Anda di halaman 1dari 9

93

III. KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

A. Kerangka Konseptual

Dalam penelitian ini, akan diukur pengaruh dari tiga variabel eksogen

yaitu kompetensi, lingkungan kerja, dan kompensasi terhadap dua

variabel endogen yaitu kepuasan kerja dan kinerja petugas. Dari variabel

tersebut akan diketahui (1) pengaruh kompetensi terhadap kepuasan

kerja dan Kinerja, (2) pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja

dan Kinerja, (4) pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja dan

Kinerja, (5) pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja, (6) pengaruh

kompetensi, lingkungan kerja, dan kompensasi secara bersama terhadap

Kepuasan Kerja, (7) pengaruh kompetensi, lingkungan kerja, dan

kompensasi secara bersama terhadap Kinerja.

1. Pengukuran variabel Lingkungan Kerja dalam penelitian ini mengacu

pada indikator Menurut Suwatno dan Priansa (2011:163) secara umum

lingkungan kerja terdiri dari lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja

psikis.

a. Faktor lingkungan fisik

Faktor lingkungan fisik adalah lingkungan yang berada disekitar

pekerja itu sendiri. Kondisi di lingkungan kerja dapat

mempengaruhikepuasan kerja karyawan yang meliputi:


94

1. Rancangan ruang kerja

Meliputi kesesuaian pengaturan dan tata letak peralatan kerja,

hal ini berpengaruh besar terhadap kenyamanan dan tampilan

kerja karyawan.

2. Rancangan pekerjaan

Meliputi peralatan kerja dan prosedur kerja atau metode kerja,

peralatan kerja yang tidak sesuai dengan pekerjaannya akan

mempengaruhi kesehatan hasil kerja karyawan.

3. Kondisi lingkungan kerja

Kondisi lingkungan kerja seperti penerangan dan situasi

kebisingan sangat berhubungan dengan kenyamanan para

pekerja dalam bekerja. Sirkulasi udara, suhu ruangan dan

penerangan yang sesuai sangat mempengaruhi kondisi

seseorang dalam menjalankan tugasnya.

4. Tingkat visual pripacy dan acoustical privacy

Dalam tingkat pekerjaan tertentu membutuhkan tempat kerja

yang dapat mdemberi privasi bagi karyawannya. Yang

dimaksud privasi disini adalah sebagai “keleluasan pribadi “

terhadapa hal-hal yang menyangkut dirinya dan kelompoknya.

Sedangkan acoustical privasi berhubungan dengan

pendengaran.

b. Faktor Lingkungan Psikis


95

Faktor lingkungan psikis adalah hal-hal yang menyangkut dengan

hubungan sosial dan keorganisasian. Kondisi psikis yang

mempengaruhi kepuasan kerja karyawan adalah:

a. Pekerjaan yang berlebihan

Pekerjaan yang berlebihan dengan waktu yang terbatas atau

mendesak dalam penyelesaian suatu pekerjaan akan

menimbulkan penekanan dan ketegangan terhadap karyawan,

sehingga hasil yang didapat kurang maksimal.

b. Sistem pengawasan yang buruk

Sistem pengawasan yang buruk dan tidak efisien dapat

menimbulkan ketidak puasaan lainnya, seperti ketidak stabilan

suasana politik dan kurangnya umpan balik prestasi kerja.

c. Frustasi

Frustasi dapat berdampak pada terhambatnya usaha

pencapaian tujuan, misalnya harapan perusahaan tidak sesuai

dengan harapan karyawan, apanbila hal ini berlangsung terus

menerus akan menimbulkan frustasi bagi karyawan.

d. Perubahan-perubahan dalam segala bentuk

Perubahan yang terjadi dalam pekerjaaan akan mempengaruhi

cara orang-orang dalam bekerja, misalnya perubahan


96

lingkungan kerja seperti perubahan jenis pekerjaan, perubahan

organisasi, dan pergantian pemimpin perusahaan.

e. Perselisihan antara pribadi dan kelompok

Hal ini terjadi apabila kedua belah pihak mempunyai tujuan

yang sama dan bersaing untuk mencapai tujuan tersebut.

Perselisihan inin dapat berdampak negatif yaitu terjadinya

peselisihan dalam berkomunikasi, kurangnya kekompakan dan

kerjasama. Sedangkan dampak positifnya adalah adanya

usaha positif untuk mengatasiperselisihan ditempat kerja,

diantaranya: persaingan, masalah status dan perbedaan

antara individu.

2. Pengukuran variabel kompetensi dalam penelitian ini mengacu pada

indikator Porter (Mangkunegara, 2017: 111) mengungkapkan beberapa

komponen yang terkandung dalam konsep kompetensi adalah sebagai

berikut.

a. Pengetahuan (knowledge), yaitu kesadaran dalam bidang kognitif.

Misalnya seorang karyawan mengetahui cara melakukan

identifikasi belajar, dan bagaimana melakukan pembelajaran yang

baik sesuai dengan kebutuhan yang ada di perusahaan.

b. Pemahaman (understanding), yaitu kedalaman kognitif, dan afektif

yang dimiliki oleh individu. Misalnya, seorang karyawan dalam


97

melaksanakan pembelajaran harus mempunyai pemahaman yang

baik tentang karakteristik dan kondisi kerja secara efektif dan

efisien.

c. Nilai (value), adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini dan

secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang. Misalnya,

standar perilaku para karyawan dalam melaksanakan tugas

(kejujuran, keterbukaan demokratis, dan lain-lain).

d. Kemampuan (skill), adalah sesuatu yang dimiliki oleh individu

untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan

kepada karyawan Misalnya standar perilaku para karyawan dalam

memilih metode kerja yang dianggap lebih efektif dan efisien.

e. Sikap (attitude), yaitu perasaan (senang-tidak senang, suka-tidak

suka) atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari

luar. Misalnya reaksi terhadap krisis ekonomi, perasaan terhadap

kenaikan gaji.

3. Pengukuran Kepuasan Kerja menggunakan Indikator Ada beberapa

hal yang dapat memberikan kepuasan kepada karyawan (Nasution,

2003: 193) yaitu:

a. Pekerjaan yang tidak monoton.


98

b. Pekerjaan yang dirancang oleh manajemen perusahaan

sedemikian rupa sehingga tidak menyiakan waktu dan tenaga

kerja karyawan.

c. Karyawan bebas merencanakan sendiri pekerjaan dan tata kerja

yang selektif.

d. Karyawan memperoleh wewenang yang memadai atas

pekerjaannya.

e. Karyawan menyelesaikan pekerjaan harus memperoleh

pengakuan atas hasil karyanya dan mendapat kesempatan untuk

berkembang.

4. Pengukuran Kinerja menggunakan indikator Ketujuh dimensi penilaian

kinerja berdasarkan perilaku spesifik menurut Dewar di atas diuraikan

sebagai berikut.

a. Quality of work (kualitas kerja) artinya kualitas pekerjaan akan

dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapan.

b. Quantity of work (kuantitas kerja) artinya jumlah kerja yang

dilakukan dalam suatu periode waktu yang ditentukan.

c. Job knowledge (pengetahuan pekerjaan) artinyaluasnya

pengetahuan mengenai pekerjaan dan ketrampilan.


99

d. Creativeness (kreatifitas) artinyakeaslian gagasan-gagasan yang

dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan

persoalan-persoalan yang timbul.

e. Creativeness (kreatifitas) artinyakeaslian gagasan-gagasan yang

dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan

persoalan-persoalan yang timbul.

Uraian kerangka konseptual di atas digambarkan dalam bagan

kerangka pikir berikut ini:

LINGKUNGAN
KERJA (X1)

KEPUASAN KINERJA
KERJA (Z) KERJA (Y)

KOMPETENSI
(X2)

Gambar 22 : Kerangka Konseptual

B. Hipotesis
100

Berdasarkan kerangka konseptual penelitian di atas, maka hipotesis

yang akan diuji dalam penelitian ini adalah;

1. Diduga Lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan kerja karyawan bank pemerintah dan bank swasta?

2. Diduga Lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan bank pemerintah dan bank swasta?

3. Diduga Lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan melalui kepuasan kerja karyawan bank pemerintahan

dan bank swasta?

4. Diduga Kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan kerja karyawan bank pemerintah dan bank swasta?

5. Diduga Kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan bank pemerintah dan bank swasta?

6. Diduga Kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan melalui kepuasan kerja karyawan bank pemerintahan dan

bank swasta?

7. Diduga Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja kerja karyawan bank pemerintah dan bank swasta?

8. Diduga Lingkungan kerja, dan kompetensi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja karyawan

bank pemerintahan dan bank swasta?


101

Anda mungkin juga menyukai