Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penulisan

Pelayanan adalah kunci keberhasilan dalam berbagai usaha atau kegiatan

yang bersifat jasa. Peranannya akan lebih besar dan bersifat menentukan manakala

dalam kegiatan-kegiatan jasa di masyarakat itu terdapat kompetisi dalam usaha

merebut pasaran atau langganan.Dengan adanya kompetisi seperti itu

menimbulkan dampak positif dalam organisasi/perusahaan, ialah mereka bersaing

dalam pelaksanaan layanan, melalui berbagai cara, teknik dan metode yang dapat

lebih menarik lebih banyak orang menggunakan atau memakai jasa/produk yang

dihasilkan oleh organisasi/perusahaan.

Peningkatan kualitas pelayanan public melalui penyelenggaraan

pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance and Clean), perlu

didukung dengan pengelolaan keuangan yang efektif, efisien, transparan, dan

akuntabel. Cara yang tepat untuk mewujudkan pelayanan tersebut adalah dengan

menggunakan keuangan Negara yang dibelanjakan melalui proses Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah.

Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendorong terjadinya perubahan

dan kemajuan dalam semua bidang kegiatan, temasuk kegiatan pengadaan barang

dan jasa. Apabila tahap awal pengadaan barang dan jasa merupakan kegiatan jual

1
beli langsung di suatu tempat (pasar), sekarang pengadaan barang dan jasa dapat

dilakukan secara tidak langsung. Sekarang ini sedang berkembang pengadaan

barang dan jasa melalui media teknologi informasi (misalnya : melalui internet)

yang dapat dilakukan dan berlaku dimana saja. Pengadaan barang dan jasa yang

pada awalnya merupakan kegiatan praktis, sekarang sudah menjadi pengetahuan

yang dapat dipelajari dan diajarkan.

Disinilah letak hakiki dari sebuah teknologi informasi. Hal yang utama

dalam teknologi informasi adalah bagaimana data – data yang ada dapat menjadi

informasi yang valid, akuntabel, dan transparan.Lembaga Pengadaan Barang dan

Jasa secara elektronik mulai dipersiapkan sejak tahun 2008. Sistem pengadaan

barang dan jasa secara elektronik ini diciptakan dengan berlandaskan Kepres No.

80 Tahun 2003 yang mengatur tentang tata cara pelelangan barang dan jasa.

Kepres ini mengalami transisi perubahan kepada Kepres baru No. 54 Tahun 2010

yang memuat tentang tata cara pelelangan barang dan pengadaan barang dan jasa

yang tidak dilakukan secara manual melainkan secara elektronik (E-procurement).

Sistem Pengadaan Secara Elektronik ( E-procurement ) aplikasi ini

dikembangkan dengan semangat efisiensi nasional sehingga tidak memerlukan

biaya lisensi, baik lisensi SPSE itu sendiri maupun perangkat lunak

pendukungnya. Pengadaan barang/jasa secara elektronik akan meningkatkan

transparansi dan akuntabilitas, meningkatkan akses pasar dan persaingan usaha

yang sehat, memperbaiki tingkat efisiensi proses pengadaan, mendukung proses

2
monitoring dan audit dan memenuhi kebutuhan akses informasi yang real time

guna mewujudkan clean and good government dalam pengadaan barang/jasa

pemerintah.

Berdasarkan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah, E-Procurement dilakukan dengan cara E-Purchasing

yaitu tata cara pembelian Barang/Jasa melalui system catalog elektronik (E-

Catalogue) kepada satu penyedia yang telah ditetapkan atau E-Tendering yaitu

tata cara pemilihan Penyedia Barang/Jasa yang dilakukan secara terbuka dan

dapatdiikuti oleh semua Penyedia Barang/Jasa yang terdaftar pada system

pengadaan secara elektronik dengan cara menyampaikan 1 (satu) kali penawaran

dalam waktu yang telah ditentukan.

Aplikasi SPSE yang dikelola oleh Unit LPSE dikembangkan oleh

Direktorat Pengembangan SPSE Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah (LKPP) Republik Indonesia dengan tahapan perkembangannya

sebagai berikut :

1. Tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 berdasarkan Kepres 80 Tahun

2003 menggunakan aplikasi SPSE AR v.1 (uji coba tahun 2007), AR

v.2.1.5r3 (piloting tahun 2008), AR v. 2.2.0r3 (Implementasi tahun

2009);

3
2. Tahun 2010 sampai dengan tahun 2011 berdasarkan Perpres 54

menggunakan aplikasi SPSE v.3 (tahun 2010), SPSE v.3.1-SPSE v.3.2.5

(tahun 2011);

3. Tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 berdasarkan Perpres 70

menggunakan aplikasi SPSE versi .3.6.

Keraguan terhadap akuntabilitas versi ini tidak begitu nampak dalam

system pengadaan secara E-Purchasing karena proses pengadaannya dilakukan

secara langsung kepada penyedia yang telah ditetapkan tanpa ada kompetisi

dengan metode Penunjukan Langsung, yang berbeda dengan pengadaan

barang/jasa secara E-Tendering yang diikuti oleh semua Penyedia Jasa yang

memenuhi syarat dan saling berkompetisi melalui metode Pelelangan

Umum/Sederhana, Pemilihan Langsung dan Seleksi Umum/sederhana yang dapat

memberikan peluang untuk tidak terlaksananya pengadaan secara elektronik

sesuai prosedur yang diamanatkan oleh aturan melalui satu-satunya fasilitas yang

digunakan dalam proses pengadaan yaitu SPSE, khususnya aplikasi yang

digunakan saat ini SPSE v.3.6.

Dari permasalahan yang ada maka perlu adanya suatu analisis yang bisa

meyakinkan para pelaku Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah bahwa fasilitas yang

digunakan dalam proses pengadaansaat ini yaitu SPSE v.3.6 tidak akan member

peluang terhadap kesalahan prosedur dimaksud dan bukan hanya fisibel tapi juga

akuntabel.

4
Melihat latar belakang permasalahan yang ada, maka hal yang diperlukan

untuk dilakukan penelitian adalah “Analisis Akuntabilitas Penggunaan Sistem

Pelelangan Secara Elektronik (SPSE) v.3.6 Di Kementerian PUPR Pada

Pengadaan Barang/ Jasa Konstruksi“.

5
1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang dikaji

dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah SPSE v.3.6 sudah menjamin keterbukaan dalam hal informasi dari

setiap tahapan pengadaan barang/jasa bagi masyarakat umum lebih khusus

bagi penyedia jasa dalam hubungannya dengan tujuan pengadaan secara

elektronik yaitu untuk meningkatkan transparansi, akses pasar dan

persaingan usaha yang sehat?

2. Apakah SPSE v.3.6 memenuhi kebutuhan akses informasi yang real time

sejalan dengan tujuan pengadaan secara elektronik?

3. Apakah dalam tahapan Evaluasi Teknis pada Metoda Pelaksanaan

Pekerjaan Konstruksi telah sesuai dengan ketentuan/ spesifikasi yang

berlaku?

1.3. Batasan Masalah

Untuk menghindari penyimpangan dalam penulisan dan pembahasan

penelitian ini, maka penulisan ini akan dibatasi pada :

1. Penelitian Sistem Pengadaan Secara Elektronik hanya dilakukan pada

proses e-tendering (e-lelang dan e-seleksi);

2. Dasar aturan yang digunakan sesuai dengan peraturan tentang pengadaan

barang/jasa pemerintah;

3. Penelitian terhadap aplikasi SPSE v.3.6 dilakukan di daerah/LPSE Kota

Padang Provinsi Sumatera Barat.

6
1.4. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis akuntabilitas penggunaan Aplikasi

SPSE v.3.6 dalam pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik

lebih khusus untuk pengadaan secara E-Tendering dalam hal

implementasinya terhadap pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa

Konstruksi.

2. Untuk mengetahui dalam tahapan Evaluasi Teknis pada Metoda

Pelaksanaan sudah sesuai menggambarkan penguasaan pekerjaan

dilapangan.

1.5. Manfaat Penulisan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan penjelasan detail tentang

kelebihan maupun kekurangan dari SPSE v.3.6 serta pengaruhnya terhadap

pengguna aplikasi ini baik PPK, Pokja ULP maupun Penyedia Jasa, sehingga

menjadi masukan bagi Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

sebagai lembaga pemerintah yang mengatur tentang Pengadaan Barang/Jasa.

1.6. Sistematika Penulisan

Secara garis besar isi dari skripsi ini dapat di lihat dari Sistematika

Penulisan berikut :

BAB I : Pendahuluan

7
Bab ini berisikan latar belakang penulisan, tujuan penulisan,

batasan masalah, manfaat penulisan, sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan Pustaka

Bab ini berisikan tinjauan pustaka tentang pengertian SPSE v.3.6,

analisis analisis akuntabilitas SPSE v.3.6 dalam proses E-

Tendering, dasar aturan, tujuan terhadap pengelola SPSE, tujuan

terhadap pengguna SPSE, pengadaan barang/jasa dengan cara E-

Tendering, aktifitas pemilihan metode E-Tendering Persiapan

Pemilihan, kerangka pemikiran.

BAB III : Metodologi Penulisan

Bab ini berisikan tentang lokasi, jenis dan sumber data yang

dibutuhkan, Teknik pengumpulan data, teknik analisis data serta

bagan alur penulisan.

BAB IV : Hasil dan Pembahasan

Bab ini berisikan hasil penelitian dan pembahasan.

BAB V : Penutup

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari penulisan.

Anda mungkin juga menyukai