
Srimindati (2020) Moderation
5. Nurlis & Tax Awareness Variabel Tax Variabel Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pengetahuan
Meiliyah Ariani Moderates awareness, Tax Modernization perpajakan dan modernisasi administrasi perpajakan
(2020) Knowledge and knowlegde, dan tax berpengaruh terhadap kepatuhan pajak dan kesadaran

35
No. Peneliti Judul Metode penelitian Hasil
(Tahun) Penelitian Persamaan Perbedaan Penelitian
Modernization of Tax complience. administration pajak memperkuat efek pengetahuan pajak terhadap
Tax Administration dan lokasi kepatuhan pajak.
on Tax Compliance, penelitian.
Survey on MSME
taxpayers in South
Tangerang City,
Indonesia.
6. Amelia Desyanti Pengaruh Variabel Variabel Hasil penelitian menyimpulkan pengetahuan pajak dan
& Lailatul Pengetahuan pengetahuan Penerapan aplikasi E-Billing memiliki efek positif pada kepatuhan
Amanah (2020) Perpajakan Dan perpajakan dan E-System wajib pajak. Di sisi lain, E-Registrasi dan E-Filing tidak
Penerapan E-System kepatuhan wajib Perpajakan dan mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak.
Perpajakan Terhadap pajak lokasi
Kepatuhan Wajib penelitian.
Pajak Pada KPP
Pratama Gresik
Utara
7. Agustine Relawan Pajak: Variabel Relawan Variabel Hasil dari penelitian ini yaitu pelatihan pajak untuk
Dwianika & Irma Bagaimana Pelatihan Pajak Pelatihan relawan pajak berpengaruh membantu Wajib Pajak
Paramita Sofia Pajak Pajak dan Orang Pribadi, relawan pajak juga berpengaruh terhadap
(2019) Mempengaruhi Kepuasan kepuasan Wajib Pajak pada masyarakat urban.
Kepuasan Wajib Wajib Pajak.
Pajak Pada
Masyarakat Urban?
(Studi Pada Tax
Centre Universitas
Pembangunan Jaya)

36
No. Peneliti Judul Metode penelitian Hasil
(Tahun) Penelitian Persamaan Perbedaan Penelitian
8. Nicholas C. Hunt The effect of tax Variabel Variabel tax Hasil penelitian ini yaitu wajib pajak yang
& Govind S. Iyer position and kepatuhan wajib position and menggunakan sistem aplikasi software untuk membayar
(2018) personal norms: An pajak personal dan melapor bergantung pada jumlah pajak terutangnya.
analysis of taxpayer norms Selain itu, wajib pajak sangat dipengaruhi oleh norma
compliance pribadi mereka dalam keputusan pelaporan pajak
decisions using mereka.
paper and software
9. Ahmad Nurkhin, The Influence of Tax Variabel tax Variabel tax Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tax
Ine Novianty, Understanding, Tax awareness, tax understanding understanding, tax awareness and perception tax
Muhsin & Awareness and Tax compliance dan tax amnesty berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Sumiadji (2018) Amnesty toward amnesty taxpayer compliance di KPP Semarang Timur.
Taxpayer
Compliance
10. Doddy Setiawan, Dampak Penggunaan Variabel Variabel Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi
Bobby Kurniawan E-filing Terhadap Kepatuhan Wajib sistem e-filing, penerapan sistem e-filing berpengaruh positif terhadap
& Payamta Kepatuhan Wajib Pajak. peran perilaku kepatuhan wajib pajak yaitu persepsi kebermanfaatan
(2018) Pajak: Peran wajib pajak dan kemudahan penggunaan, selanjutnya minat perilaku
Perilaku Wajib Pajak dan lokasi Wajib Pajak dapat memediasi hubungan persepsi
Sebagai Variabel penelitiannya kemudahan e-filing terhadap kepatuhan Wajib Pajak.
Mediasi

37
No. Peneliti Judul Metode penelitian Hasil
(Tahun) Penelitian Persamaan Perbedaan Penelitian
11. Wulandari Pengaruh Penerapan Variabel Variabel Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa penerapan
Agustiningsi E-filing, Tingkat Kesadaran Wajib E-filing, e-filing, tingkat pemahaman perpajakan, dan kesadaran
(2016) Pemahaman Pajak dan tingkat wajib pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan
Perpajakan, dan Kepatuhan Wajib pemahaman wajib pajak di KPP Pratama Yogyakarta.
Kesadaran Wajib Pajak. perpajakan,
Pajak Terhadap dan lokasi
Kepatuhan Wajib penelitiannya
Pajak

Sumber: Data diolah dari berbagai referensi, 2021

38
C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat dalam gambar 2.2
GAMBAR 2. 3 SKEMA PEMIKIRAN

DJP mengeluarkan Sistem E-filing Masih banyak WP yang belum paham,


untuk mempermudah WP dalam minim pengetahuan dan kesulitan
penyampaian SPT sehingga dalam menggunakan E-filing Sehingga
kepatuhan meningkat kepatuhan WP belum optimal

GAP

Pengaruh Tax Knowledge dan Kesadaran Perpajakan Terhadap


Kepatuhan Wajib Pajak Dengan Relawan Pajak Sebagai
Variabel Moderasi

Basis Teori: Theory Planned Behavior, Teori


Atribusi

H1
Tax Knowledge
Kepatuhan Wajib
Pajak
Kesadaran H2
Perpajakan H3 H4
Relawan Pajak

SEM (Structural Equation Modelling)

Hasil Penelitian

Kesimpulan, Saran, Implikasi, dan


Keterbatasan

39
D. Keterkaitan antar Variabel dan Perumusan Hipotesis

1. Pengaruh Tax Knowledge Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Menurut Pertiwi et al (2020) tax knowledge atau pengetahuan

pajak ditafsirkan sebagai sesuatu yang dapat diketahui dan dipahami

terkait dengan undang-undang perpajakan. Semakin tinggi pengetahuan

Wajib Pajak berarti semakin baik pemahamannya tentang perpajakan

sehingga akan mewujudkan kesadaran dan dapat meningkatkan kepatuhan

Wajib Pajak dalam menyampaikan SPT Tahunan (Wardhani & Daljono,

2020).

Penelitian yang dilakukan Khotimah et al (2020) membuktikan

bahwa tax knowledge berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Penelitian sejenis yang dilakukan

oleh Desyanti & Amanda (2020) dan Wardhani & Daljono (2020)

mencatat hasil yang sama. Penelitian tersebut didukung oleh Sally &

Simorangkir (2020) serta Al-Ttaffi et al (2020) yang mengatakan bahwa

pengetahuan perpajakan akan membentuk perilaku Wajib Pajak yang

patuh dalam memenuhi seluruh kewajiban perpajakannya. Berdasarkan

hasil penelitian dan temuan dari peneliti terdahulu, maka hipotesis untuk

penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1: Tax knowledge berpengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib

Pajak.

40
2. Pengaruh Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Kesadaran perpajakan yaitu sebuah sikap keyakinan dalam diri

individu Wajib Pajak yang secara sukarela dan didorong dengan niat tulus

untuk memenuhi seluruh kewajiban perpajakannya (Robiansyah et al.,

2020).

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Amran (2018)

menyatakan bahwa kesadaran perpajakan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Nurkhin et al (2018) dan Wijaya (2019).

Dan didukung pula oleh penelitian Robiansyah et al (2020).

Berdasarkan uraian dan hasil peneliti sebelumnya, maka hipotesis

yang akan ditulis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

H2: Kesadaran perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan

Wajib Pajak.

3. Relawan Pajak dalam memoderasi Pengaruh Tax Knowledge

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Relawan pajak merupakan program inklusi pajak yang melibatkan

mahasiswa sebagai pihak ketiga untuk membantu pendampingan Wajib

Pajak untuk mengisi dan melaporkan SPT tahunan. Program ini mengajak

Wajib Pajak untuk sadar dan patuh akan memenuhi kewajiban

perpajakannya serta memberikan edukasi dan sosialisasi kepada Wajib

Pajak (Murnidayanti, 2018). Dengan edukasi dan sosialisasi dari relawan

pajak dapat membantu meningkatkan pengetahuan perpajakan mengenai

41
sistem pelaporan pajak melalui e-filing kepada wajib pajak sehingga dapat

membentuk perilaku wajib pajak yang memiliki kepatuhan perpajakan

yang tinggi.

Hal ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Darmayasa et al

(2020) yang memaparkan bahwa peran relawan pajak berkontribusi positif

dalam meningkatkan kompetensi Wajib Pajak Orang Pribadi sehingga

kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam melapor SPT meningkat.

Berdasarkan analisis dan penjelasan diatas maka untuk hipotesis

penelitian ini adalah sebagai berikut:

H3 : Relawan pajak dapat memperkuat pengaruh tax knowledge

terhadap kepatuhan Wajib Pajak .

4. Relawan Pajak dalam memoderasi Pengaruh Kesadaran Perpajakan

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Relawan pajak membantu pendampingan Wajib Pajak dalam

memberikan asistensi pengisian serta pelaporan SPT dan juga

menumbuhkan kesadaran Wajib Pajak yang nantinya akan mempermudah

Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

Tingkat kesadaran pajak masih rendah, karena masih banyak

masyarakat yang belum sadar dan patuh dalam menuntaskan seluruh

kewajiban perpajakannya. Disamping itu diperlukan adanya sosialisasi

yang menyeluruh dan optimal kepada Wajib Pajak untuk membangun

kesadaran pajak. Salah satu sosialisasi kesadaran perpajakan adalah

melalui relawan pajak (Muamarah et al., 2019).

42
Program relawan pajak dicanangkan oleh Direktorat Jenderal

Pajak untuk membantu sekaligus melayani Wajib Pajak dalam

menunaikan kewajiban perpajakan dalam hal memberikan asistensi cara

penyampaian SPT sekaligus sosialisasi kesadaran perpajakan. Dengan

adanya program ini, diharapkan mampu menumbuhkan tingkat kesadaran

pajak dan menjadi agen perubahan kesadaran pajak sehingga bisa

meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak.

Berdasarkan penjelasan dan analisis tentang kesadaran perpajakan

dan relawan pajak, maka hipotesis yang akan dibuat peneliti adalah

sebagai berikut:

H4: Relawan pajak dapat memperkuat pengaruh kesadaran

perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak.

43
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

1. Populasi dan Sampel

Populasi yaitu keseluruhan objek yang menarik untuk

diteliti bisa mengacu pada orang, kelompok orang atau kejadian

dan lain sebagainya (Sekaran & Bougie, 2016, p. 236). Populasi

dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi DKI

Jakarta.

Sampel yaitu sebagian kecil dari populasi atau keterwakilan

dari populasi (Sekaran & Bougie, 2016, p. 237). Sampel dalam

penelitian ini adalah beberapa Wajib Pajak Orang Pribadi yang

berlokasi di wilayah DKI Jakarta yang melakukan pengisian dan

pelaporan SPT secara online via aplikasi e-filing.

2. Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel pada penelitian ini

menggunakan teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono

(2019, p.133) "purposive sampling adalah teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu atau adanya persyaratan yang harus

dipenuhi". Alasan menggunakan purposive sampling adalah karena

tidak semua sampel dalam penelitian ini sesuai dengan fenomena

yang diteliti. Oleh karena itu, peneliti memilih teknik purposive

44
sampling yang menetapkan persyaratan atau kriteria-kriteria

tertentu yang harus dipenuhi oleh sampel-sampel yang digunakan

dalam penelitian ini.

Dalam penelitian ini yang menjadi sampel yang memenuhi

kriteria tertentu. Adapun kriteria-kriteria yang dijadikan sampel

adalah sebagai berikut.

a. Wajib Pajak Orang Pribadi yang berdomisili di DKI Jakarta.

b. Telah atau sudah pernah menyampaikan pelaporan SPT via e-

filing.

Berdasarkan alasan di atas, maka pertimbangan metode

pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling tepat

digunakan dalam penelitian ini.

Selain itu, dalam analisis SEM jumlah sampel minimal

untuk penelitian dengan prosedur estimasi maximum likelihood

(ML) mempunyai ketentuan sampel 15 x jumlah variabel teramati.

Kemudian apabila estimasi ML memiliki distribusi data normal

multivariat maka ukuran sampel 200 dikatakan baik dan ukuran

praktis dalam analisis SEM (Yamin, 2014, p. 20).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di wilayah DKI Jakarta. Waktu

penelitian yang dilakukan untuk penyebaran kuesioner yaitu pada bulan

Juni-Juli 2021 setelah penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan bagi

Wajib Pajak Orang Pribadi.

45
C. Data dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yaitu

penelitian yang berdasarkan pada filsafat positisme dalam menguji teori

dan hubungan kausalitas antar variabel dan data nya dianalisis melalui

statistik (Sugiyono, 2019, p. 16). Tujuan penelitian ini adalah untuk

menganalisa pengaruh tax knowledge dan kesadaran perpajakan sebagai

variabel laten eksogen, kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi sebagai

variabel laten endogen, serta relawan pajak sebagai variabel moderasi.

Penelitian ini menggunakan data primer yang diambil langsung dan tidak

langsung melalui hasil penyebaran kuesioner pada Wajib Pajak Orang

Pribadi (WPOP) yang melapor SPT via aplikasi e-filing yang berlokasi di

wilayah DKI Jakarta.

D. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer.

Dalam penelitian ini sumber data yang diperoleh dengan dua cara yaitu

penelitian pustaka dan penelitian lapangan.

1. Penelitian Pustaka (Library Research) peneliti memperoleh data

terkait permasalahan yang diteliti melalui buku-buku, karya ilmiah,

jurnal-jurnal, situs internet, tesis, dan peraturan perundang-undangan

terkait.

46
2. Penelitian Lapangan (Field Reseacrh) peneliti mendapatkan data

secara langsung dari pihak pertama atau responden. Data disebarkan

melalui kuesioner secara langsung kepada Wajib Pajak Orang

Pribadi. Yang menjadi subyek penelitian yaitu Wajib Pajak Orang

Pribadi yang menyampaikan SPT secara online via aplikasi e-filing

yang berada di wilayah DKI Jakarta.

Pada penelitian ini mengambil data dari responden melalui

penyebaran kuesioner. Kuesioner tersebut disebar melalui google form

secara langsung dan tidak langsung atau perantara kepada Wajib Pajak

Orang Pribadi yang berada di lokasi DKI Jakarta yang telah melaporkan

SPT via e-filing. Data tersebut akan diolah dan diberi skor masing-

masing sesuai indikator variabel yang didapatkan dari hasil pengisian

kuesioner oleh responden. Semua jawaban kuesioner dalam penelitian

ini diukur dan dinilai menggunakan skala likert (interval). Skala likert di

definisikan sebagai skala yang dirancang untuk memeriksa dan

mengukur sejauh mana subjek dan objek menyatakan sikap setuju

ataupun tidak setuju atas suatu fenomena atau kejadian ( Sekaran &

Bougie, 2016, p. 215). Skala likert yang dipakai dalam penelitian ini

adalah skala likert (interval) dengan rentang kategori 1 sampai 7

berdasarkan rujukan dari Munshi (2014). Dengan adanya hal tersebut

dapat meminimalisir kesalahan pengukuran dan hasil yang diperoleh

menjadi lebih presisi. Hal ini juga memberikan kesempatan kepada

47
responden untuk memilih jawaban yang lebih spesifik sesuai dengan

pandangannya.

Dalam analisis SEM skala likert (interval) sangat cocok untuk

digunakan karena skala ini yang paling popular dan mudah

diimplementasikan selain itu, dengan skala ini akan menghasilkan

taksiran parameter model, nilai standard error serta goodness of fit

menjadi baik (Yamin, 2014). Skala interval disajikan sebagai berikut.

TABEL 3. 1 BOBOT NILAI SKALA INTERVAL


NO JAWABAN SKOR
1. STS = Sangat Tidak Setuju 1
2. TS = Tidak Setuju 2
3. ATS = Agak Tidak Setuju 3
4. AS = Agak Setuju 4
5. S= Setuju 5
6. SS= Sangat Setuju 6
7. SSS= Sangat Setuju Sekali 7
Sumber: Data diolah,2021

E. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode

analisis SEM (Structural Equation Modeling) dengan menggunakan

software aplikasi Lisrel Versi 8.80. Dalam analisis SEM merupakan

suatu gabungan dari analisis faktor dan analisis path atau analisis jalur

path diagram. Dengan SEM pengujian hubungan kasusalitas antar

variabel laten menjadi lebih akurat dan mampu meminimalkan

beberapa kesalahan erorr antara variabel laten dengan indikatornya,

sehingga model penelitian yang diajukan dapat lebih baik (Yamin,

48
2014, p. 2). Umumnya variabel dalam analisis SEM dibagi 2 yaitu

variabel laten baik laten eksogen maupun laten endogen dan variabel

teramati yang merupakan indikator pengukuran dari variabel laten.

Analisis SEM terdiri dari dua sub model yaitu measurement model

(model pengukuran) atau biasa disebut outer model dan structural

model (model struktural) atau biasa disebut inner model.

1. Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran dan menjelaskan

mengenai macam-macam bagian data, meliputi: berapa mean (nilai

rata-rata), berapa nilai tengah atau median nya, varian data, standar

deviasi, nilai maksimum, minimum dan sebagainya (Santoso, 2018, p.

3).

2. Uji Normalitas

Dalam asumsi SEM data dikatakan berdistribusi normal apabila

terpenuhi normal multivariat dan univariate. Pengujian normalitas

dalam lisrel dapat dilihat dari nilai skewness dan kurtosis. Apabila nilai

data dalam setiap variabel menunjukkan p-values skewness dan

kurtosis >0,05 maka data tersebut memenuhi asumsi kenormalan.

Namun, sering terjadi pada suatu penelitian data tidak memenuhi

asumsi kenormalan. Apabila hal tersebut terjadi, sistem Lisrel dapat

menormalkan data tersebut melalui fitur normal-score dengan

menggunakan penambahan input asymtotic covariance matrix yang

49
akan menghasilkan Satorra Bentler Scaled untuk menyesuaikan

chi-square dan membuat model GoF menjadi lebih baik (Yamin, 2014,

p. 16).

3. Measurement Model (Outer Model)

a. Uji Validitas
Uji validitas ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana

kontruk penelitian berkorelasi dengan variabel laten atau

mengukur sejauh mana valid tidak nya indikator atau instrumen

konstruk dalam penelitian. Pengujian validitas dapat diketahui

dari indikator konstruk melalui nilai factor loading atau

standardized loading factor (SLF). Rule of thumb penilaian

validitas yaitu nilai standardized loading factor SLF > 0,5

dapat diterima atau diharapkan SLF >0,7 (Yamin, 2014, p. 30).

Selain itu, validitas konstruk yang baik dapat diukur juga

melalui T-values >1,96. Jika T-values diatas 1,96 maka

indikator konstruk dinyatakan valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas ini bertujuan untuk memastikan serta

membuktikan bahwa konsistensi, akurasi dan ketepatan indikator

dalam mengukur konstruk reliabel atau tidak (Ghozali & Latan,

50
2015). Dalam structural equation model dengan lisrel pengujian

reliabilitas dibagi menjadi dua metode yaitu :

1) Construct Reliability (CR)

Construct reliability digunakan untuk mengukur

sejauh mana tingkat reliabilitas konstruk dalam

memberikan nilai. Nilai CR > 0,7 dikatakan baik,

namun apabila nilai CR terletak diantara 0,6-0,7 tingkat

reliabilitas masih dapat diterima (Yamin, 2014, p. 30).

