Anda di halaman 1dari 35

CAPITAL BUDGETING DECISION

(KEPUTUSAN PENGANGGARAN MODAL)


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Manajemen

Dosen Pengampu : Dr. Riha Dedi Priantana, SE.Ak, M.Si.

NIP : 197912032008011007

Disusun Oleh :

Kelompok 6

Anisatul Muslimah (2101103010001)


M. Ridho Syahputra (2101103010074)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, bimbingan, dan petunjuk-Nya, sehingga atas
kemudahan-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul capital budgeting
decision (keputusan penganggaran modal), tak lupa shalawat serta salam kita selalu
mengiringi baginda Rasulullah Muhammad Saw karena atas berkat beliaulah kita mampu
mengenal agama yang benar yaitu adinul islam.
Kemudian kami juga ucapkan terimakasih kepada Bapak dosen Dr. Riha Dedi
Priantana, SE.Ak, M.Si. yang telah membimbing kami dalam mata kuliah Akuntansi
Manajemen sehingga kami mampu mengerjakan makalah ini dengan baik. Makalah ini
kami buat tidak hanya semerta-merta untuk memenuhi tugas yang telah diberikan namun
kami juga berharap bahwa makalah ini mampu dijadikan sebagai pembelajaran. Pada
kesempatan ini pula kami ucapkan terimakasih bagi semua pihak yang telah membantu
dalam penyeselaian makalah ini khususnya bagi teman-teman.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekeliruan dan kekurangan dalam makalah
ini, maka besar kiranya harapan kami untuk mendapatkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Dan kami berharap bahwa makalah ini dapat
benar-benar bermanfaat bagi semua pihak, dan juga bagi diri kami sendiri.

Banda Aceh, 28 april 2023

Penyusun
(Kelompok 6)

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
1.1. LATAR BELAKANG ................................................................................................. 1
1.2. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................. 2
1.3. TUJUAN ....................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................. 4
2.1. PENGERTIAN PENGANGGARAN MODAL ......................................................... 4
A. Keputusan Penganggaran Modal Umum ............................................................. 4
B. Arus Kas Versus Pendapatan Operasional Bersih .............................................. 5
C. Nilai Waktu Uang ................................................................................................... 6
2.2. METODE PENGANGGARAN MODAL.................................................................. 6
A. Metode Pengembalian ............................................................................................ 6
B. Metode Nilai Sekarang Bersih ............................................................................... 11
C. Metode Tingkat Pengembalian Internal ............................................................... 18
D. Metode Tingkat Pengembalian Sederhana .......................................................... 21
2.3. MEMPERLUAS METODE NET PRESENT VALUE ............................................. 23
A. Keputusan Dengan Biaya Terkecil........................................................................ 23
2.4. ARUS KAS TIDAK PASTI ........................................................................................ 25
2.5. KEPUTUSAN PREFERENSI—PERINGKAT PROYEK INVESTASI ............... 25
A. Metode Tingkat Pengembalian Internal ............................................................... 27
B. Metode Nilai Sekarang Bersih Nilai Sekarang .................................................... 27
2.6. POSTAUDIT PROYEK INVESTASI ....................................................................... 27
BAB III KESIMPULAN DAN MASALAH ............................................................................. 29
3.1. Kesimpulan ................................................................................................................. 29
3.2. Saran ............................................................................................................................ 30
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 31

ii
DAFTAR GAMBAR

Lampiran Jawaban ..................................................................................................................... 13


BAGIAN 14–1 Perhitungan Payback Periode ........................................................................... 14
BAGIAN 14–2 Perhitungan Payback Period Payback dan Arus Kas Tidak Merata ................. 15
Bagian 14-3 Faktor Diskon dari Pameran Analisis Nilai Sekarang Bersih Menggunakan
Faktor Diskon dari Tampilan 14B–1 dan 14B–2 di Lampiran 14B........................................... 17
Bagian 14-4 Analisis Nilai Sekarang Bersih Menggunakan Faktor Diskon dari Tampilan 14B–
1 di Lampiran 14B ..................................................................................................................... 18
BAGAN 14–5 Analisis Net Present Value Menggunakan Fungsi NPV Microsoft Excel ........ 18
Lampiran Jawaban ..................................................................................................................... 19
BAGAN 14–6 Carver Hospital—Analisis Net Present Value dari X-Ray Attachment ............ 20
BAGAN 14–7 Rumah Sakit Carver—Rincian Arus Kas Masuk Tahunan ............................... 21
Lampiran Jawaban ..................................................................................................................... 21
Lampiran Jawaban ..................................................................................................................... 22
Tampilan 14-9 ............................................................................................................................ 24
Lampiran Jawaban ..................................................................................................................... 26
Bagian 10-14 pendekatan Biaya Total untuk Pemilihan Proyek ............................................... 28
Lampiran Soal ............................................................................................................................ 28
Bagian 14-11 Keputusan dengan Biaya Terkecil: Analisis Nilai Sekarang Bersih ................... 29
Lampiran Jawaban ..................................................................................................................... 30

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Penganggaran modal atau capital budgeting adalah suatu aspek penting bagi
manajer dalam mengambil keputusan investasi. Investasi adalah penempatan dana di masa
sekarang dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang.
Investasi tidak hanya yang berkaitan dengan bidang keuangan saja namun dapat berupa
penggantian, perluasan produk atau pasar yang sudah ada, perluasan ke produk atau pasar
baru, proyek keselamatan dan/atau lingkungan hidup dan lain-lain
Keputusan dalam berinvestasi harus dipertimbangkan dengan baik karena
perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah yang besar untuk berinvestasi dan dana yang
ditanamkan dalam investasi tidak dapat diperoleh dalam waktu yang singkat. Kesalahan
dalam pengambilan keputusan investasi dapat berakibat fatal bagi suatu perusahaan atau
kegiatan usaha sehingga manajer harus melakukan perhitungan dengan teliti agar investasi
yang dilakukan tidak membawa kerugian bagi perusahaan.
Persaingan antar perusahaan makin ketat sehingga manajer dituntut untuk
melakukan pertimbangan dan perencanaan yang matang agar keputusan investasi yang
diambil tepat sehingga perusahaan dapat bertahan dalam persaingan dan bahkan dapat
memperluas kegiatan usahanya.
Penganggaran modal adalah digunakan untuk menggambarkan bagaimana manajer
merencanakan investasi yang signifikan dalam proyek yang memiliki implikasi jangka
panjang seperti pembelian peralatan baru atau pengenalan produk baru. Sebagian besar
perusahaan memiliki lebih banyak proyek potensial daripada yang sebenarnya dapat
mereka danai. Oleh karena itu, manajer harus hati-hati memilih proyek-proyek yang
menjanjikan pengembalian masa depan terbesar. Seberapa baik manajer membuat
keputusan penganggaran modal ini merupakan faktor penting dalam kesehatan keuangan
organisasi jangka panjang.
Empat metode untuk membuat keputusan penganggaran modal metode
pengembalian, metode nilai sekarang bersih, metode tingkat pengembalian internal, dan
metode tingkat pengembalian sederhana.
1
Setiap keputusan yang melibatkan pengeluaran kas sekarang untuk mendapatkan
pengembalian di masa depan adalah keputusan penganggaran modal. Keputusan
penganggaran modal biasanya meliputi yaitu:
1. Keputusan pengurangan biaya, yaitu Haruskah peralatan baru dibeli untuk
mengurangi biaya.
2. Keputusan ekspansi, yaitu Haruskah sebuah pabrik baru, gudang, atau fasilitas
lainnya diakuisisi ke meningkatkan kapasitas dan penjualan.
3. Keputusan pemilihan peralatan, yaitu Manakah dari beberapa mesin yang tersedia
yang harus dibeli.
4. Keputusan sewa atau beli, yaitu Haruskah peralatan baru disewa atau dibeli.
5. Keputusan penggantian peralatan, yaitu Haruskah peralatan lama diganti sekarang
atau nanti.
Keputusan penganggaran modal terbagi dalam dua kategori besar yaitu keputusan
penyaringan dan keputusan preferensi. Keputusan penyaringan terkait dengan apakah
proyek yang diusulkan dapat diterima apakah melewati rintangan yang telah ditetapkan.
Misalnya, sebuah perusahaan mungkin memiliki kebijakan untuk menerima proyek hanya
jika proyek tersebut memberikan pengembalian setidaknya 20 persen dari investasi.
Tingkat pengembalian yang diminta adalah tingkat pengembalian minimum yang harus
dihasilkan proyek agar dapat diterima.
Keputusan preferensi, sebaliknya, berhubungan dengan pemilihan dari beberapa
alternatif yang dapat diterima. Sebagai ilustrasi, sebuah perusahaan mungkin sedang
mempertimbangkan beberapa mesin yang berbeda untuk menggantikan mesin yang ada di
jalur perakitan. Pilihan mesin mana yang akan dibeli adalah keputusan preferensi.

