Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

PROSES LELANG MELALUI SISTEM LPSE PERPRES


NO. 54 TAHUN 2010
Mata Kuliah: Manajemen Jalan Dan Jembatan
Dosen Pengajar: Dr. Ir. Don R. G. Kabo, SST., MT

Disusun Oleh:
Verennita L. W. Dawid 21013072
Gabriel W. Lolong 21013056

POLITEKNIK NEGERI MANADO


JURUSAN TEKNIK SIPIL
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur patut kita panjatkan kehadirat Tuhan YME atas berkat dan
tuntunan-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen Jalan
dan Jembatan ini dengan tepat waktu. Adapun tema dari makalah ini tentang
“PROSES LELANG MELALUI SISTEM LPSE PERPRES NO. 54 TAHUN
2010”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata
kuliah Manajemen Jalan dan Jembatan yang sudah membimbing dan
mengarahkan kami dalam membuat makalah ini
Kami menyadari bahwa makalah ini sudah jauh dari kata sempurna.
Untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
dari berbagai pihak terutama dari Dosen pengajar mata kuliah ini dan pembaca.
Semoga makalah ini bermanfaat penulis dan pembaca
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I ...............................................................................................................
PENDAHULUAN............................................................................................
1. Latar Belakang........................................................................................
2. Tujuan ....................................................................................................
3. Ruang Lingkup Penelitian.......................................................................
BAB II ..............................................................................................................
PEMBAHASAN..............................................................................................
A. Pengertian Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah...............................
B. Pelelangan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) ..................
1) Metode Penelitian..............................................................................
2) Tahapan Pelelangan LPSE.................................................................
3) Kelebihan dan Kekurangan LPSE.....................................................
BAB III ............................................................................................................
PENUTUP........................................................................................................
Kesimpulan .......................................................................................................
DAFTAR PUSAKA.........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam rangka percepatan pelaksanaan belanja negara guna pelaksanaan
pembangunan, diperlukan inovasi terhadap pelaksanaan Pengadaan Barang
/Jasa Pemerintah yang dilakukan dengan pemanfaatan teknologi informasi.
(Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015). Sistem Pengadaan Barang / Jasa
Pemerintah yang efisien, terbuka dan kompetitif sangat diperlukan bagi
ketersediaan Barang / Jasa yang terjangkau dan berkualitas, sehingga akan
berdampak pada peningkatan pelayanan publik. (Peraturan Presiden Nomor 54
Tahun 2010). Efisien berarti Pengadaan Barang / Jasa menggunakan dana dan
daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu
sesingkat - singkatnya dan dapat di pertanggungjawabkan (Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003).
Untuk mewujudkan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah yang terbuka,
maka diperlukan sistem agar tujuan dari Pengadaan Barang / Jasa dapat
tercapai. Oleh karena itu, dibentuklah sistem pelelangan dalam menjalankan
Pengadaan Barang / Jasa. Mengikuti perkembangan teknologi, maka sistem
pelelangan yang semula berbasis Manual perlahan sebagian beralih pada sistem
elektronik atau yang lebih dikenal dengan Layanan Pengadaan Secara
Elektronik (LPSE). Untuk itu diperlukan penelitian mengenai Layanan
Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
Pelelangan merupakan kumpulan data-data Penyedia Barang / Jasa
disertai kelengkapan lainnya yang mendukung proses Pengadaan Barang / Jasa.
Data-data kelengkapan Penyedia Barang / Jasa disajikan dengan sistem manual
atau cetak kemudian di jilid dan dibungkus sesuai dengan persyaratan lelang.
Seiring dengan perkembangan teknologi, sistem pelelangan mengalami
perubahan yaitu berbasis Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dimana
seluruh data Penyediaan Barang / Jasa disajikan dalam bentuk scan softcopy
kemudian di upload.
Tahapan Pelelangan meliputi : pendaftaran menjadi peserta pelelangan,
mendownload dokumen pengadaan, mengikuti aanwizjing sampai dengan
memasukkan dokumen penawaran menggunakan aplikasi APENDO. APENDO
adalah aplikasi pengaman dokumen yang digunakan sebagai media untuk
mengupload dokumen penawaran. Dimana aplikasi ini dapat di download
melalui sistem LPSE.
2. Tujuan
1. Mengetahui efisiensi waktu dan biaya yang diperlukan Penyedia Jasa
Pelaksana Konstruksi selama mengikuti proses system pelelangan secara
Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem pelelangan Layanan
Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