Rumus untuk menghitung CR adalah

Keterangan:

CR : Construct Reliability

2) Average Variance Extracted (AVE)

Average variance extracted digunakan untuk

mengukur seberapa besar kandungan variasi indikator

yang mampu dikandung oleh suatu konstruk penelitian.

Nilai AVE dapat diterima apabila AVE > 0,50 (Yamin,

2014, p. 30).

Rumus untuk menghitung AVE adalah

51
Keterangan:

AVE : Average Variance Extracted

4. Uji Goodness of Fit Model

Goodness of Fit merupakan uji kecocokan atau uji kesesuaian

model. Jadi Goodness of Fit dilakukan untuk menguji kecocokan

atau kesesuaian antara matriks kovarian model populasi dengan

matriks kovarian model sampel yang diharapkan kedua matriks

kovarian tersebut identik atau reprensentatif (Yamin, 2014, p. 21).

Dalam penelitian ini menggunakan pengujian ukuran goodness of

Fit Model absolut yang terdiri atas:

a. Uji Chi-Square

Uji Chi-Square bertujuan untuk mengetahui apakah

terdapat perbedaan antar matriks kovarian. Apabila pengujian

chi-square menunjukkan nilai P-value >0,05 berarti model

tersebut dikatakan good fit.

b. Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA)

RMSEA digunakan untuk menggambarkan seberapa baik

model yang sesuai atau cocok dengan populasi. Dalam

penilaian RMSEA nilai model dikatakan baik atau good fit

52
apabila nilai RMSEA < 0,05. Model dikatakan cukup baik atau

adequate fit apabila nilai RMSEA < 0,08. Namun model

dikatakan buruk dan perlu diperbaiki apabila nilai RMSEA > 1

atau poor Fit.

c. Goodness of Fit Index (GFI)

GFI yang memiliki nilai diantara 0-1 atau mendekati 1

dapat dikatakan model tersebut good fit. Ukuran GFI >0,90

atau di utamakan >0,95 model diterima (Good Fit).

d. Standardized RMR

Ukuran kategori penilaian SRMR yakni apabila nilai

Standardized RMR mendekati 0 dikatakan model good fit. Jadi

Rule of thumb SRMR yaitu < 0,05 model menunjukkan model

good fit, SRMR < 0,10 menunjukkan model fit atau masih

dapat diterima. Namun, apabila nilai SRMR > 0,10 dapat

dikatakan model buruk atau poor fit.

Adapun Uji kelayakan model dapat diukur pula dengan

menggunakan metode incremental pada tabel dibawah ini.

TABEL 3. 2 UKURAN GOODNESS OF FIT INCREMENTAL


Ukuran GOF Keterangan
NFI> 0,90 menunjukkan good
Normed Fit Index (NFI) fit dan 0,80 < NFI <0,90
menunjukkan marginal fit
NNFI dikatakan good fit
Non-Normed Fit Index
apabila >0,90 dan diharapkan
(NNFI)
>0,95.
RFI> 0,90 dikatakan good fit
Relative Fit Index (RFI) dan dikatakan marginal fit jika
nilai 0,80 < RFI > 0,90.

53
Ukuran GOF Keterangan
IFI > 0,90 dikatakan good fit,
jika nilai 0,80 <IFI>0,90
Incremental Fit Index (IFI)
model menunjukkan marginal
fit.
CFI> 0,90 atau diharapkan
Comparative Fit Index (CFI)
CFI> 0,95 dikatakan good fit.
Sumber: Yamin (2014, p. 29)

5. Struktural Model (Inner Model)

Dalam model struktural (Inner model) menjelaskan hubungan

antara variabel laten berdasakan teori substantif. Pengukuran model

struktural menggunakan nilai koefisien tiap jalur. Model struktural ini

mencakup Uji koefisien determinasi dan Uji hipotesis.

a. Uji Koefisien Determinasi (R²)

Dalam analisis SEM, koefisien determinasi (R²) digunakan

untuk seberapa besar kemampuan model dalam menjabarkan

variasi variabel laten eksogen (Ghozali, 2018, p. 97). Nilai

koefisien determinasi yang kecil berarti kemampuan variabel

laten eksogen dalam menjelaskan variabel laten endogen sangat

terbatas. Namun, apabila nilai koefisien determinasi mendekati

angka satu berarti variabel laten eksogen mampu menjelaskan

dan menginterpretasikan variabel laten endogen dengan baik.

54
b. Uji Hipotesis

Dalam pengujian hipotesis bertujuan untuk mengukur

hubungan kausal antara variabel laten eksogen dengan

endogen. Apabila koefisien atau arah hubungan variabel sejalan

dengan yang dihipotesiskan dan jika nilai t-value >1,96 atau

lebih besar dari 2 maka dapat dikatakan signifikan dan

probability value (p-value) <0,05 dapat dikatakan signifikan

dalam evaluasi model struktural (Yamin, 2014, p. 31).

6. Uji Efek Moderasi

Pengujian efek moderasi adalah menjabarkan apakah variabel

moderasi dapat memperkuat ataupun memperlemah hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen (Sugiyono, 2019, p.

69). Dalam lisrel untuk melakukan pengujian efek moderasi digunakan

metode Ping (1995). Metode ini bertujuan untuk menaksir parameter

model dengan menambahkan variabel moderasi. Namun, variabel

moderasi dalam analisis SEM sering kali memunculkan masalah

multikolinier. Adapun cara yang dilakukan untuk mengurangi dampak

multikolinier adalah dengan melakukan centering data setiap indikator

variabel laten eksogen dan variabel moderasi. Proses centering ini

menghasilkan model yang lebih kuat, konvergen serta mengurangi

kesalahan eror (Yamin, 2014, p. 120). Selanjutnya hasil centering data

antara variabel laten eksogen dan variabel moderasi dilakukan

55
perkalian silang ((X1.1+X1.7) x (Z1.1+Z1.7))=Interaksi 1 dan

((X2.1+X2.6) x (Z1.1+Z1.7))=Interaksi 2. Hasil perkalian silang antar

indikator variabel akan memunculkan interaksi.

Tahapan metode Ping (1995) selanjutnya yaitu melakukan estimasi

model dengan menghitung nilai standardized loading factor yang tidak

dibakukan pada hasil output lisrel dengan keterangan LAMBDA-X

dan estimasi eror variance indikator dengan keterangan THETA-

DELTA. Hasil penjumlahan estimasi standardized loading factor yang

tidak dibakukan dan estimasi eror variance akan dimasukkan kedalam

sintax program lisrel untuk dilakukan uji moderasi.

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi dari masing-masing variabel penelitian dengan operasional

dan cara pengukurannya:

1. Variabel Laten Eksogen (X)

a. Tax knowledge (X1)

Tax knowledge merupakan kemampuan Wajib Pajak dalam

memahami peraturan perundang-undangan perpajakan meliputi

tentang tarif pajak yang berlaku, kewajiban pembayaran pajak

guna mendapatkan manfaat di masa mendatang (Sally &

Simorangkir, 2020).

Dalam penelitian ini menggunakan pengukuran dan

indikator yang dikembangkan oleh Susanti et al (2020) yang telah

dikaitkan dan disesuaikan dengan topik penelitian. Pernyataan dan

56
jawaban penelitian ini diukur menggunakan skala interval (likert) 1

sampai 7. Semua jawaban yang didapat diberi skor sebagai berikut:

(1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Agak Tidak Setuju,

(4) Agak Setuju, (5) Setuju, (6) Sangat Setuju, (7) Sangat Setuju

Sekali.

b. Kesadaran Perpajakan (X2)

Kesadaran perpajakan yaitu sebuah sikap keyakinan dalam

diri individu Wajib Pajak yang secara sukarela dan didorong

dengan niat tulus untuk memenuhi seluruh kewajiban

perpajakannya (Robiansyah et al., 2020).

Dalam penelitian ini menggunakan pengukuran dan

indikator dari hasil penelitian yang dikembangkan oleh

Hardiningsih et al (2020). Pertanyaan dan jawaban diukur

menggunakan skala interval (likert) 1 sampai 7. Semua jawaban

yang didapat diberi skor (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju,

(3) Agak Tidak Setuju, (4) Agak Setuju, (5) Setuju, (6) Sangat

Setuju, (7) Sangat Setuju Sekali.

2. Variabel Laten Endogen (Y)

Variabel laten endogen pada penelitian ini adalah kepatuhan Wajib

Pajak. Menurut Widyastuti (2020) Kepatuhan perpajakan adalah suatu

keadaan dimana Wajib Pajak telah melaksanakan hak dan kewajiban

57
perpajakannya sesuai dengan norma yang berlaku. Sedangkan

kewajiban Wajib Pajak diartikan sebagai kesadaran Wajib Pajak untuk

memenuhi kewajiban perpajakannya seperti membayar pajak dan

melaporkan SPT sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.

Dalam penelitian ini, kepatuhan Wajib Pajak diukur menggunakan

indikator menurut Nurlis & Ariani (2020) dimana semua pertanyaan

dan jawaban diukur dengan skala interval (likert) 1 sampai 7. Seluruh

jawaban yang didapat diberi skor sebagai berikut: (1) Sangat Tidak

Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Agak Tidak Setuju, (4) Agak Setuju, (5)

Setuju, (6) Sangat Setuju, (7) Sangat Setuju Sekali.

3. Variabel Moderasi (Z)

Variabel moderasi pada penelitian ini adalah relawan pajak.

Relawan pajak adalah program inklusi pajak dengan melibatkan pihak

ketiga dalam rangka meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak pada

umumnya, sosialisasi dan layanan penggunaan sistem e-filing

khususnya.

Dalam penelitian ini, relawan pajak diukur berdasarkan indikator

yang dikembangkan oleh Darmayasa et al (2020). Semua pertanyaan

dan jawaban diukur dengan skala interval (likert) 1 sampai 7. Seluruh

jawaban yang didapat diberi skor sebagai berikut: (1) Sangat Tidak

Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Agak Tidak Setuju, (4) Agak Setuju, (5)

Setuju, (6) Sangat Setuju, (7) Sangat Setuju Sekali.

58
TABEL 3. 3 OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN
Variabel Dimensi Indikator No butir Skala
pertanyaan Pengukuran
Pengetahuan 1
peraturan
Pengetahuan
perpajakan.
Konseptual
Pengetahuan sistem 2
perpajakan
Pengetahuan tata 3
cara pembayaran
pajak.
Tax knowledge Pengetahuan 4
(X1) (Susanti perhitungan pajak. Skala Interval
et al., 2020) Pengetahuan Tarif 5 (Likert)
Pajak.
Pengetahuan Pengetahuan dalam 6
Teknis mengisi SPT.

Pengetahuan Batas 7
waktu Penyampaian
SPT.

Senang hati dalam 8


membayar pajak
Kemauan
Wajib Pajak Sadar dalam 9
pemenuhan
kewajiban pajak.
Bersedia melaporkan 10
Bersedia pajak terutang.

Kesadaran Tepat waktu dalam 11


perpajakan Displin memenuhi Skala Interval
(X2) kewajiban pajak. (likert)
(Hardiningsih Pajak untuk 12
et al., 2020) menunjang
pembangunan
nasional.
Manfaat pajak
Penundaan 13
pembayaran pajak
akan merugikan
negara.

59
Variabel Dimensi Indikator No butir Skala
pertanyaan Pengukuran
Mendaftarkan 14
sendiri sebagai
Wajib Pajak.
Menghitung sendiri 15
Kepatuhan pajak terutang.
Kepatuhan
Formal Membayar secara 16-17
wajib pajak Skala Interval
tepat waktu dan
(Y) (Nurlis & (likert)
sesuai dengan
Ariani, 2020)
jumlah pajak
terutang.
Menyampaikan SPT 18-19
Kepatuhan
Hak dan kewajiban 20
Material
perpajakannya.
Memberikan
kemudahan WPOP
21
dalam pengisian
Kemudahan
SPT.
Relawan pajak Membantu WPOP
22
(Z) melaporkan pajak. Skala Interval
(Darmayasa et Edukasi Perpajakan. 23 (likert)
al., 2020) Edukasi Menambah
24
pengetahuan pajak.
Sosialisasi kesadaran
Sosialisasi 25-26
perpajakan.
Kepuasan Kepuasan WPOP 27
Sumber: data diolah, 2021

60
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap Wajib Pajak Orang

Pribadi yang berada di wilayah DKI Jakarta. Wajib Pajak Orang

Pribadi yang menjadi responden meliputi: Karyawan Swasta,

Pegawai Negeri Sipil (PNS), Wiraswasta dan lainnya yang pernah

melakukan pelaporan pajak via e-filing.

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan

penyebaran kuesioner secara tidak langsung dan perantara melalui

google form yang disebar via aplikasi Whats-App, Instagram, dan

LinkedIn. Hal ini dilakukan karena masih dalam keadaan pandemi

Covid-19 dan penerapan PPKM Darurat di wilayah Jawa dan Bali

akibat melonjaknya kasus Covid-19 per Juni-Juli 2021, serta

diterapkannya pembatasan aktivitas di lingkungan perkantoran

dengan WFH (Work From Home) 100% untuk perusahaan non

essensial.

Proses penyebaran kuesioner dimulai dari tanggal 1 Juni

2021 sampai 23 Juli 2021 dan berhasil mendapatkan 214

responden. Gambaran mengenai data sampel penelitian disajikan

dalam tabel dibawah ini.

61
TABEL 4. 1 DISTRIBUSI PENYEBARAN KUESIONER
No Keterangan Jumlah Persentase
Jumlah kuesioner yang
1. 248 100%
disebar
Jumlah kuesioner yang tidak
2. 28 11,4%
kembali
Jumlah kuesioner yang tidak
3. 6 2,4%
dapat diolah
Jumlah kuesioner yang bisa
4. 214 86,2%
diolah
Sumber : Data primer yang diolah, 2021

2. Deskripsi Profil Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan skala nominal untuk menunjukkan besarnya

frekuensi absolut dari persentase jenis kelamin, usia,

lokasi/domisili, pendidikan terakhir, jenis pekerjaan. Responden

dalam penelitian ini adalah beberapa Wajib Pajak Orang Pribadi

yang tersebar di wilayah DKI Jakarta yang pernah lapor SPT via e-

filing sehingga mampu memberikan informasi terkait variabel

penelitian tax knowledge, kesadaran perpajakan, kepatuhan wajib

pajak dan relawan pajak.

Kuesioner ini disebar dengan harapan responden dapat

memberikan jawaban dan pandangan yang objektif atas pertanyaan

yang telah dibuat oleh peneliti sehingga menghasilkan penelitian

yang baik. Berikut ini adalah deksripsi identitas responden yang

terdiri atas jenis kelamin, usia, lokasi/domisili, pendidikan terakhir

dan jenis pekerjaan.

62
a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Pada Tabel 4.2 disajikan deskripsi responden berdasarkan

jenis kelamin.

TABEL 4. 2 DATA RESPONDEN BERDASARKAN JENIS


KELAMIN
Jenis Kelamin F Persentase (%)
Laki-Laki 116 54%
Perempuan 98 46%
Total 214 100,0%
Sumber: Data Primer diolah (2021)

GAMBAR 4. 1 DATA RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, responden didominasi

berjenis kelamin Laki-Laki yaitu sebanyak 116 responden (54%)

dan jenis kelamin Perempuan sebanyak 98 responden (46%).

b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Pada Tabel 4.3 disajikan deskripsi data responden

berdasarkan usia.

63
TABEL 4. 3 DATA RESPONDEN BERDASARKAN USIA
Usia F Persentase (%)
< 20 Tahun 2 0,9%
21-25 Tahun 98 46%
26-30 Tahun 68 32%
31-35 Tahun 30 14%
36-40 Tahun 11 5,1%
>40 Tahun 5 2%
Total 214 100%
Sumber: Data Primer diolah (2021)

GAMBAR 4. 2 DATA RESPONDEN BERDASARKAN USIA

Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa responden yang berusia

<20 tahun berjumlah 2 responden atau 0,9%, untuk yang berusia

21-25 tahun sebanyak 98 responden atau 46%, untuk yang berusia

26-30 tahun sekitar 68 responden atau 32%, untuk yang berusia 31-

35 tahun ada sekitar 30 responden atau 14%, untuk yang berusia

36-40 tahun ada sekitar 11 responden atau 5,1% dan untuk

responden yang berusia >40 tahun berjumlah 5 responden atau

64
sekitar 2%. Dalam penelitian ini mayoritas responden adalah

berusia 21-25 tahun.

c. Deskripsi Responden Berdasarkan Lokasi/Domisili

Pada Tabel 4.4 disajikan deskripsi data responden

berdasarkan lokasi atau domisili.

TABEL 4. 4 DATA RESPONDEN BERDASARKAN LOKASI/DOMISILI

Lokasi/Domisili F Persentase (%)


Jakarta Timur 63 29%
Jakarta Barat 29 14%
Jakarta Utara 14 7%
Jakarta Selatan 86 40%
Jakarta Pusat 22 10%
Total 214 100%
Sumber: Data Primer diolah (2021)

GAMBAR 4. 3 DATA RESPONDEN BERDASARKAN


LOKASI/DOMISILI

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas diketahui bahwa responden

yang berlokasi atau berdomisili di wilayah Jakarta Timur

berjumlah 63 responden atau 29%, Untuk di wilayah Jakarta

Barat terdapat 29 responden atau 14%, untuk di wilayah Jakarta

65
Utara ada sekitar 14 responden atau 7%, untuk di wilayah

Jakarta Selatan sebanyak 86 responden atau 40% dan untuk

responden yang berlokasi di wilayah Jakarta Pusat sekitar 22

responden atau 10%. Dalam penelitian ini didominasi

responden yang berlokasi dan berdomisili di wilayah Jakarta

Selatan.

d. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pada Tabel 4.5 disajikan data deskripsi responden

berdasarkan pendidikan terakhir.

TABEL 4. 5 DATA RESPONDEN BERDASARKAN PENDIDIKAN


TERAKHIR
Pendidikan
F Persentase (%)
Terakhir
SMA/Sederajat 24 11%
D3 46 22%
S1 140 65%
S2 3 1,5%
Lainnya 1 0,5%
Total 214 100%
Sumber: Data Primer diolah (2021)

GAMBAR 4. 4 DATA RESPONDEN BERDASARKAN PENDIDIKAN


TERAKHIR

66
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas diketahui bahwa mayoritas

responden terbanyak adalah yang memiliki pendidikan terakhir S1

(Strata-1) sebesar 140 responden atau 65%, disusul D3 sebesar 46

responden atau 22%, lalu responden yang memiliki pendidikan

terakhir SMA/Sederajat sejumlah 24 responden atau 11%,

responden yang memiliki pendidikan terakhir S2 (Strata-2) yakni

sejumlah 3 responden atau 1,5% dan sisanya 1 buah responden

atau 0,5% untuk responden yang memiliki pendidikan terakhir

lainnya. Dalam penelitian ini, responden didominasi yang memiliki

pendidikan terakhir S1 (Strata-1).

e. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Pada Tabel 4.6 disajikan data deskripsi responden

berdasarkan jenis pekerjaan.

TABEL 4. 6 DATA RESPONDEN BERDASARKAN JENIS PEKERJAAN


Jenis Pekerjaan F Persentase (%)
PNS 18 9%
Wiraswasta 11 5%
Karyawan 182 85%
Lainnya 3 1%
Total 214 100%
Sumber: Data Primer diolah (2021)

67
GAMBAR 4. 5 DATA RESPONDEN BERDASARKAN JENIS PEKERJAAN

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas diketahui bahwa responden yang

memiliki pekerjaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) terdapat 18

responden atau 9%, untuk Wiraswasta ada sekitar 11 responden

atau 5%, lalu Karyawan ada sebanyak 182 responden atau 85%

dan sisa nya lainnya sejumlah 3 responden atau 1%. Dalam

penelitian ini mayoritas responden adalah yang memiliki

pekerjaan sebagai karyawan.