1.2 Rumusan masalah.


1. Apa pengertian Penganggaran modal?
2. Apa saja metode penganggaran modal?
3. Bagaimana memperluas metode net present value?
4. Bagaimana arus kas tidak pasti?
5. Bagaimana keputusan preferensi?
6. Bagaimana postaudit proyek investasi?
2
1.3 Tujuan masalah.
1. Untuk mengetahui apa pengertian Penganggaran modal.
2. Untuk mengetahui apa saja metode penganggaran modal
3. Untuk mengetahui bagaimana memperluas metode net present value
4. Untuk mengetahui bagaimana arus kas tidak pasti
5. Untuk mengetahui bagaimana keputusan preferensi
6. Untuk mengetahui bagaimana postaudit proyek investasi

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penganggaran Modal


Istilah penganggaran modal digunakan untuk menggambarkan bagaimana manajer
merencanakan investasi yang signifikan dalam proyek yang memiliki implikasi jangka
panjang seperti pembelian peralatan baru atau pengenalan produk baru. Sebagian besar
perusahaan memiliki lebih banyak proyek potensial daripada yang sebenarnya dapat
mereka danai.
Oleh karena itu, manajer harus hati-hati memilih proyek-proyek yang menjanjikan
pengembalian masa depan terbesar. Seberapa baik manajer membuat keputusan
penganggaran modal ini merupakan faktor penting dalam kesehatan keuangan organisasi
jangka panjang.
A. Keputusan Penganggaran Modal Umum.
Setiap keputusan yang melibatkan pengeluaran kas sekarang untuk mendapatkan
pengembalian di masa depan adalah keputusan penganggaran modal. Keputusan penganggaran
modal biasanya meliputi:
1) Keputusan pengurangan biaya.
2) Keputusan ekspansi.
3) Keputusan pemilihan peralatan.
4) Keputusan sewa atau beli.
5) Keputusan penggantian peralatan.
Keputusan penganggaran modal terbagi dalam dua kategori besar, yaitu:
1) Keputusan penyaringan
Terkait dengan apakah proyek yang diusulkan dapat diterima, apakah melewati
rintangan yang telah ditetapkan. Misalnya, sebuah perusahaan mungkin memiliki
kebijakan untuk menerima proyek hanya jika proyek tersebut memberikan pengembalian
setidaknya 20 persen dari investasi. Tingkat pengembalian yang diminta adalah tingkat
pengembalian minimum yang harus dihasilkan proyek agar dapat diterima.

4
2) Keputusan preferensi.
Yaitu berhubungan dengan pemilihan dari beberapa alternatif yang dapat diterima.
Sebagai ilustrasi, sebuah perusahaan mungkin sedang mempertimbangkan beberapa mesin
yang berbeda untuk menggantikan mesin yang ada di jalur perakitan. Pilihan mesin mana
yang akan dibeli adalah keputusan preferensi.
B. Arus Kas versus Pendapatan Operasional Bersih.
Tiga metode penganggaran modal pertama yaitu metode pengembalian, metode nilai
sekarang bersih, dan metode tingkat pengembalian internal, semua berfokus pada analisis
arus kas yang terkait dengan proyek investasi modal, sedangkan yang sederhana metode
tingkat pengembalian berfokus pada pendapatan operasi bersih tambahan .semua berfokus
pada analisis arus kas yang terkait dengan proyek investasi modal, sedangkan yang
sederhana metode tingkat pengembalian berfokus pada pendapatan operasi bersih
tambahan
a) Arus Kas Keluar Khas.
Sebagian besar proyek memiliki tiga jenis arus kas keluar, yaitu:
1. mereka sering membutuhkan arus kas keluar segera dalam bentuk investasi awal
pada peralatan, aset lain, dan biaya pemasangan. Setiap nilai sisa yang
direalisasikan dari penjualan peralatan lama dapat diakui sebagai pengurang
investasi awal atau sebagai arus kas masuk.
2. beberapa proyek mengharuskan perusahaan untuk memperluas modal kerjanya.
Modal kerja adalah aset lancar (misalnya kas, piutang, dan persediaan) dikurangi
kewajiban lancar. Ketika sebuah perusahaan mengambil proyek baru, saldo akun
aset saat ini sering kali meningkat. Kebutuhan modal kerja tambahan ini
diperlakukan sebagai bagian dari investasi awal dalam suatu proyek.
3. banyak proyek memerlukan pengeluaran berkala untuk perbaikan dan
pemeliharaan serta biaya operasi tambahan
b) Arus Kas Masuk yang Khas.
Sebagian besar proyek juga memiliki tiga jenis arus kas masuk, yaitu:
1. Sebuah proyek biasanya akan meningkatkan pendapatan atau mengurangi biaya,
jumlah yang terlibat harus diperlakukan sebagai arus kas masuk untuk tujuan

5
penganggaran modal. Perhatikan bahwa dari sudut pandang arus kas, pengurangan
biaya setara dengan peningkatan pendapatan.
2. Arus kas masuk juga sering terwujud dari penjualan peralatan untuk nilai sisa ketika
proyek berakhir, meskipun perusahaan sebenarnya harus membayar untuk
membuang beberapa barang bernilai rendah atau berbahaya.
3. Setiap modal kerja yang terikat dalam proyek dapat dilepaskan untuk digunakan di
tempat lain pada akhir proyek dan harus diperlakukan sebagai arus kas masuk pada
saat itu. Modal kerja dilepaskan, misalnya, ketika perusahaan menjual
persediaannya atau menagih piutangnya.
C. Nilai Waktu Uang.
Nilai waktu uang adalah sejumlah uang yang dimiliki saat ini memiliki nilai lebih tinggi
dibandingkan uang dalam jumlah serupa dimasa depan. Contoh mengilustrasikan konsep
penganggaran modal penting yang dikenal sebagai nilai waktu dari uang yaitu Nilai waktu
uang mengakui bahwa satu dolar hari ini bernilai lebih dari satu dolar setahun dari sekarang
jika tidak ada alasan lain selain Anda dapat menempatkan dolar di bank hari ini dan
memiliki lebih dari satu dolar setahun dari sekarang. Karena nilai waktu dari uang,
investasi modal yang menjanjikan arus kas lebih awal lebih disukai daripada investasi yang
menjanjikan arus kas nanti.
Meskipun metode pengembalian berfokus pada arus kas, metode ini tidak mengenal
nilai waktu dari uang. Dengan kata lain, ia memperlakukan satu dolar yang diterima hari
ini sebagai nilai yang sama dengan satu dolar yang diterima kapan pun di masa depan.
Sebaliknya, metode net present value dan internal rate of return tidak hanya berfokus pada
arus kas, tetapi juga mengakui nilai waktu dari arus kas tersebut. Kedua metode ini
menggunakan teknik yang disebut diskon arus kas untuk menerjemahkan nilai arus kas
masa depan ke nilai sekarang.

2.2. Metode penganggaran modal.


Metode penganggaran modal tersebut ada 4, yaitu:
A. Metode Pengembalian
Untuk mengevaluasi proyek penganggaran modal berfokus pada periode
pengembalian. Periode pengembalian adalah lamanya waktu yang diperlukan suatu proyek
6
untuk memulihkan biaya awalnya dari arus kas masuk bersih yang dihasilkannya. Periode ini
kadang-kadang disebut sebagai “waktu yang diperlukan suatu investasi untuk membayar
sendiri”. Premis dasar dari metode pengembalian adalah bahwa semakin cepat biaya investasi
dapat diperoleh kembali, semakin diinginkan investasi tersebut. Metode pengembalian
bukanlah ukuran sebenarnya dari profitabilitas investasi.
Sebaliknya, itu hanya memberi tahu seorang manajer berapa tahun yang diperlukan
untuk memulihkan investasi awal, namun periode pengembalian yang lebih pendek tidak selalu
berarti bahwa satu investasi lebih diminati daripada yang lain. Atau metode pengembalian
adalah bahwa metode ini tidak mempertimbangkan nilai waktu dari uang, Arus kas masuk yang
akan diterima beberapa tahun mendatang ditimbang sama dengan arus kas masuk yang
diterima saat ini
Periode pengembalian dinyatakan dalam tahun. Ketika arus kas masuk bersih tahunan
adalah sama setiap tahun, rumus berikut dapat digunakan untuk menghitung periode
pengembalian.

Diperlukan investasi
periode pengembalian =
Arus kas masuk bersih tahunan

Contoh A:
Perusahaan York membutuhkan mesin penggilingan baru. Perusahaan sedang
mempertimbangkan dua mesin: mesin A dan mesin B. Mesin A berharga $15.000, memiliki
masa manfaat sepuluh tahun, dan akan mengurangi biaya operasi sebesar $5.000 per tahun.
Mesin B berharga hanya $12.000, juga akan mengurangi biaya pengoperasian sebesar $5.000
per tahun, tetapi memiliki masa manfaat hanya lima tahun.
Diminta: Mesin mana yang harus dibeli sesuai dengan metode pengembalian?
$15.000
Periode pengembalian mesin A = = 3 tahun
5.000
12.000
Periode pengembalian mesin B = = 2,4 tahun
5.000

Menurut perhitungan pengembalian, Perusahaan York harus membeli Mesin B, karena


memiliki periode pengembalian yang lebih pendek daripada mesin A, tetapi memiliki masa
7
manfaat hanya 5 tahun daripada 10 tahun untuk mesin A Mesin B harus dibeli dua kali sekali
segera dan sekali lagi setelah tahun kelima untuk menyediakan layanan yang sama hanya
dengan satu mesin A. Dalam keadaan ini, mesin A mungkin merupakan investasi yang lebih
baik daripada mesin B, meskipun mesin B memiliki periode pengembalian yang lebih pendek.
Sayangnya, metode pengembalian mengabaikan semua arus kas yang terjadi setelah periode
pengembalian.
Di sisi lain, dalam kondisi tertentu metode payback bisa sangat berguna. Untuk satu
hal, ini dapat membantu mengidentifikasi proposal investasi mana yang ada di "rata-rata".
Artinya, ini dapat digunakan sebagai alat penyaringan. Selain itu, periode pengembalian sering
kali penting bagi perusahaan baru yang “miskin uang tunai”. Ketika sebuah perusahaan
kekurangan uang tunai, proyek dengan periode pengembalian yang pendek tetapi tingkat
pengembalian yang rendah mungkin lebih disukai daripada proyek lain dengan tingkat
pengembalian yang tinggi tetapi periode pengembalian yang panjang. Alasannya adalah bahwa
perusahaan mungkin hanya membutuhkan pengembalian investasi tunai yang lebih cepat. Dan
terakhir, metode pengembalian kadang-kadang digunakan di industri yang produknya menjadi
usang dengan sangat cepat seperti barang elektronik konsumen. Karena produk hanya dapat
bertahan satu atau dua tahun.
Sebuah Contoh Diperpanjang Payback, periode pengembalian dihitung dengan
membagi investasi dalam proyek dengan arus kas masuk bersih tahunan proyek. Jika peralatan
baru menggantikan peralatan lama, maka setiap nilai sisa yang diterima saat membuang
peralatan lama harus dikurangkan dari biaya peralatan baru, dan hanya investasi tambahan
yang harus digunakan dalam perhitungan pengembalian. Selain itu, setiap penyusutan yang
dikurangi untuk mencapai pendapatan operasional bersih proyek harus ditambahkan kembali
untuk mendapatkan arus kas masuk bersih tahunan yang diharapkan dari proyek.

Contoh B:
Goodtime Fun Centers, Inc., mengoperasikan taman hiburan. Beberapa mesin penjual
otomatis di salah satu tamannya memberikan pendapatan yang sangat kecil, sehingga
perusahaan mempertimbangkan untuk melepas mesin tersebut dan memasang peralatan untuk
mengeluarkan es krim lembut. Peralatan tersebut akan menelan biaya $80.000 dan memiliki

8
masa manfaat delapan tahun tanpa nilai sisa. Tambahan pendapatan tahunan dan biaya yang
terkait dengan penjualan es krim adalah sebagai berikut:
Penjualan 150.000
Biaya variabel 90.000
ꟷꟷꟷꟷꟷꟷ ꟷꟷꟷꟷꟷꟷ
Margin kontribusi 60.000
Biaya tetap:
Gaji 27.000
Pemeliharaan 3.000
Depresiasi 10.000 40.000
ꟷꟷꟷꟷꟷꟷ ꟷꟷꟷꟷꟷꟷ
Pendapatan bersih 20.000
Lampiran Jawaban