3. Ruang Lingkup Penelitian


1. Proses pelelangan dilakukan hanya terhadap proses pelelangan/pengadaan
jasa pelaksana konstruksi pemerintah.
2. Perpres Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah adalah kegiatan untuk memperoleh
Barang / Jasa oleh Kementerian /Lembaga /Satuan Kerja Perangkat Daerah /
Institusi lainnya yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai di
selesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh Barang / Jasa (Peraturan
Presiden No. 54 Tahun 2010). Untuk menciptakan Pengadaan Barang / Jasa
Pemerintah telah di atur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
54 Tahun 2010 dan yang terakhir Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
04 Tahun 2015.
B. Pelelangan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)
Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) adalah unit kerja K/L/D/I
yang dibentuk untuk menyelenggarakan system pelayanan Pengadaan
Barang/Jasa secara elektronik. Pelelangan ini merupakan proses lelang melalui
sistem online dimana tidak diperlukan lagi proses jilid dokumen penawaran.
Pelelangan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) atau biasa di kenal
EProcurement di atur dalam Perpres No. 54 Tahun 2010.
1) Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif atau
survey. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat
deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-
fakta, hubungan penelitian yang diselidiki. Sumber data yang di gunakan
dalam penelitian ini adalah Data Primer dan Data Sekunder. Data Primer
berupa Perpres No. 54 Tahun 2010, serta Buku Informasi Menyusun
Tahapan Dan Jadwal Pengadaan Barang/Jasa yang dikeluarkan oleh
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Sedangkan Data Sekunder berupa hasil kuesioner terhadap responden
mengenai proses pelelangan Layanan Pengadaan Secara Elektronik
(LPSE).
2) Tahapan Pelelangan LPSE
Sebagaimana Pelelangan Manual, pada Pelelangan LPSE juga telah
di atur dalam Pepres No. 54 Tahun 2010 yang didapat pada tabel berikut.
No Lelang LPSE Perpres No. 54 Tahun 2010 (Pasal 57 ayat 1 poin c)
1. Pengumuman Pelelangan
2. Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Lelang
3. Pemberian Penjelasan
4. Pemasukan Dokumen
5. Pembukaan Penawaran
6. Evaluasi Penawaran
7. Evaluasi kualifikasi
8. Pembuktian Kualifikasi
9. Pembuatan Berita Acara
10. Penetapan Pemenang
11. Pengumuman Pemenang
12. Sanggahan
13. Tanda Tangan Kontrak

Sumber : Perpres No. 54 Tahun 2010

 Persiapan Pengadaan
a) PPK menetapkan paket pekerjaan dalam SPSE dengan memasukkan:
Nama paket, Lokasi, Kode anggaran, Nilai Pagu, Target pelaksanaan, dan
Kepanitiaan.
b) Panitia Pengadaan memasukkan ke dalam SPSE:
1) Kategori paket pekerjaan;
2) Metode pemilihan penyedia barang/jasa dan penyampaian dokumen
penawaran yang meliputi:
 e-lelang Umum Pra Kualifikasi dua file;
 e-lelang Umum Pasca Kualifikasi satu file;
 e-lelang Umum Pasca Kualifikasi dua file.
3) Metode Evaluasi pemilihan penyedia barang/jasa;
4) Harga Perkiraan Sendiri;
5) Persyaratan kualifikasi;
6) Jenis kontrak;
7) Jadwal pelaksanaan lelang; dan
8) Dokumen Pemilihan
 Pengumuman Pelelangan
1) Setelah mendapatkan penetapan PPK, paket pekerjaan yang
bersangkutan akan tercantum dalam website LPSE dan Panitia
Pengadaan mengumumkan paket lelang sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
2) Masyarakat umum dapat melihat pengumuman pengadaan di website
LPSE yang bersangkutan.

 Pendaftaran Peserta Lelang


1) Penyedia barang/jasa yang sudah mendapat hak akses dapat memilih dan
mendaftar sebagai peserta lelang pada paket-paket pekerjaan yang
diminati.
2) Dengan mendaftar sebagai peserta lelang pada paket pekerjaan yang
diminati maka Penyedia barang/jasa dianggap telah menyetujui Pakta
Integritas.
3) Dengan mendaftar sebagai peserta lelang pada paket pekerjaan yang
diminati Penyedia barang/jasa dapat mengunduh (download) dokumen
pengadaan/lelang paket pekerjaan tersebut.

 Penjelasan Pelelangan
1) Proses penjelasan pelelangan dilakukan secara online tanpa tatap muka
melalui website LPSE yang bersangkutan.
2) Dalam hal waktu penjelasan pelelangan telah berakhir, Panitia Pengadaan
masih mempunyai waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
mungkin belum terjawab.
3) Jika dianggap perlu dan tidak dimungkinkan memberikan informasi
lapangan ke dalam dokumen pemilihan, Panitia Pengadaan dapat
melaksanakan proses penjelasan di lapangan/lokasi pekerjaan.

