Anda di halaman 1dari 40

FAKTOR LINGKUNGAN

KERJA

Komang Angga Prihastini Amd.Keb., SKM., M.Erg


Program Studi Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3)
Lingkungan Kerja ???
1. Menurut Sedarmayati (2001:1)
“Lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi,
lingkungan sekitarnya di mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta
pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai
kelompok”.

2. Bambang (1991:122)
salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja seorang pegawai. Seorang
pegawai yang bekerja di lingkungan kerja yang mendukung untuk bekerja
dengan maksimal akan menghasilkan kinerja yang baik, sebaliknya jika
seorang pegawai bekerja dalam lingkungan kerja yang tidak mendukung
dan memadai, maka untuk bekerja dengan maksimal akan membuat
pegawai yang bersangkutan menjadi cepat malas, cepat lelah sehingga
kinerja pegawai tersebut akan rendah.
MANFAAT LINGKUNGAN KERJA

• terciptanya gairah kerja, sehingga produktivitas dan prestasi kerja


menjadi tinggi.
• pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat, yang berarti pekerjaan
diselesaikan dengan standar yang benar dan dalam skala waktu
yang sudah ditetapkan.
• Prestasi kerja akan dipantau oleh individu yang berkaitan, dan tidak
akan mengakibatkan begitu banyak pengawawsan dan juga
semangat juang yang tinggi.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
LINGKUNGAN KERJA

1. Penerangan/Cahaya di Tempat Kerja


•Cahaya atau penerangan sangat besar manfaatnya bagi karyawan
guna mendapat keselamatan dan kelancaran kerja.
•perlu diperhatikan adanya penerangan (cahaya) yang terang tetapi
tidak menyilaukan.
•Cahaya yang kurang jelas, akan membuat pekerjaan akan lambat,
banyak mengalami kesalahan, dan pada akhirnya menyebabkan
kurang efisien dalam melaksanakan pekerjaan, sehingga tujuan
organisasi sulit dicapai.
2. Temperatur di Tempat Kerja
•tubuh manusia dapat menyesuaikan diri dengan temperatur luar jika
perubahan temperatur luar tubuh tidak lebih dari 20% untuk kondisi panas dan
35% untuk kondisi dingin, dari keadaan normal tubuh.
•tingkat temperatur akan memberi pengaruh yang berbeda. Keadaan tersebut
tidak mutlak berlaku bagi setiap karyawan karena kemampuan beradaptasi tiap
karyawan berbeda, tergantung di daerah bagaimana karyawan dapat hidup.
3. Kelembaban di Tempat Kerja
•Suatu keadaan dengan temperatur udara sangat panas dan
kelembaban tinggi, akan menimbulkan pengurangan panas dari tubuh
secara besar-besaran, karena sistem penguapan.
•Pengaruh lain adalah makin cepatnya denyut jantung karena makin
aktifnya peredaran darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen, dan
tubuh manusia selalu berusaha untuk mencapai keseimbangan antar
panas tubuh dengan suhu disekitarnya.
4. Sirkulasi Udara di Tempat Kerja

•Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan oleh mahluk hidup untuk


menjaga kelangsungan hidup
•Udara di sekitar dikatakan kotor apabila kadar oksigen, dalam udara
tersebut telah berkurang dan telah bercampur dengan gas atau bau-
bauan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.
•Sumber utama adanya udara segar adalah adanya tanaman di sekitar
tempat kerja.
5. Kebisingan
•dalam jangka panjang bunyi/kebisingan tersebut dapat mengganggu
ketenangan bekerja, merusak pendengaran, dan menimbulkan
kesalahan komunikasi, bahkan menurut penelitian, kebisingan yang
serius bisa menyebabkan kematian.
•Karena pekerjaan membutuhkan konsentrasi, maka suara bising
hendaknya dihindarkan agar pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan
dengan efisien sehingga produktivitas kerja meningkat.
NORMA KEBISINGAN

• Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi


No.PER.13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor
Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja
• Pasal 5 : NAB kebisingan sebesar 85 dB
KASUS
• Kebisingan perusahaan A setelah dilakukan pemeriksaan oleh
PJK3/Balai Hyperkes adalah 94 dB dari suara genset yang dekat
dengan ruang produksi.

 Apakah melebihi NAB?

 Berapa maksimum pemajanannya?


Kebisingan perusahaan A setelah dilakukan pemeriksaan oleh
PJK3/Balai Hyperkes adalah 94 dB dari suara genset yang dekat
dengan ruang produksi.

 Apakah melebihi NAB?


NAB = 85 dB < 94 dB (melebihi NAB)

Berapa maksimum pemajanannya?


94 dB = 1 jam (maks)
6. Getaran Mekanis

•Getaran mekanis artinya getaran yang ditimbulkan oleh alat mekanis,


yang sebagian dari getaran ini sampai ke tubuh karyawan dan dapat
menimbulkan akibat yang tidak diinginkan.
•Getaran mekanis pada umumnya sangat menggangu tubuh karena
ketidak teraturannya, baik tidak teratur dalam intensitas maupun
frekwensinya.
•Gangguan terbesar terhadap suatu alat dalam tubuh terdapat apabila
frekwensi alam ini beresonansi dengan frekwensi dari getaran
mekanis.
7. Bau-bauan di Tempat Kerja

•Adanya bau-bauan di sekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai


pencemaran, karena dapat menganggu konsentrasi bekerja, dan bau-bauan
yang terjadi terus menerus dapat mempengaruhi kepekaan penciuman.
•Pemakaian “air condition” menghilanglangkan bau-bauan yang menganggu
di sekitar tempat kerja.
8. Tata Warna

•tata warna tidak dapat dipisahkan dengan penataan dekorasi karena


warna mempunyai pengaruh besar terhadap perasaan.
•Sifat dan pengaruh warna kadang-kadang menimbulkan rasa senang,
sedih, dan lain-lain, karena dalam sifat warna dapat merangsang
perasaan manusia.
JENIS LINGKUNGAN KERJA

1. Lingkungan Kerja Fisik


2. Lingkungan Kerja No Fisik
1.LINGKUNGAN KERJA FISIK

1. Lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan (Seperti: pusat


kerja, kursi, meja dan sebagainya)

2. Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut lingkungan


kerja yang mempengaruhi kondisi manusia, misalnya:temperatur, kelembaban,
sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, bau tidak sedap,
warna, dan lain-lain.
• Lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para
pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya didalam melaksanakan tugas-
tugasnya.
• Faktor-faktor lingkungan kerja fisik adalah sebagai berikut :
a) Pewarnaan
b) Penerangan
c) Udara
d) Suara bising
e) Ruang gerak
f) Keamanan
g) Kebersihan
2. LINGKUNGAN KERJA NON FISIK

1. Struktur kerja
2. Tanggung jawab kerja
3. Perhatian dan dukungan pemimpin
4. Kerja sama antar kelompok
5. Kelancaran komunikasi
ASPEK LINGKUNGAN KERJA

1. Pelayanan kerja

• Pelayanan karyawan merupakan aspek terpenting


• Pelayanan yang baik dari perusahaan akan membuat karyawan lebih
bergairah dalam bekerja, mempunyai rasa tanggung jawab dalam
menyelesaikan pekerjaannnya, serta dapat terus mennjaga nama baik
perusahaan melalui produktivitas kerjanya dan tingkah lakuknya.
• Contoh pelayanan karyawan ??

• Pada umumnya pelayanan karyawan meliputi beberapa hal :


a. Pelayanan makan dan minum.
b. Pelayanan kesehatan .
c. Pelayanan kamar kecil/kamar mandi ditempat kerja, dan sebagainya.
2. Kondisi Kerja
•Kondisi kerja karyawan sebaiknya diusahakan oleh manajemen
•perusahaan sebaik mungkin agar timbul rasa aman dalam bekerja
untuk karyawannya
•kondisi kerja ini meliputi :
-penerangan yang cukup
-suhu udara yang tepat
-kebisingan yang dapat dikendalikan
-pengaruh warna
-ruang gerak
-keamanan kerja karyawan.
3. Hubungan Karyawan
•Hubungan karyawan akan sangat menentukan dalam menghasilkan
produktivitas kerja.
•Hal ini disebabkan karena adanya hubungan antara motivasi serta
semangat dan kegairahan kerja dengan hubungan yang kondusif antar
sesama karyawan dalam bekerja
•ketidak serasian hubungan antara karyawan dapat menurunkan
motivasi dan kegairahan yang akibatnya akan dapat menurunkan
produktivitas kerja
PENGAWASAN K3 LINGKUNGAN KERJA
• Upaya perlindungan tenaga kerja yang merupakan upaya untuk
mencapai suatu tingkat produktivitas yang tinggi dimana salah satu
aspek adalah upaya keselamatan kerja termasuk lingkungan kerja.
• Potensi bahaya yang berasal dari lingkungan kerja yang dapat
menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja
• Mengurangi resiko ataupun potensi bahaya dari lingkungan kerja
perlu adanya upaya pengendalian lingkungan kerja yang sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku.
• Ruang lingkup pengawasan K3 lingkungan kerja
meliputi;
1. Penanganan bahan kimia berbahaya
2. Lingkungan kerja
3. Penggunaan pestisida
4. Limbah industri di tempat kerja
5. Higiene perusahaan
6. Alat Pelindung Diri (APD)
TUJUAN PENGAWASAN K3 LINGKUNGAN KERJA

1. Memberikan perlindungan kepada tenaker sehingga


meningkatkan produktivitas dan efisien kerja.
2. Melaksanakan konsep pemeriksaan :
• Pengenalan lingkungan kerja
• Penilaian lingkungan kerja
• Pengendalian lingkungan kerja
FAKTOR-FAKTOR BAHAYA LINGKUNGAN KERJA

1. Faktor Fisik
2. Faktor Kimia
3. Faktor Biologi
4. Faktor Fisiologi
5. Faktor Psikologi
HYGIENE PERUSAHAAN

• Adalah ilmu dari seni pengenalan, penilaian dan pengendalian factor-faktor


bahaya sehingga tenaga kerja dan masyarakat terhindar dari dampak
negative usaha.
• Hygiene perushaan adalah usaha kesehatan masyarakat yang mempelajari
pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan manusia atau suatu
upaya untuk mencegah timbulnya penyakit karena pengaruh lingkungan
Konsep Hygiene perusahaan terdiri dari 3 tahapan, yaitu;

a. Pengenalan Lingkungan

Dimaksudkan untuk mengetahui secara kualitatif tentang factor


bahaya lingkungan

b. Penilaian lingkungan
untuk mengetahui tingkat bahaya dari suatu factor bahaya lingkungan
yang timbul. Hasil penilaian kemudian dibandingkan dengan Nilai
Ambang Batas (NAB)
• Pengendalian lingkungan
penerapan metode teknik tertentu untuk menurunkan tingkat factor
bahaya lingkungan sampai batas yang masih diterima oleh manusia
dan lingkungannya.
SANITASI LINGKUNGAN

• Adalah usaha kesehatan masyarakat lingkungan industri dengan


mengadakan pencegahan penyebaran penyakit menular atau gangguan-
gangguan kesehatan lainnya.
• Ruang lingkup sanitasi lingkungan mencakup;
a. Penyediaan air bersih
b. Kebersihan makanan
c. Pencegahan dan pembasmian serangga
d. Tata rumah tangga industri
e. Limbah industri
f. Sarana sanitasi, missal; kakus
TUJUAN SANITASI LINGKUNGAN

• melakukan koreksi dan pencegahan terhadap semua factor resiko


gangguan kesehatan karyawan dan lingkungan.
• Faktor lingkungan dalam menimbulkan penyakit dapat dibedakan atas 4
macam, yaitu;
– Sebagai predisposing factor
– Sebagai penyebab langsung
– Sebagai media transmisi penyakit
– Sebagai factor yang mempengaruhi perjalanan penyakit
• Usaha-usaha sanitasi lingkungan juga termasuk pengelolaan sampah
PENGENDALIAN BAHAYA BESAR

1. Meliputi kecelakaan besar yang terjadi karena bencana alam atau ulah
manusia.
•Pengendalian tersebut menyangkut soal pencegahan dan pengurangan
akibat, baik manusia, harta benda atau lingkungan.
•Penyebab kecelakaan besar antara lain;
a. Karena kekuatan alam; banjir, gempa bumi, dll
b. Karena ulah manusia; Tabrakan, terror, dll
c. Kecelakaan Industri; kebakaran, ledakan,dll
Sistem pengendalian bahaya besar harus mencakup beberapa unsur, yaitu;

a.Yakinkan bahwa manajemen bertanggung jawab terhadap keselamatan


karyawan

b.Temukan bagian pabrik yang dapat menimbulkan kecelakaan besar

c.Sistem pelaporan

d.Pemeriksaan laporan

e.Pemeriksaan rutin.
2. Pengenalan Tanggap Darurat
•Tanggap darurat dilakukan untuk mengatasi resiko yang masih ada
setelah semua tindakan pencegahan yang sesuai dilakukan.
•Rencana tanggap darurat dapat direncanakan didalam perusahaan itu
sendiri atau diluar lingkungan perusahaan.
SYARAT-SYARAT PENERAPAN PEMERIKSAAN NORMA
LINGKUNGAN KERJA

• Setiap perusahaan wajib melakukan penilaian risiko, agar diketahui


ruang/area kerja yang memiliki potensi pemajanan faktor fisika,
kimia, biologi, psikologi dan fisiologi
• Setelah dilakukan identifikasi, pengusaha wajib melakukan
pemeriksaan dan pengujian lingkungan kerja.
• Pengujian lingkungan kerja dilakukan pemantauan lingkungan kerja
secara periodik / bertahap
• Dokumen hasil pemantauan lingkungan kerja yang ditanda tangani
oleh Kepala dinas yang membidangi ketenagakerjaan disimpan
minimal selama 5 (lima) tahun
• Pemantauan lingkungan kerja dilaksanakan oleh petugas K3
pemantauan lingkungan kerja yang telah ditunjuk atau Balai K3 atau
PJK3 bidang pemantauan lingkungan kerja
• Dokumen hasil pemantaun lingkungan kerja dilaporkan ke Dinas
Tenaga Kerja setempat atau kantor yang membidangi
ketenagakerjaan setempat.

Anda mungkin juga menyukai