Menghitung periode pengembalian untuk dispenser es krim. Beberapa hal harus


diperhatikan. Pertama, penyusutan ditambahkan kembali ke pendapatan operasi bersih untuk
memperoleh arus kas masuk bersih tahunan dari peralatan baru. Depresiasi bukanlah
pengeluaran tunai, dengan demikian, harus ditambahkan kembali untuk menyesuaikan
pendapatan operasional bersih menjadi basis kas. Kedua, perhitungan pengembalian
mengurangi nilai sisa mesin lama dari biaya peralatan baru sehingga hanya investasi
inkremental yang digunakan dalam menghitung periode pengembalian. Karena peralatan yang
diusulkan memiliki periode pengembalian kurang dari tiga tahun, persyaratan pengembalian
perusahaan telah terpenuhi.
Pengembalian dan Arus Kas Tidak Merata Ketika arus kas yang terkait dengan proyek
investasi berubah dari tahun ke tahun, Sebagai gantinya, periode pengembalian dapat dihitung
sebagai berikut (dengan asumsi bahwa arus kas masuk terjadi secara merata

9
BAGIAN 14–1 Perhitungan Payback Periode

Tahun: (Periode pengembalian = Jumlah tahun hingga tahun di mana investasi dilunasi +
(Investasi yang belum dipulihkan pada awal tahun di mana investasi dilunasi ÷ Arus kas masuk
pada periode di mana investasi dibayarkan mati). Untuk mengilustrasikan cara menerapkan
rumus ini, pertimbangkan data berikut:

BAGIAN 14–1 Perhitungan Payback Periode (lanjutan)

Periode pengembalian investasi sejumlah 5,5 tahun, dihitung sebagai berikut: 5 + ($1.500
÷ $3.000) = 5,5 tahun. melacak investasi yang belum terpulihkan dari tahun ke tahun seperti
yang ditunjukkan pada Tampilan 14–2. Pada pertengahan tahun keenam, arus kas masuk yang
cukup akan terealisasi untuk memulihkan seluruh investasi sebesar $6.000 ($4.000 + $2.000).

10
BAGIAN 14–2 Perhitungan Payback Period Payback dan Arus Kas Tidak Merata

B. Metode Nilai Sekarang Bersih.


Metode Nilai Sekaarang Bersih adalah metode nilai sekarang bersih membandingkan
nilai sekarang dari arus kas masuk proyek dengan nilai sekarang dari arus kas keluarnya.
Selisih antara nilai sekarang dari arus kas ini, yang disebut nilai sekarang bersih, menentukan
apakah suatu proyek merupakan investasi yang dapat diterima atau tidak. Saat melakukan
analisis nilai sekarang bersih, manajer biasanya membuat dua asumsi penting, yaitu:
1. Mereka menganggap bahwa semua arus kas selain investasi awal terjadi pada akhir
periode. Asumsi ini agak tidak realistis karena arus kas biasanya terjadi sepanjang suatu
periode, bukan hanya pada akhir periode, namun, ini sangat menyederhanakan
perhitungan.
2. Manajer berasumsi bahwa semua arus kas yang dihasilkan oleh proyek investasi segera
diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang sama dengan tingkat yang
digunakan untuk mendiskon arus kas masa depan, juga dikenal sebagai tingkat diskonto.
Jika kondisi ini tidak terpenuhi, perhitungan nilai sekarang bersih tidak akan akurat.
Untuk mengilustrasikan analisis net present, pertimbangkan data berikut:
Contohnya: Harper Company mempertimbangkan untuk membeli mesin baru seharga $50.000
dan bertahan selama lima tahun. Mesin baru ini akan memungkinkan perusahaan mengurangi
biaya tenaga kerjanya sebesar $18.000 per tahun. Pada akhir periode lima tahun, perusahaan
akan menjual mesin tersebut dengan nilai sisa $5.000. Harper Company mensyaratkan
pengembalian sebelum pajak minimal 18% untuk semua proyek investasi. Haruskah mesin
dibeli? Harper Company harus menentukan apakah investasi tunai sekarang sebesar $50.000

11
dapat dibenarkan jika akan menghasilkan pengurangan biaya sebesar $18.000 dalam setiap lima
tahun ke depan. Jawabannya mungkin tampak jelas mengingat total penghematan biaya adalah
$90.000 ($18.000 per tahun × 5 tahun); namun, perusahaan dapat memperoleh pengembalian
18 persen dengan menginvestasikan uangnya di tempat lain. Pengurangan biaya tahunan tidak
cukup hanya menutupi biaya awal mesin; mereka juga harus menghasilkan pengembalian
minimal 18% atau perusahaan akan lebih baik menginvestasikan uangnya di tempat lain.
Untuk menentukan apakah investasi itu diinginkan, aliran penghematan biaya tahunan
sebesar $18.000 dan nilai sisa mesin sebesar $5.000 harus didiskontokan ke nilai sekarang dan
kemudian dibandingkan dengan biaya mesin baru. Pameran 14–3, 14–4, dan 14–5
menunjukkan tiga cara yang berbeda tetapi setara dalam melakukan perhitungan ini,
Pendekatan pada Tampilan 14–3 dan 14–4 bergantung pada faktor diskonto yang ditunjukkan
pada Lampiran 14B yang telah dibulatkan menjadi tiga tempat desimal. Metode yang
ditunjukkan pada Tampilan 14–5 mendapatkan jawabannya dengan menggunakan faktor
diskonto yang tidak dibulatkan. Sel B8 dari Tampilan 14–3 menghitung nilai sekarang dari
pengeluaran kas awal Harper Company sebesar $(50.000) dengan mengalikan $(50.000)
dengan 1.000, faktor nilai sekarang untuk setiap arus kas yang terjadi segera. Sel C8
menghitung nilai sekarang dari penghematan biaya tahunan sebesar $56.286 dengan
mengalikan $18.000 dengan 3,127, faktor nilai sekarang dari anuitas lima tahun dengan tingkat
diskonto 18 persen (lihat Tampilan 14B–2). Sel D8 menghitung nilai sekarang dari nilai sisa
mesin sebesar $2.185 dengan mengalikan $5.000 dengan 0,437, faktor nilai sekarang dari
jumlah tunggal yang akan diterima dalam lima tahun dengan tingkat diskonto 18 persen (lihat
Tampilan 14B–1). Terakhir, sel B8 hingga D8 ditambahkan bersama untuk mendapatkan nilai
sekarang bersih di sel B9 sebesar $8.471.

12
Bagian 14-3 Faktor Diskon dari Pameran Analisis Nilai Sekarang Bersih Menggunakan
Faktor Diskon dari Tampilan 14B–1 dan 14B–2 di Lampiran 14B

Di bawah pendekatan ini Sel B8 menghitung nilai sekarang dari pengeluaran kas awal
sebesar $(50.000) dengan mengalikan $(50.000) dengan 1.000—seperti yang dilakukan pada
Tampilan 14– 3. Namun, daripada menghitung nilai sekarang dari penghematan biaya tahunan
dengan menggunakan faktor diskon 3,127 dari Tampilan 14B–2, pendekatan yang digunakan
dalam Tampilan 14–4 mendiskontokan penghematan biaya tahunan di Tahun 1–5 dan nilai sisa
mesin di Tahun 5 ke nilai sekarang menggunakan faktor diskon dari Exhibit 14B–1.
Metode yang dijelaskan dalam Pameran 14–3 dan 14–4 setara secara matematis —
keduanya menghasilkan nilai sekarang bersih sebesar $8.471. Satu-satunya perbedaan antara
kedua pameran ini berkaitan dengan diskon penghematan biaya tenaga kerja tahunan. Dalam
Tampilan 14–3, penghematan biaya tenaga kerja didiskontokan ke nilai sekarang menggunakan
faktor anuitas 3,127, sedangkan dalam Tampilan 14–4, penghematan biaya ini didiskontokan
menggunakan lima faktor terpisah yang berjumlah 3,127 (0,847 + 0,718 + 0,609 + 0,516 +
0,437 = 3,127)

13
Bagian 14-4 Analisis Nilai Sekarang Bersih Menggunakan Faktor Diskon dari Tampilan
14B–1 di Lampiran 14B

Kembali bahwa nilai sekarang bersih dalam Tampilan 14–3 dan 14–4 dihitung
menggunakan faktor diskon bulat dari Lampiran 14B. Namun, perhitungan nilai sekarang bersih
juga dapat dilakukan dengan menggunakan faktor diskonto yang tidak dibulatkan. Salah satu
pendekatan untuk menggunakan faktor diskonto yang tidak dibulatkan adalah mengganti faktor
diskonto yang dibulatkan yang ditunjukkan pada baris 7 dari Pameran 14–3 dan 14–4 dengan
rumus yang menghitung faktor diskonto yang tidak dibulatkan.
Pendekatan lain, seperti yang ditunjukkan pada Tampilan 14–5, adalah dengan
menggunakan fungsi NPV Microsoft Excel untuk melakukan perhitungan. Fungsi NPV secara
otomatis menghitung nilai sekarang bersih setelah menentukan tiga parameter—tingkat
diskonto arus kas tahunan, dan pengeluaran kas awal atau Perhatikan bahwa nilai sekarang
bersih di Tampilan 14–5 sebesar $8.475 adalah $4 lebih tinggi daripada nilai sekarang bersih
yang ditunjukkan di Tampilan 14–3 dan 14–4. Perbedaan sepele $4 muncul karena fungsi NPV
Microsoft Excel menggunakan faktor diskon yang tidak dibulatkan.

BAGAN 14–5 Analisis Net Present Value Menggunakan Fungsi NPV Microsoft Excel

14
Misalnya, karena proyek yang diusulkan Harper Company memiliki net present value
positif sebesar $8.471, hal ini mengimplikasikan bahwa perusahaan harus membeli mesin baru.
Nilai bersih sekarang yang positif menunjukkan bahwa pengembalian proyek melebihi tingkat
diskonto, Nilai sekarang bersih negatif menunjukkan bahwa pengembalian proyek kurang dari
tingkat diskonto.
Oleh karena itu, jika tingkat pengembalian minimum yang disyaratkan perusahaan
digunakan sebagai tingkat diskonto, proyek dengan nilai sekarang bersih positif memiliki tingkat
pengembalian yang melebihi tingkat pengembalian minimum yang disyaratkan dan dapat diterima.
Sebaliknya, proyek dengan net present value negatif memiliki pengembalian yang kurang dari
tingkat pengembalian minimum yang disyaratkan dan tidak dapat diterima. Alhasil:

Lampiran Jawaban

Biaya modal perusahaan biasanya dianggap sebagai tingkat pengembalian minimum yang
disyaratkan. Biaya modal adalah tingkat pengembalian rata-rata yang harus dibayar perusahaan
kepada kreditur jangka panjangnya dan pemegang saham untuk penggunaan dana mereka. Jika
tingkat pengembalian proyek kurang dari biaya modal, perusahaan tidak mendapatkan cukup uang
untuk mengkompensasi kreditur dan pemegang sahamnya. Oleh karena itu, setiap proyek dengan
tingkat pengembalian kurang dari biaya modal harus ditolak, Biaya modal berfungsi sebagai alat
penyaringan. Ketika biaya modal digunakan sebagai tingkat diskonto dalam analisis nilai sekarang
bersih, setiap proyek dengan nilai sekarang bersih negatif tidak menutupi biaya modal perusahaan
dan harus dibuang karena tidak dapat diterima.
Pemulihan Investasi Awal Metode nilai sekarang bersih, secara otomatis memberikan
pengembalian investasi awal, Setiap kali nilai sekarang bersih dari suatu proyek adalah positif,
proyek akan memulihkan biaya awal investasi ditambah kelebihan arus kas masuk yang cukup
untuk mengkompensasi organisasi untuk mengikat dana dalam proyek tersebut.

15
Rumah Sakit Carver sedang mempertimbangkan pembelian lampiran untuk mesin sinar-X
miliknya dengan harga $3.170. Lampiran akan dapat digunakan selama empat tahun, setelah itu
tidak akan memiliki nilai sisa. Ini akan meningkatkan arus kas masuk bersih sebesar $1.000 per
tahun di departemen sinar-X. Carver Hospital—Analisis Net Present Value dari X-Ray
Attachment Dewan direksi rumah sakit mensyaratkan tingkat pengembalian minimal 10% dari
investasi tersebut.
Analisis nilai sekarang bersih dari keinginan untuk membeli alat tambahan sinar-X
(menggunakan faktor diskon 3,170 dari Tampilan 14B–2) disajikan pada Tampilan 14–6.
Perhatikan bahwa lampiran memiliki pengembalian tepat 10 persen atas investasi awal karena nilai
sekarang bersih adalah nol pada tingkat diskonto 10 persen. Setiap arus kas masuk tahunan sebesar
$1.000 yang timbul dari penggunaan lampiran terdiri dari dua bagian. Satu bagian mewakili
pemulihan sebagian dari $ 3.170 asli yang dibayarkan untuk lampiran, dan bagian lainnya
mewakili laba atas investasi ini. Perincian arus kas masuk $1.000 setiap tahun antara pemulihan
investasi dan laba atas investasi ditunjukkan pada Tampilan 14–7.

BAGAN 14–6 Carver Hospital—Analisis Net Present Value dari X-Ray Attachment

16
BAGAN 14–7 Rumah Sakit Carver—Rincian Arus Kas Masuk Tahunan

Arus kas masuk tahun pertama sebesar $1.000 terdiri dari pengembalian investasi
sebesar $317 (pengembalian 10% dari investasi awal sebesar $3.170), ditambah pengembalian
investasi sebesar $683. Karena jumlah investasi yang belum terpulihkan menurun setiap
tahunnya, jumlah dolar dari pengembalian investasi juga menurun setiap tahunnya. Pada akhir
tahun keempat, semua $3.170 dari investasi awal telah diperoleh kembali.
Sebagai contoh: Di bawah pengaturan lisensi khusus, Swinyard Corporation memiliki
peluang untuk memasarkan produk baru untuk jangka waktu lima tahun. Produk akan dibeli
dari pabrikan, dengan Swinyard bertanggung jawab atas biaya promosi dan distribusi.
Pengaturan lisensi dapat diperbarui pada akhir periode lima tahun. Setelah mempelajari dengan
cermat, Swinyard memperkirakan biaya dan pendapatan berikut untuk produk baru tersebut:

Lampiran Jawaban

Pada akhir periode lima tahun, jika Swinyard memutuskan untuk tidak memperbarui
pengaturan perizinan, modal kerja akan dikeluarkan untuk investasi di tempat lain. Swinyard
menggunakan tingkat diskonto 14 persen.
17
Lampiran Jawaban

