Anda di halaman 1dari 5

Wajib Pajak

Pengertian wajib pajakmerupakan individu atau orang atau suatu badan usaha yang merupakan
subyek pajak yang menurut peraturan perundang-undangan dalam hal perpajakan ditentukan untuk
melakukan kewajiban perpajakan termasuk di dalamnya pemotong pajak atau pemungut pajak tertentu.
Wajib pajak ini adalah kewajiban setiap orang khususnya orang di Indonesia yang sudah bekerja dan
memiliki penghasilan sendiri.

Kepatuhan Pajak

Self Assisment System yangditerapkan di Indonesia menuntut peran aktif wajib pajak dalam
melaksanakan kewajiban kepajakannya. Hal ini menjadikan kepatuhan pajak sebagai hal yang sangat
penting dalam mewujudkan keberhasilan penerimaan pajak. Sebagai contoh ketentuan batas pada
penyampaian SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi adalah tanggal 31 Maret. Apabila wajib pajak
telah menyampaikan SPT Tahunan PPh sebelum atau pada tanggal 31 Maret maka wajib pajak tersebut
telah memenuhi kepatuhan formal, akan tetapi isinya belum tentu memenuhi kepatuhan material.
Wajib pajak yang memenuhi kepatuhan material adalah wajib pajak yang jujur, lengkap dan benar SPT
sesuai ketentuan dan menyampaikannya ke Kantor Pelayanan Pajak sebelum batas waktu terakhir.

Konsep E-Government

2.2.1 Teknologi

Teknologi meliputi seluruh proses transformasi yang terjadi dalam organisasi, yang juga
menyangkut mesin-mesin yang digunakan, pendidikan dan keahlian karyawan, serta prosedur kerja
yangdigunakan dalam pelaksanaan seluruh kegiatan.Teknologi dalam organisasi memiliki peranan utama
dalam mempelajari sifat-sifat dari teknologi suatu organisasi dan hubungan teknologi terhadap struktur
organisasi. Thompson mengemukakan bahwa organisasi mau tidak mau harus melakukan beberapa hal
mendasar sebagai sebuah keharusan, karena kalau tidak maka tujuan organisasi tidak akan tercapai
karena organisasi diharapkan menghasilkan sesuatu, maka tindakannya pun hendaknya masuk akal atau
rasional.

2.2.2 Pengertian E-Government E-government adalah suatu upaya dari pemerintah untuk
meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat dan membantu masyarakat dalam melaksanakan
kewajibannya melalui pemanfaatan sistem elektronik. Egovernment ini memiliki tujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan, menghemat waktu, tranparansi, uang, tanggung jawab, dan sumber
daya yang lain. Dalam pelaksanaannya e-government dipengaruhi oleh partisipasi, sumber daya
manusia, infrastruktur dan dukungan dari pemerintah. E-Government memiliki prinsip-prinsip dasar
yang universal, namun karena setiap negara memiliki skenario implementasi atau penerapannya yang
berbeda, maka definisi dari ruang lingkup e-Government pun menjadi beragam. Namun setidaknya ada
3 kesamaan karakteristik dari defenisi e-Government yaitu:

 Merupakan suatu mekanisme interaksi baru (modern) antara pemerintah dengan masyarakat
dan kalangan lain yang berkepentingan (stakeholder); dimana
 Melibatkan penggunaan teknologi informasi (terutama internet); dengan tujuan

 Memperbaiki mutu (kualitas) pelayanan yang selama ini berjalan.

2.2.3 Penerapan E-Government Menurut Seifert dan Bonham ada empat tipe penerapan e-
Government, yaitu :

a. Government to Citizens (G-to-C) Tipe G-to-C ini merupakan aplikasi E-Government yang paling
umum, yaitu dimana pemerintah membangun dan menerapkan berbagai portofolio teknologi informasi
dengan tujuan utama untuk memperbaiki hubungan interaksi dengan masyarakat. Dengan kata lain
tujuan utama untuk memperbaiki hubungan interaksi dengan masyarakat (rakyat). Dengan kata lain,
tujuan utama dari dibangunnya aplikasi E-Governmentbertipe G-to-C adalah untuk mendekatkan
pemerintah dengan rakyatnya melalui kanalkanal akses yang beragam agar masyakatdapatdengan
dengan mudah menjangkau pemerintahnya untuk pemenuhan berbagai kebutuhan pelayanan sehari-
hari.

b. Government to Business (G-to-B) Salah satu tugas utama dari sebuah pemerintahan adalah
membentuk sebuah lingkungan bisnis yang kondusif agar roda perekonomian sebuah negara dapat
berjalan sebagaimana mestinya. Dalam melakukan aktifitas seharai-hari, entity bisnis semacam
perusahaan swasta membutuhkan banyak sekali data dan informasi yang dimiliki oleh pemerintah.
Disamping itu,yang bersangkutan juga harus berinteraksi dengan berbagai lembaga kenegaraan karena
berkaitan dengan hak dan kewajiban organisasinya sebagai sebuah entity berorientasi
profit.diperlukannya relasi yang baik antara pemerintah dengankalangan bisnis tidak saja bertujuan
untuk memperlancar parapraktisi bisnis dalam menjalankan roda perusahaannya, namun lebihjauh lagi
banyak hal yang dapat menguntungkan pemerintah jika terjadi relasi interaksi yang baik dan efektif
dengan industri swasta.

c. Government to Governments (G-to-G) Era globalisasi ini terlihatjelas adanya kebutuhan di


negara-negara untuk saling berkomunikasi secara lebih intens dari hai ke hari. Kebutuhanuntuk
berinteraksi antar suatu pemerintah dengan pemerintah setiap harinya tidak hanya berkisar pada hal-
hal yang berbau diplomasi semata, namun lebih jauh lagi untuk memperlancar kerjasama antar negara
dan kerjasama antar entiti-entiti negara (masyarakat, industri,perusahaan, dan lainlain)dalam
melakukan hal-halyang berkaitan dengan administrasi perdagangan,proses-proses politik, mekanisme
hubungan sosial dan budaya, dan lain sebagainya.

d. Government to Employees (G-to-E) Pada akhirnya aplikasi E-Government juga diperuntukkan


untuk meningkatkan kinerja dan kesejahteraan para pegawai negeri atau karyawan pemerintahan yang
bekerja di sebuah institusi sebagai pelayan masyarakat.
2.3 Electronic Filing (E-Filing)

2.3.1 Pengertian E-Filing E-Filing adalah suatu cara penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) dan
penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan secara elektronik
untuk Wajib Pajak Orang Pribadi dengan memanfaatkan jalur komunikasi internet secara online dan
realtime melalui website Direktorat Jenderal Pajak (http://www.pajak.go.id).

Wajib Pajak dapat menyampaikan SPT Tahunan dan pemberitahuan perpajakan secara elektronik
melaluiPerusahaan Penyedia Jasa Aplikasi yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pajak. Wajib Pajak yang
ingin menyampaikan SPT dan Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan secara elektronik harus
memiliki Electronic Filing Identification Number (E-FIN). E-FIN merupakan nomor identitas yang
diberikan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat Wajib Pajak terdaftar kepada Wajib Pajak yang
mengajukan permohonan untuk melaksanakan e-Filing. E-Filing melayani penyampaian jenis Surat
Pemberitahuan (SPT) Tahunan, yaitu:

1. SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi Formulir 1770S, digunakan bagi Wajib Pajak (WP) Orang
Pribadi yang sumber penghasilannya diperoleh dari satu atau lebih pemberi kerja dan memiliki
penghasilan lainnya yang bukan dari kegiatan usaha dan/atau pekerjaan bebas. Contoh karyawan,
Aparatur Sipil Negara (ASN), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (POLRI),
serta pejabat negara lainnya, yang memiliki penghasilan lainnya antara lain sewa rumah, honor
pembicara/pengajar/pelatih dan sebagainya.

2. SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi Formulir 1770SS, digunakan oleh Wajib Pajak (WP) Orang
Pribadi yang mempunyai penghasilan selain dari usaha dan/atau pekerjaan bebas dengan jumlah bruto
tidak lebih dari Rp 60.000.000,00 setahun (pekerjaan dari satu atau lebih pemberi kerja).

3. SPT Tahunan PPh Wajib Pajak (WP) Orang Pribadi Formulir 1770, digunakan oleh Wajib Pajak (WP)
Orang Pribadi yang mempunyai penghasilan dari usaha dan/atau pekerjaan bebas yang
menyelenggarakan pembukuan atau norma perhitungan penghasilan neto dari satu atau lebih pemberi
kerja yang dikenakan PPh Final dan bersifat final dari penghasilan lain.

2.3.2 Manfaat E-Filing Sistem

e-Filing memiliki tujuh manfaat yang dapat dirasakan secara langsung bagi Wajib Pajak dalam
melakukan penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan (Evi Wahyuningsih, dkk.2017: 4-5).
Manfaat tersebut adalah sebagai berikut :

a. Wajib pajak dapat melaporkan SPT dengan aman, cepat serta kapan saja karena bisa dilaporkan
selama 24 jam setiap hari,

b. Dalam melaporkan surat pemberitahuan tahunan wajib pajak tidak dikenakan biaya sama sekali,

c. Sistem ini menggunakan sistem komputer sehingga perhitunagn dapat dilakukan secara tepat,
d. Pengisian SPT berbentuk wizard sehingga wajib pajak bisa lebih mudah dalam menyampaikan SPT-
nya,

e. Terdapat sistem validasi dalam menyampaikan SPT, sehingga wajib pajak tidak akan pernah kurang
atau tidak lengkap dalam menyampaikan SPTnya,

f. Karena menggunakan sistem online atau elektronik, jadi dalam menyampaikan SPTnya wajib pajak
tidak menggunakan kertas lagisehingga bisa menghemat biaya kertas serta ramah lingkungan,

g. Dokumen pelengkap lain tidak perlu lagi dibawa ke Kantor Pelayanan Pajak dimana Wajib Pajak
tersebut terdaftar.

2.3.3 Tata Cara E-Filing Sistem

e-Filing saat ini bisa diakses melalui website direktorat jenderal pajak, terdapat beberapa tahapan utama
yang harus dilalui oleh wajib pajak dalam menggunakan sistem e-Filing, menurut
www.djponline.pajak.go.id, yakni :

1. Mengajukan permohonan e-FIN,dalam mengajukan permohonan e-FIN, wajib pajak harus melalui hal
– hal berikut, yakni :

a. Wajib pajak datang sendiri ke Kantor Pelayanan Pajak tanpa diwakilkan oleh orang lain,

b. Formulir permohonan e-FIN diisi dan ditandatangani oleh wajib pajak yang mencari e-FIN,Wajib pajak
menyerahkan NPWP atau Surat Keterangan Terdaftar (SKT) serta memperlihatkan asli KTP dan
menyerahkan fotokopi KTP (bagi WNI), Paspor dan KITAS/KITAP (bagi WNA).

2. Setelah memiliki e-FIN, wajib pajak wajib mendaftarkan diri agar memiliki akun wajib pajak
didjponline, wajib pajak dapat harus melalui hal – hal berikut yakni :

a. Wajib pajak membuka website djponline yakni www.djponline.pajak.go.id

b. Wajib pajak di website tersebut akan memasukkan NPWP dan e-FIN serta kode keamanan kemudian
klik verifikasi untuk masuk ke website djponline.

c. Wajib pajak mengisi data yang diminta di website djponline dan terakhir buat kata sandi untuk
website djponline tersebut.

d. Setelah membuat kata sandi dan sudah terdaftar, wajib pajak nantinya akan menerima email yang di
dalamnya terkandung ID pengguna, kata sandi dan tautan. Wajib pajak jika ingin mengaktifkan akun dari
wajib pajak harus mengklik tautan agar akun dari wajib pajak aktif.

3. Setelah memiliki akun, wajib pajak akan bisa menyampaikan SPT melalui e-Filing, melalui proses
berikut :

a. Wajib pajak harus login dengan akun wajib pajak yaitu ID pengguna, NPWP dan kata sandi
b. Kemudian pilihlah menu e-Filing lalu pilihlah menu buat SPTWajib Pajak wajib mengisi SPT dengan
benar dan lengkap dengan mengikuti panduan pengisian SPT yang telah tersedia di website tersebut.

c. Setelah selesai mengisi SPT, kirim SPT, maka nantinya bukti penerimaan secara elektronik akan dikirim
ke email wajib pajak.

Anda mungkin juga menyukai