 Penyampaian Penawaran
1) Pada tahap penyampaian penawaran, Penyedia barangjasa yang sudah
menjadi peserta lelang dapat mengirimkan dokumen (file) penawarannya
dengan terlebih dahulu melakukan enkripsi/penyandian terhadap file
penawaran dengan menggunakan Aplikasi Pengaman Dokumen
(APENDO) yang tersedia dalam website LPSE.
2) Pengguna wajib mengetahui dan melaksanakan ketentuan penggunaan
APENDO yang tersedia dan dapat diketahui pada saat mengoperasikan
APENDO.

 Proses Evaluasi
1) Pada tahap pembukaan file penawaran, Panitia Pengadaan dapat
mengunduh (download) dan melakukan dekripsi file penawaran tersebut
dengan menggunakan APENDO.
2) Terhadap file penawaran yang oleh tidak dapat dibuka, Panitia Pengadaan
wajib menyampaikan file penawaran terenkripsi yang tidak dapat dibuka
(dekripsi) kepada LPSE untuk dilakukan analisa dan bila dianggap perlu
LPSE dapat menyampaikan file penawaran tersebut kepada Direktorat e-
Procurement LKPP.
3) Terhadap penyampaikan file penawaran terenkripsi yang tidak dapat di
buka (dekripsi), LKPP melakukan analisa terhadap file penawaran
tersebut dan dapat merekomendasikan langkah-langkah yang perlu
diambil oleh Panitia Pengadaan.
4) Dengan adanya proses penyampaikan informasi sebagaimana huruf b
diatas Panitia Pengadaan dimungkinkan melakukan pemunduran jadwal
pada paket pekerjaan tersebut.
5) Proses evaluasi (administrasi dan teknis, harga, kualifikasi) terhadap file
penawaran dilakukan secara manual (off line) di luar SPSE, dan
selanjutnya hasil evaluasi tersebut dimasukkan ke dalam SPSE.
6) Proses evaluasi kualifikasi dapat dilakukan dengan meminta dan
memeriksa semua dokumen penawaran asli calon pemenang lelang.

 Lelang Gagal dan Pelelangan Ulang


1) Dalam hal Panitia Pengadaan memutuskan untuk melakukan pelelangan
ulang, maka terlebih dahulu Panitia Pengadaan harus membatalkan proses
lelang paket pekerjaan yang sedang berjalan (pada tahap apapun) pada
SPSE dan memasukkan alasan penyebab pelelangan harus diulang.
2) Informasi tentang pelelangan ulang ini secara otomatis akan terkirim
melalui email kepada semua peserta lelang paket pekerjaan tersebut.
3) Termasuk dalam hal SPSE gagal karena teknis operasional LPSE.

 Pengumuman Calon Pemenang Lelang


Pada tahap pengumuman pemenang dan PPK telah menetapkan
pemenang lelang suatu paket pekerjaan, SPSE secara otomatis akan
menampilkan informasi pengumuman pemenang paket pekerjaan
dimaksud, dan juga mengirim informasi ini melalui email kepada seluruh
peserta lelang paket pekerjaan tersebut.

 Sanggah
1) Peserta lelang hanya dapat mengirimkan 1 (satu) kali sanggahan kepada
PPK suatu paket pekerjaan yang dilakukan secara online melalui SPSE.
2) SPSE memungkinkan PPK untuk melakukan jawaban terhadap
sanggahan Peserta lelang yang dikirimkan setelah batas akhir waktu
sanggah.
3) Dalam hal terdapat sanggah banding, proses tersebut dilakukan di luar
SPSE dan Peserta lelang mengirimkan kepada pejabat terkait.
4) Proses sanggah banding tidak menghentikan tahapan lelang selanjutkanya
pada SPSE.

