Anda di halaman 1dari 29

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN

PENUMPANG KAPAL PT. AKSAR SAPUTRA LINES

Oleh :
Abdul Aziz Wijaya
Stb. 02220120012
Ekonomi/Manajemen

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2015

JUDUL

: Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan


Penumpang Kapal PT. Aksar Saputra Lines

NAMA MAHASISWA

: Abdul Aziz Wijaya

STB.

: 02220120012

FAKULTAS

: Ekonomi

JURUSAN/PRODI

: Manajemen

KONSENTRASI

: Manajemen Keuangan

MENYETUJUI
Pembimbing I
HASANUDDIN DASMIS, SE. , MM. , Ph.D

Tanggal:........................

Pembimbing II
DR. MAPPARENTA, SE, MSI

Tanggal:........................

PERNYATAAN ORISIONALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama

: Abdul Aziz Wijaya

Stb.

: 02220120012

Jurusan/Prodi

: Ekonomi/Manajemen

Konsentrasi

: Manajemen Pemasaran

dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul :


ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN
PENUMPANG KAPAL PT. AKSAR SAPUTRA LINES
adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah
skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang diajukan oleh orang lain untuk
memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya
atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis dikutif dalam naskah ini dan disebutkan dam sumber kutipan dan
daftar pustaka. Apabila di kemudian haari ternyata dalam naskah ini dapat
dibuktikan terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas
perbuatan tersebut dan di proses sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Makassar,
Yang membuat pernyataan

Abdul Aziz Wijaya

HALAMAN JUDUL....................................................................................
HALAMAN PENGESAHAAN PEMBIMBING........................................
DAFTAR ISI................................................................................................
DAFTAR TABEL........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.

Latar Belakang...............................................................................
Masalah Pokok...............................................................................
Tujuan Penelitian...........................................................................
Manfaat Penelitian.........................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.

Pengertian Manajemen Keuangan.................................................


Pengertian Modal Kerja..................................................................
Jenis-Jenis Modal Kerja..................................................................
Efisiensi Penggunaan Modal Kerja.................................................
Pengertian Profitability...................................................................
Modal Kerja dalam Hubungannya dengan Profitabilitas................
Penelitian Terdahulu......................................................................
Hipotesis........................................................................................

BAB III METODE PENELITIAN


A.
B.
C.
D.
E.
F.

Lokasi Penelitian............................................................................
Populasi dan Sampel......................................................................
Metode Pengumpulan Data............................................................
Jenis dan Sumber Data...................................................................
Metode Analisis.............................................................................
Definisi Operasional Variabel Penelitian.......................................

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN


A. Rencana Jadwal..............................................................................
B. Perkiraan Biaya..............................................................................
C. Rencana Sistematika......................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya semua perusahaan didirikan mempunyai sasaran atau tujuan
yang sama yaitu keberhasilan dalam mempertahankan hidup (survive)
mendapatkan laba dan berkembang. Agar dapat mencapai tujuan perusahaan
tersebut, maka semua bagian yang ada dalam perusahaan seperti : personalia,
produksi, keuangan, pembelanjaan dan pemasaran perlu adanya koordinasi
anatara satu dengan yang lain, sehingga tujuan dan kepentingan masing masing
bagian secara keseluruhan tidak saling merugikan,melainkan harus saling
mendukung kelancaraan operasi perusahaan.
Pembelanjaan merupakan salah satu kegiatan yang penting bagi
keberhasilan usaha suatu perusahaan, karena kegagalan dalam pembelanjaan dapat
berakibat terhambatnya kelancaran usaha perusahaan, karena kegagalan dalam
pembelanjaan dapat berakibat terhambatnya kelancaran usaha perusahaan secara
keseluruhan. Kegiatan pembelanjaan perusahaan dapat didefinisikan sebagai
keseluruhan aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha mendapatkan
dana yang diperlukan dengan biaya minimal dan syarat syarat yang paling
menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana seefisien mungkin
(Bambang Riyanto, 1996 : 6 ).
Sebagaimana yang diketahui bahwa penggunaan modal kerja yang efisien
sangat dibutuhkan oleh perusahaan, modal kerja adalah hal yang sangat penting

