Anda di halaman 1dari 3

Nama : ELIZABETH SINTYA

NPM : 20018001

PROGRAM STUDI : EKONOMI & BISNIS

Jawaban UTS

1. Judul penelitian adalah Evaluasi Kepatuhan Pajak UMKM di Masa Pandemi Covid-19
2. Pentingnya variabel Y adalah kepatuhan wajib pajak adalah kondisi di mana wajib pajak
memenuhi semua kewajiban perpajakannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku tanpa diperiksa, diselidiki, diancam atau diberi sanksi. Tingkat kepatuhan pajak dapat
dipengaruhi oleh peraturan yang ada di negara tersebut. Dengan kontrol yang kuat, dapat
meningkatkan kepatuhan dan mengurangi kemungkinan wajib pajak untuk menghindari pajak.
Sumber :
Yanah. (2013). The Impact of Administrative Sanction and Understanding ofIncome Tax
Law on Corporate Taxpayer’s Compliance. The International Journal of Social Sciences,
12, 55-75
3. Fenomena penelitian : adanya insentif pajak bagi UMKM karena dampak pandemi Covid-19
yang tertuang di dalam PMK-82/PMK.03/2021.
Sumber :PMK-82/PMK.03/2021
4. Riset gap penelitian :berdasarkan penelitian sebelumnya, pemanfaatan insentif pajak memiliki
pengaruh positif terhadap keberlangsungan usaha dan pelaku UMKM Tenun Troso Jepara
mampu memanfaatkan insentif pajak yang telah diberikan oleh pemerintah untuk membantu
keberlangsungan usaha. Dalam penelitian ini akan melihat bagaimana pemanfaatan insentif
pajak dan kepatuhan pajak UMKM yang berada di kota bandar lampung.
Sumber :
Budiman, N. A., Indaryani, M., & Mulyani, S. (2020). Dampak Covid-19 dan Pemanfaatan
Insentif Pajak terhadap Keberlangsungan Usaha pada UMKM Tenun Troso Jepara.
Jurnal Manajemen Dan Keuangan, 9(3), 276–285.
5. Grand teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah theory of planned behaviour. Teori ini
akan memberikan pengaruh kepada wajib pajak dalam menjalankan kewajibannya dalam
membayar maupun melaporkan pajak. Theory of planned behaviour menyebutkan bahwa ada
tiga aspek penting dari kepatuhan, yang pertama adalah sikap (attitude), mengenai sikap wajib
pajak akan menentukan perilakunya dalam mematuhi kewajibannya. Kedua, norma subjektif
(subjective norm) mengenai norma yang akan menimbulkan kesadaran wajib pajak untuk
melaksanakan kewajibannya. Ketiga, persepsi untuk mengontrol perilaku (perceived
behavioral control), mengenai pengendalian perilaku wajib pajak yang didapat dari pihak
internal (diri sendiri) maupun pihak eksternal (pihak luar). Dari ketiga bagian tersebut dapat
memberikan pengaruh bagi wajib pajak untuk patuh menjalankan kewajiban perpajakannya.
6. Populasi riset ini adalah UMKM yang berada di kota bandar lampung.
7. Teknik sampling yang digunakan adalah metode probability sampling, yaitu teknik
pengambilan sampel penelitian secara acak.
8. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh
secara langsung dari responden.Metode pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan
kuesioner via googleform ke komunitas UMKM yang ada di kota bandar lampung.
9. Variabel independen adalah kondisi keuangan UMKM dan sosialisasi perpajakan.
Variabel dependen adalah kepatuhan pajak UMKM.
10. Alat ukur variabel : dalam penelitian ini kuesioner menggunakan skala likert 1 sampai
dengan 5 di mana 1 menunjukkan sangat tidak setuju dan 5 menunjukkan sangat setuju.
Pertanyaan-pertanyaan yang digunakan merupakan pengembangan dari penelitian
sebelumnya.
a. Kondisi keuangan UMKM, indikator yang digunakan adalah :
1. Arus kas operasi tahun pajak terakhir tidak memuaskan.
2. Laba usaha untuk tahun pajak terakhir tidak memuaskan.

b. Sosialisasi pajak, indikator yang digunakan adalah :


1. Penyuluhan pajak merupakan sarana penyampaian informasi perpajakan kepada Wajib
Pajak.
2. Bentuk sosialisasi yang dilakukan oleh petugas/pejabat pajak dapat melalui berbagai
media, baik media elektronik maupun media massa, bahkan sampai melakukan
penyuluhan secara langsung ke tempat (daerah) tertentu yang dianggap memiliki
potensi pajak yang tinggi dan memerlukan informasi yang lengkap dan terjamin. .
3. Petugas/petugas pajak memberikan kemudahan pelayanan dalam memberikan
informasi kepada Wajib Pajak dengan melengkapi penjelasan melalui brosur.
4. Pemasangan baliho dan atau spanduk di pinggir jalan atau di tempat-tempat strategis
lainnya yang berisi pesan-pesan singkat tentang perpajakan yang mudah dipahami dan
menarik sehingga dapat menyampaikan tujuannya dengan baik.
5. Media sosialisasi dalam menyampaikan informasi ketika dapat diakses melalui internet
setiap saat dengan cepat dan mudah serta informasi yang diberikan sangat lengkap,
akurat, terjamin, benar dan terkini.

c. Kepatuhan pajak, indikator yang digunakan adalah :


1. Untuk mendapatkan NPWP saya mendaftar secara sukarela.
2. Saya selalu mengisi SPT (Surat Pemberitahuan) sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
3. Saya selalu melaporkan SPT (Surat Pemberitahuan) yang telah diisi tepat waktu.
4. Saya selalu menghitung pajak penghasilan yang terutang dengan benar dan apa adanya.
5. Saya selalu membayar pajak penghasilan saya yang jatuh tempo tepat waktu.
6. Saya selalu membayar pajak penghasilan kurang bayar yang ada sebelum pemeriksaan.

Sumber :
Wardani, D. K.,&Rumiyatun, R. (2017). Pengaruh Pengetahuan Wajiib Pajak, Kesadaran
Wajib Pajak, Sanksi Pajak Kendaraan bermotor, dan Sistem Samsat Drive Thru terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor.Jurnal Akuntansi, 5(1), 15–24.

Anda mungkin juga menyukai