Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

KEPUTUSAN INVESTASI DAN PENGANGGARAN MODAL


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ekonomi Manajerial
Dosen Pengampuh : Dr. R Hozin Abdul Fatah, SE., MM
Bambang Kurnia Nugraha, SE., MM

Disusun Oleh : Kelompok 10


 Adelia Isnadewi 2101106
 Ferdian Yusuf 2101109
 Fuja Fatimah H 2101111
 Jesiska Sintia A 2101112
 Kania Muntaha A 2101117
 Sa’id Ilyas Sobari 2101115

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI LATIFAH MUBAROKIYAH


PONDOK PESANTREN SURYALAYA-TASIKMALAYA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga Makalah yang berjudul “Keputusan Investasi dan Penganggaran Modal” ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
dosen pengampuh Mata Kuliah Ekonomi Manajerial yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan makalah ini. Dan tak lupa juga kami haturkan terimakasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.
Makalah ini dibuat dengan salah satu tujuan yaitu untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Ekonomi Manajerial, dan selain itu juga untuk menambah pengetahuan
mahasiswa tentang investasi dan penanaman modal sehingga tidak salah dalam melakukan
investasi ataupun penganggaran modal dimasa yang akan datang. Karena kita sadari
bahwasannya kegiatan investasi pada saat ini menjadi salah satu hal yang menguntungkan jika
dilakukan dengan strategi yang benar.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Kami juga berharap semoga makalah ini bisa menjadi bahan untuk
belajar untuk menjadi lebih baik lagi. Bagi kami sebagai penyusun merasa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah kami yang lainnya dimasa yang akan datang.

Tasikmalaya, 04 April 2023

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i


DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1. Latar Belakang................................................................................................................. 1
2. Rumusan Masalah............................................................................................................ 2
3. Tujuan .............................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................ 3
1. Investasi ........................................................................................................................... 3
2. Keputusan Investasi ......................................................................................................... 4
3. Dasar Pengambilan Keputusan Innvestasi ....................................................................... 4
4. Tahapan Pengambilan Keputusan Investasi .................................................................... 5
5. Jenis-Jenis Investasi ......................................................................................................... 6
1. Investasi Jangka Pendek .............................................................................................. 6
2. Investasi Jangka Panjang ............................................................................................. 7
1. Riil Investment ............................................................................................................. 7
2. Financial Investment .................................................................................................... 7
3. Investasi kekayaan pribadi yang tampak ..................................................................... 7
4. Investasi komoditas...................................................................................................... 7
6. Instrument Investasi ......................................................................................................... 7
7. Tujuan Keputusan Investasi........................................................................................... 10
8. Penganggaran Modal (Capital Budgeting) .................................................................... 11
1. Pentingnya penganggaran modal (capital budgeting), diantaranya meliputi sebagai
berikut : ............................................................................................................................ 11
2. Tahapan-tahap atau langkah-langkah untuk penganggaran modal, yaitu : ................ 11
9. Metode Keputusan Penganggaran Modal (Capital Budgeting) ..................................... 12
1. Payback Periode ......................................................................................................... 12
2. Net Present Value Method (NPV) ............................................................................. 12
3. Internal Rate of Return (IRR) .................................................................................... 12
4. Profitability Index ...................................................................................................... 12
5. Accounting Rate of Return ........................................................................................ 12
10. Metode Analisis Capital Budgeting ........................................................................... 13

ii
1. Net Present Value (NPV) ........................................................................................... 13
2. Internal Rate Of Return (IRR) ................................................................................... 13
3. Profitability Index (PI) ............................................................................................... 14
4. Discounted Payback Periode...................................................................................... 14
1. Biaya Modal (Cost of Capital)....................................................................................... 15
2. Cost Of Equity .............................................................................................................. 15
3. Cost Of Debt .................................................................................................................. 15
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 17
1. Kesimpulan .................................................................................................................... 17
2. Saran .............................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Investasi adalah penanaman modal, biasanya dalam jangka panjang untuk
pengadaan aktiva lengkap atau pembelian saham-saham dan surat berharga lain untuk
memperoleh keuntungan. Adapun pengelolaan investasi adalah proses yang membantu
perumusan kebijakan dan tujuan, sekaligus pengawasan dalam penanaman modal untuk
memperoleh keuntungan. Seorang yang berinvestasi disebut dengan investor atau
penanam modal. Investasi menjadi salah satu pilihan favorit sebagai salah satu bagian
dari perencanaan keuangan oleh banyak orang. Baik itu untuk tujuan pribadi atau bisnis,
untuk persiapan masa tua maupun sebagai aset berharga.
Mengingat investasi telah menarik minat banyak orang keputusan investasi
merupakan salah satu hal penting yang perlu dipahami sebelum mencoba berinvestasi
pada satu hal. Keputusan investasi perlu diterapkan tidak hanya pada investasi saham,
tapi juga jenis investasi lainnya, dengan tujuan memaksimalkan keuntungan dan
meminimalisir risiko atau kerugian. Keputusan investasi juga berkaitan dengan proses
pemilihan satu atau lebih alternatif investasi yang dinilai menguntungkan dari sejumlah
alternatif investasi yang tersedia bagi perusahaan. Oleh karena itu setiap keputusan
investai yang diambil haruslah diperhitungkan secara matang agar tidak salah langkah
dan menyebabkan kerugian yang besar. Tidak hanya soal keuntungan besar yang
mendasari keputusan investasi, tetapi juga menyangkut risiko. Langkah-langkahnya pun
tidak hanya sebatas analisis risiko. Begitu pula dengan sifat investasi yang harus
diketahui terlebih dahulu sebelum yakin menempatkan dana.
Penganggaran modal adalah proses untuk menentukan
manakah investasi sesungguhnya yang harus diterima dan layak untuk mendapatkan
alokasi pendanaan dari perusahaan. Selain itu juga Penganggaran Modal bisa juga
diartikan sebagai keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai
pengeluaran dana dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu
tahun. Batas waktu satu tahun tersebut tidaklah mutlak, termasuk dalam pengeluaran dana
ini adalah pengeluaran dana untuk pembelian aktiva, yaitu tanah, bangunan, mesin, alat-
alat lainnya. Penganggaran modal atau Capital Budgeting bertujuan untuk membuat
keputusan investasi dengan berbagai pertimbangan yang komprehensif sehingga
keputusan pendanaan yang dilakukan memberikan keuntungan dari kepada perusahaan
sekaligus memberikan keuntungan kepada para pemegang saham. Analisis capital

