DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik. Dalam
makalah ini, kami akan membahas mengenai “Keputusan Penganggaran Modal”.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Mursidah SE, M.Si selaku dosen mata
kuliah Akuntansi Manajemen yang telah memberikan tugas ini. Dalam penulisan makalah ini
kami telah berusaha membuat yang terbaik namun kami juga menyadari bahwa segala sesuatu
tidak lepas dari kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan suatu masukan dalam
bentuk kritik dan saran demi menyempurnakan penulisan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini bisa membantu menambah wawasan dan
pengetahuan bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Demikian makalah ini kami buat, semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
2.6 Pendekatan Lain terhadap Keputusan Penganggaran Modal ........................................... 8
A. Metode pengembalian ................................................................................................. 8
B. Evaluasi Metode Pengembalian .................................................................................. 8
C. Metode Tingkat Imbal Hasil Sederhana ...................................................................... 9
D. Kritik terhadap Tingkat Imbal Hasil Sederhana .......................................................... 9
2.7 Konsep Nilai Kini............................................................................................................. 9
A. Matematika untuk Perhitungan Bunga ...................................................................... 10
B. Perhitungan Nilai Kini .............................................................................................. 10
C. Nilai Kini dari Serangkaian Arus Kas ....................................................................... 11
2.8 Pajak Penghasilan dalam Keputusan Penganggaran Modal ........................................... 11
A. Konsep biaya setelah pajak ....................................................................................... 11
B. Perlindungan pajak atas depresiasi ............................................................................ 12
BAB III .................................................................................................................................... 14
PENUTUP................................................................................................................................ 14
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penganggaran modal adalah istilah yang sering kita dengar pada saat berhubungan
dengan uang. Tapi seringkali istilah penganggaran modal disalah tafsirkan sebagai alat untuk
menghitung keuntungan saja, padahal penganggaran modal bukan hanyasekedar itu saja. Maka
dari itu kita harus memahami betul pengertian dari penganggaran modal agar penafsiran tidak
hanya terbatas pada mencari keuntungan saja tetapi melakukan keputusan investasi yang akan
berdampak bagus pada jangka panjang maupun jangka pendek bagi perusahaan. Di suatu
perusahaan, seorang manajer keuangan harus paham betul dengan capital budgeting ini sebab
seorang manajerlah yang akan memutuskan investasi atau penanam modal ini dapat
diinvestasikan agar berdampak baik pada perusahaan.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Penganggaran Modal – Perencanaan Investasi
2. Untuk mengetahui Arus Kas yang Diskonto – Metode Nilai Kini Neto
3. Untuk mengetahui Arus Kas yang Didiskonto – Metode Tingkat Imbal Hasil
Internal
4. Untuk mengetahui Pengembangan Metode Nilai Kini Neto
5. Untuk mengetahui Arus Kas Tidak Pasti
6. Untuk mengetahui Keputusan Preferensi – Peringkat Proyeksi Investasi
7. Untuk mengetahui Pendekatan Lain terhadap Keputusan Penganggaran Modal
8. Untuk mengetahui Pasca-audit Proyek Investasi
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
arus kas tersebut disebut nilai kini neto (net present value), yang menentukan apakah suatu
investasi dapat diterima atau tidak.
3
dengan tingkat diskonto. Jika kondisi ini tidak dipenuhi, maka perhitungan nilai kini neto untuk
proyek akan tidak akurat.
2.3 Arus Kas yang Didiskonto – Metode Tingkat Imbal Hasil Internal
Tingkat imbal hasil internal (internal rate of return) adalah tingkat imbal hasil yang
dijanjikan oleh suatu proyek investasi selama masa manfaatnya. Tingkat imbal hasil internal
dihitung dengan mencari tingkat diskonto yang menyamakan nilai kini arus kas keluar suatu
proyek dengan nilai kini arus kas masuk proyek. Dengan kata lain, tingkat imbal hasil internal
adalah tingkat diskonto yang akan menghasilkan nilai kini neto sebesar nol.
4
Rumusnya adalah sebagai berikut.
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛
𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑖𝑚𝑏𝑎𝑙 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑛𝑎𝑙 = 𝐴𝑟𝑢𝑠 𝑘𝑎𝑠 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑛𝑒𝑡𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛𝑎𝑛
Dengan menggunakan rumus diatas dan data untuk usulan proyek Glendale School
District, kita dapatkan:
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 $16.950
= = 5.650
𝐴𝑟𝑢𝑠 𝑘𝑎𝑠 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑛𝑒𝑡𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛𝑎𝑛 $3.000
5
E. Perbandingan Metode Tingkat Imbal Hasil Internal dan Metode Nilai Kini Neto
Metode nilai kini neto mempunyai keunggulan penting dibandingkan dengan metode
tingkat imbal hasil internal. Pertama,metode nilai kini neto lebih mudah digunakan. Metode
tingkat imbal hasil internal memerlukan tingkat pencarian diskonto yang menghasilkan nilai
kini neto sebesar nol. Hal ini merupakan proses coba-coba yang menyita tenaga, meskipun
dapat juga menggunakan computer. Kedua, metode tingkat imbal internal membuat asumsi
yang dipertanyakan.
Kedua metode mengasumsikan bahwa arus kas yang dihasilkan suatu proyek selama
masa manfaatnya sesegera mungkin diinvestasikan kembali ketempat lain. Metode nilai kini
neto mengasumsikan tingkat imbal hasil adalh tingkat diskonto, sedangkan metode tingkat
hasil internal mengasumsikan tingkat imbal hasil adalah tingkat imbal hasil internal proyek.
Jika metode nilai kini neto dan metode tingkat imbal hasil sama-samatidak sesuai dengan
kemenarikan suatu proyek, maka lebih baik kita memilih metode nilai kini neto.
6
jet eksekutif lainnya, dala situasi seperti ini, dimana tidak ada pendapatan yang di masukan,
alternative yang paling di inginkan adalaha alternative yang menjanjikan total biaya terendah
dari perspektif nilai kini. Karenanya hal tersebut disebut keputusan biaya terendah (least-cost
decision).
7
Investasi
A B
Investasi yang disyaratkan $(10.000) $(5.000)
Nilai kini dari arus kas masuk 11.000 6.000
Nilai kini neto $ 1.000 $ 1.000
Walaupun nilai kini proyek mempunyai nilai sebesar $ 1.000, tetapi kedua proyek
tersebut sama-sama tidak diinginkan jika dana yang tersedia untuk investasi terbatas. Hasilnya
yang di tunjukan dalam bentuk persamaan di bawah, disebut indeks profitabilitas proyek
8
Kritik lebih lanjut terhadap metode pengembalian adalah metode ini tidak
mempertimbangkan nilai waktu dari uang. Arus kas masuk yang diterima beberapa tahun yang
akan datang dianggap sama dengan arus kas yang masuk yang diterima saat ini.
Dua tambahan poin tersebut harus dibuat. Pertama, biaya depresiasi sebagai akibat dari
investasi harus dikurangkan ketika menentukan tambahan laba operasi neto tahunan. Kedua,
investasi awal harus dikurang dengan nilai sisa yang terealisasi dari penjualan peralatan lama.
Pengeluaran saat ini sebesar $100 disebut nilai kini (present value) dari $105 jumlah
yang diterima dalam satu tahun. Ini juga disebut sebagai nilai diskonto dari penerimaan masa
datang sebesar $105. Angka $100 menunjukkan nilai kini dari $105 yang akan diterima 1 tahun
dari sekarang dengan tingkat bunga 5%.
10
$200
P=
(1+0,05)2
$200
P=
1,1025
P = $181,40
Proses untuk menghitung nilai kini dari arus kas masa depan disebut sebagai
pendiskonto (discounting). Kita telah mendiskontokan $200 ke dalam nilai kini sebesar
$181,40. bunga sebesar 5% n-nya kita gunakan untuk menemukan nilai kini disebut tingkat
diskonto (discount rate). Mendiskontokan jumlah masa depan ke dalam nilai kini adalah
praktis yang umum dalam bisnis terutama untuk keputusan penganggaran modal.
11
harus dibayar oleh perusahaan. Sebagi contoh, jika sebuah perusahaan mebayar sewa $10 juta
setahun tetapi biaya ini menghasilkan pengurangan pada pajak penghasilan sebesar $3 juta,
biaya setelah pajak dari sewa ini adalah sebesar $7 juta. Pengeluaran neto dari pengaruh pajak
ini disebut biaya stelah pajak (after-tax cost).
Biaya stelah pajak untuk setiap beban-beban tunai yang dapat dikurangkan dari pajak
ditentukan dengan menggunakan rumus berikut:
Cara yang sama diterapkan pula dalam pendapatan dan arus kas masuk kena pajak
lainya.karena penerima kas tersebut kena pajak ,perusahaan harus membayar jumlah tertentu
dari penerima itu untuk pajak.keuntutungan setelah pajak ( after tax benefit), atau arus kas
masuk neto,diterima dari penerima kas tertentu yang dapat diperoleh dengan penerapan
perhitungan yang sederhana dari rumus pengeluaran kas diatas.
Tanpilan 13C
Beban tunai yang dapat dikurangkan dari Dikalikan dengan (1- tarif pajak )untuk
pajak. menghitung biaya setelah pajak .
Penerima kas kena pajak. Dikalikan dengan (1 x tarif pajak) umtuk
Pengurangan depresiasi. menghitung arus kas masuk setelah pajak.
Dikalikan dengan tarif pajak untuk
menghitung penghematan pajak dari
perlindungan pajak atas depresiasi.
12
Dalam lampiran ini, ketika kita memperkirakan arus kas setelah pajak untuk keputusan
penganggaran modal, kita akan memasukan penghematan pajak yang diperoleh dari
perlindungan pajak atas depresiasi.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, Penganggaran Modal sangatlah penting dalam menentukan
alur kas, investasi dan penanaman saham. Dimana bila perhitungan atau keputusan untuk
pengambilan penganggaran modal tepat, maka keuntungan bagi perusahaan akan meningkat
sesuai dengan perhitungan. Dan sangatlah penting bagi manajer keuangan untuk sangat hati-
hati dalam mengambil keputusan dengan keadaan keuangan suatu perusahaan.
14