Contoh ini melibatkan berbagai arus kas masuk dan arus kas keluar. Solusinya Perhatikan
bagaimana modal kerja ditangani dalam pameran ini. Ini dihitung sebagai arus kas keluar di awal
proyek (sel B4) dan sebagai arus kas masuk saat dilepaskan di akhir proyek (sel G10). Juga
perhatikan bagaimana pendapatan penjualan, harga pokok penjualan, dan biaya out-of-pocket
ditangani.
Biaya out-of-pocket adalah pengeluaran kas aktual untuk gaji, iklan, dan biaya operasional
lainnya. Karena nilai sekarang bersih dari proposal tersebut adalah positif, produk baru tersebut
dapat diterima.
C. Metode Tingkat Pengembalian Internal.
Tingkat pengembalian internal adalah tingkat pengembalian proyek investasi selama
masa manfaatnya. Tingkat pengembalian internal dihitung dengan menemukan tingkat
diskonto yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas keluar proyek dengan nilai sekarang
dari arus kas masuk, Dengan kata lain, tingkat pengembalian internal adalah tingkat diskonto
yang menghasilkan nilai sekarang bersih nol.
Untuk menghitung tingkat pengembalian internal, harus menemukan tingkat diskonto
yang akan menghasilkan nilai sekarang bersih nol. Pendekatan paling sederhana dan paling
langsung ketika arus kas masuk bersih sama setiap tahun adalah membagi investasi dalam
proyek dengan arus kas masuk bersih tahunan yang diharapkan. Perhitungan ini menghasilkan

18
faktor dari mana tingkat pengembalian internal dapat ditentukan. Rumusnya adalah sebagai
berikut:
Diperlukan investasi
Faktor tingkat pengembalian internal =
Arus kas masuk bersih tahunan

Contoh: Glendale School District sedang mempertimbangkan pembelian mesin


pemotong rumput besar yang ditarik traktor. Saat ini, rumput dipangkas menggunakan mesin
pemotong gas kecil yang digerakkan dengan tangan. Mesin pemotong besar yang ditarik
traktor akan menelan biaya $16.950 dan akan memiliki masa manfaat 10 tahun. Ini akan
memiliki nilai memo yang dapat diabaikan, yang dapat diabaikan. Mesin pemotong rumput
yang ditarik traktor akan bekerja lebih cepat daripada mesin pemotong rumput lama,
menghasilkan penghematan tenaga kerja sebesar $3.000 per tahun. Faktor yang diturunkan dari
rumus diatas kemudian ditempatkan di Exhibit 14B–2 di Appen dix 14B untuk melihat berapa
tingkat pengembalian yang diwakilinya. Dengan menggunakan rumus diatas dan data untuk
proyek yang diusulkan Glendale School District, kita mendapatkan.
Diperlukan investasi $16.950
= = $5.650
Arus kas masuk bersih tahunan $3.000

Jadi, faktor diskonto yang akan menyamakan rangkaian arus kas masuk $3.000 dengan
investasi saat ini sebesar $16.950 adalah 5.650. Sekarang perlu menemukan faktor ini di
Exhibit 14B–2 di Appendix 14B untuk melihat berapa tingkat pengembalian yang diwakilinya.
menggunakan garis 10 periode pada Tampilan 14B–2 karena arus kas untuk proyek berlanjut
selama 10 tahun. Jika memindai sepanjang garis periode 10, menemukan bahwa faktor 5,650
mewakili tingkat pengembalian 12 persen. Oleh karena itu, tingkat pengembalian internal dari
proyek mesin pemotong adalah 12 persen. dapat memverifikasi ini dengan menghitung nilai
sekarang bersih proyek menggunakan tingkat diskonto 12 persen seperti yang ditunjukkan
pada Tampilan dibawah.

19
Tampilan 14-9

Setelah Distrik Sekolah Glendale menghitung tingkat pengembalian internal proyek


sebesar 12 persen, ia akan menerima atau menolak proyek dengan membandingkan persentase
ini dengan tingkat pengembalian minimum yang disyaratkan distrik sekolah. Jika tingkat
pengembalian internal sama dengan atau lebih besar dari tingkat pengembalian yang
disyaratkan, maka proyek tersebut dapat diterima. Jika tingkat pengembalian internal kurang
dari tingkat pengembalian yang disyaratkan, maka proyek tersebut ditolak. Misalnya, jika kita
mengasumsikan bahwa tingkat pengembalian minimum yang diminta Glendale adalah 15
persen, maka distrik sekolah akan menolak proyek ini karena tingkat pengembalian internal 12
persen tidak menghapus tingkat rintangan 15 persen.
a. Perbandingan Net Present Value dan Internal Rate dari Metode Pengembalian
Bagian ini membandingkan metode nilai sekarang bersih dan tingkat pengembalian
internal dalam dua cara, yaitu:
1. Kedua metode tersebut menggunakan biaya modal untuk menyaring proyek investasi
yang tidak diinginkan. Ketika metode tingkat pengembalian internal digunakan, biaya
modal digunakan sebagai tingkat rintangan yang harus diselesaikan suatu proyek untuk
diterima. Jika tingkat pengembalian internal suatu proyek tidak cukup tinggi untuk
mengatasi rintangan biaya modal, maka proyek tersebut biasanya ditolak. Ketika
metode nilai sekarang bersih digunakan, biaya modal adalah tingkat diskonto yang
digunakan untuk menghitung nilai sekarang bersih dari proyek yang diusulkan. Setiap

20
proyek yang menghasilkan nilai sekarang bersih negatif ditolak kecuali faktor lain
cukup signifikan untuk menjamin penerimaannya.
2. Metode tingkat pengembalian internal membuat asumsi yang dipertanyakan. Kedua
metode tersebut mengasumsikan bahwa arus kas yang dihasilkan oleh suatu proyek
selama masa manfaatnya segera diinvestasikan kembali di tempat lain. Namun, kedua
metode tersebut membuat asumsi yang berbeda mengenai tingkat pengembalian yang
diperoleh dari arus kas tersebut. Metode nilai sekarang bersih mengasumsikan tingkat
pengembalian adalah tingkat diskonto, sedangkan metode tingkat pengembalian internal
mengasumsikan tingkat pengembalian yang diperoleh dari arus kas adalah tingkat
pengembalian internal proyek. Khususnya, jika tingkat pengembalian internal proyek
tinggi, asumsi ini mungkin tidak realistis. Biasanya lebih realistis untuk mengasumsikan
bahwa arus kas masuk dapat diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang
sama dengan tingkat diskonto—khususnya jika tingkat diskonto adalah biaya modal
perusahaan atau tingkat pengembalian peluang. Misalnya, jika tingkat diskonto adalah
biaya modal perusahaan, tingkat pengembalian ini sebenarnya dapat direalisasikan
dengan melunasi kreditur perusahaan dan membeli kembali saham perusahaan dengan
arus kas dari proyek tersebut. Singkatnya, ketika metode nilai sekarang bersih dan
metode tingkat pengembalian internal tidak setuju mengenai daya tarik suatu proyek,
yang terbaik adalah menggunakan metode nilai sekarang bersih.
Dari kedua metode tersebut, membuat asumsi yang lebih realistis tentang tingkat
pengembalian yang dapat diperoleh dari arus kas dari proyek.
D. Metode tingkat pengembalian sederhana.
Metode tingkat pengembalian sederhana adalah teknik penganggaran modal akhir.
Metode ini juga sering disebut sebagai accounting rate of return atau unadjusted rate of return.
Untuk mendapatkan tingkat pengembalian sederhana, pendapatan operasional bersih
inkremental tahunan yang dihasilkan oleh suatu proyek dibagi dengan investasi awal dalam
proyek, seperti yang ditunjukkan di bawah ini.
Pendapatan operasional bersih inkremental tahunan
Tingkat pengembalian sederhana =
Investasi awal

21
Contoh: Brigham Tea, Inc., adalah pengolah teh rendah asam. Perusahaan sedang
mempertimbangkan untuk membeli peralatan untuk lini pemrosesan tambahan yang akan
meningkatkan pendapatan sebesar $90.000 per tahun. Tambahan biaya operasi kas akan
menjadi $40.000 per tahun.

Lampiran Jawaban

Mengingat bahwa pendapatan operasional bersih inkremental tahunan dari proyek


adalah $30.000 dan investasi awal adalah $180.000, tingkat pengembalian sederhana adalah
16,7 persen seperti yang ditunjukkan di bawah ini:

Lampiran Jawaban (Lanjutan)

Tingkat pengembalian sederhana mengalami dua batasan penting. Pertama, ini


berfokus pada akuntansi pendapatan operasi bersih daripada arus kas. Jadi, jika suatu proyek
tidak memiliki pendapatan dan beban inkremental yang konstan selama masa manfaatnya,
tingkat pengembalian sederhana akan berfluktuasi dari tahun ke tahun, sehingga mungkin
menyebabkan proyek yang sama tampak diinginkan di beberapa tahun dan tidak diinginkan di
tahun lain. Kedua, metode tingkat pengembalian sederhana tidak melibatkan pendiskontoan
arus kas. Ini menganggap satu dolar yang diterima 10 tahun dari sekarang sama berharganya
dengan satu dolar yang diterima hari ini.

22
2.3. Memperluas Metode Net Present Value
Pendekatan biaya total adalah metode yang paling fleksibel untuk membandingkan
persaingan proyek.
Dua poin harus dicatat dari pameran:
1. semua arus kas masuk dan semua arus kas keluar disertakan dalam solusi di bawah
setiap alternatif. Tidak ada upaya yang dilakukan untuk memisahkan arus kas yang
relevan dengan keputusan dan yang tidak relevan Dimasukkannya semua arus kas yang
terkait dengan masing-masing alternatif memberi nama pendekatan itu— pendekatan
biaya total.
2. perhatikan bahwa net present value dihitung untuk setiap alternatif. Ini adalah kekuatan
dari pendekatan biaya total karena jumlah alternatif yang tidak terbatas dapat
dibandingkan berdampingan untuk menentukan pilihan terbaik.
A. Keputusan dengan Biaya Terkecil.
Beberapa keputusan tidak melibatkan pendapatan apa pun. Misalnya, sebuah
perusahaan mungkin mencoba memutuskan apakah akan membeli atau menyewa jet eksekutif.
Pilihan akan dibuat atas dasar alternatif mana membeli atau menyewa yang paling murah.
Dalam situasi seperti ini, di mana tidak ada pendapatan yang terlibat, alternatif yang paling
diinginkan adalah alternatif dengan biaya total terkecil dari perspektif nilai sekarang. Oleh
karena itu, ini dikenal sebagai keputusan dengan biaya paling rendah. Untuk mengilustrasikan
keputusan dengan biaya paling rendah, pertimbangkan data berikut:

23
Bagian 10-14 pendekatan Biaya Total untuk Pemilihan Proyek

Contoh: Perusahaan Val-Tek sedang mempertimbangkan untuk mengganti mesin


threading lama dengan mesin threading baru yang secara substansial akan mengurangi biaya
pengoperasian tahunan. Data terpilih yang berkaitan dengan mesin lama dan baru disajikan di
bawah ini:

Lampiran Soal

24
Bagian 14-11 Keputusan dengan Biaya Terkecil: Analisis Nilai Sekarang Bersih

2.4. Arus Kas Tidak Pasti


Berasumsi bahwa semua arus kas masa depan diketahui dengan pasti. Namun, arus kas
masa depan seringkali tidak pasti atau sulit diperkirakan. Sejumlah teknik tersedia untuk
menangani komplikasi ini. Beberapa dari teknik ini cukup teknis melibatkan simulasi
komputer atau keterampilan matematika tingkat lanjut dan berada di luar jangkauan.
Misalnya, sebuah perusahaan dengan tingkat diskonto 12 persen sedang
mempertimbangkan untuk membeli peralatan otomatis yang memiliki masa manfaat 10 tahun.
Anggap juga bahwa analisis arus kas yang didiskontokan hanya dari biaya dan manfaat nyata
menunjukkan nilai sekarang bersih negatif sebesar $226.000. Jelas, jika manfaat tidak
berwujud cukup besar, mereka dapat mengubah nilai sekarang bersih yang negatif ini menjadi
nilai sekarang bersih yang positif. Dalam hal ini, jumlah arus kas tambahan per tahun dari

25
manfaat tak berwujud yang diperlukan untuk membuat proyek menarik secara finansial dapat
dihitung sebagai berikut:

Lampiran Jawaban

Jadi, jika manfaat tak berwujud dari peralatan otomatis bernilai setidaknya $40.000 per
tahun bagi perusahaan, maka peralatan otomatis harus dibeli. Jika, menurut penilaian manajemen,
manfaat tak berwujud ini tidak bernilai $40.000 setahun, maka peralatan otomatis tidak boleh
dibeli

2.5. Keputusan Preferensi—Peringkat Proyek Investasi.


Ketika mempertimbangkan peluang investasi, manajer harus membuat dua jenis
keputusan-keputusan penyaringan dan keputusan preferensi. Keputusan penyaringan, yang
didahulukan, berkaitan dengan apakah investasi yang diusulkan dapat diterima atau tidak.
Keputusan preferensi datang setelah keputusan penyaringan dan mencoba menjawab pertanyaan
berikut: “Bagaimana proposal investasi yang tersisa, yang semuanya telah disaring dan
memberikan tingkat pengembalian yang dapat diterima, dan diurutkan dalam hal preferensi,
Artinya mana yang terbaik untuk diterima perusahaan.
Terkadang keputusan preferensi disebut keputusan penjatahan, atau keputusan peringkat.
Dana investasi yang terbatas harus dijatah di antara banyak alternatif yang bersaing. Oleh karena
itu, alternatif harus diurutkan. Baik metode tingkat pengembalian internal atau metode nilai
sekarang bersih dapat digunakan dalam membuat keputusan preferensi. Namun, seperti yang telah
dibahas sebelumnya, jika kedua metode tersebut bertentangan, sebaiknya gunakan metode nilai
sekarang bersih, yang lebih andal.

26
A. Metode Tingkat Pengembalian Internal
Ketika menggunakan metode tingkat pengembalian internal untuk memeringkat
proyek investasi yang bersaing, aturan preferensinya adalah Semakin tinggi tingkat
pengembalian internal, semakin diinginkan proyek tersebut. Tingkat pengembalian internal
banyak digunakan untuk memeringkat proyek.
B. Metode Nilai Sekarang Bersih Nilai sekarang
Bersih dari satu proyek tidak dapat secara langsung dibandingkan dengan nilai
sekarang bersih dari proyek lain kecuali investasi awal sama.
Saat menggunakan indeks profitabilitas untuk memeringkat proyek investasi yang
bersaing, aturan preferensinya adalah Semakin tinggi indeks profitabilitas, semakin diinginkan
proyek tersebut. Indeks profitabilitas adalah penerapan teknik untuk memanfaatkan sumber daya
terbatas. Dalam hal ini, sumber daya yang dibatasi adalah dana terbatas yang tersedia untuk
investasi, dan indeks profitabilitas serupa dengan margin kontribusi per unit sumber daya yang
dibatasi.
Beberapa detail harus diklarifikasi sehubungan dengan perhitungan indeks profitabilitas.
“Investasi yang diperlukan” mengacu pada setiap arus kas keluar yang terjadi pada awal proyek,
dikurangi dengan nilai sisa yang diperoleh dari penjualan peralatan lama. “Investasi yang
diperlukan” juga mencakup investasi dalam modal kerja yang mungkin diperlukan oleh proyek.

2.6. Postaudit Proyek Investasi.


Setelah proyek investasi disetujui dan dilaksanakan, Postaudit harus pemeriksaan apakah
hasil yang diharapkan benar-benar terwujud atau tidak Postaudit adalah bagian penting dari proses
penganggaran modal karena membantu menjaga kejujuran manajer dalam proposal investasi
mereka. Kecenderungan untuk menggelembungkan manfaat atau mengecilkan biaya dalam
proposal harus menjadi bukti setelah beberapa postaudit dilakukan. Postaudit juga memberikan
kesempatan untuk memperkuat dan mungkin memperluas proyek-proyek yang berhasil dan untuk
mengurangi kerugian pada proyek-proyek yang menggelepar.
Metode penganggaran modal yang sama harus digunakan dalam postaudit seperti yang
digunakan dalam proses persetujuan awal. Artinya, jika sebuah proyek disetujui berdasarkan
analisis nilai sekarang bersih, maka prosedur yang sama harus digunakan dalam melakukan
postaudit. Namun, data yang digunakan dalam analisis postaudit harus merupakan data observasi
27
aktual daripada data estimasi. Ini memberi manajemen kesempatan untuk membuat perbandingan
berdampingan untuk melihat seberapa baik proyek telah berhasil. Ini juga membantu memastikan
bahwa perkiraan data yang diterima pada proposal mendatang akan disiapkan dengan hati-hati
karena orang yang mengirimkan data mengetahui bahwa perkiraan mereka akan dibandingkan
dengan hasil aktual dalam proses postaudit

28
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Penganggaran modal adalah digunakan untuk menggambarkan bagaimana manajer
merencanakan investasi yang signifikan dalam proyek yang memiliki implikasi jangka panjang
seperti pembelian peralatan baru atau pengenalan produk baru. Setiap keputusan yang melibatkan
pengeluaran kas sekarang untuk mendapatkan pengembalian di masa depan adalah keputusan
penganggaran modal. Metode pengembalian dalam mengevaluasi proyek investasi modal
berfokus pada periode pengembalian. Periode pengembalian adalah lamanya waktu yang
diperlukan suatu proyek untuk memulihkan biaya awalnya dari arus kas masuk bersih yang
dihasilkannya. Premis dasar dari metode pengembalian adalah bahwa semakin cepat biaya
investasi dapat diperoleh kembali, semakin diinginkan investasi tersebut. Keputusan investasi
harus mempertimbangkan nilai waktu uang karena satu dolar yang diterima hari ini lebih berharga
daripada satu dolar yang diterima di masa depan. Metode nilai sekarang bersih dan tingkat
pengembalian internal keduanya mencerminkan fakta ini. Dalam metode nilai sekarang bersih,
arus kas masa depan didiskontokan ke nilai sekarang. Selisih antara nilai sekarang dari arus kas
masuk dan nilai sekarang dari arus kas keluar disebut nilai sekarang bersih proyek. Jika nilai
sekarang bersih dari suatu proyek negatif, proyek tersebut ditolak. Tingkat diskonto dalam metode
nilai sekarang bersih biasanya didasarkan pada tingkat pengembalian minimum yang disyaratkan
seperti biaya modal perusahaan. Tingkat pengembalian internal adalah tingkat pengembalian yang
menyamakan nilai sekarang dari arus kas masuk dan nilai sekarang dari arus kas keluar,
menghasilkan nilai sekarang bersih nol. Jika tingkat pengembalian internal kurang dari tingkat
pengembalian minimum yang disyaratkan perusahaan, proyek tersebut ditolak. Tingkat
pengembalian sederhana ditentukan dengan membagi pendapatan operasi bersih inkremental
tahunan proyek dengan investasi awal dalam proyek. Meskipun metode ini memiliki keterbatasan
penting, metode ini dapat memengaruhi proses pengambilan keputusan manajer pusat investasi
yang dievaluasi dan diberi penghargaan berdasarkan laba atas investasi (ROI) mereka, net present
value dihitung untuk setiap alternative, Ini adalah kekuatan dari pendekatan biaya total karena
jumlah alternatif yang tidak terbatas dapat dibandingkan berdampingan untuk menentukan pilihan
terbaik, Arus Kas Tidak Pasti berasumsi bahwa semua arus kas masa depan diketahui dengan pasti.
Namun, arus kas masa depan seringkali tidak pasti atau sulit diperkirakan. Sejumlah teknik tersedia
29
untuk menangani komplikasi ini. ketika mempertimbangkan peluang investasi, manajer harus
membuat dua jenis keputusan-keputusan penyaringan dan keputusan preferensi, Terkadang
keputusan preferensi disebut keputusan penjatahan, Dana investasi yang terbatas harus dijatah di
antara banyak alternatif yang bersaing. Oleh karena itu, alternatif harus diurutkan. Baik metode
tingkat pengembalian internal atau metode nilai sekarang bersih dapat digunakan dalam membuat
keputusan preferensi. Postaudit adalah bagian penting dari proses penganggaran modal karena
membantu menjaga kejujuran manajer dalam proposal investasi mereka. Kecenderungan untuk
menggelembungkan manfaat atau mengecilkan biaya dalam proposal harus menjadi bukti setelah
beberapa postaudit dilakukan. Postaudit juga memberikan kesempatan untuk memperkuat dan
mungkin memperluas proyek-proyek yang berhasil dan untuk mengurangi kerugian pada proyek-
proyek yang menggelepar.

3.2. SARAN
Makalah ini masih banyak kekurangan dan menimbulkan banyak pertanyaan, oleh karena
itu saran dan masukan kami perlukan untuk memperbaiki kedepannya, semoga mendapat ridho
dari Allah swt, setelah membaca makalah yang kami buat semoga dapat memahaminya dengan
mudah, amin.

30
Daftar Pustaka.

Garrison, Ray H., dkk. 2014. Managerial Accounting 14 th edition. Brewer (z-lib.org)

31

Anda mungkin juga menyukai