1
budgeting merupakan salah satu usaha untuk menjamin agar pengeluaran modal, yang
ketersediaanya bersifat terbatas dapat mencapai titik optimum tujuan pencapaian dari
perusahaan sebagaimana yang diharapkan baik dari segi manfaat, ekonomi, finansial dan
sosial.
Oleh karena itu dalam melakukan investasi dan penganggaran modal haruslah
terlebih dahulu memahami secara menyeluruh mengenai investasi dan penanaman modal.
Bukan hanya mengetahui mengenai risiko-risiko investasi dan penganggaran modal kita
juga harus memahami mengenai sifat-sifat dari investasi itu sendiri. Sehingga segala
langkah yang diambil dalam investasi menghasilkan provit yang maksima. Untuk
mengetahui lebih lanjut mengenai materi keputusan investasi dan penganggaran modal
akan dibahas lebih lanjut pada makalah ini.
2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan investasi ?
2. Apa yang diaksud dengan keputusan investasi ?
3. Apa saja dasar-dasar pengambilan keputusan dalam investasi ?
4. Apa saja jenis – jenis Investasi ?
5. Apa yang dimaksud penganggaran modal ?
6. Apa saja yang termasuk dalam metode penganggaran modal ?
3. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan investasi,
2. Mengetahui apa yang diaksud dengan keputusan investasi,
3. Mengetahui apa saja dasar-dasar pengambilan keputusan dalam investasi,
4. Mengetahui apa saja jenis – jenis Investasi,
5. Mengetahui apa yang dimaksud penganggaran modal,
6. Mengetahui apa saja yang termasuk dalam metode penganggaran modal.

2
BAB II
PEMBAHASAN
Pada era globalisasi saat ini banyak masyarakat yang mulai tertarik untuk melakukan
investasi, meskipun jumlahnya masih belum sebanyak di negara lain. Penganggaran modal
atau capital budgeting merupakan suatu proses dengan melakukan evaluasi dan pemilihan atas
adanya investasi jangka panjang yang memiliki kinerja secara konsisten sehingga mampu
memaksimalisasikan nilai keuntungan bagi perusahaan. Investasi berarti pengeluaran yang
dilakukan pada saat ini dan hasil yang diharapkan dari pengeluaran tersebut baru akan
diterima lebih dari satu tahun mendatang. Penganggaran modal dan keputusan investasi
memiliki peranan penting bagi perusahaan. Anggaran modal yang dikembangkan dan
dilaksanakan secara efektif dapat membantu dalam mencapai tujuan ekonomi dan keuangan
jangka panjang, namun apabila terdapat kesalahan pengambilan keputusan dalam pengeluaran
modal dapat menyebabkan masalah dan dampak kerugian besar bagi perusahaan.
Dalam sebuah perusahaan, manajer keuangan bertanggung jawab dalam menangani
pengambilan keputusan finansial. Keputusan investasi memerlukan prosedur yang kompleks.
Alasan utama kompleksitas dalam keputusan investasi adalah adanya sejumlah besar investor
yang menunjukkan pola emosi dan perilaku yang bervariasi saat mengambil keputusan
investasi. Bias kognitif merupakan suatu penyimpangan yang secara sistematis dari adanya
norma atau rasionalitas didalam penilaian yang dilakukan. Bias kognitif dapat diperbaiki
dengan meningkatkan kesadaran investor pada topik tertentu tetapi bias emosional mungkin
dapat atau tidak dapat diperbaiki karena sepenuhnya didasarkan dan dipengaruhi oleh emosi
manusia.
Manfaat pengambilan keputusan melalui heuristik adalah investor dapat mengambil
keputusan dengan sangat cepat dan kelemahannya adalah kemungkinan terjadinya kesalahan
meningkat sehingga keaslian output mungkin tidak seperti yang diasumsikan oleh investor.
1. Investasi
Investasi diartikan sebagai penanaman modal dalam suatu perusahaan atau proyek
tertentu untuk tujuan memperoleh keuntungan, atau membeli suatu dengan harapan dapat
dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi dimasa yang akan datang. Investasi
merupakan penundaan konsumsi saat ini untuk konsumsi masa depan. Artinya bahwa
keuntungan di masa datang merupakan kompensasi atas waktu dan risiko yang terkait
dengan suatu investasi yang dilakukan. Investasi adalah pilihan keputusan kepemilikan
atau penguasaan aset untuk memperoleh capital gain. Investasi adalah aset yang

3
diharapkan dapat memberikan keuntungan kembali. Investasi terdiri dari investasi tetap
dan investasi variabel.
 Investasi tetap
Merupakan suatu investasi dengan nilai yang tidak didasarkan atas jumlah
produksi sehingga mampu digunakan untuk memperoleh faktor produksi bersifat
tetap antara lain; mesin, bangunan, dan tanah.
 Investasi variable
Adalah investasi yang tergantung berapa jumlah produksi. Semakin besar
jumlah barang dan jasa diproduksi semakin besar investasi. Investasi variabel disebut
modal kerja
Pilihan investasi, antara lain berupa deposito, tabungan, obligasi, saham, emas, tanah,
bangunan, properti, komuditas, dan lainnya.
2. Keputusan Investasi
Keputusan investasi adalah keputusan yang menyangkut pengalokasian dana, baik
dari dalam maupun luar perusahaan, ke dalam berbagai bentuk investasi. Di mana
umumnya, proses ini dilakukan oleh manajer keuangan terkait pengalokasian sejumlah
dana milik investor ke dalam instrumen investasi yang dianggap dapat memberi
keuntungan untuk jangka waktu yang panjang. Keputusan investasi juga bisa diartikan
sebagai sebuah proses pemilihan satu atau lebih alternatif investasi yang dinilai lebih
menguntungkan dari sejumlah alternatif lain. Proses ini mencakup proses analisis resiko
guna meminimalisir kerugian yang mungkin terjadi pada penempatan investasi.
Pengambilan keputusan membutuhkan pendekatan yang sistematis terhadap
beberapa alternatif yang dihadapi dan tindakan yang menurut perhitungan merupakan
tindakan yang paling tepat untuk diambil. Pengambilan keputusan keuangan yang
dilakukan oleh Manajer Keuangan dapat berpengaruh bagi masa depan perusahaan. Hal
ini dikarenakan setiap keputusan bisnis diukur secara finansial yang menyebabkan
Manajer Keuangan memegang peranan utama dalam perusahaan. Manajer keuangan
harus melihat beberapa aspek yang terdiri atas investasi jangka panjang yang akan dipilih
(alokasi dana), darimana pendanaan jangka panjang untuk membayar investasi tersebut,
dan cara untuk mengelola aktivitas investasi tersebut.
3. Dasar Pengambilan Keputusan Innvestasi
Dasar dari pengambilan keputusan investasi adalah return (laba) dan resiko. Di mana
hubungan keduanya adalah searah. Dengan kata lain, semakin besar tingkat return, maka akan

4
semakin besar pula tingkat resikonya, begitu pun sebaliknya. Adapun yang dimaksud dengan
return dan risiko adalah :
1. Return
Return atau tingkat perolehan laba jelas menjadi alasan utama dibalik
penanaman modal yang dilakukan oleh investor. Mereka tentu mengharapkan dana
yang dialokasikannya dapat memberinya laba dalam jangka waktu tertentu. Dalam
pengambilan keputusan, investor memiliki dua sikap pengambilan yaitu sikap
rasional dan irasional. Adapun dalam konteks manajemen investasi, return dapat
dibedakan menjadi dua jenis, yakni expected return dan realized return.
 Expected return adalah tingkat return yang diantisipasi atau diharapkan oleh
investor di masa mendatang
 Realized return adalah tingkat return yang telah diperoleh investor di masa
sebelumnya.
2. Resiko
Resiko berkaitan dengan kerugian yang akan dialami oleh investor, yang
mana biasanya dipengaruhi oleh berbagi faktor dan terjadi secara tidak terduga.
Namun, resiko kerugian ini juga bisa terjadi karena strategi yang tidak matang dan
kesalahan pada saat proses kalkulasi atau analisis. Oleh karena itu sangat penting
seorang manajer keuangan dapat melakukan pengambilan keputusan yang tepat
dalam proses investasi agar keuntungan yang diharapkan dapat diperoleh secara
maksimal.
4. Tahapan Pengambilan Keputusan Investasi
Proses pengambilan keputusan investasi terdiri dari lima tahapan yang berjalan
secara runtut dan dilakukan terus menerus sampai mendapatkan keputusan yang terbaik.
1. Menentukan Tujuan Investasi
Investor harus mengetahui apa tujuan dari investasi yang dilakukannya,
apakah untuk jangka panjang atau jangka pendek. Tentukan pula tingkat resiko, di
mana investasi beresiko tinggi berpotensi memberi keuntungan yang cukup tinggi
pula dan investasi beresiko rendah berpotensi memberi keuntungan yang rendah
pula.
Investor juga bisa menentukan sektor industri yang menarik minatnya,
apakah sektor perbankan, pertambangan, atau yang lainnya.
2. Menentukan Kebijakan Investasi

5
Investor bisa mulai menentukan keputusan atas alokasi aset atau asset
allocation decision. Keputusan ini berhubungan dengan kegiatan pendistribusian
dana yang sudah dimiliki, baik aset saham, obligasi, atau aset investasi lainnya.
3. Memilih Strategi Portofolio
Terdapat dua strategi portofolio yang dapat dipilih oleh investor, yakni
strategi portofolio aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi portofolio aktif
melibatkan kegiatan aktif dalam menggunakan ketersediaan informasi dan teknik
untuk menentukan portofolio yang paling tepat. Sebaliknya, strategi portofolio pasif
dilakukan hanya dengan mempertimbangkan rata-rata reaksi pasar.
4. Menentukan Aset
Dari seluruh tahapan, langkah keempat ini menjadi yang paling dinanti, yaitu
pemilihan aset. Pastikan aset yang dipilih dapat memberikan return yang baik, dan
tetap sesuai dengan kemampuan serta tingkat resiko yang telah dipertimbangkan
sebelumnya.
5. Mengukur dan Mengevaluasi Kinerja Portofolio
Tahap ini bisa dikatakan sebagai tahap final atau penentuan, apakah
keputusan investasi sudah layak dan sesuai dengan harapan atau justru belu,. Apabila
kinerjanya masih kurang, maka proses keputusan investasi harus dimulai lagi dari
awal, begitu pun seterusnya sampai dicapai kinerja investasi yang paling optimal.
5. Jenis-Jenis Investasi
Menurut jangka waktunya investasi dibagi menjadi :
1. Investasi Jangka Pendek
Jenis investasi ini memiliki periode yang cukup pendek dengan hasil return
yang dapat dilihat setelah 3 sampai 12 bulan. Jenis investasi ini juga sering disebut
dengan istilah investasi sementara atau sekadar untuk mengamankan dana yang
dimiliki sambil menunggu munculnya peluang investasi lain yang memiliki return
relatif lebih optimal.
Ada 2 ciri yang membuat sebuah instrumen investasi bisa disebut sebagai
investasi jangka pendek. Pertama, investasi tersebut harus memiliki kualitas tinggi.
Kedua, instrumen investasi tersebut harus sangat likuid dan mudah dijual kembali.
Kekurangan yang dimilikinya, memiliki return yang relatif jauh lebih rendah.
Ada macam-macam investasi yang masuk ke dalam kategori ini. Salah satunya
adalah reksa dana.

6
2. Investasi Jangka Panjang
Butuh waktu bertahun-tahun untuk mulai menghasilkan return. Tidak jarang,
seorang investor harus menahan dan menyimpan investasi ini hingga 10 tahu
sebelum menjualnya dan merealisasikan return.
Investasi jangka panjang umumnya memiliki return yang lebih optimal
dibandingkan jenis investasi jangka pendek, risiko yang ditanggung juga umumnya
lebih tinggi. Untuk memaksimalkan potensi dari investasi jangka panjang, harus
memiliki modal yang cukup besar, karena bisa saja sebuah investasi jangka panjang
bisa saja terus merugi selama beberapa tahun pertama. Karena itulah, perlu analisis
yang cukup mendalam sebelum memutuskan untuk mengambil jenis investasi ini.
Salah satu investasi jangka panjang adalah investasi saham.
Investasi, Menurut Dewi dan Vijaya dilihat secara wujud dapat berupa investasi riil,
maupun keuangan. Adapun yang dimaksud dengan ke dua investasi tersebut adalah :
1. Riil Investment
Yaitu menginvestasikan sejumlah tertentu aset berwujud, seperti halnya
tanah, emas, bangunan, dan lain-lain. investasi pada aset nampak atau nyata misalnya
tanah, gedung, bangunan
2. Financial Investment
Yaitu menginvestasikan sejumlah dana tertentu pada aset finansial, seperti
halnya deposito, saham, obligasi, dan lain-lain.
3. Investasi kekayaan pribadi yang tampak
Investasi pada benda pribadi misalnya emas, berlian, barang antik.
4. Investasi komoditas
Investasi pada komoditas barang seperti kopi, kelapa sawit.
6. Instrument Investasi
Investasi merupakan cara terbaik untuk melindungi kekayaan sekaligus
meningkatkan jumlahnya. Namun sebelum mulai berinvestasi, harus
menentukan tujuan dari investasi itu sendiri dan memahami profil risiko yang
dimiliki. Dari kedua informasi itulah, kita bisa menentukan jangka waktu dan
jenis investasi yang sebaiknya dipilih.
1. Deposito
Deposito ini mirip dengan tabungan, risikonya yang rendah membuat
deposito kerap dipilih investor pemula. Ada dua hal yang membedakannya, yakni
tingkat bunga dan adanya waktu jatuh tempo.

7
Suku bunga deposito lebih tinggi dibandingkan bunga tabungan biasa. Secara
umum, bunganya ada di kisaran 5-6% per tahunnya, ada juga beberapa bank yang
menawarkan suku bunga lebih dari 6%. Meski memiliki suku bunga yang lebih
tinggi, uang yang di investasikan ke deposito tidak bisa diambil sewaktu-waktu
layaknya tabungan. Sebelum deposito tersebut jatuh tempo.
Secara umum, rata-rata bank menyediakan tenor maksimal 12 bulan. Meski
demikian, ada juga beberapa bank yang menawarkan tenor deposito hingga 24 bulan.
2. Emas
Sama halnya dengan deposito, risiko investasi emas juga rendah. Nilainya
cenderung stabil dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Jika ingin
berinvestasi emas, sebaiknya pilih emas batangan. Nilai emas batangan ini murni
dinilai dari beratnya. Untuk penyimpan emas batangan bisa menggunakan jasa
deposit box di bank.
3. Properti
Investasi properti memiliki beberapa kesamaan dengan investasi emas. Ada
benda fisik yang Anda beli di sini. Nilainya juga dipastikan terus mengalami
peningkatan tanpa banyak fluktuasi. Selain itu, risikonya juga terbilang rendah.
Investasi properti tergolong sebagai investasi jangka panjang. Jadi untuk
mendapatkan return, Anda memang harus menahannya dalam waktu yang cukup
panjang.
Cara yang paling sederhana mengenai investasi ini adalah dengan membeli
tanah, membangun properti di atasnya dan menjualnya saat harga dinilai sudah
cukup tinggi. Cara kedua, menyewakan properti untuk mendapatkan aliran
pemasukan.
Meski risiko investasi ini terbilang rendah, properti adalah aset yang bisa
rusak oleh waktu. Anda harus merawatnya agar nilainya tetap terjaga. Biaya
perawatan yang sudah dikeluarkan ini nantinya juga perlu dipertimbangkan saat
hendak menjual properti. Tentu saja perlu biaya perawatan agar nilai asset ini dapat
terus terjaga.
4. Saham
Saham sebenarnya merupakan bukti kepemilikan sebuah perusahaan. Saat
membeli saham, pada dasarnya membeli sebagian kepemilikan atas perusahaan yang
mengeluarkannya. Jadi semakin banyak saham yang dibeli, semakin besar pula
persentase kepemilikan perusahaan yang didapatkan.

8
Return investasi saham biasanya berasal dari dividen dan pertumbuhan nilai
saham itu sendiri. Dividen sendiri diambil dari return yang diperoleh perusahaan.
Namun perlu dicatat, tidak semua perusahaan membagikan dividen kepada
investornya. Beberapa perusahaan justru memilih menggunakan return yang didapat
untuk mengembangkan bisnisnya.
Dibandingkan dengan yang lainnya, risiko investasi saham terbilang yang
paling tinggi. Butuh pemahaman dan analisa yang cukup mendalam sebelum
memutuskan untuk membeli saham sebuah perusahaan. Namun sebagai alternatif,
saat ini ada reksa dana saham yang risikonya lebih rendah namun memiliki potensi
return mendekati investasi saham.
5. Reksa Dana
Sederhana nya, reksa dana adalah sebuah instrumen investasi di mana dana
dari beberapa investor dikumpulkan menjadi satu untuk kemudian diinvestasikan ke
instrumen-instrumen investasi yang ada di pasar modal. Reksa dana sendiri terbagi
menjadi 5 jenis. Kelima jenis reksa dana ini meliputi reksa dana pasar uang, reksa
dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana campuran dan reksa dana
index.
Untuk risiko terendah ada reksa dana pasar uang. Sedangkan untuk potensi
return terbesar dengan risiko yang juga tidak kalah tinggi ada reksa dana saham.
Reksa dana sendiri dapat dibeli mulai dari nominal Rp 500.000 di HSBC.
Sebelum membeli reksa dana, pastikan untuk memahami profil risiko terlebih
dahulu.
6. Peer to Peer Lending
Jenis investasi peer to peer lending tergolong masih cukup baru di Indonesia.
Popularitasnya terus melejit seiring dengan kejelasan hukum dan kemudahan yang
ditawarkannya. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya perusahaan fintech lending yang
menjalankan model bisnis ini.
Dalam peer to peer lending, pada dasarnya Anda meminjamkan sejumlah
uang kepada pihak yang membutuhkan, baik itu individu ataupun badan usaha,
dengan return jenis investasi ini berasal dari bunga pinjaman yang telah disepakati
bersama.
Banyak fintech lending yang menawarkan suku bunga pinjaman mencapai
18% per tahunnya. Selain itu, berinvestasi peer to peer bisa mulai dari dari Rp
100.000 saja.

9
7. Tujuan Keputusan Investasi
Tujuan dilakukan keputusan investasi adalah untuk memperoleh laba yang besar
dengan risiko yang dapat dikelola, dengan harapan dapat mengoptimalkan nilai
perusahaan. Seorang manajer keuangan harus mampu memutuskan apakah suatu
investasi cukup berharga untuk ditanamkan modalnya dan bisa memilih dengan cerdas
antara dua atau lebih alternatif. Maka untuk dapat melakukan hal ini diperlukan suatu
prosedur evaluasi, membandingkan, dan memilih proyek yang diperlukan.
Prosedur ini juga bisa kita sebut capital budgeting. Tujuan dari penganggaran
modal (capital budgeting) merupakan cara untuk mengevaluasi layak atau tidaknya suatu
usulan rencana proyek. Umumnya penganggaran modal membutuhkan dana yang relatif
besar dalam jangka waktu yang panjang dan juga mengandung risiko. Menurut Weston
dan Coplan, tujuan penganggaran modal (capital budgeting) yaitu:
 Untuk memaksimumkan kekayaan pemegang saham.
 Untuk dapat memilih saat yang tepat dalam memperoleh atau kembalinya aktiva dan
mutu aktiva yang dibeli.
 Penganggaran modal (capital budgeting) merupakan keputusan investasi jangka
panjang yang memerlukan evaluasi dan pengujian karena menyangkut dalam
pengeluaran modal besar.
Selain itu, ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi, antara lain :
 Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa mendatang.
Seseorang yang bijaksana akan berfikir bagaimana cara meningkatkan taraf
hidupnya dari waktu ke waktu atau setidak-tidaknya bagaimana berusaha unuk
mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang
dimasa yang akan datang.
 Mengurangi tekanan inflasi
Dengan melakukan investasi dalam memilih perusahaan atau objek lain,
seseorang dapat menghindarkan diri agar kekayaan atau harta miliknya tidak merosot
nilainya karena di gerogoti oleh inflasi.
 Dorongan untuk menghemat pajak
Beberapa negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang sifatnya
mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui fasilitas perpajakan yang di
berikan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha
tertentu.

10
 Dipicu oleh kebutuhan akan masa depan
 Dipicu oleh banyaknya ketidakpastian atau hal-hal lain yang tidak terduga dalam
hidup, misalnya keterbatasan dana, kondisi kesehatan, datangnya musibah secara
tiba-tiba dan kondisi pasar investasi.
8. Penganggaran Modal (Capital Budgeting)
Penganggaran modal (capital budgeting) adalah keseluruhan proses mulai dari
perencanaan sampai dengan pengambilan keputusan untuk pengeluaran sejumlah dana
(investasi) dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu 1 tahun.
Capital budgeting bertujuan untuk membuat keputusan investasi dengan berbagai
pertimbangan yang komprehensif sehingga keputusan pendanaan yang dilakukan
memberikan keuntungan kepada perusahaan sekaligus memberikan keuntungan kepada
para pemegang saham.
1. Pentingnya penganggaran modal (capital budgeting), diantaranya meliputi
sebagai berikut :
 Keputusan penganggaran modal akan berpengaruh pada jangka waktu yang lama
sehingga perusahaan kehilangan fleksibilitasnya.
 Penganggaran modal yg efektif akan menaikkan ketepatan waktu dan kualitas
dari penambahan aktiva.
 Pengeluaran modal sangatlah penting
2. Tahapan-tahap atau langkah-langkah untuk penganggaran modal, yaitu :
 Biaya proyek harus ditentukan
 Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan dari proyek,
termasuk nilai akhir aktiva.
 Resiko dari aliran kas proyek harus diestimasi. (memakai distribusi probabilitas
aliran kas).
 Manajemen harus menentukan biaya modal (cost of capital) yg tepat untuk
mendiskon aliran kas proyek.
 Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang diharapkan
digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva.
 Nilai sekarang dari aliran kas yg diharapkan dibandingkan dengan biayanya

11
9. Metode Keputusan Penganggaran Modal (Capital Budgeting)
1. Payback Periode
Merupakan waktu yang diperlukan oleh satu proyek investasi untuk
mengembalikan seluruh dana yang telah diinvestasikan dalam proyek tersebut. Metode
PP ini merupakan metode yang paling sederhana untuk mengevaluasi layak tidaknya
suatu proyek dijalankan karena metode perhitungan yang cepat, berdasarkan intuisi
serta umum digunakan dalam bisnis.
2. Net Present Value Method (NPV)
Metode penilaian investasi ini ditekankan pada pengukuran seberapa besar
selisih yang dapat dihasilkan antara nilai sekarang present value investasi dengan
aliran kas bersih (net cash flow) yang dihasilkan selama umur investasi, baik
operasional maupun aliran kas bersih pada akhir umur investasi (terminal cahs flow).
3. Internal Rate of Return (IRR)
Metode Internal Rate of Return (IRR) merupakan metode penilaian investasi
untuk mencari tingkat bunga (discount rate) yang menyematkan nilai sekarang dari
aliran kas neto (present value of procceds) dan investasi (initial outlays).
4. Profitability Index
Metode profitability index atau benefit cost ratio merupakan metode yang
memiliki hasil keputusan sama dengan metode NPV. Artinya, apabila suatu proyek
investasi diterima dengan menggunakan metode NPV maka akan diterima pula jika
dihitung menggunakan metode profitability index ini.
5. Accounting Rate of Return
Metode Accounting Rate Return (ARR) mengukur besarnya tingkat
keuntungan dari investasi yang digunakan untuk memperolah keuntungan tersebut.
Keuntungan yang diperhitungkan adalah keuntungan bersih setelah pajak (earning
after tax, EAT).
Dari kelima metode penilaian investasi yang telah dijelaskan diatas, ternyata ada 3 metode
yang cukup baik digunakan dalam menilai investasi yaitu metode Net Present Value (NPV),
metode profitability index (PI) dan metode Internal Rate of Return (IRR). Hal ini terutama
karena ketiga metode tersebut memperhatikan nilai waktu dan uang dalam analisa
penilaiannya.

12
10. Metode Analisis Capital Budgeting
Dalam membuat keputusan, tingkat kepopuleran metode yang digunakan dalam
membuat keputusan adalah Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR).
Untuk melengkapi analisis kelayakan usaha maka perlu dilakukan
perhitungan Profitability Index (PI) dan Discounted Payback Period (DPP).
1. Net Present Value (NPV)
Menurut Hayes, Net present value (NPV) adalah salah satu teknik
dalam capital budgeting untuk mengukur profitabilitas rencana investasi proyek
dengan menggunakan faktor nilai waktu uang. NPV merupakan selisih antara present
value yang didapat dari investasi yang ditanamkan dengan nilai sekarang dari
penerimaan arus kas masuk dimasa yang akan datang.
Aturan dasar investasi adalah : terima proyek (investasi layak dilakukan)
jika nilai NPV lebih besar dari nol (0) sedangkan jika nilai NPV leih kecil dari nol (0),
proyek tersebut harus ditolak (investasi tidak layak untuk dilakukan). Hal tersebut
biasa dikenal dengan sebutan ‘NPV Rule’
Keuntungan penggunaan keuntungan metode NPV ini selain penggunaannya
yang sederhana diantaranya adalah penggunaan nilai waktu uang untuk menghitung
nilai sesuai dengan arus kas yang diperoleh pada masa yang akan datang sehingga
terdapat gambaran profitabilitas proyek yang lebih mendekati kenyataan. Kedua,
penggunaan suku bunga kredit yang dipinjam oleh investor untuk membiayai proyek
sebagai faktor pendiskonto. Penggunaan metode NPV menjadi fleksibel karena dapat
disesuaikan dengan tingkat suku bunga kredit yang dapat berubah-ubah dari waktu ke
waktu. Dalam menggunakan metode NPV dimana dalam menghitung NPV diperlukan
keahlian financial analyst sehingga penggunaannya terbatas.
2. Internal Rate Of Return (IRR)
IRR adalah discount rate atau faktor pendiskonto yang apabila digunakan
untuk mendiskonto seluruh cash inflows dan salvage value akan menghasilkan jumlah
present value yang sama dengan jumlah investasi. Jadi dalam hal ini IRR dapat
menggambarkan presentasi keuntungan serealistik mungkin yang akan diperoleh dari
investasi barang modal atau proyek yang direncanakan.
Formula dari perhitungan IRR sendiri menggunakan rumus yang sama dengan
rumus NPV.

13
Dalam NPV yang dicari nilai akhirnya dengan menggunakan discount rate,
sementara itu dalam IRR yang dicari adalah nilai discount rate yang dapat
memberikan nilai NPV sama dengan nol (zero).
Apabil IRR > cost of capital, maka return yang dihasilkan akan lebih besar dari
yang diharapkan. Dengan return yang lebih besar tersebut maka
proyek investasi tersebut dapat diterima. Jika IRR < Cost of capital-nya maka
perkiraan return yang dihasilkan dari usulan investasi akan lebih kecil dari yang
diharapkan sehingga proyek investasi tersebut tidak layak untuk dilakukan.
Kelebihan dari penggunaan metode IRR adalah dampak dari investasi dapat
dilihat dengan jelas dalam perhitungan, menghitung semua arus kas masuk yang ada,
mempertimbangkan konsep time value of money dan risiko investasi yang mungkin
terjadi di masa mendatang. Kelemahan dari penggunaan metode IRR adalah
membutuhkan nilai dari cost of capital, tidak dapat memberikan hasil yang maksimal
pada pemilihan proyek dengan modal yang berupa rasio serta kurang dapat
memberikan keputusan yang tepat untuk proyek mutual exclusive.
3. Profitability Index (PI)
Profitability index (PI) adalah rasio present value dari cash
flow setelah investasi awal pada tahun ke-0 dengan jumlah investasi awal tahun ke-0.
Aturan pengambilan keputusan terhadap rasio PI: Proyek investasi akan diterima
bila nilai PI > 1 sedangkan bila nilai PI < 1 maka proyek tersebut akan ditolak.
4. Discounted Payback Periode
Payback Period (PP) merupakan waktu yang diperlukan oleh satu
proyek investasi untuk mengembalikan seluruh dana yang telah diinvestasikan dalam
proyek tersebut.
Proyek dengan nilai PP yang paling kecil merupakan proyek yang akan dipilih
oleh perusahaan untuk dijalankan. Hal tersebut dikarenakan semakin kecil nilai PP
dari suatu proyek maka semakin kecil risiko yang akan dihadapi berkaitan dengan
keadaan uncertainty di masa mendatang. Namun dikarenakan setiap perusahaan
memiliki harapan jangka waktu pengembalian yang berbeda maka payback
period tersebut harus memperhatikan berapa lama perusahaan mengharapkan
pengembalian suatu investasi yang ditanamkan pada proyek tersebut.
Apabila periode pengembalian berdasarkan pada hasil hitungan lebih pendek
dari waktu yang diperkirakan, maka proyek investasi tersebut layak untuk dijalankan.

14
Akan tetapi apabila sebaliknya dimana periode pengembalian investasi lebih panjang
dari perkiraan maka proyek tersebut sebaiknya tidak dijalankan.
Discounted Payback Period (DPP) merupakan metode yang sama dengan payback period,
akan tetapi pada metode ini sudah memasukkan unsur perhitungan time value of money.
Maka sebagaimana yang terlihat pada formula DPP, nilai net cash
flow dan investasi merupakan nilai yang sudah di present value-kan terlebih dahulu.
1. Biaya Modal (Cost of Capital)
Biaya modal usaha yang menggunakan kedua komponen tersebut
merupakan rata-rata tertimbang atau disebut juga sebagai weighted average cost
of capital (WACC) dengan pembobotannya adalah berupa porsi masing-masing
sumber dana yang digunakan.
2. Cost Of Equity
Dalam menentukan cost of equity yang akan dijadikan sebagai discount
rate dari proyek sulit untuk ditentukan karena biaya modal sendiri
merupakan opportunity cost dari pemilik perusahaan apabila dana tersebut
diinvestasikan pada proyek atau usaha lain. Sehingga dalam upayanya
mendapatkan nilai dari cost of equity dapat dilakukan melalui beberapa
pendekatan diantaranya adalah:
 Menambahkan sejumlah spread tertentu diatas cost of debt
 Menggunakan capital asset pricing model (CAPM), dimana cost of
equity adalah sebesar tingkat bunga bebas risiko (risk free rate) ditambahkan
dengan risk premium untuk menutupi risiko investasi tersebut.
3. Cost Of Debt
Besarnya cost of debt dari perusahaan adalah senilai
tingkat bunga pinjaman dari bank yang dikaitkan dengan kesehatan dan rating
perusahaan. Hal tersebut dapat tercermin dari time interest earned yang tinggi,
debt ratio yang relatif rendah dan rasio keuangan lainnya yang lebih baik
dibandingkan perusahaan yang kurang sehat.
Cost of debt yang digunakan untuk usaha baru biasanya memiliki
tambahan persyaratan yaitu kreditur (bank) menentukan struktur permodalan
(hutang dibandingkan dengan modal sendiri) selain dari besaran
tingkat bunga pinjaman yang dibebankan oleh kreditur. Sedangkan
apabila investasi digunakan untuk penambahan kapasitas produksi dari

