Anda di halaman 1dari 16

Lingkungan Kerja dan

Kaitannya dengan K3
Herinda Mardin, S.Si., M.Pd
Pendidikan Biologi, FMIPA – Universitas Negeri Gorontalo
Sub Materi:
1. Pengertian dan Ruang lingkup lingkungan kerja
2. Faktor–faktor lingkungan kerja
3. Kaitan antara faktor-faktor lingkungan kerja dengan Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K3)
Pengertian dan Ruang Lingkup
Lingkungan Kerja

Sedarmayanti (2011) mengemukakan


“Lingkungan kerja adalah keseluruhan alat
dan bahan yang dihadapi serta lingkungan
sekitarnya dimana seseorang bekerja,
metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya
baik sebagai perseorangan maupun sebagai
kelompok”.

Sehingga Lingkungan kerja merupakan


segala sesuatu yang ada disekitar pegawai
pada saat bekerja, baik yang berbentuk fisik
ataupun nonfisik, langsung atau tidak
langsung.
Jenis Lingkungan Kerja
Sedarmayanti (2011), menyatakan bahwa secara garis besar, jenis
lingkungan kerja terbagi menjadi dua (2) yakni:
1). Lingkungan Kerja Fisik; Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di
sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan kerja fisik dapat dibagi dalam dua katagori, yakni:
a). Lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan (seperti: komputer, UPS, printer, meja,
kursi dan sebagainya).
b). Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut lingkungan kerja yang mempengaruhi
kondisi manusia, misalnya temperataure, kelembapan, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan,
getaran mekanis, tempat parkir, bau tidak sedap, serta warna

2). Lingkungan Kerja Non Fisik; lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang berkaitan dengan
hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun
hubungan dengan bawahan.
Indikator Lingkungan Kerja
Untuk mengukur lingkungan kerja menurut Sedarmayanti (2011) adalah :

a). Penerangan cahaya di tempat kerja;


b. Temperatur di tempat kerja;
c). Kelembaban;
d). Sirkulasi udara di tempat kerja;
e). Kebisingan di tempat kerja;
f). Getaran mekanis;
g). Tata warna di tempat kerja;
h). Keamanan di tempat kerja;
i). Hubungan atasan dengan bawahan;
j). Hubungan sesama rekan kerja.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Lingkungan Kerja
Alex S. Nitisemito (2005)
Faktor-faktor yang
mempengaruhi terbentuknya
suatu kondisi lingkungan kerja:

a). Warna merupakan faktor yang


penting untuk memperbesar
efisiensi kerja para pegawai.
Khususnya warna akan
mempengaruhi keadaan jiwa
mereka. Dengan memakai warna
yang tepat pada dinding ruangan
dan alat-alat lainnya, kegembiraan
dan ketenangan bekerja para
pegawai akan terpelihara.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Lingkungan Kerja
b). Kebersihan lingkungan kerja secara tidak langsung dapat mempengaruhi seseorang dalam bekerja,
karena apabila lingkungan kerja bersih maka pegawai akan merasa nyaman dalam melakukan
pekerjaannya. Kebersihan lingkungan bukan hanya berarti kebersihan tempat mereka bekerja, tetapi jauh
lebih luas dari pada itu misalnya kamar kecil yang berbau tidak enak akan menimbulkan rasa yang kurang
menyenangkan bagi para pegawai yang menggunakannya, untuk menjaga kebersihan ini pada umumnya
diperlukan petugas khusus.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Lingkungan Kerja
c). Penerangan dalam hal ini bukan
terbatas pada penerangan listrik
saja, tetapi juga penerangan sinar
matahari. Dalam melaksanakan
tugas pegawai membutuhkan
penerangan yang cukup, apabila
pekerjaan yang dilakukan tersebut
menuntut ketelitian.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Lingkungan Kerja

d). Pertukaran udara yang cukup akan meningkatkan kesegaran fisik para pegawai, karena apabila
ventilasinya cukup maka kesehatan para pegawai akan terjamin. Selain ventilasi, konstrusi gedung dapat
berpengaruh pula pada pertukaran udara. Misalnya gedung yang mempunyai plafond tinggi akan
menimbulkan pertukaran udara yang banyak dari pada gedung yang mempunyai plafond rendah selain itu
luas ruangan apabila dibandingkan dengan jumlah pegawai yang bekerja akan mempengaruhi pula
pertukan udara yang ada.

e). Jaminan terhadap keamanan menimbulkan ketenangan. Keamanan akan keselamatan diri sendiri
sering ditafsirkan terbatas pada keselamatan kerja, padahal lebih luas dari itu termasuk disini keamanan
milik pribadi pegawai dan juga konstruksi gedung tempat mereka bekerja. Sehingga akan menimbulkan
ketenangan yang akan mendorong pegawai dalam bekerja.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Lingkungan Kerja

f). Kebisingan merupakan suatu gangguan terhadap


seseorang karena adanya kebisingan, maka
konsentrasi dalam bekerja akan terganggu. Dengan
terganggunya konsentrasi ini maka pekerjaan yang
dilakukan akan banyak menimbulkan kesalahan
atau kerusakan. Hal ini jelas akan menimbulkan
kerugian. Kebisingan yang terus menerus mungkin
akan menimbulkan kebosanan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Lingkungan Kerja

g).Tata ruang merupakan


penataan yang ada di
dalam ruang kerja yang
biasa mempengaruhi
kenyamanan pegawai
dalam bekerja.
Lingkungan Kerja dalam kaitannya
dengan K3
Menurut Rivai (2008) keselamatan dan kesehatan kerja menunjuk kepada kondisi-kondisi
fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang
disediakan oleh perusahaan. Jika sebuah perusahaan melaksanakan tindakan-tindakan
kesehatan dan keselamatan kerja yang efektif, maka lebih sedikit pekerja yang menderita
cedera atau penyakit jangka pendek maupun panjang sebagai akibat dari pekerjaan mereka di
perusahaan tersebut.

Kondisi fisiologis-fisikal meliputi penyakit-penyakit dan kecelakaan kerja seperti kehilangan


nyawa atau anggota badan, cedera yang diakibatkan gerakan berulang-ulang, sakit
punggung, penyakit-penyakit kardiovaskular, berbagai jenis kanker seperti kanker paru-paru
dan leukimia.
Pentingnya Lingkungan Kerja yang Baik
Secara umum kecelakaan kerja dibagi menjadi dua golongan, yaitu:

(1) Kecelakaan industri yaitu kecelakaan yang terjadi di tempat kerja karena adanya potensi bahaya yang
melekat pada bagian tersebut.
(2) Kecelakaan dalam perjalanan yaitu kecelakaan yang terjadi di luar tempat kerja yang berkaitan dengan
adanya hubungan kerja.

Keselamatan menunjukkan kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian
ditempat kerja. Resiko keselamatan merupakan aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat
menyebabkan kebakaran, ketakutan, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, kerugian alat tubuh,
penglihatan, dan pendengaran. Semua itu dihubungkan dengan perlengkapan perusahaan atau lingkungan
fisik, dan mencakup tugas-tugas kerja yang membutuhkan pemeliharaan serta pelatihan.
Sedangkan kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi, atau
rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja.
Lingkungan Kerja Nyaman = Meningkatkan Kinerja??

Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan sangat penting untuk diperhatikan oleh
manajemen. Meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan proses produksi dalam suatu
perusahaan, namun lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap para pegawai
yang melaksanakan proses produksi tersebut. Lingkungan yang nyaman bagi pegawai
dapat meningkatkan kinerja. Sebaliknya, lingkungan kerja yang tidak memadai akan dapat
menurunkan kinerja, dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat melaksanakan
kegiatan secara optimal, sehat, aman dan nyaman.
Terimakasih..
EVALUASI K3
1. Jelaskan Pengertian Lingkungan Kerja?
2. Jelaskan jenis-jenis Lingkungan kerja?
3. Jelaskan Faktor-Faktor yang Memperngaruhi Lingkungan
Kerja?
4. Jelaskan Kaitan antara faktor-faktor lingkungan kerja
dengan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Anda mungkin juga menyukai