Berdasarkan Buku Informasi Menyusun Tahapan Dan Jadwal Pengadaan


Barang/Jasa yang dikeluarkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (LKPP), terdapat ketetapan waktu untuk pelelangan/seleksi umum
pascakualifikasi sebagai berikut:
No Pekerjaan Waktu Keterangan
1. Penayangan Paling kurang 7 (tujuh) Batas akhirnya adalah
pengumuman hari kalender hari kerja
2. Pengambilan Sejak tanggal Batas akhirnya adalah
Dokumen Pemilihan pengumuman sampai hari kerja
(Download) dengan 1 (satu) hari
Dokumen Pemilihan kalender seblum batas
akhir pemasukan
Dokumen Penawaran
3. Pemberian Paling cepat 3 (tiga) hari Jam kerja dan hari
Penjelasan kalender sejak tanggal kerja
pengumuman
4. PemasukanDokumen Dimulai 1 (satu) hari Batas akhirnya adalah
Penawaran kalender setelah hari kerja dan jam
pemberian penjelasan kerja
sampai dengan batas
akhir pemasukan
Dokumen Penawaran
paling kurang 2 (dua)
hari kalender setelah
penjelasan dengan
memperhitungkan waktu
yang diperlukan untuk
mempersiapkan
Dokumen Penawaran
sesuai dengan jenis,
kompleksitas dan lokasi
pekerjaan (minimal 2
hari kerja)
5. Masa Sanggah 5 (lima) hari kalender Hari Kalender
setelah pengumuman
hasil Pelelangan/Seleksi
6. Jawab Sanggah 5 (lima) hari kalender Hari Kalender
setelah jawaban sanggah
7. Surat Penunjukan •Paling lambat 6 (enam) Hari Kerja
Penyedia hari kerja setelah
Barang/Jasa pengumuman penetapan
(SPPBJ) pemenang apabila tidak
ada sanggahan
• Setelah sanggahan
dijawab atau paling
lambat 2 (dua) hari kerja
setelah Kelompok Kerja
ULP menyampaikan
Berita Acara Hasil
Seleksi (BAHS) kepada
PPK untuk Seleksi
Umum
• Dalam hal Pelelangan
Umum dengan
prakualifikasi
Pelelangan terbatas, atau
Seleksi Umum dilakukan
mendahului Tahun
Anggaran, SPPBJ
diterbitkan setelah
DIPA/DPA ditetapkan
8. Kontrak Ditandatangani setelah Hari Kerja
diterbitkannya SPPBJ

3) Kelebihan dan kekurangan dari system pelelangan Layanan Pengadaan


Secara Elektronik (LPSE)
Kelebihan Pelelangan LPSE :
 Pemantauan jadwal pelelangan dapat dipantau melalui sistem LPSE.
Apabila terdapat perubahan jadwal, maka Penyedia Barang/Jasa
Pelaksana Konstruksi dapat mengecek jadwal yang tertera pada portal
LPSE.
 Dikarenakan aanwijzing dilakukan secara online, maka tidak diperlukan
terdapat biaya yang harus dikeluarkan untuk mobilisasi selama
aanwijzing. Dalam proses penyusunan Dokumen Penawaran semua
Dokumen Penawaran harus berbentuk softcopy. Begitu pula apabila
terdapat dokumen yang harus memerlukan materai, tandatangan dan
stempel, maka dokumen harus dicetak kemudian di scan serta di susun
dalam format pdf.
 Apabila terdapat kesalahan dalam
hal penulisan atau kekurangan
lainnya setelah Dokumen
Penawaran disusun atau di upload,
maka dokumen tersebut dapat di
edit tanpa mengganggu
penyusunan dokumen lainnya
kemudian dapat di upload ulang
selama jadwal pemasukan
dokumen penawaran belum
terlambat. Dengan demikian,
Dokumen Penawaran yang terakhir kali di upload akan menimpa
Dokumen Penawaran sebelumnya.
 Hanya sebagian dokumen yang diperlukan untuk di cetak dan di scan,
apabila terdapat dokumen seperti legalitas perusahaan yang sudah
terdapat softcopy maka dapat digunakan secara berulang-ulang.
Dikarenakan melalui proses online, maka Dokumen Penawaran hanya
perlu di upload pada portal LPSE. Proses pemasukan penawaran,
Penyedia Barang/Jasa Pelaksana Konstruksi tidak memerlukan biaya
untuk mobilisasi Pemasukan Dokumen Penawaran.
 Apabila terdapat perubahan jadwal, evaluasi sampai dengan pengumuman
pemenang semua dapat di tinjau melalui portal LPSE.
 Sistem yang lebih modern mampu memberikan dukungan dalam
mengurangi praktek Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN).
Kekurangan pada Pelelangan LPSE :
 Aanwijzing dilakukan secara online dengan batas waktu yang tergolong
singkat sehingga Penyedia Barang/Jasa Pelaksana Konstruksi kurang
optimal dalam memberikan pertanyaan.
 Jawaban aanwijzing tidak langsung di jawab oleh Panitia Pengadaan atau
Unit Layanan Pengadaan (ULP) sehingga apabila terdapat jawaban yang
kurang jelas, Penyedia Barang/Jasa Pelaksana Konstruksi tidak dapat
bertanya kembali dikarenakan waktu sudah habis.
 Pada saat upload Dokumen Penawaran, faktor jaringan internet baik itu
pada Penyedia Barang/Jasa Pelaksana Konstruksi maupun Panitia
Pengadaan atau Unit Layanan Pengadaan (ULP) sering menjadi
hambatan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Pelelangan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) lebih efisien
secara waktu dan biaya
2. Dari Pelelangan LPSE mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Namun Pelelangan LPSE lebih efisien dibandingkan Pelelangan lainnya.
DAFTAR PUSAKA
Republik Indonesia, 2003. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun
2003.Jakarta:Pemerintah Republik Indonesia.
Republik Indonesia, 2010. Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai