MANAJEMEN KEUANGAN
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
KELOMPOK 9
i
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1 Latar belakang............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah...........................................................................................................................1
2.1 Pengertian Anggaran Modal.......................................................................................................2
2.2 Pentingnya Anggaran Modal......................................................................................................2
2.3 Tujuan Anggaran Modal.............................................................................................................4
2.4 Manfaat Anggaran Modal...........................................................................................................4
2.5 Pengelompokan Anggaran Modal...............................................................................................4
2.5.1 Pengelompokan Berdasarkan Tujuan....................................................................................4
2.6 Jenis Kuputusan Amggaran Modal.............................................................................................5
2.7 Prinsip Dasar Proses Penganggaran Modal.................................................................................7
2.8 Masalah Keterbatasan Dana ( Capital Rationing )......................................................................7
BAB III..................................................................................................................................................9
PENUTUP.............................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................9
3.2 Saran............................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Penganggaran modal adalah istilah yang sering kita dengar pada saat berhubungan dengan
uang. Tapi seringkali istilah penganggaran modal disalah tafsirkan sebagai alat untuk menghitung
keuntungan saja, padahal penganggaran modal (capital budgeting) bukan hanya sekedar itu saja.
Maka dari itu kita harus memahami betul pengertian dari penganggaran modal (capital budgeting)
agar penafsiran tidak hanya terbatas pada mencari keuntungan saja tetapi melakukan keputusan
investasi yang akan berdampak bagus pada jangka panjang maupun jangka pendek bagi perusahaan.
Di suatu perusahaan, seorang manajer keuangan harus paham betul dengan capital budgeting ini sebab
seorang manajerlah yang akan memutuskan investasi atau penanam modal ini dapat diinvestasikan
agar berdampak baik pada perusahaan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Penganggaran Modal adalah Suatu Konsep Investasi Dikatakan sebagai suatu konsep
investasi, sebab penganggaran modalmelibatkan suatu pengikatan (penanaman) dana di masa
sekarang dengan harapanmemperoleh keuntungan yang dikehendaki di masa mendatang. 2
1. Investasi yang terlalu besar atau kecil berdampak jangka panjang bagi masa depan
Perusahaan
2. Penganggaran modal memerlukan biaya yang besar
3. Pengambilan keputusan Penganggaran Modal melibatkan banyak pihak
2
3. Evaluasi arus kas tersebut
4. Memilih proyek-proyek yang sesuai dengan kriteria tertentu, dan
5. Monitoring dan penilaian terus menerus terhadap proyek investasi setelah investasi
dilaksanakan.
Usul-usul investasi tidak mesti berasal dari bagian keuangan. Mungkin saja usul
investasi tersebut berasal dari bagian pemasaran (misal, membuka jaringan distribusi baru),
bagian produksi (mengganti mesin lama dengan mesin baru), dan melibatkan berbagai bagian
(meluncurkan produk baru, mendirikan pabrik baru). Demikian juga estimasi arus kas akan
memerlukan kerja sama antara bagian yang mengusulkan dengan bagian keuangan. Evaluasi
arus kas mungkin lebih banyak dilakukan oleh bagian keuangan, demikian juga pemilihan
proyek. Akhirnya monitoring memerlukan kerja sama dengan seluruh bagian yang terlibat.
Mutually exclusive project adalah memilih salah satu alternatif dari beberapa
alternative yang lebih baik, karena tidak mungkin melakukan beberapa proyek dalam waktu
3
yang bersamaan, baik yang disebabkan oleh terbatasnya waktu, dana, maupun tenaga yang
diperlukan.3
3
Dr. Triyonowati, M.Si, Dewi Maryam, S.E.,M.M, Manajemen Keuangan II, ( Sidoarjo, Indomedia Putaka, 2022),
hal 2
4
Ari Dwi Astono, Manajemen Penganggaran, (Semarang: Qohar Publisher, 2021) hlm. 337
5
Ibid
4
2.5.2 Pengelompokan Berdasarkan Jenis Keputusan
a. Keputusan proyek bebas (independent), misalnya perlu atau tidak Sullivan's Bar and
Grille membuka bisnis baru di pusat kota Las Vegas.
b. Keputusan proyek yang terpisah (mutually exclusive), misalnya perlu atau tidak
Sullivan's Bar and Grille membuka bisnis baru di pusat kota Las Vegas atau di
Henderson. Jika keputusannya adalah melakukan salah satunya, tetapi tidak keduanya
maka ini adalah keputusan yang saling terpisah satu sama lain (mutually exclusive).6
6
Farah Margareta, Manajemen Keuangan Bagi Industri Jasa, (Jakarta: Grasindo, 2007) hlm.182
5
Di dalam analisis hasil investasi, rate of return merupakan tingkat keuntungan yang disyariatkan
oleh para investor yang digunakan untuk menetapkan nilai sekarang (present value) dari arus kas yang
dihasilkan oleh investasi masa depan.
Berikut ini adalah Metode Keputusan Penganggaran Modal ( Capital Budgeting ), diantaranya
meliputi :
1) Payback Periode
Merupakan waktu yang diperlukan oleh satu proyek investasi untuk mengembalikan seluruh dana
yang telah diinvestasikan dalam proyek tersebut. Metode PP ini merupakan metode yang paling
sederhana untuk mengevaluasi layak tidaknya suatu proyek dijalankan karena metode perhitungan
yang cepat, berdasarkan intuisi serta umum digunakan dalam bisnis.
2) Net Present Value Method (NPV)
Metode penilaian investasi ini ditekankan pada pengukuran seberapa besar selisih yang dapat
dihasilkan antara nilai sekarang present value investasi dengan aliran kas bersih (net cash flow) yang
dihasilkan selama umur investasi, baik operasional maupun aliran kas bersih pada akhir umur
investasi (terminal cahs flow).
3) Internal Rate of Return (IRR)
Metode Internal Rate of Return (IRR) merupakan metode penilaian investasi untuk mencari
tingkat bunga (discount rate) yang menyematkan nilai sekarang dari aliran kas neto (present value of
procceds) dan investasi (initial outlays).
4) Profitability Index
Metode profitability index atau benefit cost ratio merupakan metode yang memiliki hasil
keputusan sama dengan metode NPV. Artinya, apabila suatu proyek investasi diterima dengan
menggunakan metode NPV maka akan diterima pula jika dihitung menggunakan metode profitability
index ini.
5) Accounting Rate of Return
Metode Accounting Rate Return (ARR) mengukur besarnya tingkat keuntungan dari investasi
yang digunakan untuk memperolah keuntungan tersebut. Keuntungan yang diperhitungkan adalah
keuntungan bersih setelah pajak (earning after tax, EAT).
Dari kelima metode penilaian investasi yang telah dijelaskan diatas, ternyata ada 3 metode yang
cukup baik digunakan dalam menilai investasi yaitu metode Net Present Value (NPV), metode
profitability index (PI) dan metode Internal Rate of Return (IRR). Hal ini terutama karena ketiga
metode tersebut memperhatikan nilai waktu dan uang dalam analisa penilaiannya. 7
7
Farah Margareta, Manajemen Keuangan Bagi Industri Jasa, (Jakarta: Grasindo, 2007) hlm.182
6
2.7 Prinsip Dasar Proses Penganggaran Modal
a. Penganggaran modal pada dasarnya adalah aplikasi prinsip yang mengatakan bahwa
perusahaan harus menghasilkan keluaran atau menyelenggarakan kegiatan bisnis sedemikian
rupa sehingga hasil imbuh (marginal revenue) produk sama dengan biaya imbuhnya (marginal
cost).
b. Prinsip ini dalam kerangka penganggaran modal berarti bahwa perusahaan harus melakukan
tambahan investasi sedemikian rupa sehingga perolehan imbuh (marginal returns) investasi
itu sama dengan biaya imbuhnya. Daftar berbagai proyek investasi dari hasil yang tertinggi
hingga yang terendah mencerminkan kebutuhan perusahaan akan modal untuk investasi.
c. Biaya imbuh dari berbagai daftar investasi itu memberi petunjuk tentang upaya perusahaan
untuk memperoleh tambahan modal guna membiayai investasi. Biaya imbuh modal berarti
sejumlah biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan untuk memperoleh dana dari luar
(misalnya meminjam atau menjual saham dan biaya tumbal/opportunity cost dari dana sendiri
yang dapat diperoleh)8
Contoh 1 :
8
M.Fuad,Edy Sukarno,Sugiarto,Moeljadi,Ellen Christina,Fatimah R.N,Hannah M, Anggaran Perusahaan Konsep
dan Aplikasi,(Jakarta:Gramedia Pustaka Utama,2020) hlm.153
9
Dr.Triyonowati,M.Si,Dewi Maryam,S.E.,M.M, Buku Ajar Manajemen Keuangan II,(Sidoarjo:Indomedia
Pustaka,2022) hlm.17
7
1. Perusahaan dihadapkan pada terbatasnya modal yang tersedia Rp. 20.000.000. dengabn tujuh
usulan investasi yang independen. Usulan-usulan investasi mana yang harus dipilih ? Usulan
Kesempatan investasi adalah sebagai berikut :
Dengan Capital Rationing kita akan memilih 5 usulan urutan pertama dengan pengeluaran modal
kumulstif Rp. 19.5000.000,- dan tidak perlu menerima seluruh urutan investasi walaupun IP > 1.
Aspek kritis pengeluaran modal dibatasui oleh plafon anggaran, tanpa memperdulikan sejumlah
kesempatan investasi yang menarik.
Contoh 2
8
2. Anggaran modal terbatas sebesar Rp. 4.500.000
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, Penganggaran Modal ( Capital Budgeting ) sangatlah penting dalam
menentukan alur kas, investasi, dan penanaman saham. Dimana bila perhitungan atau keputusan untuk
pengambilan penganggaran modal tepat, maka keuntungan perusahaan akan meningkat sesuai dengan
perhitungan. Dan sangatlah penting bagi manager keuangan untuk sangat berhati – hati dalam
mengambil keputusan dengan keadaan keuangan suatu perusahaan.
9
3.2 Saran
Modal yang timbul dalam suautu perusahaan perlu dikelola dengan baik agar
pemanfaatannya dapat dilakukan secara efesien dan efektif. Oleh karenanya, menyusun
anggaran modal penting bagi perusahaan untuk memanajemen utang dan piutang.
Penyusunan anggaran modal sebaiknya harus dilakukan dengan cermat dan dibawah
pengawasan yang ketat. Apabila langkah – langkah serta hal yang harus diperhatikan dalam
penyusunan anggaran hutang dan piutang diatas telah terpenuhi dan dilakukan dengan baik,
maka dalam pelaksanaanya anggaran hutang dan piutang dapat digunakan secara efektif serta
efesien.
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.stiesia.ac.id/id/eprint/5361/1/Buku%20Ajar%20_MANAJEMEN%20KEUANGAN
%20II.pdf
https://books.google.co.id/books?
id=bQEAEAAAQBAJ&pg=PA150&dq=Anggaran+modal&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sou
rce=gb_mobile_search&ovdme=1&sa=X&ved=2ahUKEwigp7iCraSCAxWV1jgGHcwNAxkQ6AF6
BAgPEAM#v=onepage&q=Anggaran%20modal&f=falsep
https://books.google.co.id/books?
id=bQEAEAAAQBAJ&pg=PA150&dq=Anggaran+modal&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sou
rce=gb_mobile_search&ovdme=1&sa=X&ved=2ahUKEwigp7iCraSCAxWV1jgGHcwNAxkQ6AF6
BAgPEAM#v=onepage&q=Anggaran%20modal&f=false
https://books.google.co.id/books?
id=YNNha_x4sUQC&pg=PA178&dq=Anggaran+modal&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sourc
e=gb_mobile_search&ovdme=1&sa=X&ved=2ahUKEwjOw9PGp6-
CAxVrd2wGHSfKB7cQ6wF6BAgOEAU#v=onepage&q=Anggaran%20modal&f=false
10
11