B. Analisis Data Penelitian

1. Hasil Analisis Deskriptif

Dalam menginterpretasikan data yang telah diperoleh dari hasil

tanggapan responden, maka dilakukan kategorisasi skor hasil

tanggapan responden dalam setiap variabel yang diteliti. Kategorisasi

skor masing-masing item pertanyaan tanggapan responden ini diukur

menggunakan pedoman dari Sugiyono (2007) yakni sebagai berikut.

68
TABEL 4. 7 PEDOMAN KATEGORISASI SKOR TANGGAPAN RESPONDEN
Indeks Rata-Rata Kriteria
1,00 - 1,85 Sangat Rendah
1,86 - 2,71 Rendah
2,72 - 3,57 Agak Rendah
3,58 - 4,43 Sedang
4,44 - 5,29 Agak Tinggi
5,30 - 6,15 Tinggi
6,16 - 7,00 Sangat Tinggi
Sumber: Sugiyono (2007)

a. Tanggapan Responden Variabel Tax Knowledge

TABEL 4. 8 TANGGAPAN RESPONDEN VARIABEL TAX KNOWLEDGE

Tanggapan Responden Skor


No Indikator Skor Rata- Kriteria
1 2 3 4 5 6 7
Rata
2 2 12 33 62 72 31 Agak
1 X1.1 1133 5,29
1% 1% 6% 15% 29% 34% 14% Tinggi
2 5 14 38 55 67 33 Agak
2 X1.2 1114 5,21
1% 2% 7% 18% 26% 31% 15% Tinggi
1 2 10 31 47 73 50
3 X1.3 1182 5,52 Tinggi
0% 1% 5% 14% 22% 34% 23%
2 4 15 31 52 70 40
4 X1.4 1139 5,32 Tinggi
1% 2% 7% 14% 24% 33% 19%
1 2 14 41 47 76 33 Agak
5 X1.5 1133 5,29
0% 1% 7% 19% 22% 36% 15% Tinggi
2 0 2 17 51 92 50
6 X1.6 1233 5,71 Tinggi
1% 0% 1% 8% 24% 43% 23%
1 1 2 22 55 80 53
7 X1.7 1223 5,71 Tinggi
0% 0% 1% 10% 26% 37% 25%
Total Tanggapan Tax Knowlegde 8157 5,44 Tinggi
Persentase 78%
Sumber: Data Primer diolah (2021)

Pada tabel 4.8 di atas memberikan gambaran mengenai tanggapan

jawaban responden pada variabel tax knowledge. Berdasarkan hasil olahan

data tersebut, dapat dilihat skor total variabel tax knowledge adalah 8.157

69
dengan rata-rata 5,44 dan termasuk kategori tinggi. Selanjutnya untuk

perhitungan nilai maksimum, minimum, jarak interval dan persentase skor

keseluruhan disajikan sebagai berikut.

1. Nilai Indeks Maksimum = 7x7x214 = 10.486

2. Nilai Indeks Minimum = 7x1x214=1.498

3. Jarak Interval = (nilai maksimum-nilai minimum) :7

= (10486-1498) : 7 =1284

4. Persentase skor= (Total skor : nilai maksimum) x 100%

= 8157 : 10486 x 100% = 78%

Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan seluruh jawaban

responden mengenai variabel tax knowledge memiliki persentase skor

sebesar 78%.

b. Tanggapan Responden Variabel Kesadaran Perpajakan

TABEL 4. 9 TANGGAPAN RESPONDEN VARIABEL KESADARAN PERPAJAKAN

Tanggapan Responden Skor


No Indikator Skor Rata- Kriteria
1 2 3 4 5 6 7
Rata
0 0 1 10 44 86 73
1 X2.1 1290 6,03 Tinggi
0% 0% 0% 5% 21% 40% 34%
0 0 1 6 52 80 75
2 X2.2 1292 6,04 Tinggi
0% 0% 0% 3% 24% 37% 35%
0 0 1 15 39 78 81
3 X2.3 1293 6,04 Tinggi
0% 0% 0% 7% 18% 36% 38%
0 0 0 8 55 81 70
4 X2.4 1283 6,00 Tinggi
0% 0% 0% 4% 26% 38% 33%
0 0 1 21 58 97 37
5 X2.5 1218 5,69 Tinggi
0% 0% 0% 10% 27% 45% 17%

70
0 1 11 27 54 84 37
6 X2.6 1176 5,50 Tinggi
0% 0% 5% 13% 25% 39% 17%
Total Tanggapan Kesadaran Perpajakan 7552 5,88 Tinggi
Persentase 84%
Sumber: Data Primer diolah (2021)

Berdasarakan tabel 4.9 menggambarkan tanggapan responden

mengenai variabel kesadaran perpajakan yang dapat dilihat dari skor total

variabel kesadaran perpajakan sebesar 7.552 dengan nilai rata-rata 5,88

yang termasuk ke dalam kategori tinggi. Selanjutnya untuk perhitungan

nilai maksimum, nilai minimum, jarak interval dan persentase skor

keseluruhan jawaban kuesioner disajikan sebagai berikut.

1. Nilai Maksimum = 6 x 7 x 214 =8.998

2. Nilai Minimum = 6 x 1 x 214 =1.284

3. Jarak Interval = 8.998 – 1.284 : 7 = 1.100,571

4. Persentase skor = (7.552 : 8.998) x 100% = 84%

Dari perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa seluruh

jawaban kuesioner variabel kesadaran perpajakan memiliki persentase skor

sebesar 84%.

c. Tanggapan Responden Variabel Kepatuhan Wajib Pajak

TABEL 4. 10 TANGGAPAN RESPONDEN VARIABEL KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Tanggapan Responden Skor


No Indikator Skor Rata- Kriteria
1 2 3 4 5 6 7
Rata
1 1 0 4 18 116 74 Sangat
1 Y1.1 1323 6,18
0% 0% 0% 2% 8% 54% 35% Tinggi
1 3 0 37 65 64 44
2 Y1.2 1172 5,48 Tinggi
0% 1% 0% 17% 30% 30% 21%

71
0 1 0 22 61 83 47
3 Y1.3 1222 5,71 Tinggi
0% 0% 0% 10% 29% 39% 22%
0 0 0 9 48 75 82
4 Y1.4 1300 6,07 Tinggi
0% 0% 0% 4% 22% 35% 38%
0 1 1 8 39 80 85
5 Y1.5 1307 6,11 Tinggi
0% 0% 0% 4% 18% 37% 40%
0 1 0 5 32 106 70
6 Y1.6 1308 6,11 Tinggi
0% 0% 0% 2% 15% 50% 33%
0 0 0 6 38 93 77
7 Y1.7 1311 6,13 Tinggi
0% 0% 0% 3% 18% 43% 36%
Total Tanggapan Kepatuhan Wajib Pajak 8943 5,97 Tinggi
Persentase 85%
Sumber: Data Primer diolah (2021)

Berdasarkan tabel 4.10 di atas menggambarkan mengenai

tanggapan responden mengenai variabel kepatuhan Wajib Pajak yang

dapat dilihat pada skor total sebesar 8.943 dengan skor rata-rata 5,97 yang

termasuk ke dalam kategori tinggi. Selanjutnya untuk perhitungan nilai

maksimum, nilai minimum, jarak interval dan persentase skor keseluruhan

jawaban kuesioner variabel kepatuhan wajib pajak disajikan sebagai

berikut.

1. Nilai maksimum = 7 x 7 x 214 = 10.486

2. Nilai minimum = 7 x 1 x 214 = 1498

3. Jarak Interval = (10.486 – 1498) : 7 = 1284

4. Persentase skor = (8.943-10.486) x 100% = 85%

Dari perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa seluruh

jawaban kuesioner variabel kepatuhan wajib pajak memiliki persentase

skor 85%.

72
d. Tanggapan Responden Variabel Relawan Pajak

TABEL 4. 11 TANGGAPAN RESPONDEN VARIABEL RELAWAN PAJAK

Tanggapan Responden Skor


No Indikator Skor Rata- Kriteria
1 2 3 4 5 6 7
Rata
1 8 10 29 39 81 46
1 Z1.1 1166 5,45 tinggi
0% 4% 5% 14% 18% 38% 21%
2 6 12 26 48 73 47
2 Z1.2 1161 5,43 tinggi
1% 3% 6% 12% 22% 34% 22%
2 5 11 32 46 66 52
3 Z1.3 1163 5,43 tinggi
1% 2% 5% 15% 21% 31% 24%
1 10 19 39 37 63 45 agak
4 Z1.4 1112 5,20
0% 5% 9% 18% 17% 29% 21% tinggi
1 9 12 39 48 63 42 agak
5 Z1.5 1123 5,25
0% 4% 6% 18% 22% 29% 20% tinggi
1 9 11 31 44 66 52
6 Z1.6 1156 5,40 tinggi
0% 4% 5% 14% 21% 31% 24%
2 10 9 32 46 66 49
7 Z1.7 1146 5,36 tinggi
1% 5% 4% 15% 21% 31% 23%
Total Tanggapan Relawan Pajak 8027 5,36 tinggi
Persentase 77%
Sumber: Data Primer diolah (2021)

Berdasarkan tabel 4.11 di atas menggambarkan mengenai

tanggapan responden variabel relawan pajak yang dapat dilihat dari total

skor sebesar 8.027 atau skor rata-rata 5,36 yang masuk ke dalam kategori

tinggi. Selanjutnya untuk perhitungan nilai maksimum, nilai minimum,

jarak interval dan persentase skor keseluruhan jawaban kuesioner variabel

relawan pajak disajikan sebagai berikut.

1. Nilai maksimum = 7 x 7 x 214 = 10.486

2. Nilai minimum = 7 x 1 x 214 =1.498

3. Jarak interval = (10.486-1.498) : 7 = 1.284

73
4. Persentase skor = (8.027 : 10.486) x 100% = 77%

Dari perhitungan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa seluruh

jawaban kuesioner variabel relawan pajak memiliki persentase skor senilai

77%.

C. Hasil Uji Normalitas

Berikut ini di sajikan tabel hasil uji normalitas untuk seluruh

variabel penelitian.

TABEL 4. 12 HASIL NORMALITAS


Skewness dan Kurtosis
Variabel/ Indikator
P-Value
X1.1 0,408
X1.2 0,313
X1.3 0,072
X1.4 0,172
X1.5 0,334
X1.6 0,143
X1.7 0,072
X2.1 0,007
X2.2 0,003
X2.3 0,001
X2.4 0,001
X2.5 0,363
Y1.2 0,090
Y1.3 0,073
Y1.4 0,000
Y1.5 0,002
Y1.6 0,058
Y1.7 0,003
Z1.1 0,112
Z1.2 0,091
Z1.3 0,043
Z1.4 0,064
Z1.5 0,113
Z1.6 0,036
Z1.7 0,052
Sumber : Data diolah (2021)

74
Berdasarkan tabel 4.12 diatas, dapat dilihat bahwa untuk indikator

X1.1 sampai X1.7 memenuhi asumsi kenormalan karena nilai P-value

Skewness dan kurtosis > 0,05 yang berarti seluruh indikator variabel

tax knowledge lolos uji normalitas. Selain itu, indikator X2.5 dari

variabel kesadaran perpajakan dan indikator Y1.2, Y1.3, Y1.6 dari

variabel kepatuhan wajib pajak serta indikator Z1.1, Z1.2, Z1.4, Z1.5,

Z1.7 dari variabel relawan pajak semuanya juga telah memenuhi

asumsi normalitas. Namun, ada beberapa indikator yang tidak

memenuhi asumsi kenormalan karena nilai P-value kurang dari 0,05

yakni indikator X2.1, X2.2, X2.3, X2.4, Y1.4, Y1.5, Y1.7, Z1.3, Z1.6.

Untuk mengatasi hal tersebut tidak perlu khawatir, karena dalam Lisrel

indikator yang tidak memenuhi asumsi normalitas akan dinormalkan

sendiri oleh lisrel dengan mengoreksinya melalui penginputan

asymtotic covariance matrix pada bagian normal-score yang akan

menghasilkan koreksi Satorra Bentler Scaled X2 dan metode nya

menjadi Robust Maximum Likelihood (Yamin, 2014, p. 16).

Jadi setelah dilakukan koreksi tersebut seluruh indikator variabel

tax knowledge, kesadaran perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan

relawan pajak telah memenuhi normalitas atau data telah terdistribusi

normal.

D. Hasil Analisis Structural Equation Model (SEM)

1. Hasil model pengukuran CFA (Measurement Model)

1.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel Tax Knowledge

75
GAMBAR 4. 6 CFA TAX KNOWLEDGE

Sumber: Data diolah (2021)

Berdasarkan Gambar 4.6 diatas dapat diketahui CFA untuk

variabel tax knowledge dan dapat dianalisis bahwa nilai standard

loading factor untuk setiap indikator variabel tax knowledge >0,5

yang berarti memiliki validitas yang baik.

TABEL 4. 13 UJI RELIABILITAS TAX KNOWLEDGE


Tax Knowledge
No CR>0,7 AVE>0,5
SLF E SLF^2
1. 0,8 0,37 0,64
2. 0,86 0,26 0,74
3. 0,8 0,36 0,64
4. 0,83 0,31 0,69
0,92 0,62
5. 0,77 0,41 0,59
6. 0,82 0,32 0,67
7. 0,61 0,62 0,37
Total 5,49 2,65 4,35
SLF^2 30,14
CR 0,92 Reliabel Reliabel
AVE 0,62 Reliabel Reliabel
Sumber: Data diolah (2021)

76
Berdasarkan tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa nilai

Construct Reliability (CR) variabel tax knowledge sebesar 0,92 dan

nilai Average Variance Extracted (AVE) sebesar 0,62. Hal ini

mengindikasikan bahwa nilai CR >0,7 dan AVE>0,5, yang berarti

variabel tax knowledge reliabel. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa seluruh indikator variabel tax knowledge valid dan reliabel

atau andal.

1.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kesadaran Perpajakan

GAMBAR 4. 7 CFA KESADARAN PERPAJAKAN1

Sumber: Data diolah (2021)

Berdasarkan gambar 4.7 diatas dapat diketahui CFA untuk

variabel kesadaran perpajakan dan dapat dianalisis bahwa nilai

standard loading factor seluruh indikator variabel kesadaran >0,5

yang berarti data setiap indikator valid. Namun, untuk indikator

X2.6 dikeluarkan dari model karena nilai error variance nya sangat

77
tinggi dan menyebabkan data tidak reliabel dan kemudian

dilakukan Uji ulang CFA.

GAMBAR 4. 8 CFA KESADARAN PERPAJAKAN2

Sumber: Data diolah (2021)

TABEL 4. 14 UJI RELIABILITAS VARIABEL KESADARAN PERPAJAKAN


Kesadaran Perpajakan
No CR>0,7 AVE>0,5
SLF E SLF^2
1. 0,73 0,46 0,53
2. 0,79 0,38 0,62
3. 0,72 0,48 0,52
0,83 0,51
4. 0,72 0,48 0,52
5. 0,52 0,73 0,27
Total 3,48 2,53 2,46
SLF^2 12,11
CR 0,83 Reliabel Reliabel
AVE 0,51 Reliabel Reliabel
Sumber: Data diolah (2021)

Berdasarkan tabel 4.14 diatas menunjukkan bahwa nilai Construct

Reliability (CR) variabel kesadaran perpajakan sebesar 0,83 >0,7 dan

Average Variance Extracted (AVE) sebesar 0,51 > 0,50. Hal ini berarti

semua indikator variabel kesadaran perpajakan reliabel. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa seluruh indikator kesadaran perpajakan valid

dan reliabel.

78
1.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Kepatuhan Wajib Pajak

GAMBAR 4. 9 CFA KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Sumber: Data diolah (2021)

Berdasarkan gambar 4.9 diatas diketahui CFA variabel

Kepatuhan Wajib Pajak dan dapat dianalisis bahwa nilai standard

loading factor indikator Y1.2 sampai Y1.7 >0,5 dan dapat

dikatakan valid. Namun, ada satu indikator yang tidak memenuhi

validitas yaitu Y1.1 < 0,5. Untuk indikator tersebut dikeluarkan

dari model dan kemudian dilakukan uji CFA ulang.

GAMBAR 4. 10 CFA KEPATUHAN WAJIB PAJAK

79
Berdasarkan gambar 4.10 dapat dilihat setelah uji ulang

CFA, seluruh indikator variabel kepatuhan wajib pajak memiliki

nilai standard loading factor > 0,5 dan dapat dikatakan valid.

TABEL 4. 15 UJI RELIABILITAS VARIABEL KEPATUHAN WAJIB


PAJAK
Kepatuhan Wajib Pajak
No CR>0,7 AVE>0,5
SLF E SLF^2
1. 0,57 0,67 0,32
2. 0,61 0,62 0,37
3. 0,75 0,44 0,56
4. 0,78 0,40 0,61 0,87 0,53
5. 0,88 0,23 0,77
6. 0,74 0,46 0,55
Total 4,33 2,82 3,19
SLF^2 18,75
CR 0,87 Reliabel Reliabel
AVE 0,53 Reliabel Reliabel
Sumber: Data diolah (2021)

Berdasarkan tabel 4.15 diatas menunjukkan bahwa nilai

Construct Reliability (CR) variabel kepatuhan wajib pajak sebesar

0,87 > 0,7 dan Average Variance Extracted (AVE) 0,53 > 0,5. Hal

ini berarti seluruh indikator variabel kepatuhan wajib pajak

reliabel. Jadi dapat disimpulkan bahwa semua indikator variabel

kepatuhan wajib pajak (Y1) telah valid dan reliabel.

80
1.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel Relawan Pajak

GAMBAR 4. 11 CFA RELAWAN PAJAK

Sumber: Data diolah (2021)

Berdasarkan gambar 4.11 diatas dapat dilihat standard

loading factor seluruh indikator relawan pajak > 0,5 atau telah

memenuhi validitas.

TABEL 4. 16 UJI RELIABILITAS VARIABEL RELAWAN PAJAK


Relawan Pajak
No. CR>0,7 AVE>0,5
SLF E SLF^2
1. 0,92 0,15 0,85
2. 0,90 0,20 0,81
3. 0,92 0,15 0,85
4. 0,91 0,16 0,83
0,97 0,83
5. 0,85 0,28 0,72
6. 0,93 0,13 0,86
7. 0,94 0,12 0,88
Total 6,37 1,19 5,80
SLF^2 40,58
CR 0,97 Reliabel Reliabel
AVE 0,83 Reliabel Reliabel
Sumber: Data diolah (2021)

81
Berdasarkan tabel 4.16 diatas menunjukkan bahwa nilai

Construct Reliability (CR) variabel relawan pajak sebesar 0,97 >

0,7 dan Average Variance Extracted (AVE) 0,83 > 0,5. Hal ini

berarti seluruh indikator variabel kepatuhan wajib pajak telah

reliabel. Jadi semua indikator variabel kepatuhan wajib pajak telah

valid dan reliabel.

2. Hasil Uji Goodness Of Fit

TABEL 4. 17 UJI GOODNESS OF FIT STATISTIC


Ukuran GoF Cut of Value Hasil Analisis Kesimpulan

Absolut Fit
Chi-Square P>0,05 0,000 Bad Fit
RMSEA <0,05 0,00062 Good Fit
GFI >0,90 0,80 Marginal Fit
SRMR <0,05 0,07 Fit
Incremental
Fit
NFI >0,90 0,96 Good Fit
NNFI >0,90 0,98 Good Fit
RFI >0,90 0,95 Good Fit
IFI >0,90 0,98 Good Fit
CFI >0,90 0,98 Good Fit
Sumber: Data diolah (2021)

Berdasarkan tabel 4.17 diatas menunjukkan hasil uji goodness of fit

statistic dengan rata-rata good fit. Hal ini berarti model dikatakan

layak dan baik atau good fit untuk dilanjutkan ke structural model.

3. Hasil Structural Model (Inner Model)

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R-Square)

82
Structural Equations:

Y1 = 0.43*X1 + 0.45*X2 + 0.18*Z1 + 0.012*EFEK1 - 0.079*EFEK2,

Errorvar.= 0.24 , R² = 0.76

TABEL 4. 18 NILAI R-SQUARE


Variabel R-Square

Kepatuhan Wajib Pajak 0,76

Sumber: Data primer diolah, 2021.

Pada tabel 4.18 di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien

determinasi atau R-Square untuk variabel kepatuhan Wajib Pajak

sebesar 0,76. Hal ini berarti bahwa variabel kepatuhan Wajib Pajak

dapat dijelaskan oleh variabel tax knowledge, kesadaran

perpajakan, dan relawan pajak sebesar 76% dan sisanya 24%

dijelaskan oleh faktor-faktor lain atau variabel lain yang tidak

termasuk dalam model ini seperti tingkat pendidikan (Hardiningsih

et al, 2020), Modernisasi administrasi perpajakan (Nurlis & Ariani,

2020), Penggunaan E-filing ( Setiawan et al, 2018).

b. Hasil Uji Hipotesis

Selanjutnya adalah hasil pengujian structural model hipotesis pada

gambar dibawah ini.

83
GAMBAR 4. 12 FULL STRUCTURAL MODEL

Sumber: Data diolah (2021)

Berdasarkan gambar 4.12 diatas menunjukkan hasil pengujian full

structural model melalui nilai T-values. Dengan XI (Tax Knowledge) dan

X2 (Kesadaran Perpajakan) sebagai variabel laten eksogen yang

dihubungkan dengan Y1 (Kepatuhan Wajib Pajak) sebagai variabel laten

endogen, kemudian Z1 (Relawan Pajak) sebagai variabel moderasi yang

dilakukan centering dan perkalian interaksi menghasilkan efek moderasi

antar variabel laten. Kemudian berdasarkan gambar path diagram 4.12

tersebut dapat diketahui hasil pengujian hipotesis penelitian dan besarnya

pengaruh kausalitas antar variabel laten yang disajikan pada tabel sebagai

berikut.

84
TABEL 4. 19 HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS
(Jalur Path) T-Tabel
Hipotesis T-Hitung Kesimpulan
Hubungan (>1,96)
H1 X1 Y1 5,01 1,96 Diterima
H2 X2 Y1 5,93 1,96 Diterima
X1 Y1
H3 0,19 1,96 Ditolak
Z1
X2 Y1
H4 -1,15 1,96 Ditolak
Z1
Sumber: Data diolah (2021)

Selanjutnya dari hasil output Lisrel 8.80 diatas diperoleh

persamaan struktural sebagai berikut.

Y1 = 0.43*X1 + 0.45*X2 + 0.18*Z1 + 0.012*EFEK1 - 0.079*EFEK2,


Errorvar.= 0.24 , R² = 0.76

Berdasarkan persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa variabel

tax knowledge memiliki pengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak

dan jika tingkat tax knowledge meningkat maka variabel kepatuhan Wajib

Pajak akan meningkat pula sebesar 0,43. Serta variabel kesadaran

perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Hal ini

berarti apabila variabel kesadaran ditingkatkan maka variabel kepatuhan

Wajib Pajak akan meningkat sebesar 0,45.

4. Hasil Pengujian Moderasi

Untuk pengujian variabel moderasi dilakukan menggunakan

metode Ping (1995) yang akan diolah dengan software Lisrel Versi 8.80.

85
Sebelum melakukan estimasi model dan pengujian moderasi, maka

dilakukan proses centering untuk variabel laten eksogen tax knowledge

dan kesadaran perpajakan serta variabel moderasi relawan pajak dengan

cara mengurangi jawaban setiap responden dengan nilai rata-ratanya.

Selanjutnya dibuat efek interaksi dengan melakukan perkalian variabel tax

knowledge dengan variabel relawan pajak serta perkalian variabel

kesadaran perpajakan dengan relawan pajak seperti berikut ini.

(∑X1) x (∑Z1) = Interaksi 1

(∑X2) x (∑Z1) = Interaksi 2

Kemudian tahapan analisis SEM Moderasi dengan metode Ping

(1995) adalah menghitung nilai standardized loading factor yang tidak

dibakukan dari hasil output lisrel yang diberi keterangan Lamda-X dengan

rumus sebagai berikut.

= (6,59) x (8,81) = 58,06

= (3,09) x (8,81) = 27,2229

Setelah menghitung nilai λ kemudian menghitung nilai error

variance (δ) dari hasil output lisrel yang diberi keterangan THETA-

DELTA dengan rumus sebagai berikut.

= (51,24516) + (204,9065) + (3,1152) =259,2669

86
= (11,26676) + (196,3687) + (2,9854) =210,6209

Setelah melakukan perhitungan nilai dan δ, maka hasil

perhitungan tersebut akan dimasukkan ke dalam program lisrel melalui

rumus sintax dan di run kan, hasil efek moderasi path diagram pun akan

keluar.

Berdasarkan tabel 4.12 sebelumnya ternyata untuk efek moderasi 1

nilai T-hitung kurang dari T-tabel yaitu 0,19 < 1,96 sehingga dapat

dikatakan relawan pajak tidak dapat memoderasi pengaruh tax knowledge

terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Selain itu, efek moderasi 2 pun nilai T-

hitung kurang dari T-Tabel yaitu -1,15 < 1,96 sehingga dapat dikatakan

bahwa relawan pajak tidak dapat memoderasi pengaruh kesadaran

perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak.

5. Hasil Pengujian Hipotesis

a. Uji Hipotesis 1

Hipotesis pertama yang dilakukan pengujian yaitu pengaruh

tax knowledge terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Berikut ini

disajikan hasil uji signifikansi dari hipotesis statistik sebagai

berikut.

H1 : Tax knowledge berpengaruh positif terhadap kepatuhan

Wajib Pajak

87
TABEL 4. 20 HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS 1
Standardized
T-Hitung T-Tabel H1
(Path)
0,43 5,01 1,96 Diterima
Sumber: Data diolah (2021)

Berdasarkan tabel 4.19 diatas dapat diketahui bahwa nilai

T-hitung sebesar 5,01 dan lebih besar dari T-tabel 1,96. Hal ini

berarti bahwa tax knowledge memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Sehingga penelitian

Hipotesis 1 dapat diterima.

b. Uji Hipotesis 2

Hipotesis kedua yaitu mengenai pengujian pengaruh

kesadaran perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Berikut ini

disajikan hasil uji signifikansi dari hipotesis statistik berikut.

H2 : Kesadaran perpajakan berpengaruh positif terhadap

kepatuhan Wajib Pajak.

TABEL 4. 21 HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS 2


Standardized
T-Hitung T-Tabel H2
(Path)
0,45 5,93 1,96 Diterima
Sumber: Data diolah (2021)

Berdasarkan tabel 4.20 diatas dapat diketahui bahwa nilai

T-hitung sebesar 5,93 > 1,96 atau lebih besar dari T-tabel. Hal ini

berarti bahwa kesadaran perpajakan memiliki pengaruh positif dan

88
signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Sehingga Hipotesis 2

dapat diterima.

c. Uji Hipotesis 3

Hipotesis 3 penelitian ini yaitu mengenai pengujian efek

moderasi relawan pajak dalam memperkuat pengaruh tax

knowledge terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Berikut ini disajikan

hasil uji signifikansi dari hipotesis statistik berikut.

H3 : Relawan pajak dapat memperkuat pengaruh tax knowledge

terhadap kepatuhan Wajib Pajak.

TABEL 4. 22 HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS 3


Standardized
T-Hitung T-Tabel H3
(Path)
0,18 0,19 1,96 Ditolak
Sumber: Data diolah (2021)

Berdasarkan tabel 4.21 dapat diketahui bahwa nilai T-

hitung 0,19 < 1,96 atau lebih kecil dari T-tabel. Hal ini berarti efek

moderasi relawan pajak tidak dapat memperkuat pengaruh tax

knowledge terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Sehingga untuk

Hipotesis 3 tidak dapat diterima atau ditolak.

d. Uji Hipotesis 4

Hipotesis 4 penelitian ini yaitu mengenai pengujian efek

moderasi relawan pajak dalam memperkuat pengaruh kesadaran

perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Berikut ini disajikan

hasil uji signifikansi dari hipotesis statistik berikut ini.

89
H4 : Relawan pajak dapat memperkuat pengaruh kesadaran

perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak.

TABEL 4. 23 HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS 4


Standardized
T-Hitung T-Tabel H3
(Path)
-0,08 -1,15 1,96 Ditolak
Sumber: Data diolah (2021)

Berdasarkan tabel 4.22 diatas dapat diketahui bahwa nilai

T-hitung sebesar -1,15 < 1,96 atau lebih kecil dari T-tabel. Hal ini

berarti efek moderasi relawan pajak tidak dapat memperkuat

pengaruh kesadaran perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak.

Sehingga untuk Hipotesis 4 tidak dapat diterima atau ditolak.

E. Pembahasan

1. Pengaruh Tax Knowledge Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Hasil hipotesis pertama dalam penelitian ini yaitu tax

knowledge berpengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak.

Hal ini dibuktikan berdasarkan perhitungan nilai T-hitung lebih

besar dari T-tabel yaitu 5,01 > 1,96 sehingga dapat disimpulkan

hipotesis pertama dapat diterima. Hasil penelitian ini memberikan

bukti empiris bahwa semakin meningkat pemahaman tax

knowledge Wajib Pajak, maka akan semakin meningkat pula

kepatuhan Wajib Pajak.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Bornman & Ramutumbu (2019) yang berjudul “A

90
Conceptual Framework of Tax Knowledge” yang menemukan

bahwa pengetahuan pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan

pajak yang sangat relavan dengan mempengaruhi kepatuhan Wajib

Pajak UMKM.

Selain itu, penelitian ini juga mendukung studi yang

dilakukan Al-Ttaffi et al (2020)yang berjudul “The Influence of

Tax Knowledge on Tax Complience Behavior: A Case of Yemeni

Individual Taxpayers” yang memberikan bukti bahwa pengetahuan

Wajib Pajak memiliki pengaruh kuat dan positif terhadap perilaku

kepatuhan Wajib Pajak.

Hal ini ternyata diperkuat oleh penelitian yang dilakukan

oleh Desyanti & Amanda (2020) yang membahas bahwa semakin

meningkat pengetahuan yang dimiliki oleh Wajib Pajak, maka

akan semakin besar kepatuhan yang akan dilaksanakan karena

memiliki dasar pemahaman kuat untuk mengimplemtansikannya.

Beberapa penelitian lain yang dilakukan oleh Susanti et al

(2020) dan Wardhani & Daljono (2020) serta Sally & Simorangkir

(2020) memberikan bukti yang sama bahwa pengetahuan pajak

memiliki pengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak.

Hal tersebut senada dengan Theory Planned Behavior yang

menyatakan bahwa kepatuhan seseorang dipengaruhi oleh faktor

attitude toward behavior yang merupakan keyakinan perilaku

individu terhadap perilaku yang akan direncanakan dan evaluasi

91
atas hasil informasi yang diterima Wajib Pajak dari berbagai media

sosial dengan menggali secara mandiri informasi tersebut melalui

internet atau kanal informasi Direktorat Jenderal Pajak. Maka

berdasarkan analisis tersebut, semakin banyak informasi dan

wawasan yang didapatkan akan meningkatkan pengetahuan pajak

yang dimiliki oleh Wajib Pajak dan kemungkinan secara langsung

maupun tidak langsung akan semakin tinggi kepatuhan Wajib

Pajak. Selain itu juga, semakin tinggi tingkat pemahaman dan

pendidikan Wajib Pajak maka semakin besar pula keinginan untuk

patuh terhadap peraturan perpajakan yang berlaku.

2. Pengaruh Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib

Pajak

Hasil hipotesis kedua dalam penelitian ini yaitu kesadaran

perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak.

Hal ini dibuktikan berdasarkan perhitungan T-hitung 5,91 > 1,96

atau T-hitung lebih besar dari T-tabel, sehingga dapat disimpulkan

hipotesis kedua dapat diterima. Hasil penelitian ini membuktikan

bahwa semakin tinggi kesadaran pajak yang dimiliki seseorang

maka akan semakin tinggi pula kepatuhan Wajib Pajak secara

sukarela untuk memenuhi seluruh kewajiban perpajakan.

Hasil penelitian ini senada dengan penelitian yang

dilakukan oleh Nurkhin et al (2018) yang berjudul “The Influence

92
of Tax Understanding, Tax Awareness and Tax Amnesty toward

Taxpayer Compliance” menyatakan bahwa kesadaran pajak

memiliki pengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak di KPP

Semarang Timur.

Selain itu, penelitian lain yang dilakukan oleh Hardiningsih

et al (2020) yang berjudul “The Determinant of Tax Payer

Compliance With Tax Awareness as a Mediation and Education

For Moderation” yang menemukan bukti bahwa kesadaran pajak

memiliki pengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Hasil

penelitian ini juga konsisten dengan beberapa penelitian dan studi-

studi lain yang dilakukan oleh Amran (2018) dan Robiansyah et al

(2020) yang mencatat hasil yang serupa.

Hasil penelitian ini ternyata sesuai dengan teori atribusi

yaitu pada aspek kekuatan internal, karena perilaku dari dalam diri

individu meliputi keyakinan, kepribadian dan kesadaran secara

mandiri membuat keputusan dan mendorong individu untuk patuh

terhadap kewajiban yang dimilikinya. Hal ini dapat dikategorikan

sebagai persepsi internal Wajib Pajak.

3. Relawan Pajak Memoderasi Pengaruh Tax Knowledge

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Hasil hipotesis ketiga dalam penelitian ini yaitu relawan

pajak tidak dapat memperkuat pengaruh tax knowledge terhadap

kepatuhan Wajib Pajak. Hal ini dibuktikan berdasarkan

93
perhitungan nilai T-hitung lebih kecil dari T-tabel yakni 0,19 <

1,96 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga ditolak.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Darmayasa et al (2020) yang menemukan bahwa peran relawan

pajak ternyata tidak bisa memperkuat pengaruh pengetahuan

penggunaan e-filing terhadap kepatuhan Wajib Pajak karena tidak

semua Wajib Pajak mampu memahami software e-filing apalagi

rata-rata Wajib Pajak yang diberi asistensi adalah Wajib Pajak

yang berusia lebih tua dari pada para relawan dan tidak mengerti

penggunaan media elektronik.

Jika dikaitkan dengan teori atribusi seharusnya dengan

adanya peran relawan pajak bisa memperkuat pengaruh tax

knowledge terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Karena atribusi dari

faktor eksternal disebabkan oleh pengaruh dari pihak luar yaitu

relawan pajak yang memberikan kontribusi pemahaman kepada

Wajib Pajak untuk melaporkan pajak via e-filing secara benar dan

tepat waktu sehingga dapat meningkatkan wawasan Wajib Pajak.

Namun, berdasarkan hasil penelitian ternyata relawan pajak tidak

dapat memperkuat atau memperlemah pengaruh tax knowledge

terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Dengan adanya hal tersebut dapat

dijelaskan bahwa ada ketidaksesuaian antara teori dengan praktik

yang terjadi.

94
Hal ini terjadi karena disebabkan masih adanya pandemi

Covid-19 dan PPKM Darurat di wilayah DKI Jakarta sehingga

peran relawan pajak yang seharusnya memberikan asistensi secara

langsung kepada Wajib Pajak menjadi terbatas. Selain itu, peran

relawan pajak hanya membantu pelaporan pajak Wajib Pajak

Orang Pribadi (WPOP) dan sebatas memberikan pengetahuan

pajak tentang pelaporan pajak via e-filing bukan pengetahuan pajak

secara menyeluruh. Sehingga peran relawan pajak tidak

memperkuat atau bukan variabel yang dapat memoderasi pengaruh

tax knowledge terhadap kepatuhan Wajib Pajak.

4. Relawan Pajak Memoderasi Pengaruh Kesadaran Perpajakan

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Hasil Hipotesis keempat dalam penelitian ini yaitu relawan

pajak tidak dapat memperkuat pengaruh kesadaran perpajakan

terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Hal ini dibuktikan berdasarkan

perhitungan nilai T-hitung lebih kecil dari T-tabel yakni -1,15 <

1,96 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis keempat ditolak.

Hal ini disebabkan karena masih merebaknya pandemi

Covid-19 di wilayah DKI Jakarta, sehingga peran relawan pajak

yang seharusnya secara langsung memberikan asistensi pengisian

e-filing WPOP dan sosialisasi menjadi terhambat. Alasan ini

diperkuat oleh penelitian dari Pradnyani & Utthavi (2020) yang

95
menyatakan bahwa tugas relawan pajak menjadi terhambat karena

kegiatan operasional tidak berjalan seperti biasa akibat pandemi

Covid-19 sehingga jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang

melaporkan SPT masih sedikit.

Hal ini mengakibatkan sosialisasi hanya melalui virtual,

umumnya sosialisasi dan pengasistensian pelaporan pajak via e-

filing dilakukan secara tatap muka di Kantor Pelayanan Pajak

(KPP) atau melalui gerai Tax Center di kampus. Namun, hal

tersebut tidak dapat dijalankan karena KPP tidak melayani Wajib

Pajak Orang Pribadi secara langsung. Sehingga untuk peran

relawan pajak 2021 hanya sebatas sosialisasi kesadaran virtual

yang tidak memungkinkan untuk bisa mempengaruhi kesadaran

Wajib Pajak.

Hal ini sejalan dengan teori atribusi aspek kekuatan

internal, karena kesadaran dan keyakinan yang dimiliki seseorang

terbentuk dari dalam diri pribadi Wajib Pajak itu sendiri tanpa bisa

dipengaruhi oleh pihak manapun. Jadi, Wajib Pajak yang sadar

akan peran pentingnya pajak akan secara sukarela dan mandiri

untuk patuh memenuhi kewajiban perpajakannya.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa peran

relawan pajak tidak dapat memperkuat atau memperlemah

pengaruh kesadaran perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak.

96
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu untuk menguji pengaruh tax

knowledge dan kesadaran perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak

serta pengaruh efek moderasi dari relawan pajak terhadap variabel laten

tersebut. Responden dalam penelitian ini berjumlah 214 Wajib Pajak

Orang Pribadi yang bekerja dan berdomisili di wilayah DKI Jakarta. Data

yang digunakan adalah data primer.

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian yang

telah dilakukan terhadap permasalahan yang ada kemudian dianalisis

menggunakan metode SEM (Structural Equation Model) melalui software

Lisrel versi 8.80. Berikut kesimpulannya:

1. Tax knowledge berpengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib

Pajak. Semakin meningkat pengetahuan perpajakan yang

dimiliki Wajib Pajak, maka akan semakin meningkat pula

kepatuhan Wajib Pajak yang akan penuhi. Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Al-Ttaffi et al

(2020), Bornman & Ramutumbu (2019), Desyanti & Amanda

(2020), Susanti et al (2020) dan Wardhani & Daljono (2020).

2. Kesadaran perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan

Wajib Pajak. Semakin tinggi kesadaran pajak yang dimiliki

97
oleh Wajib Pajak maka akan semakin tinggi pula kepatuhan

secara mandiri untuk memenuhi seluruh kewajiban perpajakan.

Hasil penelitian ini senada dengan penelitian yang dilakukan

oleh Nurkhin et al (2018), Amran (2018), Hardiningsih et al

(2020) dan Robiansyah et al (2020).

3. Relawan pajak tidak dapat memperkuat pengaruh tax

knowledge terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Hasil penelitian

ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Darmayasa et al

(2020).

4. Relawan pajak tidak dapat memperkuat pengaruh kesadaran

perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan diatas hasil penelitian ini diharapkan

dapat memberikan kebermanfataan dan kontribusi positif pada lingkup

literasi perpajakan khususnya yang membahas tentang tax knowledge,

kesadaran pajak, kepatuhan Wajib Pajak dan relawan pajak. Selain itu,

penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan evaluasi

bagi Direktorat Jenderal Pajak untuk terus melakukan program inklusi

kesadaran pajak dan mengembangkan program relawan pajak karena

program ini sangat membantu Wajib Pajak untuk meningkatkan kesadaran

dan juga kepatuhan Wajib Pajak.

98
C. Keterbatasan

Penulis menyadari bahwa penelitian ini terdapat keterbatasan.

Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu:

1. Penyebaran kuesioner penelitian ini hanya dilakukan secara online

melalui google-form yang sebar melalui aplikasi What’s App, LinkedIn

dan Instagram karena masih dalam keadaan pandemi Covid-19 dan

adanya PPKM Darurat di wilayah DKI Jakarta yang membuat seluruh

aktivitas Wajib Pajak Orang Pribadi yang bekerja di sektor non-

essensial 100% diwajibkan Work From Home.

2. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini masih terbatas dan

sedikit, penulis belum memasukkan faktor-faktor lain yang sesuai

dengan topik penelitian.

D. Saran

Penulis berharap untuk penelitian di masa mendatang dapat

menghasilkan penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan adanya

masukan sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya bisa memperluas wilayah penyebaran

dan objek penelitian.

2. Penelitian selanjutnya bisa menambahkan metode penelitian

menjadi kualitatif dengan wawancara dan observasi secara

langsung kepada Wajib Pajak yang mendapatkan asistensi

relawan pajak agar hasil yang diperoleh menjadi lebih akurat.

99
3. Penelitian selanjutnya diharapkan bisa menambahkan variabel

laten eksogen lainnya yang dapat memengaruhi variabel

kepatuhan Wajib Pajak. Sebab variabel tax knowledge,

kesadaran perpajakan dan relawan pajak hanya memiliki

pengaruh sebesar 76%. Sisanya 24% ditentukan oleh variabel

laten lain yang tidak diuji dalam model penelitian ini, seperti:

tingkat pendidikan (Hardiningsih et al, 2020), modernisasi

administrasi perpajakan (Nurlis & Ariani, 2020), penerapan e-

filing (Setiawan et al, 2020).

100
DAFTAR PUSTAKA

Agustiningsih, W., & Isroah, I. (2016). Pengaruh Penerapan E-Filing, Tingkat


Pemahaman Perpajakan Dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak Di Kpp Pratama Yogyakarta. Nominal, Barometer Riset
Akuntansi Dan Manajemen, 5(2).
https://doi.org/10.21831/nominal.v5i2.11729
Ajzen, I. (1991). The theory of planned behavior. Organizational Behavior and
Human Decision Processes, 50(2), 179–211. https://doi.org/10.1016/0749-
5978(91)90020-T
Al-Ttaffi, L. H. A., Bin-Nashwan, S. A., & Amrah, M. R. (2020). The Influence
of Tax Knowledge on Tax Compliance Behaviour: A Case of Yemeni
Individual Taxpayers. Journal of Business Management and Accounting,
10(Number 2), 15–30. https://doi.org/10.32890/jbma2020.10.2.2
Amran, A. (2018). Pengaruh Sanksi Perpajakan, Tingkat Pendapatan dan
Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
ATESTASI : Jurnal Ilmiah Akuntansi, 1(1), 1–15.
https://doi.org/10.33096/atestasi.v1i1.5
Badan Pusat Statistik. (2021). Realisasi Pendapatan Negara (milyar rupiah).
BPS. Retrieved 09 Desember 2021. Melalui:
https://www.bps.go.id/indicator/13/1070/1/realisasi-pendapatan-negara.html
Bornman, M., & Ramutumbu, P. (2019). A conceptual framework of tax
knowledge. Meditari Accountancy Research, 27(6), 823–839.
https://doi.org/10.1108/MEDAR-09-2018-0379
Christian, Ribkah; Amanah, L., & L. (2019). Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi e-
ISSN : 2460-0585. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 8.
CNN Indonesia. (2020). Sri Mulyani Soal Kesadaran Pajak Minim: Dianggap
Penjajahan. Retrieved 14 Februari 2020. Melalui:
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20201203155439-532-577615/sri-
mulyani-soal-kesadaran-pajak-minim-dianggap-penjajahan
Damayanti, T. W., & Martono, S. (2018). Taxpayer Compliance, Trust, and
Power. Jurnal Keuangan Dan Perbankan, 22(2), 231–239.
https://doi.org/10.26905/jkdp.v22i2.1580
Darmayasa, I. N., Wibawa, B. P., & Nurhayanti, K. (2020). E-filling dan Relawan
Pajak dalam Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Jurnal
Kajian Akuntansi, 4(2), 208. https://doi.org/10.33603/jka.v4i2.3949
Darrusalam; Septriadi, Danny; Kristiaji, Bawono; Vissaro, D. (2019). Era Baru

101
Hubungan Otoritas Pajak Dengan Wajib Pajak. Jakarta: DDTC (PT Dimensi
International Tax).
Desyanti, A., & Amanda, L. (2020). Pengaruh Pengetahuan Perpajakan dan
Penerapan E-System Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada KPP
Pratama Gresik Utara. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 9(4), 1–25.
Direktorat Jenderal Pajak. (2018). Overview Inklusi Kesadaran Pajak Dalam
Pendidikan Tinggi 2018. https://edukasi.pajak.go.id/images/2018/1-
overview-perpajakan-Indonesia.pdf
Direktorat Jenderal Pajak. (2019). Modul Relawan Pajak 2019.
Direktorat Jenderal Pajak. (2021). Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Pajak
Tahun 2020. Retrieved 09 Desember 2021. Melalui:
https://www.pajak.go.id/sites/default/files/202110/Laporan%20Tahunan%20
DJP%202020%20-%20Bahasa.pdf
Dwianika, A., & Sofia, I. P. (2019). Relawan Pajak: Bagaimana Pelatihan Pajak
Mempengaruhi Kepuasan Wajib Pajak Pada Masyarakat Urban? (Studi Pada
Tax Centre Universitas Pembangunan Jaya). Keberlanjutan, 4(2), 1176.
https://doi.org/10.32493/keberlanjutan.v4i2.y2019.p1176-1191
Ghozali, Imam; Latan, H. (2015). Konsep, Teknik, Aplikasi Menggunakan Smart
PLS 3.0 Untuk Penelitian Empiris. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Hardiningsih, P., Januarti, I., Oktaviani, R. M., & Srimindarti, C. (2020). The
Determinants of Taxpayer Compliance with Tax Awareness as a Mediation
and Education for Moderation. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Bisnis, 15(1),
49. https://doi.org/10.24843/jiab.2020.v15.i01.p05
Hunt, N. C., & Iyer, G. S. (2018). The effect of tax position and personal norms:
An analysis of taxpayer compliance decisions using paper and software.
Advances in Accounting, 41(February), 1–6.
https://doi.org/10.1016/j.adiac.2018.02.003
Kamil, N. I. (2015). The Effect of Taxpayer Awareness , Knowledge , Tax
Penalties and Tax Authorities Services on the Tax Complience : ( Survey on
the Individual Taxpayer at Jabodetabek & Bandung ). Research Journal of
Finance and AccountingOnline), 6(2), 104–112.
Kastolani, O. J. Y., & Ardiyanto, M. D. (2017). Pengaruh Tingkat Kepatuhan
Wajib Pajak dan Pemeriksaan terhadap Penerimaan Pajak
Penghasilan. Diponegoro Journal of Accounting, 6(3), 669-679.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2018). Peraturan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor 39 /PMK.03/2018 Tentang Tata Cara
Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2020). Ini Realisasi Penerimaan

102
negara di penghujung 2019. Retrieved 06 Juni 2020.
https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/ini-realisasi-penerimaan-
negara-di-penghujung-2019/
Khotimah, I. M. K., Susyanti, J., & Mustapita, A. F. (2020). Pengaruh Sikap
Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan Perpajakan, Dan Sanksi
Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Pelaku
Ekonomi Kreatif Sub Sektor Fashion Di Kota Batu. Jurnal Riset Manajemen,
1–16.
Mardiasmo. (2019). Perpajakan. Yogyakarta: ANDI.
Muamarah, H. S., Wijaya, S., & Marsono. (2019). Pelatihan Relawan Pajak
Kanwil DJP Banten. Jurnal Pemerdayaan Masyarakat, 1(1), 219–230.
http://journal.prasetiyamulya.ac.id/journal/index.php/JPM/article/view/286/2
31
Murnidayanti, S. A. (2018). Pengaruh Pelatihan Terhadap Kemampuan Kerja
Relawan Pajak (Studi Pada Relawan Pajak Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya Tahun 2018). Doctoral Dissertation, Universitas
Brawijaya.
Munshi, J. (2014). A method for constructing Likert scales. Available at SSRN
2419366.
Nurkhin, A., Novanty, I., Muhsin, M., & Sumiadji, S. (2018a). The Influence of
Tax Understanding, Tax Awareness and Tax Amnesty toward Taxpayer
Compliance. Jurnal Keuangan Dan Perbankan, 22(2).
https://doi.org/10.26905/jkdp.v22i2.1678
Nurkhin, A., Novanty, I., Muhsin, M., & Sumiadji, S. (2018b). The Influence of
Tax Understanding, Tax Awareness and Tax Amnesty toward Taxpayer
Compliance. Jurnal Keuangan Dan Perbankan, 22(2), 240–255.
https://doi.org/10.26905/jkdp.v22i2.1678
Nurlis, N., & Ariani, M. (2020). Tax Awareness Moderates Knowledge and
Modernization of Tax Administration on Tax Compliance, Survey on MSME
taxpayers in South Tangerang City, Indonesia. International Journal of
Management Studies and Scoial Science Research, 2(5), 250–259.
www.ijmsssr.org
Oktaviani, R. M., Hardiningsih, P., & Srimindari, C. (2017). Kepatuhan Wajib
Pajak Memediasi Determinan Penerimaan Pajak Penghasilan. Jurnal
Akuntansi, 21(2), 318-335.
Pertiwi, A. R., Iqbal, S., & Baridwan, Z. (2020). Effect of fairness and knowledge
on tax compliance for Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs).
International Journal of Research in Business and Social Science (2147-
4478), 9(1), 143–150. https://doi.org/10.20525/ijrbs.v9i1.590
Pradnyani, N. L. P. N. A., & Utthavi, W. H. (2020). The effectiveness of tax

103
volunteers in increasing taxpayer compliance. International Journal of
Research in Business and Social Science (2147- 4478), 9(5), 281–284.
https://doi.org/10.20525/ijrbs.v9i5.826
Resmi, S. (2017). Perpajakan Teori & Kasus (10th ed.). Jakarta: Salemba Empat.
Resmi, S., Pahlevi, R. W., & Sayekti, F. (2021). Implementation of financial
report and taxation training: performance of MSMEs in Special Regions
Yogyakarta. Jurnal Siasat Bisnis, 25(1), 57–68.
https://doi.org/10.20885/jsb.vol25.iss1.art5
Robiansyah, A., Midiastuty, P. P., Suranta, E., & Suparsiyem, S. (2020). Pengaruh
Persepsi Wajib Pajak Atas Pemahaman Peraturan Perpajakan, Akuntabiltas
Pemerintah, Kesadaran Wajib Pajak Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak. I-Finance: A Research Journal on Islamic Finance, 6(1), 46–
63. https://doi.org/10.19109//ifinace.v6i1.5480
Sally, I., & Simorangkir, E. N. (2020). Analysis of the Effect of Tax Sanctions
and Tax Knowledge on Taxpayer Compliance Post-Tax Amnesty at the
Medan Polonia Pratama Tax Office. Journal of Research in Business,
Economics, and Education, 2(5).
Santoso, S. (2018). Menguasai SPSS Versi 25. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Sekaran, U., & Bougie, R. (2016). Research Methods For Business: A Skill
Building Approach (7th ed.). New Jersey: Wiley.
Setiawan, D. A. (2020). DJP Bakal Cari 5.000 Relawan Pajak, Berminat. DDTC
News. Retrieved 20 Oktober 2020 https://news.ddtc.co.id/djp-bakal-cari-
5000-relawan-pajak-berminat-18539?page_y=700
Setiawan, D., Kurniawan, B., & Payamta, P. (2018). Dampak penggunaan e-
filling terhadap kepatuhan wajib pajak: peran perilaku wajib pajak sebagai
variabel mediasi. Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia, 22(1), 12–24.
https://doi.org/10.20885/jaai.vol22.iss1.art2
Sudiartana, M., & Mendra, N. P. Y. (2018). Taxpayer Compliance in SMEs
Sector: A Theory of Planned Behavior. Jurnal Keuangan Dan Perbankan,
22(2), 219–230. https://doi.org/10.26905/jkdp.v22i2.1561
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Susanti, S., Susilowibowo, J., & Hardini, H. T. (2020). Apakah Pengetahuan
Pajak Dan Tingkat Pendidikan Meningkatkan Kepatuhan Membayar Pajak?
Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 11(2), 420–431.
https://doi.org/10.21776/ub.jamal.2020.11.2.25

104
Teza, S. D., & Junep, A. R. (2018). Analisis Implementasi E-Filing Dalam
Pembayaran Pajak Online Bagi Masyarakat Di Kota. Snistek, 1, 157–162.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2019 Tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan.
Waluyo. (2014). Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
Wardhani, A. R., & Daljono. (2020). Pengaruh Pengetahuan Perpajakan,
Sosialisasi Perpajakan, dan Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak Badan (Studi terhadap Bendahara Pemerintah pada Badan Pengelola
Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Tengah). Diponegoro Journal Of
Accounting, 9(4), 1–9.
Widyastuti, F. D. (2020). Pengaruh Penggunaan E-filing Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Pelaporan SPT Tahunan Dengan Relawan
Pajak Sebagai Variabel Moderasi. Doctoral Dissertation, Universitas
Muhammadiyah Gresik.
Wijaya, S. (2019). Taxpayer Attitude on the Elimination of Tax Sanction and
Taxation Awareness Toward Taxpayer Compliance in Yogyakarta. Jurnal
Manajemen Indonesia, 19(1), 71. https://doi.org/10.25124/jmi.v19i1.1986
Yamin, S. (2014). Rahasia Olah Data Lisrel (1st ed.). Jakarta: Mitra Wacana
Media.

105
Lampiran I
Surat Permohonan Pengisian
Kuesioner

106
LAMPIRAN KUESIONER

Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Jakarta, 25 Mei 2021


Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Sdr/i Responden
Di Tempat

Dengan Hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program Strata
Satu (S1) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Saya :
Nama : Muhammad Dandy Setiawan
Nim : 11170820000050
Fak/Jur/Smtr : Ekonomi dan Bisnis/ Akuntansi/ 8
Bermaksud untuk melalukan penelitian ilmiah yang berjudul “Pengaruh Tax
Knowledge dan Kesadaran Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
dengan Relawan Pajak sebagai Variabel Moderasi”
Berkaitan dengan hal tersebut, saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi
kuesioner yang terlampir berikut ini secara lengkap dan sebelumnya saya
memohon maaf telah mengganggu waktu Bapak/Ibu/Sdr/i. Semua pendapat yang
telah Bapak/Ibu berikan dalam kuesioner akan dijamin kerahasiaannya. Hal ini
semata-mata untuk kepentingan penelitian ilmiah.
Apabila diantara Bapak/Ibu/Sdr/i ada yang memerlukan informasi ataupun hasil
penelitian ini, maka Bapak/Ibu/Sdr/i dapat menghubungi saya melalui email
muhammaddandy.setiawan17@mhs.uinjkt.ac.id.
Atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab
semua pertanyaan dalam penelitian ini, saya mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya.

Peneliti,

Muhammad Dandy Setiawan

107
Lampiran II
Kuesioner Penelitian

108
LAMPIRAN : KUESIONER PENELITIAN

Nomor : ............ (diisi oleh peneliti)

DATA RESPONDEN

Nama : ..........................................

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Umur : <20 Tahun 31-35 Tahun

21-25 Tahun 36-40 Tahun

26-30 Tahun >40 Tahun

Lokasi : Jakarta Timur Jakarta Barat


Jakarta Selatan Jakarta Utara
Jakarta Pusat

Pendidikan Terakhir : SMA S1

D3 S2 Lainnya...

109
Jenis Pekerjaaan : PNS Wiraswasta

Karyawan Swasta Lainnya...

Pengguna E-filing : YA TIDAK

Petunjuk Pengisian Kuesioner

Bapak-Ibu cukup memberikan tanda silang (X) untuk setiap pernyataan di bawah ini yang
menggambarkan persepsi Anda, pilihan jawaban yang tersedia :

1= Sangat Tidak Setuju (STS) 5= Setuju (S)

2= Tidak Setuju (TS) 6= Sangat Setuju (SS)

3= Agak Tidak Setuju (ATS) 7= Sangat Setuju Sekali (SSS)

4= Agak Setuju (AS)

Tax Knowledge
Jawaban
No Pernyataan
STS TS ATS AS S SS SSS
1. Saya mengetahui peraturan
perundang-undangan perpajakan
yang berlaku.
2. Saya memahami sistem
perpajakan yang berlaku saat ini.
3. Saya mengetahui tata cara
pembayaran pajak dengan benar
dan sesuai ketentuan yang
berlaku.

110
4. Saya mengetahui tata cara
perhitungan pajak dengan benar
dan sesuai ketentuan yang
berlaku.
5. Saya mengetahui tarif pajak
yang berlaku saat ini
6. Saya mengetahui tata cara
mengisi SPT sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
7. Saya mengetahui batas waktu
penyampaian SPT tahunan
Orang Pribadi.

Kesadaran Perpajakan
Jawaban
No Pernyataan
STS TS ATS AS S SS SSS
8 Saya dengan senang hati selalu
membayar pajak.
9 Saya selalu melaksanakan
kewajiban perpajakan atas
kesadaran sendiri.
10 Saya bersedia melaporkan pajak
terutang saya melalui Surat
Pemberitahuan Tahunan.
11 Saya secara tepat waktu
memenuhi seluruh kewajiban
perpajakan saya.
12. Pajak harus saya bayar, karena
pajak menunjang pembangunan
nasional.
13. Penundaan pembayaran pajak
dapat merugikan Negara.