15
perusahaan yang sudah memiliki rating dan pinjaman sebelumnya maka lebih
fleksibel dalam penentuan struktur modalnya.

16
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Investasi diartikan sebagai penanaman modal dalam suatu perusahaan atau proyek
tertentu untuk tujuan memperoleh keuntungan, atau membeli suatu dengan harapan dapat
dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi dimasa yang akan datang. Investasi merupakan
penundaan konsumsi saat ini untuk konsumsi masa depan. Artinya bahwa keuntungan di masa
datang merupakan kompensasi atas waktu dan risiko yang terkait dengan suatu investasi yang
dilakukan. Investasi adalah pilihan keputusan kepemilikan atau penguasaan aset untuk
memperoleh capital gain. Investasi adalah aset yang diharapkan dapat memberikan
keuntungan kembali. Investasi terdiri dari investasi tetap dan investasi variabel.
Keputusan investasi adalah keputusan yang menyangkut pengalokasian dana, baik dari
dalam maupun luar perusahaan, ke dalam berbagai bentuk investasi. Di mana umumnya,
proses ini dilakukan oleh manajer keuangan terkait pengalokasian sejumlah dana milik
investor ke dalam instrumen investasi yang dianggap dapat memberi keuntungan untuk jangka
waktu yang panjang.
Dasar dari pengambilan keputusan investasi adalah return (laba) dan resiko. Di mana
hubungan keduanya adalah searah. Dengan kata lain, semakin besar tingkat return, maka akan
semakin besar pula tingkat resikonya, begitu pun sebaliknya. Adapun yang dimaksud dengan
return dan risiko adalah :
1) Return;
2) Resiko.

Proses pengambilan keputusan investasi terdiri dari lima tahapan yang berjalan secara
runtut dan dilakukan terus menerus sampai mendapatkan keputusan yang terbaik.

1) Menentukan Tujuan Investasi


2) Menentukan Kebijakan Investasi
3) Memilih Strategi Portofolio
4) Menentukan Aset
5) Mengukur dan Mengevaluasi Kinerja Portofolio
Menurut jangka waktunya investasi dibagi menjadi :
1) Investasi Jangka Pendek
2) Investasi Jangka Panjang

17
Investasi merupakan cara terbaik untuk melindungi kekayaan sekaligus meningkatkan
jumlahnya. Namun sebelum mulai berinvestasi, harus menentukan tujuan dari investasi itu
sendiri dan memahami profil risiko yang dimiliki. Dari kedua informasi itulah, kita bisa
menentukan jangka waktu dan jenis investasi yang sebaiknya dipilih.

1) Deposito
2) Emas
3) Properti
4) Saham
5) Reksa Dana
6) Peer to Peer Lending
Tujuan dilakukan keputusan investasi adalah untuk memperoleh laba yang besar dengan
risiko yang dapat dikelola, dengan harapan dapat mengoptimalkan nilai perusahaan. Seorang
manajer keuangan harus mampu memutuskan apakah suatu investasi cukup berharga untuk
ditanamkan modalnya dan bisa memilih dengan cerdas antara dua atau lebih alternatif. Maka
untuk dapat melakukan hal ini diperlukan suatu prosedur evaluasi, membandingkan, dan
memilih proyek yang diperlukan.
Penganggaran modal (capital budgeting) adalah keseluruhan proses mulai dari
perencanaan sampai dengan pengambilan keputusan untuk pengeluaran sejumlah dana
(investasi) dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu 1 tahun.
Capital budgeting bertujuan untuk membuat keputusan investasi dengan berbagai
pertimbangan yang komprehensif sehingga keputusan pendanaan yang dilakukan memberikan
keuntungan kepada perusahaan sekaligus memberikan keuntungan kepada para pemegang
saham.
Metode Keputusan Penganggaran Modal (Capital Budgeting)

1) Payback Periode
2) Net Present Value Method (NPV)
3) Internal Rate of Return (IRR)
4) Profitability Index
5) Accounting Rate of Return

Metode Analisis Capital Budgeting

1) Net Present Value (NPV)


2) Internal Rate Of Return (IRR)
3) Profitability Index (PI)
4) Discounted Payback Periode

18
2. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini tetapi
kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan
masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan kedepannya.

19
DAFTAR PUSTAKA
http://e-journal.uajy.ac.id/25490/3/16%2004%2022692_2.pdf

https://stie-igi.ac.id/wp-content/uploads/2020/07/modul-8-Penggaran-perusahaan-1.pdf

https://jom.untidar.ac.id/index.php/market/article/download/1837/pdf

https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/Pertemuan_11_Keputusan_Investasi_Modal.pptx

20

Anda mungkin juga menyukai