untuk membiayai perusahaan, hal ini dimaksudkan agar modal yang digunakan
lebih produktif sehingga mampu memberikan konstribusi terhadap profitabilitas
perusahaan, selain itu mampu menciptakan image yang baik bagi pihak-pihak
yang berkepentingan dalam perusahaan.
Agar aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka
perusahaan membutuhkan sejumlah modal. Modal dalam perusahaan dapat dilihat
dari fungsi berkerjanya maka dapat dibagi dalam dua aspek yakni modal kerja
(Working Capital) dan modal tetap (Capital asset). Modal kerja dibutuhkan untuk
membiayai operasi perusahaan dalam setiap saat misalnya pembelian bahan baku,
pembayaran upah/gaji dan lain-lain.
Modal kerja yang digunakan dapat bertambah dan berkurang tergantung
dari perubahan unsur-unsur aktiva lancar dan hutang lancar. Apabila terdapat
hubungan antara modal kerja dan profitabilitas, maka penambahan jumlah modal
kerja akan diikuti dengan prfitabilitas.
Sehubungan dengan itu, maka penulis tertarik untuk melakukan suatu
penelitian yang membahas tentang bagaimana pengelolaan modal kerja yang
efisien, agar perusahaan yang sudah terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI)
ini mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di masa yang akan datang.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka, penulis memilih judul
penelitian dalam suatu karya ilmiah, yaitu Analisis Efisiensi Penggunaan
Modal Kerja Pada PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk

B. Masalah Pokok
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka
yang menjadi pokok permasalahan dalam penulisan penelitian ini, adalah :
Bagaimana efisiensi penggudaan modal kerja pada PT. INDOFOOD SUKSES
MAKMUR Tbk.

C. Tujuan penelitian
a. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi penggunaan modal
kerja pada PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk.
b. Untuk mengetahui tingkat profitabilitas yang di peroleh perusahaan
selama

D. Manfaat Penelitian
a. Sebagai bahan dasar pertimbangan bagi pimpinan perusahaan
khususnya dalam pengambilan suatu keputusan yang terkait dengan
pengelolaan modal kerja pada PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR
Tbk.
b. Sebagai bahan referensi bagi pembaca maupun penelitian selanjutnya
yang relevsn dengan penulisan ini.
c. Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Fakultas
Ekonomi UMI Makassar

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Manajemen Keuangan


Manajemen Keuangan merupakan salah satu fungsi perusahaan yang
sangat penting peranananya dalam menunjang kelancaran aktivitaas perusahaan
tampa mertimngabaikan fungsi yang lain seperti : fungsi pemasaran, fungsi
produksi, dan fungsi personalia.
Untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajemen keuangan terssebut perlu
dipahami teori keuangan. Pemahaman teori keungan tersebut bukan hanya
berguna bagi mereka yang bertanggung jaawab dalam bidang keuangan dalam
suatu organisasi , tetapi juga untuk individu, maupun bagi kita semua untuk
kehidupan sehari-hari.
Beberapa

pakar

manajemen

memberikan

pengertian

tentang

pembelanjaan, secara berbeda-beda namun hal ini dimungkinkan karena sudut


pandang yang berbeda, namun demikian untuk lebihg jelasnya pengertian
mengenai apa yang dimaksud dengan pembelanjaan, maka berikut ini beberapa
pendapat ahli ekonomi.
Riyanto (1995, hal. 4) mengemukakan pembelanjaan merupakan
keseluruhan aktivitas yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana,
menggunakan dan mengalokasi dana tersebut.