111
Kepatuhan Wajib Pajak
Jawaban
No Pernyataan
STS TS ATS AS S SS SSS
14 Saya mendaftarkan sendiri
sebagai Wajib Pajak untuk
mendapatkan NPWP
15 Saya selalu menghitung sendiri
pajak penghasilan terutang
dengan jujur dan benar sesuai
peraturan perundang-undangan
perpajakan
16 Saya selalu membayar pajak
penghasilan terutang secara
tepat waktu.
17 Saya selalu membayar pajak
dengan benar sesuai jumlah
pajak terutang saya.
18 Saya selalu menyampaikan SPT
tepat waktu.
19 Saya mengisi SPT dengan benar
sesuai dengan peraturan
perundang-undangan perpajakan
20 Saya selalu memenuhi seluruh
hak dan kewajiban perpajakan
dengan benar dan tepat waktu
sesuai peraturan perundang-
undangan perpajakan

112
Relawan Pajak
Jawaban
No Pernyataan
STS TS ATS AS S SS SSS
21 Peran relawan pajak
memudahkan saya dalam
mengisi SPT via e-filing.
22 Relawan pajak membantu saya
melaporkan SPT via e-filing
secara tepat waktu.
23 Relawan pajak memberikan
edukasi dan penjelasan terkait
pelaporan pajak yang mudah
dipahami.
24 Relawan pajak menambah
pengetahuan perpajakan saya.
25 Adanya sosialisasi dari relawan
pajak membuat saya sadar akan
pentingnya pajak.
26. Adanya sosialisasi penggunaan
e-filing dari relawan pajak
membuat saya mengerti
bagaimana menggunakan e-
filing.
27. Saya sangat puas atas pelayanan
yang diberikan relawan pajak.

113
Lampiran III
Identitas Responden

114
Identitas Responden
Jenis Jenis
No. Umur Lokasi/Domisili Pendidikan Terakhir
Kelamin Pekerjaan
1 Perempuan 26-30 tahun Jakarta Timur SMA/SMK Sederajat Karyawan
2 Laki-Laki 26-30 tahun Jakarta Timur S1 PNS
3 Perempuan 26-30 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
4 Perempuan 31-35 tahun Jakarta Timur D3 Karyawan
5 Perempuan 36-40 tahun Jakarta Selatan D3 Karyawan
6 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
7 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Selatan SMA/SMK Sederajat Karyawan
8 Laki-Laki 31-35 tahun Jakarta Selatan D3 Karyawan
9 Perempuan 26-30 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
10 Perempuan 36-40 tahun Jakarta Barat S1 PNS
11 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
12 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Pusat SMA/SMK Sederajat Karyawan
13 Laki-Laki >40 tahun Jakarta Pusat SMA/SMK Sederajat Karyawan
14 Laki-Laki >40 tahun Jakarta Timur SMA/SMK Sederajat Karyawan
15 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
16 Laki-Laki 26-30 tahun Jakarta Selatan D3 Karyawan
17 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Wiraswasta
18 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Timur SMA/SMK Sederajat PNS
19 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
20 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
21 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
22 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
23 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Wiraswasta
24 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
25 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
26 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Wiraswasta
27 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Timur S1 Karyawan
28 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Barat S1 Karyawan
29 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Timur SMA/SMK Sederajat PNS
30 Laki-Laki 36-40 tahun Jakarta Timur SMA/SMK Sederajat Karyawan
31 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Selatan D3 Karyawan
32 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Barat S1 Karyawan
33 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Timur D3 Karyawan
34 Laki-Laki 26-30 tahun Jakarta Barat S1 Karyawan
35 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
36 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Utara S1 Karyawan
37 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Utara D3 Karyawan
38 Laki-Laki 31-35 tahun Jakarta Timur SMA/SMK Sederajat Karyawan
39 Perempuan 31-35 tahun Jakarta Timur S1 Karyawan
40 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Barat D3 Karyawan

115
Identitas Responden
Jenis Jenis
No. Umur Lokasi/Domisili Pendidikan Terakhir
Kelamin Pekerjaan
41 Perempuan 26-30 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
42 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
43 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
44 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
45 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Timur S1 Karyawan
46 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Pusat S1 Karyawan
47 Laki-Laki 31-35 tahun Jakarta Timur S1 Karyawan
48 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
49 Laki-Laki 26-30 tahun Jakarta Barat S1 Karyawan
50 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Utara D3 Karyawan
51 Perempuan 26-30 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
52 Perempuan 26-30 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
53 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Barat S1 PNS
54 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
55 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
56 Laki-Laki 26-30 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
57 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
58 Laki-Laki 26-30 tahun Jakarta Pusat S1 Karyawan
59 Perempuan 26-30 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
60 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Timur S1 Karyawan
61 Laki-Laki 26-30 tahun Jakarta Barat S1 Karyawan
62 Perempuan 31-35 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
63 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Timur D3 Karyawan
64 Laki-Laki 26-30 tahun Jakarta Pusat S1 Karyawan
65 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
66 Laki-Laki 26-30 tahun Jakarta Barat S1 Karyawan
67 Perempuan 26-30 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
68 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
69 Laki-Laki 26-30 tahun Jakarta Barat S1 Karyawan
70 Perempuan <20 tahun Jakarta Barat SMA/SMK Sederajat Karyawan
71 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
72 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Barat S1 Karyawan
73 Perempuan >40 tahun Jakarta Timur D3 Karyawan
74 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Pusat SMA/SMK Sederajat Karyawan
75 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Pusat S1 Karyawan
76 Laki-Laki 26-30 tahun Jakarta Barat S1 Karyawan
77 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
78 Laki-Laki <20 tahun Jakarta Timur S1 Karyawan
79 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Utara SMA/SMK Sederajat PNS
80 Perempuan 31-35 tahun Jakarta Pusat D3 PNS
81 Perempuan 26-30 tahun Jakarta Selatan S2 Karyawan
82 Laki-Laki 26-30 tahun Jakarta Pusat S1 Karyawan

116
Identitas Responden
Jenis Jenis
No. Umur Lokasi/Domisili Pendidikan Terakhir
Kelamin Pekerjaan
83 Perempuan 26-30 tahun Jakarta Timur D3 Wiraswasta
84 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Timur S1 Karyawan
85 Laki-Laki 31-35 tahun Jakarta Timur D3 PNS
86 Laki-Laki 36-40 tahun Jakarta Utara SMA/SMK Sederajat Wiraswasta
87 Laki-Laki 31-35 tahun Jakarta Timur D3 PNS
88 Perempuan 26-30 tahun Jakarta Barat S1 Karyawan
89 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Timur S1 Karyawan
90 Laki-Laki 26-30 tahun Jakarta Barat S1 Karyawan
91 Laki-Laki 26-30 tahun Jakarta Timur D3 Karyawan
92 Perempuan 31-35 tahun Jakarta Utara S1 Karyawan
93 Perempuan 31-35 tahun Jakarta Pusat D3 PNS
94 Perempuan 26-30 tahun Jakarta Timur SMA/SMK Sederajat Karyawan
95 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Timur SMA/SMK Sederajat Karyawan
96 Perempuan 36-40 tahun Jakarta Pusat S1 Karyawan
97 Laki-Laki >40 tahun Jakarta Timur SMA/SMK Sederajat Karyawan
98 Perempuan 26-30 tahun Jakarta Selatan D3 PNS
99 Laki-Laki 26-30 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
100 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Barat S1 Karyawan
101 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
102 Laki-Laki 26-30 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
103 Laki-Laki 31-35 tahun Jakarta Pusat D3 Karyawan
104 Perempuan 26-30 tahun Jakarta Timur S1 Karyawan
105 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Timur SMA/SMK Sederajat Karyawan
106 Laki-Laki 26-30 tahun Jakarta Timur S2 Karyawan
107 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Timur S1 Karyawan
108 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
109 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Timur D3 Karyawan
110 Laki-Laki 26-30 tahun Jakarta Utara S1 Karyawan
111 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Selatan D3 Karyawan
112 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Timur D3 Wiraswasta
113 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Timur D3 Karyawan
114 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Timur D3 Karyawan
115 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Timur SMA/SMK Sederajat Lainnya
116 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Timur S1 Karyawan
117 Perempuan 31-35 tahun Jakarta Pusat D3 Karyawan
118 Laki-Laki 26-30 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
119 Laki-Laki 26-30 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
120 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Lainnya
121 Laki-Laki 26-30 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
122 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Timur S1 Karyawan
123 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
124 Laki-Laki 26-30 tahun Jakarta Timur D3 Karyawan

117
Identitas Responden
Jenis Jenis
No. Umur Lokasi/Domisili Pendidikan Terakhir
Kelamin Pekerjaan
125 Perempuan 31-35 tahun Jakarta Pusat S1 Karyawan
126 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Barat S1 Karyawan
127 Perempuan 26-30 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
128 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Utara S1 Karyawan
129 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
130 Laki-Laki 26-30 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
131 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Timur D3 Karyawan
132 Laki-Laki 31-35 tahun Jakarta Timur S1 Karyawan
133 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Timur SMA/SMK Sederajat Karyawan
134 Perempuan 26-30 tahun Jakarta Pusat S1 PNS
135 Perempuan 26-30 tahun Jakarta Selatan D3 Karyawan
136 Perempuan 26-30 tahun Jakarta Pusat S1 Karyawan
137 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Barat D3 Karyawan
138 Laki-Laki 26-30 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
139 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Barat S1 Karyawan
140 Laki-Laki 26-30 tahun Jakarta Utara D3 Karyawan
141 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Timur SMA/SMK Sederajat Karyawan
142 Perempuan 26-30 tahun Jakarta Pusat S1 Karyawan
143 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 PNS
144 Laki-Laki 31-35 tahun Jakarta Timur D3 Karyawan
145 Perempuan 26-30 tahun Jakarta Selatan D3 Karyawan
146 Perempuan 31-35 tahun Jakarta Timur S1 Karyawan
147 Laki-Laki 31-35 tahun Jakarta Timur S1 Karyawan
148 Laki-Laki 31-35 tahun Jakarta Timur SMA/SMK Sederajat Wiraswasta
149 Perempuan 26-30 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
150 Perempuan 36-40 tahun Jakarta Timur D3 Wiraswasta
151 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Barat S1 Karyawan
152 Perempuan 26-30 tahun Jakarta Pusat S1 Karyawan
153 Laki-Laki 26-30 tahun Jakarta Pusat S1 Karyawan
154 Laki-Laki 36-40 tahun Jakarta Timur SMA/SMK Sederajat Karyawan
155 Laki-Laki 31-35 tahun Jakarta Utara D3 Karyawan
156 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Selatan D3 Karyawan
157 Perempuan 26-30 tahun Jakarta Timur S1 Karyawan
158 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Barat S1 PNS
159 Perempuan 26-30 tahun Jakarta Timur D3 Karyawan
160 Laki-Laki 31-35 tahun Jakarta Pusat S1 Karyawan
161 Laki-Laki 31-35 tahun Jakarta Timur S1 Karyawan
162 Laki-Laki 36-40 tahun Jakarta Timur SMA/SMK Sederajat Wiraswasta
163 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
164 Perempuan 26-30 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
165 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Selatan D3 Karyawan
166 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Barat S1 Karyawan

118
Identitas Responden
Jenis Jenis
No. Umur Lokasi/Domisili Pendidikan Terakhir
Kelamin Pekerjaan
167 Laki-Laki 36-40 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
168 Laki-Laki 31-35 tahun Jakarta Timur D3 Karyawan
169 Perempuan 26-30 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
170 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
171 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Timur D3 Karyawan
172 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Pusat S1 Karyawan
173 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Timur S1 Karyawan
174 Laki-Laki 26-30 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
175 Laki-Laki 31-35 tahun Jakarta Barat S1 Karyawan
176 Laki-Laki 31-35 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
177 Laki-Laki 26-30 tahun Jakarta Utara S1 Karyawan
178 Perempuan 26-30 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
179 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Timur S1 Karyawan
180 Perempuan 31-35 tahun Jakarta Barat D3 Karyawan
181 Perempuan 26-30 tahun Jakarta Timur S1 Karyawan
182 Laki-Laki 36-40 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
183 Perempuan 26-30 tahun Jakarta Timur S1 Karyawan
184 Perempuan 26-30 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
185 Perempuan 31-35 tahun Jakarta Barat D3 Karyawan
186 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Pusat S1 Karyawan
187 Laki-Laki 26-30 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
188 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Timur S1 Karyawan
189 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Timur D3 PNS
190 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
191 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Utara S1 Karyawan
192 Laki-Laki 26-30 tahun Jakarta Barat S1 Wiraswasta
193 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Selatan D3 Karyawan
194 Laki-Laki 26-30 tahun Jakarta Timur S1 PNS
195 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Barat S1 Karyawan
196 Perempuan 26-30 tahun Jakarta Selatan D3 Karyawan
197 Laki-Laki 31-35 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
198 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
199 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
200 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Utara D3 Karyawan
201 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
202 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
203 Laki-Laki 26-30 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
204 Laki-Laki 36-40 tahun Jakarta Timur S1 PNS
205 Perempuan 26-30 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
206 Laki-Laki 26-30 tahun Jakarta Selatan S1 PNS
207 Laki-Laki >40 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
208 Laki-Laki 26-30 tahun Jakarta Selatan S2 Wiraswasta

119
Identitas Responden
Jenis Jenis
No. Umur Lokasi/Domisili Pendidikan Terakhir
Kelamin Pekerjaan
209 Laki-Laki 31-35 tahun Jakarta Timur S1 Karyawan
210 Laki-Laki 21-25 tahun Jakarta Selatan Lainnya Lainnya
211 Perempuan 21-25 tahun Jakarta Barat D3 Karyawan
212 Perempuan 26-30 tahun Jakarta Utara S1 Karyawan
213 Laki-Laki 26-30 tahun Jakarta Selatan S1 Karyawan
214 Laki-Laki 31-35 tahun Jakarta Barat SMA/SMK Sederajat Karyawan

120
Lampiran IV
Jawaban Kuesioner

121
Jawaban Kuesioner Variabel Tax Knowledge
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7
4 4 4 4 4 6 6
5 5 5 5 5 5 6
6 6 6 6 6 6 6
6 6 6 6 6 6 4
4 3 4 3 3 4 4
7 7 7 7 7 7 6
1 1 1 7 7 4 4
6 7 7 4 6 7 6
4 2 3 2 2 4 4
6 6 6 6 6 6 6
5 5 6 6 6 5 6
6 6 6 6 6 6 6
3 4 5 3 4 5 7
6 6 6 6 6 6 6
7 7 7 3 3 7 7
6 7 7 7 7 7 6
7 7 7 7 7 7 5
7 7 7 7 7 7 7
5 5 5 5 5 5 5
5 6 2 6 5 6 6
6 6 6 7 7 7 5
7 6 5 5 6 5 6
6 6 6 6 6 6 6
5 5 4 6 6 6 5
6 6 7 5 6 7 7
6 6 7 6 6 7 5
7 7 7 7 7 7 5
6 5 7 7 5 6 6
7 7 7 7 7 7 7
7 7 7 7 7 7 7
6 6 7 6 6 6 7
7 7 7 7 7 7 7
7 7 6 7 7 7 7
7 7 7 7 7 7 7
6 6 7 7 4 6 5
6 6 6 6 6 5 6
7 5 5 5 4 4 4

122
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7
6 6 7 5 4 6 7
6 6 6 6 6 6 6
6 6 6 6 6 7 7
2 6 5 5 5 6 6
6 7 6 6 6 6 6
7 7 7 7 7 7 7
4 4 6 4 4 4 4
6 6 6 6 6 6 6
4 4 4 4 5 5 5
4 5 6 5 6 6 6
6 5 6 5 6 6 6
6 6 6 6 6 6 7
6 6 6 6 6 6 6
4 4 4 4 6 6 6
5 5 5 5 5 5 5
5 5 6 5 5 5 6
7 6 7 5 5 7 5
7 6 7 6 5 7 7
7 7 7 7 6 6 6
5 5 5 5 5 5 5
6 6 7 6 6 6 7
4 5 6 6 5 7 7
7 6 6 6 6 6 6
6 6 7 6 6 6 6
7 7 7 7 7 7 7
2 2 2 1 1 1 1
7 7 7 7 7 7 7
7 7 7 5 5 7 4
5 6 7 7 7 6 7
5 5 6 6 6 6 6
5 5 5 7 5 5 7
7 7 7 7 7 7 7
4 4 6 6 6 6 6
4 6 6 5 5 6 6
4 5 6 6 4 5 6
5 2 5 4 6 7 6
4 3 5 4 2 5 7
7 6 7 7 6 6 6
5 5 6 6 7 6 7
5 4 5 4 4 5 4

123
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7
6 6 6 6 6 6 6
4 3 6 2 4 5 6
6 4 5 5 4 6 7
6 6 6 6 6 6 5
6 7 7 7 7 7 7
6 5 5 7 4 6 7
6 7 7 7 7 6 5
5 4 6 6 7 7 6
5 4 5 5 6 6 7
6 5 4 4 5 6 6
6 6 4 4 4 6 6
6 6 6 6 6 6 5
5 5 6 5 5 6 6
4 4 5 5 6 6 7
3 5 6 4 6 5 6
6 5 5 6 4 6 6
5 5 4 4 5 5 5
6 6 6 6 6 6 6
6 6 6 5 6 6 5
4 4 7 5 5 6 5
6 6 6 6 6 7 6
5 5 5 5 6 5 5
7 6 7 7 7 7 7
6 6 6 7 7 7 7
6 6 5 4 5 7 5
6 6 6 7 6 7 7
6 6 5 6 6 6 6
5 5 5 5 4 6 7
7 7 7 7 7 7 5
6 4 6 6 6 7 6
5 5 6 6 5 7 7
4 3 3 3 3 3 3
5 5 7 6 4 7 7
7 7 7 7 7 7 5
1 1 4 1 4 1 2
5 5 6 6 5 5 4
6 5 6 6 6 6 7
4 4 5 5 3 5 3
5 6 7 7 7 7 7
5 6 6 5 5 6 6

124
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7
6 6 6 6 6 7 7
3 2 5 3 3 4 6
6 6 5 5 7 6 5
6 4 6 6 6 6 7
5 5 7 7 5 7 5
5 4 5 3 4 5 5
5 5 5 5 6 5 6
6 7 7 7 6 6 6
3 3 5 2 3 6 6
6 4 4 4 6 5 6
5 6 7 7 7 7 7
3 3 3 3 3 3 4
6 5 6 6 5 6 6
6 6 6 5 5 7 6
6 6 5 6 6 5 6
5 5 5 6 4 5 6
5 5 7 6 6 6 7
6 6 7 6 6 6 5
6 7 6 6 5 7 6
6 6 7 6 6 6 7
5 4 3 5 4 4 5
6 5 5 5 5 6 5
4 5 4 6 6 5 5
4 4 4 5 4 6 5
5 6 6 5 6 6 6
5 7 6 7 6 5 5
6 6 7 7 6 6 6
5 5 6 4 3 4 5
3 4 5 4 3 6 6
4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 4 4 5 5
5 7 5 6 5 6 6
5 4 4 5 6 5 5
5 6 6 6 6 7 7
5 6 4 4 3 5 6
5 5 6 6 5 6 4
3 2 3 3 4 4 4
6 4 4 4 4 5 5
4 4 5 3 4 5 5
4 5 5 5 4 4 4

125
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7
6 6 5 6 6 6 5
6 6 4 6 6 5 6
6 5 6 6 5 5 7
5 4 5 5 5 6 6
3 3 3 3 4 4 4
6 6 5 6 6 6 6
6 5 6 6 5 5 6
5 5 6 5 5 6 7
6 6 6 6 6 6 6
6 6 6 6 6 6 6
4 4 4 2 4 4 5
5 6 6 6 5 6 6
5 6 4 5 5 6 4
3 3 4 4 5 5 6
3 3 4 3 4 4 5
4 4 4 4 4 5 5
6 5 6 6 6 6 5
5 5 6 4 5 6 6
5 5 5 5 5 5 5
5 3 5 5 4 5 5
4 4 4 4 4 6 4
6 5 6 5 5 6 6
5 4 5 4 5 4 4
3 3 3 4 3 5 5
5 5 4 4 4 5 5
6 7 6 6 6 6 7
5 6 5 5 6 6 6
4 4 4 3 4 5 5
5 5 6 6 6 6 7
6 5 6 5 4 5 5
4 4 3 4 3 4 4
5 3 3 5 4 6 6
7 6 6 6 7 6 6
4 4 3 3 4 5 4
5 4 6 5 6 6 6
5 3 4 5 3 5 5
5 5 4 3 3 5 4
5 4 5 4 5 5 6
6 5 5 6 4 7 5
4 4 4 5 5 5 5

126
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7
7 7 7 7 7 7 7
5 4 4 3 4 4 5
6 6 6 5 6 6 7
5 5 6 6 6 6 6
4 4 5 4 4 5 5
7 7 7 7 7 7 7
4 5 5 5 4 5 5
5 6 6 5 5 7 7
5 7 7 6 6 6 7
5 6 6 5 6 6 5
4 4 5 5 6 6 6
5 5 5 5 5 5 4
7 7 7 7 7 7 5
7 7 7 7 7 7 7
4 6 7 6 5 6 5
6 5 4 4 5 6 6
7 5 6 6 6 6 6

Jawaban Kuesioner Variabel Kesadaran Perpajakan


X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6
6 6 6 6 4 5
7 7 5 7 7 7
6 6 6 6 6 6
6 6 6 6 6 2
5 5 5 4 5 5
3 3 6 7 3 3
6 6 6 6 6 6
7 6 7 7 4 6
5 5 5 5 5 5
6 6 6 6 6 6
7 7 7 6 6 5
7 5 6 6 6 6
6 5 7 6 4 4
6 6 6 6 6 6
7 7 7 7 5 7
7 7 7 7 6 6

127
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6
5 6 5 7 7 7
7 7 7 7 5 4
5 5 5 5 6 6
5 7 6 7 6 5
4 5 7 6 6 7
6 7 7 6 7 5
6 6 6 6 4 7
6 7 7 7 7 6
7 7 7 7 6 5
7 7 7 7 6 7
7 7 7 7 5 7
6 6 6 5 6 4
7 7 7 7 7 7
7 7 4 4 6 4
6 7 6 7 6 6
6 6 7 5 6 4
6 7 7 7 7 7
7 7 7 7 6 5
6 6 6 5 5 5
6 6 6 7 5 6
7 7 4 7 7 6
7 7 7 7 6 6
7 7 7 7 7 5
6 6 6 7 6 5
7 7 7 6 6 6
6 6 7 6 7 7
6 6 6 6 6 6
4 4 4 4 4 4
6 6 6 6 6 6
7 7 7 7 6 4
5 5 6 6 6 6
6 7 7 6 6 5
4 6 7 6 6 5
5 6 7 6 6 6
5 4 6 6 6 6
5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5
7 7 7 7 7 7
7 7 7 7 5 5
7 6 7 7 6 6

128
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6
5 5 5 5 5 5
5 6 6 6 6 5
7 7 6 7 5 4
6 7 6 6 7 7
6 6 6 6 6 5
7 7 7 7 7 7
6 6 3 6 6 6
7 7 7 7 7 7
7 7 7 7 6 6
7 7 7 7 4 7
4 6 6 6 5 4
6 6 6 6 6 5
7 7 7 7 7 7
4 6 6 4 6 6
6 6 6 6 6 6
6 7 5 6 6 3
6 7 7 6 5 4
6 5 7 5 6 3
6 6 6 6 6 4
7 7 7 7 7 7
5 5 5 6 4 4
6 6 6 6 6 7
6 7 6 6 5 6
6 6 7 6 5 4
5 6 6 6 5 5
6 7 7 7 6 6
6 6 7 5 6 4
7 7 7 7 7 6
6 7 7 5 4 3
6 6 7 5 5 5
6 6 6 7 5 6
6 5 5 6 4 4
6 6 6 6 6 6
6 7 7 7 6 5
5 6 6 6 6 5
6 7 7 6 5 5
6 5 6 5 6 5
6 6 6 5 4 4
5 5 5 5 5 6
6 6 7 6 5 6

129
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6
7 7 6 7 5 5
6 6 7 6 5 6
5 5 6 6 6 3
7 7 7 6 6 7
7 7 7 7 7 7
7 7 7 7 7 7
6 6 7 5 5 6
6 6 6 5 4 4
7 7 6 7 6 7
7 7 7 7 6 5
7 7 7 6 7 6
5 5 6 6 5 5
7 7 6 4 7 6
4 6 4 5 5 5
7 7 7 7 7 7
7 7 7 7 7 6
6 5 5 5 6 5
7 7 6 6 7 7
6 6 6 6 5 4
7 7 7 7 7 6
5 5 6 5 6 6
7 7 6 6 6 5
4 6 6 6 5 4
5 5 6 5 4 5
7 7 7 7 7 7
7 7 7 7 7 7
7 7 6 5 5 5
7 7 6 6 6 6
6 7 7 7 6 6
5 5 4 6 6 6
6 5 5 6 6 6
6 6 7 7 6 6
6 6 4 5 6 6
7 6 7 6 6 6
6 6 6 6 5 6
6 6 6 7 6 6
7 6 7 7 6 6
6 6 7 7 5 6
7 5 5 7 5 6
7 6 7 6 6 6

130
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6
7 7 6 6 5 6
6 5 4 5 4 3
6 6 6 6 5 5
6 6 5 6 6 5
6 5 5 5 6 7
6 5 6 7 6 5
7 6 6 6 5 6
7 7 6 5 6 6
5 5 5 6 6 5
7 6 7 5 4 4
4 4 4 4 4 4
5 6 5 6 5 6
6 6 7 5 6 4
6 6 6 6 6 5
7 6 6 6 5 5
7 7 6 7 6 6
7 7 6 6 5 4
6 6 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5
6 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5
5 6 7 6 6 7
6 6 5 6 5 4
7 6 6 5 6 5
7 6 7 7 7 7
6 6 6 6 6 6
6 5 5 5 7 6
6 6 5 6 6 6
7 7 6 6 6 6
5 5 7 7 6 5
7 6 7 7 6 6
5 5 4 4 5 5
7 7 6 5 6 6
5 4 5 5 6 6
6 5 6 5 6 6
5 6 6 5 6 6
6 6 5 6 5 6
7 6 6 7 6 6
6 5 6 5 6 6
5 5 5 5 5 5

131
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6
6 6 6 6 5 6
6 6 7 7 7 6
7 6 6 7 6 6
5 6 7 5 6 6
6 5 4 5 5 5
6 6 6 5 6 6
7 6 7 6 5 6
6 7 5 6 6 6
5 5 4 5 6 6
5 5 5 6 5 6
6 6 5 5 6 6
5 5 4 6 6 7
6 6 7 5 6 6
7 7 7 7 7 7
6 7 6 5 4 6
6 5 6 6 7 6
4 5 4 5 5 3
6 5 6 6 6 5
5 5 5 5 5 3
5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 4 3
7 7 7 7 7 7
5 4 4 5 4 4
6 7 5 7 6 4
6 5 7 7 4 6
5 5 5 5 5 5
7 7 7 7 7 7
5 5 6 4 4 4
7 7 7 7 7 7
7 7 7 7 7 7
7 7 7 7 7 7
5 5 4 6 6 6
4 5 5 5 4 3
7 7 7 7 5 6
7 7 7 7 7 7
5 5 6 6 6 5
5 4 5 5 5 3
6 6 6 6 5 5

132
Jawaban Kuesioner Variabel Kepatuhan Wajib Pajak
Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7
6 4 6 6 6 6 6
7 5 5 5 7 6 6
6 4 6 6 7 7 7
6 6 6 6 6 6 6
5 5 5 5 5 5 5
6 7 6 7 7 7 7
6 6 7 7 6 6 6
6 4 5 7 7 7 6
5 4 5 5 5 5 5
6 6 6 6 6 6 6
6 6 6 5 6 7 6
6 4 6 6 7 6 6
6 4 6 5 7 6 6
6 5 6 6 6 6 6
7 6 5 7 7 7 7
7 7 5 6 5 6 6
7 7 7 7 7 7 7
6 7 6 7 7 7 7
6 5 5 6 5 6 5
7 6 4 6 7 7 6
6 7 7 7 7 7 7
6 7 5 7 7 6 6
6 6 5 6 6 6 6
6 6 4 6 5 6 6
6 5 7 7 7 7 6
7 7 7 7 7 7 7
7 7 6 7 7 7 7
6 6 4 5 5 6 6
7 7 7 7 7 7 7
7 7 5 7 7 7 7
7 7 7 7 7 7 7
5 6 5 7 5 7 6
7 7 7 7 7 7 7
6 7 5 7 7 7 7
7 5 4 6 6 6 6
6 6 6 6 6 6 6
7 4 7 7 5 5 7

133
Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7
6 7 6 7 7 7 7
6 6 7 7 7 7 6
6 6 5 6 7 6 7
2 6 6 6 6 6 6
7 7 6 7 6 7 7
7 7 5 7 7 7 7
4 4 4 4 4 4 4
6 6 6 6 6 6 6
7 4 6 5 6 6 6
6 6 6 6 6 6 6
6 6 6 6 6 6 6
7 7 7 7 7 7 7
7 6 6 6 6 6 6
6 6 6 6 6 6 6
5 5 5 5 5 5 5
5 6 5 5 5 5 5
7 7 7 7 7 7 7
6 7 5 7 7 7 7
7 5 4 6 7 7 7
5 5 5 6 6 5 6
7 6 6 6 6 6 6
7 4 4 4 7 7 7
6 6 6 6 6 6 6
7 6 6 6 6 6 6
7 7 7 7 7 7 7
6 2 2 6 2 2 6
7 7 7 7 7 7 7
7 1 7 7 7 7 7
7 7 6 7 7 7 7
6 5 5 6 6 6 6
6 7 7 7 7 7 7
7 7 7 7 7 7 7
4 6 4 6 4 6 6
6 6 5 6 6 6 6
4 4 6 6 6 6 7
6 4 6 7 7 6 6
6 7 5 5 7 7 6
6 6 5 5 5 6 5
7 7 7 7 7 7 7
6 4 5 5 5 5 4

134
Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7
1 6 4 7 7 7 7
6 4 6 7 7 6 5
7 5 4 6 7 5 6
7 6 6 6 6 6 5
7 7 7 7 7 7 7
6 5 7 5 7 6 6
6 6 7 7 7 7 7
6 5 7 7 7 6 6
6 6 6 7 7 6 6
6 6 6 5 6 6 7
6 7 6 6 6 6 6
6 6 6 6 6 6 6
6 6 7 7 7 7 6
6 4 6 6 6 6 6
6 5 4 6 7 6 6
6 6 6 5 6 6 6
6 5 5 5 6 6 6
6 6 6 6 6 6 6
7 5 5 6 7 6 6
7 5 6 7 7 6 6
6 6 6 6 7 6 6
7 6 6 7 7 7 7
7 5 7 7 7 7 7
7 7 7 7 7 7 7
7 5 7 7 7 7 7
6 6 6 7 7 7 6
6 5 6 7 6 6 7
6 6 6 7 7 6 6
6 7 7 7 7 7 7
6 6 6 7 7 6 6
7 6 6 7 7 6 7
7 5 4 5 4 4 4
7 6 7 7 4 6 6
7 7 5 7 7 7 7
7 7 6 7 3 7 7
6 6 6 5 6 6 5
7 5 6 5 6 7 6
6 2 5 6 5 5 5
6 7 7 7 7 7 6
6 5 6 6 6 6 7

135
Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7
6 6 6 6 7 6 7
5 5 6 6 6 6 6
6 5 5 6 5 6 6
7 5 6 7 6 6 7
6 5 7 7 7 7 7
5 4 5 5 5 5 5
6 6 7 7 6 6 6
7 6 6 7 6 6 7
6 5 6 6 6 5 5
6 5 5 5 5 5 5
6 7 6 6 5 6 7
6 5 5 5 4 4 4
6 5 7 7 6 6 7
7 5 7 6 6 6 6
7 7 6 7 7 7 6
7 5 6 7 6 6 6
7 5 6 6 6 6 7
6 6 6 7 7 6 6
6 5 5 6 7 6 7
6 6 6 5 6 7 5
5 5 5 5 5 5 5
6 6 5 6 6 6 6
6 5 6 6 7 7 6
6 5 6 6 6 6 7
6 6 7 6 6 6 7
6 4 6 5 5 6 6
7 4 6 7 6 6 5
6 4 5 6 7 6 6
6 6 5 6 6 6 5
4 4 4 4 4 4 4
7 4 6 6 6 7 7
6 6 6 5 6 6 6
6 5 7 7 6 6 5
6 5 5 6 7 6 5
7 4 6 6 6 6 6
7 6 6 7 6 6 7
6 5 6 5 5 5 5
6 5 6 6 6 6 6
6 6 6 6 6 6 6
6 5 6 6 6 6 5

136
Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7
6 6 7 5 7 7 6
7 5 5 7 6 7 6
6 5 5 5 6 7 6
7 6 7 7 7 7 7
6 5 6 7 6 5 7
6 4 6 7 6 6 6
6 4 5 5 6 6 6
6 4 5 5 6 6 6
7 7 6 7 7 7 7
6 5 4 6 6 6 6
6 5 4 5 5 5 6
6 5 6 7 6 7 7
7 6 7 5 5 6 5
7 6 6 6 6 6 7
7 4 5 5 5 5 7
5 6 6 6 6 6 7
6 5 5 7 6 7 7
6 4 5 6 6 6 5
7 5 6 5 5 5 5
6 6 5 5 6 5 6
6 5 6 6 7 6 6
6 4 4 5 7 6 5
7 4 4 4 5 5 6
5 5 5 5 5 5 5
6 5 5 6 7 6 6
6 6 7 6 6 6 6
6 4 6 6 6 6 7
6 5 5 5 5 6 6
6 5 5 5 5 5 5
7 5 5 4 5 4 5
6 5 4 4 4 5 5
7 5 4 6 6 5 7
7 7 7 7 7 7 7
6 6 5 4 5 5 5
5 4 6 6 5 6 6
5 2 5 5 4 5 5
7 4 5 4 5 5 4
5 4 6 5 5 6 6
6 6 6 6 6 6 6
5 5 5 6 6 6 5

137
Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7
7 7 7 7 6 7 7
5 4 4 4 6 6 6
7 7 5 7 7 7 7
7 4 5 6 6 6 7
5 5 4 5 5 5 5
7 7 7 7 7 7 7
6 4 4 5 5 6 5
7 5 7 7 7 7 7
7 7 7 7 7 7 7
6 7 7 7 7 7 7
6 5 5 5 5 5 6
6 5 5 5 5 5 5
7 7 7 7 7 7 7
7 7 7 7 7 7 7
6 6 5 6 7 6 5
6 4 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5

Jawaban Kuesioner Variabel Relawan Pajak


Z1.1 Z1.2 Z1.3 Z1.4 Z1.5 Z1.6 Z1.7
6 6 6 6 4 6 6
6 5 6 5 6 5 5
3 3 3 3 4 5 5
6 6 6 4 4 6 6
6 6 6 6 6 6 6
7 7 7 7 7 7 7
6 6 5 6 6 6 6
7 7 7 6 6 6 7
5 5 5 5 4 4 5
7 7 7 6 7 7 7
6 6 6 6 6 5 6
4 4 4 4 4 4 4
6 5 6 6 5 6 7
6 6 6 6 6 6 5
7 7 7 7 7 7 7
6 7 5 6 4 6 6

138
Z1.1 Z1.2 Z1.3 Z1.4 Z1.5 Z1.6 Z1.7
7 7 7 7 7 7 7
7 7 7 7 7 7 7
6 6 6 6 6 6 6
3 3 4 4 3 5 4
4 5 6 5 6 7 6
4 4 6 6 6 4 4
6 6 6 6 6 6 6
3 3 4 2 2 3 2
7 7 7 7 7 7 7
7 7 7 7 7 7 7
6 6 6 6 6 6 7
6 6 7 6 6 6 6
7 7 7 7 7 7 7
7 5 7 7 7 7 7
7 7 7 7 7 7 7
6 5 6 6 5 6 5
7 7 7 7 7 7 7
7 7 7 7 7 7 7
5 5 4 4 5 3 2
6 6 6 6 6 6 6
4 4 4 4 5 4 5
7 7 7 7 7 7 7
6 6 6 6 6 6 7
6 6 6 6 6 6 6
7 7 7 7 7 7 6
6 5 6 6 5 7 6
7 7 7 7 7 7 7
4 4 4 4 4 4 4
6 6 6 6 6 6 6
4 4 4 4 4 4 4
6 6 5 5 5 5 5
6 5 6 6 6 6 6
6 6 6 6 6 6 6
6 6 6 6 6 6 6
5 5 5 5 4 5 5
5 5 5 5 5 5 5
6 6 6 6 6 6 6
7 6 7 7 7 7 7
4 5 6 6 6 7 6
7 7 7 7 7 7 7

139
Z1.1 Z1.2 Z1.3 Z1.4 Z1.5 Z1.6 Z1.7
5 5 5 6 6 5 6
6 6 6 6 6 6 6
4 4 4 4 4 4 4
6 6 6 6 6 6 6
6 6 6 4 6 5 6
6 6 6 7 7 7 6
2 2 2 2 6 2 3
7 7 7 7 7 7 7
1 1 1 1 1 1 1
6 6 7 7 7 7 7
2 2 2 2 2 2 2
4 4 4 4 4 4 4
7 7 7 7 7 7 7
6 6 6 6 6 6 6
6 6 6 5 5 6 6
2 2 2 3 2 2 2
6 7 5 5 6 7 5
6 7 5 6 5 6 6
4 4 4 4 4 4 4
6 6 6 6 6 6 6
3 3 3 3 3 3 3
7 7 7 7 7 7 7
6 7 5 6 6 5 6
6 5 7 5 5 6 7
6 6 6 5 5 5 5
7 7 7 7 7 7 6
6 5 6 5 6 7 7
4 4 4 4 6 6 6
6 5 5 6 5 6 7
5 6 6 5 6 6 6
6 6 7 5 6 6 6
7 7 5 6 6 7 6
6 6 6 6 6 6 5
7 7 7 7 7 7 7
6 6 6 4 6 6 6
5 6 5 5 5 5 6
6 6 5 4 6 6 5
7 6 7 6 5 7 7
6 6 6 6 6 4 5
6 7 6 6 5 7 7

140
Z1.1 Z1.2 Z1.3 Z1.4 Z1.5 Z1.6 Z1.7
7 7 6 6 6 7 7
5 5 5 6 6 5 6
6 6 6 6 6 6 6
7 7 7 7 6 7 5
7 7 7 7 7 7 7
6 4 5 5 5 5 5
6 6 7 6 7 6 6
6 6 7 7 5 6 6
7 5 6 7 6 7 7
2 1 2 2 2 2 2
7 5 6 7 7 6 6
6 6 5 5 6 6 5
4 4 4 3 5 4 4
7 7 7 7 7 7 7
7 7 7 7 7 7 7
2 2 3 3 7 3 3
4 3 1 2 2 2 1
5 5 6 5 6 7 4
4 4 4 4 4 3 3
7 7 7 7 7 7 7
5 6 6 5 6 6 6
6 6 7 7 5 6 7
3 3 3 2 2 2 2
7 6 6 4 4 5 6
7 6 5 6 6 6 5
7 7 7 7 7 7 7
7 7 7 7 7 7 7
6 7 7 6 6 7 6
6 6 6 7 6 6 6
2 2 2 2 2 2 2
5 6 5 6 5 5 5
7 6 7 7 6 7 7
5 5 4 5 4 5 4
6 6 7 6 6 6 6
5 5 6 6 5 6 6
6 7 6 6 6 7 6
6 6 5 6 6 6 6
6 6 5 5 5 6 7
6 7 6 5 5 6 6
6 6 7 4 5 5 5

141
Z1.1 Z1.2 Z1.3 Z1.4 Z1.5 Z1.6 Z1.7
5 5 7 7 5 6 6
4 4 5 5 5 5 4
6 6 7 6 6 6 6
6 7 6 7 6 6 6
5 6 6 5 4 6 5
5 6 6 6 7 6 6
5 6 4 4 5 5 4
6 5 5 6 4 6 5
6 7 6 4 4 5 6
5 6 5 4 4 5 5
4 4 4 4 4 4 4
6 6 7 6 5 4 6
4 5 4 4 5 5 4
7 6 5 6 4 5 5
5 5 4 3 4 3 4
5 4 3 3 5 5 4
5 5 5 5 5 4 5
6 7 5 4 5 6 6
5 6 5 3 4 4 4
4 5 4 3 4 4 4
5 5 5 4 4 5 4
5 4 6 6 5 6 5
6 6 5 6 5 6 5
4 4 5 4 4 4 4
6 5 5 6 7 6 6
6 6 6 5 6 6 6
5 6 5 6 6 6 5
4 4 4 3 3 4 5
4 3 4 3 3 5 3
6 6 6 6 6 6 6
4 4 3 3 3 4 4
6 6 5 4 4 5 5
5 4 5 4 5 4 4
5 5 6 4 4 4 5
6 5 6 5 4 5 6
6 6 5 5 6 5 6
4 5 4 4 5 4 4
3 3 4 3 3 3 3
2 2 3 3 3 2 2
5 5 5 5 5 5 5

142
Z1.1 Z1.2 Z1.3 Z1.4 Z1.5 Z1.6 Z1.7
7 7 7 7 7 7 7
5 5 5 4 4 4 4
3 3 3 3 3 2 3
4 5 4 4 5 5 4
5 5 5 5 5 5 5
5 5 4 4 4 4 4
3 3 3 2 3 3 2
2 3 3 2 2 3 2
6 5 6 5 5 5 6
4 4 4 5 4 4 4
6 6 6 5 4 4 5
6 6 5 4 4 5 5
5 6 6 5 6 5 5
6 6 6 6 6 6 6
5 6 5 4 5 5 5
4 4 4 3 3 4 4
4 4 4 3 2 3 4
4 5 4 2 3 4 5
5 5 5 5 5 5 5
6 4 4 4 4 4 5
5 5 5 4 4 5 4
7 6 7 7 7 7 7
3 4 4 3 4 4 3
7 7 7 7 7 7 7
6 6 7 6 5 6 7
4 4 4 4 4 4 4
7 7 7 7 7 7 7
5 5 6 4 4 5 5
6 6 6 6 6 6 6
6 7 6 7 7 7 7
5 5 6 5 5 6 5
5 5 5 6 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5
7 7 7 7 7 7 7
7 7 7 7 7 7 7
6 5 6 4 5 5 5
3 3 3 3 3 3 3
7 5 5 5 5 5 5

143
LAMPIRAN IV
Bukti Penyebaran Kuesioner

144
145
146
147
148
149
Lampiran V
Hasil Pengolahan Data

150
Hasil Uji Normalitas

Test of Univariate Normality for Continuous Variables

Skewness Kurtosis Skewness and Kurtosis

Variable Z-Score P-Value Z-Score P-Value Chi-Square P-Value

X1.1 -0.967 0.333 -0.925 0.355 1.791 0.408


X1.2 -1.018 0.309 -1.136 0.256 2.326 0.313
X1.3 -1.558 0.119 -1.685 0.092 5.268 0.072
X1.4 -1.253 0.210 -1.395 0.163 3.516 0.172
X1.5 -1.020 0.308 -1.074 0.283 2.195 0.334
X1.6 -1.513 0.130 -1.267 0.205 3.894 0.143
X1.7 -1.551 0.121 -1.688 0.092 5.254 0.072
X2.1 -2.207 0.027 -2.244 0.025 9.904 0.007
X2.2 -2.103 0.035 -2.695 0.007 11.685 0.003
X2.3 -2.566 0.010 -2.719 0.007 13.982 0.001
X2.4 -1.749 0.080 -3.413 0.001 14.709 0.001
X2.5 -0.936 0.349 -1.073 0.283 2.028 0.363
Z1.1 -1.513 0.130 -1.443 0.149 4.371 0.112
Z1.2 -1.516 0.129 -1.583 0.113 4.805 0.091
Z1.3 -1.634 0.102 -1.907 0.057 6.304 0.043
Z1.4 -1.339 0.180 -1.925 0.054 5.498 0.064
Z1.5 -1.239 0.215 -1.681 0.093 4.362 0.113
Z1.6 -1.621 0.105 -2.009 0.045 6.664 0.036
Z1.7 -1.517 0.129 -1.903 0.057 5.923 0.052
Y1.2 -0.967 0.333 -1.972 0.049 4.824 0.090
Y1.3 -1.089 0.276 -2.012 0.044 5.234 0.073
Y1.4 -2.361 0.018 -3.767 0.000 19.765 0.000
Y1.5 -2.788 0.005 -2.187 0.029 12.555 0.002
Y1.6 -2.050 0.040 -1.218 0.223 5.686 0.058
Y1.7 -2.204 0.028 -2.643 0.008 11.844 0.003

Relative Multivariate Kurtosis = 1.166


Test of Multivariate Normality for Continuous Variables

Skewness Kurtosis Skewness and Kurtosis

Value Z-Score P-Value Value Z-Score P-Value Chi-Square P-Value


------ ------- ------- ------- ------- ------- ---------- -------
136.576 21.271 0.000 787.007 12.689 0.000 613.441 0.000

151
Hasil Confirmatory Factor Analysis

T-Values (Tax Knowledge)

Standardized Solution (Tax Knowledge)

152
(T-Values Kesadaran Perpajakan (1))

(Standard Solutions- Kesadaran Perpajakan (1))

153
(T-Values Kesadaran Perpajakan (2))

(Standard Solutions-Kesadaran Perpajakan (2))

154
(T-Values Kepatuhan Wajib Pajak (1))

(Standard Solutions – Kepatuhan Wajib Pajak (1))

155
(T-Values Kepatuhan Wajib Pajak (2))

(Standard Solutions – Kepatuhan Wajib Pajak (2))

156
(T-values Relawan Pajak )

(Standard Solutions – Relawan Pajak)

157
Hasil Goodness of Fit Statistic

Goodness of Fit Statistics

Degrees of Freedom = 269


Minimum Fit Function Chi-Square = 626.31 (P = 0.0)
Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 663.16 (P = 0.0)
Satorra-Bentler Scaled Chi-Square = 527.84 (P = 0.0)
Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 258.84
90 Percent Confidence Interval for NCP = (197.46 ; 328.02)

Minimum Fit Function Value = 2.94


Population Discrepancy Function Value (F0) = 1.22
90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.93 ; 1.54)
Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.067
90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.059 ; 0.076)
P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.00062

Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 3.00


90 Percent Confidence Interval for ECVI = (2.72 ; 3.33)
ECVI for Saturated Model = 3.05
ECVI for Independence Model = 59.10

Chi-Square for Independence Model with 300 Degrees of Freedom = 12537.37


Independence AIC = 12587.37
Model AIC = 639.84
Saturated AIC = 650.00
Independence CAIC = 12696.52
Model CAIC = 884.34
Saturated CAIC = 2068.94

Normed Fit Index (NFI) = 0.96


Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.98
Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.86
Comparative Fit Index (CFI) = 0.98
Incremental Fit Index (IFI) = 0.98
Relative Fit Index (RFI) = 0.95

Critical N (CN) = 132.50

Root Mean Square Residual (RMR) = 0.090


Standardized RMR = 0.070
Goodness of Fit Index (GFI) = 0.80
Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.76
Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.66

158
Hasil Standardized loading factor yang tidak dibakukan dan error variance
Standardized Solution

LAMBDA-X

X1 X2 Z1 Y1
-------- -------- -------- --------
X1.1 0.94 -- -- --
X1.2 1.10 -- -- --
X1.3 0.98 -- -- --
X1.4 1.08 -- -- --
X1.5 0.96 -- -- --
X1.6 0.86 -- -- --
X1.7 0.67 -- -- --
X2.1 -- 0.65 -- --
X2.2 -- 0.68 -- --
X2.3 -- 0.68 -- --
X2.4 -- 0.62 -- --
X2.5 -- 0.46 -- --
Z1.1 -- -- 1.23 --
Z1.2 -- -- 1.20 --
Z1.3 -- -- 1.25 --
Z1.4 -- -- 1.34 --
Z1.5 -- -- 1.17 --
Z1.6 -- -- 1.30 --
Z1.7 -- -- 1.32 --
Y1.2 -- -- -- 0.68
Y1.3 -- -- -- 0.58

159
Y1.4 -- -- -- 0.66
Y1.5 -- -- -- 0.71
Y1.6 -- -- -- 0.69
Y1.7 -- -- -- 0.59

THETA-DELTA

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6


-------- -------- -------- -------- -------- --------
0.39 0.28 0.36 0.32 0.39 0.30

THETA-DELTA

X1.7 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5


-------- -------- -------- -------- -------- --------
0.60 0.46 0.38 0.48 0.48 0.73

THETA-DELTA

Z1.1 Z1.2 Z1.3 Z1.4 Z1.5 Z1.6


-------- -------- -------- -------- -------- --------
0.15 0.20 0.15 0.16 0.27 0.13

THETA-DELTA
Z1.7
0,12

160
Hasil Output Lisrel Full Structural Model

Raw Data from file 'D:\Data Skripsi\DATA CENTERING INTERAKSI.psf'


Asymptotic Covariance Matrix From File D:\Data Skripsi\ynwaacm
Sample Size = 214
Latent Variables X1 X2 Z1 Y1 EFEK1 EFEK2
Relationships
X1.1-X1.7=X1
X2.1-X2.5=X2
Z1.1-Z1.7=Z1
Y1.2-Y1.7=Y1
INTER1= 58,06*EFEK1
INTER2= 27,2229*EFEK2
SET ERROR VARIANCE INTER1 TO 259,2669
SET ERROR VARIANCE INTER2 TO 210,6209
SET CORRELATION X1 EFEK1 TO 0
SET CORRELATION X2 EFEK2 TO 0
SET CORRELATION Y1 EFEK1 TO 0
SET CORRELATION Y1 EFEK2 TO 0
Y1= X1 X2 Z1 EFEK1 EFEK2
Options: SS SC RS EF
Path Diagram
End of Problem

Sample Size = 214


Covariance Matrix

Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7


-------- -------- -------- -------- -------- --------
Y1.2 1.27
Y1.3 0.41 0.91
Y1.4 0.44 0.45 0.77
Y1.5 0.41 0.39 0.45 0.84
Y1.6 0.47 0.40 0.43 0.53 0.64
Y1.7 0.37 0.32 0.44 0.39 0.41 0.64
X1.1 0.48 0.29 0.36 0.48 0.43 0.32
X1.2 0.65 0.37 0.44 0.58 0.59 0.42
X1.3 0.51 0.36 0.46 0.52 0.53 0.38
X1.4 0.69 0.44 0.48 0.53 0.57 0.42
X1.5 0.70 0.48 0.52 0.51 0.57 0.43
X1.6 0.47 0.40 0.42 0.59 0.49 0.37
X1.7 0.45 0.28 0.29 0.51 0.44 0.32
X2.1 0.17 0.21 0.27 0.31 0.26 0.24
X2.2 0.26 0.25 0.35 0.30 0.29 0.29
X2.3 0.42 0.34 0.39 0.49 0.44 0.35
X2.4 0.32 0.33 0.39 0.41 0.36 0.38
X2.5 0.28 0.29 0.26 0.17 0.22 0.25
Z1.1 0.69 0.35 0.39 0.40 0.32 0.28
Z1.2 0.65 0.29 0.34 0.37 0.28 0.26

161
Z1.3 0.76 0.32 0.39 0.43 0.40 0.38
Z1.4 0.88 0.45 0.55 0.50 0.46 0.42
Z1.5 0.83 0.39 0.53 0.38 0.37 0.46
Z1.6 0.84 0.45 0.48 0.50 0.45 0.41
Z1.7 0.75 0.39 0.44 0.47 0.37 0.40
INTER1 5.57 -6.51 5.47 -13.96 -6.30 1.84
INTER2 2.73 0.61 -1.02 0.19 -2.02 -2.90
Covariance Matrix

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6


-------- -------- -------- -------- -------- --------
X1.1 1.45
X1.2 1.20 1.69
X1.3 0.93 1.13 1.50
X1.4 1.00 1.20 1.03 1.72
X1.5 0.83 1.01 0.88 1.20 1.50
X1.6 0.79 0.91 0.85 0.89 0.79 1.06
X1.7 0.54 0.62 0.68 0.68 0.61 0.70
X2.1 0.29 0.35 0.33 0.28 0.25 0.25
X2.2 0.27 0.33 0.37 0.34 0.34 0.27
X2.3 0.38 0.49 0.53 0.51 0.55 0.50
X2.4 0.35 0.47 0.43 0.38 0.44 0.36
X2.5 0.22 0.24 0.20 0.29 0.28 0.14
Z1.1 0.45 0.47 0.50 0.53 0.53 0.51
Z1.2 0.33 0.40 0.41 0.40 0.46 0.40
Z1.3 0.52 0.58 0.54 0.58 0.61 0.55
Z1.4 0.59 0.63 0.66 0.74 0.78 0.61
Z1.5 0.44 0.48 0.54 0.51 0.58 0.37
Z1.6 0.54 0.63 0.55 0.67 0.71 0.58
Z1.7 0.45 0.50 0.55 0.51 0.59 0.52
INTER1 -8.03 -8.85 -3.52 -14.89 -10.46 -15.30
INTER2 0.84 -0.27 2.55 -0.16 -1.11 0.79
Covariance Matrix

X1.7 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5


-------- -------- -------- -------- -------- --------
X1.7 1.12
X2.1 0.22 0.78
X2.2 0.25 0.54 0.75
X2.3 0.40 0.40 0.44 0.89
X2.4 0.26 0.38 0.39 0.42 0.74
X2.5 0.13 0.31 0.34 0.25 0.29 0.79
Z1.1 0.49 0.19 0.24 0.35 0.21 0.09
Z1.2 0.43 0.14 0.17 0.31 0.19 0.02
Z1.3 0.55 0.18 0.26 0.41 0.22 0.09
Z1.4 0.67 0.26 0.38 0.45 0.34 0.16
Z1.5 0.43 0.29 0.39 0.44 0.34 0.26
Z1.6 0.63 0.26 0.34 0.49 0.32 0.16
Z1.7 0.54 0.21 0.28 0.44 0.32 0.07

162
INTER1 -12.98 -1.69 2.69 -8.43 5.97 6.92
INTER2 2.81 -0.95 -1.36 -2.90 -0.47 0.78

Covariance Matrix

Z1.1 Z1.2 Z1.3 Z1.4 Z1.5 Z1.6


-------- -------- -------- -------- -------- --------
Z1.1 1.78
Z1.2 1.59 1.79
Z1.3 1.54 1.50 1.81
Z1.4 1.63 1.54 1.68 2.14
Z1.5 1.37 1.36 1.43 1.67 1.89
Z1.6 1.56 1.54 1.59 1.75 1.56 1.93
Z1.7 1.62 1.57 1.66 1.76 1.54 1.74
INTER1 -2.90 -1.38 0.55 2.72 17.51 -1.16
INTER2 6.13 6.86 4.98 7.40 5.62 5.04
Covariance Matrix

Z1.7 INTER1 INTER2


-------- -------- --------
Z1.7 2.00
INTER1 0.80 4486.71
INTER2 5.18 927.33 969.50

Number of Iterations = 28

LISREL Estimates (Robust Maximum Likelihood)

Measurement Equations
X1.1 = 0.94*X1, Errorvar.= 0.57 , R² = 0.61
(0.066) (0.075)
14.20 7.57

X1.2 = 1.10*X1, Errorvar.= 0.48 , R² = 0.71


(0.064) (0.070)
17.08 6.97

X1.3 = 0.98*X1, Errorvar.= 0.54 , R² = 0.64


(0.057) (0.072)
17.07 7.51

X1.4 = 1.08*X1, Errorvar.= 0.55 , R² = 0.68


(0.077) (0.11)
14.08 4.96

X1.5 = 0.96*X1, Errorvar.= 0.59 , R² = 0.61

163
(0.074) (0.094)
13.00 6.28

X1.6 = 0.86*X1, Errorvar.= 0.32 , R² = 0.70


(0.056) (0.041)
15.40 7.64

X1.7 = 0.67*X1, Errorvar.= 0.67 , R² = 0.40


(0.075) (0.074)
8.99 8.99

X2.1 = 0.65*X2, Errorvar.= 0.36 , R² = 0.54


(0.042) (0.051)
15.30 7.19

X2.2 = 0.69*X2, Errorvar.= 0.29 , R² = 0.62


(0.039) (0.040)
17.47 7.07
X2.3 = 0.68*X2, Errorvar.= 0.43 , R² = 0.52
(0.049) (0.063)
13.76 6.92

X2.4 = 0.63*X2, Errorvar.= 0.35 , R² = 0.54


(0.045) (0.050)
14.09 6.89

X2.5 = 0.47*X2, Errorvar.= 0.57 , R² = 0.28


(0.060) (0.057)
7.84 10.02

Z1.1 = 1.23*Z1, Errorvar.= 0.28 , R² = 0.85


(0.066) (0.055)
18.63 5.01

Z1.2 = 1.20*Z1, Errorvar.= 0.36 , R² = 0.80


(0.070) (0.060)
17.21 6.07

Z1.3 = 1.25*Z1, Errorvar.= 0.26 , R² = 0.86


(0.064) (0.043)
19.52 6.11

Z1.4 = 1.35*Z1, Errorvar.= 0.34 , R² = 0.84


(0.069) (0.041)
19.49 8.36

Z1.5 = 1.18*Z1, Errorvar.= 0.52 , R² = 0.73


(0.078) (0.099)
15.02 5.18

164
Z1.5 = 1.18*Z1, Errorvar.= 0.52 , R² = 0.73
(0.078) (0.099)
15.02 5.18

Z1.6 = 1.31*Z1, Errorvar.= 0.25 , R² = 0.87


(0.065) (0.048)
20.08 5.10

Z1.7 = 1.33*Z1, Errorvar.= 0.25 , R² = 0.88


(0.066) (0.052)
20.14 4.75

INTER1 = 58.00*EFEK1, Errorvar.= 259.00, R² = 0.94

INTER2 = 27.00*EFEK2, Errorvar.= 210.00, R² = 0.79


Structural Equations

Y1 = 0.43*X1 + 0.45*X2 + 0.18*Z1 + 0.012*EFEK1 - 0.079*EFEK2, Errorvar.=


0.24 , R² = 0.76
(0.085) (0.076) (0.054) (0.064) (0.069) (0.057)
5.01 5.93 3.26 0.19 -1.15 4.23

165
166

Anda mungkin juga menyukai