Husnan (1993, hal. 3) menegmukakan bahwa pembelanjaan adalah


kegiatan untuk memperoleh dan penggunaan dana, yang sebenarnya tidak hanya
dilakukan oleh perusahaan saja (yang merupakan organisasi pencari laba), tetapi
juga oleh organisasi-organisasi non profit, individu maupun pemerintah.
Swastha, dkk (1995, dal. 232) mengemukakakn bahwa pembelanjaan adalah
suatu usaha menyangkut bagaimana perusahaan harus mengorganisir untuk
mendapatkan dana, dan bagaimana laba perusahaan akan didistribusikan.
Definisi yang dikemukakan oleh para ahli yang pada uumnya mengatkan
bahwa manjemen keuangan atau pembelanjaan perusahaan adalah sebagai car
untuk mendapatkan dan menggunakann dana untuk mencapai tujuan perusahaan
yaitu laba profit yang maksimum bagi perusahaan.

B. Pengertian Modal Kerja


Pada umumnya setiap perusahaan membutuhkan sejumlah modal kerja
untuk membiayai aktivitas operasional perrusahaan sehari-hari seperti pembelian
bahan baku, membayar upah dan gaji pegawai dan sebagainya, dimana uang atau
dana yang telah dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali ke dalam
perusahaan dalam jangka waktu pendek melalui hasil penjualan barang dan jasa.
Uang yang masuk ke dalam perusahaan selanjutnya akan dikeluarkan kembali
untuk membiayai operasi perusahaan selanjutnya. Dengan demikian maka dana
tersebut akan berputar secara terus menerus selama perusahaan tetap eksis.

Definisi modal kerja yang dikemukakan oleh pakar keuangan sebagai


berikut :
Riyanto (1995, hal. 57-58) memberikan modal kerja dengan menegmukakan tiga
konsep, yaitu :
1. Konsep Kuantitatif
Pengertian konsep ini adalah melihat pada jumlah dana yang tersedia atau
tertanam dalam unsur-unsur aktiva lancar dimana aktiva tersebut
merupakan aktiva yang hanya sekali berputar dalam bentuk semula atau
aktiva dimana dana yang tertanam didalamnya akan dapat bebas dalam
jangka waktu pendek. Konsep ini menekankan pada keseluruhan aktiva
lancar yang sering disebut modal karja (Gross Working Capital).
2. Konsep Kualitatif
Pada konsep ini hanya melihat pada kuntitas aktiva lancar saja, atau
dikaitkan dengan besarnya hutang lancar atau hutang yang akan segera
dibayar. Konsep kualitatif

adalah sebahagian dari aktiva lancaryang

benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa


mengganggu likuiditasnya. Dengan kata lain selisih antar aktiva lancar
dan pasiva lancar. Jadi berdasarkan konsep ini modal kerja ini sering
disebut modal kerja netto (Net Working Capital).
3. Konsep Fungsional
Suatu Konsep yang didasarkan pada fungsi yang ada dalam aktiva lancar
untuk menghasilkan pendapatan. Dimana setiap dana yang dikerjakan atau
digunakan dalam perusahaan adalah dimaksudkan untuk menghasilkan
pendapatan.

Alwi (1989, hal. 1) memberikan pengertian bahwa, Modal kerja mengandung dua
pengertian pokok yaitu gross working capital yang merupakan keseluruhan aktiva
lancar dan net wowrking capital yang merupakan selisih antar aktiva lancar
dikurangi hutang lancar.
Berdasarkan pendapat para ahli dapat diambil kesimpulan bahwa modal
kerja bersih adalah selisih antara aktiva lancar dikurangi hutang lancar sedangkan,
modal kerja kotor adalah keseluruhan dari aktiva lancar.
Untuk menganalisis keadaan keuangan suatu perusahaan dapat digunakan
berbagai macam rasio, dan salah satunya adalah rasio perputaran modal kerja
(Working Capital Turn Over). Dari rasio ini dapat diketahui apakah perusahaan
selama satu periode tertentu menggunakan modal kerja secara efektif atau tidak,
sehingga perputaran modal kerja tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu :
1. Penjualan bersih yang diterima oleh perusahaan.
2. Jumlah dana yang terikat pada dana aktiva lancar.

C. Jenis-Jenis Modal Kerja


Modal kerja merupakan

kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh

perusahaan untuk menunjang kegiatan sehari-hari dalam suatu perusahaan dan

selalu berputar untuk memperoleh hasil. Aktiva lancar adalah aktiva yang pada
umumnya sangat identik dengan uang kas di dalam perusahaan sehingga hampir
semua aktiva lancar dapat dengan segera dijadikan sebagai alat pembayaran.
Riyanto (1995 : 54) mengemukakan modal kerja suatu perusahaan dapat
dibagi ke dalam dua macam yaitu, :
1. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital), yaitu jumlah modal
kerja yang harus tetap ada pada perusahaan agar dapat menjalankan
fungsinya atau modal kerja yang secara terus menerus dibutuhkan untuk
kelancaran usaha.
2. Modal Kerja Variabel (Variabel Working Capital), yaitu kebutuhan modal
kerja yang sifatnya berfluktuasi atau hanya dibutuhkan pada saat-saat
tertentu dalam satu tahun perputarannya.

Besar Kecilnya kebutuhan dari jenis modal kerja tersebut dapat di


sebabkan oleh beberapa hal antar lain sebagai berikut :
1. Volume

Penjuan, faktor ini adalah faktor yang paling utama dan

terpenting karena perusahaan memerlukan modal kerja untuk menjalankan


aktivitas yang berhubungan dengan penjualan produk
2. Pengaruh Musiman, musim akan dapat mempengaruhi permintaan barang
ataupun jasa. Dengan adanya pengaruh musim terhadap permintaan ini,
maka penjualan akan berfluktuasi yang akan mengakibatkan perbedaanperbedaan jumlah kebutuhan modal kerja dan hal inilah yang
menimbulkan adanya modal kerja variabel.

3. Kemajuan Teknologi, kemajuan teknologi dapat mempengaruhi atau


merubah proses produksi menjadi lebih cepat dan ekonomis. Sehingga
dapat menguraikan jumlah kebutuhan modal kerja.
4. Kebijakan Perusahaan, beberapa kebijakan juga dapat merubah besarnya
modal kerja seperti penjualan kredit, expansi serta kebijakan mengenai
persediaan bahan baku.
D. Efisiensi Penggunaan Modal Kerja
Efisiensi merupakan hal yang mutlak diterapkan oleh suatu perusahaan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, efisiensi yang dimaksud adalah
perbandingan masukan dan keluaran dimana semakin besar nilai masukan dan
keluaran menunjukkan bahwa perusahaan tersebut semakin efisien dalam
melaksakan aktivitasnya.
Menurut Husnan (1993 : 193) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi modal kerja adalah sebagai berikut :
1. Besar kecilnya kegiatan perusahaan yang tercermin pada jumlah produksi
dan penjualan, semakin besar kegiatan perusahaan, semakin besar pula
kebutuhan modal kerjanya dimana faktor lainnya dalam keadaan konstan.
2. Kebijakan Penjualan, bagi perusahaan yang mempunyai persediaan
pengaman yang tinggi tentu tentu akan memerlukan modal yang besar
untuk ditanamkan dalam persediaan dalam jumlah yang cukup besar
dengan pertimbangan potongan harga yang lebih besar ketembang
membeli dalam jumlah yang terbatas.

3. Kebijakan penjualan yang terkait dengan penjualan kredit, sehingga


perputaran persediaan menjadi lebih lambat dibandingkan dengan
penjualan tunai.
4. Kebijakan Likuiditas, perusahaan yang ingin menjaga tingkat likuiditasnya
cenderung harus membpertahankan jumlah saldo kas ideal, artinya
jumlahnya sesuai dengan kebutuhan operasional perusahaan.
5. Kebijaksanaan Pembelian, yaitu kebijakan pembelian kredit yang dapat
mempengaruhi besar kecilnya kebutuhan modal kerja perusahaan.

E. Pengertian Profitability
Setiap Perusahaan dalam aktifitasnya selalu berorientasi pada tingkat
profitabilitasnya, semakin tinggi profitabilitas yang diperoleh maka kehidupan
perusahaan semakin baik oleh karena keuntungan yang diperolh mampu
digunakan kembali dalam aktivitas selanjutnya. sebagaimana kita ketahui bahwa
prfitabilitas perusahaan adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba
terhadap seluruh aset yang digunakan perushaan selama periode tertentu.
Husman (1993) mengemukakan bahwa rasio profitabilitas merupakan
rasio yang mengukur dimana efektifnya pimpinan mengelola perusahaan seperti
tercermin dalam laba yang diperoleh dari hasil penjualan dan investasi.
Oleh karena itu, rasio profitabilitas perlu mendapatkan perhatian khusus
dalam kegiatan perusahaan karena menyangkut efektifitas manajemen secar
keseluruhan yang ditunjukkan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang
diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan meupun total investasi, dimana

tingkat keuntungan tersebut sangat penting artinya bagi perkembangan perusahaan


dimasa yang akan datang terutama dalam melakukan ekspansi dan sebaginya.
untuk menghitung besar kecilnya tingkat profitability rasio dapat
digunakan beberapa metode atau cara, hal ini tergantung dari sudut pandang
kepentingan analisis dalam menilai posisi keuangan perusahaan. Secara garis
besar profitability rasio dapat dibedakan dalam dua cara, yaitu rentabilitas
ekonomis dan rentabilitas modal sendiri
Rentabilitas Ekonomis, adalah perbandingan antar usaha dengan modal
sendiri dan modal asing yang digunakan untuk menghasilkan laba yang
dinyatakan dengan persentase. Rentabilitas ini sering juga disebut dengan istilah
Earning Power.
Laba yang diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas sendiri yang
menyangkut bagaimana modal sendiri dioperasi perusahaan yaitu laba usaha (Net
Operating Income) yang diperoleh dari usah-usaha luar perusahaan dan dari efek
(misalnya deviden) tidak diperhitungkan dalam rentabilitas ekonomi.
Rentabilitas Modal Sendiri, adalah rentabilitas yang menyangkut
bagaimana modal sendiri dipastikan dapat menghasilkan keuntungan.
Struktur modal perusahaan dengan komponan modal sendiri lebih besar
dari komponen modal asing atau modal penjaman menandakan bahwa perusahaan
tersebut memliki struktur modal yang melebihi modal sendiri karena perusahaan
yang akan menanggung beban bunga yang besar untuk pelunasannya.

F. Modal Kerja dalam hubungannya dengan Profitabilitas


Arti penting modal kerja bagi setiap perusahaan tidak hanya dalam
hubungannya dengan memelihara atau mempertahankan likuiditasnya tetapi undur
penting yang harus diperhatikan oleh manajemen adalah aspek efesiensi dan
tingkat rentabilitas yang tinggi.
Disamping itu modal kerja juga erat hubungannya dengan tingkat
penjualan. kenaikan penjualan akan segera diikuti dengan kenaikan investasi
dalam persediaan dan piutang, sehingga diperlukan tambahan modal kerja yang
diikuti dengan kenaikan perputarannya merupakan suatu indikasi bahwa
manajemen telah beroperasi secara efisien. Efisien terhadap operasi perusahaan
akan dapat meningkatkan profitabilitas.
Jumlah modal kerja yang meningkat, tanpa diikuti dengan kenaikan
perputarannya dalam keadaan normal dan juga kenaikan penjualan lebih kecil
dibanding dengan kenaikan modal kerja, merupakan suatu indikasi bahwa
perusahaan kurang memanfaatkan modal kerja secara efektif dan efisien.
Pemanfaatan modal kerja yang kurang efektif akan menekan atau menurunkan
profitabilitas.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan timbal balik
antara modal kerja dengan rentabilitas yang tinggi. Dipihak lain rentabilitas yang
tinggi akan memberikan efek yang positif lagi bagi pemupukan modal usaha yang
bersangkutan.

G. Penelitian Terdahulu
Berikut adalah pihak-pihak yang memeiliki pembahasan mengenai analisis
modal kerja yang memiliki beberapa kesamaan dengan judul pada penelitian ini.
Taufan Am (2003), melakukan penelitian untuk menilai modal kerja PT.
Semen Tonasa (Persero) Pangkep. Hasil penelitian yang dilakukan menujukkan
dari sudut Working Capital Turn Over (Perputaran Modal Kerja) dari tahun 2001
dan tahun 2002, tingkat perputaran modal yang dicapai oleh perusahaan cukup
tinggi. Dari analisis data yang di peroleh maka dapat disimpulkan bahwa
perusahaan telah memperhatikan efisiensi dalam penggunaan modal kerjanya
yang mengalami peningkatan maka mempengaruhi juga tingkat peningkatan
profitabilitas perusahaan.
Haeril (2004), Melakukan penelitian untuk menilai modal kerja pada PT.
Multi Bintang Tbk di Makassar. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan
bahwa besarnya sumber modal kerja Rp. 446.249.490,- . Sedangkan penggunaan
modal kerja sebesar Rp. 458.899.690,-. Sehingga modal kerja menurun sebesar
Rp. 12.650.200,- . Menurunnya modal kerja disebabkan karena perusahaan lebih
banyak membelanjai jenis aktiva yang bersifat tetap. Dan hasil perhitungan modal
kerja tahun 2002 sebesar Rp. 195.206.000,- dengan tingkat perputaran 8,55 X dan
tahun 2003 modal kerja yang dikeluarkan lebih kecil yakni sebesar Rp.
182.556.000,- , namun penghasilan tingkat perputaran lebih besar dari tahun 2002
yaitu 10,50 x. Ini berarti bahwa dengan modal kerja yang lebih kecil mampu
memberikan penjualan yang lebih besar.

Riza Dwi Setiawati (2015), melakukan penelitian untuk menilai sumber


dan penggunaan modal kerja pada PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk (Persero).
Hasil penelitan menunukkan bahwa hasil analisis sumber dan penggunaan modal
kerja diketahui bahwa sumber modal kerja lebih tinggi dari pengeluarannya. Hal
ini menunjukkan bahwa PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk dapat memenuhi
semua total modal kerja yang dibutuhkan perusahaan. Sumber modal kerja
mengalami peningkatan paling tinggi pada tahun 2011-2012 yaitu sebesar $
203.163.
Nurlinda yani (2004), melakukan penelitian untuk menilai modal kerja
dalam meningkatkan profitabilitas pada PT. Sinar Galesong Pratama di Makassar.
Hasil penelitian menunjukkan penggunaan modal kerja pada PT. Sinar Galesong
Pratama cukup efisien hal ini dapat dilihat dengan bertambahnya modal kerja
netto sebesar Rp. 3.405.276. Rasio likuiditas pada PT. Sinar Galesong Pratama
mengalami peningkatan yakni pada tahun 2002 Current Ratio sebesar
192,77sebesar 192,77%, dan tahun 2003 meningkat sebesar 242,77%, begitu pula
dengan Quick Ratio nya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun selama 2
periode yakni tahun 2002 sebesar 72,19% tahun 2003 meningkat menjadi
102,07%. Berdasarkan hasil analisis profitabilitas dari tahun 2002 ke tahun 2003
mengalami peningkatan, yaitu Profit Margin pada tahun 2002 sebesar 0,81% dan
pada tahun 2003 meningkat menjadi 1,93% . Sedangkan Return on Investment
2002 sebesar 10,74% dan tahun 2003 meningkat sebesar 20,28%.

H. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang dan masalah pokok yang telah di utarakan, maka
hipotesis yang di ajukan adalah sebagai berikut :
Diduga bahwa peningkatan modal kerja pada perusahaan PT. INDOFOOD
Sukses Makmur Tbk, cukup efisien dan mempunyai hubungan dalam
meningkatkan profitabilitas pada perusahaan.

BAB III
METODELOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian


Adapun daerah dan lokasi penelitian adalah di daerah makassar, tepatnya
di salah satu cabang kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) berlokasi di Jln. A.P.
Pettarani 18 Blok A-4, Makassar. Dalam Pelaksanaan penelitian ini memanfaatkan
waktu kurang lebih 2 bualn antara bulan November sampai bulan Desember 2015.
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah Jumlah keseluruhan dari objek penelitian. Populasi dalam
penelitian ini adalah kumpulan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun
sampai.

C. Metode Pengumpulan Data


Untuk mendapatkan data yang sesuai dengan judul dan perumusan
masalah yang telah dituangkan dalam penulisan ini, maka digunakan metode
pengumpulan data sebagai berikut :
a. Observasi, yaitu penulis melakukan pengamatan lapangan secara
langsung dimana objek penelitian itu dilakukan guna mendapatkan
informas sementara.

b. Wawancara (Interview), yaitu mengadakan wawancara langsung dengan


beberapa karyawan untuk memperoleh sejumlah data yang diperlukan
dalam penelitian.
c. Dokumentasi, yaitu fpenulis menumpulkan data, mengolah data yang
bersumber dari dokumen perusahaan yang bersifat dokumen berupa
laporan keuangan.

D. Jenis dan Sumber Data


Agar penulisan ini dapat berjalan sesuai dengan rencana yang tetapkan
maka diperlukan jenis data sebagai berikut :
a. Data Kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk sekunder baik
yang bersifat dokumen atau laporan tertulis berupa laporan keuangan
selama beberapa periode.
b. Data Kualitatif, yaitu data yang diperoleh melalui teknik wawancara dan
daftar pertanyaan yang bersifat primer dengan para karyawan yang terkait
dengan bidang keuangan perusahaan.

E. Metode Analisis

Untuk membuktikan hipotetis yang telah dirumuskan dan pemecahan


masalah dalam penulisan ini maka dierlukan suatu alat pemecahan suatu masalah
sebagai berikut :
1. Analisis Working Capital Turn Over
Yaitu untuk mengetahui tingkat perputaran modal kerja selama periode
tertentu dengan formulasi sebagai berikut :
Penjualan Bersih
Perputaran Modal Kerja=
Aktiva Lancar Hutang Lancar
2. Profitability Ratio
Yaitu rasio yang

menunjukkan

memperoleh laba
Net Profit Margin(NPM )=
Return on Equity ( ROE ) =

kemampuan

perusahaan

untuk

Laba Bersih
x 100
Penjualan

Laba Bersih Sesudah Pajak


x 100
Modal Sendiri

Retun on Investment ( ROI)=

Laba Bersih
x 100
Total Aktiva

3. Metode Efisiensi Penggunaan Modal Kerja


Laba Operasi
Return WorkingCapital=
x 100
Aktiva Lancar
I. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional variabel adalah bagian penelitian yang memberikan
penjelasan atau keterangan tentang variabel-variabel operasional sehingga dapat
diamati atau diukur. Definisi operasional yang akan dijelaskan penulis dalam
penelitian ini adalah Working Capital Turn Over (Perputaran Modal Kerja), Rasio
Profitabilitas yaitu Net Profit Margin (NPM), Return on Equity (ROE), Return on

Investment (ROI) dan Return Working Capital (Efisiensi Penggunaan Modal


Kerja).
Working capital turnover (perputaran modal kerja) merupakan salah satu
rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama
periode tertentu. Rasio ini menunjukkan perbandingan antara penjualan dengan
modal kerja atau modal kerja rata-rata.
Net Profit Margin (NPM) adalah rasio yang digunakan untuk menujukkan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih (laba bersih)
Return on Equity (ROE) adalah rasio untuk mengukur tingkat laba bersih
sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunan
modal sendiri.
Return on Investment (ROI) adalah rasio yang menunjukkan hasil (return)
atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI merupakan suatu
ukuran efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. Semakin rendah
rasio ini maka semakin kurang baik bagi perusahaan, demikian pula sebaliknya.
Rasio ini digunakan utnuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi
perusahaan.
Variable Dependen adalah variabel Terikat yang artinya variabel yang
dipengaruhi oleh variabel lain. Sedangkan Variable Independen adalah Variabel
Bebebas yang artinya Variabel yang memperngaruhi variabel lain

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Profitabilitas yang terdiri


dari Net Profit Margin (NPM), Return on Equity (ROE), dan Return on Investment
(ROI).
Variabel Independen yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
Working capital Turn Over (Perputaran Modal Kerja).
Dari variabel bebas atau independen diatas, kita dapat menilai variabel
terikat atau dependen dengan jelas. Dengan kata lain dengan menghitung modal
kerja dengan menggunakan metode perputaran modal kerja dapat menilai efisiensi
modal kerja dalam perusahaan.

BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Rencana Jadwal

Rencana jadwal yang akan di lakukan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah
sebgai berikut:

NO

Kegiatan

Oktober-2014
I

II

III

November-2014
IV

II

III

Tahap Persiapan

Pengumpulan Data

Pengelolahan Data

Analisis Data

Pembahasan

IV

/Penulisan
6

Laporan
Seminar Hasil

B. Perkiraan Biaya

Adapun rincian perkiraan biaya penelitian,mulai dari penyusunan proposal


penelitian sampai dengan penyusunan skripsi adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Biaya Penelitian
Biaya Operasional
Biaya Buku Referensi
Kertas Kwarto dan A4 dan Tinta Printer
Biaya Foto Copy
Total

Rp. 200.000,Rp. 500.000,Rp.250.000,Rp.250.000,Rp.150.000,- +


Rp.1.350.000.,-

C. Rencana Sistematika
Untuk memudahkan dalam memahami pembahasan pada proposal ini,
maka penulis akan memaparkan secara sistematis ke dalam bebepara bab berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang, masalah pokok, tujuan
penelitian dan manfaat penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan tentang landasan teoritik, penelitian yang relevan
atau penelitian yang dilakukan sebelumnya berkaitan dengan penelitian yang
dilakukan oleh penulis, kerangka pikir dan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini Merupakan bagian yang menguraikan tentang lokasi penelitian,


populasi dan sampel, metode pengumpulan data, jenis dan sumber data, metode
analisis dan defenisi operasional variabel penelitian.
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN
Bab Ini menguraikan tentang
sistematika penulisan.

rencana jadwal, perkiraan biaya, dan

DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Syafaruddin 1994, Alat-alat Analisis dalam Pembelanjaan Edisi Revisi,
Andi Offset, Yogyakarta.
Husnan, Suad ; Pudjiastuti, Enny 1994. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,
Edisi Pertama, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Riyanto,Bambang, 1995, Dasar-Dasar Manajemen Pembelanjaan Perusahaan,
Cetakan 1, Edisi Keempat, BPFE, Yogyakarta.
Swasta. DH. Basu dkk. 1995. Pengantar Bisnis Modern. Edisi Ketiga Cetakan
Keempat,Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai